Anda di halaman 1dari 276

Determinan

Kuliah Aljabar Linier Semester Genap 2012-2013

M. Arzaki

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Indonesia

Fasilkom UI

Februari 2013

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 1 / 63


Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 2 / 63


Determinan: Pendahuluan

Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 3 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.

Kalkulasi Determinan

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.

Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.

Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.

Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.
Di sekolah menengah Anda sudah mempelajari cara untuk menghitung determinan
matriks 2 2 dan 3 3 (dengan aturan Sarrus).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.

Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.
Di sekolah menengah Anda sudah mempelajari cara untuk menghitung determinan
matriks 2 2 dan 3 3 (dengan aturan Sarrus). Di kuliah ini Anda akan belajar
cara menghitung determinan sembarang matriks persegi.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan: Pendahuluan
Dari pengetahuan matematika yang kita dapatkan di sekolah menengah dan
pembahasan tentang invers matriks, suatu matriks 2 2,

a b
A=
c d

memiliki invers jika dan hanya jika ad bc 6= 0. Nilai ini selanjutnya kita namakan
sebagai determinan dari A dan dinotasikan dengan det (A). Untuk meringkas
penulisan kita juga akan menulis det (A) sebagai jAj.

Kalkulasi Determinan
Diberikan suatu matriks persegi A dengan entri-entri bilangan real. Determinan
dari A, yaitu det (A) atau jAj pada dasarnya merupakan suatu bilangan real.
Di sekolah menengah Anda sudah mempelajari cara untuk menghitung determinan
matriks 2 2 dan 3 3 (dengan aturan Sarrus). Di kuliah ini Anda akan belajar
cara menghitung determinan sembarang matriks persegi. Perlu Anda ketahui
bahwa aturan Sarrus hanya dapat dipakai untuk matriks-matriks yang berukuran
maksimal 3 3.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 4 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan Matriks Berorde 1

Perlu diingat bahwa determinan hanya dide…nisikan pada matriks persegi saja.
Oleh karenanya kita juga perlu mende…nisikan determinan untuk matriks
berukuran 1 1.
De…nisi
Misalkan A = [a] adalah matriks 1 1, maka det (A) = a.

Perhatikan bahwa jika det (A) = a 6= 0, maka

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 5 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan Matriks Berorde 1

Perlu diingat bahwa determinan hanya dide…nisikan pada matriks persegi saja.
Oleh karenanya kita juga perlu mende…nisikan determinan untuk matriks
berukuran 1 1.
De…nisi
Misalkan A = [a] adalah matriks 1 1, maka det (A) = a.
1
Perhatikan bahwa jika det (A) = a 6= 0, maka ada dan kita memiliki
a
1 1
A = yang memenuhi sifat
a

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 5 / 63


Determinan: Pendahuluan

Determinan Matriks Berorde 1

Perlu diingat bahwa determinan hanya dide…nisikan pada matriks persegi saja.
Oleh karenanya kita juga perlu mende…nisikan determinan untuk matriks
berukuran 1 1.
De…nisi
Misalkan A = [a] adalah matriks 1 1, maka det (A) = a.
1
Perhatikan bahwa jika det (A) = a 6= 0, maka ada dan kita memiliki
a
1 1
A = yang memenuhi sifat
a

1 1
A A = a = I dan
a
1 1
A A = a = I.
a

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 5 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 6 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n,

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n, kita perlu
menghitung beberapa determinan submatriks dari A yang berukuran
(n 1) (n 1).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n, kita perlu
menghitung beberapa determinan submatriks dari A yang berukuran
(n 1) (n 1). Hasil dari beberapa determinan submatriks yang
berukuran (n 1) (n 1) tadi akan kita operasikan dengan operasi
tertentu untuk memperoleh determinan A.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n, kita perlu
menghitung beberapa determinan submatriks dari A yang berukuran
(n 1) (n 1). Hasil dari beberapa determinan submatriks yang
berukuran (n 1) (n 1) tadi akan kita operasikan dengan operasi
tertentu untuk memperoleh determinan A.
2 Selanjutnya, jika B adalah salah satu dari beberapa submatriks dari A yang
berukuran (n 1) (n 1) dan determinannya kita hitung,

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n, kita perlu
menghitung beberapa determinan submatriks dari A yang berukuran
(n 1) (n 1). Hasil dari beberapa determinan submatriks yang
berukuran (n 1) (n 1) tadi akan kita operasikan dengan operasi
tertentu untuk memperoleh determinan A.
2 Selanjutnya, jika B adalah salah satu dari beberapa submatriks dari A yang
berukuran (n 1) (n 1) dan determinannya kita hitung, kita akan
menghitung determinan dari B dengan cara yang sama seperti kita
menghitung determinan dari A.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n, kita perlu
menghitung beberapa determinan submatriks dari A yang berukuran
(n 1) (n 1). Hasil dari beberapa determinan submatriks yang
berukuran (n 1) (n 1) tadi akan kita operasikan dengan operasi
tertentu untuk memperoleh determinan A.
2 Selanjutnya, jika B adalah salah satu dari beberapa submatriks dari A yang
berukuran (n 1) (n 1) dan determinannya kita hitung, kita akan
menghitung determinan dari B dengan cara yang sama seperti kita
menghitung determinan dari A. Kita akan menghitung determinan dari
beberapa submatriks B yang berukuran

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n, kita perlu
menghitung beberapa determinan submatriks dari A yang berukuran
(n 1) (n 1). Hasil dari beberapa determinan submatriks yang
berukuran (n 1) (n 1) tadi akan kita operasikan dengan operasi
tertentu untuk memperoleh determinan A.
2 Selanjutnya, jika B adalah salah satu dari beberapa submatriks dari A yang
berukuran (n 1) (n 1) dan determinannya kita hitung, kita akan
menghitung determinan dari B dengan cara yang sama seperti kita
menghitung determinan dari A. Kita akan menghitung determinan dari
beberapa submatriks B yang berukuran (n 2) (n 2). Kemudian
beberapa determinan submatriks (n 2) (n 2) ini akan kita operasikan
dengan operasi tertentu untuk memperoleh determinan B.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ekspansi Kofaktor dan Rekursif


Misalkan A berukuran n n. Menghitung determinan A dengan ekspansi
kofaktor dilakukan secara rekursif. Secara garis besar:
Ekspansi Kofaktor dan Rekursif
1 Untuk menghitung determinan A yang berukuran n n, kita perlu
menghitung beberapa determinan submatriks dari A yang berukuran
(n 1) (n 1). Hasil dari beberapa determinan submatriks yang
berukuran (n 1) (n 1) tadi akan kita operasikan dengan operasi
tertentu untuk memperoleh determinan A.
2 Selanjutnya, jika B adalah salah satu dari beberapa submatriks dari A yang
berukuran (n 1) (n 1) dan determinannya kita hitung, kita akan
menghitung determinan dari B dengan cara yang sama seperti kita
menghitung determinan dari A. Kita akan menghitung determinan dari
beberapa submatriks B yang berukuran (n 2) (n 2). Kemudian
beberapa determinan submatriks (n 2) (n 2) ini akan kita operasikan
dengan operasi tertentu untuk memperoleh determinan B.
3 Proses ini dilakukan terus menerus, hingga kita menemukan matriks 1 1,
yang determinannya adalah entri matriks tersebut.
M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 7 / 63
Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Minor

De…nisi (Minor matriks persegi)


Misalkan A adalah suatu matriks persegi yang ordenya lebih dari 1, minor dari
entri aij , ditulis dengan Mij , adalah determinan dari submatriks yang diperoleh
dengan menghapus baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks tersebut.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 8 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Minor

De…nisi (Minor matriks persegi)


Misalkan A adalah suatu matriks persegi yang ordenya lebih dari 1, minor dari
entri aij , ditulis dengan Mij , adalah determinan dari submatriks yang diperoleh
dengan menghapus baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks tersebut.

Jadi Mij adalah bilangan real. Cara memperoleh Mij

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 8 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Minor

De…nisi (Minor matriks persegi)


Misalkan A adalah suatu matriks persegi yang ordenya lebih dari 1, minor dari
entri aij , ditulis dengan Mij , adalah determinan dari submatriks yang diperoleh
dengan menghapus baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks tersebut.

Jadi Mij adalah bilangan real. Cara memperoleh Mij

2 3
a11 a12 a1j a1n
6 a21 a22 a2j a2n 7
6 7
6 .. .. .. .. .. .. 7
6 . . . . . . 7
Mij = det 66 7
a a a ain 7
6 i1 i2 ij 7
6 .. .. . .. .
.. . .. .. 7
4 . . . 5
an1 an2 anj ann
(hilangkan entri yang warnanya berbeda).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 8 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Kofaktor

De…nisi (Kofaktor matriks persegi)


Misalkan A adalah suatu matriks persegi yang ordenya lebih dari 1, kofaktor dari
i+j
entri aij , ditulis dengan Cij , dide…nisikan sebagai Cij = ( 1) Mij .

