SKRIPSI
Disusun Oleh :
COVID-19”
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Indarti, S.E., M.Si, selaku Rektor Universitas Riau;
2. Ibu Dr. Maria Maya Lestari SH.,MSc.,MH, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Riau;
3. Ibu Dr. Evi Deliana Hz, S.H., LL.M, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Riau;
4. Ibu Dr. Dessy Artina S.H.,M.H, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Riau;
5. Bapak Erdiansyah S.H., M.H, selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Riau;
6. Bapak Dr. Hengki Firmanda S.H.,LL.M, selaku Ketua jurusan ilmu hukum
10. Bapak Dr. Rahmad Hendra, S.H., M.kn Selaku Ketua Penguji yang telah
11. Bapak Dasrol, S.H., M.H, selaku Penguji I yang telah memberikan masukan
12. Ibu Meriza Elpha Darnia, S.H., M.H, selaku Penguji II yang telah
13. Kepada Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai Fakultas Hukum Universitas
15. Kepada Ayahanda Ardy Nata Wijaya Ibunda Rahma, dan saudara
kandung penulis yaitu Lauren Amelia dan Tandi Winata yang selalu
memberikan kasih sayang, semangat, dan doa, serta selalu mencukupi
menempuh pendidikan;
16. Kepada Semua Pihak yang tidak mungkin penulis cantumkan satu persatu
dalam skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini
masih terdapat kekurangan, untuk itu berbagai saran dan kritik dari semua
penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.
Penulis,
Shelby Susandari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PERBAIKAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
ABSTRACT..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 12
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...................................................... 12
D. Kerangka Teori................................................................................ 13
E. Kerangka Konseptual....................................................................... 20
F. Metode Penelitian............................................................................. 21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 28
A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Kredit................................ 28
1. Pengertian Perjanjian Secara Umum...................................... 28
2. Pengertian Perjanjian Kredit................................................... 30
3. Subyek dan Obyek Perjanjian Kredit..................................... 32
4. Asas-Asas Perjanjian Kredit................................................... 33
5. Syarat Sahnya Perjanjian Kredit............................................. 34
6. Unsur-unsur Perjanjian Kredit................................................ 36
7. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian kredit.......... 37
8. Berakhirnya perjanjian kredit................................................. 38
B. Tinjauan Umum Tentang Perbankan........................................... 38
1. Pengertian Bank...................................................................... 38
2. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank.............................................. 39
3. Jenis-Jenis Bank...................................................................... 40
i. Kegiatan Usaha Bank......................................................... 41
ii. Prinsip Penyelenggaraan Bank........................................... 42
C. Tinjauan Umum Tentang Fasilitas Kredit................................... 43
1. Pengertian Kredit.................................................................... 43
2. Jenis-Jenis Kredit.................................................................... 45
3. Prinsip Pemberian Kredit........................................................ 47
4. Kredit Bermasalah.................................................................. 48
D. Tinjauan Umum Tentang Restrukturisasi Kredit Macet............. 51
1. Pengertian Restrukturisasi Kredit Macet................................ 51
2. Ciri-Ciri Debitur yang Mendapatkan Restrukturisasi Kredit.. 52
3. Dasar Hukum Restrukturisasi Kredit..................................... 53
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN........................... 56
A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru................................................ 56
1. Sejarah Singkat Kota Pekanbaru............................................... 56
2. Wilayah Geografis Pekanbaru................................................... 59
3. Penduduk Kota Pekanbaru........................................................ 60
4. Perekonomian Kota Pekanbaru................................................. 61
B. Gambaran Umum Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang
Pekanbaru....................................................................................... 63
1. Sejarah Bank BTN.................................................................... 64
2. Visi dan Misi Bank BTN........................................................... 66
3. Fasilitas Kredit di Bank BTN.................................................... 66
4. Struktur organisasi Bank BTN di Cabang Pekanbaru............... 68
C. Gambaran Umum Perumahan Griya Sakti.................................... 71
Tabel 1.1 Data Debitur Kredit Macet Pada Bank BTN Cabang Pekanbaru
Tahun 2021-2022........................................................................... 6
Tabel 1.2 Data Debitur Kredit Macet Pada Bank BTN Cabang Pekanbaru
Tahun 2021-2022........................................................................... 7
Tabel 1.3. Populasi dan Sampel...................................................................... 24
Tabel 2.1 Data Nasabah Perumahan Griya Sakti Yang Melakukan
Program Restrukturisasi Pada Bank Tabungan Negara Cabang
Pekanbaru....................................................................................... 24
Tabel 4.1 Data Delapan Debitur Bank BTN yang Mengalami Kredit Macet 24
Tabel 4.2 Data Penyelesaian Kredit Macet Delapan Debitur Bank BTN yang
Mengalami Kredit Macet............................................................... 106
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
beberapa sektor yang menjadi pilar kehidupan bangsa, salah satunya adalah
pilar ekonomi. Bidang perbankan adalah salah satu pilar ekonomi bangsa,
proses pemasaran barang dan jasa di seluruh dunia. selain itu covid-19 juga
1
Djunyanto Thriyana, “Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah Dalam Praktek Perbankan
di Indonesia,” Jurnal Dialogia Iuridica, Vol. 11, No. 2, April 2020, hlm. 87.
2
https://djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lhokseumawe/baca-artikel/16064/Pandemi-Covid-19-Dan-
Menurunnya-Perekonomian-Indonesia.html, diakses pada tanggal 19 Juli 2023
1
Kehadiran bank yang ada di suatu negara, merupakan indikator
perputaran uang warga negaranya maka hal tersebut menjadi pertanda bahwa
dana bagi nasabah yang memiliki kelebihan dana, dan fasilitas pinjaman kredit
para nasabahnya melalui beberapa fasilitas yang bank miliki, bank telah
hal tersebut keberadaan bank tidak dapat dipandang sebelah mata, sebab Bank
produknya seperti tabungan atau deposito dan juga memberikan fasilitas kredit
disebut dengan kegiatan utama bank sebab dengan memberikan fasilitas kredit
3
Kasmir, "Dasar-dasar Perbankan," Rajawali Pers, Jakarta, 2012,hlm. 13.
4
Hermansyah, "Hukum Perbankan Nasional Indonesia," Kencana, Jakarta, 2014, hlm. 7.
2
kepada debitur/nasabah jauh lebih menguntungkan daripada melakukan
simpanan dana.5
dilakukan, tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku di negara ini.
salah satu kegiatan bank umum adalah memberikan kredit. Umumnya bank
5
Muhammad Djumhana, "Hukum Perbankkan Indonesia," Citra Aditya Bakti, Bandung,
2014, hlm. 471.
3
diatur dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
contohnya bagi debitur yang hendak membeli rumah namun tidak memiliki
dana yang cukup, maka akan mengajukan pinjaman kepada bank dengan
fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kebutuhan akan tempat tinggal bagi
manusia merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat ditawar lagi. Namun
namun tetap saja ada beberapa debitur yang tidak dapat memenuhi
kewajibannya dengan baik. Memang pada kenyataannya tidak ada kredit yang
dapat berjalan lancar seperti yang diharapkan oleh pihak bank, terkadang
dengan baik.
akhirnya berstatus kredit macet, maka pihak bank akan mencari cara untuk
6
Nancy Rosaline Manurung, “Penerapan Penyelesaian Kredit Macet Melalui Proses
Pengalihan Piutang (Cessie) Di PT. Bank Tabungan Negara Pekanbaru,” Jurnal JOM Fakultas
Hukum, Vol. VI, No. 2, Desember 2019, hlm. 2.
4
menyelesaikan hal tersebut guna menyelamatkan bank supaya tetap terjaga
tingkat kesehatan bank. Oleh sebab itu jika terdapat debitur berstatus macet,
maka pihak bank akan segera mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
KPR kepada masyarakat adalah PT. Bank Tabungan Negara yang salah satu
merupakan salah satu bank yang memiliki fasilitas kredit berupa pembiayaan
pembelian rumah (KPR) bahkan secara khusus Bank BTN memiliki branding
jumlah debitur KPR di Bank BTN juga cukup banyak. Banyaknya nasabah
KPR di Bank BTN ini tentu semuanya tidak dalam keadaan baik-baik saja, ada
kredit macet. Oleh sebab itu pihak Bank BTN Pekanbaru juga melakukan
beberapa langkah penyelesaian terhadap kredit macet yang ada dalam Bank
BTN tersebut.
