Disusun oleh:
201310330311157
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017
1
DAFTAR ISI
halaman:
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................6
2.1 Pengertian .........................................................................................6
2.2 Etiologi dan Faktor Resiko ...............................................................6
2.3 Patogenisis ........................................................................................7
2.4 Gejala Klinik ....................................................................................8
2.5 Pemeriksaan Laboratorium ..............................................................10
2.6 Penatalaksanaan ................................................................................11
2.7 Pengaruh Terhadap Kehamilan dan Ibu ...........................................13
Daftar Pustaka .....................................................................................................16
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Organisasi kesehatan dunia atau WHO memperkirakan bahwa lebih dari 2 miliar
orang di dunia terinfeksi HBV atau pernah terinfeksi HBV dan 350 juta orang di
dunia menderita hepatitis kronis oleh karena infeksi HBV ini, dan 1 juta orang
diantaranya meninggal setiap tahunnya akibat penyakit hati yang berkaitan dengan
infeksi HBV. Penyebaran infeksi HBV kronis sangat bervariasi secara global, di
8-15% dari populasi. Ini berarti di Asia Tenggara memiliki endemisitas yang
kronisitas.(1,2)
3
Gambar 2. Prevalensi infeksi hepatitis B pada orang dewasa 19-49 tahun (5)
pada anak usia dini. Infeksi kronis jauh lebih mungkin terjadi pada pasien
4
bayi(90%) dan anak-anak(30%) sedangkan tingkat infeksi akut lebih sering
ditemukan pada orang dewasa, namun tingkat pengembangan dari infeksi akut
menjadi infeksi kronis kurang dari 5% untuk pasien dewasa yang terinfeksi
HBV.(1,2,5)
Resiko penularan infeksi HBV dari ibu ke bayi berhubungan dengan status
replikasi dari virus itu sendiri yang dapat diihat dari adanya HBeAg pada ibu.
Pada ibu dengan HBeAg positif, 90% mereka menularkan infeksi HBV pada anak
mereka dibandingkan dengan anak dari ibu dengan HBeAg negatif yang
Penularan infeksi dari ibu ke anak dikenal sebagai infeksi perinatal (periode
perinatal dimulai dari 28 minggu kehamilan dan berakhir pada 28 hari setelah
termasuk infeksi dan dengan demikian dapat diganti dengan istilah "penularan ibu
infeksi HBV baik sebelum lahir, pada saat lahir dan pada anak usia dini. Untuk
bayi baru lahir yang ibunya positif (HBsAg dan HBeAg) dengan tidak
diberikannya imunisasi setelah lahir, risiko untuk infeksi HBV kronis adalah 70%
hingga 90% pada usia 6 bulan. Vaksinasi HBV dapat mencegah 70% -95% dari
infeksi HBV pada bayi yang lahir dari ibu HBeAg dan HBsAg positif.(1)
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
terpaparnya hepar dengan bahan kimia tertentu, penyakit autoimun, atau infeksi
1. Bila ibu mengidap HBsAg positif untuk jangka waktu lebih dari 6 bulan
4. Status HbsAg positif tersebut dapat disertai dengan atau tanpa HBeAg
positif. (4)
virus DNA berkapsul yang dapat menginfeksi hepar dan menyebabkan nekrosis
hepatoselular dan inflamasi. HBV adalah salah satu virus terkecil yang diketahui
satu fator resiko terbesar untuk terjadinya hepatoseluler karsinoma.Virus ini dapat
6
bersirkulasi dalam serum manusia (berukuran 42 nm), double-shelled particle,
dengan HBsAg yang merupakan komponen diluar kapsul dan komponen didalam
nukleo kapsul adalah hepatitis B core antigen (HBcAg). HBV DNA dapat
dideteksi dalam serum dan dapat digunakan untuk memonitor replikasi virus.(5)
2.3 Patogenesis
yang terpapar dengan darah yang terinfeksi dan berbagai cairan tubuh lainnya,
teori, ada tiga rute yang mungkin untuk transmisi HBVdari ibu yang terinfeksi
kepada bayinya(1):
a. Melewati barrier plasenta: darah ibu yang mengandung HbeAg positif dapat
abortus spontan).
terinfeksi HBV sejak konsepsi jika salah satu pasangan terinfeksi HBV.