Jadi Cij adalah bilangan real yang memenuhi sifat

Mij , jika i + j genap


Cij =
Mij , jika i + j ganjil.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 9 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh Menghitung Kofaktor

2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
1 4 8

M11 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 10 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh Menghitung Kofaktor

2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
M11 = det 4 2 5 6 5=
1 4 8

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 10 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh Menghitung Kofaktor

2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
C11 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 10 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh Menghitung Kofaktor

2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.

M32 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 10 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh Menghitung Kofaktor

2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.
2 3
3 1 4
M32 = det 4 2 5 6 5=
1 4 8

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 10 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh Menghitung Kofaktor

2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.
2 3
3 1 4
3 4
M32 = det 4 2 5 6 5 = det = 18 + 8 = 26.
2 6
1 4 8
C32 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 10 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh Menghitung Kofaktor

2 3
3 1 4
Misalkan A = 4 2 5 6 5, maka
2 1 4 38
3 1 4
5 6
M11 = det 4 2 5 6 5 = det = 40 24 = 16.
4 8
1 4 8
1+1
C11 = ( 1) M11 = M11 = 16.
2 3
3 1 4
3 4
M32 = det 4 2 5 6 5 = det = 18 + 8 = 26.
2 6
1 4 8
3+2
C32 = ( 1) M32 = M32 = 26.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 10 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
C11 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0
C11 = = 10, C12 =
4 5

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 =
4 5 4 5

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
C21 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0
C21 = = 0, C22 =
4 5

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 =
4 5 4 5

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
C31 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
0 0
C31 = = 0, C32 =
2 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0
C31 = = 0, C32 = = 0, C33 =
2 0 1 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 1: Menghitung Kofaktor

Latihan
0 1
3 0 0
Tentukan semua kofaktor matriks A = @ 1 2 0 A.
4 4 5

Solusi:
2 0 1 0 1 2
C11 = = 10, C12 = = 5, C13 = = 4
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C21 = = 0, C22 = = 15, C23 = = 12
4 5 4 5 4 4
0 0 3 0 3 0
C31 = = 0, C32 = = 0, C33 = = 6.
2 0 1 0 1 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 11 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Kalkulasi Determinan via Kofaktor

Determinan via Kofaktor (Laplace, 1789-1827)


Jika A adalah suatu matriks persegi berukuran n n, maka kita dapat
menghitung determinan via ekspansi kofaktor pada baris ke-i

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 12 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Kalkulasi Determinan via Kofaktor

Determinan via Kofaktor (Laplace, 1789-1827)


Jika A adalah suatu matriks persegi berukuran n n, maka kita dapat
menghitung determinan via ekspansi kofaktor pada baris ke-i

det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + + ain Cin ,

atau ekspansi kofaktor pada kolom ke-j

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 12 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Kalkulasi Determinan via Kofaktor

Determinan via Kofaktor (Laplace, 1789-1827)


Jika A adalah suatu matriks persegi berukuran n n, maka kita dapat
menghitung determinan via ekspansi kofaktor pada baris ke-i

det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + + ain Cin ,

atau ekspansi kofaktor pada kolom ke-j

det (A) = a1j C1j + a2j C2j + + anj Cnj ,

dengan 1 i; j n.

Sifat Penting
Pemilihan baris maupun kolom dalam perhitungan determinan via ekspansi
kofaktor untuk suatu matriks tidak berpengaruh pada nilai determinan yang akan
diperoleh (selama kalkulasi yang dilakukan benar).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 12 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 =
a21 a22

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 =
a21 a22

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 =
a21 a22

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 = a12 ( a21 ) + a22 a11 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 = a12 ( a21 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Terlihat bahwa ekspansi kofaktor untuk semua baris maupun semua kolom selalu
menghasilkan nilai yang sama, yaitu

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Ilustrasi pada Matriks Orde 2

a11 a12
Misalkan A = , kita memiliki M11 = a22 , M12 = a21 , M21 = a12 ,
a21 a22
dan M22 = a11 . Akibatnya C11 = a22 , C12 = a21 , C21 = a12 , dan
C22 = a11 . Kita memiliki
Dengan ekspansi baris pertama,
det (A) = a11 C11 + a12 C12 = a11 a22 + a12 ( a21 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi baris kedua,
det (A) = a21 C21 + a22 C22 = a21 ( a12 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom pertama,
det (A) = a11 C11 + a21 C21 = a11 a22 + a21 ( a12 ) = a11 a22 a12 a21 .
Dengan ekspansi kolom kedua,
det (A) = a12 C12 + a22 C22 = a12 ( a21 ) + a22 a11 = a11 a22 a12 a21 .
Terlihat bahwa ekspansi kofaktor untuk semua baris maupun semua kolom selalu
menghasilkan nilai yang sama, yaitu a11 a22 a12 a21 .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 13 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
jAj =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3
jAj = 3 (1) +
4 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) +
4 2 5 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.

Dengan ekspansi kolom pertama:


jAj =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.

Dengan ekspansi kolom pertama:


4 3
jAj = 3 (1) +
4 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.

Dengan ekspansi kolom pertama:


4 3 1 0
jAj = 3 (1) + ( 2) ( 1) +
4 2 4 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.

Dengan ekspansi kolom pertama:


4 3 1 0 1 0
jAj = 3 (1) + ( 2) ( 1) + 5 (1)
4 2 4 2 4 3
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Contoh (yang Mudah)

0 1
3 1 0
Kita akan menghitung determinan dari A = @ 2 4 3 A.
5 4 2
Dengan ekspansi baris pertama:
4 3 2 3 2 4
jAj = 3 (1) + 1 ( 1) + 0 (1)
4 2 5 2 5 4
= 3 ( 4) 1 ( 11) + 0 = 1.

Dengan ekspansi kolom pertama:


4 3 1 0 1 0
jAj = 3 (1) + ( 2) ( 1) + 5 (1)
4 2 4 2 4 3
= 3 ( 4) + 2 ( 2) + 5 (3) = 1.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 14 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Latihan 2: Determinan

Latihan
Tentukan determinan dari 2matriks-matriks3berikut:2 3
2 3 0 0 5 0 1 0 0 1
3 0 0 6 2 0 0 0 7 6
6 7, C = 6 3 1 2 2 7
7,
A=4 1 2 0 5, B = 4 5 4
0 0 0 1 1 0 2 1 5
4 4 5
0 7 0 0 2 0 0 1
2 3 2 3
a11 0 0 0 a11 a12 a13 a14
6 a21 a22 0 0 7 6 0 a22 a23 a24 7
D=6
4 a31
7, E = 6
5 4
7.
a32 a33 0 0 0 a33 a34 5
a41 a42 a43 a44 0 0 0 a44

Jawab dengan cepat: apakah B invertibel?

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 15 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (1)

Dengan ekspansi kolom ke-3 :

jAj =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 16 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (1)

Dengan ekspansi kolom ke-3 :


3 0 0
jAj = 1 2 0 =
4 4 5
1+3 1 2 2+3 3 0 3+3 3 0
0 ( 1) + 0 ( 1) + 5 ( 1)
4 4 2 4 1 2
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 16 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (1)

Dengan ekspansi kolom ke-3 :


3 0 0
jAj = 1 2 0 =
4 4 5
1+3 1 2 2+3 3 0 3+3 3 0
0 ( 1) + 0 ( 1) + 5 ( 1)
4 4 2 4 1 2
3 0
=5 = 5 3 2 = 30.
1 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 16 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (2)

jBj =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 17 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (2)

0 0 5 0
2 0 0 0
jBj = =
0 0 0 1
0 7 0 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 17 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (2)

0 0 5 0
2 0 0
2 0 0 0 1+3
jBj = = 5 ( 1) 0 0 1 (ekspansi baris ke-1)
0 0 0 1
0 7 0
0 7 0 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 17 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (2)

0 0 5 0
2 0 0
2 0 0 0 1+3
jBj = = 5 ( 1) 0 0 1 (ekspansi baris ke-1)
0 0 0 1
0 7 0
0 7 0 0
1+1 0 1
= 5 2 ( 1) (ekspansi baris baris ke-1)
7 0
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 17 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (2)

0 0 5 0
2 0 0
2 0 0 0 1+3
jBj = = 5 ( 1) 0 0 1 (ekspansi baris ke-1)
0 0 0 1
0 7 0
0 7 0 0
1+1 0 1
= 5 2 ( 1) (ekspansi baris baris ke-1)
7 0
= 5 2 ( 7) = 70.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 17 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (3)

1 0 0 1
1 0 1
3 1 2 2
jCj = =1 1 2 1 (ekspansi kolom ke-2)
1 0 2 1
2 0 1
2 0 0 1
1 1
= ( 2) (ekspansi kolom ke-2)
2 1
= ( 2) (1 + 2) = 6.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 18 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

jDj =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a21 a22 0 0
jDj = =
a31 a32 a33 0
a41 a42 a43 a44

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .

Dengan cara serupa, jEj =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .

a11 a12 a13 a14


0 a22 a23 a24
Dengan cara serupa, jEj = =
0 0 a33 a34
0 0 0 a44

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .

a11 a12 a13 a14


a22 a23 a24
0 a22 a23 a24
Dengan cara serupa, jEj = = a11 0 a33 a34
0 0 a33 a34
0 0 a44
0 0 0 a44
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .

a11 a12 a13 a14


a22 a23 a24
0 a22 a23 a24
Dengan cara serupa, jEj = = a11 0 a33 a34
0 0 a33 a34
0 0 a44
0 0 0 a44
a33 a34
= a11 a22 =
0 a44

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Solusi Latihan 2 (4)

a11 0 0 0
a11 0 0
a21 a22 0 0
jDj = = a44 a21 a22 0 (ekspansi kolom ke-4)
a31 a32 a33 0
a31 a32 a33
a41 a42 a43 a44
a11 0
= a44 a33 (ekspansi kolom ke-3)
a21 a22
= a44 a33 a22 a11 .

a11 a12 a13 a14


a22 a23 a24
0 a22 a23 a24
Dengan cara serupa, jEj = = a11 0 a33 a34
0 0 a33 a34
0 0 a44
0 0 0 a44
a33 a34
= a11 a22 = a11 a22 a33 a44 .
0 a44

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 19 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Determinan Matriks Setigiga

Teorema
Misalkan A = [aij ] adalah suatu matriks segitiga (atas atau bawah) berorde n,
maka

det (A) = a11 a22 ann


Yn
= aii .
i=1

Teorema di atas mengatakan bahwa determinan dari matriks segitiga adalah hasil
kali entri-entri diagonal utamanya.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 20 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

“Ajaran Sesat”

Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 21 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

“Ajaran Sesat”

Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0

0 0 5 0 0 0 5
2 0 0 0 2 0 0
=
0 0 0 1 0 0 0
0 7 0 0 0 7 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 21 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

“Ajaran Sesat”

Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0

0 0 5 0 0 0 5 (0 0 0 0) + (0 0 1 0)
2 0 0 0 2 0 0 (5 0 0 7) + (0 2 0 0)
=
0 0 0 1 0 0 0
0 7 0 0 0 7 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 21 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

“Ajaran Sesat”

Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0

0 0 5 0 0 0 5 (0 0 0 0) + (0 0 1 0)
2 0 0 0 2 0 0 (5 0 0 7) + (0 2 0 0)
=
0 0 0 1 0 0 0 (0 0 0 0) + (0 0 0 7)
0 7 0 0 0 7 0 (0 2 1 0) + (5 0 0 0)
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 21 / 63


Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

“Ajaran Sesat”

Berikut adalah salah satu kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa dalam0 mengitung determinan.
1
0 0 5 0
B 2 0 0 0 C
Diberikan A = B C
@ 0 0 0 1 A, det (A) dihitung dengan cara berikut
0 7 0 0

0 0 5 0 0 0 5 (0 0 0 0) + (0 0 1 0)
2 0 0 0 2 0 0 (5 0 0 7) + (0 2 0 0)
=
0 0 0 1 0 0 0 (0 0 0 0) + (0 0 0 7)
0 7 0 0 0 7 0 (0 2 1 0) + (5 0 0 0)
= 0.
0 1
1
0 2 0 0
B 0 0 0 1 C
Padahal A invertibel dan inversnya adalah B
@ 1
7 C.
5 0 0 0 A
0 0 1 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 21 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 22 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 23 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:
1 matriks yang memiliki “cukup banyak” entri 0,

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 23 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:
1 matriks yang memiliki “cukup banyak” entri 0,
2 matriks segitiga.
Kita juga memiliki teorema berikut.
Teorema
Jika A adalah suatu matriks yang memiliki baris atau kolom nol, maka
det (A) = 0.

Tentunya menghitung determinan via kofaktor akan memerlukan banyak kalkulasi


bila kita menghitung determinan matriks berikut

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 23 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Motivasi
Dari bahasan sebelumnya kita telah melihat bahwa beberapa matriks memiliki
determinan yang mudah dihitung. Matriks yang determinannya mudah dihitung
diantaranya adalah:
1 matriks yang memiliki “cukup banyak” entri 0,
2 matriks segitiga.
Kita juga memiliki teorema berikut.
Teorema
Jika A adalah suatu matriks yang memiliki baris atau kolom nol, maka
det (A) = 0.

Tentunya menghitung determinan via kofaktor akan memerlukan banyak kalkulasi


bila kita menghitung determinan matriks berikut
0 1
1 2 n
B 2 3 n+1 C
B C
B .. .. .. .. C , n 2013.
@ . . . . A
n n+1 2n
M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 23 / 63
Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dari Transpos Matriks

Satu sifat penting yang dimiliki oleh determinan dijelaskan dalam teorema berikut.
Teorema
Jika A matriks persegi, maka det (A) = det AT .

Bukti
Perhatikan bahwa setiap baris pada A memiliki kolom-kolom yang bersesuaian
pada AT .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 24 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dari Transpos Matriks

Satu sifat penting yang dimiliki oleh determinan dijelaskan dalam teorema berikut.
Teorema
Jika A matriks persegi, maka det (A) = det AT .

Bukti
Perhatikan bahwa setiap baris pada A memiliki kolom-kolom yang bersesuaian
pada AT . Akibatnya, melakukan ekspansi kofaktor di baris ke-i pada A sama
efeknya dengan melakukan ekspansi kofaktor di kolom ke-i pada AT .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 24 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dari Transpos Matriks

Satu sifat penting yang dimiliki oleh determinan dijelaskan dalam teorema berikut.
Teorema
Jika A matriks persegi, maka det (A) = det AT .

Bukti
Perhatikan bahwa setiap baris pada A memiliki kolom-kolom yang bersesuaian
pada AT . Akibatnya, melakukan ekspansi kofaktor di baris ke-i pada A sama
efeknya dengan melakukan ekspansi kofaktor di kolom ke-i pada AT . Hal yang
analog juga berlaku untuk ekspansi kolom, melakukan ekspansi kofaktor di kolom
ke-j pada A sama efeknya dengan melakukan ekspansi kofaktor di baris ke-j pada
AT .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 24 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 1


Kita akan meninjau keterkaitan antara determinan suatu matriks dengan matriks
lain yang diperoleh melalui OBE dari matriks tersebut. Karena bukti untuk
matriks berukuran n n secara umum terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita
hanya akan melihat ilustrasinya pada matriks berukuran 2 2.
a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b
)
c d OBE

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 25 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 1


Kita akan meninjau keterkaitan antara determinan suatu matriks dengan matriks
lain yang diperoleh melalui OBE dari matriks tersebut. Karena bukti untuk
matriks berukuran n n secara umum terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita
hanya akan melihat ilustrasinya pada matriks berukuran 2 2.
a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 25 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 1


Kita akan meninjau keterkaitan antara determinan suatu matriks dengan matriks
lain yang diperoleh melalui OBE dari matriks tersebut. Karena bukti untuk
matriks berukuran n n secara umum terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita
hanya akan melihat ilustrasinya pada matriks berukuran 2 2.
a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d

_ =
Kita memiliki det A

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 25 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 1


Kita akan meninjau keterkaitan antara determinan suatu matriks dengan matriks
lain yang diperoleh melalui OBE dari matriks tersebut. Karena bukti untuk
matriks berukuran n n secara umum terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita
hanya akan melihat ilustrasinya pada matriks berukuran 2 2.
a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d

_ = kad
Kita memiliki det A kbc =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 25 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 1


Kita akan meninjau keterkaitan antara determinan suatu matriks dengan matriks
lain yang diperoleh melalui OBE dari matriks tersebut. Karena bukti untuk
matriks berukuran n n secara umum terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita
hanya akan melihat ilustrasinya pada matriks berukuran 2 2.
a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d

_ = kad
Kita memiliki det A kbc = k (ad bc) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 25 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 1


Kita akan meninjau keterkaitan antara determinan suatu matriks dengan matriks
lain yang diperoleh melalui OBE dari matriks tersebut. Karena bukti untuk
matriks berukuran n n secara umum terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita
hanya akan melihat ilustrasinya pada matriks berukuran 2 2.
a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b ka kb
) (R1 kR1 ; k 6= 0).
c d OBE c d

_ = kad
Kita memiliki det A kbc = k (ad bc) = k det (A).

