Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

IBU HAMIL DENGAN HEPATITIS

DISUSUN OLEH:
ILMA PRATAMA
21621695

DOSEN:
AIDA RATNA WIJAYANTI,S.Keb.,Bd.,M.Keb

D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Ibu hamil dengan Hepatitis“ dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kegawatdaruratan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Asuhan kebidanan inidengan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber yang relevan,yang nantinya dapat bermanfaat bagi semua untuk
mengatasi kesulitan belajar dalam mempelajari asuhan kebidanan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya, Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk sekarang dan
masa depan.

Wassalamualaikum wr wb

Ponorogo 9 februari 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Hepatitis bermasalah di Indonesia, pertama oleh karena carrier-nya tergolong banyak,


Kedua, imunisasi Hepatitis pada bayi (Universal Immunization) di Indonesia baru
dimulai beberapa tahun lampau (1996). Hal ketiga, belum semua orang berisiko tinggi
kena Hepatitis patuh meminta vaksinasi. Dengan kondisi seperti itu, berarti masyarakat
yang telanjur tertular Hepatitis sudah sekian banyak, dan kian tak terkontrol pula.
Masih banyak masyarakat kita yang belum tahu, bahwa hubungan seks bebas juga bisa
menjadi sumber penularan Hepatitis. Sembarang melacur, lalu seorang suami tanpa
disadarinya sebab mungkin tidak tahu, menularkan penyakitnya kepada istrinya, lalu
kepada anak-anaknya lewat cemaran cairan tubuh antar-anggota keluarga, atau persalinan
bayi.Penyakit ini biasanya jarang terjadi pada wanita hamil. Namun, apabila timbul
ikterus (gejala kuning) pada kehamilan, maka penyebabnya yang paling sering adalah
hepatitis virus.
Pada wanita hamil kemungkinan untuk terjangkit hepatitis virus adalah sama dengan
wanita tidak hamil pada usia yang sama. Di negara sedang berkembang, wanita hamil
lebih mudah terkena hepatitis virus. Hal ini erat hubungannya dengan keadaan nutrisi dan
higiene sanitasi yang kurang baik. Hepatitis virus dapat timbul pada ketiga trimester
kehamilan dengan angka kejadian yang sama. Menurut sebuah penelitian, 9.5 persen
hepatitis virus terjadi pada trimester I, 32 persen terjadi pada trimester II, dan 58.5 persen
terjadi pada trimester III.

1.1 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian tentang hepatitis?
b. Apa etiologi hepatitis?
c. Apa gejala pada hepatitis?
d. Apa pengaruh hepatitis virus pada kehamilan dan janin?
e. Bagaimana pencegahan pada hepatitis?
f. Apa pengobatan pada hepatitis?

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian hepatitis


b. Untuk mengetahui etiologi hepatitis
c. Untuk mengetahui gejala hepatitis
d. Untuk mengetahui pengaruh hepatitis pada kehamilan dan janin
e. Untuk mengetahui pencegahan hepatitis
f. Untuk mengetahui pengobatan hepatitis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan
menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. ( Panduan Lengkap
Kebidanan & Keperawatan )
Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab seperti virus sampai dengan obat-obatan,
termasuk obat tradisional. ( Asuhan Kebidanan IV Patologi Kebidanan )
Hepatitis atau radang hati, satu jenis penyakit hati yang paling sering dijumpai di antara penyakit
panyakit lain yang menyerang hati. Penyakit ini terutama disebabkan oleh virus dan ditandai oleh
perubahan warna kulit dan bagian putih mata (sclera) menjadi kekuningan. Warna kuning
tersebut timbul karena adanya pengendapan pigmen bilirubin, yang bersal dari cairan empedu.
Warna air kencing penderita pun menjadi kuning atau bahkan kecoklatan seperti air teh.
(Ensiklopedi)
Hepatitis dikategorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G.
di Indonesia penderita penyakit hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami banyak
golongan hepatitis B dan hepatitis C. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “
hepatitis akut” ,hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “ hepatitis kronik “.