Transmisi HBV dari ibu ke janin saat persalinan dipercaya karena akibat
dari terpaparnya janin dengan sekret serviks dan darah yang terinfeksi saat
persalinan.(1)
7
2. Transmisi postnatal selama perawatan atau melalui ASI.
Infeksi HBV dapat terjadi postnatal, bukan hanya karena transmisi dari ibu
ke bayi namun dapat pula antar anggota keluarga yang terinfeksi ke bayi.
Selain itu,meskipun HBV-DNA ada pada ASI ibu yang terinfeksi, menyusui
dan diberikan sesuai jadwal. Tidak perlu menunda menyusui hingga bayi
Fase pre-ikterik atau fase prodormal dari gejala awal sampai fase ikterik
biasanya berkisar antara 3 hingga 10 hari. Fase ini biasanya tidak memiliki gejala
spesifik, namun biasanya pasien merasa tidak enak badan, anorexia, mual,
muntah, nyeri perut pada kuadran kanan atas, demam, sakit kepala, myalgia, rash
pada kulit, arthralgia dan arthritis, dan urin berwarna gelap, gejala-gejala ini dapat
terjadi 1 sampai 2 hari sebelum fase ikterik. Fase ikterik biasanya terjadi selama 1
hingga 3 minggu dan ditandai dengan ikterik, feses yang berwarna pucat atau
(6)
keabu-abuan, dan hepatomegali (splenomegalijarang terjadi). Hepatitis B akut
terdiri dari fase ikterik dan fase resolusi. Fase ikterik ditandai dengan sklera
menjadi kuning dengan waktu rata-rata 90 hari sejak terinfeksi sampai menjadi
kuning. Pada pasien dengan bilirubin lebih dari 10 mg/dL, keluhan lemas dan
kuning biasanya berat dan keluhan dapat bertahan sampai beberapa bulan sebelum
resolusi sempurna. Gejala akut dapat berupa mual, muntah, nafsu makan
8
menurun, demam, nyeri perut dan ikterik.(7)McMahon dkk, melaporkan hanya
sekitar 30-50% orang dewasa mengalami fase ikterik pada hepatitis B akut,
sedangkan pada bayi dan anak-anak lebih jarang terjadi ikterik pada hepatitis B
akut. Resolusi dari hepatitis B akut berhubungan dengan eliminasi virus dari darah
dan munculnya anti-HBs.(8)Pasien hepatitis B akut dengan sistem imun yang baik
dapat sembuh spontan pada lebih dari 95% pasien, sedangkan sisanya dapat
menjadi 2 yaitu :
1 Hepatitis B kronik aktif. HbsAg positif dengan DNA VHB lebih dari 10 5
2 Carrier VHB Inaktif ( Inactive HBV Carrier State). Pada kelompok ini
HBsAg positif dengan titer DNA VHB yang rendah yaitu kurang dari 105
keluhan.
Pada hepatitis B tidak semua orang memiliki gejala dan tidak mengetahui
9
dewasa gejalanya terjadi setelah 3 bulan paparan. Jika telah kronis akan
Onset penyakit ini sering tersembunyi dengan gejala klinik yang tergantung usia
penderita. Kasus yang fatal dilaporkan di USA sebesar 0,5-1 %. Sebagian infeksi
akut VHB pada orang dewasa menghasilkan penyembuhan yang sempurna dengan
pengeluaran HBsAg dari darah dan produksi anti HBs yang dapat memberikan
munculnya sirosis hepatis atau kanker hati. Gejala akut dapat berupa mual,
10
menghilang jika infeksi sudah lama. Anti-
HBc (total) menggambarkan infeksi yang
akut, kronis atau sudah pernah terinfeksi
sebelumnya.
Hepatitis B virus DNA load Mengukur jumlah virus dalam darah dan
(HBV DNA) sebagai indikator seberapa aktifnya virus
tersebut bereplikasi.
