Naskah diterima tanggal 31 Juli 2019, direvisi tanggal 2 Agustus 2019, disetujui pada tanggal 26 Agustus 2019
Abstract
Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Medan is one of the state-owned plantation companies that produces the
largest rubber latex in Indonesia. PTPN III Medan is also a supplier of rubber latex for several well-known tire
factories such as Bridgestone, Good Year, Firestone, Han Kook and others, so PTPN III Medan must maintain the
quality of rubber latex to meet the supply of rubber sap needed by the tire factories . Rubber Latex is one of the
leading commodities in Indonesia, therefore the development of quality rubber is very important. Because good
quality will produce good products too. The process of determining quality rubber latex is still very slow due to the
absence of a computerized system that helps facilitate the determination process. In this study, testing will be carried
out using one of the decision support system methods, the SMARTER Method, where the results of testing the method
will be used as a reference to develop a system that makes it easier for companies to determine the quality of rubber
latex.
Abstrak
PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Medan merupakan salah satu perusahaan BUMN perkebunan yang
menghasilkan getah karet terbesar di Indonesia. PTPN III Medan juga sebagai pemasok getah karet untuk beberapa
pabrik ban ternama seperti Bridgestone, Good Year, Firestone, Han Kook dan lainnya, sehingga PTPN III Medan
harus menjaga kualitas hasil getah karet untuk dapat memenuhi pasokan getah karet yang dibutuhkan oleh pabrik-
pabrik ban tersebut. Getah karet adalah salah satu komoditas unggulan di Indonesia, oleh karena itu pengembangan
kualitas karet merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena mutu yang baik akan menghasilkan produk yang baik
juga. Proses penentuan getah karet berkualitas masih sangat lambat dikarenakan belum adanya sistem
terkomputerisasi yang membantu memudahkan proses penentuan tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan
pengujian dengan menggunakan salah satu metode sistem pendukung keputusan yaitu Metode SMARTER, di mana
hasil pengujian metode tersebut akan dijadikan referensi untuk mengembangkan sistem yang memudahkan
perusahaan dalam menentukan kualitas getah karet.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Metode SMARTER, Getah Karet, Kualitas.
13
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 10 No. 1 (Januari – September 2019) Hal.: 13-25
14
Penerapan metode SMARTER dalam sistem pendukung keputusan menentukan kualitas getah karet
(Studi Kasus : PTPN III Medan)
Mawati Simarmata, Alfa Saleh, Muhammad Barkah Akbar
15
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 10 No. 1 (Januari – September 2019) Hal.: 13-25
16
Penerapan metode SMARTER dalam sistem pendukung keputusan menentukan kualitas getah karet
(Studi Kasus : PTPN III Medan)
Mawati Simarmata, Alfa Saleh, Muhammad Barkah Akbar
17
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 10 No. 1 (Januari – September 2019) Hal.: 13-25
18
Penerapan metode SMARTER dalam sistem pendukung keputusan menentukan kualitas getah karet
(Studi Kasus : PTPN III Medan)
Mawati Simarmata, Alfa Saleh, Muhammad Barkah Akbar
Berdasarkan tabel 3 di atas, kriteria yang 0.61, sementara Kadar di bawah 55% sebesar
menjadi prioritas utama dalam menentukan 0.28, dan Kadar di atas 65% sebesar 0.11.
kualitas getah karet adalah Kadar kering karet, Pada kriteria Jenis Klon, untuk Jenis Klon
sehingga bobot yang diberikan adalah sebesar Slow Starter nilai bobot sebesar 0.75 dan Jenis
0.37, yang kedua kriteria jenis klon dengan Quick Starter sebesar 0.25. Selanjutnya pada
bobot sebesar 0.228, kriteria Umur pohon kriteria umur pohon yang berkisar antara 5
dengan bobot sebesar 0.156, kriteria Waktu sampai 20 tahun nilai bobot sebesar 0.61,
Penyadapan dengan bobot sebesar 0.106, umur pohon lebih besar dari 20 tahun sebesar
kriteria Musim dengan bobot sebesar 0.073, 0.28 dan umur pohon di bawah 5 tahun sebesar
kriteria Suhu Pengovenan dengan bobot 0.11. Waktu penyadapan dilakukan pada Pukul
sebesar 0.04 dan yang terakhir kriteria Letak 5 sampai 6 pagi maka nilai bobot sebesar 0.75,
Permukaan Laut dengan bobot sebesar 0.02. penyadapan dilakukan pada Pukul 6 pagi ke
Selanjutnya, bobot dari setiap sub kriteria atas sebesar 0.25. Musim juga mempengaruhi
dalam menentukan kualitas getah karet dapat kualitas getah karet, jika dilakukan pada
dilihat pada tabel 4 berikut. musim kemarau nilai bobot sebesar 0.75 dan
saat musim hujan sebesar 0.25. Suhu
Tabel 4. Bobot Setiap Sub Kriteria pengovenan yang berada pada Suhu 160oC
memiliki nilai bobot sebesar 0.61, suhu di
Bobot
Tingkat bawah 160oC sebesar 0.28 dan suhu di atas
Kriteria Sub kriteria Sub
Prioritas 160oC sebesar 0.11. serta letak pohon yang
Kriteria
Kadar Kadar = 55- berada Di antara 300 – 400 m dari permukaan
Baik 0,61 laut memiliki nilai bobot sebesar 0.61, jika
Kering 65%
Karet Kadar < 55% Sedang 0,28 berada lebih dari 400 m sebesar 0.28 dan letak
(KKK) Kadar > 65% Buruk 0,11 di bawah 300 m dari permukaan laut sebesar
Jenis Slow Starter Baik 0,75 0.11
Klon Quick Starter Buruk 0,25
5-20 tahun Baik 0,61 4. Menentukan Nilai Akhir
Umur> 20 Nilai akhir ditentukan setelah nilai bobot
Umur Sedang 0,28
tahun sub kriteria disubsitusikan pada data alternatif.