Sudirman ini sejatinya dapat memberikan solusi bagi nasabah yang ingin
walaupun dalam proses analisis data calon nasabah telah dilakukan sedetail
5
debitur dan juga melakukan cek terhadap keabsahan pembelian rumah, yang
tetap timbul kejadian kredit macet yang dilakukan nasabah. Apabila terjadi
kredit macet pada Bank BTN Cabang Pekanbaru, maka prosesnya akan
diselesaikan dengan jalur litigasi maupun non litigasi. Berikut akan peneliti
uraikan mengenai data jumlah KPR yang macet di Bank BTN Cabang
Pekanbaru pada tahun 2021 sampai 2022 yang diselesaikan melalui jalur
Tabel 1.1
Data Debitur Kredit Macet Pada Bank BTN Cabang Pekanbaru Tahun
2021-2022
Jumlah Nasabah
Penyelesaian Penyelesaian
No Tahun Nasabah Kredit
Litigasi Non-Litigasi
KPR Macet
macet untuk fasilitas KPR di Bank BTN Cabang Pekanbaru. Pada data tersebut
terlihat adanya peningkatan nasabah kredit macet dari tahun 2021 sampai 2022,
dengan penyelesaian terbanyak dilakukan melalui non litigasi. Jika dilihat pada
data tersebut terlihat bahwa jumlah nasabah kredit macet tidak lebih dari 5 %
dari total debitur, artinya walaupun terdapat nasabah yang macet pada Bank
BTN, namun Bank BTN ini masih tergolong sebagai bank yang sehat sebab
debitur NPL (Non Performing Loan) tidak melebihi angka 5%. Hal ini diatur
6
dalam ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/2/PBI/2021 yang
salah satu perumahan subsidi yang pembiayaan KPR-nya melalui Bank BTN
Tabel 1.2
Data Debitur Kredit Macet Pada Bank BTN Cabang Pekanbaru Tahun
2021-2022
No. Nama Nasabah Tahun Nomor Pekerjaan Menunggak Masa
akad Rumah Selama Penangguhan
7
Warung
Makan
Sumber: Nasabah KPR Perumahan Griya Sakti
memilih membeli rumah dengan cara pengajuan fasilitas KPR di Bank BTN
cenderung lebih mudah dan murah dibandingkan dengan bank lainnya, hanya
dengan uang muka sekitar 3 juta rupiah, warga dapat langsung menikmati
perumahan tipe 36 dengan jangka waktu hingga 15 tahun dan suku bunga yang
relatif murah
uraian kredit macet yang terjadi di Bank BTN. Dalam proses fasilitas kredit di
jangka waktu maupun nominal, akan tetapi secara Das Sein banyak terjadi
Pada dasarnya dalam hal kredit macet disebabkan oleh beberapa faktor,
menyebabkan kredit macet tersebut, pada 2019 lalu Indonesia mengalami suatu
8
sosial berskala besar tersebut, dalam hal ini dengan tidak efektivnya usaha
suatu perjanjian kredit khususnya fasilitas kredit KPR, telah banyak dilakukan
oleh para peneliti terdahulu. Berikut akan peneliti uraikan penelitian terdahulu
terhadap perjanjian kredit yang telah dibuat antara bank dengan debitur perihal
jani untuk membayar kembali kredit yang telah didapatkan sesuai jangka waktu
dan juga mengenai kredit macet dimana akibat wanprestasi yang dilakukan
debitur tersebut, lama kelamaan hutang yang ada pada bank menjadi
berakhir macet :
9
Bukopin Semarang, atas peristiwa tersebut pihak bank melakukan beberapa
pada perjanjian KPR yang berupa kredit macet dan menganalisis tentang
b. Penelitian yang kedua adalah skripsi yang memiliki judul “Analisis Hukum
Pada penelitian ini diuraikan perihal hak dan kewajiban dari masing-masing
pihak yang terkait dengan perjanjian kredit usaha mikro, selain itu dilakukan
perjanjian kredit usaha mikro bukan KPR, selain itu dilakukan pembahasan
7
Diah Dwi Ristanti, “Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Kredit (Studi Bank Bukopin
Cabang Semarang)” Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2020, hlm.
109.
8
Ayu Priciliya, “Analisis Hukum Debitur Wanprestasi dalam Perjanjian Kredit Usaha Mikro”
Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Jember, Jember, 2018, hlm. 50.
10
mengenai wanprestasi secara umum, dan tidak membahas mengenai kredit
macet.
perjanjian yang telah baku dan waktu yang tidak begitu lama, membuat
perjanjian kredit.
penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu dalam hal kondisi Covid-19,
tersebut sebagai faktor penyebab kredit macet dan proses atau mekanisme
9
Ferindoni, “Pelaksanaan Perjanjian Kredit Rumah Di Pt. Bank Btn. Tbk Pekanbaru”
Skripsi, Fakultas Universitas Riau, Riau, 2016, hlm. 101.
11
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian:
2. Kegunaan Penelitian:
12
b. Dapat memberikan data dan menjadi masukan informasi kepada pihak
D. Kerangka Teori
pada perumusan masalah yang timbul pada suatu penelitian hukum. Teori yang
timbul merupakan definisi dari suatu aspek hukum maupun pendapat para ahli
yang dapat memperkaya isi dari sebuah teori hukum menjadi satu kesatuan
berfungsi sebagai landasan teori untuk menganalisa rumusan masalah pada bab
selanjutnya. Berikut beberapa teori yang akan digunakan pada penelitian ini:
10
Sabian Utsman, "Metodologi Penelitian Hukum Progressif: Pengembaran Permasalahan
Penelitian Hukum Aplikasi Mudah Membuat Proposal Penelitian Hukum," Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2014, hlm. 52.
13
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
bunga.”11
yang dapat dipersamakan dengan itu yang diberikan oleh pihak Bank
hutangnya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan telah
usaha debitur.13
dua aturan hukum positif yang berlaku di negara ini, yakni yang pertama
Perbankan.
11
Dasrol, "Hukum Perbankan Dan Perbankan Syariah," Taman Karya, Pekanbaru, 2019,
hlm.32.
12
Salinan Perjanjian Kredit Bank Tabungan Negara
13
Ibid. hlm. 33.
14
b. Pengertian dan Dasar Hukum Kredit Pemilikan Rumah
fasilitas kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada debitur. Definisi
merupakan bentuk fasilitas kredit yang diberikan oleh bank pada nasabah
Bank.17
14
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/47#:~:text=KreditPemilikan Rumah
(KPR) diakses tanggal 26 Februari 2023
15
Ibid.
16
Ibid.
17
Salinan Perjanjian Kredit KPR Subsidi Bank BTN
15
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berada di Indonesia, didasarkan
Perbankan.
kredit tersebut, namun karena ada suatu kondisi khusus yang dialami
18
Iswi Hariyani, "Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet," Elex Media Computindo,
Jakarta, 2013, hlm 35.
19
Ibid, hlm. 38.
20
H.R Daeng Naja, "Hukum Kredit dan Bank Garansi," Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2015, hlm. 380.
16
3) Menurut Ikatan Bankir Indonesia, kredit macet yaitu kredit yang
dalam pelaksanaannya belum mencapai target yang diinginkan oleh
bank. Bisa disebut juga sebagai kredit yang terjadi kesulitan dalam
pembayaran kembali kreditnya.21
yang tak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru Terhadap
sama dengan syarat KPR yang ada di beberapa bank. Persyaratan tersebut
diperlakukan oleh bank untuk nasabah yang akan mengambil KPR relatif
21
Ikatan Bankir Indonesia, "Bisnis Kredit Perbankan" , Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta,2018, hlm. 50.
17
sama. Baik dari sisi administrasi maupun dari sisi penentuan kreditnya.
beberapa hal yang wajib untuk dilakukan atau dipenuhi, seperti perihal:
22
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/47#:~:text=KreditPemilikan Rumah
(KPR), diakses tanggal 26 Februari 2023.
18
dicantumkan beberapa biaya yang timbul berkaitan dengan akad
tersebut.23
dilakukan oleh para pihak yang bersengketa guna menemukan solusi yang
terbaik bagi kedua pihak. Cara tersebut dapat ditempuh dengan jalan litigasi
maupun non litigasi. Jalur litigasi dilakukan melalui lembaga peradilan seperti
Peradilan Umum atau Peradilan Tata Usaha Negara. Untuk jalur non litigasi
merupakan teori yang secara khusus melakukan kajian dan analisis terhadap
Menurut Dean G Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin, terdapat 5 hal yang berkaitan
23
https://www.rumah.com/panduan-properti/akad-kredit-adalah-59739, diakses tanggal 13
Februari 2023 pukul 09.47 WIB
24
Juwita Tarochi Boboy, “Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Mediasi Berdasarkan
Teori Dean G. Pruitt dan Jefrey Z. Rubin,” Jurnal Notarius, Vol. 13, no. 2, 2022, hlm. 805.
25
Dean G & Z. Rubin Pruitt, "Konflik Sosial," Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2014, hlm. 50.
19
beberapa alternatif penyelesaian bagi debitur yang wanprestasi hingga menjadi
kredit macet, sebagai bagian dari solusi atas permasalahan tersebut. Solusi
yang diberikan dapat memuaskan semua pihak dan tidak ada yang dirugikan.
E. Kerangka Konseptual
2. Kredit yaitu penyediaan uang atau hal lainnya yang dapat dipersamakan,
yang dipinjamkan oleh bank sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan
26
Abdulkadir Muhamad, "Hukum dan Penelitian Hukum," Citra Aditya, Bandung, 2017,
hlm. 127.
27
https://kbbi.web.id/selesai, diakses tanggal 08 Maret 2023.
28
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
20
dan peristiwa ini telah berlangsung cukup lama sehingga berakibat kredit
nasabah tersebut tidak dapat dibayar sama sekali dan berstatus macet atau
gagal bayar.29
4. Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Dari perumusan
perikatan.30
F. Metode Penelitian
diharapkan oleh peneliti, perlu adanya metode yang tepat dan sesuai supaya
29
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
30
Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
31
Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
29/KMK.01/1996 Tentang Pengurusan Piutang Negara Kredit Perumahan Rakyat-Bank Tabungan
Negara (KPR-BTN).
32
Amiruddin, "Pengantar Metode Penelitian," Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2017,
hlm. 42.
