Anda di halaman 1dari 18

PENETAPAN BIAYA

BERDASARKAN VOLUME
(Traditional Costing)

Meirna Puspita Permatasari, SE., M.Ak

Materi Akuntansi Biaya kelas BB


APA ITU TRADITIONAL COSTING?
Alokasi overhead pabrik ke produk berdasarkan volume sumber
daya yang dikonsumsi (jam mesin, jam tenaga kerja, biaya tenaga
kerja, dsb)

Karakteristik traditional costing


Menggunakan satu tarif untuk seluruh pabrik (plantwide overhead rate) yang umumnya
berdasarkan jam mesin, jam tenaga kerja, biaya tenaga kerja, dsb.
Mudah diterapkan
Hanya mengalokasikan overhead terkait biaya produksi (manufacturing overhead)
Bisa digunakan untuk pelaporan eksternal dengan tujuan melaporkan Harga Pokok
Penjualan
Tidak cukup akurat
Sifat
BIAYA OVERHEAD

1. BIAYA TIDAK DAPAT LANGSUNG DIIDENTIFIKASI PADA PRODUK

Umumnya berupa bahan baku tidak langsung, tenaga


kerja tidak langsung, depresiasi, beban utilitas, dsb.
Otomasi juga dapat memperbesar overhead

2. PERILAKU BERVARIASI

Item biaya overhead yang berbeda dapat berubah sesuai volume produksi
Biaya tetap tidak berubah dengan bertambahnya volume produksi (biaya
tetap per unit semakin rendah)
Biaya variabel berubah secara proporsional sesuai dengan volume produksi
(biaya variabel per unit konstan dalam range tertentu)
Biaya semivariabel bisa berubah namun tidak selalu proporsional dengan
volume produksi
TARIF OVERHEAD DITETAPKAN
(PREDETERMINED OVERHEAD RATE)
Alokasi overhead tidak menunggu akhir periode karena akan
sangat bervariasi dan berpengaruh ke perubahan harga
produk
Strategi yang memungkinkan alokasi overhead yang logis
dan konsisten untuk setiap unit output
Faktor yang memengaruhi
ALOKASI OVERHEAD

Dasar yang digunakan (Base to be used)


Berperan sebagai dasar pembagi (penyebut) dalam menetapkan tarif overhead
Dasar alokasi harus berhubungan dengan fungsi yang direpresentasikan oleh biaya overhead (contoh: bila fungsi
bersifat labor-oriented, maka dasar yang digunakan adalah jam tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja
langsung)
Tujuan penetapan dasar alokasi adalah untuk memastikan pembebanan overhead dilakukan secara proporsional
dengan jumlah sumber daya yang dikonsumsi

Jenis Dasar (Base)


1. Physical output 4. Direct labor hour
2. Direct material 5. Machine hour
3. Direct labor cost 6. Transaction base
Faktor yang memengaruhi
ALOKASI OVERHEAD
Pemilihan Level Aktivitas (Kapasitas pabrik)
Terdapat 4 jenis level aktivitas (kapasitas pabrik) yaitu theoretical capacity, practical capacity, expected actual
capacity dan normal capacity
Semakin tinggi level aktivitas, tarif overhead (predetermined overhead rate) semakin rendah karena overhead tetap
didistribusikan ke unit aktivitas yang lebih banyak

Theoretical Capacity Practical Capacity Expected Actual Capacity Normal Capacity


Asumsi beroperasi Asumsi beroperasi Asumsi beroperasi Asumsi beroperasi sesuai
dengan kapasitas 75- rata-rata aktivitas pada
dengan kapasitas 100% dengan kapasitas sesuai
periode tersebut
tanpa interupsi 85% dengan interupsi output yang diharapkan Menstabilkan
(penyetelan, perbaikan, yang tak terhindarkan dapat diproduksi pada predetermined overhead
dll) (perbaikan, penundaan periode tersebut rate
Memfokuskan perhatian pengiriman material, Predetermined overhead Tarif (rate) dapat
pada peluang perbaikan libur karyawan, dsb) rate dapat berubah di berubah apabila harga
dari item overhead
melalui managerial masing-masing periode
berubah
judgment sesuai penambahan atau Tarif overhead
pengurangan rencana dibebankan (applied)
produksi dapat berbeda dari yang
sebenarnya
Penghitungan
TARIF OVERHEAD
(PREDETERMINED OVERHEAD RATE)