2.2 Etiologi

Penyebab hepatitis bermacam-macam. Pada prinsipnya penyebab hepatitis terbagi atas


infeksi dan bukan infeksi.
Penyebab-penyebab tersebut antara lain :
a. Infeksi virus ; hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D,
Hepatitis E, Hepatitis F, hepatitis G.
b. Non virus ; Komplikasi dari penyakit lain, Alkohol, Obat-obatan kimia atau zat kimia,
Penyakit autoimun.
Sedangkan penyakit hepatitis yang ditimbulkannya disebut sesuai dengan nama virusnya. Di
antara ketujuh jenis hepatitis tersebut, hepatitis A, B dan C merupakan jenis hepatitis terbanyak
yang sering dijumpai. Sedangkan kasus hepatitis F masih jarang ditemukan. Para ahli pun masih
memperdebatkan apakah hepatitis F merupakan jenis hepatitis tersendiri atau tidak.
Ikterus merupakan salah satu gajala klinis pada wanita hamil dengan hepatitis, namun adapun
ikterus dalam kehamilan sebenarnya disebabkan oleh beberapa keadaan. Ikterus yang disebabkan
oleh kehamilan berupa ; perlemakan hati akut, toksemia, dan kolestasis intrhepatik. Sedangkan
ikterus yang tejadi bersamaan dengan suatu kehamilan; hepatitis virus, batu empedu, penggunaan
obat-obatan hepatotoksik, dan sirosis hepatis. Ikterus dapat timbul pada satu dari 1500
kehamilan, 41% diantaranya adalah hepatitis virus,21% oleh karna kolestatis intahepatik, dan
kurang dari 6% oleh karna obtruksi saluran empedu di luar hati.
2.3 Gejala

Penyakit hati biasanya jarang terjadi pada wanita hamil, namun apabila timbul ikterus pada
kehamilan, maka penyebabnya yang paling tering adalah hepatitis virus. Penyakit hepatitis
biasanya memberikan keluhan mual, muntah, anoreksia, demam ringan, mata kunang. Pada
pemeriksaan fisik dapat dijumpai ikterus dan hepatomegali, sedangkan splenomegali hanya
ditemukan pada 20-25% penderita.
Gejala dan tanda penyakit hepatitis-B adalah sebagai berikut :
a. Selera makan hilang
b. Rasa tidak enak di perut
c. Mual sampai muntah
d. Demam tidak tinggi Kadang-kadang disertai nyeri sendi
e. Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
f. Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
g. Kulit seluruh tubuh tampak kuning
h. Air seni berwarna coklat

2.4 Pengaruh hepatitis virus pada kehamilan dan janin

a. Pengaruh hepatits virus pada kehamilan


Bila hepatitis virus terjadi pada trimester I atau permulaan trimeseter II maka gejala-
gejala nya akan sama dengan gejala hepatitis virus pada wanita tidak hamil.
Meskipun gejala-gejala yang timbul relatip lebih ringan dibanding dengan gejala-
gejala yang timbul pada trimester III, namun penderita hendaknya tetap dirawat di
rumah sakit.
Hepatitis virus yang terjadi pada trimester III, akan menimbulkan gejala-gejala yang
lebih berat dan penderita umumnya menunjukkan gejala-gejala fulminant. Pada fase
inilah acute hepatic necrosis sering terjadi, dengan menimbulkan mortalitas Ibu yang
sangat tinggi, dibandingkan dengan penderita tidak hamil. Pada trimester III, adanya
defisiensi faktor lipo tropic disertai kebutuhan janin yang meningkat akan nutrisi,
menyebabkan penderita mudah jatuh dalam acute hepatic necrosis Tampaknya
keadaan gizi ibu hamil sangat menentukan prognose.
Penyelidik lain juga menyimpulkan, bahwa berat ringan gejala hepatitis virus pada
kehamilan sangat tergantung dari keadaan gizi Ibu hamil. Gizi buruk khususnya
defisiensi protein, ditambah pula meningkatnya kebutuhan protein untuk
pertumbuhan janin,menyebabkan infeksi hepatitis virus pada kehamilan memberi
gejala-gejala yang jauh lebih berat.Pengaruh kehamilan terhadap berat ringannya
hepatitis virus,telah diselidiki oleh ADAM, yaitu dengan cara mencari hubungan
antara perubahan-perubahan koagulasi pada kehamilan dengan beratnya gejala-gejala
hepatitis virus. Diketahui bahwa pada wanita hamil, secara fisiologik terjadi
perubahan-perubahan dalam proses pembekuan darah, yaitu dengan kenaikan faktor-
faktor pembekuan dan penurunan aktivitas fibrinolitik, sehingga pada kehamilan
mudah terjadi DIC(Disseminated Intra Vascular Coagulation). Dalam penelitianini
terbukti bahwa DIC tidak berperan dalam meningkatkan beratnya hepatitis virus pada
kehamilan.Tetapi sebaliknya, bila sudah terjadi gejala-gejala hepatitis virus yang
fulminant, barulah DIC mempunyai arti.

