Anda di halaman 1dari 10

Penerapan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)

Untuk Menentukan Kualitas Bahan Baku Granite Pada


PT. Jui Shin Indonesia
Application of Analitycal Hierarchy Process (AHP) Method to Determine Quality of Granite Raw
Materials At PT. Jui Shin Indonesia

Junaidi1, M. Barkah Akbar2,Rofiqoh Dewi.3


Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Potensi Utama
Email :1junaidi1309@gmail.com, 2muhammad.barkah.akbar@gmail.com , 3dezie.wie@gmail.com

ABSTRAK

Sistem pendukung keputusan merupakan pendekatan sistematis, yang diawali dengan


permasalahan pembuatan keputusan manajemen, pengumpulan fakta-fakta, menetapkan sejumlah
kriteria keputusan untuk memilih alternatif-alternatif tindakan yang paling tepat sebagai solusi
keputusan. Granite merupakan salah satu material bangunan yang digunakan untuk lantai.
Granite hamper sama dengan keramik. Granite lebih sering digunakan untuk masyarakat kalangan
menengah atas, seperti untuk perumahan elit, mall, kampus, bandara, hotel dan lain sebagainya.
Pada penelitian ini Penulis melakukan penelitian di PT. Jui Shin Indonesia menggunakan metode
Analytical Hierarchy process (AHP). AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang
digunakan untuk menemukan skala rasio, baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit
maupun kontinyu. AHP menguraikan masalah multifactor atau multikriteria yang kompleks
menjadi suatu hirarki. Penggunaan metode AHP digunakan agar dapat mempermudah proses
penentuan kualitas Bahan Baku Granite Pada PT. Jui Shin Indonesia.
Kata Kunci :Sistem Pendukung Keputusan, Granite, SQL Server 2008, Visual Studio 2010

ABSTRACT

Decision support systems are a systematic approach, beginning with management decision-making
issues, gathering facts, establishing a number of decision criteria for choosing the most
appropriate action alternatives as decision solutions. Granite is one of the building materials used
for flooring. Granite is almost the same as ceramics. Granite is more often used for upper middle
class society, such as for elite housing, mall, campus, airport, hotel and so forth. In this study the
author conducted research at PT. Jui Shin Indonesia uses the AHP (Analitycal Hierarchy process)
method. AHP is a general theory of measurement used to find the ratio scale, either from discrete
or continuous pairwise comparisons. AHP describes a complex multifactor or multicriteria
problem into a hierarchy. The use of AHP method is used in order to facilitate the process of
determining the quality of Granite Raw Material at PT. Jui Shin Indonesia.

Keywords :Decision Support System, Granite, SQL Server 2008, Visual Studio 2010
1. PENDAHULUAN
Granite merupakan salah satu material bangunan yang sering digunakan untuk lantai. Granite
hampir sama dengan keramik. Fungsi keduanya juga sama, yaitu untuk lantai ataupun dinding dari
sebuah bangunan. Granite memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan keramik, seperti dalam hal
kekuatan patahan, granite lebih kuat dan keras dan tidak mudah retak.Granite diproduksi melalui
proses pembakaran pada suhu diatas 10000C sehingga penyatuan material lebih padat dan
sempurna, serta di press dengan mesin berkekuatan sekitar 7200 PH. Semakin besar PH semakin
kuat tekanan press, sehingga semakin padat dan keras.Dari kekilapannya, jika diukur dengan alat
gloss meter, yang khusus mengukur kekilapan permukaan suatu benda, dapat disimpulkan bahwa
granite lebih kilap jika dibandingkan keramik. Kilap granite merata, karena melalui proses
pemolesan (polish). Untuk ketahanan goresannya, granite juga lebih unggul.Jika ditinjau dari
harganya, maka dapat disimpulkan bahwa granite jelas lebih mahal jika dibandingkan
keramik.Granite lebih sering digunakan untuk perumahan elit, mall, kampus, bandara, hotel dan
lain sebagainya.Sedangkan keramik lebih sering digunakan oleh perumahan warga kelas menengah
ataupun kelas menengah ke bawah. Keuntungan menggunakan granite untuk sebuah lantai adalah
bangunan yang akan kita bangunakan terkesan lebih mewah dan elegan. Selain itu, granite tidak
mudah menyerap air sehingga tidak mudah retak dan pecah.Warna dan motif granite juga beraneka
ragam.Sehingga banyak perusahaan berlomba-lomba untuk memproduksi granite, salah satunya
PT. Jui Shin Indonesia.PT. Jui Shin Indonesia merupakan salah satu perusahaan industri yang hasil
produksinya adalah granite.Persaingan dalam dunia industri semakin ketat diera globalisasi yang
memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam.Sehingga
perusahaan harus mempunyai keunggulan untuk mengahadapi persaingan tersebut. Salah satu cara
agar mampu bersaing adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk yang
dihasilkan. Untuk mendapatkan hasil granite yang berkualitas, faktor yang mempengaruhi
diantaranya adalah bahan baku yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

