2.1.1. Mesin Bor Mesin bor merupakan mesin yang cara kerjanya memutarkan alat pemotong yang arah mata bornya hanya pada sumbu mesin tersebut. Sedangkan pengeboran merupakan kegiatan yang menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam suatu pekerjaan memakai pemotong yang berputar yang disebut bor. Alat ini sangat memudahkan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Jadi secara umum dalam pelaksanaan pengeboran suatu lubang pada benda kerja diperlukan suatu mesin bor yang bekerja baik dan teliti. Mesin dapat mengebor benda kerja secara terus menerus dan mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel menurut kebutuhannya dan dapat dilakukan bermacam-macam pengeboran yang sesuai kebutuhan.
Jenis-jenis Mesin Bor
Dalam perkembangannya mesin bor mempunyai bermacam-macam tipe sesuai dengan kegunaan dan fungsinya masing-masing. 1.Mesin bor meja Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran. 2. Mesin bor tangan Mesin bor tangan merupakan mesin bor yang cara pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya seperti pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembok atau beton. Mesin bor ini juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi dengan dua putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor tangan tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing. 3. Mesin bor Radial Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir. 4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine) Mesin bor tegak digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan dengan otomatis naik turun. Pada proses kerjanya, poros utama digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600, mejanya diikat bersama dengan sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol. 5. Mesin bor koordinat Mesin bor koordinat pada dasarnya prinsip kerjanya sama dengan mesin bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran saja. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat atau membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm. 6. Mesin bor lantai Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang di lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. 7. Mesin bor berporos (mesin bor gang) Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat. Untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.
Gambar 2.1. Mesin Bor
2.1.2. Pompa atau Kompressor
Dalam pelaksanaan kegiatan pemboran diperlukan sumber tenaga untuk menggerakkan alat bor. Sumber tenaga tersebut berupa udara bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh kompresor. 1. Udara bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh kompresor adalah sumber tenaga bagi alat bor misalnya jack hammer,CRD. 2. Disamping sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan, mekanisme rangkaian alat bor, udara bertekanan tinggi tersebut juga berfungsi sebagai membersihkan lubang bor dan mendinginkan mata bor. 3. Klasifikasi kompresor berdasar cara kerjanya adalah : Resiprocating Compresor ( single stage, multi stage ) Rotary Compressor Centrifugal Compressor 4. Udara bebas yang dihisap dan ditekan oleh kompresor adalah udara dengan tekanan atmosfer setempat, tidak terlalu bertekanan udara pada ketinggian nol permukaan air laut. 5. Proses penekanan udara ada dua macam, yaitu : Kompresi abiabatic Kompresi isothermis Udara bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh Kompresor merupakan sumber tenaga bagi alat bor, seperti Jack Hammer dan Crawl Rock Drill (CRD) dll. Disamping sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan rangkaian alat bor, udara bertekanan tinggi tersebut juga berfungsi untuk membersihkan lubang bor, mengangkat cutting, dan mendinginkan mata bor. Klasifikasi kompresor berdasarkan cara kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Resiprocating Compressor (single stage, multistage) 2. Rotary Compressor 3. Centrifugal Compressor Kapasitas kompresor dinyatakan dalam Cubik Feed per Menit (CFM), yaitu udara bebas yang dihisap dan ditekan oleh kompresor merupakan udara pada kondisi tekanan udara bebas atau atmosfer (1 atm), yang berada pada batas permukaan air laut. Proses penekanan udara tersebut ada 2 macam : 1. Kompresi Adiabatik : Yaitu proses penekanan udara dimana tekanannya tetap. 2. Kompresi Isotermik : Yaitu proses penekanan udara dimana suhunya tetap.
