Penerapan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Untuk Menentukan Kualitas Bahan Baku Granite Pada
Penerapan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Untuk Menentukan Kualitas Bahan Baku Granite Pada
ABSTRAK
ABSTRACT
Decision support systems are a systematic approach, beginning with management decision-making
issues, gathering facts, establishing a number of decision criteria for choosing the most
appropriate action alternatives as decision solutions. Granite is one of the building materials used
for flooring. Granite is almost the same as ceramics. Granite is more often used for upper middle
class society, such as for elite housing, mall, campus, airport, hotel and so forth. In this study the
author conducted research at PT. Jui Shin Indonesia uses the AHP (Analitycal Hierarchy process)
method. AHP is a general theory of measurement used to find the ratio scale, either from discrete
or continuous pairwise comparisons. AHP describes a complex multifactor or multicriteria
problem into a hierarchy. The use of AHP method is used in order to facilitate the process of
determining the quality of Granite Raw Material at PT. Jui Shin Indonesia.
Keywords :Decision Support System, Granite, SQL Server 2008, Visual Studio 2010
1. PENDAHULUAN
Granite merupakan salah satu material bangunan yang sering digunakan untuk lantai. Granite
hampir sama dengan keramik. Fungsi keduanya juga sama, yaitu untuk lantai ataupun dinding dari
sebuah bangunan. Granite memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan keramik, seperti dalam hal
kekuatan patahan, granite lebih kuat dan keras dan tidak mudah retak.Granite diproduksi melalui
proses pembakaran pada suhu diatas 10000C sehingga penyatuan material lebih padat dan
sempurna, serta di press dengan mesin berkekuatan sekitar 7200 PH. Semakin besar PH semakin
kuat tekanan press, sehingga semakin padat dan keras.Dari kekilapannya, jika diukur dengan alat
gloss meter, yang khusus mengukur kekilapan permukaan suatu benda, dapat disimpulkan bahwa
granite lebih kilap jika dibandingkan keramik. Kilap granite merata, karena melalui proses
pemolesan (polish). Untuk ketahanan goresannya, granite juga lebih unggul.Jika ditinjau dari
harganya, maka dapat disimpulkan bahwa granite jelas lebih mahal jika dibandingkan
keramik.Granite lebih sering digunakan untuk perumahan elit, mall, kampus, bandara, hotel dan
lain sebagainya.Sedangkan keramik lebih sering digunakan oleh perumahan warga kelas menengah
ataupun kelas menengah ke bawah. Keuntungan menggunakan granite untuk sebuah lantai adalah
bangunan yang akan kita bangunakan terkesan lebih mewah dan elegan. Selain itu, granite tidak
mudah menyerap air sehingga tidak mudah retak dan pecah.Warna dan motif granite juga beraneka
ragam.Sehingga banyak perusahaan berlomba-lomba untuk memproduksi granite, salah satunya
PT. Jui Shin Indonesia.PT. Jui Shin Indonesia merupakan salah satu perusahaan industri yang hasil
produksinya adalah granite.Persaingan dalam dunia industri semakin ketat diera globalisasi yang
memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam.Sehingga
perusahaan harus mempunyai keunggulan untuk mengahadapi persaingan tersebut. Salah satu cara
agar mampu bersaing adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk yang
dihasilkan. Untuk mendapatkan hasil granite yang berkualitas, faktor yang mempengaruhi
diantaranya adalah bahan baku yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan.
2. METODE PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode AHP. Peneliti
melakukan beberapa cara dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh PT. Jui Shin
Indonesia. Diantaranya adalah:
1. Metode Penelitian Lapangan ( Field Reserch )
Penelitian ini merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik
pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :
a. Pengamatan (Observation)
Kegiatannya dengan melakukan pengamatan pada masalah perhitungan manual yang sering
terjadi dalam penentuan kualitas bahan baku granite.
b. Wawancara (Interview)
Dalam wawancara ini penulis langsung menemui sumber informasi dan mengajukan pertanyaan
yang berhubungan dengan objek penelitian kepada bagian QC (Quality control) PT. Jui Shin
Indonesia. Dimana isi beberapa wawancaranya adalah:
1) Bagaimana sistem penyeleksian kualitas bahan baku granite yang sedang berlangsung saat
ini?
2) Bagaimana memproses data granite dan kriteria yang diberikan untuk menetukan kualitas
bahan baku granite.
c. Sampel
Mengambil data yang diperlukan khususnya data seleksi granite kualitas bahan baku granite.
2. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam penenlitian ini penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan penulisan skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku panduan
pembuatan aplikasi pengolahaan basis data SQL Server 2008 R2 dengan Visual studio 2010, jurnal-
jurnal nasional tentang sistem pendukung keputusan dan metode AHP yang diperlukan dalam
penyelesaian penelitian ini.