2. METODE PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode AHP. Peneliti
melakukan beberapa cara dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh PT. Jui Shin
Indonesia. Diantaranya adalah:
1. Metode Penelitian Lapangan ( Field Reserch )
Penelitian ini merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik
pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :
a. Pengamatan (Observation)
Kegiatannya dengan melakukan pengamatan pada masalah perhitungan manual yang sering
terjadi dalam penentuan kualitas bahan baku granite.
b. Wawancara (Interview)
Dalam wawancara ini penulis langsung menemui sumber informasi dan mengajukan pertanyaan
yang berhubungan dengan objek penelitian kepada bagian QC (Quality control) PT. Jui Shin
Indonesia. Dimana isi beberapa wawancaranya adalah:
1) Bagaimana sistem penyeleksian kualitas bahan baku granite yang sedang berlangsung saat
ini?
2) Bagaimana memproses data granite dan kriteria yang diberikan untuk menetukan kualitas
bahan baku granite.
c. Sampel
Mengambil data yang diperlukan khususnya data seleksi granite kualitas bahan baku granite.
2. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam penenlitian ini penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan penulisan skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku panduan
pembuatan aplikasi pengolahaan basis data SQL Server 2008 R2 dengan Visual studio 2010, jurnal-
jurnal nasional tentang sistem pendukung keputusan dan metode AHP yang diperlukan dalam
penyelesaian penelitian ini.
3. Analisa dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan tahap selanjutnya
yang harus dilakukan adalah perancangan sistem yang diharapkan dapat memenuhi keinginan
dari pengguna, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengaksesnya dan memperoleh
informasi yang diinginkan.
Metode analisis dengan sistem pendukung keputusan dimulai dengan:
a. Pengumpulan berbagai data, yaitu data bahan baku granite, dan data kriteria penyeleksian
kualitas bahan baku granite.
b. Mengorganisasikan data diatas kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga bisa
diinput, diedit dan diupdate.

4. Langkah-langkah yang diperlukan untuk tujuan perancanagn adalah :

Target
SPK Kualitas Bahan Baku Granite

Analisis Kebutuhan
Data Bahan Baku Granite

Spesifikasi
Hardware (Laptop)
Software (Windows 7, SQL Server 2008, Visual Studio 2010)