21
G. Jenis Penelitian
dengan beberapa teori hukum dan literasi pustaka yang berkaitan dengan
H. Lokasi Penelitian
Negara Cabang Pekanbaru yang terletak di Jalan Sudirman dan juga nasabah
KPR Subsidi Bank BTN yang terletak di sekitar Perumahan Griya Sakti
Alasan peneliti memilih Bank BTN ialah karena Bank BTN memiliki
branding yang cukup kuat akan kredit perumahan, yang nantinya dapat
22
satu perumahan yang pembiayaan KPR rumahnya melalui Bank BTN Cabang
Pekanbaru. Perumahan ini juga telah lama berdiri dan para warga yang
memiliki fasilitas KPR masih melakukan pembayaran angsuran hingga saat ini
sehingga tingkat akurasi data faktor penyebab kredit macet tersebut bisa
a. Populasi
KPR dari Bank BTN Pekanbaru terutama yang mengalami kredit macet
pada tahun 2022 sekaligus merupakan warga RT.04 Perumahan Griya Sakti.
b. Sampel
objek penelitian. Dari sampel inilah data primer nantinya akan diperoleh. 35
23
Tabel 1.3
Populasi dan Sampel
JUMLAH JUMLAH PRESENTASE
NO JENIS POPULASI
POPULASI SAMPEL (%)
1 Consumer Loan Sales 1 1 100 %
Subsidized
1. Sumber Data
a. Data Primer
tengah masyarakat. 36
Untuk mengumpulkan data melalui wawancara,
36
Sutiyoso Bambang, "Metode Penemuan Hukum", UII Press, Yogyakarta, 2018, hlm. 27.
24
b. Data Sekunder
yang timbul. 37
Pekanbaru.
37
Lexi J Moeleong, "Metode Penelitian Kualitatif," Rosdakarya, Bandung, 2012, hlm. 36.
25
2. Teknik Pengumpulan Data
penelitian ini akan didapat pada data sekunder. Data kepustakaan yang
b. Penelitian lapangan
38
Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D," Alfabeta, Bandung, 2014,
hlm. 32.
26
2) Bagian Skip Tracer coordinator Bank Tabungan Negara Cabang
Pekanbaru
yang ada dengan harapan memperoleh gambar yang lengkap mengenai data
dan fakta dilapangan tentang penyelesaian kredit KPR yang macet dan
deduktif yaitu sebuah cara dengan menarik hal yang bersifat umum
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bentuk tertulis, hal ini dimaksudkan untuk mencapai kepastian hukum bagi
para pihak.39
39
Andi Raharjo, "Hukum Perjanjian di Indonesia," Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2018),
hlm. 5.
40
Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
41
Subekti, "Hukum Perjanjian ," Intermasa, Jakarta, 2013), hlm. 15.
28
dilakukan oleh dua orang atau lebih saling berikatan satu dengan
lainnya berkaitan dengan pelaksanaan sesuatu hal yang umumnya
terkait dengan harta kekayaan.” 42
merupakan suatu perikatan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang
berisi mengenai kedua belah pihak saling mengikatkan diri untuk berjanji
1. Unsur esensialia adalah pokok syarat yang tidak bisa diabaikan dalam
perjanjian, harus ada dalam perjanjian jika tidak ada maka perjanjian
tidak sah. Misalnya perjanjian jual beli unsur pokoknya harus ada
obyek jual beli, kemudian harus ada harga. Kalau tidak ada obyek
diatur, tetapi oleh para pihak dapat diganti, sehingga bagian tersebut
42
Abdulkadir Muhammad, "Hukum Perikatan," Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 78.
43
Faisal Santiago, “Pengantar Hukum Bisnis”, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2012, hlm. 19
29
3. unsur aksidentalia. Unsur aksidentalia atau unsur pelengkap adalah
Undang – Undang sendiri tidak mengatur tentang hal tersebut. Jadi hal
syarat sahnya perjanjian, yakni para pihak yang saling terkait saling
perjanjian terdapat awalan tindakan yang dilakukan salah satu pihak berupa
diri seperti pihak bank sebagai kreditur dan pihak nasabah selaku debitur.
terhadap keamanan dan kepentingan bank. Oleh sebab itu sebagai debitur
44
Johanes Kosasih, "Akses Perkreditan dan Ragam Fasilitas Kredit," Sinar Grafika, Jakarta,
2019, hlm. 77.
30
terkadang tidak diberikan pilihan lain oleh pihak bank, debitur hanya
merupakan suatu perjanjian yang dibuat tertulis baik berupa bawah tangan
tersebut adalah perihal kredit yang diberikan pihak kreditur kepada debitur.
Didalamnya terkandung isi mengenai hak dan juga kewajiban bagi debitur
dan kreditur. Adanya perjanjian kredit ini mempunyai tujuan agar para
yang dituangkan dalam perjanjian kredit pada kedua belah pihak. Perjanjian
contract). Hal ini terlihat dalam praktek bahwa setiap bank telah
45
Edi Andika, “Analisis Yuridis Penyalahgunaan Kartu Kredit Terhadap Para Pihak Dalam
Perjanjian Jualbeli,” Jurnal Lex Privatum, Vol III, No. 2 (2018), hlm. 28.
46
Sutarno, “Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank”, Alfabeta, Bandung, 2005,
hlm. 153
31
dahulu. Formulir ini diberikan kepada setiap pemohon kredit, isinya tidak
bagian, yaitu perjanjian induk (hoof contract) dan perjanjian tambahan (hulp
Dalam perjanjian kredit terdapat subyek dan juga obyek yang terlibat
diri dihadapan hukum, yakni pihak kreditur adalah pihak yang memiliki
(rechtpersoon).48
32
diperuntukkan untuk pembelian barang seperti Kredit Pemilikan Rumah,
33
terkait dengan perjanjian. Namun hal ini dapat dikecualikan sesuai
Pasal 1337 KUHPerdata, bahwa perjanjian juga dapat berlaku bagi
pihak ketiga.
e. Asas Kebebasan Berkontrak
Dalam suatu perjanjian terdapat suatu kebebasan bagi para pihak
untuk saling mengikatkan diri dan mengatur isi dalam perjanjian.
Namun kebebasan ini tetap dalam koridor sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.50
34
Kriteria seseorang ditaruh dalam pengampuan adalah
mereka yang berada dalam kondisi yang dungu, gila atau
gelap mata, atau mereka yang hidup alam keborosan.
(Pasal 433 KUHPerdata)
3) Wanita yang telah melakukan suatu perkawinan
Menurut undang-undang seorang isteri tidak
diperbolehkan melakukan suatu perbuatan hukum dalam
perjanjian tanpa persetujuan suami hal ini diatur dalam
Pasal 108 KUHPerdata.52 Termasuk dalam hal perjanjian
kredit, isteri juga tidak diperkenankan melakukan
Tindakan hukum tersebut sendirim tetapi ada beberapa
perbuatan yang dikecualikan oleh hukum, yaitu:
a) Apabila seorang istri telah menyerahkan segala
hartanya secara sukarela kepada suami dihadapan
pengadilan;
b) Jika isteri telah melunasi seluruh hutang terkait
dengan uang perkawinan.
c. Adanya suatu hal tertentu
Mengenai hal tertentu diatur Pasal 1333 KUHPerdata. Dalam
KUHPerdata hal tertentu berkaitan erat dengan suatu prestasi,
yaitu:53
1) Adanya pemberian sesuatu terhadap seseorang
2) Adanya seseorang berbuat sesuatu
3) Seseorang tidak berbuat sesuatu
Sehingga kesimpulannya hal tertentu berkaitan erat dengan
objek perjanjian yang nantinya objek tersebut akan digunakan para
subjek hukum dalam suatu perjanjian.54
d. Terdapat suatu sebab yang halal
Hal ini diatur Pasal 1335 KUHPerdata, mengenai ketentuan
ini berkaitan dengan isi daripada perjanjian yang diperjanjikan
kedua pihak. Isi perjanjian haruslah mengacu pada aturan hukum
yang berlaku tidak diperkenankan melawan atau berisi hal yang
bertentangan dengan norma.55
52
Eka Astri Maerisa, "Membuat Surat-Surat Bisnis Dan Perjanjian,"Visimedia, Jakarta,
2015).,hlm. 5.
53
Ahmad Miru, "Hukum Kontrak Dan Perancangan Kontrak ," Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2018.,hlm. 69.
54
Ibid.
55
Herlien Budiono, "Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan," Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2017.,hlm. 82.
35
Berdasarkan uraian tersebut, syarat pertama dan kedua merupakan
syarat subjektif yang artinya jika tidak dipenuhi maka perjanjian dapat
dibatalkan, namun jika syarat ketiga dan keempat yang merupakan syarat
objektif tidak dipenuhi maka perjanjian akan batal demi hukum dan
36
Dalam suatu perjanjian kredit yang terjadi antara debitur dengan
oleh debitur.57
kedua pihak dengan nominal yang sesuai, selain hak deitur adalah
37
8. Berakhirnya perjanjian kredit
persitiwa kredit;
1. Pengertian Bank
yang dimaksud dengan bank atau perbankan adalah hal apapun yang
yang secara khusus menghimpun dana keuangan dari masyarakat umum dan
59
Raharjo, Hukum Perjanjian di Indonesia.,hlm. 58.
38
masyarakat dalam bentuk fasilitas kredit yang bertujuan untuk membantu
kredit.60
kehati-hatian”.
yang tinggi agar dapat meraih kepercayaan dari masyarakat, selain itu
60
Kasmir, "Manajemen Perbankan," Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 12.
61
Hermansyah, "Hukum Perbankan Nasional Indonesia," Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2012, hlm. 18.
39
Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 10 tentang Perbankan
dana dari masyarakat sehingga secara garis besar bank merupakan pihak
membutuhkan dana.62
keuntungan ekonomi saja, namun juga untuk menjaga stabilitas negara yang
3. Jenis-Jenis Bank
beberapa jenis. Hal ini dimaksudkan supaya bank dapat lebih optimal dalam
a. Bank sentral
Biasa disebut dengan Bank Indonesia, adalah bank yang bersifat
independent tidak dapat dicampuri oleh urusan lainnya, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Bank Indonesia diatur lebih lanjut
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia.
b. Bank Umum
Merupakan bank pada umumnya yang sering ditemui dalam kegiatan
usaha sehari-hari. Dalam menjalankan kegiatannya, bank umum
terbagi menjadi dua jenis yakni bank konvensional dan bank syariah
yang secara khusus menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan
usahanya.
c. Bank Perkreditan Rakyat
62
Ibid.