Determinan dan OBE 1


_ diperoleh dengan mengalikan
Misalkan A adalah suatu matriks persegi dan A
tepat satu baris pada A dengan k 6= 0. Maka det A _ = k det (A).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 25 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 2

a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE


Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b
)
c d OBE

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 26 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 2

a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE


Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b

_ =
Kita memiliki det A

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 26 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 2

a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE


Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b

_ = bc
Kita memiliki det A ad =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 26 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 2

a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE


Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b

_ = bc
Kita memiliki det A ad = (ad bc) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 26 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 2

a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE


Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b c d
) (R1 $ R2 ).
c d OBE a b

_ = bc
Kita memiliki det A ad = (ad bc) = det (A).

Determinan dan OBE 2


_ diperoleh dengan menukar tepat
Misalkan A adalah suatu matriks persegi dan A
dua baris pada A, maka det A _ = det (A).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 26 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 3


a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b
)
c d OBE

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 27 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 3


a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 27 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 3


a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d

Kita memiliki
_
det A =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 27 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 3


a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d

Kita memiliki
_
det A = a (kb + d) b (ka + c)
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 27 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 3


a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d

Kita memiliki
_
det A = a (kb + d) b (ka + c)
= akb + ad akb bc = ad bc
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 27 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Determinan dan OBE 3


a b _ adalah matriks yang diperoleh melalui OBE
Misalkan A = dan A
c d
berikut

a b a b
) (R2 R2 + kR1 ).
c d OBE ka + c kb + d

Kita memiliki
_
det A = a (kb + d) b (ka + c)
= akb + ad akb bc = ad bc
= det (A) .

Determinan dan OBE 2


Misalkan A adalah suatu matriks persegi dan A _ diperoleh dengan menambahkan
satu baris dengan kelipatan skalar baris yang lain, maka det A _ = det (A).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 27 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Teorema: Determinan dan OBE (1)

Teorema
Misalkan A adalah suatu matriks persegi berorde n
1 _ diperoleh dengan mengalikan tepat satu baris pada A dengan k 6= 0,
jika A
maka det A _ = k det (A);

2 _ diperoleh dengan menukar tepat dua baris pada A, maka


jika A
det A _ = det (A);

3 _ diperoleh dengan menjumlahkan suatu baris pada A dengan kelipatan


jika A
_ = det (A).
skalar baris lain, maka det A

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 28 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Teorema: Determinan dan OBE (2)

Akibatnya, kita memiliki teorema berikut.


Teorema
Jika A adalah matriks persegi dengan dua baris (atau dua kolom) yang sama,
maka det (A) = 0.

Teorema
Jika A adalah matriks persegi yang bentuk EB atau bentuk EBT-nya memuat
baris nol, maka det (A) = 0.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 29 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Contoh: Kalkulasi Determinan via OBE


2 3
0 1 5
Kita akan menentukan determinan dari A = 4 3 6 9 5 melalui OBE.
2 6 1
0 1 5
3 6 9 =
2 6 1

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 30 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Contoh: Kalkulasi Determinan via OBE


2 3
0 1 5
Kita akan menentukan determinan dari A = 4 3 6 9 5 melalui OBE.
2 6 1
0 1 5 3 6 9
3 6 9 = 0 1 5 (R1 $ R2 )
2 6 1 2 6 1

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 30 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Contoh: Kalkulasi Determinan via OBE


2 3
0 1 5
Kita akan menentukan determinan dari A = 4 3 6 9 5 melalui OBE.
2 6 1
0 1 5 3 6 9
3 6 9 = 0 1 5 (R1 $ R2 )
2 6 1 2 6 1
1 2 3
= 3 0 1 5 (faktorkan 3 dari R1 )
2 6 1

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 30 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Contoh: Kalkulasi Determinan via OBE


2 3
0 1 5
Kita akan menentukan determinan dari A = 4 3 6 9 5 melalui OBE.
2 6 1
0 1 5 3 6 9
3 6 9 = 0 1 5 (R1 $ R2 )
2 6 1 2 6 1
1 2 3
= 3 0 1 5 (faktorkan 3 dari R1 )
2 6 1
1 2 3
= 3 0 1 5 (R3 R3 2R1 )
0 10 5

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 30 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Contoh: Kalkulasi Determinan via OBE


2 3
0 1 5
Kita akan menentukan determinan dari A = 4 3 6 9 5 melalui OBE.
2 6 1
0 1 5 3 6 9
3 6 9 = 0 1 5 (R1 $ R2 )
2 6 1 2 6 1
1 2 3
= 3 0 1 5 (faktorkan 3 dari R1 )
2 6 1
1 2 3
= 3 0 1 5 (R3 R3 2R1 )
0 10 5
1 2 3
= 3 0 1 5 (R3 R3 10R2 )
0 0 55
=( 3) ( 55) = 165

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 30 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Latihan 3

Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3

Solusi:

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 31 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Latihan 3

Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3

Solusi:
1 3 2 4
2 6 4 8
jAj = =
3 9 1 5
1 1 4 8

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 31 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Latihan 3

Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3

Solusi:
1 3 2 4 1 3 2 4
2 6 4 8 0 0 0 0
jAj = = (R2 R2 2R1 )
3 9 1 5 3 9 1 5
1 1 4 8 1 1 4 8
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 31 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Latihan 3

Latihan
Tentukan
0 determinan dari
1 setiap0
matriks berikut 1 0 1
1 3 2 4 1 0 0 3 3 5 2 6
B 2 6 4 8 C B 2 7 0 6 C B 1 2 1 1 C
A=B @ 3 9
C, B = B C, C = B C
1 5 A @ 0 6 3 0 A @ 2 4 1 5 A
1 1 4 8 7 3 1 5 3 7 5 3

Solusi:
1 3 2 4 1 3 2 4
2 6 4 8 0 0 0 0
jAj = = (R2 R2 2R1 )
3 9 1 5 3 9 1 5
1 1 4 8 1 1 4 8
= 0 (ekspansi kolom ke-2).

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 31 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (1)

1 0 0 3
2 7 0 6
jBj = =
0 6 3 0
7 3 1 5

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 32 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (1)

1 0 0 3 1 2 0 7
2 7 0 6 0 7 6 3
jBj = = karena jBj = BT
0 6 3 0 0 0 3 1
7 3 1 5 3 6 0 5

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 32 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (1)

1 0 0 3 1 2 0 7
2 7 0 6 0 7 6 3
jBj = = karena jBj = BT
0 6 3 0 0 0 3 1
7 3 1 5 3 6 0 5
1 2 0 7
0 7 6 3
= (R4 R4 3R1 )
0 0 3 1
0 0 0 26
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 32 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (1)

1 0 0 3 1 2 0 7
2 7 0 6 0 7 6 3
jBj = = karena jBj = BT
0 6 3 0 0 0 3 1
7 3 1 5 3 6 0 5
1 2 0 7
0 7 6 3
= (R4 R4 3R1 )
0 0 3 1
0 0 0 26
= (1) (7) (3) ( 26) = 546.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 32 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (2)

3 5 2 6
1 2 1 1
jCj = =
2 4 1 5
3 7 5 3

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 33 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (2)

3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 33 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (2)

3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 33 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (2)

3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (R3 R3 + R1 )
0 9 3
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 33 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (2)

3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (R3 R3 + R1 )
0 9 3
3 3
= (ekspansi kolom ke-1)
9 3
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 33 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 3 (2)

3 5 2 6 0 1 1 3 0 1
R1 R1 3R2
1 2 1 1 1 2 1 1 @ R3
jCj = = R3 2R3 A
2 4 1 5 0 0 3 3
R4 R4 3R1
3 7 5 3 0 1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (ekspansi kolom ke-1)
1 8 0
1 1 3
= 0 3 3 (R3 R3 + R1 )
0 9 3
3 3
= (ekspansi kolom ke-1)
9 3
= 9 27 = 18.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 33 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Latihan 4

Latihan
a
b c
Jika diketahui d
e f = 6, tentukan
g
h i
a b c a+d b+e c+f a 2d g + 3a
2d 2e 2f , d e f , dan b 2e h + 3b .
5g 5h 5i g h i c 2f i + 3c

Solusi:

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 34 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Latihan 4