2.6 Penatalaksanaan
Profilaksis pada wanita hamil yang telah tereksposure dan rentan terinfeksi
Pada kontak seksual, jarum suntik dan kontak nonseksual dalam rumah
sebagai berikut:
11
Jangan mendonorkan darah, organ tubuh, jaringan tubuh lain atau semen
menurut American Association for the Study of Liver Disease Practice Guidelines
12
2.6.2 Pada Saat Persalinan
Persalinan pengidap VHB tanpa infeksi akut tidak berbeda dengan penanganan
persalinan umumnya.(13)
fulminan antara lain sangat ikterik, nyeri perut kanan atas, kesadaran
menurun, dan hasil pemeriksaan urin; warna seperti teh pekat, urobilin dan
lamivudin tidak ada pengaruh pada bayi, tetapi ada yang masih
intrauterin. Persalinan pada ibu hamil dengan titer VHB tinggi (3,5 pg/ml)
atau HbsAg positif, lebih baik seksio sesarea. Demikian juga jika
persalinan yang lebih dari 16 jam pada pasien pengidap HbsAg positif.(13)
13
Dilaporkan 10-20 % ibu hamil dengan HBsAg positif yang tidak
wanita hamil dengan seropositif untuk HBsAg dan HBeAg menularkan virus
secara vertikel kepada janinnya dengan insiden ± 10 % pada trimester I dan 80-
90% pada trimester III. Adapun faktor predisposisi terjadinya transmisi vertikal
adalah:
mempunyai risiko kematian akibat sirosis atau kanker hati sebesar 15-25 % pada
usia dewasa nantinya. Infeksi VHB tidak menunjukkan efek teratogenik tapi
yang lebih tinggi diantara ibu hamil yang terkena infeksi akut selama kehamilan.
Dalam suatu studi pada infeksi hepatitis akut pada ibu hamil (tipe B atau non B)
mati atau stillbirth, abortus, ataupun malnutrisi intrauterine. Pada wanita dengan
karier VHB tidak akan mempengaruhi janinnya, tapi bayi dapat terinfeksi pada
saat persalinan (baik pervaginam maupun perabdominal) atau melalui ASI atau
kontak dengan karier pada tahun pertama dan kedua kehidupannya.Pada bayi yang
terinfeksi VHB selama 18 bulan pertama kehidupannya dan sampai 40% menjadi
14
karier jangka panjang dengan risiko sirosis dan kanker hepar dikemudian harinya.
(14)
jam sebelum disusui untuk pertama kalinya dan sebaiknya vaksinasi VHB
diberikan dalam 7 hari setelah lahir. Imunoglobulin merupakan produk darah yang
diambil dari darah donor yang memberikan imunitas sementara terhadap VHB
sekitar 1 bulan kemudian dan vaksinasi ketiga setelah 6 bulan dari vaksinasi
pertama.(14)
Tes hepatitis B terhadap HBsAg dianjurkan pada semua wanita hamil pada
saat kunjungan antenatal pertama atau pada wanita yang akan melahirkan tapi
positif pada skreening rutin yang menjadi karier VHB. Tetapi pemeriksaan rutin
wanita hamil tua untuk skreening tidak dianjurkan kecuali pada kasus-kasus
hepatitis, atau mempunyai kebiasaan yang berisiko tinggi untuk tertular seperti
dilakukan pada trimester III kehamilan. HbsAg yang positif tanpa IgM anti HBc
menunjukkan infeksi kronis sehingga bayinya harus mendapat HBIg dan vaksin
VHB.(14)
15
DAFTAR PUSTAKA
16
12. Apuzzio J, Block JM, Cullison S, Cohen C, Leong SL, London WT, et al.
2013. Chronic Hepatitis B in Pregnancy. Female Patient (Parsippany).
13. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2014. p. 906 – 907
14. Shiffman ML. Management of Acute Hepatitis B. Clin. Liver Dis.
2010;14:75–91
15. World Health Organization. Hepatitis B. 2002;2.
16. Giles ML, Grace R, Tai A, Michalak K, Walker SP. 2013. Prevention of
Mother to Child Transmission of Hepatitis B Virus During Pregnancy and
The Puerperium. Aust. New Zeal. J. Obstet. Gynaecol.
17