3. Analisa dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan tahap selanjutnya
yang harus dilakukan adalah perancangan sistem yang diharapkan dapat memenuhi keinginan
dari pengguna, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengaksesnya dan memperoleh
informasi yang diinginkan.
Metode analisis dengan sistem pendukung keputusan dimulai dengan:
a. Pengumpulan berbagai data, yaitu data bahan baku granite, dan data kriteria penyeleksian
kualitas bahan baku granite.
b. Mengorganisasikan data diatas kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga bisa
diinput, diedit dan diupdate.
Target
SPK Kualitas Bahan Baku Granite
Analisis Kebutuhan
Data Bahan Baku Granite
Spesifikasi
Hardware (Laptop)
Software (Windows 7, SQL Server 2008, Visual Studio 2010)
Gagal
Verifikasi
Uji Coba
Berhasil
Validasi
Analisa dan Implementasi Hasil Uji Coba
Finalisasi
Kode Kriteria
K1 L
K2 Susut
K3 Loi
K4 WA
Kemudian mengubah data dari tabel 3 kebentuk sederhana seperti terlihat pada tabel
4.berikut:
Eigen
Kriteria K1 K2 K3 K4 Jumlah
Vector
K1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.4 0.1
K2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2
K3 0.3 0.3 0.3 0.3 1.2 0.3
K4 0.4 0.4 0.4 0.4 1.6 0.4
2. Konsistensi Pembobotan Kriteria
Tahap selanjutnya adalah menentukan kekonsistenan dari hasil pembobotan seluruh
kriteria dengan mencari nilai eigen maksimum.
Nilai eigen maksimum (λmaksimum) didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah
kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah:
= 3.999 =4
Karena matrik berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kolom), maka nilai indeks
λ
C
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0.0 0.0 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56 1.57 1.59
2. Matriks Normalisasi
Adapun hasil matriks normalisasi seperti ditunjukan pada tabel sebagai berikut:
Misalkan ada tiga alternatif yaitu A1, A2, dan A3, pemberian nilai alternatif adalah rentang
sub kriteria 1 – 3, dimana 1 untuk Sangat Penting, 2 untuk Penting, dan 3 untuk Kurang Penting.
Adapun nilai alternatif sebagai berikut:
Langkah berikutnya ialah mengubah nilai alternatif sesuai dengan nilai sub kriteria,
kemudian dikalikan dengan bobot kriteria. Setelah itu jumlahkan nilai alternatif untuk semua
kriteria. Jika total nilai lebih dari 0.3 maka alternatif memiliki kualitas A, sedangkan dibawah 0.3
memiliki kualitas B. Adapun hasil dari perhitungan ahp terhadap alternatif adalah sebagai berikut:
3.2. Hasil
Adapun hasil perhitungan metode AHP melalui sistem dapat dilihat pada gambar2 berikut ini
:
5. SARAN
Sebagai akhir dari penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Pengembangan sistem pendukung keputusan ini diharapkan agar mampu untuk menyeleksi
produk-produk lainnya selain kualitas bahan baku granite.
2. Peneliti mengharapkan ada pihak atau peneliti lain yang mau mengembangkan dan
melanjutkan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda sehingga menghasilkan
lebih banyak lagi referensi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Eko Darmanto. 20 4. “Penerapan Metode AHP Untuk Menetukan Kualitas Gula Tumbu.”
Universitas Muria Kudus.
[2] Muhammad Edwin, dkk. 20 4. “Petrologi dan Geokimia Batuan Granitik Daerah Buttu
Conggo Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat:
Implikasinya terhadap keberadaan unsur radioaktif”. Seminar Nasional Geofisika.
[3] Widayanti, Tri, Tony Wijaya, 2016. “Implementasi Metode TOPSIS dalam Sistem
Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa Bidikmisi Berbasis Web”Citec Journal,
Vol. 3, No. 4. Universitas Amikom, Yogyakarta.
[4] Muh. Aliyazid Mude, 20 6, “Perbandingan Metode SAW dan TOPSIS Pada Kasus
UMKM”.Jurnal Ilmiah ILKOM Volume 8 Nomor 2.
[5] Yuhendra, dkk. 20 5. “ ekayas Perangkat Lunak Pengolahan Data Distribusi Obat-Obatan
Di PT.Anugrah Pharmindo Lestari Berbasis Web”. Jurnal Momentum Vol.17 No.2.
[6] Ganda Yoga Swara,Yunes Pebriadi. 20 6. “ ekayas Perangkat Lunak Pemesanan Tiket
Bioskop Berbasis Web”. Jurnal TEKNOIF Vol. 4 No. 2
[7] Syahminan. 20 2. “Meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa Dalam Belajar Pemrograman
Berbasis Bahasa Mesin (Assembley)”. Teknik Informatika, Universitas Kanjuruan.
[8] Annisa ahmawati, dkk. 20 5. “Pembuatan Sistem Informasi ental Mobil dengan
Menggunakan Java dan Mysql”. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.