b. Pengaruh hepatitis pada janin


Hepatitis virus pada kehamilan dapat ditularkan kepada janin, baik in utero maupun
segera setelah lahir. Penularan virus ini pada janin, dapat terjadi dengan beberapa
cara, yaitu :
a. Melewati placenta
b. Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan
c. Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibunya
d. Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.
Baik virus A maupun virus B dapat menembus placenta, sehingga terjadi hepatitis
virus in utero dengan akibat janin lahir mati, atau janin mati pada periode neonatal.
Jenis virus yang lebih banyak dilaporkan dapat menembus placenta, ialah virus type
B. Beberapa bukti, bahwa virus hepatitis dapat menembus placenta, ialah
ditemukannya hepatitis antigen dalam tubuh janin in utero atau pada janin barulahir.
Selain itu telah dilakukan pula autopsy pada janin-janin yang mati pada periode
neonatal akibat infeksi hepatitis virus. Hasil autopsy menunjukkan adanya perubahan-
perubahan pada hepar, mulai dari nekrosis sel-sel hepar sampai suatu bentuk
cirrhosis. Perubahan-perubahan yang lanjut pada heparini, hanya mungkin terjadi bila
infeksi sudah mulai terjadi sejak janin dalam rahim.
Kelainan yang ditemukan pada hepar janin, lebih banyak terpusat pada lobus kiri. Hal
ini membuktikan, bahwa penyebaran virus hepatitis dari Ibu ke janin dapat terjadi
secara hematogen.Angka kejadian penularan virus hepatitis dari Ibu ke janin atau
bayinya, tergantung dari tenggang waktu antara timbulnya infeksi pada Ibu dengan
saat persalinan. Angka tertinggi didapatkan, bila infeksi hepatitis virus terjadi pada
kehamilan trimester III. Meskipun pada Ibu-Ibu yang mengalami hepatitis virus pada
waktu hamil, tidak memberi gejala-gejala icterus pada bayi-nya yang baru lahir,
namun hal ini tidak berarti bahwa bayi yang baru lahir tidak mengandung virus
tersebut.Ibu hamil yang menderita hepatitis virus B dengan gejala-gejala klinik yang
jelas, akan menimbulkan penularan pada janinnya jauh lebih besar dibandingkan
dengan Ibu-Ibu hamil yang hanya merupakan carrier tanpa gejala klinik.
Dilaporkan, bahwa Ibu hamil yang mengalami hepatitis virus B, dengan gejala yang
jelas, 48% dari bayinya terjangkit hepatitis, sedang pada Ibu-lbu hamil yang hanya
sebagai carrier Hepatitis Virus B antigen, hanya 5% dari bayinya mengalami virus B
antigenemia. Meskipun hepatitis virus, belum jelas pengaruh nya terhadap
kelangsungan kehamilan, namun dilaporkan bahwa kelahiran prematur terjadi pada
66% kehamilan yang disertai hepatitisvirus B. Adanya icterus pada Ibu hamil tidak
akan menimbulkan kerena icterus pada janin. Icterus terjadi akibat adanya
unconjugated bilirubin yang melewati placenta dari Ibu-Ibu hamil yang mengalami
hemolitik jaundice. Bila penularan hepatitis virus pada janin terjadi pada waktu
persalinan maka gejala-gejalanya baru akan nampak dua sampai tiga bulan kemudian.
Sampai sekarang belum dapat dibuktikan, bahwa hepatitis virus pada Ibu hamil dapat
menimbulkan kelainan congenital pada janinnya. Pada pemeriksaan placenta, dari
kehamilan yang disertai hepatitis virus, tidak dijumpai perubahan-perubahan yang
menyolok, hanya ditemukan bercak-bercak bilirubin. Bila terjadi penularan virus B in
utero, maka keadaan ini tidak memberikan kekebalan pada janin dengan kehamilan
berikutnya.