63
Ibid.
40
Bank yang memberikan pelayanan berupa simpanan dan juga kredit,
namun terbatas pada bagian tertentu yang tidak diperbolehkan untuk
dilakukan seperti halnya bank umum. 64
Keberadaan Bank Tabungan Negara (BTN) apabila dikaitkan dengan
ketiga jenis bank tersebut, maka termasuk dalam kategori jenis bank umum,
yaitu:65
64
Widjanarto, "Hukum Dan Ketentuan Perbankan Di Indonesia," Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta, 2012, hlm. 55.
65
Muhammad Djumhana, "Hukum Perbankan Di Indonesia," PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2012, hlm. 140.
66
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
41
Merupakan suatu asas yang melingkupi hubungan yang terjadi
kepada bank. Selain itu prinsip ini juga berkaitan dengan ketika bank
42
Bank harus mengetahui dan mengenal nasabahnya dengan lebih
1. Pengertian Kredit
antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kreditur sebagai pihak yang
keyakinan dan rasa percaya bahwa debitur akan membayar angsuran atau
diterima debitur, maka pihak penerima dana tidak serta merta langsung
sebagai berikut:
43
mengembalikan hutang tersebut sesuai jangka waktu yang telah
disepakati beserta pembebanan bunga kredit. 70
terdapat unsur untuk memperoleh keuntungan atau kontra prestasi dari pihak
bank selaku pemberi kredit. Debitur bertindak sebagai pihak yang menerima
pembiayaan oleh bank sebagai bantuan yang diberikan bank untuk menutupi
kebutuhan debitur.71
sejumlah dana tertentu yang dilakukan oleh kreditur biasanya pihak bank,
uang yang telah dipinjamkan kepadanya pada jangka waktu tertentu beserta
kredit.
70
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Jo. Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 Tentang Perbankkan.
71
Muhammad Djumhana, "Hukum Perbankan di Indonesia," Citra Aditya Bakti, Bandung,
2012, hlm. 231.
72
Asmawati, “Analisis Yuridis Penyalahgunaan Kartu Kredit Terhadap Para Pihak Dalam
Perjanjian Jualbeli,” Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2, No. 2 (2018), hlm. 54.
44
b. Unsur waktu, berhubungan dengan jangka waktu pemberian kredit
oleh kreditur kepada debitur yang berkaitan dengan pengembalian
hutang tersebut, berdasarkan dengan kesepakatan yang terjadi pada
kedua pihak sebelum dilakukannya penandatanganan perjanjian
kredit.
c. Unsur prestasi, terdapat suatu objek di dalam kredit yang disebut
prestasi dan juga kontra prestasi, yang telah disepakati oleh kedua
pihak dimana hal tersebut dapat berupa pengembalian bunga sebagai
imbalan
d. Unsur Risiko, dalam pemberian kredit tidak dapat dipungkiri akan
timbul suatu resiko seperti gagal bayar atau wanprestasi, oleh sebab
itu untuk meminimalisir hal tersebut, diadakanlah pengikatan jaminan
setelah terjadi perjanjian kredit.
2. Jenis-Jenis Kredit
1) Kredit Produktif
a) Kredit Investasi
45
Kredit yang diberikan kepada debitur dengan tujuan untuk
2) Kredit Konsumtif
hingga 3 tahun.
73
M Bahsan, "Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia," Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 201, hlm. 33-34.
74
Ibid.
46
Artinya dalam suatu fasilitas kredit tidak disertai dengan penyerahan
uraiannya:
a. Character (watak)
Penilaian terhadap watak calon debitur dibutuhkan untuk menilai
kejujuran dan itikad baik pada calon debitur tersebut berkaitan dengan
pembayaran pinjaman.
b. Capacity (kemampuan)
Penilaian terhadap calon debitur berkaitan dengan kemampuan dalam
mengelola usahanya. Pihak kreditur perlu mengetahui perihal daya
dan upaya yang dapat dilakukan calon debitur untuk memajukan
usaha yang dilakukannya.
c. Capital (modal)
Penilaian yang berkaitan dengan harta kekayaan perusahaan milik
calon debitur. Hal ini berkaitan dengan pemberian pembiayaan oleh
75
Ibid, hlm. 36.
47
bank yang hanya bersifat penambahan kekurangan biaya yang
sekiranya diperlukan oleh calon debitur.
d. Collateral (Jaminan)
Demi keamanan dan sebagai pengikat janji bayar oleh calon debitur
kepada kreditur, maka diperlukan adanya jaminan kredit. Jaminan ini
dapat berupa apa saja baik benda bergerak maupun tidak bergerak
yang telah disepakati bersama.
e. Condition of Economy (Keadaan Ekonomi)
Kreditur harus mengetahui perihal prospek terhadap keadaan usaha
dan juga iklim bisnis yang berkaitan dengan usaha milik calon debitur.
f. Constraint (hambatan)
Hambatan yang berkaitan dengan ketidakmungkinan seseorang
melakukan suatu bisnis di lokasi tertentu.76
4. Kredit Bermasalah
Kredit yang diberikan kepada debitur selalu ada risiko berupa kredit
tidak dapat kembali tepat pada waktunya. Bank Indonesia melalui Surat
melampaui 90 hari;
76
Zainal Asikin, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2015, hlm. 31.
48
3) Mutasi rekening relatif aktif;
melampaui 90 hari;
hari;
pengikatan jaminan.
49
2) Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru;
3) Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pengertian apa yang dimaksud dengan kredit bermasalah, yaitu kredit yang
77
Djunyanto Thriyana, “Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah Dalam Praktek Perbankan
Di Indonesia,” Jurnal Dialogia Iuridica, Vol.11, No. 2 (2020): 87.
50
Restrukturisasi kredit merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak
tunggakan bunga menjadi pokok kredit yang baru, atau konversi sebagian
78
Esti Royani, "Kupas Tuntas Restrukturisasi Kredit Macet", Amerta Media, Banyumas,
2020, hlm. 33.
79
Ibid.
80
Ismail, "Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi", Prenada Media Group,
Jakarta, 2014, hlm. 9.
51
2. Ciri-Ciri Debitur yang Mendapatkan Restrukturisasi Kredit
debitur yang memiliki itikad baik, indikator debitur yang memiliki itikad
baik seperti:
a. Debitur dapat diajak berdiskusi oleh pihak bank mengenai upaya yang
dapat dilakukan untuk penyelesaian fasilitas kreditnya;
b. Debitur bersedia untuk memberikan data keuangan dengan jujur dan
sebenarnya;
c. Debitur mengizinkan bank untuk memeriksa laporan keuangannya;
d. Debitur bersedia untuk mengikuti program restrukturisasi kredit ini
dengan memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan bank.81
hingga banyak timbul kredit macet di bebapa bank. Hal inilah yang
81
Esti Royani, Op.Cit, hlm. 34
82
Ibid.
52
kemudian membuat pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan
restrukturisasi kredit.
kepada debitur yang memiliki usaha kecil, menengah, hingga usaha yang
masuk golongan besar. Dalam Pasal 5 juga disebutkan bahwa untuk debitur
Tabel 2.1
Data Nasabah Perumahan Griya Sakti Yang Melakukan Program
Restrukturisasi Pada Bank Tabungan Negara Cabang Pekanbaru
No. Nama Tahun Lama Tahun Lama Keterangan
Nasabah akad Menunggak melakukan restrukturisasi
restrukturisasi
1. M Rafi 2014 3 bulan 2021-2023 3 tahun Datang penawaran
restrukturisasi dari
pihak bank sebab
sudah menunggak
2. Nia 2014 3 bulan 2020 1 tahun Datang penawaran
restrukturisasi dari
pihak bank sebab
83
Ibid, hlm. 37
84
Ibid.
53
sudah menunggak
3. Holmes 2014 3 bulan 2020 1 tahun Datang penawaran
Naibah restrukturisasi dari
o pihak bank sebab
sudah menunggak
4. Zulnaid 2014 3 bulan 2019 1 tahun Datang penawaran
i restrukturisasi dari
pihak bank sebab
sudah menunggak
5. Juliston 2014 4 bulan 2020 1 tahun Datang penawaran
Simarm restrukturisasi dari
ata pihak bank sebab
sudah menunggak
6. Ayu 2014 - 2020 1 tahun Mendapat
Sendari restrukturisasi secara
otomatis dari pihak
bank sebab pada saat
itu sedang dalam
masa covid-19
7. Nur 2014 - 2021-2022 2 tahun Mengajukan
Anita restrukturisasi secara
mandiri kepada pihak
bank padahal
sebelumnya belum
pernah menunggak
8. Hendra 2014 3 bulan - - Tidak melakukan
Budima restrukturisasi dan
n melunasi tunggakan
serta angsurandan
tidak menambah
masa tenor
9 Febri 2014 1 Tahun - - Mengajukan
Alsen restrukturisasi kepada
pihak bank secara
mandiri
Sumber: Nasabah KPR Perumahan Griya Sakti
54
55
BAB III
yang ada di Provinsi Riau. Kota Pekanbaru identik sebagai kota perdagangan
dan jasa sekaligus kota dengan tingkat pertumbuhan urbanisasi dan migrasinya
yang cukup tinggi. Untuk lebih mengenal mengenai Kota Pekanbaru yang
terhadap beberapa jenis barang yang diperdagangkan. Salah satu hal yang
cukup penting dari perluasan hak dan kewenangan tersebut adalah Belanda
85
https://www.pekanbaru.go.id/p/menu/profil-kota/mengenal-kota-pekanbaru, diakses tanggal
