Determinan
Determinan
M. Arzaki
Fasilkom UI
Februari 2013
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Bahasan
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A).
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.
Kalkulasi Determinan
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.
Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real.
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.
Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.
Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.
Di sekolah menengah Anda sudah mempelajari cara untuk menghitung determinan
matriks 2 2 dan 3 3 (dengan aturan Sarrus).
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.
Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.
Di sekolah menengah Anda sudah mempelajari cara untuk menghitung determinan
matriks 2 2 dan 3 3 (dengan aturan Sarrus). Di kuliah ini Anda akan belajar
cara menghitung determinan sembarang matriks persegi.
Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,
a b
A=
c d
memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.
Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.
Di sekolah menengah Anda sudah mempelajari cara untuk menghitung determinan
matriks 2 2 dan 3 3 (dengan aturan Sarrus). Di kuliah ini Anda akan belajar
cara menghitung determinan sembarang matriks persegi. Perlu Anda ketahui
bahwa aturan Sarrus hanya dapat dipakai untuk matriks-matriks yang berukuran
maksimal 3 3.
Perlu diingat bahwa determinan hanya dide…nisikan pada matriks persegi saja.
Oleh karenanya kita juga perlu mende…nisikan determinan untuk matriks
berukuran 1 1.
De…nisi
Misalkan A = [a] adalah matriks 1 1, maka det (A) = a.
Perlu diingat bahwa determinan hanya dide…nisikan pada matriks persegi saja.
Oleh karenanya kita juga perlu mende…nisikan determinan untuk matriks
berukuran 1 1.
De…nisi
Misalkan A = [a] adalah matriks 1 1, maka det (A) = a.
1
Perhatikan bahwa jika det (A) = a 6= 0, maka ada dan kita memiliki
a
1 1
A = yang memenuhi sifat
a
Perlu diingat bahwa determinan hanya dide…nisikan pada matriks persegi saja.
Oleh karenanya kita juga perlu mende…nisikan determinan untuk matriks
berukuran 1 1.
De…nisi
Misalkan A = [a] adalah matriks 1 1, maka det (A) = a.
1
Perhatikan bahwa jika det (A) = a 6= 0, maka ada dan kita memiliki
a
1 1
A = yang memenuhi sifat
a
1 1
A A = a = I dan
a
1 1
A A = a = I.
a
Bahasan
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Minor
Minor
Minor
2 3
a11 a12 a1j a1n
6 a21 a22 a2j a2n 7
6 7
6 .. .. .. .. .. .. 7
6 . . . . . . 7
Mij = det 66 7
a a a ain 7
6 i1 i2 ij 7
6 .. .. . .. .
.. . .. .. 7
4 . . . 5
an1 an2 anj ann
(hilangkan entri yang warnanya berbeda).
Kofaktor
2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
1 4 8
M11 =
2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
M11 = det 4 2 5 6 5=
1 4 8
2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
C11 =
2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.
M32 =
2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.
2 3
3 1 4
M32 = det 4 2 5 6 5=
1 4 8
2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.
2 3
3 1 4
3 4
M32 = det 4 2 5 6 5 = det = 18 + 8 = 26.
2 6
1 4 8
C32 =
2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.
2 3
3 1 4
3 4
M32 = det 4 2 5 6 5 = det = 18 + 8 = 26.
2 6
1 4 8
3+2
C32 = ( 1) M32 = M32 = 26.
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
C11 =
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0
C11 = = 10, C12 =
4 5
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 =
4 5 4 5
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
C21 =
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0
C21 = = 0, C22 =
4 5
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 =
4 5 4 5
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
C31 =
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
0 0
C31 = = 0, C32 =
2 0
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0
C31 = = 0, C32 = = 0, C33 =
2 0 1 0
Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5
Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C31 = = 0, C32 = = 0, C33 = = 6.
2 0 1 0 1 2
dengan 1 i; j n.
Sifat Penting
Pemilihan baris maupun kolom dalam perhitungan determinan via ekspansi
kofaktor untuk suatu matriks tidak berpengaruh pada nilai determinan yang akan
diperoleh (selama kalkulasi yang dilakukan benar).
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 =
a21 a22
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 =
a21 a22
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 =
a21 a22
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 = a12 ( a21 ) + a22 a11 =
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 = a12 ( a21 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Terlihat bahwa ekspansi kofaktor untuk semua baris maupun semua kolom selalu
menghasilkan nilai yang sama, yaitu
a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 = a12 ( a21 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Terlihat bahwa ekspansi kofaktor untuk semua baris maupun semua kolom selalu
menghasilkan nilai yang sama, yaitu a11 a22 a12 a21 .