2.5 Pencegahan

Semua Ibu hamil yang mengalami kontak langsung dengan penderita hepatitis virus A
hendaknya diberi immuno globulinsejumlah 0,1 cc/kg. berat badan. Gamma globulin
ternyatatidak efektif untuk mencegah hepatitis virus B. Gizi Ibu hamil hendaknya dipertahankan
seoptimal mungkin, karena gizi yang buruk mempermudah penularan hepatitis virus. Untuk
kehamilan berikutnya hendaknya diberi jarak sekurang-kurangnya enam bulan setelah
persalinan, dengan syarat setelah 6 bulan tersebut semua gejala dan pemeriksaan laborato-rium
telah kembali normal. Setelah persalinan, pada penderita hendaknya tetap dilakukan pemeriksaan
laboratorium dalam waktu dua bulan, empat bulan dan enam bulan kemudian.

2.6 Pengobatan

Pengobatan infeksi hepatitis virus pada kehamilan tidak berbeda dengan wanita tidak hamil.
Penderita harus tirah baring di rumah sakit sampai gejala icterus hilang dan bilirubin dalam
serum menjadi normal. Makanan diberikan dengan sedikit mengandung lemak tetapitinggi
protein dan karbohydrat. Pemakaian obat-obatan hepatotoxic hendaknya dihindari.Kortison baru
diberikan bila terjadi penyulit. Perlu diingatpada hepatitis virus yang aktip dan cukup berat,
mempunyai risiko untuk terjadi perdarahan post-partum, karena menurun-nya kadar vitamin K.
Janin baru lahir hendaknya tetap diikuti sampai periode post natal dengan dilakukan pemeriksaan
trans aminase serum dan pemeriksaan hepatitis virus anti gen secara periodik. Janin baru lahir
tidak perlu diberi pengobatan khusus bila tidak mengalami penyulit-penyulit lain.

BAB III

PENGKAJIAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL USIA KANDUNGAN 38 MGG DENGAN
HEPATITIS B

Tanggal masuk RS/klinik/Puskesmas/ PMB : 23 Oktober 2020


Jam : 08.00
Tanggal pengkajian : 23 Oktober 2020
Jam : 08.10
Nomer reg. pasien : 2842
Nomer bed pasien : _________________________________

I. SUBYEKTIF
1.1 Identitas
Nama Ibu :Ny.M Nama Suami :Tn.Y
Umur : 25 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bungkal Alamat : Bungkal
No. Telp :085XXXXX No. Telp : 0822XXXX

1.2 Keluhan
Hamil anak pertama dan tidak pernah keguguran. Mulai merasakan pergerakan janin saat
umur kehamilan 5 bulan, janin bergerak kuat, dan tidak nyeri saat janin bergerak. Akhir-
akhir ini sering BAK dan beberapa hari ini sering merasakan mules dari pinggang
menjalar ke depan, tapi setelah itu hilang. Selama hamil telah memeriksakan kehamilan
sebanyak 4 kali. Tablet penambah darah, vitamin dan obat penyakit kuning yang
diberikan bidan selalu diminum. Makan sehari-hari teratur dan bervariasi, serta selalu
minum susu.

1.3 Alasan Kunjungan

Riwayat menstruasi
HPHT :2 Februari 2020 Dismenorrhea :-
Lama :6 hari Fluor albus :-
Banyaknya :-+ 15cc Jumlah :-
Siklus :28 hari Warna/ bau :-
Teratur/tidak :Teratur HPL :
1.4 Riwayat obstetri
No Kehamilan Persalinan Anak Nifas Ket
Suami UK Penyulit Jenis Peno Tempat Penyulit Sex BB Usia Laktasi Penyulit
ke- long
38mg Tidak
1 - - - - - - - - -
g ada

1.5 Riwayat Kehamilan Sekarang


ANC TM I : Berapa kali : 1x
Keluhan : mual muntah
Terapi/ HE : vitonal 1x1 KIE nutrisi
TM II : Berapa kali : 1x
Keluhan : tidak ada
Terapi/ HE : KIE pola istirahat
TM III : Berapa kali : 2x
Keluhan : Demam, sering BAK, sakit pinggang
Terapi/ HE : Paracetamol,Vit B6,B12
PPtest (jika dilakukan) tanggal :
Imunisasi TT : 2x
Pergerakan janin pertama kali: UK 22mgg
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir :

1.6 Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun karna ingin cepat
cepat hamil.
1.7 Riwayat Kesehatan dan penyakit klien
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit serius atau menurun seperti Penyakit jantung,
Hipertensi, asma, Diabetes Mellitus, ginjal, hepatitis, maupun TBC

Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan keluarganya sehat dan tidak mempunyai penyakit serius atau menurun
seperti Riwayat penyakit jantung, asma, Diabetes Mellitus, hepatitis, TBC, hipertensi,
maupun riwayat gemell)