01 April 2023.
56
mendirikan Loji di daerah Petapahan yang kala itu merupakan daerah yang
Senapelan yang digunakan sebagai tempat berlabuh kapal besar VOC yang
yang besar dan megah. Pembangunan pasar ini yang semakin memasyurkan
Senapelan yang kemudian pada tanggal 21 Rajab hari Selasa tahun 1204 H,
57
b. Tahun 1932, Pekanbaru masuk dalam wilayah Kampar Kiri yang
Go Kung;
dan hal ini juga berlaku bagi Kota Pekanbaru hingga saat ini.89
89
Ibid
58
2. Wilayah Geografis Pekanbaru
Bujur Timur dan 0°25´ - 0°45´ Lintang Utara, dengan ketinggian wilayah
sekitar 5-50 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah di Kota Pekanbaru,
semula hanya berkisar 16 km2, dimana luas tersebut untuk ukuran ibukota
provinsi sangat kecil. Oleh sebab itu kemudian terjadi penambahan wilayah
bagi Kota Pekanbaru seluas 62,96 km2, hal ini yang membuat wilayah Kota
luas wilayah Kota Pekanbaru dan dipastikan bahwa luasan total wilayah
Pekanbaru adalah 632,26 km2. Dari luas wilayah tersebut, Kota Pekanbaru
Kampar;
90
https://www.riau.go.id/home/content/4/kota-pekanbaru, diakses tanggal 02 April 2023..
91
Ibid.
59
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan
Kabupaten Pelalawan;
Pelalawan;
Secara letak daerah, Kota Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang
tahun 2021, jumlah penduduk Pekanbaru sebesar 1.074.000 jiwa. Jadi dapat
92
Ibid.
93
https://www.pekanbaru.go.id/p/news/semester-i-2022, diakses tanggal 02 April 2023.
60
berada di Pekanbaru dengan total jumlah penduduknya adalah sekitar 37,96
ini berangsur memiliki perbaikan ekonomi dan yang semula sebagai petani
perusahaan minyak, pabrik pulp dan kertas, dan juga perkebunan kelapa
selain itu mulai bermunculan mall besar di Kota Pekanbaru seperti Plaza
94
Ibid.
95
Ibid
96
Ibid.
61
Senapelan, Plaza Citra, Plaza Sukaramai, Mal Pekanbaru, Mal Ska, Mal
Gambar 3.1
Lambang Kota Pekanbaru
Sumber: https://www.pekanbaru.go.id/p/menu/profil-kota/lambang-
kota-pekanbaru
Bentuk umum lambang
Perisai yang berbentuk gerbang kota
Setangkai padi dan sedahan kapas
Satu lingkaran rantai
Roda terbang
Pohon karet dan menara minyak memakai takal
Warna lambang
Merah
Putih
Hijau
Kuning
Dipakai pula warna hitam dan warna sebenarnya alam. Sedangkan warna
merah putih dipakai ruangan perisai ditengah-tengah.
Arti lambang
1. Perisai dengan memakai pintu gerbang kota warna hitam mewujudkan
lambang dari sebuah kota.
2. Lima buah pintu gerbang berarti Pancasila yang menjadi dasar Negara
Republik Indonesia.
3. Padi dan kapas lambang kemakmuran atau sandang pangan rakyat.
62
4. Rantai yang melingkari mengartikan kekokohan persatuan rakyat.
5. Roda terbang melambangkan perkembangan yang dinamis.
6. Pohon karet, menara minyak takal berarti sebagai kota dagang dan kota
pelabuhan yang banyak mengekspor hasil hutan dan hasil bumi.
7. Ditengah-tengah perisai yang berbentuk jantung terdapat sebuah
tombak bambu yang tangkainya berwarna coklat tua, matanya berwarna
perak tegak lurus, mewujudkan kepahlawanan (kekuatan rakyat) dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan tanah air.
8. Garis lurus melintang yang terletak antara merah putih, maksudnya
melukiskan khatulistiwa.97
suatu negara. Oleh sebab itu keberadaan bank merupakan suatu hal yang cukup
Salah satu bank yang ada di Indonesia dan cukup besar keberadaannya
adalah Bank Tabungan Negara atau Bank BTN. Bank ini memiliki salah satu
dengan bunga yang cukup murah dibandingkan bank lainnya. Produk inilah
yang menjadi keunggulan Bank BTN sehingga menjadikan Bank BTN sebagai
salah satu bank yang membiayai pembelian rumah bersubsidi bagi masyarakat
Indonesia.
Untuk lebih mengenal mengenai profil Bank BTN, berikut akan peneliti
97
https://www.pekanbaru.go.id/p/menu/profil-kota/lambang-kota-pekanbaru
63
1. Sejarah Bank BTN
saat itu Bank BTN memiliki nama Postspaarbank yang didirikan di Batavia
Indonesia.98
Kyoku ini kemudian diambil alih pemerintahan Indonesia dan berubah lagi
Indonesia (ORI).99
98
https://www.btn.co.id/id/Tentang-Kami, diakses tanggal 02 April 2023.
99
Ibid.
64
yakni 09 Februari 1950 tersebut kemudian menjadi hari lahir Bank
Tabungan Negara (BTN) yang diperingati tiap tahun hingga saat ini. Pada
tanggal 22 Juni 1963, nama Bank Tabungan Pos resmi berubah menjadi
berubahnya tugas dan fungsi utama dari BTN tersebut, dimana sebelumnya
BTP hanya berfokus terhadap penukaran mata uang Jepang menjadi ORI,
namun seiring berubahnya nama menjadi BTN, fungsi dan tugasnya pun
Gambar 3.2
Bangunan Cikal Bakal Bank BTN
Sumber: https://www.btn.co.id/id/Tentang-Kami
100
Ibid.
101
Ibid.
65
2. Visi dan Misi Bank BTN
Bank BTN memiliki beberapa visi dan juga misi yang menjadi salah
satu pijakan bagi bank untuk menjalankan kegiatan usahanya, berikut uraian
Menjadi the best mortgage Bank dalam skala Asia Tenggara pada tahun
2025.
umum, BTN memiliki produk berupa simpanan dan juga pinjaman bagi
a. Produk Tabungan;
b. Produk Deposito
c. Produk Giro
102
Ibid.
66
Masing-masing dari beberapa produk simpanan Bank BTN tersebut
dan sebagainya. Begitu pula untuk deposito, memiliki jenis deposito biasa
a. Kredit consumer
Fasilitas kredit ini terdiri dari beberapa macam kredit KPR, mulai dari
b. Kredit komersil
Yang terdiri dari kredit modal kerja, kredit konstruksi, kredit kepemilikan
Bank BTN ini. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan rumah merupakan salah
103
Ibid.
104
Ibid.
67
Hingga Desember 2022, Bank BTN memiliki 79 kantor cabang Bank BTN
Gambar 1.3
Kantor Bank BTN Cabang Pekanbaru
Sumber: https://www.halloriau.com/foto_berita/44bankbtn.jpg
cabang:
Gambar 3.4
Struktur Organisasi Cabang di Bank BTN
68
Sumber: Bank BTN Cabang Pekanbaru
1) Branch Manager
2) Sub Branch
69
Tugas dan wewenang sub branch sebetulnya hampir mirip dengan
kewenangan branch manager. Hal ini disebabkan dalam sub branch juga
merupakan pimpinan dari kantor cabang pembantu atau unit dari Bank
BTN. Namun kewenangan tersebut tetap terbatas dan tidak seluas branch
berlaku.
nasabah prioritas.
Pada bagian ini, pihak DBM memiliki fungsi maupun tugas kewenangan
70
Sehingga DBM jenis ini akan membawahi teller yang bekerja untuk
memiliki harga mulai dari 100 jutaan saja. Mayoritas tipe rumah di Perumahan
Griya Sakti adalah tipe 36 yang didalamnya terdiri dari kamar tidur, kamar
Gambar 3.5
Rumah di Perumahan Griya Sakti
BAB IV
71
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pekanbaru
Penyaluran kredit merupakan salah satu usaha yang penting dalam dunia
tempat tinggal.105 Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suyanto dalam
juga menjadi badan milik negara yang sangat berpengaruh dalam kegiatan
perekonomian. Bank memiliki kendali atas sebagian besar pasokan uang yang
beredar, dan mereka dapat mempengaruhi sifat dan karakter produksi di negara
mana pun.”106
narasumber, bahwa branding Bank BTN sampai dengan saat ini adalah bank
105
Abdul Hakim, “Alternatif Penyelesaian Kredit Macet Pada Lembaga Perbankan (Studi BRI
Rantauprapat),” Jurnal Ilmiah Advokasi , Vol. 5, No. 1 (2017), hlm. 1.
106
Suyanto, “The Effect of Bad Credit and Liquidity on Bank Performance in Indonesia,”
Journal of Asian Finance, Economics and Business Vol 8, no. 3 (2021), hlm. 451
72
yang secara khusus melakukan pembiayaan pembelian rumah subsidi (KPR).