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
jAj =
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3
jAj = 3 (1) +
4 2
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) +
4 2 5 2
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
=
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.
0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.
Latihan 2: Determinan
Latihan
Tentukan determinan dari 2matriks-matriks3berikut:2 3
2 3 0 0 5 0 1 0 0 1
3 0 0 6 2 0 0 0 7 6
6 7, C = 6 3 1 2 2 7
7,
A=4 1 2 0 5, B = 4 5 4
0 0 0 1 1 0 2 1 5
4 4 5
0 7 0 0 2 0 0 1
2 3 2 3
a11 0 0 0 a11 a12 a13 a14
6 a21 a22 0 0 7 6 0 a22 a23 a24 7
D=6
4 a31
7, E = 6
5 4
7.
a32 a33 0 0 0 a33 a34 5
a41 a42 a43 a44 0 0 0 a44
jAj =
jBj =
0 0 5 0
2 0 0 0
jBj = =
0 0 0 1
0 7 0 0
0 0 5 0
2 0 0
2 0 0 0 1+3
jBj = = 5 ( 1) 0 0 1 (ekspansi baris ke-1)
0 0 0 1
0 7 0
0 7 0 0
0 0 5 0
2 0 0
2 0 0 0 1+3
jBj = = 5 ( 1) 0 0 1 (ekspansi baris ke-1)
0 0 0 1
0 7 0
0 7 0 0
1+1 0 1
= 5 2 ( 1) (ekspansi baris baris ke-1)
7 0
=
0 0 5 0
2 0 0
2 0 0 0 1+3
jBj = = 5 ( 1) 0 0 1 (ekspansi baris ke-1)
0 0 0 1
0 7 0
0 7 0 0
1+1 0 1
= 5 2 ( 1) (ekspansi baris baris ke-1)
7 0
= 5 2 ( 7) = 70.
1 0 0 1
1 0 1
3 1 2 2
jCj = =1 1 2 1 (ekspansi kolom ke-2)
1 0 2 1
2 0 1
2 0 0 1
1 1
= ( 2) (ekspansi kolom ke-2)
2 1
= ( 2) (1 + 2) = 6.
jDj =
a11 0 0 0
a21 a22 0 0
jDj = =
a31 a32 a33 0
a41 a42 a43 a44
a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
=
a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .
a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .
a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .
a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .
a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .
Teorema
Misalkan A = [aij ] adalah suatu matriks segitiga (atas atau bawah) berorde n,
maka
Teorema di atas mengatakan bahwa determinan dari matriks segitiga adalah hasil
kali entri-entri diagonal utamanya.
“Ajaran Sesat”
Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0
“Ajaran Sesat”
Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0
0 0 5 0 0 0 5
2 0 0 0 2 0 0
=
0 0 0 1 0 0 0
0 7 0 0 0 7 0
“Ajaran Sesat”
Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0
0 0 5 0 0 0 5 (0 0 0 0) + (0 0 1 0)
2 0 0 0 2 0 0 (5 0 0 7) + (0 2 0 0)
=
0 0 0 1 0 0 0
0 7 0 0 0 7 0
“Ajaran Sesat”
Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0
0 0 5 0 0 0 5 (0 0 0 0) + (0 0 1 0)
2 0 0 0 2 0 0 (5 0 0 7) + (0 2 0 0)
=
0 0 0 1 0 0 0 (0 0 0 0) + (0 0 0 7)
0 7 0 0 0 7 0 (0 2 1 0) + (5 0 0 0)
=
“Ajaran Sesat”
Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0
0 0 5 0 0 0 5 (0 0 0 0) + (0 0 1 0)
2 0 0 0 2 0 0 (5 0 0 7) + (0 2 0 0)
=
0 0 0 1 0 0 0 (0 0 0 0) + (0 0 0 7)
0 7 0 0 0 7 0 (0 2 1 0) + (5 0 0 0)
= 0.
0 1
1
0 2 0 0
B 0 0 0 1 C
Padahal A invertibel dan inversnya adalah B
@ 1
7 C.
5 0 0 0 A
0 0 1 0
Bahasan
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:
Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:
1 matriks yang memiliki “cukup banyak” entri 0,
Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:
1 matriks yang memiliki “cukup banyak” entri 0,
2 matriks segitiga.
Kita juga memiliki teorema berikut.
