Anda di halaman 1dari 3

Judul Jurnal : Pengaruh Waktu pada Pembentukan Kalsium Fosfat dengan

Sistem Membran Selulosa Bakterial


Tahun Terbit : 2012
Penulis : Febriani Sinambela, Tri Windartia, Parsaoran
ISSN : 1410-8917
Latar Belakang : Kalsium fosfat merupakan kelompok mineral yang mengandung
ion kalsium dan fosfat, dan memiliki sifat biokompatibel,
bioaktif, dan osteokonduktif. Hal ini menjadikan kalsium fosfat
sebagai bahan yang sering digunakan dalam bio-implan.
Berbagai metode sintesis telah dikembangkan, namun setiap
metode memiliki kekurangan dan kelebihan pada produk
kalsium fosfat yang dihasilkan, sehingga diperlukan metode
sintesis baru menggunakan sistem membran. Selulosa bakterial
adalah polisakarida mikroba yang dihasilkan melalui fermentasi
air kelapa menggunakan Acetobacter Xilynum. Membran
selulosa bakterial memiliki ukuran pori rata-rata, kekuatan
mekanik tinggi, kemurnian tinggi, derajat kristalinitas yang
tinggi, dan sifat permeabilitas yang selektif. Selulosa bakterial
merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai membran
dengan karakteristik yang sesuai
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk kalsium
fosfat dengan karakteristik spesifik, seperti keseragaman jenis,
fase, dan ukuran bulir kristal, dengan menggunakan metode
sintesis menggunakan sistem membran selulosa bakterial.
Variasi waktu akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengevaluasi pengaruh waktu terhadap berat produk, jenis, fase,
dan ukuran bulir kristal yang terbentuk.
Hasil penelitian : a. Dalam penelitian ini, dilakukan sintesis kalsium fosfat
menggunakan sistem membran selulosa bakterial dengan
variasi waktu kontak selama 5, 6, 12, 24, dan 48 jam.
Hasil sintesis kalsium fosfat kemudian dikarakterisasi
menggunakan spektrometer FTIR dan difraksi sinar X
(XRD).
b. Hasil karakterisasi menggunakan spektrometer FTIR
menunjukkan adanya gugus fungsi kalsium fosfat yang
dihasilkan. Sedangkan hasil karakterisasi menggunakan
difraksi sinar X (XRD) dapat mengidentifikasi jenis,
fase, dan ukuran kristalit kalsium fosfat.
c. Berdasarkan hasil karakterisasi, dapat disimpulkan
bahwa sintesis kalsium fosfat menggunakan sistem
membran selulosa bakterial berhasil dilakukan. Variasi
waktu kontak mempengaruhi berat produk, jenis, fase,
dan ukuran bulir kristal kalsium fosfat yang dihasilkan.
Semakin lama waktu kontak, semakin banyak produk
kalsium fosfat yang terbentuk dan pH larutan mengalami
penurunan.
d. Kalsium fosfat yang dihasilkan dalam penelitian ini
memiliki sifat biokompatibel, bioaktif, dan
osteokonduktif, sehingga memiliki potensi aplikasi
dalam bidang biomedis seperti bio-implan, drug delivery,
antiseptik, dan anti kanker.
e. Metode sintesis menggunakan sistem membran selulosa
bakterial juga memiliki kelebihan dalam menghasilkan
kalsium fosfat dengan struktur dan sifat fisikokimia yang
diinginkan.
Kesimpulan : Pembentukan kalsium fosfat menggunakan membran selulosa
bakterial, pada variasi waktu 5, 6, dan 24 menghasilkan kalsium
hidrogen fosfat dihidrat (CHPD), trikalsium fosfat (TCP),
karbonat hidroksiapatit (CHA), dan hidroksiapatit (HA) dan
variasi waktu 12 dan 48 jam adalah CHPD, TCP dan HA.
Semakin lama waktu pembentukan kalsium fosfat, fase kalsium
fosfat semakin semikristalin. Selain itu, semakin lama waktu,
ukuran kristalit CHPD sebagai produk utama cenderung semakin
besar yaitu variasi waktu 5 jam sebesar 30,28 nm, variasi waktu
6, 12, 24 jam sebesar 32,60 nm dan variasi waktu 48 jam sebesar
33,90 nm
Hasil permasalahan : Hasil permasalahan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
waktu kontak mempengaruhi pembentukan kalsium fosfat
menggunakan membran selulosa bakterial. Semakin lama waktu
kontak, berat produk kalsium fosfat yang dihasilkan semakin
meningkat. Selain itu, waktu kontak juga mempengaruhi
ketebalan membran, pH sistem, dan jenis kalsium fosfat yang
terbentuk. Semakin lama waktu kontak, ketebalan membran
meningkat, pH sistem menurun, dan ukuran kristalit kalsium
fosfat cenderung semakin besar.
Kelebihan : Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan
metode sintesis kalsium fosfat menggunakan sistem membran
selulosa bakterial dan memberikan pemahaman lebih lanjut
mengenai pengaruh waktu kontak terhadap karakteristik kalsium
fosfat yang dihasilkan
Kelemahan : a. Penelitian ini hanya melakukan variasi waktu kontak
sebagai faktor yang mempengaruhi sintesis kalsium
fosfat. Faktor-faktor lain seperti konsentrasi reaktan,
suhu dan ph juga dapat mempengaruhi hasil sintesis
kalsium fosfat
b. Penelitian ini hanya melakukan karakterisasi
menggunakan spektrometer FTIR dan difraksi sinar X
(XRD). Karakterisasi yang lebih komprehensif seperti
analisis termal, mikroskopi, dan uji biokompatibilitas
dapat memberikan informasi yang lebih lengkap
mengenai kalsium fosfat yang dihasilkan.
c. Penelitian ini hanya menggunakan sistem membran
selulosa bakterial sebagai metode sintesis kalsium fosfat.
Perbandingan dengan metode sintesis lainnya tidak
dilakukan, sehingga tidak dapat diketahui keunggulan
atau kelemahan metode ini dibandingkan dengan metode
lain.

Anda mungkin juga menyukai