Hal inilah yang membuat Bank BTN terus bertumbuh dan semakin dicintai
Bank BTN sudah dikenal sangat murah untuk pengenaan bunga kreditnya
keamanan.107
adalah, pada Bank BTN Cabang Pekanbaru diketahui memiliki jumlah nasabah
terutama debitur fasilitas KPR Subsidi yang sangat banyak hingga ribuan. Hal
ini diungkapkan oleh salah satu narasumber yakni Bapak Hendriko, bahwa
sampai dengan saat ini jumlah nasabah atau debitur khusus fasilitas KPR
Subsidi di Bank BTN memiliki jumlah yang cukup banyak namun pastinya
data, seperti data pribadi yang terdiri dari KTP, Kartu Keluarga, Surat
73
3. Calon debitur juga wajib mengumpulkan rekening koran sebagai bukti
persyaratan, yaitu:111
Fasilitas kredit memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup besar bagi
komitmen yang kuat dari kedua belah pihak untuk pelaksanaan setiap klausula
yang ada dalam suatu perjanjian kredit. Jika salah satu pihak kemudian tidak
melaksanakan ketentuan seperti yang telah ditentukan, tentunya hal ini akan
112
Komang Vegayanthi, “Penyelesaian Kredit Macet Pada BPR Sinar Putra Mas Akibat
Pandemi Covid-19,” Jurnal Konstruksi Hukum Vol. 3, No. 1 (2022), hlm. 13.
74
lanjutan untuk menyeleksi permohonan pengajuan fasilitas kredit tersebut. Hal
ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kasus gagal bayar oleh debitur
yang dapat berakibat terjadinya kredit macet pada Bank BTN yang tentunya
semakin banyak jumlah kredit macet di suatu bank, maka tingkat kesehatan
bank tersebut akan diragukan dan masyarakat tidak mempercayai lagi bank
tersebut.
Ketika suatu bank terdapat banyak sekali fasilitas kredit yang macet
atau dalam istilah perbankan adalah Non Performing Loan (NPL) maka hal ini
akan berpengaruh terhadap kesehatan bank tersebut. Hal ini yang juga
dikemukakan dalam sebuah jurnal “Pada dasarnya non performing loan (NPL)
untuk melaporkan rasio kredit bermasalah terhadap total kredit sebagai ukuran
tingkat risiko kredit bank dan kualitas pinjaman yang belum dibayar. Rasio
yang tinggi berarti bahwa bank berada pada risiko kerugian yang lebih besar
yang kecil berarti bahwa pinjaman yang diberikan memiliki risiko yang rendah
bagi bank.”113
yang sederhana dan langsung. Keputusan ini tidak hanya terkait dengan
sejumlah pilihan yang tersedia dari mana pilihan dapat dibuat, tetapi juga
113
Sanju Kumar Singh, “The Effect of Non-Performing Loan on Profitability: Empirical
Evidence from Nepalese Commercial Banks,” Journal of Asian Finance, Economics, and Business
Vol. 8, no. 4 (2021), hlm. 710.
75
dengan proses psikologis yang kompleks yang antara lain mencakup keputusan
menerima suatu pengajuan kredit bukanlah hal yang mudah dan sederhana,
pembayaran kredit.115
kredit milik calon debitur pada sistem milik OJK yang disebut dengan SLIK
oleh Bank tersebut, dimana syaratnya harus sudah berdiri 100 % bangunan
114
Piotr Bialowolski, “Good Credit, Bad Credit: The Differential Role of The Sources of Debt
in Life Satisfaction,” The Journal of Consumer Affair Vol. 55, no. 3 (2021), hlm. 2.
115
Arif Bijaksana, “Rescheduling Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Macet Pada Perjanjian
Kredit Pemilikan Rumah Antara Debitur Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Tbk) Kota Pekanbaru,”
Jurnal JOM Fakultas Hukum Vol. VI, no. 2 (2019), hlm. 3.
116
Ferindoni, “Pelaksanaan Perjanjian Kredit Rumah Di PT. Bank BTN. Tbk Pekanbaru,”
Jurnal JOM Fakultas Hukum Vol. III, No. 2 (2016), hlm. 4.
76
Langkah yang selanjutnya dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian bank
adalah berkaitan dengan akad kredit. Berikut beberapa hal yang dilakukan
pribadi debitur seperti KTP debitur beserta pasangan (jika ada), kartu
pelaksanaan akad, hal ini juga disesuaikan dengan jadwal pihak Notaris
4. Hal lainnya yang perlu dilakukan sebelum akad kredit dilakukan adalah
rumah yang akan dibeli tersebut apakah telah 100 % berdiri atau belum.
Hal ini sebagai langkah validasi agunan untuk mencegah terjadinya hal
77
Pihak bank akan terlebih dahulu mengirimkan surat persetujuan kredit
kepada debitur. Pihak bank akan mengirimkan SPK kepada debitur sebagai
tanda bahwa kredit yang diajukan telah disetujui dan di dalam surat tersebut
tersebut. Beberapa langkah yang dilakukan oleh pihak bank BTN tersebut
dari pemeliharaan kesehatan bank sesuai dengan aturan dalam usaha di bidang
perbankan, seperti yang diatur dalam Pasal 29 ayat (2) UU Perbankan yang
menyebutkan:
supaya tidak terjadi kredit macet, namun semakin banyaknya debitur fasilitas
KPR Subsidi di Bank BTN, maka tidak dapat dipungkiri bahwa semakin
kredit macet.
118
Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
119
Wawancara dengan Bapak Ihsan, Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang Pekanbaru,
Hari Senin tanggal 13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
78
1. Maksimum Kredit yang diajukan adalah senilai Rp.65.000.000
4. Suku bunga sebesar Rp. 633.600 dengan besar besaran angsuran tetap
Bank, dan Biaya angsuran pertama dengan total keseluruhan dari biaya
pada Bank BTN selama masa pandemi. syarat pemberkasan untuk pengajuan
a) Foto copy KTP Pemohon dan pasangan, foto copy kartu keluarga, foto
copy surat nikah / keterangan belum nikah/ akta cerai, pas foto NPWP
c) Melengkapi data untuk penghasilan tidak tetap, yaitu: foto copy SITU,
120
Wawancara dengan Bapak Ihsan, Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang Pekanbaru,
Hari Senin tanggal 13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
79
d) Melengkapi data agunan, Kredit agunan rumah adalah jenis kredit yang
rumah baru namun tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk
dampak yang signifikan pada bank, hal ini mengharuskan pihak bank untuk
melakukan pengawasan kredit yang lebih intens. Dalam hal pengelolaan kredit
pada saat pandemi, ada sedikit kebijakan atau proses pembinaan atau
nasabah yang mengalami dampak Covid-19 dengan pola yang sudah diatur
lainnya.
menjadi tunggakan dan debitur tersebut melakukan gagal bayar telah berbulan-
80
Berdasarkan hasil wawancara dengan para narasumber baik Consumer
Loan Sales Subsidizer dan Bagian Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang
Pekanbaru, awal mula terjadinya kredit macet di Bank BTN Pekanbaru dapat
1. Beberapa kasus kredit macet yang terjadi di Bank BTN, diawali dengan
cara debitur sama sekali tidak melakukan pembayaran fasilitas kredit KPR
angsuran, dana yang masuk hanya cukup untuk membayar 1x angsuran saja.
sanggup membayarnya.
3. Tindakan yang mengawali terjadinya kredit macet yaitu para debitur ini
Tindakan para debitur atau nasabah yang demikian dan terjadi terus
kredit yang dimiliki debitur. Semakin lama para debitur tidak melakukan
81
pembayaran angsuran dengan semestinya, maka kolektabilitasnya pun juga
dapat dikatakan bahwa kredit dari debitur tersebut berstatus macet, atau biasa
namun karena ada suatu kondisi khusus yang dialami debitur, sehingga debitur
Pada definisi dan juga terjadinya kredit macet secara konkrit di Bank
BTN Pekanbaru, dapat disimpulkan bahwa dalam suatu kredit macet terdapat
terhadap kreditur;
angsuran.121
121
Muhammad Rio Ervandra Putra, “Analisis Penyelesaian Kredit Macet Akibat Debitur
Wanprestasi Dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen di Kantor PT. Arthabuana Margausaha
Finance Cabang Surakarta,” Jurnal Privat Law Vol. V, no. 1 (2018), hlm. 119.
82
Sehingga, dapat diartikan bahwa kredit macet dapat terjadi apabila
merupakan salah satu yang dibiayai oleh Bank BTN melalui fasilitas KPR
sehingga sebagian besar warga perumahan merupakan debitur dari Bank BTN.
Tabel 4.1
Data Sembilan Debitur Bank BTN yang Mengalami Kredit Macet
No. Nama Nasabah Tahun Nomor Pekerjaan Alasan Terjadi Kredit Macet
akad Rumah
83
5. Juliston 2014 B 155
Buruh Bangunan Banyak proyek pembangunan yang
Simarmata mangkrak dan tidak dilanjutkan
pada masa covid-19, membuat pak
Juliston kehilangan pemasukan
6. Ayu Sendari 2014 B 106 Ibu Rumah Tidak menunggak namun dilakukan
Tangga restrukturisasi secara otomatis oleh
pihak Bank BTN
7. Nur Anita 2014 B 104 Usaha Warung Usaha warung yang sepi
dikarenakan kebijakan PSBB pada
Covid-19 dan suami yang tidak
bekerja
8. Hendra Budiman 2014 B 154 Driver Ojek Pengaruh Covid-19 yang membuat
Online pak Hendra Budi tidak
mendapatkan penumpang sehingga
tidak mendapat penghasilan
9 Febri Alsen 2014 B 054 Teknisi Jaringan Pengaruh Covid-19 yang membuat
Perusahaan tempat nasabah bekerja
harus mengurangi karyawan
sehingga Febri Alsen harus
mengalami PHK
Sumber: Nasabah KPR Perumahan Griya Sakti
Kredit macet adalah bagian dari kredit bermasalah. Kredit macet terjadi
jika pihak bank mengalami kesulitan untuk meminta angsuran dari pihak
debitur karena suatu hal. Kredit macet adalah piutang yang tak tertagih atau
baik dari pemilik, pengurus atau pegawai bank, lemahnya sistem informasi
84
sehat oleh debitur, serta menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku
bunga kredit.
