Anda di halaman 1dari 2

Foto

Selangkah Menggapai Gerbang Pernikahan

Dalam Mengarungi Samudra Kehidupan.

“Hidupmu Adalah Pilihanmu”

Boleh saja berbuat sesukamu, Tapi ingat suatu hari kau diminta pertanggungjawaban. Tiada sedetikpun
bisa mengelak. Berhati-hatilah dalam mengemban amanat yang maha kuasa. Tinggalkan masa remajamu
meniti lembaran baru. Sebab Nikah Adalah Ritual Sakral yang berarti:

 Suatu janji yang harus ditepati  Suatu rahasia yang harus digali
 Suatu cita-cita yang harus diraih  Suatu impian yang harus diwujudkan
 Suatu resiko yang harus diambil  Suatu rahmat yang harus dipelihara

Karena hidup yang benar itu tidak mudah, setelah kita married seribu satu masalah akan datang
bermunculan. Cobaan pasti datang menghujan, rintangan pasti terus menghadang
Tiada kata yang paling indah, hanya ucapan dan lantunan do’a yang bahagia dan mulia dihadapan yang
Esa, bukan dimata dhohir manusia. Kita harus selalu gigih berusaha, tabah, tawakal berserah diri pada
Ilahi. Ada pepatah jawa mengatakan “Suargo Nunut Neroko Katut”, Tapi jangan meggunting dalam
lipatan. Apalagi bercermin di air yang keruh, Weeesstah ben diatur Gusti, wingi kae koq atur malah
mbahayani tur orak dadi becik. Biasanya impian dan harapan kita, tidak sesuai kenyataan yang terjadi.
Mengeluh, Menyesal, bahkan frustasi tak terkendali. didunia ini tidak ada cinta yang abadi, hanya cinta
suci yaitu : Cintanya rela dimiliki pihak lain asal demi kebahagiaannya. Mudah-mudahan hanya
peringatan bukan hukuman Tuhan/ Perscout alam baka. kita sebetulnya kurang bersyukur, terima saja
apa adanya. Hadapi semua seperti mengalirnya air. Hidup jangan dibuat main-main, Sebab semua yang
tidak mungkin, bila Allah menghendaki jadi mungkin. Semua bisa terjadi seperti keajaiban: contoh bagai
persaudaraan kami, yang pernah sama-sama mengalami kegagalan. silahkan mawas diri. Didunia ini
tidak ada kata puas, sebab puas hanyalah sesaat. Persahabatan kami langgeng sampai saat ini, sudah
lebih dari 3 windhu, tapi nyatanya aman lolos dari Fitnahan. Walau Banyak lika - liku cobaan, cibiran,
prasangka miring, semua itu bisa kami hadapi dengan hati yang tulus. Sebenarnya banyak perbedaan
dari kita, mulai dari tahta, darah ataupun wajah kami yang berbeda. Ibaratnya tukang patri bisa akrab
dengan Putra Perdana Mentri Malaysia, Buya Al Fithoriq Ghibransyah, Putra Da’i sejuta umat Abah
Haikal Fikri, juga bagai seorang pedagang duren, bisa kenal Putra Bapak Presiden Papa Tommy Mandala ,
termasuk ulama’ besar timur tengah Muh.Habib Syech, dan masih banyak lagi, termasuk keturunan
mbah hasyim Asy’asri Jawa Timur dan semua generasinya. Sekali lagi sebagai Romantika Roda
Kehidupan, Setapak Menjurat Meningglkan kesan yang teramat dalam, Hilangkan rasa Ego kita. “Mari
munuju kebaikan” Karena Dengan Ilmu Hidup Jadi Mudah, Dengan Agama Hidup Jadi Terarah.
Tak guna wajah cantik /tampan kalau jadi bencana, Tak guna harta benda kalau jadi neraka, sebab Allah
tidak menilai harta dan wajah seseorang tapi Allah melihat hati dan amalmu.
Jangan sering ketempat hiburan apalagi ke tempat maksiat, bila tak ingin sekujur badan kita terbakar
hanggus oleh kobaran api neraka bukan hanya sepanas kelap kelip lentera ibarat pelita di kegelapan
malam.
Semoga kita senantiasa bisa mendekatkan diri.
Koreksi pribadimu, jangan sok mengkoreksi kesalahan orang lain. Akhirnya kita hanya berusaha
melegakan pihak lain selalu berusaha menyenangkan orang lain dan jangan suka mengecewakan, lebih
parah menyakitinya hatinya.
Semoga dimudahkan dalam detik-detik sakarotul maut Akhirnya selamat dunia akhirat amin.. .

Anda mungkin juga menyukai