Elemen kerucut pada Gambar 5.2 (a) berpotongan pada titik potong dari sumbu
putar. Karena radius kedua gear adalah proporsional terhadap jaraknya dari
puncak, maka kerucut dapat berputar bersama-sama tanpa sliding.
1
Pada Gambar 5.2 (b), elemen kedua kerucut tidak berpotongan pada titik potong
poros. Oleh karena itu kerucut ini tidak dapat digunakan sebagai permukaan pitch,
hal ini memungkinkan terjadinya gerakan positif dan sliding pada arah yang sama
pada saat yang sama.
1. Mitre gears:
Ketika bevel gears mempunyai gigi sama dan sudut pitch menghubungkan dua
poros yang sumbunya memotong pada sudut siku-siku, seperti pada Gambar 5.3.
2
Gambar 5.4: Crown bevel gears
3
Berikut ada beberapa istilah pada roda gigi kerucut yang penting untuk diketahui:
1. Pitch angle: Sudut antara pitch line dengan sumbu poros, dinotasikan ‘θp’.
2. Cone distance: Adalah panjang elemen pitch cone, dinotasikan ‘OP’.
Secara matematika dirumuskan sebagai berikut:
3. Addendum angle: Sudut yang dibentuk oleh addendum pada cone centre,
dinotasikan ‘α’.
Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut:
4. Dedendum angle: Sudut yang dibentuk oleh dedendum pada cone centre,
dinotasikan ‘β’.
Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut:
4
5.4 PENENTUAN PITCH ANGLE UNTUK BEVEL GEARS
Perhatikan sepasang bevel gears seperti ditunjukkan pada Gambar 5.5.
Misalkan:
θ p2 = 90- θ P1
4. Working depth = 2 m,
5. Tebal gigi = 1,5708 m
Dimana m = modul
5
5.6 JUMLAH GIGI EKUIVALEN UNTUK BEVEL GEARS
(PENDEKATAN TREDGOLD’S)
Misalkan:
6
T EP = TP .sec θ P1
T EG = TG .sec θ p2
Dimana:
7
Keterangan:
2. Untuk operasi yang aman dari bevel gears, lebar permukaan adalah dari (6,3 m
sampai 9,5 )m, dimana m = modul.
Rasio L/b tidak boleh melebihi 3.
Untuk itu, jumlah gigi pada pinion harus tidak kurang dari pada
dimanaV.R adalah rasio kecepatan (velocity ratio).
3. Beban gigi statis atau kekuatan ketahan gigi untuk bevel gears adalah:
8
Dimana :
5. Kecepatan:
dengan : v = kecepatan
9
Radius rata-rata adalah:
Sekarang gaya radial (WR) bekerja pada radius rata-rata yang diuraikan ke dalam
dua komponen, WRH dan WRV, dalam arah aksial dan radial seperti ditunjukkan
pada Gambar 5.7.
Oleh karena itu gaya aksial yang bekerja pada poros pinion adalah:
Contoh 1:
Sepasang bevel gears dari besi cor menghubungkan dua poros pada sudut siku-
siku.
Diameter pitch pinion dan gear adalah 80 mm dan 100 mm.
Bentuk gigi gear adalah 14½o composite form.
Tegangan statis yang diijinkan untuk kedua gear adalah 55 MPa.
Jika pinion mentransmisikan daya 2,75 kW pada putaran 1100 rpm,
Tentukan:
Modul dan jumlah gigi pada setiap gear dari sudut kekuatan dan check desain dari
sudut keausan.
(Ambil batas ketahanan permukaan adalah 630 MPa dan modulus elastisitas untuk
besi cor adalah 84 kN/mm2.)
10
Penyelesaian:
Diketahui:
Modul
Misalkan: m = modul
1. Ketika poros pada sudut siku-siku, oleh karena itu sudut pitch pada pinion
adalah:
Karena kedua gigi terbuat dari bahan yang sama maka pinion adalah yang paling
lemah. Sehingga perancangan didasarkan pada pinion.
11
6. Dan kecepatan pitch line adalah:
9. Asumsikan lebar permukaan (b) adalah 1/3 dari panjang pitch cone, oleh
karena itu:
12. Ukuran modul dapat dicari melalui persamaan beban tangensial pada pinion:
12
Jumlah gigi pada setiap gear:
Ketika beban maksimum untuk keausan adalah lebih besar dari pada beban
tangensial (WT), oleh karena itu desain adalah aman ditinjau dari keausan.
13