Bank BTN. Berikut diuraikan secara garis besar beberapa faktor yang melatar
di luar rumah. Hal ini juga berpengaruh pada pekerjaan Bapak Rafi, Bapak
biasanya, bahkan ada yang terkena suspend akun ojek online karena tidak
online. Hal ini yang kemudian membuat narasumber seperti Bapak Hendra
85
karyawan dalam jumlah yang banyak dan Febri Alsen menjadi salah satu
Besar (PSBB) bagi pekerja informal adalah banyaknya pekerja yang di pecat
mengalami kerugian dengan nilai yang cukup besar. Hal ini yang kemudian
86
Kegagalan usaha ini yang dialami pula oleh beberapa narasumber
yang merupakan warga Perumahan Griya Sakti yakni Bapak Zulnaidi dan
Ibu Nur Anita yang usaha mereka mengalami penurunan omzet dan
pemerintah, hal tersebut berdampak kepada usaha dari pelaku usaha yang
pada masa pandemic Covid-19, maka dari itu kredit macet pada masa Covid-
usaha.
Kerja
ini yang dialami oleh beberapa narasumber yakni Suami Buk Nia yang
terkena PHK oleh perusahaan. Adanya PHK ini berakibat Suami Buk Nia
narasumber tersebut tidak lagi menerima upah bulanan yang biasanya dapat
kinerja internal pegawai bank yang tidak professional. Pegawai bank yang
87
dapat menghasilkan pelayanan kepada masyarakat yang memadai, justru
kredit berjalan ternyata debitur tersebut tidak capable dan akhirnya menjadi
kredit macet.122
122
Alfina Rahmatun Nida, “Analisis Kredit Macet Dan Penanganannya: Prespektif Hukum
Ekonomi Syariah,” Jurnal Al-Muamalat Vol. 6, no. 2 (2018), hlm. 5.
88
PHK bagi karyawan merupakan hilangnya pekerjaan yang berarti
alasan tertentu, atau PHK atas permintaan karyawan itu sendiri. Bagi
kepada nasabah
termasuk dalam faktor eksternal, karena penyebabnya datang dari luar pihak
bank. Faktor eksternal terjadi disebabkan adanya kendala yang dialami oleh
para debitur Bank BTN. Terjadinya kredit macet selain disebabkan faktor
tersebut:
89
dengan prosedur yang ditetapkan oleh bank. Akibatnya sering terjadi
debitur yang ternyata keadaan usahanya tidak sehat sejak awal dan
macet.
PSBB dan pembatasan waktu kerja serta jumlah pekerja maka semakin
informasi yang lemah hal ini dibuktikan dari ibu Nuranita yang dapat
Pengawasan dari pihak Bank BTN juga perlu diperhatikan sebab ibu Ayu
yang wajar terjadi. Hal inilah yang kemudian oleh beberapa peraturan
90
yang merupakan lembaga keuangan, maka debitur wajib memerikan
tersebut. Dasar dari tindakan tersebut ada di Pasal 1155 KUHPer, Pasal
suatu fasilitas kredit antara debitur dengan kreditur merupakan hal yang
kreditur.
penyelesaian kredit macet yang dilakukan oleh pihak Bank BTN Cabang
Pekanbaru dalam hal restrukturisasi ini dapat dilakukan sejak awal untuk
91
seperti status nasabah yang telah tergolong Loan At Risk (LAR) sudah
Kembali lancar.123
atau KPR khusus subsidi. Fasilitas kredit ini merupakan unggulan utama dari
produk Bank BTN yang cukup disukai oleh masyarakat di Pekanbaru dan
sekitarnya. Hal ini berdampak pada terus bertumbuhnya jumlah nasabah atau
debitur KPR Subsidi di Bank BTN Pekanbaru, seperti salah satunya adalah
mencapai:
Pada saat bank melakukan penyaluran kredit, maka bank akan mendapatkan
123
Wawancara dengan Bapak Ihsan, Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang Pekanbaru,
Hari Senin tanggal 13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
92
balas jasa serta biaya administrasi suatu kredit yang dibiayakan ke debitur.
Adanya pemberian kredit oleh pihak bank juga bertujuan untuk menolong
Makin banyak kredit yang diberikan oleh bank, akan makin baik bagi
selanjutnya.
dalam bentuk fasilitas KPR Subsidi, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak
selamanya proses kredit tersebut akan berjalan mulus dan baik-baik saja.
kemampuan bayar angsuran debitur di Bank BTN. Walaupun pihak bank telah
124
Ida Ayu Katsuya Putri Dewi, “Aspek Hukum Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah
dalam Pemberian Kredit oleh Bank,” Jurnal Kertha Negara Vol 10, no. 4 (2022), hlm. 384.
93
berupaya melakukan mitigasi risiko pada saat adanya pengajuan fasilitas kredit,
melakukan SLIK, dan memastikan kembali perihal keadaan debitur dan juga
Bank BTN.
debitur untuk membayar angsuran kreditnya adalah merupakan gejala awal dari
timbulnya suatu kredit macet. Terjadinya kredit macet di suatu bank tentunya
harus segera diselesaikan, karena kredit macet merupakan bagian dari NPL
suatu bank.125 Oleh sebab itu jika terjadi kredit macet, maka pihak Bank BTN
penyelesaian terhadap kredit yang sudah tidak memiliki performa atau debitur
diselesaikan melalui jalur pengadilan atau lelang, namun terlebih dahulu akan
125
Pitono, “Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Bank Perkreditan Rakyat
Berkah Pakto Kediri,” Jurnal Supremasi Vol. 9, no. 2 (2019), hlm. 52.
94
5. bahkan ada beberapa debitur yang terang-terangan menyatakan telah
menyerah untuk melakukan pembayaran angsuran.126
upaya seperti menghubungi debitur secara berkala via telefon atau desk call
Jika debitur masih tetap tidak melakukan pembayaran sampai dengan 2 hingga
3 bulan, maka pihak bank akan melakukan pemanggilan debitur ke kantor atau
macet itu adalah 7 bulan, namun dalam kondisi yang telah dipertimbangkan
untuk membayar kredit tersebut, dalam 3 bulan kredit macet telah dapat
fatal dan berpotensi lebih. Dengan melakukan restrukturisasi lebih awal dapat
jumlah NPL pada bank BTN. Alasan lain dilakukannya resturkturisasi lebih
126
Wawancara dengan Bapak Hendriko, Consumer Loan Sales Subsidized, Hari Senin tanggal
13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
95
awal dikarenakan banyaknya nasabah pada bank BTN jadi harus dilakukan
segera mungkin.127
bulan. Restrukturisasi ini merupakan suatu upaya yang wajib diberikan oleh
Bank pada kredit yang dimiliki debitur yang tengah mengalami kesulitan
pembayaran.
127
128
Pasal 1 angka 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.3/2015 Tentang
Ketentuan Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum
96
Pemberian restrukturisasi kredit tersebut, tidak serta merta dapat
dan
dalam aturan POJK tersebut, dimana pihak bank dalam hal memberikan
pribadi debitur dan berdasarkan penawaran pihak bank kepada debitur tertentu.
pertimbangan, seperti:
129
Hariyani, Op.Cit, hlm. 55.
130
Ida Ayu Katsuya Putri Dewi, “Aspek Hukum Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah
dalam Pemberian Kredit oleh Bank,” Jurnal Kertha Negara Vol. 10, no. 4 (2022), hlm. 383.
97
1. Untuk debitur yang meminta restrukturisasi namun Riwayat kreditnya
debitur wajib melunasi 2 hingga 3 kali angsuran dulu setelah itu baru
1. Grace Period
program grace period sebagai salah satu bentuk restruktur. Program ini
angsuran di Bank BTN ini dalam jangka waktu tertentu semisal 6 bulan,
apapun selama 6 bulan, namun seiring kebijakan kantor, saat ini dalam
131
Wawancara dengan Bapak Ihsan, Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang Pekanbaru,
Hari Senin tanggal 13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
98
adalah mundurnya jangka waktu kredit debitur selama 6 bulan
kemudian.
2. Reschedule
3. Reconditioning
perjanjian yang tidak terbatas pada perubahan jadwal angsuran dan atau
132
Wawancara dengan Bapak Ihsan, Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang Pekanbaru,
Hari Senin tanggal 13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
99
BTN. Untuk program ini hampir sama dengan rescheduling dimana
tidak membuahkan hasil dalam artian debitur pada akhirnya tetap tidak dapat
batal dan dilanjutkan dengan upaya penyelesaian kredit macet lainnya yakni
masuk pada tahapan lelang dan upaya di pengadilan lainnya jika diperlukan.
Untuk upaya penyelesaian kredit macet dengan cara lelang, pihak bank
akan melakukan lelang melalui Balai Lelang, dalam proses ini akan diteruskan
dengan berbagai macam prosedur termasuk penentuan harga limit yang tidak
penjualan rumah tersebut masih terdapat hak dari debitur, oleh sebab itu dalam
kepada pihak debitur untuk dipergunakan debitur sebagai bagian dari haknya.
133
Supriadi Jufri, “Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Melalui Balai Lelang,”
Jurnal Dunia Hukum Vol. 4, no. 2 (2020), hlm. 97.
