Memahami Legal Framework Financial Teknology Di Indonesia

ASPEK HUKUM
FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)

Corporate Lawyer Starter Kit 101
Presented at ET-Asia
May 24th, 2022
PHG Attorney at Law Legal Solution - Beyond Expectation

B RI E F O V E RV I E W :
F I NTE CH D I I ND ONE S I A
2
L ATA R B E RL A K A NG
❑ Perekonomian dunia semakin dipengaruhi perkembangan ekonomi digital. Kesempatan bisnis berkembang
secara signifikan berkat inovasi dan kemajuan teknologi.
❑ Trend saat ini dalam jasa digital termasuk pertumbuhan pesat e-commerce, pasar fintech, dan konten digital.
❑ Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar ke-4 dengan lebih dari 260 juta orang, ekonomi terbesar
di Asia Tenggara dan salah satu pasar berkembang di dunia.
❑ Upaya Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui penerbitan peraturan baru
untuk meningkatkan kepastian hukum dan kebijakan baru untuk menarik modal asing serta menstimulasi
pemain bisnis lokal di saat yang bersamaan.
3
K A T E G O RI F I N T E C H D I I N D O N E S I A
Manajemen Investasi & Layanan Pinjam-Meminjam

Sistem Pembayaran Pendukung Pasar Uang, Pembiayaan dan
Manajemen Resiko
Peningkatan Modal
4
ASOSIASI FINTECH DI INDONESIA
Asosiasi Fintech Asosiasi FinTech Indonesia Asosiasi Fintech Syariah

Pendanaan Bersama ❑ Wadah yang menghimpun Indonesia
Indonesia perusahaan dan institusi para ❑ Kongregasi startup,
❑ Penunjukan OJK: pelaku sektor jasa keuangan institusi, akademisi,
Surat No. S- yang menggunakan komunitas, dan pakar
5/D.05/2019 kemajuan teknologi dalam syariah yang bergerak
❑ Mewadahi pelaku menjalankan usahanya dalam jasa keuangan
usaha Fintech Peer to syariah berbasis
Peer (P2P) Lending teknologi.
atau Fintech
Pendanaan Online di
Indonesia.
5
RE G UL A S I F I NTE CH D I I ND ONE S I A
6
L E M BAG A YA N G B E RW E N A N G
7
REGULASI FINTECH OLEH OJK
❑ POJK 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (Peer-to-peer
Lending)
Mengatur mengenai penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima
pinjaman dalam rangka melakukan Perjanjian Pinjam Meminjam secara langsung melalui sistem elektronik.
❑ POJK 37/POJK.04/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi (Equity
Crowdfunding)
Mengatur mengenai kegiatan penawaran saham oleh Penerbit secara langsung kepada Pemodal melalui sistem elektronik yang
meliputi kegiatan usaha, kelembagaan dan perizinan, tata kelola TI Penyelenggara, serta persyaratan, hak, kewajiban dan
perlindungan pengguna.
❑ POJK 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan

Mengatur mengenai kegiatan penyelenggaraan aktivitas pembaruan proses bisnis, model bisnis, dan instrumen keuangan yang
memberikan nilai tambah baru di sektor jasa keuangan dengan melibatkan ekosistem digital.
8
PEER -TO-PEER LEN D I N G (P 2P LEN D I N G )
9
PEER -TO-PEER LEN D I N G (P 2P

LENDING)
Fintech Lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan yang

mempertemukan Pemberi Pinjaman (Lender) dengan Penerima
Pinjaman (Borrower) dalam rangka melakukan perjanjian pinjam
meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem
elektronik dengan menggunakan jaringan internet.
• Berasal dari dalam

• Berasal dan berdomisili
dan/atau luar negeri.
di Indonesia
• WNI/WNA, badan
• Terdiri dari orang
hukum/usaha
perseorangan atau
Indonesia/asing,
badan hukum
dan/atau Lembaga
Indonesia
internasional
10