Latihan
a
b c
Jika diketahui d
e f = 6, tentukan
g
h i
a b c a+d b+e c+f a 2d g + 3a
2d 2e 2f , d e f , dan b 2e h + 3b .
5g 5h 5i g h i c 2f i + 3c

a c b
Solusi: 2d 2f 2e
5g 5i 5h
0 1
a b c faktorkan
= ( 1) (2) (5) d e f @ 1 dari R1 , A
g h i 2 dari R2 , 5 dari R3
= ( 1) (2) (5) ( 6) = 60.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 34 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 4 (1)

a+d b+e c+f


d e f =
g h i

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 35 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 4 (1)

a+d b+e c+f a+d b+e c+f


faktorkan
d e f = ( 1) d e f
1 dari R2
g h i g h i

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 35 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 4 (1)

a+d b+e c+f a+d b+e c+f


faktorkan
d e f = ( 1) d e f
1 dari R2
g h i g h i
a b c
= d e f (R1 R1 R2 )
g h i
= ( 6) = 6.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 35 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 4 (2)

a 2d g + 3a
b 2e h + 3b =
c 2f i + 3c

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 36 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 4 (2)

a 2d g + 3a a b c
b 2e h + 3b = 2d 2e 2f (sifat transpos)
c 2f i + 3c g + 3a h + 3b i + 3c

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 36 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 4 (2)

a 2d g + 3a a b c
b 2e h + 3b = 2d 2e 2f (sifat transpos)
c 2f i + 3c g + 3a h + 3b i + 3c
a b c
= (2) d e f (faktorkan 2 dari R2 )
g + 3a h + 3b i + 3c

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 36 / 63


Menghitung Determinan dengan OBE

Lanjutan Solusi Latihan 4 (2)

a 2d g + 3a a b c
b 2e h + 3b = 2d 2e 2f (sifat transpos)
c 2f i + 3c g + 3a h + 3b i + 3c
a b c
= (2) d e f (faktorkan 2 dari R2 )
g + 3a h + 3b i + 3c
a b c
=2 d e f (R3 R3 3R1 )
g h i
= 2 (6) = 12.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 36 / 63


Sifat-sifat Determinan

Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 37 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Kali Skalar Matriks


Misalkan k 2 R serta A dan B adalah dua matriks persegi berukuran n. Kita
akan meninjau sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh det (A), det (B), dan
det (kA)
det (A + B)
det (AB).
Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n dan k 2 R, maka det (kA) = k n det (A).

Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 38 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Kali Skalar Matriks


Misalkan k 2 R serta A dan B adalah dua matriks persegi berukuran n. Kita
akan meninjau sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh det (A), det (B), dan
det (kA)
det (A + B)
det (AB).
Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n dan k 2 R, maka det (kA) = k n det (A).

Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 38 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Kali Skalar Matriks


Misalkan k 2 R serta A dan B adalah dua matriks persegi berukuran n. Kita
akan meninjau sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh det (A), det (B), dan
det (kA)
det (A + B)
det (AB).
Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n dan k 2 R, maka det (kA) = k n det (A).

Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.
Akibatnya

det (kA) = det (0A) = det (0) = 0


= 0n det (A) = k n det (A) .

Jika k 6= 0,

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 38 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Kali Skalar Matriks


Misalkan k 2 R serta A dan B adalah dua matriks persegi berukuran n. Kita
akan meninjau sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh det (A), det (B), dan
det (kA)
det (A + B)
det (AB).
Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n dan k 2 R, maka det (kA) = k n det (A).

Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.
Akibatnya

det (kA) = det (0A) = det (0) = 0


= 0n det (A) = k n det (A) .

Jika k 6= 0, maka setiap baris kA dikalikan dengan k.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 38 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Kali Skalar Matriks


Misalkan k 2 R serta A dan B adalah dua matriks persegi berukuran n. Kita
akan meninjau sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh det (A), det (B), dan
det (kA)
det (A + B)
det (AB).
Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n dan k 2 R, maka det (kA) = k n det (A).

Bukti
Jika k = 0, maka kA = 0A = 0. Karena kA = 0, maka kA memiliki baris nol.
Akibatnya

det (kA) = det (0A) = det (0) = 0


= 0n det (A) = k n det (A) .

Jika k 6= 0, maka setiap baris kA dikalikan dengan k. Karena kA memuat n


baris, maka det (kA) = k n det (A).
M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 38 / 63
Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (1)

Determinan Hasil Jumlah Matriks


Jika A dan B adalah matriks n n, apakah det (A + B) = det (A) + det (B)
selalu berlaku?

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 39 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (1)

Determinan Hasil Jumlah Matriks


Jika A dan B adalah matriks n n, apakah det (A + B) = det (A) + det (B)
selalu berlaku?
1 1 1 1
Tidak, pilih A = dan B = .
1 2 1 2

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 39 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (1)

Determinan Hasil Jumlah Matriks


Jika A dan B adalah matriks n n, apakah det (A + B) = det (A) + det (B)
selalu berlaku?
1 1 1 1
Tidak, pilih A = dan B = . Kita memiliki jAj = 2 1=1
1 2 1 2
dan jBj = 2 1 = 3.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 39 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (1)

Determinan Hasil Jumlah Matriks


Jika A dan B adalah matriks n n, apakah det (A + B) = det (A) + det (B)
selalu berlaku?
1 1 1 1
Tidak, pilih A = dan B = . Kita memiliki jAj = 2 1=1
1 2 1 2
dan jBj = 2 1 = 3. Akibatnya jAj + jBj = 2. Perhatikan bahwa
2 2
A+B= .
2 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 39 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (1)

Determinan Hasil Jumlah Matriks


Jika A dan B adalah matriks n n, apakah det (A + B) = det (A) + det (B)
selalu berlaku?
1 1 1 1
Tidak, pilih A = dan B = . Kita memiliki jAj = 2 1=1
1 2 1 2
dan jBj = 2 1= 3. Akibatnya jAj + jBj = 2. Perhatikan bahwa
2 2
A+B= . Jadi det (A + B) = 4 6= 2 = det (A) + det (B).
2 0

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 39 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (2)

a11 a12 a11 a12


Misalkan A = ,B= , dan
a21 a22 b21 b22
a11 a12
C= . Tinjau bahwa
a21 + b21 a22 + b22

det (C) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 40 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (2)

a11 a12 a11 a12


Misalkan A = ,B= , dan
a21 a22 b21 b22
a11 a12
C= . Tinjau bahwa
a21 + b21 a22 + b22

det (C) = a11 (a22 + b22 ) a12 (a21 + b21 )


=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 40 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (2)

a11 a12 a11 a12


Misalkan A = ,B= , dan
a21 a22 b21 b22
a11 a12
C= . Tinjau bahwa
a21 + b21 a22 + b22

det (C) = a11 (a22 + b22 ) a12 (a21 + b21 )


= a11 a22 + a11 b22 a12 a21 a12 b21
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 40 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (2)

a11 a12 a11 a12


Misalkan A = ,B= , dan
a21 a22 b21 b22
a11 a12
C= . Tinjau bahwa
a21 + b21 a22 + b22

det (C) = a11 (a22 + b22 ) a12 (a21 + b21 )


= a11 a22 + a11 b22 a12 a21 a12 b21
= (a11 a22 a12 a21 ) + (a11 b22 a12 b21 ) = det (A) + det (B)

Jadi kita memiliki sifat

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 40 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Determinan (2)

a11 a12 a11 a12


Misalkan A = ,B= , dan
a21 a22 b21 b22
a11 a12
C= . Tinjau bahwa
a21 + b21 a22 + b22

det (C) = a11 (a22 + b22 ) a12 (a21 + b21 )


= a11 a22 + a11 b22 a12 a21 a12 b21
= (a11 a22 a12 a21 ) + (a11 b22 a12 b21 ) = det (A) + det (B)

Jadi kita memiliki sifat


a11 a12 a11 a12 a11 a12
det + det = det .
a21 a22 b21 b22 a21 + b21 a22 + b22

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 40 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Matriks dan Jumlah Determinan (3)

Teorema
Diberikan A, B, dan C adalah tiga buah matriks yang hanya berbeda di satu
baris saja, katakanlah baris ke-i. Jika entri-entri baris ke-i pada C diperoleh
menjumlahkan entri-entri baris ke-i pada A dan B yang bersesuaian, maka

det (A) + det (B) = det (C) .

Sebagai contoh, kita memiliki

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 41 / 63


Sifat-sifat Determinan

Jumlah Matriks dan Jumlah Determinan (3)

Teorema
Diberikan A, B, dan C adalah tiga buah matriks yang hanya berbeda di satu
baris saja, katakanlah baris ke-i. Jika entri-entri baris ke-i pada C diperoleh
menjumlahkan entri-entri baris ke-i pada A dan B yang bersesuaian, maka

det (A) + det (B) = det (C) .