Teorema
Jika A adalah suatu matriks yang memiliki baris atau kolom nol, maka
det (A) = 0.
Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:
1 matriks yang memiliki “cukup banyak” entri 0,
2 matriks segitiga.
Kita juga memiliki teorema berikut.
Teorema
Jika A adalah suatu matriks yang memiliki baris atau kolom nol, maka
det (A) = 0.
Satu sifat penting yang dimiliki oleh determinan dijelaskan dalam teorema berikut.
Teorema
Jika A matriks persegi, maka det (A) = det AT .
Bukti
Perhatikan bahwa setiap baris pada A memiliki kolom-kolom yang bersesuaian
pada AT .
Satu sifat penting yang dimiliki oleh determinan dijelaskan dalam teorema berikut.
Teorema
Jika A matriks persegi, maka det (A) = det AT .
Bukti
Perhatikan bahwa setiap baris pada A memiliki kolom-kolom yang bersesuaian
pada AT . Akibatnya, melakukan ekspansi kofaktor di baris ke-i pada A sama
efeknya dengan melakukan ekspansi kofaktor di kolom ke-i pada AT .
Satu sifat penting yang dimiliki oleh determinan dijelaskan dalam teorema berikut.
Teorema
Jika A matriks persegi, maka det (A) = det AT .
Bukti
Perhatikan bahwa setiap baris pada A memiliki kolom-kolom yang bersesuaian
pada AT . Akibatnya, melakukan ekspansi kofaktor di baris ke-i pada A sama
efeknya dengan melakukan ekspansi kofaktor di kolom ke-i pada AT . Hal yang
analog juga berlaku untuk ekspansi kolom, melakukan ekspansi kofaktor di kolom
ke-j pada A sama efeknya dengan melakukan ekspansi kofaktor di baris ke-j pada
AT .
a b
)
c d OBE
a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d
a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d
_ =
Kita memiliki det A
a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d
_ = kad
Kita memiliki det A kbc =
a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d
_ = kad
Kita memiliki det A kbc = k (ad bc) =
a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d
_ = kad
Kita memiliki det A kbc = k (ad bc) = k det (A).
a b
)
c d OBE
a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b
_ =
Kita memiliki det A
a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b
_ = bc
Kita memiliki det A ad =
a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b
_ = bc
Kita memiliki det A ad = (ad bc) =
a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b
_ = bc
Kita memiliki det A ad = (ad bc) = det (A).
a b
)
c d OBE
a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d
a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d
Kita memiliki
_
det A =
a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d
Kita memiliki
_
det A = a (kb + d) b (ka + c)
=
a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d
Kita memiliki
_
det A = a (kb + d) b (ka + c)
= akb + ad akb bc = ad bc
=
a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d
Kita memiliki
_
det A = a (kb + d) b (ka + c)
= akb + ad akb bc = ad bc
= det (A) .
Teorema
Misalkan A adalah suatu matriks persegi berorde n
1 _ diperoleh dengan mengalikan tepat satu baris pada A dengan k 6= 0,
jika A
maka det A _ = k det (A);
Teorema
Jika A adalah matriks persegi yang bentuk EB atau bentuk EBT-nya memuat
baris nol, maka det (A) = 0.
Latihan 3
Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3
Solusi:
Latihan 3
Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3
Solusi:
1 3 2 4
2 6 4 8
jAj = =
3 9 1 5
1 1 4 8
Latihan 3
Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3
Solusi:
1 3 2 4 1 3 2 4
2 6 4 8 0 0 0 0
jAj = = (R2 R2 2R1 )
3 9 1 5 3 9 1 5
1 1 4 8 1 1 4 8
=
Latihan 3
Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3
Solusi:
1 3 2 4 1 3 2 4
2 6 4 8 0 0 0 0
jAj = = (R2 R2 2R1 )
3 9 1 5 3 9 1 5
1 1 4 8 1 1 4 8
= 0 (ekspansi kolom ke-2).
1 0 0 3
2 7 0 6
jBj = =
0 6 3 0
7 3 1 5
1 0 0 3 1 2 0 7
2 7 0 6 0 7 6 3
jBj = = karena jBj = BT
0 6 3 0 0 0 3 1
7 3 1 5 3 6 0 5
1 0 0 3 1 2 0 7
2 7 0 6 0 7 6 3
jBj = = karena jBj = BT
0 6 3 0 0 0 3 1
7 3 1 5 3 6 0 5
1 2 0 7
0 7 6 3
= (R4 R4 3R1 )
0 0 3 1
0 0 0 26
=
1 0 0 3 1 2 0 7
2 7 0 6 0 7 6 3
jBj = = karena jBj = BT
0 6 3 0 0 0 3 1
7 3 1 5 3 6 0 5
1 2 0 7
0 7 6 3
= (R4 R4 3R1 )
0 0 3 1
0 0 0 26
= (1) (7) (3) ( 26) = 546.