LENDING)
ma n y mor e. .
❑ Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam
Uang Berbasis Teknologi Informasi (Peer-to-peer Lending)
❑ Surat Edaran OJK No. 18/SEOJK.02/2017 tentang Tata Kelola dan Manajemen Risiko Teknologi
Informasi pada Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
❑ Checklist (i) Permohonan Pendaftaran Penyelenggara LPMUBTI; (ii) Permohonan Perizinan Penyelenggara
LPMUBTI; (iii) Permohonan Perubahan Kepemilikan
❑ Pedoman Perilaku Pemberian Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Secara
Bertanggung Jawab – Asosiasi FinTech Pendanaan Bersama Indonesia (“AFPI”)
❑ Ketentuan perundang-undangan terkait lainnya
11

LENDING)
Pinjaman untuk usaha

pertanian (Crowde)
Pinjaman tunai atau
Pinjaman untuk pembelian
cash loan (Rupiah
barang di situs e-commerce
Cepat)
dan/atau merchant mitra
(EmpatKali, Kredivo, Akulaku)
Pinjaman untuk biaya
pendidikan (DanaCita)
Pinjaman untuk usaha

Pinjaman untuk invoice kelautan (DanaLaut)
Pinjaman untuk biaya kesehatan financing (Investree)
(KoinWorks dengan nama
KoinSehat)
Pinjaman modal kerja bagi UMKM
atau perusahaan (Akseleran,
Modalku, Amartha)
12

LENDING)
JENIS P2P LENDING DI INDONESIA
P E N DA N A A N
P RO D U K T I F M U LT I G U N A
S YA R I A H
Pinjaman untuk pembiayaan konsumtif Pinjaman untuk pembiayaan

Pinjaman untuk pembiayaan
tagihan (invoice financing) Pinjaman tunai produktif maupun multiguna
Pembiayaan pendidikan berdasarkan prinsip-prinsip
Pinjaman untuk pembiayaan syariah:
modal kerja Pembiayaan kesehatan
Musyarakah
Pinjaman untuk bidang usaha Pinjaman untuk pembelian barang di situs e-
tertentu seperti pertanian dan commerce dan/atau merchant mitra Murabahah al Wakalah
kelautan
13
E Q U I T Y C ROW D F U N D I N G
14
(8) Menyerahkan
saham Penerbit (7) Menyerahkan
saham Penerbit kepada
Equity Crowdfunding adalah penyelenggaraan layanan penyelenggara
(6) Menyerahkan
dana Pemodal
PEMODAL
penawaran saham yang dilakukan oleh penerbit untuk kepada Penerbit
menjual saham secara langsung kepada pemodal (4) Mendaftar sebagai

Pemodal di situs web (2) Melakukan
melalui jaringan sistem elektronik yang bersifat Penyelenggara tinjauan atas
dokumen yang
terbuka (5) Membeli saham Penerbit disampaikan
melalui Penyelenggara dan Penerbit
melakukan pembayaran melalui PENERBIT
escrow account
PENYELENGGARA
(PLATFORM) (1) Menyampaikan
kelengkapan
dokumen kepada
(3) Menampilkan
Penyelenggara
penawaran saham
Penerbit pada situs
Penyelenggara
15
P e r a t u r a n P e n y e l e n g g a r a P e r a t u r a n P e n e r b i t P e r a t u r a n P e m o d a l
E q u i t y C r o w d f u n d i n g E q u i t y C r o w d f u n d i n g E q u i t y C r o w d f u n d i n g
› Penyelenggara harus berbadan hukum perseroan terbatas › Penerbit harus berbentuk perseroan terbatas (PT). › Jika pemodal memiliki penghasilan kurang dari Rp 500 juta
atau koperasi. per tahun maka jumlah modal yang boleh ditempatkan hanya
› Penerbit bukan perusahaan yang dikendalikan baik langsung sebesar 5% dari penghasilan per tahun.
› Penyelenggara juga harus memiliki modal disetor paling
sedikit Rp2,5 miliar saat mengajukan permohonan perizinan. maupun tidak langsung oleh suatu kelompok usaha atau › Jika pendapatan tahunan lebih dari Rp 500 juta maka jumlah
konglomerasi. modal yang boleh ditempatkan hanya sebesar 10% dari
› Penyelenggara atau perusahaan fintech Equity Crowdfunding
› Penerbit juga bukan perusahaan terbuka atau anak penghasilan tahunan.
harus memiliki izin dari OJK.
perusahaan terbuka dengan kekayaan lebih dari Rp 10 miliar › Pemodal tidak boleh berbentuk badan hukum dan memiliki
› Penyelenggara dilarang melakukan kegiatan usaha lain yang tidak termasuk tanah dan bangunan. pengalaman berinvestasi di pasar modal.
diatur OJK. Seperti menjadi penjamin emisi efek, perantara
pedagang efek, atau manajer investasi. › Penerbit wajib mencatatkan kepemilikan saham pemodal
dalam daftar pemegang saham.
› Penyelenggara dilarang memiliki hubungan afiliasi,
memberikan bantuan keuangan, memberikan nasihat atau › Penerbit memiliki jumlah pemegang saham penerbit tidak
rekomendasi investasi, memberikan hadiah, menyimpan atau lebih dari 300 pihak.
menerima dana pemodal dengan penerbit yang › Jumlah modal disetor maksimal sebesar Rp 30 miliar,
menggunakan layanan urun dana. dengan jumlah kekayaan minimal sebesar Rp 10 miliar.
› Jangka waktu penawaran saham dari penerbit dibatasi paling
lama 12 bulan, dan masa penawaran maksimal 60 hari.
› Total dana yang dihimpun melalui penawaran saham paling
banyak Rp 10 miliar.
16
I N O VA S I K E U A N G A N D I G I TA L
17
Hasil regulatory
sandbox
Melakukan
Tidak
direkomendasikan perbaikan (max. 6
direkomendasikan
bulan)
18
P e n g a w a s a n O J K Te r h a d a p I K D
19
Regulatory Sandbox IKD OJK Regulatory Sandbox Fintech BI