Desain & Implementasi


Desain Tampilan dan Sistem Dengan
Visual Studio 2010

Gagal
Verifikasi
Uji Coba

Berhasil

Validasi
Analisa dan Implementasi Hasil Uji Coba

Finalisasi

Gambar 1. Prosedur SPK Kualitas Bahan Baku Granite


a. Target
Adalah untuk membangun sistem pendukung keputusan penentuan kualitas bahan baku
granite, yang dapat membantu memberikan kemudahan kepada selektor dalam proses
seleksi.
b. Analisa Kebutuhan
Penentuan kebutuhan-kebutuhan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi. Baik berupa
data tentang kualitas bahan baku granite beserta kriteria-kriterianya, ataupun mengenai
kesiapan teknologi / perangkat yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut.
c. Spesifikasi dan Desain
Dalam membuat sistem pendukung keputusan ini, diuraikan spesifikasi dan desain yang
digunakan berupa perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang dapat digunakan untuk sistem pendukung keputusan ini antara
lain:
a. Processor Intel Core i3 2.0 GHz.
b. Hard disk : 500 GB.
c. RAM 2 GB.
2. Perangkat lunak (Software)
Software yang digunakan untuk membuat sistem pendukung keputusan ini antara lain:
a. Sistem Operasi Windows 7.
b. Visual Basic 2010 untuk bahasa pemrograman.
c. Microsoft SQL Server 2008 R2 sebagai Database.
d. Desain dan Implementasi
Langkah-langkah dalam perancangan sistem penunjang keputusan:
1. Perancangan halaman admin meliputi : Login, Input Data Granite, Input Data Kriteria,
Proses Seleksi.
2. Perancangan Database sistem pendukung keputusan, meliputi : tabel login, tabel
subkriteria dan tabel hasil.
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci dan teknologi telah di seleksi dan dipilih,
tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk
dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan pembuatan aplikasi program. Tahap
implementasi sendiri dibagi dalam tiga tahap yaitu:
1. Menerapkan rencana implementasi
2. Melakukan kegiatan implementasi
3. Tindak lanjut implementasi
e. Verifikasi
Tahap berikutnya yaitu tahap verifikasi, dimana hasil implementasi diperiksa secara
terperinci. Pada tahap ini juga dilakukan penyesuaian antara sistem yang dibangun dengan
sistem yang sedang berjalan pada kasus sehingga tidak ditemukan kesalahan seleksi.
f. Validasi dan Final
Validasi dilakukan dengan pengujian sistem penunjang keputusan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Studio 2010. Saat login, klik informasi yang diinginkan misalnya
langsung keperhitungan bobot kriteria granite. Maka akan muncul data nilai dari bobot
perhitungan sesuai dengan kriteria yang ada, dan terakhir tahap final maka sistem
dikatakan selesai.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pembahasan
a. MetodeAHP (Analytic Hierarchy Process)
AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untukmenemukan skala
rasio, baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinyu.AHP
menguraikanmasalah multifaktor atau multikriteria yang kompleks menjadi suatu
hirarki.Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-
kelompoknya yang kemudiandiatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan
tampak lebih terstruktur dan sistematis.
Adapun langkah-langkah metode ahp adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan struktur hierarki masalah yang akan dipecahkan.
2. Memberikan pembobotan elemen-elemen pada setiap level dari hierarki.
3. Menghitung prioritas terbobot (weighted priority).
4. Menampilkan urutan/ranking dari alternatif-alternatif yang dipertimbangkan.
b. Studi Kasus
Berikut ini kriteria yang digunakan untuk menentukan kualitas bahan baku granitePT. Jui
Shin Indonesia.

Tabel1. Kriteria Pemilihan Bahan Baku Granite

Kode Kriteria
K1 L
K2 Susut
K3 Loi
K4 WA

Tahap selanjutnya adalah mengubah kriteria yang digunakan berdasarkan tingkat


kepentingannya untuk menentukan kualitas bahan baku granite PT. Jui Shin Indonesia ke bentuk
matriks pembobotan kriteria.

Tabel 2. Matriks Pembobotan Kriteria


Kriteria K1 K2 K3 K4
K1 1/1 ½ 1/3 ¼
K2 2 1/1 2/3 2/4
K3 3 3/2 1/1 ¾
K4 4 4/2 4/3 1/1

Kemudian mengubah data dari tabel 3 kebentuk sederhana seperti terlihat pada tabel
4.berikut:

Tabel 3. Matriks Pembobotan Kriteria yang Disederhanakan


Kriteria L Susut Loi WA
L 1 0.5 0.333 0.25
Susut 2 1 0.666 0.5
Loi 3 1.5 1 0.75
WA 4 2 1.333 1
Jumlah 10 5 3.333 2.5
1. Matriks Kriteria yang Dinormalkan
Tahap selanjutnya adalah masing masing unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah
kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen
dihasilkan dari rata rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4
berikut:

Tabel 4. Matriks Pembobotan untuk Semua


Kriteria yang Dinormalkan

Eigen
Kriteria K1 K2 K3 K4 Jumlah
Vector
K1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.4 0.1
K2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2
K3 0.3 0.3 0.3 0.3 1.2 0.3
K4 0.4 0.4 0.4 0.4 1.6 0.4
2. Konsistensi Pembobotan Kriteria
Tahap selanjutnya adalah menentukan kekonsistenan dari hasil pembobotan seluruh
kriteria dengan mencari nilai eigen maksimum.
Nilai eigen maksimum (λmaksimum) didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah
kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah:

λmaksimum = (10 * 0.1) + (5 * 0.2) + (3.333 * 0.3) + (2.5 * 0.4)

= 3.999 =4

Karena matrik berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kolom), maka nilai indeks

konsistensi (CI) yang diperoleh adalah:

λ
C

Tabel 5. Tabel IR - Skala Saaty

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

0.0 0.0 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56 1.57 1.59

Untuk n = 4, RI = 0,9 (tabel skala Saaty), maka :

Karena CR (Rasio Konsistensi) < 0,1 maka hasil konsisten.