Sebagai contoh, kita memiliki

1 7 5 1 7 5 1 7 5
2 0 3 = 2 0 3 + 2 0 3 .
1+0 4+1 7 + ( 1) 1 4 7 0 1 1

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 41 / 63


Sifat-sifat Determinan

Teorema Penting Terkait Determinan

Berikut teorema-teorema penting terkait determinan yang buktinya dapat dilihat


di buku teks.
Teorema
Matriks persegi A invertibel jika dan hanya jika det (A) 6= 0.

Teorema
Jika A dan B matriks persegi yang berukuran sama, maka
det (AB) = det (A) det (B).

Kita hanya akan membuktikan kasus khusus dari teorema yang menyatakan bahwa
det (AB) = det (A) det (B) dengan A dan B adalah matriks berorde 2.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 42 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Perkalian Matriks

a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki

det (AB)
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 43 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Perkalian Matriks

a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki

det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 43 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Perkalian Matriks

a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki

det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 43 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Perkalian Matriks

a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki

det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 43 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Perkalian Matriks

a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki

det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
= ad (ps qr) bc (ps qr)
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 43 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Perkalian Matriks

a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki

det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
= ad (ps qr) bc (ps qr)
= (ad bc) (ps qr)
=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 43 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Hasil Perkalian Matriks

a b p q ap + br aq + bs
Jika A = dan B = , maka AB = ,
c d r s cp + dr cq + ds
kita memiliki

det (AB)
= (ap + br) (cq + ds) (aq + bs) (cp + dr)
= apcq + apds + brcq + brds
aqcp aqdr bscp bsdr
= (apcq apcq) + (brds brds)
+adps adqr + bcqr bcps
= ad (ps qr) bc (ps qr)
= (ad bc) (ps qr)
= det (A) det (B) .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 43 / 63


Sifat-sifat Determinan

Determinan Invers Matriks

Bukti teorema berikut cukup mudah jika kita menggunakan dua teorema
sebelumnya.
Teorema
1 1
Jika A invertibel, maka det A = det(A) .

Bukti
Latihan.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 44 / 63


Invers dengan Adjoin

Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 45 / 63


Invers dengan Adjoin

Matriks Kofaktor dan Adjoin


De…nisi
Untuk setiap matriks persegi A berorde n, matriks kofaktor dari A adalah matriks
yang entri pada baris ke-i dan kolom ke-j-nya adalah Cij ,
2 3
C11 C12 C1n
6 C21 C22 C2n 7
6 7
6 .. .. .. .. 7 .
4 . . . . 5
Cn1 Cn2 Cnn

Selanjutnya matriks adjoin (atau adjugate) dari A, dinotasikan dengan adj (A),
dide…nisikan sebagai transpos dari matriks kofaktor, yaitu

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 46 / 63


Invers dengan Adjoin

Matriks Kofaktor dan Adjoin


De…nisi
Untuk setiap matriks persegi A berorde n, matriks kofaktor dari A adalah matriks
yang entri pada baris ke-i dan kolom ke-j-nya adalah Cij ,
2 3
C11 C12 C1n
6 C21 C22 C2n 7
6 7
6 .. .. .. .. 7 .
4 . . . . 5
Cn1 Cn2 Cnn

Selanjutnya matriks adjoin (atau adjugate) dari A, dinotasikan dengan adj (A),
dide…nisikan sebagai transpos dari matriks kofaktor, yaitu
2 3
C11 C21 Cn1
6 C12 C22 Cn2 7
6 7
adj (A) = 6 . . . .. 7 .
4 .. .. .. . 5
C1n C2n Cnn

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 46 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 =
c d

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 =
c d

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 =
c d

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 =
c d

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
Akibatnya diperoleh adj (A) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21
Akibatnya diperoleh adj (A) = =
C12 C22

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21 d b
Akibatnya diperoleh adj (A) = = . Dari
C12 C22 c a
pengetahuan kita sebelumnya, ketika A invertibel, maka A 1 ada dan memenuhi
hubungan

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21 d b
Akibatnya diperoleh adj (A) = = . Dari
C12 C22 c a
pengetahuan kita sebelumnya, ketika A invertibel, maka A 1 ada dan memenuhi
hubungan
1 d b
A 1= .
ad bc c a
d b
Karena ad bc = det (A) dan = adj (A), kita memiliki hubungan
c a

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Ilustrasi pada Matriks Berorde 2

a b
Jika A = , maka C11 = d, C12 = c, C21 = b, dan C22 = a.
c d
C11 C21 d b
Akibatnya diperoleh adj (A) = = . Dari
C12 C22 c a
pengetahuan kita sebelumnya, ketika A invertibel, maka A 1 ada dan memenuhi
hubungan
1 d b
A 1= .
ad bc c a
d b
Karena ad bc = det (A) dan = adj (A), kita memiliki hubungan
c a

1 1
A = adj (A) . (1)
det (A)

Kita akan membuktikan bahwa persamaan (1) selalu berlaku untuk sembarang
matriks persegi A.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 47 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 +

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) +

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 +

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 +

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 + a22 ( a21 ) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 + a22 ( a21 ) = a21 a22 a21 a22 = 0.
Catatan

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63


Invers dengan Adjoin

Lema yang Digunakan


Untuk membuktikan bahwa persamaan (1) benar, kita akan memakai lema
berikut.
Lema (Lema A)
Jika A adalah suatu matriks persegi berorde n dan i 6= j, maka

ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + + ain Cjn = 0.

Karena bukti terlalu panjang untuk dibahas di sini, kita akan melihat ilustrasinya
a11 a12
untuk matriks 2 2. Jika A = , maka C11 = a22 , C12 = a21 ,
a21 a22
C21 = a12 , dan C22 = a11 . Perhatikan bahwa
jika i = 1 dan j = 2, maka
a11 C21 + a12 C22 = a11 ( a12 ) + a12 a11 = a11 a12 + a11 a12 = 0.
jika i = 2 dan j = 1, maka
a21 C11 + a22 C12 = a21 a22 + a22 ( a21 ) = a21 a22 a21 a22 = 0.
Catatan
Ketika i = j, maka ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + + ain Cin = det (A).
M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 48 / 63
Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (1)

Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.

Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ].

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 49 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (1)

Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.

Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ]. Kita akan menunjukkan bahwa
X=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 49 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (1)

Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.

Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ]. Kita akan menunjukkan bahwa
X = det (A) I.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 49 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (1)

Teorema
Jika A matriks n n yang invertibel, maka A adj (A) = det (A) I.

Bukti
Misalkan A = [aij ] dan A adj (A) = X = [xij ]. Kita akan menunjukkan bahwa
2 = det (A) I.
X 32 3
a11 a12 a1n C11 C21 Cn1
6 a21 a22 a2n 7 6 Cn2 7
6 7 6 C12 C22 7
6 .. .. . . .
. 7 6 .
. .
. . . .. 7 =
4 . . . . 5 4 . . . . 5
a an2 ann C1n C2n Cnn
2 n1 3
x11 x12 x1n
6 x21 x22 x2n 7
6 7
6 .. .. . . .. 7.
4 . . . . 5
xn1 xn2 xnn

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 49 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (2)

Bukti
Kita memiliki

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 50 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (2)

Bukti
Kita memiliki
n
X n
X
xij = aik (adj (A))kj = aik Cjk
k=1 k=1
= ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + ain Cjn . (2)

Dari Lema A, ketika i 6= j, maka nilai dari (2) akan sama dengan

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 50 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (2)

Bukti
Kita memiliki
n
X n
X
xij = aik (adj (A))kj = aik Cjk
k=1 k=1
= ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + ain Cjn . (2)

Dari Lema A, ketika i 6= j, maka nilai dari (2) akan sama dengan 0. Jadi xij = 0
bila x 6= j. Kemudian, bila i = j, maka nilai dari (2) akan sama dengan

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 50 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (2)

Bukti
Kita memiliki
n
X n
X
xij = aik (adj (A))kj = aik Cjk
k=1 k=1
= ai1 Cj1 + ai2 Cj2 + ain Cjn . (2)

Dari Lema A, ketika i 6= j, maka nilai dari (2) akan sama dengan 0. Jadi xij = 0
bila x 6= j. Kemudian, bila i = j, maka nilai dari (2) akan sama dengan det (A).
Jadi xij = det (A) bila i = j. Kita mendapatkan

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 50 / 63


Invers dengan Adjoin

Teorema Invers via Adjoin (3)

Bukti
2 3 2 3
det (A) 0 1 0
6 det (A) 7 6 1 7
6 7 6 7
X = 6 .. 7 = det (A) 6 .. 7.
4 . 5 4 . 5
0 det (A) 0 1
= det (A) I.

