TUGAS AKHIR
Oleh
AYUDIA PUPUT SANDRA
3113.083
Pembimbing:
ERA SONITA, SE, M.Si
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
Tugas Akhir ini dan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Muhammad SAW yang telah meninggalkan dua pedoman hidup menuju jalan
1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
2. Bapak H. Harfandi, SE, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
3. Bapak Dr. Miswardi, SH, M.Hum Wakil Dekan 1 sekaligus Ketua Jurusan
DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang telah member penulis semangat dalam
4. Ibu Era Sonita, SE, M.Si Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang telah member penulis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang telah member
6. Ibu Era Sonita, SE, M.Si Selaku pembimbing yang dengan sabar telah
8. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan/i IAIN Bukittinggi yang telah membekali
10. Pimpinan beserta seluruh karyawan Bank Nagari KCP Syariah Bukittinggi
dan khusus buat Bapak Marten L, SE yang telah memberikan informasi dan
11. Yang tercinta, terkasih dan tersayang Jalaluddin Lubis, S.Hi yang telah
Akhir ini.
12. Teman-teman seangkatan BP. 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan DIII Perbankan Syari’ah yang telah ikut memberikan motivasi kepada
penulis.
Penghargaan dan cinta terbesar penulis tujukan kepada Ayahanda
Masyon dan Ibunda Lisnawati yang telah memberikan cinta kasih, mengasuh,
mendidik dan memberikan motivasi dalam mencapai cita-cita penulis. Hal ini juga
menyelesaikan pendidikanku.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis ucapkan terima kasih,
semoga amalan dan jasa baik yang telah diberikan mendapat balasan pahala di sisi
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan mohon
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Rumusan dan Batasan Masalah ................................................ 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 5
E. Penjelasan Judul ....................................................................... 6
F. Kajian Terdahulu ...................................................................... 7
G. Metodologi Penelitian .............................................................. 8
Tabel data Nasabah Tabungan Tahari Syariah Mabrur dan Data Nasabah
Tabungan
Wadiah.........................................................................................3
ABSTRAK
A. Latar Belakang
dengan tidak mengandalkan pada bunga, bank syariah atau yang sering disebut
dengan bank tanpa bunga adalah lembaga keuangan yang operasional atau
pembiayaan dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat.2
dari masyarakat yang surplus of fund. Dapat diyakini sangat sulit bagi suatu
1
Muhammad, Manajemen Bank Syariah UPP, AMP, Yogyakarta, 2005, hal.13
2
Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah, (Jakarta: Salemba
Empat,2013),hal.31.
Bank Nagari Syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi
sesuai dengan prinsip syariah. Sebagai lembaga keuangan syariah Bank Nagari
(Ijarah). Sedangkan kegitan jasa Bank Nagari Syariah meliputi Sharf, Ijarah,
serta Wakalah3.
Produk Tabungan Tahari Syariah Mabrur adalah dana pihak ketiga pada bank
Mabrur ini ada dua, pertama prinsip wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan
murni dari satu pihak ke pihak lain yang harus dijaga dan dikembalikan kepada
si penitip. Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah (dana
3
Profil PT Bank Pembangunan Daerah (BPD), 2010
yang dititipkan boleh di pergunakan asal bisa mengembalikan saat si penitip
mendasar antara kedua nya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang
diberikan pemilik harta kepada pihak bank dalam mengelola hartanya. Dalam
hal ini Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan
Untuk tabungan Tahari Syariah Mabrur pada Bank Nagari KCP Syariah
muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul mal dan mudharib yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu,
daerah bisnis.
Dengan adanya dua jenis akad tersebut tetapi nasabah Tabungan Tahari
Tabel I.I
Data nasabah tabungan Bank Nagari KCP Syariah Bukittinggi
2014-2015
Tabungan Tahari Syariah Mabrur signifikan dimana dari tahun 2014 ke tahun
B. Identifikasi Masalah
1. Batasan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Mudharabah pada Tabungan Tahari Syariah Mabrur pada Bank Nagari Kantor
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara akademis
menyelesaikan studi Diploma III untuk mendapat gelar Ahli Madya (A.Md)
pada IAIN Bukittinggi, serta menambah ilmu dan pengetahuan serta informasi
b. Secara teoritis
Penelitian ini berguna untuk memberikan pemahaman mengenai
c. Secara praktis
keunggulan akad Tabungan Tahari Syariah Mabrur yang ada di Bank Nagari
E. Penjelasan Judul
tentang apa yang dimaksud dengan judul ini. Judul dari penelitian ini adalah
pada objeknya.
