Anda di halaman 1dari 1

1.

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, kami memahami bahwa ChildFund International
merupakan suatu organisasi non-profit berbadan hukum yang didirikan berdasarkan hukum
negara asing. Sedangkan, ChildFund Indonesia merupakan cabang dari ChildFund International
berdasarkan MoU dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia.

ChildFund International sebagai Social Entrepreneur di Indonesia

Mengenai hal ini, pada dasarnya harus dikaji lebih dalam mengenai wujud dari kegiatan Social
Entrepreneurship yang dibayangkan oleh ChildFund serta media yang hendak digunakan oleh
ChildFund untuk melaksanakan kegiatan ini. Pembatasan maupun ketentuan-ketentuan hukum
serta perizinan yang berlaku dapat berbeda tergantung dengan faktor-faktor seperti, sektor
usaha dan/atau media usaha.

Hingga saat ini, belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur legalitas Organisasi
Internasional Non-Profit (OINP) dalam mengadakan kegiatan usaha di Indonesia. Mengenai
pendirian badan hukum seperti Yayasan dan PT, sejauh ini hukum tidak membatasi untuk suatu
badan hukum asing mendirikan badan hukum di Indonesia. Kendati demikian, perihal ini perlu
dikonfirmasikan kembali ke kementarian terkait.

2. Mengenai kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual atau HKI.

Hukum di Indonesia mensyaratkan HKI hanya dapat dimiliki oleh orang ataupun badan hukum
secara sendiri maupun bersama-sama. Dimungkinkan untuk orang asing ataupun badan hukum
asing untuk memiliki HKI di Indonesia. Dalam hal ini ChildFund International yang merupakan
NGO berbadan hukum dapat menjadi pemegan HKI yang terdaftar atau tercatat di Indonesia.
Jika nanti didirikan Yayasan atau PT baru, maka badan hukum ini juga dapat menjadi pemegang
HKI.

Mengenai keadilan bagi karyawan yang sejatinya merupakan pencipta, inventor, dan/atau
kontributor dari HKI, di Indonesia tidak ada pengaturan khusus mengenai pembagian insentif
bagi pihak tersebut. Namun, perlu dikaji lebih lanjut rezim HKI yang mendasari ‘buah’ dari
ide/inovasi tersebut. Sebagai informasi, HKI terbagi menjadi beberapa rezim, yaitu merek,
paten, hak cipta, desain industri, dan rahasia dagang, masing-masing rezim HKI ini memiliki
diatur oleh peraturan yang berbeda.

Salah satu skema yang umum adalah: pemegang HKI dapat memberikan insentif kepada
karyawannya sebagai timbal balik atas kontribusinya dalam membuahkan HKI yang nantinya
dipegang oleh ChildFund International tersebut. Hal ini dapat diatur dalam sebuah perjanjian
tertulis antara pemegang hak kekayaan intelektual dengan karyawan dengan mematuhi
peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing rezim HKI.

Anda mungkin juga menyukai