Jadi A adj (A) = det (A) I.

Akibat
Jika A invertibel, maka
1 1
A = adj (A) .
det (A)

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 51 / 63


Invers dengan Adjoin

Challenging Problem

Latihan
1 (challenging ) Benar atau salah: jika A adalah matriks persegi berorde n yang
invertibel, maka
det An 1 = det (adj (A)) .
2 (challenging ) Benar atau salah: jika A adalah matris persegi yang invertibel,
maka
det (adj (A)) = det adj A 1 .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 52 / 63


Aturan Cramer

Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 53 / 63


Aturan Cramer

Aturan Cramer

Gabriel Cramer, 1704-1752


Jika SPL Ax = b merupakan SPL dengan n persamaan dan n variabel dengan
syarat det (A) 6= 0, maka SPL tersebut memiliki solusi tunggal. Lebih jauh, jika
x = (x1 ; x2 ; : : : ; xn ) adalah solusi tunggal tersebut, maka

det (A1 ) det (A2 ) det (An )


x1 = , x2 = , . . . , x3 = ,
det (A) det (A) det (A)

dengan Ai adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti kolom ke-i pada A
dengan entri matriks 2 3
b1
6 b2 7
6 7
b = 6 . 7.
4 .. 5
bn

Bukti cukup sederhana namun terlalu panjang untuk dibahas di sini.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 54 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (1)

Kita akan menggunakan aturan Cramer untuk mencari solusi dari SPL berikut

x1 +2x3 =6
3x1 +4x2 +6x3 = 30
x1 2x2 +3x3 =8
3 2
6
Jika SPL di atas dinyatakan dalam bentuk Ax = b dengan b = 4 30 5 dan
2 3 8
x1
x = 4 x2 5, kita memiliki
x3

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 55 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

A=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

2 3
1 0 2
A= 4 3 4 6 5, A1 =
1 2 3

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

2 3 2 3
1 0 2 6 0 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 =
1 2 3 8 2 3

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
1 2 3 8 2 3 1 8 3

A3 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
x1 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
det (A1 ) 40 10
x1 = = = , x2 =
det (A) 44 11

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
det (A1 ) 40 10 det (A2 ) 72 18
x1 = = = , x2 = = = , dan
det (A) 44 11 det (A) 44 11
x3 =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Contoh Penerapan Aturan Cramer (2)

2 3 2 3 2 3
1 0 2 6 0 2 1 6 2
A= 4 3 4 6 5, A1 = 4 30 4 6 5, A2 = 4 3 30 6 5,
2 1 2 3 3 8 2 3 1 8 3
1 0 6
A3 = 4 3 4 30 5. Akibatnya
1 2 8
det (A1 ) 40 10 det (A2 ) 72 18
x1 = = = , x2 = = = , dan
det (A) 44 11 det (A) 44 11
det (A3 ) 152 38
x3 = = = .
det (A) 44 11

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 56 / 63


Aturan Cramer

Ringkasan Teorema

Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n, maka pernyataan-pernyataan berikut
ekivalen.
1 A invertibel.
2 Ax = 0 hanya memiliki solusi trivial x = 0 = (0; 0; : : : ; 0).
3 Bentuk EBT dari A adalah In .
4 A dapat dinyatakan sebagai hasil kali berhingga matriks elementer.
5 SPL Ax = b selalu konsisten dan memiliki solusi tunggal untuk setiap
matriks kolom b.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 57 / 63


Aturan Cramer

Ringkasan Teorema

Teorema
Jika A adalah matriks persegi berorde n, maka pernyataan-pernyataan berikut
ekivalen.
1 A invertibel.
2 Ax = 0 hanya memiliki solusi trivial x = 0 = (0; 0; : : : ; 0).
3 Bentuk EBT dari A adalah In .
4 A dapat dinyatakan sebagai hasil kali berhingga matriks elementer.
5 SPL Ax = b selalu konsisten dan memiliki solusi tunggal untuk setiap
matriks kolom b.
6 det (A) 6= 0.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 57 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Bahasan

1 Determinan: Pendahuluan

2 Menghitung Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

3 Menghitung Determinan dengan OBE

4 Sifat-sifat Determinan

5 Invers dengan Adjoin

6 Aturan Cramer

7 Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 58 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi dan Transposisi


Permutasi n tupel
Permutasi n tupel (s1 ; s2 ; : : : ; sn ) merupakan pengaturan entri-entri n tupel
tersebut yang memperhatikan urutannya. Dari kuliah MD-1 kita mengetahui
bahwa banyaknya permutasi 3 tupel (1; 2; 3) adalah 3!. Di sini kita akan meninjau
permutasi n tupel (1; 2; : : : ; n). Mulai sekarang, untuk mempermudah kita akan
de…nisikan Sn sebagai himpunan seluruh permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n).
Unsur di Sn biasa kita notasikan dengan 1 ; 2 ; : : : ; n .

Sebagai contoh, kita memiliki


S3 = f(1; 2; 3) ; (1; 3; 2) ; (2; 1; 3) ; (2; 3; 1) ; (3; 1; 2) ; (3; 2; 1)g.

Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.

Contoh: Pada permutasi (1; 2; 3) terjadi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 59 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi dan Transposisi


Permutasi n tupel
Permutasi n tupel (s1 ; s2 ; : : : ; sn ) merupakan pengaturan entri-entri n tupel
tersebut yang memperhatikan urutannya. Dari kuliah MD-1 kita mengetahui
bahwa banyaknya permutasi 3 tupel (1; 2; 3) adalah 3!. Di sini kita akan meninjau
permutasi n tupel (1; 2; : : : ; n). Mulai sekarang, untuk mempermudah kita akan
de…nisikan Sn sebagai himpunan seluruh permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n).
Unsur di Sn biasa kita notasikan dengan 1 ; 2 ; : : : ; n .

Sebagai contoh, kita memiliki


S3 = f(1; 2; 3) ; (1; 3; 2) ; (2; 1; 3) ; (2; 3; 1) ; (3; 1; 2) ; (3; 2; 1)g.

Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.

Contoh: Pada permutasi (1; 2; 3) terjadi 0 transposisi. Pada permutasi (1; 3; 2)


terjadi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 59 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi dan Transposisi


Permutasi n tupel
Permutasi n tupel (s1 ; s2 ; : : : ; sn ) merupakan pengaturan entri-entri n tupel
tersebut yang memperhatikan urutannya. Dari kuliah MD-1 kita mengetahui
bahwa banyaknya permutasi 3 tupel (1; 2; 3) adalah 3!. Di sini kita akan meninjau
permutasi n tupel (1; 2; : : : ; n). Mulai sekarang, untuk mempermudah kita akan
de…nisikan Sn sebagai himpunan seluruh permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n).
Unsur di Sn biasa kita notasikan dengan 1 ; 2 ; : : : ; n .

Sebagai contoh, kita memiliki


S3 = f(1; 2; 3) ; (1; 3; 2) ; (2; 1; 3) ; (2; 3; 1) ; (3; 1; 2) ; (3; 2; 1)g.

Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.

Contoh: Pada permutasi (1; 2; 3) terjadi 0 transposisi. Pada permutasi (1; 3; 2)


terjadi 1 transposisi, karena

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 59 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi dan Transposisi


Permutasi n tupel
Permutasi n tupel (s1 ; s2 ; : : : ; sn ) merupakan pengaturan entri-entri n tupel
tersebut yang memperhatikan urutannya. Dari kuliah MD-1 kita mengetahui
bahwa banyaknya permutasi 3 tupel (1; 2; 3) adalah 3!. Di sini kita akan meninjau
permutasi n tupel (1; 2; : : : ; n). Mulai sekarang, untuk mempermudah kita akan
de…nisikan Sn sebagai himpunan seluruh permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n).
Unsur di Sn biasa kita notasikan dengan 1 ; 2 ; : : : ; n .

Sebagai contoh, kita memiliki


S3 = f(1; 2; 3) ; (1; 3; 2) ; (2; 1; 3) ; (2; 3; 1) ; (3; 1; 2) ; (3; 2; 1)g.

Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.

Contoh: Pada permutasi (1; 2; 3) terjadi 0 transposisi. Pada permutasi (1; 3; 2)


terjadi 1 transposisi, karena 3 muncul sebelum 2. Pada permutasi (2; 3; 1) terjadi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 59 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi dan Transposisi


Permutasi n tupel
Permutasi n tupel (s1 ; s2 ; : : : ; sn ) merupakan pengaturan entri-entri n tupel
tersebut yang memperhatikan urutannya. Dari kuliah MD-1 kita mengetahui
bahwa banyaknya permutasi 3 tupel (1; 2; 3) adalah 3!. Di sini kita akan meninjau
permutasi n tupel (1; 2; : : : ; n). Mulai sekarang, untuk mempermudah kita akan
de…nisikan Sn sebagai himpunan seluruh permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n).
Unsur di Sn biasa kita notasikan dengan 1 ; 2 ; : : : ; n .

