Anda di halaman 1dari 3

Catatan Materi Industri 4.0 dan Society 5.

0
Mata Kuliah Literasi Digital Kemanusiaan

Transformasi revolusi industri


a) Revolusi industry 1.0 (abad 18)
Disebut sebagai mekanisasi, ditandai dengan penemuan dan penggunaan mesin uap
di Inggris oleh James Watt.

b) Revolusi 2.0 (abad 19)


Disebut dengan istilah elektrifikasi. Pada era ini berfokus pada efiensi mesin di setiap
lini karena ditemukannya tenaga listrik, yang mana mengakibatkan produksi mesin
bertenaga listrik/minyak secara massal.
Penemuan : assembly line, sebuah proses (pabrik) perakitan satu persatu dengan
urutan sehingga menghasilkan produk akhir dengan menggunakan conveyor belt yang
memiliki alas berjalan untuk mengantar spesialis perakitan satu dengan yang lain.

c) Revolusi industri 3.0 (abad 20)


Disebut dengan istilah otomasi. Era ini dipicu dengan perkembangan mesin pintar
yang berbasis teknologi otomasi (penggunaan sistem kontrol, teknologi informasi
untuk optimalisasi produksi dan pengiriman barang atau jasa menjadi lebih cepat dan
baik dibandingkan dengan tenaga manusia).
Contoh : pengiriman dokumen menggunakan email, menghitung formula rumit
dengan exel, dll.

d) Revolusi industri 4.0


Perubahan yang terjadi pada era ini adalah munculnya mesin yang terintegrasi dengan
jaringan internet, sehingga memungkinkan untuk melakukan pengontrolan atau
tindakan secara tidak langsung. Contohnya, IoT, AI, Robot.
Selain itu, pada revolusi industri 4.0 meningkatkan kemampuan software untuk
menambah efisiensi, misalnya seperti aplikasi ojek online, tarik tunai melalui ponsel,
maupun aplikasi berbelanja online, dll.

Beberapa perkembangan yang ada, salah satunya yaitu IoT (Internet of Thing),
merupakan semua perangkat fisik yang terhubung dalam jaringan internet/wireless
untuk bisa bekerja sama secara fungsional. Dalam hal ini perangkat yang terhubung
dapat berkomunikasi dalam menjalankan program bersama sesuai denga napa yang
diprogramkan. Fact, pertamakali dibuat oleh John Romkey dan Simon Hacket yang
mengubungkan panggangan roti dengan internet.
Contoh IoT : pendeteksi suhu untuk masuk ruangan, penyetir otomatis pada mobil,
dll.
Dampak Transformasi Digital
a) Perubahan kerja & pekerjaan
Banyak pekerjaan yang diambil alih oleh teknologi, sehingga diperlukan
peningkatan pengetahuan dan skill sepanjang waktu (live long learning).
b) Inovasi ekonomi
Dengan adanya transformasi digital akan memunculkan mata uang, modal,
kecakapan, dan perusahaan baru. Misalnya untuk mata uang seperti cyrpto,
bitcoin, dll

c) Pemberdayaan Individu
Melebarnya akses untuk jaringan pengetahuan, komunikasi global, dan bisnis.

Urgensi Literasi Digital


• Penggunaan internet dengan bijak.
• Memerangi hoax.
• Memperluas informasi (up to date).
• Belajar lebih cepat.
• Mengetahui cara menjaga privasi dalam dunia online.

Dampak Positif dan Negatif Kemajuan Teknologi


• Dampak Positif
a) Adanya kebebasan dan keleluasaan untuk mengakses informasi secara mudah dan
cepat. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pengetahuan dan
belajar secara mandiri.
b) Menumbuhkan potensi industri, lowongan pekerjaan, serta pasar baru. Hal ini bisa
dilihat disekitar kita dimana dengan teknologi yang semakin maju memunculkan
kesempatan baru dalam menghasilkan uang, seperti content creator, youtuber,
vloger, blogger, dsb.
c) Munculnya sistem, perangkat, ataupun peralatan canggih yang dapat membantu
serta meringankan pekerjaan manusia. Misalnya dalam ranah pendidikan di
Universitas Negeri Semarang, adanya sikadu, elena, sitedi, alat peminjaman buku di
rumah ilmu, dan lain lain.
d) Mempermudah komunikasi, tanpa batas sekat negara.
e) Dengan teknologi yang sudah canggih, kita bisa berkirim kabar dengan keluarga yang
jauh dari tempat kita berada secara langsung. Bahkan selain melalui teks dan suara,
kita juga bisa untuk melihat wajah lawan bicara kita. Dan ini tidak hanya bisa
dilakukan dalam jangkauan antar desa, kota, ataupun negara saja. Tapi bisa
menjangkau secara global.

• Dampak Negatif
a) Dengan adanya kebebasan dan keleluasaan untuk mengakses suatu informasi,
apabila tidak digunakan dengan baik, maka dapat menjadikannya sebagai dampak
negatif. Misalnya, seseorang remaja belajar bagaimana cara membuat campuran
minuman keras untuk mabuk bersama teman temannya, mengakses vidio
pornografi, mencari jawaban dari google untuk mencontek saat ujian, dan lain lain.
b) Dengan berkembangnya teknologi, yang mana dapat memunculkan lapangan
pekerjaan baru, hal ini juga dapat menggeser atau menggantikan pekerjaan yang
sudah ada sebelumnya. Misalnya saja, ojek online menggeser tukang ojek yang ada
di terminal, administrasi perpustakaan digantikan dengan alat peminjaman otomatis,
dsb.
c) Kecanduan akan teknologi. Dengan adanya perangkat, sistem, maupun aplikasi yang
membantu dalam segala hal, dapat membuat seseorang memiliki ketergantungan.
Misalnya, yang umum terjadi saat ini yaitu ketergantungan media sosial dan game.
Hal yang seharusnya dapat memudahkan komunikasi, mendapatkan inspirasi,
ataupun menghibur malah menjadi sesuatu yang membuat kita tidak bisa lepas
darinya.
d) Munculnya hedonisme, individualisme, perasaan insecure, dan sifat sifat negatif
lainnya. Bercabang dari penggunaaan aplikasi atau media sosial yang kurang bijak
dapat membuat seseorang memiliki sifat sifat tersebut. Misalnya, ketika seseorang
sangat terobsesi untuk tampil keren di media sosial, ia akan terdorong untuk
membeli pakaian dan barang barang yang sebetulnya tidak ia perlukan untuk
memenuhi obsesinya.

Seperti mata pisau, semua kemajuan yang ada pasti membawa dampak positif, dan dampak
negatif. Oleh karenanya diperlukan pengendalian, adaptasi, dan bekal yang cukup untuk
hidup ditengah tengah perkembangan teknologi. Sikap selektif, adaptif, dan nilai moral
adalah Koentji.

Anda mungkin juga menyukai