3 5 2 6
1 2 1 1
jCj = =
2 4 1 5
3 7 5 3
3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0
3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (R3 R3 + R1 )
0 9 3
=
3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (R3 R3 + R1 )
0 9 3
3 3
= (ekspansi kolom ke-1)
9 3
=
3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (R3 R3 + R1 )
0 9 3
3 3
= (ekspansi kolom ke-1)
9 3
= 9 27 = 18.
Latihan 4
Latihan
a
b c
Jika diketahui d
e f = 6, tentukan
g
h i
a b c a+d b+e c+f a 2d g + 3a
2d 2e 2f , d e f , dan b 2e h + 3b .
5g 5h 5i g h i c 2f i + 3c
Solusi:
Latihan 4
Latihan
a
b c
Jika diketahui d
e f = 6, tentukan
g
h i
a b c a+d b+e c+f a 2d g + 3a
2d 2e 2f , d e f , dan b 2e h + 3b .
5g 5h 5i g h i c 2f i + 3c
a c b
Solusi: 2d 2f 2e
5g 5i 5h
0 1
a b c faktorkan
= ( 1) (2) (5) d e f @ 1 dari R1 , A
g h i 2 dari R2 , 5 dari R3
= ( 1) (2) (5) ( 6) = 60.
a 2d g + 3a
b 2e h + 3b =
c 2f i + 3c
a 2d g + 3a a b c
b 2e h + 3b = 2d 2e 2f (sifat transpos)
c 2f i + 3c g + 3a h + 3b i + 3c
a 2d g + 3a a b c
b 2e h + 3b = 2d 2e 2f (sifat transpos)
c 2f i + 3c g + 3a h + 3b i + 3c
a b c
= (2) d e f (faktorkan 2 dari R2 )
g + 3a h + 3b i + 3c
a 2d g + 3a a b c
b 2e h + 3b = 2d 2e 2f (sifat transpos)
c 2f i + 3c g + 3a h + 3b i + 3c
a b c
= (2) d e f (faktorkan 2 dari R2 )
g + 3a h + 3b i + 3c
a b c
=2 d e f (R3 R3 3R1 )
g h i
= 2 (6) = 12.
Bahasan
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0.
Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.
Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.
Akibatnya
Jika k 6= 0,
Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.
Akibatnya
Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.
Akibatnya
det (C) =
Teorema
Diberikan A, B, dan C adalah tiga buah matriks yang hanya berbeda di satu
baris saja, katakanlah baris ke-i. Jika entri-entri baris ke-i pada C diperoleh
menjumlahkan entri-entri baris ke-i pada A dan B yang bersesuaian, maka
Teorema
Diberikan A, B, dan C adalah tiga buah matriks yang hanya berbeda di satu
baris saja, katakanlah baris ke-i. Jika entri-entri baris ke-i pada C diperoleh
menjumlahkan entri-entri baris ke-i pada A dan B yang bersesuaian, maka
1 7 5 1 7 5 1 7 5
2 0 3 = 2 0 3 + 2 0 3 .
1+0 4+1 7 + ( 1) 1 4 7 0 1 1
Teorema
Jika A dan B matriks persegi yang berukuran sama, maka
det (AB) = det (A) det (B).
Kita hanya akan membuktikan kasus khusus dari teorema yang menyatakan bahwa
det (AB) = det (A) det (B) dengan A dan B adalah matriks berorde 2.
a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki
det (AB)
=
a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki
det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
=
a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki
det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
=
a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki
det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
=
a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki
det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
= ad (ps qr) bc (ps qr)
=
a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki
det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
= ad (ps qr) bc (ps qr)
= (ad bc) (ps qr)
=
a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki
det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
= ad (ps qr) bc (ps qr)
= (ad bc) (ps qr)
= det (A) det (B) .
Bukti teorema berikut cukup mudah jika kita menggunakan dua teorema
sebelumnya.
Teorema
1 1
Jika A invertibel, maka det A = det(A) .
Bukti
Latihan.
