Teknik paling dasar pada futsal jelas adalah menendang bola karena inti dari permainan ini
adalah untuk menendang bola. Perlu diketahui bahwa ada 6 teknik atau cara menendang bola
yang wajib untuk dikuasai para pemain futsal. Berikut di bawah ini adalah sejumlah ulasan
singkat tentang cara menendang bola untuk dilatih.
Tubuh dapat diposisikan ada di sisi bola dan menghadap pada target arah bola bakal
diumpan.
Kaki yang menjadi tumpuan bisa berada di belakang bola.
Kaki yang dipakai menendang bisa ditarik lebih dulu ke belakang lalu diayunkan ke
samping sampai menyentuh bola.
Kaki jangan lupa tetap berada di sisi kiri/kanan bola.
Passing/Mengumpan Bola
Pada permainan futsal, proses passing atau mengumpan bola jelas menjadi salah satu teknik
dasar yang esensial untuk dilatih dan dikuasai oleh para pemain futsal. Ketika proses
mengumpan tak dilakukan dengan baik, maka bisa-bisa terjadi kesalahan dan malah
mengumpan ke arah lawan, bukannya ke kawan satu tim.
Passing merupakan teknik wajib yang perlu setiap pemain kuasai untuk bisa mendominasi di
dalam permainan futsal. Karena lapangan futsal termasuk kecil, maka strategi pada permainan
pun otomatis menggunakan teknik passing yang lebih sering supaya bisa menciptakan variasi
serangan, seperti:
Ketika berbicara tentang cara mengumpan bola lambung, tentu banyak dari kita berpikir bahwa
cara ini sama dengan passing. Tak salah kalau menganggapnya mirip seperti teknik passing,
namun tetap keduanya berbeda sebab chipping ini menggunakan kaki bagian atas alias ujung
sepatu untuk mengumpan. Tak hanya itu, tendangan juga mengenai daerah bawah bola.
Chipping juga merupakan teknik dasar yang sebaiknya dikuasai oleh para pemain futsal karena
dengan teknik ini, pelambungan bola bisa dilakukan naik ke atas sehingga akhirnya mampu
melalui pemain dari tim lawan pula. Pengumpanan bola dengan teknik ini biasa dilakukan untuk
mengumpan bola ke kawan satu tim, mengelabui lawan yang berhadapan dengan kita, maupun
ketika mencoba memasukkan bola alias mencetak gol.
Control/Menahan Bola
Teknik lainnya di dalam permainan futsal adalah teknik control alias menahan bola di mana
pemain juga penting untuk menguasainya. Teknik dasar ini perlu dipunyai seorang pemain
sewaktu menerima bola umpan dari teman setimnya supaya dapat langsung menguasai bola
secara penuh. Pengontrolan bola adalah dengan menggunakan kaki di mana bisa kaki bagian
luar, dalam maupun telapak kaki bagian dalam.
Tak hanya memakai kaki, sebetulnya menahan bola juga dapat dan sah-sah saja dilakukan
menggunakan paha, dada, serta anggota tubuh lainnya asalkan bukan tangan. Meski demikian,
kaki tetap adalah bagian tubuh yang paling umum digunakan untuk mengendalikan bola di
dalam permainan atau pertandingan futsal. Itulah mengapa teknik ini adalah hal wajib untuk
dikuasai para pemain karena mereka akan sangat membutuhkannya.
Dalam melakukannya, pastikan pandangan dari awal fokus pada arah datangnya bola.
Ketika bola sudah dekat menghampiri kita, selalu jaga keseimbangan.
Gunakan telapak kaki saja supaya mampu mengendalikan dan menguasai bola secara
lebih mudah dan supaya pergerakan bola dapat dihentikan dengan baik.
Biasanya, ketika kemampuan pemain dalam hal control semakin baik dan tepat maka makin
pendek jugalah jarak pantulan bola yang makin dekat juga dnegan badan kita. Dengan
demikian, tim lawan bakal menghadapi kesulitan dan tak akan bisa merebut bola yang sudah
berada dalam penguasaan kita.
1. Pola 1-2-1-2
Untuk pola ini 1 orang penjaga gawang, 2 orang back kiri dan kanan, 1
gelandang dan 2 striker kiri dan kanan.
Pada saat bertahan posisi semua berada di daerah sendiri dengan pola:
Pengatur serangan yakni gelandang bisa mengumpan ke posisi dua penyerang dan
bola bisa dimainkan diketiga posisi tersebut guna mencari celah untuk shooting bola
ke gawang lawan.
Tugas back kiri/kanan selain menjaga pergerakan lawan, juga ada pembagian tugas
ambil bola mati didaerah sendiri, jika bola mati ada di kanan maka back kanan yang
mengambil bola, begitu juga sebaliknya, diusahakan jangan saling mengambil posisi,
tujuannya agar selalu fokus terhadap daerah/wilayahnya sendiri. Sementara tugas
gelandang yakni mengatur serangan dan membantu pertahanan, makanya
gelandang paling memiliki stamina dan skill yang lebih prima.
2. Pola 1-2-3
Pola ini bisa diterapkan dengan catatan posisi 2 bek bisa menjaga dan mampu membantu
penyerangan, tentunya kapasitas 2 bek ini tidak hanya kuat mempertahankan area gawang,
namun juga mempunyai skill dalam pengaturan serangan, sehingga tiga penyerang bisa leluasa
mengobrak-abrik pertahanan lawan. Dengan pola ini diharapkan pola serangan lebih
dipertajam.
3. Pola 1-1-2-2Pola ini menjadikan ada posisi back yang menggantung dibelakang dua
pemain tengah, hal ini bertujuan supaya si back tunggal tersebut bisa menghalau dengan lugas
serangan-serangan yang kemungkinan lolos dari pertahanan sektor gelandang. Skill yang
dimiliki oleh back tunggal ini harus benar-benar prima, mampu membaca pergerankan bola dan
serangan lawan, disamping itu juga memiliki phisik yang kuat, mangingat posisi antara back
tunggal dengan gelandang sejajar, dimana pada posisi ini akan menghalau serangan -serangan
baik dari kiri maupun kanan, dan tentunya kerjasama dan kekompakan dengan posisi
gelandang sangat perlukan.
Pada pola ini juga, posisi sayap kanan maupun kiri difungsikan bisa membantu pertahanan,
turun ke bawah membantu back tunggal tersebut, maka dari itu posisi sayap ini harus memiliki
kecepatan lari dimana harus melakukan penyerangan dan segera balik ke pertahanan.
Didalam pola ini, jika terjadi bola mati didaerah pertahanan kiri maupun kanan, maka yang
berhak mengambil bola yakni masing2x sayap tersebut, tidak diserahkan kepada back tunggal
tersebut, mengingat jika dilakukan oleh back tunggal, maka dikhawatirkan posisi pertahanan
jadi lowong.
Dari semua pola yang diterangkan diatas, pada dasarnya diterapkan sebagai optimalisasi pola
serangan atau pola bertahan dalam suatu permainan itu sendiri, sehingga para pemain bisa
lebih memahami strategi permainan dan fokus terhadap tugas dari masing-pemain.
Pada umumnya cara penjagaan relatif sama dengan sepak bola yakni dalam posisi head to head
dengan lawan. Hanya, ada beberapa pembeda yang perlu dilakukan dalam latihan. Hal itu
adalah:
1. Ketika berhadapan langsung, sebaiknya posisi badan agak miring. Ini akan memudahkan
kita, ketika lawan berhasil melewati. Kita tak akan tertinggal jauh ketika sama-sama melakukan
sprint dan mengejar bola. Sebaliknya, jika berhadapan langsung, besar kemungkinan kita akan
kesulitan mengejar lawan yang melewati kita karena dia lebih dulu melakukan sprint. Ingat,
sprint di futsal jaraknya amat pendek.
2. Perhatikan jarak antara bola dengan posisi kita. Jangan terlalu jauh dan jangan terpengaruh
dengan gerak tipu pemain lawan. Pada saat kita fokus pada bola, akan mudah untuk memotong
serangan lawan dan memulai variasi serangan.