100
Berdasarkan uraian tersebut berkaitan dengan teori penyelesaian
sengketa kredit, maka upaya penyelesaian yang telah dilakukan oleh bank BTN
debitur yang wanprestasi hingga menjadi kredit macet, sebagai bagian dari
Griya Sakti yang sekaligus menjadi debitur KPR Bank BTN dan seluruhnya
Tabel 4.2
Data Penyelesaian Kredit Macet Delapan Debitur Bank BTN yang
Mengalami Kredit Macet
No. Nama Nasabah Tahun Nomor Pekerjaan Penyelesaian Kredit Macet
akad Rumah
101
yaitu Grace period (sama sekali
tidak membayar), namun masa
tenornya bertambah 1 tahun
3. Holmes Naibaho 2014 B 148 Tukang Parkir Menjalani program
restrukturisasi selama 1 tahun
yaitu Grace period (sama sekali
tidak membayar), namun masa
tenornya bertambah 1 tahun
4. Zulnaidi 2014 B 206 Buruh Menjalani program
Bengkel restrukturisasi selama 1 tahun
yaitu Grace period (sama sekali
tidak membayar), namun masa
tenornya bertambah 1 tahun
5. Juliston 2014 B 155 Buruh Menjalani program
Simarmata Bangunan restrukturisasi selama 1 tahun
yaitu Grace period (sama sekali
tidak membayar), namun masa
tenornya bertambah 1 tahun
6. Ayu Sendari 2014 B 106 Ibu Rumah Secara otomatis melakukan
Tangga restrukturisasi yang di lakukan
oleh pihak bank
7. Nur Anita 2014 B 104 Usaha Menjalani program
Warung restrukturisasi selama 2 tahun
yaitu Grace period (sama sekali
tidak membayar), namun masa
tenornya bertambah 2 tahun
8. Hendra 2014 B 154 Driver Online Menjalankan program
Budiman PUST( penjadwalan ulang sisa
tunggakan) dimana beliau
melunasi tunggakan dan
angsuran sekaligus dan tidak
menambah masa tenor
9 Febri Alsen 2014 B 054 Teknisi Menjalankan Program Grace
Jaringan Period dengan dibebaskan dari
angsuran selama 1 tahun
Sumber: Nasabah KPR Perumahan Griya Sakti
perpanjangan jangka waktu kredit atau Grace period artara lain: M.rafi, Nia,
102
Holmes Naibaho, Zulnaidi, dan Juliston Simarmata. Grace period akan
berakibat tenor fasilitas KPR menjadi lebih lama dari sebelumnya, contohnya
perpanjangan jangka waktu kredit, lalu tenornya berubah menjadi 15 tahun. Hal
positif yang didapat dari perpanjangan tenor fasilitas kredit KPR tersebut
adalah nominal angsurannya akan jauh lebih ringan jika dibandingkan angsuran
dilakukan oleh M.rafi pada tahun ketiga penangguhan. Penurunan suku bunga
kredit ini, akan berpengaruh terhadap besaran angsuran KPR yang berkurang
numun jangka waktu nya akan semakin panjang. Untuk debitur yang diberikan
cara restruktur dengan penurunan suku bunga kredit hanya nasabah pilihan
yang dengan pertimbangan khusus oleh pihak bank BTN maka diberikan
oleh Hendra Budiman, dimana Beliau melunasi tunggakan dan angsuran secara
sekaligus sehingga tidak tergolong kredit macet dan tidak menerima program
dapat dilakukan oleh pihak Bank BTN Pekanbaru sebagai salah satu langkah
103
penyelematan kesehatan bank agar tidak semakin meningkat angka NPL yang
itu restrukturisasi diberikan kepada debitur merupakan salah satu cara untuk
menyelamatkan debitur supaya tidak terjadi lelang jaminan yang tentunya akan
nasabah KPR Perumahan Griya Sakti, nasabah tetap dapat melanjutkan kredit
Performing Laon), sebab jika sudah berstatus tersebut, maka bank akan
langsung melakukan pengeksekusian berupa lelang. Hal ini lah yang membuat
dengan debitur kehilangan objek lelang tersebut dan tidak dapat melanjutkan
kredit tersebut.
Jadi penyelesaian kredit macet yang dilakukan oleh pihak Bank BTN
Cabang Pekanbaru dalam hal restrukturisasi ini dapat dilakukan sejak awal
status nasabah yang telah tergolong Loan At Risk (LAR) sudah dapat
104
melakukan restrukturisasi dan nasabah harus membayar 3 (tiga) bulan secara
dalam upaya penyelamatan bank supaya bank tetap berada dalam keadaan sehat
dan tidak membuat bank semakin merugi. Di sisi lain untuk para nasabah atau
baru dari kantor pusat yang ditetapkan oleh OJK pada tahun 2020 dengan
diberlakukannya system grace period angsuran, dimana dalam hal ini maksud
dari grace period angsuran terdapat kebijakan bagi nasabah untuk tidak
134
Wawancara dengan Bapak Ihsan, Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang Pekanbaru,
Hari Senin tanggal 13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
105
membayar angsuran dalam jangka tertentu (maksimal 12 bulan) dengan kriteria
Penerapan kebijakan itu dapat dilihat pada nasabah Febri Alsen yang
setelah bank melakukan pengecekan terhadap keadaan Febri Alsen maka atas
tidak membayar angsuran selama 2 bulan, kebijakan ini dikenal dengan grace
sebelum covid dan pada masa pandemic covid pada dasarnya memiliki proses
yang sama namun hanya jenis formulir pengajuan yang diajukan yang memiliki
period pada awal 2020 dengan tujuan untuk memberikan bantuan kepada
135
Wawancara dengan Bapak Ihsan, Skip Tracer Coordinator Bank BTN Cabang Pekanbaru,
Hari Senin tanggal 13 Maret 2023, bertempat di Bank BTN Cabang Pekanbaru.
106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
maka pada kesempatan ini penulis akan menarik kesimpulan dari permasalahan
rumah antara PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Cabang Pekanbaru dengan
19, faktor kegagalan usaha, dan faktor terjadinya PHK, faktor internal
tersebut yang dalam hal ini adalah rumah. Berbeda dengan penyelesaian
107
untuk menyelamatkan kesehatan bank dan juga membawa dampak yang
dialami.
3. Penyelesaian kredit macet pada masa covid pada dasarnya hampir sama
B. Saran
hal kredit macet pada masa pandemic Covid-19 juga terdapat Upaya
108
dengan maksud bahwa nasabah dengan kriteria tertentu dapat dibebaskan
109
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Naja, H.R Daeng, Hukum Kredit dan Bank Garansi, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2015.
Pruitt, Dean G & Z. Rubin, Konflik Sosial, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2014.
Salim, H.S. Hukum Kontrak Teori Dan Teknik Penyusunan Kontrak. Jakarta:
Sinar Grafika, 2017
Bialowolski, Piotr. “Good Credit, Bad Credit: The Differential Role of The
Sources of Debt in Life Satisfaction.” The Journal of Consumer Affair
55, no. 3 (2021).
Dewi, Ida Ayu Katsuya Putri. “Aspek Hukum Upaya Penyelesaian Kredit
Bermasalah dalam Pemberian Kredit oleh Bank.” Jurnal Kertha Negara
10, no. 4 (2022).
Vegayanthi, Komang. “Penyelesaian Kredit Macet Pada BPR Sinar Putra Mas
Akibat Pandemi Covid-19.” Jurnal Konstruksi Hukum 3, no. 1 (2022).
C. Internet
https://rumahmurah.btn.co.id/btn/detail/21450/pkb-200606
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/
https://www.btn.co.id/id/Tentang-Kami
https://www.halloriau.com/foto_berita/44bankbtn.jpg
https://kbbi.web.id/selesai
https://www.pekanbaru.go.id/p/menu/profil-kota/lambang-kota-pekanbaru
https://www.pekanbaru.go.id/p/menu/profil-kota/mengenal-kota-pekanbaru
https://www.pekanbaru.go.id/p/news/
https://www.riau.go.id/home/content/4/kota-pekanbaru
https://www.rumah.com/panduan-properti/akad-kredit-adalah-59739
D. Peraturan Perundang-Undangan:
Wawancara dengan Bapak Ihsan, selaku Skip Tracer Coordinator Bank BTN Pada
Tanggal 1 April 2023, di Kantor Bank BTN cabang Pekanbaru
Wawancara dengan Bapak Hendra Budiman, selaku Nasabah KPR Bank BTN
sekaligus Ketua RT.04 Perumahan Griya Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di
Kediaman Bapak Hendra Budiman.
Wawancara dengan Bapak Juliston Simarmata , selaku Nasabah KPR Bank BTN
Perumahan Griya Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di Kediaman Bapak Juliston
Simarmata.
Wawancara dengan Ibu Ayu Sendari selaku Nasabah KPR Bank BTN Perumahan
Griya Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di Kediaman Ibu Ayu Sendari.
Wawancara dengan Ibu Nuranita selaku Nasabah KPR Bank BTN Perumahan
Griya Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di Kediaman Ibu Nuranita.
Wawancara dengan Bapak Zunaidi selaku Nasabah KPR Bank BTN Perumahan
Griya Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di Kediaman Bapak Zunaidi.
Wawancara dengan Bapak Holmes Naibaho selaku Nasabah KPR Bank BTN
Perumahan Griya Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di Kediaman Bapak Holmes
Nainaho.
Wawancara dengan Ibu Nia selaku Nasabah KPR Bank BTN Perumahan Griya
Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di Kediaman Ibu Nia.
Wawancara dengan Bapak M. Rafi selaku Nasabah KPR Bank BTN Perumahan
Griya Sakti, Pada Tanggal 5 Mei 2023, di Kediaman Bapak M. Rafi.