4
Kamus Besar Bahasa Indonesia
usahanya yang dianggap baik dan
menguntungkan5.
Tabungan tahari syariah mabrur : dana pihak ketiga pada bank berdasarkan
penutupan rekening
Bank Nagari KCP Syariah BKT :Bank yang berada di Jln. Ahmad Yani
untuk mengetahui keutamaan bagi hasil antara pemilik dana dengan pengelola
dana nasabah yang akan melaksanakan ibadah haji di Bank Nagari KCP
Syariah Bukittinggi.
F. Kajian Terdahulu
5
Muhammad Syafi’i Antoni, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hal.97
fokus pada perhitungan bagi hasil pada tabungan Taspen serta untuk
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
yaitu penelitian yang mencoba menganalisis atas fenomena yang terjadi saat
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bima
Aksara,1986), h. 187.
ini.7 Serta melalui wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini
Mabrur.
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
3. Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diproleh langsung dari sumber tanpa
mudharabah.
sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah
dalam bentuk publikasi.9 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari
yang dikeluarkan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari internal bank melalui dokumen-
dokumen yang ada di Bank seperti arsip, buku pedoman bank, brosur dan
a. Wawancara
9
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers,2008),hal.102
10
Sugiono, MetodePenelitianPendidikan, ... hal.194
b. Studi kepustakaan
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat agenda
terhadap Bank Nagari KCP Syariah berupa buku arsip, buku pedoman bank,
diklasifikasikan sesuai aspek masalah yang telah disusun, setelah itu akan
dengan kajian Ekonomi Islam akad mudharabah pada tabungan tahari syariah
11
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan jenis Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2014), Cet-2, h. 296.
mudharabah terhadapTabungan Tahari Syariah Mabrur pada Bank Nagari
A. Pendanaan
adil sehingga keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Tujuan
mobilisasi dana merupakan hal penting karena Islam secara tegas mengutuk
dalam rangka mencapai tujuan sosial-ekonomi islam. Dalam hal ini, bank
prinsip yng sesuai dengan dengan syariat islam, terutama wadia’ah (titipan),
a. Giro Wadiah
dari nasabah dalam bentuk rekening giro untuk kemudahan dan keamanan
pemakainya. Karakteristik giro wadiah ini mirip dengan giro pada bank
yang bdisediakan bank, seperti cek, bilyet giro, kartu ATM, atau dengan
12
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2008), hal.112
menggunakan sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
antara lain :
1) Buku cek
2) Bilyet giro
3) Kartu ATM
4) Fasilitas pembayaran
5) Traveller’s cheques
6) Wesel bnk
7) Wesel penukaran
8) Kliring
sebagai penitip.
kepada nasabah
b. Tabungan wadi’ah
13
Muhamad, Mnajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal.33
Tabungan wadia’ah adalah produk pendanaan bank syariah berupa
Karakteristik tabungan wadi’ah ini ini juga mirip dengan tabungan pada bank
kepada nasabah.
a. Tabungan Mudharabah
keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik
dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Namun, disisi lain bank syariah
juga memiliki sifat sebagai seorang wali amanah, yang berarti bank harus
berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas
b. Deposito Mudharabah
uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
antara dua pihak dengan pihak perama selaku pemilik dana menyediakan
dana, dan piha kedua selaku pengelola dana bertanggung jawab atas dasar
pengelolaan dana.
c. Sukuk Mudharabah
penyedia modal, sepanjang kerugian tersebut tidak ada unsur moral hazard.
B. Akad
1. pengertian akad
Kata akad berasal dari bahsa arab al-‘aqad yang berarti perjanjian,
persetujuan, perikatan, dan permufakatan. Kata ini juga bisa diartikan tali
yang mengikat karena akan adanya ikatan antara orang yang berakad. Secara
istilah fiqh, akad didefinisikan dengan pertalian ijab (pernyataan melakukan
syariat yang berpengaruh kepada objek perikatan yang dilakukan oleh dua
pihak atau lebih tidak dianggap sah apabila tidak sejalan dengan kehendak
adalah terjadinya perpindahan pemilik dari suatu pihak (yang melakukan ijab)
2. Rukun-rukun akad
akad).
3. Syarat-syarat akad
14
Abdul Rahman Ghazali, et.al, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana,2010), hal.51
15
Prof. DR. H. Rachmat syafei, MA., Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia), hal.43-44
Syarat-syarat akad sebagai berikut :
4. Macam-macam akad17
Para ulama fiqh mengemukakan bahwa akad itu dapat dibagi dan
dilihat dari beberapa segi jika dilihat dari segi keabsahannya menurut syara’
1) Akad shahih
16
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, ... hal 55
17
Prof. DR. H. Rachmat syafei, MA., Fiqh Muamalah... hal.66
1) Akad yang bersifat mengikat bagi pihak-pihak yng berakad.