❑ Penghimpunan modal ❑ Sistem pembayaran
❑ Pengelolaan investasi ❑ Pendukung pasar
❑ Teknologi Blockchain ❑ Teknologi Blockchain
❑ Perasuransian ❑ Jasa lainnya
❑ Pendukung pasar
❑ Pendukung keuangan digital lainnya
❑ Aktivitas jasa keuangan lainnya
❑ Persyaratan: inovatif, berdampak pada

❑ Persyaratan: tercatat sebagai IKD, bisnis
produk atau model bisnis yang telah eksis,
model baru, skala usaha luas, terdaftar di
memberikan manfaat bagi masyarakat,
asosiasi, dan kriteria lain
digunakan secara luas, atau kriteria lain
❑ Periode: 1 tahun, dapat diperpanjang 6
❑ Periode: 6 bulan, dapat diperpanjang 6
bulan
bulan
❑ Hasil: direkomendasikan, perbaikan, atau
❑ Hasil: berhasil, tidak berhasil, atau status
tidak direkomendasikan
lain
Ko n s e p R e g u l a t o r y S a n d b ox
20
❑ Aggregator adalah Situs Web atau Aplikasi yang membantu nasabah untuk mendapatkan informasi
AGGREGATOR mengenai produk dan layanan jasa keuangan dengan menghimpun informasi, menyaring dan
memperbandingkan produk dan layanan antar Lembaga Jasa Keuangan (LJK) secara digital.
Konsumen dapat menggunakan layanan aggregator untuk mengetahui informasi mengenai produk-
produk LJK seperti KPR, kartu kredit, jenisjenis tabungan, produk asuransi, produk pembiayaan
lainnya.
JENIS JENIS IKD

21
❑ Alternative Credit Scoring adalah Lembaga atau badan yang mengolah data selain data kredit
CREDIT
SCORING ataupun turunannya menggunakan algoritma tertentu melalui teknologi informasi untuk
menghasilkan nilai atau huruf yang menunjukan assessment kelayakan seseorang menerima layanan
di Bidang Jasa Keuangan.
JENIS JENIS IKD

22
❑ E-KYC adalah platform yang membantu menyediakan jasa identifikasi dan verifikasi yang dilakukan
E-KYC terhadap calon nasabah/nasabah dengan menggunakan data kependudukan yang bersumber dari
Dukcapil.
JENIS JENIS IKD