Setelah mengetahui nilai dari masing-masing kriteria, maka selanjutnya menghitung nilai
subkriteria. Karena nilai sub kriteria untuk masing-masing kritteria sama yaitu Sangat Penting,
Penting, Kurang Penting, maka cukup hanya dihitung 1 sub kriteria untuk mewakili semua kriteria.
Adapun perhitungan sub kriteria adalah sebagai berikut:
1. Matriks perbandingan berpasangan
Adapun hasil matriks perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Matriks Perbandingan Berpasangan Sub Kriteria


Sub Kriteria Sangat Penting Penting Kurang Penting
Sangat Penting 1 0.5 0.333
Penting 2 1 0.666
Kurang Penting 3 1.5 1
Jumlah 6 3 2

2. Matriks Normalisasi
Adapun hasil matriks normalisasi seperti ditunjukan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Matriks Normalisasi Sub Kriteria


Sangat
Sub Kriteria Penting Kurang Penting Jumlah Eigen Vector
Penting
Sangat Penting 0.167 0.167 0.167 0.501 0.167
Penting 0.333 0.333 0.333 0.999 0.333
Kurang Penting 0.5 0.5 0.5 1.5 0.5

Misalkan ada tiga alternatif yaitu A1, A2, dan A3, pemberian nilai alternatif adalah rentang
sub kriteria 1 – 3, dimana 1 untuk Sangat Penting, 2 untuk Penting, dan 3 untuk Kurang Penting.
Adapun nilai alternatif sebagai berikut:

Tabel 8. Nilai Alternatif


Alternatif L Susut Loi WA
A1 1 2 1 3
A2 2 1 1 2
A3 1 1 2 3

Langkah berikutnya ialah mengubah nilai alternatif sesuai dengan nilai sub kriteria,
kemudian dikalikan dengan bobot kriteria. Setelah itu jumlahkan nilai alternatif untuk semua
kriteria. Jika total nilai lebih dari 0.3 maka alternatif memiliki kualitas A, sedangkan dibawah 0.3
memiliki kualitas B. Adapun hasil dari perhitungan ahp terhadap alternatif adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Tabel Hasil Perhitungan Metode AHP


Kriteria Total
Tanggal Kode Nama_Alternatif Keputusan
L Susut Loi WA Nilai
18/10/2017 A1 Kualitas
KNK_S1 0.0167 0.0666 0.0501 0.2 0.3334
A
18/10/2017 A2 KNK_S2 0.0333 0.0334 0.0501 0.1332 0.25 Kualitas B
18/10/2017 A3 Kualitas
KNK_S3 0.0167 0.0344 0.0999 0.2 0.35
A
Dari hasil perhitungan metode AHP yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa alternatif A1 dan A3 adalah bahan baku granite dengan kualitas A.

3.2. Hasil
Adapun hasil perhitungan metode AHP melalui sistem dapat dilihat pada gambar2 berikut ini
:

Gambar2.Tampilan Hasil Perhitungan AHP Melalui Sistem


3.3. Pengujian
Peneliti menggunakan Teknik pengujian black box dalam pengujian sistem penunjang
keputusan yang telah dirancang.Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya
mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi
dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya
saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi
hanya dari tampilan luarnya (interface-nya), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya
yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output). Adapun hasil pengujian
sistem penunjang keputusan dengan menggunakan metode black box seperti ditunjukkan sebagai
berikut :

1. Pengujian Form Login


Kelas
Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
Uji
Mengetik [] Berhasil
Menampilkan Hasil Ketikan
Username [ ] Tidak Berhasil
Login Mengetik
MenampilkanHasil Ketikkan
Password
Klik Button Login Sukses Menampilkan
Login Form Beranda
2. Pengujian Form Home
Kelas
Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan
Uji
Memilih Data Menampilkan Data [] Berhasil
Alternatif Alternatif [ ] Tidak Berhasil
Memilih SubKriteria Menampilkan SubKriteria
Beranda Memilih Kelola Data Menampilkan Kelola Data
Admin User
Memilih Perhitungan Menampilkan Perhitungan
SPK SPK