5. Hikmah akad
1) Adanya ikatan yang kuat antara dua orang atau lebih di dalam
6. Berakhirnya akad19
tenggang waktu.
tidak mengikad.
C. Mudharabah
18
Abdul Rahman Ghazaly, et.al, Fiqh Muamalati, ... hal. 59
19
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, ... hal.58
1. Pengertian
Pengertin memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorng
belah pihak dalam akad., sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik dana
bentuk bagi hasil dan investasi. Dalam bahasa arab ada tiga istilah yang
Mudharabah. Ketiga istilah ini tidak ada perbedaan yang prinsip. Perbedaan
istilah ini mungkin disebabkan oleh faktor geografis. Iman Abu Hanifah dan
20
Muhammsad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah, (Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN, 2005), hal.102
21
Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal.72
Imam Malik dan Syafi’imenggunakan istilah qiradh atau muqaradhah,
berikut :
b) Dalam hal terjadi kerugian, maka ditanggung oleh pemilik modal selama
2. Rukun Mudharabah
dua pihak mempunyai beberapa ketentuan yang harus dipenuhi dalam rangka
22
Dr.Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 195-196
Veithzal (2008:126) menjelasan unsur (rukun) perjanjian mudharabah
tersebut adalah :
c) Adanya modal
d) Adanya usaha
e) Adanya keuntungan
3. Syarat mudharabah
1) modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai. Apabila
barang itu berbentuk emas atau perak batangan (tabar), maka emas hiasan
maka dibatlkan akad anak-anak yang masih kecil, orang gila, dan orang
3) Modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antara modal
yang akan dibagikan kepada kedua belah pihak sesuai denga perjanjian
4) Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus
kepadamu untuk dagang jia ada keuntungan akan dibagi dua , dan kabul
dari pengelola.
Malik. Adapun menurut pendapat Abu Hanifah dan Ahmad Ibn Hambal,
4. Jenis-jenis mudharabah24
23
Dr. Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, ... hal. 198
24
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori Ke Praktik, ... hal.97
Secara umum mudharabah dibagi menjadi dua yakni mudharabah
a) Mudharabah muthlaqah
bentuk kerja sama antara shahibul mal dan mudharib yang cakupannya sangat
luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
Dalam pembagian fiqh ulama salafus saleh sering kali dicontohkan dengan
ungkapan if’’il syi’ta (lakuian sesukamu) dari shahibul mal yang memberi
b) Mudharabah muqayyadah
1) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungn usaha
25
Muhammad Syafi’ iAntonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, ... hal 97
2) Bank tidak berewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan
secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan atau hasil usaha bank
4) Bank akan selektif dan hati-hati dalam mencari usaha yang benar-benar
1) Nasabah menggunakan dana itu bukan yang seperti yang disebut dalam
kontrak.
6. Batalnya mudharabah
26
Muhammad Syafi’i Antoni, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek , ... Hal.97
a) Tidak terpenuhinya syarat
sesuatu yang betentangan dengan tujuan akad. Dalam keadaan seperti ini ia
bertindak sebagai shahibul mal dan bank sebagai mudharib. Dana ini
digunakan bank dalam untuk melakukan pembiayaan akad jual beli maupun
syirah. Jika terjadi kerugian bank bertanggung jawab atas kerugian yang
terjadi28.
a) Mudharabah mutlaqah
27
Dr. Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, ... hal. 203-204
28
Sumar’in, S.EI, M.SI, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, ... hal.74
Penerapan mudharabah muthalaqah dapat berupa tabunagn dan
b) Mudharabah muqayyadah
harus diserahkan tunai, dapat berupa uang atau barang yang dinyataan
3) Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap
29
Sumar’in, S.EI, M.SI. Konsep Kelembagaan Bank Syariah, ... hal 74
menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kelalaian dan
1. Pengertian
30
Buku Produk PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat, hal.3
Yaitu penanaman dana pihak ketiga pada bank berdasarkan
ibadah haji.
keberangkatan haji.
sebagai berikut :
31
Buku produk BPD, hal...5
c) Mengisi formulir data nasabah yang telah disediakan.
E. Landasan Syariah
a) Al-Quran
…
...