23
❑ Financial Planner adalah sebuah Platform yang membantu individu dalam merencanakan keuangan,
FINANCIAL
PLANNER memberikan advise terkait pilihan produk investasi yang ditawarkan oleh LJK yang terdaftar
dan/atau berizin dan diawasi OJK sesuai risk profile masing-masing individu untuk tercapainya
sebuah tujuan tertentu.
JENIS JENIS IKD

24
❑ Financing Agent merupakan Inovasi Keuangan Digital (IKD) berbasis situs web atau Aplikasi yang
FINANCING
AGENT membantu LJK untuk menyalurkan pembiayaan kepada calon nasabah dan nasabah LJK tersebut.
JENIS JENIS IKD

25
❑ Funding Agent merupakan Inovasi Keuangan Digital (IKD) berbasis situs web atau Aplikasi yang
FUNDING
AGENT membantu LJK sebagai marketing platform untuk mendapatkan nasabah pendanaan.
JENIS JENIS IKD

26
INSURANCE
❑ Insurance Broker Marketplace adalah platform bersama yang bersifat tertutup dan diperuntukkan
BROKER
MARKETPLACE
untuk komunitas badan usaha berizin Asuransi (Pialang Asuransi, Perusahaan Asuransi, Pialang
Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi).
JENIS JENIS IKD

27
❑ Insurance Hub adalah Penyelenggara Infrastruktur dibidang perasuransian, yang dapat membantu
INSURANCE
HUB distribusi dan pengajuan klaim asuransi
JENIS JENIS IKD

28
❑ InsurTech adalah platform yang bekerjasama dengan pialang dan/atau perusahaan asuransi untuk
INSURTECH memberikan layanan informasi, pembelian produk asuransi, dan layanan pengajuan klaim asuransi
oleh nasabah/masyarakat secara online dan mempercepat proses klaim.
JENIS JENIS IKD

29
ONLINE
❑ Online Distress Solution (ODS) merupakan platform yang memberikan jasa negosiasi nasabah
DISTRESS
SOLUTION
peminjam dana yang kesulitan melunasi hutangnya dengan kreditur.
JENIS JENIS IKD

30
PROPERTY
❑ Property Investment Management (PIM) merupakan platform penggalangan dana dari masyarakat
INVESTMENT
MANAGEMENT
secara online dalam bentuk skema pengelolaan hak atas suatu properti tanpa menciptakan derivatif
untuk diperdagangkan di pasar sekunder.
JENIS JENIS IKD

31
❑ RegTech – eSign adalah platform penyelenggara sertifikat elektronik berinduk dari Kementerian
REGTECH -
ESIGN Komunikasi dan Informatika yang melayani sektor jasa keuangan dengan output berupa tanda
tangan digital.
JENIS JENIS IKD

32
❑ RegTech – PEP adalah platform penyedia layanan yang mampu mendeteksi high risk customer
REGTECH - PEP (AML) dengan memeriksa latar belakang (PEP) setiap nasabah.
JENIS JENIS IKD

33
❑ Tax & Accounting merupakan platform IKD yang membantu konsumen individu maupun
TAX &
ACCOUNTING perusahaan dengan memberikan jasa penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi atau
pelaporan pajak secara online sesuai ketentuan perpajakan.
JENIS JENIS IKD

34
❑ Transaction Authentication adalah platform yang membantu menyediakan jasa identifikasi dan
TRANSACTION
AUTHENTICATION verifikasi terhadap nasabah menggunakan data selain Dukcapil.
JENIS JENIS IKD

35
❑ Wealth Tech adalah platform yang mengintegrasikan berbagai layanan produk keuangan dan
WEALTH TECH penunjang yang disediakan oleh suatu Perusahaan Grup Konglomerasi dan Mitra Bisnisnya dalam
satu aplikasi mobile untuk memudahkan dan membantu pengguna dalam mengakses serta mengelola
keuangan mereka, antara lain Perbankan, Pembiayaan,Asuransi, Investasi/Funding.
JENIS JENIS IKD

36
S TA NDA R P E NYUS UNA N K O NT RA K F I NTE CH
37
PEER TO PEER LEN D I N G
P E RJ A N J I A N A N TA RA P E M B E RI
P I N J A M A N D E N G A N P E N Y E L E N G G A RA
Pemberi Penyelenggara Fintech Lending Penerima