Bahasan
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Selanjutnya matriks adjoin (atau adjugate) dari A, dinotasikan dengan adj (A),
dide…nisikan sebagai transpos dari matriks kofaktor, yaitu
Selanjutnya matriks adjoin (atau adjugate) dari A, dinotasikan dengan adj (A),
dide…nisikan sebagai transpos dari matriks kofaktor, yaitu
2 3
C11 C21 Cn1
6 C12 C22 Cn2 7
6 7
adj (A) = 6 . . . .. 7 .
4 .. .. .. . 5
C1n C2n Cnn
a b
Jika A = , maka C11 =
c d
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 =
c d
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 =
c d
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 =
c d
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
Akibatnya diperoleh adj (A) =
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21
Akibatnya diperoleh adj (A) = =
C12 C22
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21 d b
Akibatnya diperoleh adj (A) = = . Dari
C12 C22 c a
pengetahuan kita sebelumnya, ketika A invertibel, maka A 1 ada dan memenuhi
hubungan
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21 d b
Akibatnya diperoleh adj (A) = = . Dari
C12 C22 c a
pengetahuan kita sebelumnya, ketika A invertibel, maka A 1 ada dan memenuhi
hubungan
1 d b
A 1= .
ad bc c a
d b
Karena ad bc = det (A) dan = adj (A), kita memiliki hubungan
c a
a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21 d b
Akibatnya diperoleh adj (A) = = . Dari
C12 C22 c a
pengetahuan kita sebelumnya, ketika A invertibel, maka A 1 ada dan memenuhi
hubungan
1 d b
A 1= .
ad bc c a
d b
Karena ad bc = det (A) dan = adj (A), kita memiliki hubungan
c a
1 1
A = adj (A) . (1)
det (A)
Kita akan membuktikan bahwa persamaan (1) selalu berlaku untuk sembarang
matriks persegi A.
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 +
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 =
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) +
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 =
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 +
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 =
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 +
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 + a22 ( a21 ) =
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 + a22 ( a21 ) = a21 a22 a21 a22 = 0.
Catatan
Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 + a22 ( a21 ) = a21 a22 a21 a22 = 0.
Catatan
Ketika i = j, maka ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + + ain Cin = det (A).
M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63
Invers dengan Adjoin
Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.
Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ].
Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.
Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ]. Kita akan menunjukkan bahwa
X=
Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.
Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ]. Kita akan menunjukkan bahwa
X = det (A) I.
Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.
Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ]. Kita akan menunjukkan bahwa
2 = det (A) I.
X 32 3
a11 a12 a1n C11 C21 Cn1
6 a21 a22 a2n 7 6 Cn2 7
6 7 6 C12 C22 7
6 .. .. . . .
. 7 6 .
. .
. . . .. 7 =
4 . . . . 5 4 . . . . 5
a an2 ann C1n C2n Cnn
2 n1 3
x11 x12 x1n
6 x21 x22 x2n 7
6 7
6 .. .. . . .. 7.
4 . . . . 5
xn1 xn2 xnn
Bukti
Kita memiliki
Bukti
Kita memiliki
n
X n
X
xij = aik (adj (A))kj = aik Cjk
k=1 k=1
= ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + ain Cjn . (2)
Dari Lema A, ketika i 6= j, maka nilai dari (2) akan sama dengan
Bukti
Kita memiliki
n
X n
X
xij = aik (adj (A))kj = aik Cjk
k=1 k=1
= ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + ain Cjn . (2)
Dari Lema A, ketika i 6= j, maka nilai dari (2) akan sama dengan 0. Jadi xij = 0
bila x 6= j. Kemudian, bila i = j, maka nilai dari (2) akan sama dengan
Bukti
Kita memiliki
n
X n
X
xij = aik (adj (A))kj = aik Cjk
k=1 k=1
= ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + ain Cjn . (2)
Dari Lema A, ketika i 6= j, maka nilai dari (2) akan sama dengan 0. Jadi xij = 0
bila x 6= j. Kemudian, bila i = j, maka nilai dari (2) akan sama dengan det (A).
Jadi xij = det (A) bila i = j. Kita mendapatkan
Bukti
2 3 2 3
det (A) 0 1 0
6 det (A) 7 6 1 7
6 7 6 7
X = 6 .. 7 = det (A) 6 .. 7.
4 . 5 4 . 5
0 det (A) 0 1
= det (A) I.