Tarif overhead =
Menghitung total
Menetapkan level biaya yang Biaya overhead dianggarkan
aktivitas (kapasitas dianggarkan untuk
pabrik) untuk dasar level aktivitas Level aktivitas yang
dianggarkan
alokasi yang ditetapkan (kapasitas pabrik)
tersebut

Interior Shop Guidelines reallygreatsite.com 9


APPLIED OVERHEAD VS
ACTUAL OVERHEAD
(Overhead dibebankan vs Overhead aktual)

Applied Overhead Actual Overhead

Jumlah biaya overhead yang Jumlah biaya overhead yang terjadi Underapplied overhead
dialokasikan ke produk di awal
Actual overhead > applied overhead
Nilai diperoleh dari bukti transaksi
Applied overhead =
overhead
Predetermined overhead rate x Overapplied overhead
actual activity
Actual overhead < applied overhead

Cara membandingkan applied dan


actual overhead adalah dengan
membuat T-account (overhead
control)
PENYELESAIAN UNDERAPPLIED
DAN OVERAPPLIED OVERHEAD
1. MENUTUP KE AKUN HARGA POKOK PENJUALAN
Harga Pokok Penjualan xxx Kondisi underapplied
Overhead control xxx

2. MENGALOKASIKAN KE PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES, BARANG JADI DAN HARGA


POKOK PENJUALAN
Hitung persentase komponen overhead masing-masing persediaan terhadap total persediaan
(alokasi overhead bisa dilihat di data masing-masing persediaan)
Alokasikan overapplied/underapplied overhead sesuai persentase tersebut

Barang Dalam Proses xxx


Kondisi underapplied
Barang Jadi xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Overhead control xxx
DEPARTEMENTALISASI
OVERHEAD
Sekilas tentang
DEPARTEMENTALISASI
Pengertian
Pembagian pabrik ke dalam beberapa segmen (departemen) di mana biaya akan dibebankan
Memungkinkan masing-masing departemen memiliki tarif overhead masing-masing sesuai cost drivernya
Lebih akurat dalam alokasi overhead
Umumnya dibagi ke dalam dua jenis departemen yaitu departemen produksi dan departemen pendukung (service)

Departemen Produksi

Mengubah atau menyusun bahan baku menjadi barang jadi (contoh: pencampuran, penggilingan, penyusunan, dsb)
Membagi pabrik ke dalam beberapa aktivitas fungsional, dengan masing-masing aktivitas atau sekelompok
aktivitas yang saling terkait dapat membentuk suatu departemen

Departemen Pendukung (Service)


Menyediakan aktivitas pendukung yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap proses produksi (contoh:
Human Resource, Administrasi, Utilitas, Material Handling, Pergudangan, dsb)
Biaya departemen pendukung dialokasikan ke departemen produksi untuk menetapkan tarif overhead
Distribusi
BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG (SERVICE)
Direct Method
Biaya departemen pendukung hanya didistribusikan langsung ke departemen produksi
Tidak ada biaya yang didistribusikan antar departemen pendukung meskipun secara aktual terjadi aktivitas antar
sesama departemen pendukung

Step Down Method


Mendistribusikan biaya departemen pendukung secara berurutan (sequential) dari satu departemen pendukung ke
departemen pendukung lainnya, baru ke departemen produksi
Sekali biaya didistribusikan dari satu departemen pendukung, tidak ada biaya departemen pendukung lain yang
didistribusikan kembali

Simultaneous Method
Biaya departemen pendukung didistribusikan secara simultan (bolak-balik)
Diselesaikan menggunakan persamaan garis sebelum mengalokasikan biaya
DATA OVERHEAD PER DEPARTEMEN
ALOKASI BIAYA OVERHEAD DEPARTEMEN
PENDUKUNG DENGAN DIRECT METHOD
ALOKASI BIAYA OVERHEAD DEPARTEMEN
PENDUKUNG DENGAN STEP-DOWN METHOD
ALOKASI BIAYA OVERHEAD DEPARTEMEN
PENDUKUNG DENGAN SIMULTANEOUS METHOD

Persamaan Garis
ALOKASI BIAYA OVERHEAD DEPARTEMEN
PENDUKUNG DENGAN SIMULTANEOUS METHOD

Anda mungkin juga menyukai