Artinya : .... dan dari orang yang berjalan dimuka bumi menacari
karena adanya kata Mudhararibun. Akar katanya sama dengan akar kata
sama dengan akar kata mudharabah yang berarti melaukan suatu perjalanan
usaha.
a) Hadits
b) المطلب اذا د فع ا لما ل مضا ر بة ا شتر ط علئ صا حبه ا ن ال يسلك به بحرا ؤ لال
c) Ijma
para sahabat ini sejalan dengan spirit hadits yang diikuti Abu Ubaid.
BAB III
HASIL PENELITIAN
tahun 1996 melalui Perda No. 2/1996 disahkan penyebutan nama sebagai
“BANK NAGARI” dengan maksud untu lebih dikenal membangun brand
Sumatra Barat No. 3 tahun 2006, bentu badan hukum Bank Pembangunan
Februari 2007 dihadpan Notaris H. Hendri Final, S.H. dan disahan oleh
ini ban nagari telah berstatus sebagai bank devisa serta telah memiliki Unit
Usaha Syariah. Bank nagari juga merupakan bank pembangunan daerah yang
daerah serta membantu meningkatan taraf hidup rakyat. Saat ini bank nagari
terus memperokokh tradisi tata kelola perusahaan yang bai, kepatuhan penuh
pada regulasi, pengelolaan resiko secara baik dan omitmen pada nasabah.
Bank nagari juga bertekad untuk terus memperluas pangsa pasar dan berperan
32
Profil PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat (BPD), 2010
b. Visi dan Misi Bank Nagari
Untuk mencapai maksud dan tujun maka Bank Nagarim embuat visi
Indonesia.
kesejahteraan masyarakat.
seimbang.33
tersebut.
33
Profil PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat (BPD), 2010
c. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito dan
tabungan.
inkasso, bank garansi, kliring, safe deposito box, dan lain sebagainya.
3. Struktur Organisasi
Sumatra Barat
Saham (RUPS), dewan pengawas, direksi, devisi, komite dan tim, kantor
direktur umum dan direktur kepatuhan. Unsur pembantu direksi terdiri atas
divisi-divisi.
Selain adanya devisi, struktur organisasi pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Sumatara Barat juga terdiri atas komite-komite dan satuan kerja yag
Dewan direksi terpilih hasil rapat umum pemegang sahaam luar biasa
Marten L,SE
(Wakil Pimpinan)
ss PETUGAS PELAKSANA
Analisis Pembiayaan : Armayenti
Petugas Administrasi : Ira Anggraini
Costumer Servis : ILLonna
Teller : Neri Syukriah
Petugas Pembiayaan Mikro : Hary Syahendra
Petugas Pembiayaan Mikro : Afni Marisa
Satpam : MeiFeriadi( Out Sorching AMP)
: Rafely ( Out Sorching AMP)
: Sudarman ( Out Sorching AMP)
: M.Fory (Out Sorching AMP)
Sopir : Agusmar ( Koperasi)
Pramuwisma : Wahyu Hidayat ( Koperasi )
satu cabang pembantu syariah yang diresmikan tanggak 05 Juli 2010 oleh
daerah adminisratif Kota Bukittinggi dan wilayah Agam. Secara dejure walau
dominan meliputi daerah Agam varat saja karena adanya kedekatan wilayah
syariah yang lain, yaitu Padang Panjang, Solok, dan Simpang Empat dengan
bank.
a. Bidang pembiayaan
musyarakah
berwenang.
pengaduan/komplein nasabah.
Juni 2010 tentang pembukaan 4 kantor cabang syariah, dan terhitung tanggal
bukittinggi
1. Giro wadiah
5. Tabungan-ku wadiah
6. Deposito mudharabah
Bukittinggi:
1. Murabahah plus
4. Murbahah investasi
7. Musyarakah mutanaqisyah
yang membolehkan bank umum mengadakan dua hal banking system dimana
bank konvensional dapat membuka unit usaha syariahnya. Telah banyak bank
umum yang membuka unit usaha syariah untuk meningkatkankan target pasar
bank.