Akibat
Jika A invertibel, maka
1 1
A = adj (A) .
det (A)
Challenging Problem
Latihan
1 (challenging ) Benar atau salah: jika A adalah matriks persegi berorde n yang
invertibel, maka
det An 1 = det (adj (A)) .
2 (challenging ) Benar atau salah: jika A adalah matris persegi yang invertibel,
maka
det (adj (A)) = det adj A 1 .
Bahasan
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Aturan Cramer
dengan Ai adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti kolom ke-i pada A
dengan entri matriks 2 3
b1
6 b2 7
6 7
b = 6 . 7.
4 .. 5
bn
Kita akan menggunakan aturan Cramer untuk mencari solusi dari SPL berikut
x1 +2x3 =6
3x1 +4x2 +6x3 = 30
x1 2x2 +3x3 =8
3 2
6
Jika SPL di atas dinyatakan dalam bentuk Ax = b dengan b = 4 30 5 dan
2 3 8
x1
x = 4 x2 5, kita memiliki
x3
A=
2 3
1 0 2
A= 4 3 4 6 5, A1 =
1 2 3
2 3 2 3
1 0 2 6 0 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 =
1 2 3 8 2 3
2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
1 2 3 8 2 3 1 8 3
A3 =
2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
x1 =
2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
det (A1 ) 40 10
x1 = = = , x2 =
det (A) 44 11
2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
det (A1 ) 40 10 det (A2 ) 72 18
x1 = = = , x2 = = = , dan
det (A) 44 11 det (A) 44 11
x3 =
2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
det (A1 ) 40 10 det (A2 ) 72 18
x1 = = = , x2 = = = , dan
det (A) 44 11 det (A) 44 11
det (A3 ) 152 38
x3 = = = .
det (A) 44 11
Ringkasan Teorema
Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n, maka pernyataan-pernyataan berikut
ekivalen.
1 A invertibel.
2 Ax = 0 hanya memiliki solusi trivial x = 0 = (0; 0; : : : ; 0).
3 Bentuk EBT dari A adalah In .
4 A dapat dinyatakan sebagai hasil kali berhingga matriks elementer.
5 SPL Ax = b selalu konsisten dan memiliki solusi tunggal untuk setiap
matriks kolom b.
Ringkasan Teorema
Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n, maka pernyataan-pernyataan berikut
ekivalen.
1 A invertibel.
2 Ax = 0 hanya memiliki solusi trivial x = 0 = (0; 0; : : : ; 0).
3 Bentuk EBT dari A adalah In .
4 A dapat dinyatakan sebagai hasil kali berhingga matriks elementer.
5 SPL Ax = b selalu konsisten dan memiliki solusi tunggal untuk setiap
matriks kolom b.
6 det (A) 6= 0.
Bahasan
1 Determinan: Pendahuluan
4 Sifat-sifat Determinan
6 Aturan Cramer
Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.
Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.
Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.
Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.
Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.
Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada 4 transposisi pada 4 .
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada 4 transposisi pada 4 .
5 Karena setiap bilangan yang lebih besar mendahului bilangan yang lebih kecil,
maka ada
Latihan 5: Transposisi
Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).
Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada 4 transposisi pada 4 .
5 Karena setiap bilangan yang lebih besar mendahului bilangan yang lebih kecil,
maka ada 3 + 2 + 1 = 6 transposisi pada 5 .
Contoh:
De…nisi (Signum)
Diberikan suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n), signum dari , dinotasikan
dengan sgn ( ) dide…nisikan sebagai
De…nisi (Signum)
Diberikan suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n), signum dari , dinotasikan
dengan sgn ( ) dide…nisikan sebagai
De…nisi (Signum)
Diberikan suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n), signum dari , dinotasikan
dengan sgn ( ) dide…nisikan sebagai
Teorema
Untuk sembarang matriks persegi A, cara menghitung determinan dengan
kofaktor maupun dengan permutasi akan menghasilkan nilai yang sama.
det (A) =
(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= +
(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 +
(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+
(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 +
(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 + (sgn (3; 2; 1)) a13 a22 a31
(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 + (sgn (3; 2; 1)) a13 a22 a31
a11 a22 a33 a11 a23 a32
= a12 a21 a33 + a12 a23 a31
+a13 a21 a32 a13 a22 a31
(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 + (sgn (3; 2; 1)) a13 a22 a31
a11 a22 a33 a11 a23 a32
= a12 a21 a33 + a12 a23 a31
+a13 a21 a32 a13 a22 a31
a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32
=
(a11 a23 a32 + a12 a21 a33 + a13 a22 a31 ) .