Gambar 2.1.
Tahapan Pemotongan dari Mata Bor Perkusi (After Hartman, 1959)
Cycle Time=¿ Pt + Bt + St + Dt
Keterangan
Pt = Waktu pengambilan posisi
Bt = Waktu melakukan pemboran
∑S = Jumlah spasi
L = Tinggi jenjang
m3 V
Vequivalen ( ) = Total
m nxH
Keterangan
N = Jumlah lubang ledak
H = Kedalaman lubang ledak
m H
Kecepatan Pemboran (Vpemboran) ( )=
menit Ct
Keterangan
H = Kedalaman pemboran
Ct = Cycle time
3
m
Produksi Mesin Bor ( ) = Kec.Pemboran x V.setara x ή x 60 menit
jam
Keterangan
ή = Efisiensi mesin bor
Tonase = Produksi mesin bor x Densitas
Gambar 2.9.
2.5. Pembahasan
Pada praktikum acara 2 alat bor dan kompresor ini praktikan diperkenalkan
tentang prinsip kerja kompresor. Dalam praktikum ini kompresor yang dipakai
ialah kompresor skala kecil. Prinsip kerja kompresor adalah sebagai berikut :
1. Pulley bergerak karena energi dari motor yang dihubungkan dengan
belt
2. Piston turun dan katup isap terbuka kemudian menghisap udara
3. Piston naik, udara masuk ke lubang menuju tabung
4. Piston turun dan katup isap terbuka kemudian menghisap udara
Dalam melakukan pemboran untuk peledakan, perhitungan kapasitas
kompresor, produksi pemboran, dan loading density merupakan faktor yang
penting untuk mengelola operasi secara efisien. Kapasitas kompresor menjadi
tolak ukur dalam menjaga aliran gas yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan
produksi. Kemudian perhitungan produksi pemboran merupakan informasi
menilai sejauh mana operasi pemboran telah mencapai target produksi dan juga
mencerminkan berapa banyak komoditas tambang yang berhasil didapatkan dalam
satu jam. Selanjutnya loading density merupakan berat dari produk yang
dihasilkan dalam satu unit volume.
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan data sebagai berikut :
1. Kapasitas kompresor : 1394,8488 CFM
2. Produksi pemboran : 1.272,5 ton/jam
3. Loading density : 0,02569 kg/meter