Sebagai contoh, kita memiliki


S3 = f(1; 2; 3) ; (1; 3; 2) ; (2; 1; 3) ; (2; 3; 1) ; (3; 1; 2) ; (3; 2; 1)g.

Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.

Contoh: Pada permutasi (1; 2; 3) terjadi 0 transposisi. Pada permutasi (1; 3; 2)


terjadi 1 transposisi, karena 3 muncul sebelum 2. Pada permutasi (2; 3; 1) terjadi
2 transposisi, karena
M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 59 / 63
Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi dan Transposisi


Permutasi n tupel
Permutasi n tupel (s1 ; s2 ; : : : ; sn ) merupakan pengaturan entri-entri n tupel
tersebut yang memperhatikan urutannya. Dari kuliah MD-1 kita mengetahui
bahwa banyaknya permutasi 3 tupel (1; 2; 3) adalah 3!. Di sini kita akan meninjau
permutasi n tupel (1; 2; : : : ; n). Mulai sekarang, untuk mempermudah kita akan
de…nisikan Sn sebagai himpunan seluruh permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n).
Unsur di Sn biasa kita notasikan dengan 1 ; 2 ; : : : ; n .

Sebagai contoh, kita memiliki


S3 = f(1; 2; 3) ; (1; 3; 2) ; (2; 1; 3) ; (2; 3; 1) ; (3; 1; 2) ; (3; 2; 1)g.

Transposisi
Diberikan suatu permutasi (s1 ; s2 ; : : : ; sn ), transposisi adalah suatu keadaan
ketika i < j tetapi ai > aj , 1 i < j n.

Contoh: Pada permutasi (1; 2; 3) terjadi 0 transposisi. Pada permutasi (1; 3; 2)


terjadi 1 transposisi, karena 3 muncul sebelum 2. Pada permutasi (2; 3; 1) terjadi
2 transposisi, karena 2 muncul sebelum 1 dan 3 muncul sebelum 1.
M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 59 / 63
Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada 4 transposisi pada 4 .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada 4 transposisi pada 4 .
5 Karena setiap bilangan yang lebih besar mendahului bilangan yang lebih kecil,
maka ada

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Latihan 5: Transposisi

Latihan
Tentukan banyaknya transposisi yang terjadi pada setiap permutasi berikut:
1 = (1; 2; 4; 3), 2 = (2; 3; 4; 1), 3 = (2; 4; 3; 1), 4 = (4; 1; 3; 2),
5 = (4; 3; 2; 1).

Solusi:
1 Ada 1 transposisi untuk 1, yaitu 4 mendahului 3.
2 Karena 2 mendahului 1, 3 mendahului 1, dan 4 mendahului 1, maka ada 3
transposisi untuk 2 .
3 Karena 2 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 1, dan 3 mendahului
1, maka ada 4 transposisi pada 3 .
4 Karena 4 mendahului 1, 4 mendahului 3, 4 mendahului 2, dan 3 mendahului
2, maka ada 4 transposisi pada 4 .
5 Karena setiap bilangan yang lebih besar mendahului bilangan yang lebih kecil,
maka ada 3 + 2 + 1 = 6 transposisi pada 5 .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 60 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh:

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi ganjil,


(2; 3; 4; 1) adalah permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi ganjil,


(2; 3; 4; 1) adalah permutasi ganjil, (2; 4; 3; 1) adalah permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi ganjil,


(2; 3; 4; 1) adalah permutasi ganjil, (2; 4; 3; 1) adalah permutasi genap, (4; 1; 3; 2)
adalah permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi ganjil,


(2; 3; 4; 1) adalah permutasi ganjil, (2; 4; 3; 1) adalah permutasi genap, (4; 1; 3; 2)
adalah permutasi genap, dan (4; 3; 2; 1) adalah permutasi

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi ganjil,


(2; 3; 4; 1) adalah permutasi ganjil, (2; 4; 3; 1) adalah permutasi genap, (4; 1; 3; 2)
adalah permutasi genap, dan (4; 3; 2; 1) adalah permutasi genap.

De…nisi (Signum)
Diberikan suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n), signum dari , dinotasikan
dengan sgn ( ) dide…nisikan sebagai

1 , jika permutasi genap


sgn ( ) =
1 , jika permutasi ganjil.

Contoh: sgn ((1; 2; 3; 4)) =


M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63
Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi ganjil,


(2; 3; 4; 1) adalah permutasi ganjil, (2; 4; 3; 1) adalah permutasi genap, (4; 1; 3; 2)
adalah permutasi genap, dan (4; 3; 2; 1) adalah permutasi genap.

De…nisi (Signum)
Diberikan suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n), signum dari , dinotasikan
dengan sgn ( ) dide…nisikan sebagai

1 , jika permutasi genap


sgn ( ) =
1 , jika permutasi ganjil.

Contoh: sgn ((1; 2; 3; 4)) = 1, sgn ((1; 2; 4; 3)) =


M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63
Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil

De…nisi (Permutasi Genap dan Permutasi Ganjil)


Suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n) dikatakan permutasi genap jika banyak
transposisi yang terjadi adalah genap. Serupa dengan hal ini, permutasi ganjil
adalah permutasi dengan sebanyak ganjil transposisi.

Contoh: (1; 2; 3; 4) adalah permutasi genap, (1; 2; 4; 3) adalah permutasi ganjil,


(2; 3; 4; 1) adalah permutasi ganjil, (2; 4; 3; 1) adalah permutasi genap, (4; 1; 3; 2)
adalah permutasi genap, dan (4; 3; 2; 1) adalah permutasi genap.

De…nisi (Signum)
Diberikan suatu permutasi dari n tupel (1; 2; : : : ; n), signum dari , dinotasikan
dengan sgn ( ) dide…nisikan sebagai

1 , jika permutasi genap


sgn ( ) =
1 , jika permutasi ganjil.

Contoh: sgn ((1; 2; 3; 4)) = 1, sgn ((1; 2; 4; 3)) = 1.


M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 61 / 63
Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Determinan via Permutasi

Determinan via Permutasi (Leibniz, 1646-1716)


Misalkan A = [aij ] adalah matriks persegi berorde n, maka

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 62 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Determinan via Permutasi

Determinan via Permutasi (Leibniz, 1646-1716)


Misalkan A = [aij ] adalah matriks persegi berorde n, maka
X
det (A) = sgn ((s1 ; : : : ; sn )) a1s1 a2s2 ansn
(s1 ;:::;sn )2Sn
0 1
X n
Y
= @sgn ((s1 ; : : : ; sn )) ajsj A .
(s1 ;:::;sn )2Sn j=1

Teorema
Untuk sembarang matriks persegi A, cara menghitung determinan dengan
kofaktor maupun dengan permutasi akan menghasilkan nilai yang sama.

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 62 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33

det (A) =

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 +


=

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= +

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 +

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 +

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 + (sgn (3; 2; 1)) a13 a22 a31

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 + (sgn (3; 2; 1)) a13 a22 a31
a11 a22 a33 a11 a23 a32
= a12 a21 a33 + a12 a23 a31
+a13 a21 a32 a13 a22 a31

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63


Suplemen: Menghitung Determinan dengan Permutasi

Contoh: Determinan via Permutasi


2 3
a11 a12 a13
Kita akan menghitung determinan A = 4 a21 a22 a23 5. Perhatikan bahwa
a31 a32 a33
X
det (A) = sgn ((s1 ; s2 ; s3 )) a1s1 a2s2 a3s3
(s1 ;s2 ;s3 )2S3

(sgn (1; 2; 3)) a11 a22 a33 + (sgn (1; 3; 2)) a11 a23 a32
= + (sgn (2; 1; 3)) a12 a21 a33 + (sgn (2; 3; 1)) a12 a23 a31
+ (sgn (3; 1; 2)) a13 a21 a32 + (sgn (3; 2; 1)) a13 a22 a31
a11 a22 a33 a11 a23 a32
= a12 a21 a33 + a12 a23 a31
+a13 a21 a32 a13 a22 a31
a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32
=
(a11 a23 a32 + a12 a21 a33 + a13 a22 a31 ) .

M. Arzaki (Fasilkom UI) Determinan Februari 2013 63 / 63

Anda mungkin juga menyukai