3. Pengujian Form Data Alternatif


Hasil Yang
Kelas Uji Skenario Uji Kesimpulan
Diharapkan
Memilih Simpan Menyimpan Data [] Berhasil
Data Alternatif [ ] Tidak Berhasil
Mencari Data
Memilih Cari Data
Data Alternatif
Alternatif Memilih Perbaharui Memperbaharui
Data Data Alternatif
Menghapus Data
Memilih Hapus Data
Alternatif

4. Pengujian Form SubKriteria


Hasil Yang
Kelas Uji Skenario Uji Kesimpulan
Diharapkan
Memilih Proses Memproses Data [] Berhasil
Data SubKriteria [ ] Tidak Berhasil
Memilih Simpan Menyimpan Data
Sub Kriteria Data Sub Kriteria
Menghapus Data
Memilih Hapus Data
Sub Kriteria

3.4.. Kesimpulan Pengujian


1. Pengujian Form Perhitungan SPK
Hasil Yang
Kelas Uji SkenarioUji Kesimpulan
Diharapkan
Menginput data [] Berhasil
Input data kriteria
Perhitungan kriteria [ ] Tidak Berhasil
SPK Memilih Proses Perhitungan
Perhitungan Dilakukan
Memilih Cetak Data Dicetak
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem ini dapat mempermudah atau mempercepat dalam menentukan kualitas
bahan baku granite pada PT. Jui Shin Indonesia Sehingga lebih hemat waktu.
2. Terciptanya sebuah Sistem Pendukung Keputusan yang dapat menentukankualitas bahan baku
granitepada PT. Jui Shin Indonesia dengan Metode AHP.
3. Berdasarkan pengujian blackboxsistem yang dibuat/ dihasilkan sudah berjalan sebagaimana
mestinya sesuai rancangan.
4. Metode AHP terhadap penentuan kualitas bahan baku granite mempunyai tingkat kesesuaian
100% berdasarkan pengujian metode.

5. SARAN
Sebagai akhir dari penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Pengembangan sistem pendukung keputusan ini diharapkan agar mampu untuk menyeleksi
produk-produk lainnya selain kualitas bahan baku granite.
2. Peneliti mengharapkan ada pihak atau peneliti lain yang mau mengembangkan dan
melanjutkan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda sehingga menghasilkan
lebih banyak lagi referensi.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulismengucapkanterimakasihkepada Universitas Potensi Utama yang telah
menyediakan sarana untuk menimba ilmu sehingga penulis mendapatkan pengalaman serta
pengajaran guna dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Eko Darmanto. 20 4. “Penerapan Metode AHP Untuk Menetukan Kualitas Gula Tumbu.”
Universitas Muria Kudus.
[2] Muhammad Edwin, dkk. 20 4. “Petrologi dan Geokimia Batuan Granitik Daerah Buttu
Conggo Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat:
Implikasinya terhadap keberadaan unsur radioaktif”. Seminar Nasional Geofisika.
[3] Widayanti, Tri, Tony Wijaya, 2016. “Implementasi Metode TOPSIS dalam Sistem
Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa Bidikmisi Berbasis Web”Citec Journal,
Vol. 3, No. 4. Universitas Amikom, Yogyakarta.
[4] Muh. Aliyazid Mude, 20 6, “Perbandingan Metode SAW dan TOPSIS Pada Kasus
UMKM”.Jurnal Ilmiah ILKOM Volume 8 Nomor 2.
[5] Yuhendra, dkk. 20 5. “ ekayas Perangkat Lunak Pengolahan Data Distribusi Obat-Obatan
Di PT.Anugrah Pharmindo Lestari Berbasis Web”. Jurnal Momentum Vol.17 No.2.
[6] Ganda Yoga Swara,Yunes Pebriadi. 20 6. “ ekayas Perangkat Lunak Pemesanan Tiket
Bioskop Berbasis Web”. Jurnal TEKNOIF Vol. 4 No. 2
[7] Syahminan. 20 2. “Meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa Dalam Belajar Pemrograman
Berbasis Bahasa Mesin (Assembley)”. Teknik Informatika, Universitas Kanjuruan.
[8] Annisa ahmawati, dkk. 20 5. “Pembuatan Sistem Informasi ental Mobil dengan
Menggunakan Java dan Mysql”. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai