Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Pribadi

Nama:Lucky Reinaldy
Kelas :XII IPS 4
Tugas: Bahasa Indonesia

Liburan Sekolah
Liburan sekolah saya habiskan dengan pergi berlibur ke pangandaran. Kala itu, saya
pergi bersama ayah, ibu, dan kakak.
Kami berangkat dari Kuningan pada pukul 08.30 pagi dan sampai di Pangandaran
pada pukul 12.00 siang. Sesampainya di Pangandaran, ayah langsung mengajak
kami beribadah salat zuhur di Masjid yang terletak di pusat kota Pangandaran.
Selepas salat zuhur berjamaah, kami sekeluarga mampir ke sebuah restoran di
dekat Alun-alun Jepara yang menjual beraneka ragam hidangan laut.
Kami memesan beberapa makanan seperti ikan goreng, kepiting, udang, dan cah
kangkung untuk makan siang. Pangandaran memang merupakan kota pesisir,
sehingga hidangan laut sangat digemari di wilayah ini.
Rencananya, setelah selesai makan kami mau langsung pergi ke hotel dan check-in
di kamar yang sudah dipesan ibu dari jauh-jauh hari. Namun, tiba-tiba ayah
mengatakan dengan panik bahwa ponselnya hilang.
Setelah diingat-ingat lagi, ternyata ayah meninggalkan ponselnya di tempat wudhu.
Kami semua terburu-buru kembali ke masjid yang tidak jauh dari restoran.
Ayah mencari-cari di selasar tempat wudhu masjid, namun ponsel itu tidak ada.
Kemudian, ibu menanyakan kepada petugas masjid apakah mereka menemukan
adanya ponsel hilang sebelum salat zuhur.
Beruntung, ternyata ponsel tersebut memang disimpan oleh petugas masjid. Ia
menceritakan bahwa ponsel ayah ditemukan oleh salah satu jemaah masjid yang
datang setelah salat zuhur.
Kami semua lega dan berterima kasih kepada petugas masjid yang berbaik hati
menyimpan ponsel ayah. Selanjutnya, pada pukul 14.00 siang kami semua menuju
hotel untuk melakukan check-in.
Hotel kami terletak di kawasan Pantai Pangandaran. Pantai ini memiliki pasir yang
putih dan sangat indah. Saya dan kakak langsung kegirangan begitu melihat bahwa
kamar kami menghadap langsung ke laut dan kolam renang.
Setelah memindahkan seluruh barang bawaan ke kamar, kami semua berganti
pakaian renang untuk bermain air ke pantai. Syukurlah, cuaca di hari itu cerah,
sehingga kami bisa bermain-main dengan rasa aman.
Saya dan Kakak membuat istana pasir menggunakan cetakan plastik yang kami
bawa dari Kuningan. Ibu membantu mengumpulkan kulit kerang berwarna-warni
untuk menghias istana pasir kami.
Setelah istana pasir tersebut jadi, ayah mengambil foto kami bertiga bersama istana
pasir tersebut. Sayangnya, beberapa saat kemudian, istana pasir yang kami buat
hancur terkena ombak.
Ternyata, ombak di laut semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Tepat pukul 16.00
sore, penjaga pantai meminta kami semua untuk menjauh dari laut karena ombak
yang semakin kencang.
Saya, adik, ibu, dan ayah kembali ke hotel untuk membersihkan diri dan berganti
pakaian. Pukul 17.00 sore, kami semua turun ke restoran hotel untuk menikmati
makan malam dan pemandangan matahari terbenam.
Kami menyaksikan bagaimana perlahan-lahan langit berubah dari kuning, oranye,
keunguan, hingga gelap seiring dengan tenggelamnya matahari di ujung lautan. Ini
adalah pengalaman liburan paling berkesan yang saya lalui.

Anda mungkin juga menyukai