Pinjaman (Platform) Pinjaman
38
❑ Paling sedikit memuat: ❑ Penyelenggara wajib menyediakan akses informasi kepada Pemberi
a. nomor perjanjian; Pinjaman atas penggunaan dananya (namun tidak termasuk informasi
b. tanggal perjanjian; terkait identitas Penerima Pinjaman).
c. identitas para pihak; ❑ Informasi penggunaan dana paling sedikit memuat jumlah dana yang
d. ketentuan mengenai hak dan kewajiban para pihak; dipinjamkan, tujuan pemanfaatan dana, besaran Bunga pinjaman, dan
e. jumlah pinjaman;
jangka waktu pinjaman
f. suku bunga pinjaman;

g. besarnya komisi;
h. jangka waktu;
i. rincian biaya terkait;
j. ketentuan mengenai denda (jika ada);
k. mekanisme penyelesaian sengketa; dan
l. mekanisme penyelesaian dalam hal Penyelenggara tidak dapat melanjutkan kegiatan operasionalnya.
39
P E RJ A N J I A N A N TA RA P E M B E RI P I N J A M A N
D E N G A N P E N E RI M A P I N J A M A N
Pemberi Penyelenggara Fintech Lending Penerima

Pinjaman (Platform) Pinjaman
40
❑ Paling sedikit memuat: ❑ Penyelenggara wajib menyediakan akses informasi kepada

a. nomor perjanjian; Penerima Pinjaman atas posisi pinjaman yang diterima
b. tanggal perjanjian; (namun tidak termasuk identitas Pemberi Pinjaman).
c. identitas para pihak;
d. ketentuan mengenai hak dan kewajiban para pihak;
e. jumlah pinjaman;
f. suku bunga pinjaman (vide CoC AFPI, 0,8%);
g. nilai angsuran;
h. jangka waktu;
i. objek jaminan (jika ada);
j. rincian biaya terkait;
k. ketentuan mengenai denda (jika ada); dan
l. mekanisme penyelesaian sengketa
41
P E RJ A N J I A N P E N Y E L E N G G A RA A N E Q U I T Y C ROW D F U N D I N G A N TA RA
P E N Y E L E N G G A RA D E N G A N P E N E RB I T
a. nomor perjanjian;
b. tanggal perjanjian;
c. identitas para pihak;
d. ketentuan mengenai hak dan kewajiban para pihak;
e. jangka waktu atau pengakhiran perjanjian;
f. jumlah dana yang akan dihimpun dan saham yang akan ditawarkan;
g. jumlah minimum dana, jika menetapkan jumlah minimum dana yang harus diperoleh;
h. besarnya komisi dan biaya;
i. ketentuan mengenai denda, jika terdapat ketentuan mengenai denda;
j. mekanisme penyelesaian sengketa; dan
k. mekanisme penyelesaian dalam hal Penyelenggara tidak dapat melanjutkan kegiatan
operasionalnya.
42
P E RJ A N J I A N P E N Y E L E N G G A RA A N E Q U I T Y C ROW D F U N D I N G A N TA RA
P E N Y E L E N G G A RA D E N G A N P E M O D A L
❑ dituangkan dalam bentuk perjanjian baku; dan
❑ ketentuan mengenai pemberian kuasa kepada Penyelenggara untuk mewakili

Pemodal sebagai pemegang saham Penerbit termasuk dalam RUPS Penerbit
dan penandatanganan akta serta dokumen terkait lainnya.
43
P E RK E M B A NG A N F I NTE CH D I I ND ONE S I A
44
FINTECH DI INDONESIA
45
FAKTOR-FAKTOR PENYELENGGARAAN FINTECH
Central Dinamika
Penggunaan Credit scoring Debt collection Penyalahgunaan
Reporting Kredit macet Regulasi
Teknologi data
System
46
RISIKO PENYELENGGARAAN FINTECH
PERLINDUNGAN DATA KEPENTINGAN NASIONAL
❑ Perlindungan Dana Pengguna ❑ Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
▪ Potensi kehilangan maupun penurunan
kemampuan finansial baik yang ▪ Kemudahan dan kecepatan yang
diakibatkan oleh penyalahgunaan, ditawarkan oleh FinTech menimbulkan
penipuan, maupun force majeur dari potensi penyalahgunaan untuk kegiatan
kegiatan FinTech. pencucian uang maupun pendanaan
terorisme.
❑ Perlindungan Data Penguna
❑ Stabilitas Sistem Keuangan
▪ Isu privasi pengguna FinTech yang
rawan terhadap penyalahgunaan data ▪ Perlu manajemen risiko yang memadai
baik yang disengaja maupun tidak agar tidak berdampak negatif terhadap
sengaja (serangan hacker, malware, dll) stabilitas sistem keuangan.
47
FINTECH ILEGAL
❑ Karakter fintech ilegal
 Penyelenggara fintech yang menjalankan kegiatan operasionalnya:

• Tanpa entitas hukum yang jelas
• Tanpa izin usaha
• Tidak terdaftar atau teregistrasi pada institusi/otoritas yang berwenang
• Memalsukan penyelenggara fintech yang terdaftar
❑ Perilaku fintech ilegal
• Tidak terdapat transparansi produk

• Lokasi kantor cenderung tidak jelas
• Lokasi server tidak di Indonesia
• Melakukan penagihan dengan cara-cara yang kasar, cenderung mengancam dan bertentangan dengan hukum
• Tidak terdapat Batasan yang jelas mengenai akses data pribadi pengguna
• Rawan terhadap pencucian uang dan penipuan
❑ Ranah fintech ilegal, a.l P2P Lending, Investasi mata uang kripto, foreign exchange, illegal investment
48
FINTECH ILEGAL
*168 total Fintech illegal menurut data OJK
49
ASOSIASI FINTECH PENDANAAN BERSAMA INDONESIA

(AFPI)
❑ Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)
▪ OJK memiliki mandat untuk membangun industri Fintech di Indonesia, sehingga sebagian dari exposure dialihkan kepada AFPI.
▪ Pasal 48 POJK 77/2016 tentang kewajiban terdaftar di Asosiasi;
▪ Code of Conduct untuk anggota AFPI;
▪ Peran AFPI dalam menentukan kebijakan kegiatan usaha P2P Lending (Bunga;Tenor; Penagihan)
❑ Pedoman Perilaku AFPI

• Sudah berlaku sejak November 2018;
• Suku Bunga 0.8%/hari;
• Sertifikasi agen penagihan oleh AFPI (internal dan eksternal);
• Larangan penggunaan kekerasan fisik dan mental, baik di dunia maya maupun dunia fisik terhadap penerima pinjaman, harta
bendanya, ataupun kerabat dan keluarganya;
• Pelanggaran atas Pedoman Perilaku dapat berakibat:
o Teguran tertulis;
o Publikasi nama anggota dan ketentuan yang dilanggar kepada OJK dan masyarakat;
o Pemberhentian sementara dari keanggotaan Asosiasi;
o Pemberhentian tetap dari keanggotaan Asosiasi.
❑ Surat larangan akses daftar kontak, berkas gambar, dan informasi pribadi lainnya pada smartphone pengguna Fintech Lending
▪ Masih banyak penyelenggara yang mengakses daftar kontak, berkas gambar, dan informasi pribadi lainnya pada smartphone
pengguna Fintech Lending, padahal seharusnya hanya boleh mengakses peta, kamera, dan mikrofon;
▪ Larangan dimaksudkan untuk perlindungan konsumen, namun sebenarnya penyelenggara bergantung pada akses terhadap data-data
yang dilarang OJK tersebut dalam menjalankan aktivitasnya;
▪ Model bisnis dari penyelenggara yang sudah terdaftar di OJK banyak yang bergantung pada akses data yang dilarang OJK tersebut
sehingga perlu waktu lebih untuk penyesuaian.
50
P E RA N K O NS ULTA N HUK UM PA DA S E K TOR F I NTE CH
51
PERAN KO N S U LTA N HUKUM
❑ Pemahaman mendalam tentang bisnis jasa keuangan, mencakup

perbankan, pasar modal, asuransi dan lainnya
❑ Mendalami peraturan yang berlaku mengenai fintech dan mencari

referensi dari yurisdiksi lain
❑ Up to date dan memiliki keingintahuan untuk memahami bisnis

klien/calon klien dan membentuk ketertarikan pada sektor dan pasar
fintech (commercial awareness).
❑ Mencari keseimbangan antara peraturan yang ada dan perkembangan

fintech yang dinamis.
❑ Memahami peran masing-masing regulator terkait yang mengatur

dan membawahi masing-masing fintech
❑ Aktif berkomunikasi dan membantu asosiasi – asosiasi di bidang