Untuk memperluas jangkauan target pasar Bank Nagari, khususny
umat islam, Bank Nagari mendorong partisipsi masyarkat yang lebih besar
depan serta pengelolaan dari haji akan dilaukan melalui bank syariah, maka
berdasaraan latar belakang diatas Bank Nagari mebuka kantor cabang syariah
menbentuk unit usaha syariah di kantor pusat bank, maka Bank Nagari harus
dengan anggaran dasar Bank Nagari dengan Akta Notaris Hendri Final No. 1
syariah (UUS) yang telah mendapat izin usaha pembukaan kantor cabang
sehingga terhitung sejak 4 Mei 2007 kantor Bank Nagari cabang syariah
mulai beroperasi. Untuk pengembangan, UUS Bank Nagari sampai saat ini
adalah Rp 250.000.000.000.-
Sasaran dari Bank nagari Syariah yaitu mempunyai pangsa pasar yang
besar di Sumatra Barat dan beroperasi secara sehat dan menjadi andalan
profitabilitas Bank Nagari. Umtuk mewujudan sasara diatas sejak bulan
Januari 2008. Bank Nagari syariah telah memiliki jaringan kantor syariah, dan
Untuk mencapai visi dari UUS Bank Nagari yang merupakan tujuan
jangka panjangnya, maka perlu ditetapkan nilai dari UUS bank nagari yaitu
aman, adil dan saling menguntungkan, serta dikeelola secar profesional dan
penuh amanah ‘
jenis layanan jasa yang telah dilaksanakan oleh UUS Bank Nagari adalah
sebagai berikut :
a. Giro wadiah
e. Deposito mudharabah
B. Pembiayaan meliputi :
a. Murabahah plus
c. Murabahah investasi
g. Pembiayaan ijarah
bank.
d. Mengkaji produk dan jsa baru yang belum ada fatwa untuk
Indonesia.
Adapun tugas dari bank UUS bank nagari adalah
laporan gabungan.
rata harian sesuai ketentuan bagi hasil yang ditetapkan oleh bank.
34
Illona (Karyawan Bank Nagari Capem Syariah Buittinggi Bagian CS), Wawancara
Pribadi, Jumat 24 juni 2016
d) Perubahan nisbah bagi hasil akan diinformasikan pada papan
Syariah Bukittinggi.
pendapatan bank, alau bank mendapatkan untung besar maka bagi hasilnya
juga besar, tapi kalau keuntungannya kecil maka bagi hasilnya juga kecil
hasil kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati diawal
35
Husna (Karyawan Bank Nagari Capem Syariah Bukittinggi Bagian CS), Wawancara
Pribadi, Rabu 08 Februari 2016
Dari hasil wawancara di Bank Nagari Capem Syariah Bukittinggu dapat
mendapatkan bagi hasil dari pihak bank, bagi hasil yang diberikan Bank
yang diterima oleh bank nya. Nisbah bagi hasil tersebut dapat berubah
memberikan bonus kepada nasabah jika hanya ada kepututsan dari Direksi,
pembiayaan.
36
Illona (Karyawan Bank Nagari Capem Syariah Bukittinggi, Wawancara Pribadi, Jumat
24 Juni 2016
kementrian agama. Dari hal tersebut terlihat beberapa karakteristik daripada
keberangkatan haji.
Syariah Mabrur.
37
Buku Produk BPD, Hal 5
a) Fotocopy KTP.
c) Kartu keluarga.
d) Akte/ijazah/buku nikah.
Mabrur
berikut :
Kementrian Agama.
Kementrian Agama.
tabungan.
haji.
pejabat.
Syariah Mabrur yang ada di Bank Nagari Capem Syariah Bukittinggi bahwa
pembagian bagi hasil nya kepada nasabah akan berubah sesuai dengan
keputusan direksi, dan untuk pertama kalinya ditetapkan sebesar 35% untuk
nasabah.
dengan keunggulan akad mudhrabah yang di sebutkan oleh Bank Nagari KCP
Syariah Bukittinggi, yang mana pada keunggulan akad tersebut terdapat bagi
hasil yang akan diterima nasabahnya, dan bank pun dapat mengelola dana dari
nasabah tersebut.
nasabah tabungan haji ini ke Kemenag, dalam hasil penelitian nya setelah
untuk mengambil porsi haji dan kembali lagi ke bank untuk memperlihatkan
porsi haji nya. Tapi lebih baiknya jika bank saja yang terhubung langsung ke
A. Kesimpulan
berikut :
bagi hasil dari pihak bank, bagi hasilnya tergantung seberapa besar
bank sesuai kebutuhan dari nasabah lain, seperti untuk pemberian pembiayaan.
ini yaitu :
keberangkatan haji.
ibadah haji.
B. Saran
sebagai berikut :
Syariah mabrur.
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, 2008, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Danuprata, Gita, 2013, Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta: Salembaya
Empat.
Kasmir SE, MM, 2011, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT.
RajaGrafindo.
Syafi’i Antonio, Muhammad, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Prakti, Jakarta:
Gema Insani.
Bagian CS)
Pertanyaan
mabrur ?