Pola fungsi kesehatan


Pola aktivitas Sebelum hamil Saat hamil
Pola Nutrisi -makan 3x sehari porsi Makan 3x sehari porsi secukupnya
secukupnya dg nasi,lauk dg nasi ,lauk pauk ,sayur,3 hari
pauk,sayur terakhir nafsu makan beerkurang
Pola eliminasi -Bak 6x sehari konsistensi cair -Bak 7-8x sehari kosistensi cair
warna kuning jernih dan bau warna kuning jernih bau khas urin
khas urin. -Bab 2x sehari kosistensi lembek
-Bb 2x ssehari kosistensi lembek warna kecoklatan dan bau khas
,warna kecoklatan,dan bau khas feses.
feses
Pola istirahat -Tidur siang tidak teratur -Tidur siang tidak teratur
-Tidur malam 8 jam -Tidur malam 6-7 jam
Personal hygne -mandi2x sehari -Mandi 3x sehari
-Sikat gigi 3x sehari -Sikat gigi 3x sehari
-Keramas 3x seminggu -keramas 4x seminggu
-Ganti pakaian 2x sehari -Ganti pakaian 2x sehari
Pola aktivitas seksual 3-4x seminggu 3x seminggu
Pola kebiasaan Tidak merokok,minum minuman Tidak merokok ,tidak minum
keras dan tidak mengonsumsi minuman keras ,tidak mengonsumsi
obat obatan obat obatan

1.8 Riwayat psikososial dan budaya


Menikah : 1x
Usia pertama menikah: istri 22 tahun suami 25 tahun
Lama menikah : 3 tahun
Kehamilan ini direncanakan : direncanakan
Jumlah keluarga yang tinggal serumah : 2 suami istri
Kepercayaan berhubungan dengan kehamilan : tidak ada

II. OBYEKTIF
2.1 Pemeriksaan umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : compos mentis
Hasil :
 Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah : 110/80 mmhg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 37,5
- RR : 20
 BB sekarang : 75kg
 BB sebelum hamil : 55 kg
 TB : 160cm
 LILA : 30 cm

2.2 Pemeriksaan fisik


a. Kepala
1) Rambut : warna hitam, tidak rontok ,ada ketombe
2) Muka : tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum pucat
3) Mata : simetris sklera kuning, konjungtiva merah pucat

4) Hidung : tidak ada sekret tidak ada , polip


5) Mulut : (bibir kering , pucat ada gigi karies, stomatitis
6) Telinga : simetris ada serumen
7) Leher
Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, dan
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

b. Dada
Payudara bersih, bentuk simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan atau
massa abnormal, tidak adasuara wheezing, ronkhi, retraksi dindidng dada
c. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi,ada linea nigra tidak ada striae gravidarum
livide/albican)
- Leopold 1 : TFU 3 jari di bawah Px (29 cm), pada fundus teraba bagian agak
bundar, lunak, dan tidak melenting (bokong)

- Leopold 2 : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada
bagian kanan perut ibu teraba bagian yang mempunyai tahanan dan
mempunyai memeanjang dari atas ke bawah

- Leopold 3 : Pada bagian bawah peut ibu teraba bagian yang keras, bundar,
melenting, serta masih dapat digoyangkan

- Leopold 4 : Konvergen (4/5)

- DJJ : 140x
TBJ :2650

d. Genitalia
Keadaan perineum baik , pengeluaran per vaginam, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini, oedema

e. Anus : tidak ada hemorrhoid


f. Ekstemitas
kuku jari bersih tidak ada oedema tangan - kaki, tidak ada varises pada kaki, refleks
patella kanan/ kiri(+)

Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan dalam (VT) : tidak terkaji
b. Pelvimetris klinis : Tidak terkaji
c. Pemeriksaan panggul luar : tidak terkaji

d. Tes laboratorium rutin :


1. Darah : Hb 11gr , leukosit, trombosit, HbsAg, gol. Darah A

2. Urin : protein urin dan glukosa urin


e. Tes laboratorium khusus ( sesuai indikasi )
1. Darah : VDRL
2. Sediaan duh tubuh
3. Voluntary counseling tes HIV
f. Tes IVA ( Sesuai indikasi )

III. ANALISIS
- Diagnosis : Ny.M G1P0A0 dengan hepatitis B

- Masalah :

Anda mungkin juga menyukai