Fintech untuk memahami issue-issue terkini dalam perkembangan
industry fintech
52
PERAN KO N S U LTA N HUKUM
Feasibility Membantu dalam Sebagai Advis untuk

Merangkai Membantu
assessment: perizinan/persetujuan jembatan kepatuhan
dokumen dalam transaki
Identifikasi jenis /pendaftaran komunikasi peraturan
hukum yang berkaitan
usaha, batasan antara klien
dengan fintech,
kepemilikan dengan
i.e. M&A,
asing dan regulator
Financing, IPO
persyaratan
perizinan.
53
Ter ima Kasih
Pr ihand ana S. Prasetyo Ad i - Par tner
p p r a s e t y o a d i @ p h g l a w. c o . i d
0812 1234 2377
www.phglaw.co.id
54

Memahami Legal Framework Financial Teknology Di Indonesia

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Memahami Legal Framework Financial Teknology Di Indonesia

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ASPEK HUKUM

FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)

PHG Attorney at Law Legal Solution - Beyond Expectation

Manajemen Investasi & Layanan Pinjam-Meminjam

ASOSIASI FINTECH DI INDONESIA

Asosiasi Fintech Asosiasi FinTech Indonesia Asosiasi Fintech Syariah

REGULASI FINTECH OLEH OJK

❑ POJK 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan

PEER -TO-PEER LEN D I N G (P 2P LEN D I N G )

PEER -TO-PEER LEN D I N G (P 2P

Fintech Lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan yang

• Berasal dari dalam

PEER -TO-PEER LEN D I N G (P 2P

PEER -TO-PEER LEN D I N G (P 2P

Pinjaman untuk usaha

Pinjaman untuk usaha

PEER -TO-PEER LEN D I N G (P 2P

JENIS P2P LENDING DI INDONESIA

Pinjaman untuk pembiayaan konsumtif Pinjaman untuk pembiayaan

menjual saham secara langsung kepada pemodal (4) Mendaftar sebagai

Regulatory Sandbox IKD OJK Regulatory Sandbox Fintech BI

❑ Persyaratan: inovatif, berdampak pada

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

JENIS JENIS IKD

S TA NDA R P E NYUS UNA N K O NT RA K F I NTE CH

PEER TO PEER LEN D I N G

Pemberi Penyelenggara Fintech Lending Penerima

PEER TO PEER LEN D I N G

f. suku bunga pinjaman;

PEER TO PEER LEN D I N G

Pemberi Penyelenggara Fintech Lending Penerima

PEER TO PEER LEN D I N G

❑ Paling sedikit memuat: ❑ Penyelenggara wajib menyediakan akses informasi kepada

❑ dituangkan dalam bentuk perjanjian baku; dan

❑ ketentuan mengenai pemberian kuasa kepada Penyelenggara untuk mewakili

FAKTOR-FAKTOR PENYELENGGARAAN FINTECH

RISIKO PENYELENGGARAAN FINTECH

PERLINDUNGAN DATA KEPENTINGAN NASIONAL

❑ Perlindungan Dana Pengguna ❑ Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

❑ Karakter fintech ilegal

 Penyelenggara fintech yang menjalankan kegiatan operasionalnya:

❑ Perilaku fintech ilegal

• Tidak terdapat transparansi produk

*168 total Fintech illegal menurut data OJK

ASOSIASI FINTECH PENDANAAN BERSAMA INDONESIA

❑ Pedoman Perilaku AFPI

P E RA N K O NS ULTA N HUK UM PA DA S E K TOR F I NTE CH

PERAN KO N S U LTA N HUKUM

❑ Pemahaman mendalam tentang bisnis jasa keuangan, mencakup

❑ Mendalami peraturan yang berlaku mengenai fintech dan mencari