Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

PUSKESMAS REJOSO
Nama Bahan B3 : Hand Sanitizer (Aseptic Gel) One Med

NO. MSDS : 03
Revisi : 00 Tanggal : 02 Januari 2023

IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN


Identifikasi Produk :
a. Nama Produk : Aseptic Gel
b. Kode Produk :
c. Merk : Onemed
Identifikasi Perusahaan:
a. Nama Perusahaan : PT. JAYAMAS MEDICA INDUSTRI TBK (OMED)
b. Alamat : Kelurahan Sidomojo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur 61262
c. Website : https://www.onemed.co.id
d. Email : corporate.secretary@onemed.co.id
e. Telp : (+62 31)8982349

IDENTIFIKASI BAHAYA
1. Klasifikasi Bahan atau Campuran : kontak kulit (iritasi), kontak mata (iritasi). Tidak korosif
pada kulit, mata dan paru paru. Kandungan Etil Alcohol dapat menyebabkan bahan mudah
terbakar.
2. Elemen Label : Mudah menyala
3. Pernyataan Bahaya : Dapat menyebabkam iritasi pada kulit jika terpapar berulang, bahan
mudah terbakar jika penyimpanan tidak sesuai.
4. Pernyataan Kehati-hatian : Pakai pelindung diri untuk penggunaan,dan jauhkan dari api.

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


1. Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama :
a. Kontak mata: periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera bilas mata dengan air mengalir
selama minimal 15 menit dengan mata terbuka. Air dingin dapat digunakan.
b. Kontak kulit: jika terjadi kontak, segera bilas kulit dengan air yang banyak. Tutup kulit
yang iritasi dengan pelembab, lepaskan baju dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci baju dan
sepatu dengan baik sebelum digunakan kembali. Kontak kulit serius: cuci kulit dengan
sabun desindektan dan tutup kulit yang teriritasi dengan krim antibiotic topical. Hubungi
dokter jika perlu.
c. Terhirup: jika terhirup, segera hirup udara segar. Jika tidak bisa bernafas, berikan
pernafasan buatan atau oksigen dan hubungi dokter jika ada gejala yang timbul Terhirup
serius: evakuasi korban ke area yang aman sesegera mungkin. Longgarkan baju yang ketat
seperti dasi, ikat pinggang, dll. Jika ada kesulitan bernafas, berikan oksigen atau pernafasan
buatan.
d. Tertelan: jangan melakukan tindakan untuk muntah secara sengaja selain dipandu oleh
tenaga medis. Jangan berikan apapun ke dalam mulut pada orang yang tidak sadar.
Longgarkan baju yang ketat seperti dasi, ikat pinggang, dll. Hubungi dokter.
2. Kumpulan gejala/efek terpenting :
- Kulit : menyebabkan iritasi kulit
- Mata : menyebabkan iritasi mata
- Pencernaan : menyebabkan itirasi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare dan
perubahan sekresi cairan lambung.)
- Inhalasi : dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan
- Kulit : kontak dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan dermatitis, reaksi alergi
3. Identifikasi pertolongan medis pertama : Segera hubungi dokter
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Media pemadaman api :
- Api kecil : gunakan serbuk kering pemadam api
- Api besar : gunakan semprotan air
2. Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran :
- Wadah harus diletakkan di lantai. Dapat terbakar oleh nyala api dekat yang tidak terlihat, uap
dapat berpindah menuju sumber api dan kemudian kembali. Dapat menyebabkan ledakan jika
bercampur dengan udara.
- Kontak dengan bromine pentrafluorida dapat menyebabkan api atau ledakan
- Tambahan katalis platinum hitam dapat menyebabkan pembakaran.
3. Catatan khusus untuk bahaya ledakan :
- Ethanol mempunyai reaksi ledakan dengan besi potassium yang tersalut
- Ethanol menyebabkan nyala api dan kemudian meledak karena kontak dengan anhidrida asetat
dan natrium hidrosulfate
- Ethanol dapat membentuk produk ledakan jika bereaksi dengan amoniak, perak nitrat,
magnesium perklorat, merkuri nitrat
- Meledak jika kontak dengan kalsium hipoklorit
- Uap akan meledak jika terkena api dalam ruangan tertutup
4. Saran bagi petugas pemadam kebakaran : Gunakan APD lengkap

TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN


1. Langkah-langkah pencegahan diri,alat pelindung dan prosedur tanggap darurat :
-Segera hindari tumpahan dan memakai APD
-Tandai tumpahan dan hubungi bantuan petugas jika tumpahan dalam skala besar
-Lakukan penanganan tumpahan sesuai prosedur
2. Tindakan pencegahan lingkungan : Buang limbah cair di saluran instalasi pengolahan air
limbah dan limbah padat sisa penanganan tumpahan di sampah khusus
3. Metode dan bahan untuk penyimpanan dan pembersihan :
-Tumpahan kecil : encerkan dengan air dan sapu lantai atau serap dengan bahan inert kering dan
buang dalam wadah yang sudah di sedikan untuk b3.
-Tumpahan besar : jauhkan dari panas, jauhkan dari sumber api. Serap dengan tanah, pasir atau
bahan lain yang tidak mudah terbakar. Jangan sentuh bahan yang tumpah.
4. Rujukan ke bagian lainnya indikasi mengenai pengolahan limbah : Pengolahan limbah b3 di
bawa ke TPS khusus limbah b3

PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN


1. Kehati-hatian dalam menangani secara aman : Selalu menggunakan APD ketika kontak dengan
bahan
2. Kondisi penyimpanan yang aman,termasuk adanya inkompatibilitas :
- Simpan pada ruangan yang terpisah. Jaga wadah agar tetap dingin, ventilasi baik dan jaga
wadah agar tetap tertutup serta terkunci sampai siap digunakan. Hindari sumber api, jangan
simpan dalam ruangan dengan suhu melebihi 23 derajat celcius.Jauhkan dari bahan yang
inkompatibel seperti agen oksidasi, asam, basa dan kelembaban.
3. Penggunaan akhir khusus : Tidak ada informasi

PENGENDALIAN PEMAPARAN DAN PERLINDUNGAN DIRI


1. Pengendalian pemaparan :
-Perlindungan personal: kacamata pelindung, jas lab dan pastikan menggunakan alat
pernafasan yang sesuai, sarung tangan.
-Perlindungan personal karena tumpahan besar: kacamata pelingung, pakaian lengkap, alat
bantu pernafasan untuk mencegah inhalasi produk, sarung tangan.

PEMBUANGAN LIMBAH
1. Metode penanganan limbah : Pembuangan limbah padat ke TPS khusus medis dan limbah cair
melalui saluran khusus ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

PENUTUP
Pasuruan, 02 Januari 2023
Mengetahui,
Kepala UOBF Puskesmas Rejoso PJ MFK

Drg. C. Rena Wahjunani, M.M Siti Fatima,S.T


NIP. 19660813 198803 2 005 NIP. 19651120 199402 2 002

Anda mungkin juga menyukai