Pohon
Umur< 5 Namun, sebelum dihitung, data alternatif yang
Buruk 0,11
tahun telah digantikan dengan nilai bobot sesuai
Pukul 5 – 6 dengan bobot sub kriteria terlebih dahulu akan
Waktu Baik 0,75
pagi diproses untuk menentukan nilai utilitas
Sadap
Pukul> 6 pagi Buruk 0,25 berdasarkan persamaan 4. Selanjutnya, nilai
Kemarau Baik 0,75 utilitas tersebut akan diproses kembali untuk
Musim
Hujan Buruk 0,25 menghasilkan nilai akhir yang menjadi tahap
Suhu 160 oC Baik 0,61 akhir dari pengujian metode SMARTER
Suhu
Suhu< 160 oC Sedang 0,28
Oven sesuai dengan perhitungan pada persamaan 3.
Suhu> 160 oC Buruk 0,11
Letak 300 –
Letak Baik 0,61 Pengujian
400 m
Permuk Pada tahap pengujian metode, terdapat 5
Letak> 400 m Sedang 0,28
aan Laut data getah karet yang dijadikan sebagai data
Letak< 300 m Buruk 0,11
alternatif yang digunakan untuk menganalisis
hasil dari pengujian metode SMARTER sesuai
Dari tabel 4 tersebut, untuk kriteria dengan tahapan pengerjaan ataupun langkah-
Kadar Kering Karet memiliki rentang Kadar langkah pengerjaan metode tersebut, adapun
antara 55 sampai 65% dengan bobot sebesar data alternatif yang didapat dari data PTPN III
Medan dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
19
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 10 No. 1 (Januari – September 2019) Hal.: 13-25
Data alternatif yang diperoleh akan data nilai utilitas tersebut akan digunakan
disubsitusikan dengan nilai bobot setiap sub untuk menentukan nilai akhir, nilai akhir
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, menjadi tahapan penting dalam
tahap ini disebut dengan tahap normalisasi. menentukan hasil dari pengujian metode
SMARTER da;am hal penentuan kualitas
Adapun hasil normalisasi data alternatif getah karet. Di mana persamaan 3 merupakan
yang telah diubah menjadi nilai bobot sub persamaan yang dapat digunakan untuk
kriteria dapat dilihat pada tabel 7. menentukan nilai akhir tersebut, adapun hasil
perhitungan nilai akhir menggunakan metode
Selanjutnya, setelah data setiap alternatif SMARTER dalam menentukan kualitas getah
diubah sesuai dengan nilai bobot masing- karet dapat dilihat pada tabel 9.
masing sub kriteria, tahap berikutnya adalah
menentukan nilai utilitas untuk setiap nilai Tahap terakhir dalam pengujian metode
kriteria alternatif. Di mana persamaan 4 SMARTER untuk menentukan kualitas getah
digunakan untuk menentukan nilai utilitas ini. karet adalah dengan mengurutkan hasil nilai
Hasil nilai utilitas yang telah dihitung dapat akhir dari yang tertinggi hingga yang teredah,
dilihat pada tabel 8. guna memudahkan proses ranking pada setiap
alternatif. Berikut pada tabel 10 merupakan
Setelah didapat nilai utilitas setiap hasil perangkingan data alternatif setelah diuji
kriteria untuk setiap data alternatif, kemudian dengan metode SMARTER.
20
Penerapan metode SMARTER dalam sistem pendukung keputusan menentukan kualitas getah karet
(Studi Kasus : PTPN III Medan)
Mawati Simarmata, Alfa Saleh, Muhammad Barkah Akbar
21
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 10 No. 1 (Januari - September) Hal: 13-25
Tahap terakhir dalam pengujian metode gambar 4 rancangan usecase digram dari
SMARTER untuk menentukan kualitas getah sistem aplikasi pendukung keputusan
karet adalah dengan mengurutkan hasil nilai penentuan kualitas getah karet :
akhir dari yang tertinggi hingga yang teredah,
guna memudahkan proses ranking pada setiap System
22
Penerapan metode SMARTER dalam sistem pendukung keputusan menentukan kualitas getah karet
(Studi Kasus : PTPN III Medan)
Mawati Simarmata, Alfa Saleh, Muhammad Barkah Akbar
Y
username dan password untuk divalidasi Hitung Kualitas Getah Karet
sistem agar dapat masuk ke menu utama Tampilkan Hasil Data Getah Karet
Karet
Y
Kelola Data User Data Disimpan
23
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 10 No. 1 (Januari - September) Hal: 13-25
24
Penerapan metode SMARTER dalam sistem pendukung keputusan menentukan kualitas getah karet
(Studi Kasus : PTPN III Medan)
Mawati Simarmata, Alfa Saleh, Muhammad Barkah Akbar
25