Menurut tipenya kompresor dibagi menjadi 2 kelompok yang didasarkan pada
tekanan yang dihasilkan yaitu : Perpindahan Dinamik (Dynamic Displacement) dimana peningkatan tekanan dicapai dengan cara akselerasi udara dengan suatu elemen rotasi dan aksi posterior dari sebuah diffuser. Kompresor sentifugal dan aksial masuk dalam kelompok ini. Perpindahan Positif (Positive Displacement), jenis ini yang dipakai untuk mesin bor, dimana tekanan tinggi diperoleh dengan cara menekan gas dalam ruang tertutup, mengurangi volume dengan gerakan satu atau beberapa elemen. Kompresor temper atau bolak-balik termasuk dalam kelompok ini. Jenis yang paling banyak dipakai untuk pemboran adalah kompresor piston (resiprocating), jika ia adalah stasioner, dan jenis sliding-vane atau rotary screw (helical) untuk model portable. Perlengkapan kompresor yang paling penting dalam penggunaannya untuk pemboran antara lain : 1. Saringan hampa (vacum filters), berfungsi menyaring udara luar sebelum masuk ke dalam sistem kompresor. 2. Pemisah air (water separator), berfungsi memisahkan uap air dari udara bertekanan sehingga dihasilkan udara yang kering. 3. Penyimpan udara (air receiver), berfungsi menyimpan udara bertekanan apabila kebutuhannya melebihi kapasitas kompresor, juga untuk pendinginan udaraserta mengumpulkan air dan oli ikutan, dan menyamakan variasi tekanan dalam suatu jaringan. 4. Lubricator, berfungsi melumasi mesin bor dimana oli ditambahkan ke dalam udara bertekanan. 5. Penguat tekanan ( pressure multiplier atau booster ) 6. Slang fleksibel ( flexsible hose )
Gambar 2.2. compressor
Hydraulic
2.1.3. Stang Bor
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung – ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor. Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai: 1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin bor menuju mata bor. 2. jalan keluar – masuknya fluida bor panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah 10 ft (3m) dan 30 ft (9m), tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan efisiensi pemboran. Kriteria yang harus diperhatiakan dalam pemilihan ukuran, meliputi: a. Tujuan pemboran b. Kedalaman pemboran c. Kekerasan batuan d. Metode sirkulasi fluida e. Diameter lubang bor Adapun rangkaian stang bor yang digunakan dalam operasi pemboran tergantung dari mekanisme pemboran yang diterapkan. - Rangkaian stang bor pada pemboran putar hamper semuanya sama seperti pada penyambungan pipa air. Stang bor yang dipakai pada pemboran mempuyai banyak ukuran, hal ini berkaitan dengan diameter luar, diameter dalam , jenis ulir dan sebagainya. Setiap pabrik biasanya memiliki klasifikasi yang berbeda. - . Rangkaian stang bor pada mesin bor tumbuk terdiri dari: 1. Mata bor pahat. 2. Drill stem, sebagai pemberat dan pelurus lubang. 3. Drilling jars, sepasang batang baja yang bertaut yang dimasukkan untuk melepaskan bit jika tejepit dengan sentakan ke atas. 4. Swivel socket, adalah penghubung antara sling dan alat bor , diperlukan untuk meneruskan putaran kabel ke alat bor, di perlukan untuk meneruskan putaran kabel ke alat bor agar pahat dapat menumbuk ke segala sisi sehingga lubang bor lurus.
2.1.4. Pipa Casing
Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps (keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan – gangguan. Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa, yaitu: 1. Tipe Flash Joint. Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainya dilakukan secaraLangsung. 2. Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa menggunakan sebuah coupling. Beberapa komponen yang terdapat dalam casing, diantaranya adalah: 1. Casing Swivel, Alat ini untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang bor. 2. Casing Head, Alat ini dipasang di bagian atas casing, untuk melindungi drat casing bagian atas. 3. Casing Shoe, Alat ini digunakan untuk melindungi casing bagian bawah dari kerusakan. 4. Casing Cutter, Digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi masalah, fungsinya untuk memotong casing pada titik yang diinginkan. 5. Casing Band, Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama operasi pengangkatan dan penurunan.
Gambar 2.3. Pipa Casing
2.1.5. Mata Bor (Bit)
Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan khususnya sebagai alat pembuat lubang (hole making tool). Gaya yang bekerja pada bit agar bit dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan secara garis besar terbagi atas dua macam, yaitu gaya dorong dan gaya putar. Keefektifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung pada kedua gaya jenis ini. Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran tumbuk,pemuatan bit, tekanan dibawah permukaan. Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme pemboran putar dengan bantuan mesin putar mekanik yang dapat memutar bit (setelah ditransmisikan oleh stang bor) dan dengan bantuan gaya dorong static mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang secara tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari stang bor dan berat rig.
Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu:
1. Ukuran dan bentuk mata bor 2. Ukuran gigi mata bor 3. Berat mata bor 4. Kekerasan matriks.
Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya :
1. Mata Bor Rotasi Mata Bor Pisau Air Coring Bits Roller Bits 2. Mata Bor Tumbuk Cross Bit Button Bit Chisel Bit 3. Mata Bor Auger Type Kelly Type Auger 4. Mata Bor pada Pengeboran Kabel Mata Bor Tabung Mata Bor Chisel 5. Mata Bor Intan Mata Bor Formasi Lunak Surface Set Bits Impregnated Bits
2.1.6. Peralatan Dan Perlengkapan
Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran diantaranya meliputi: a. Water Swivel, Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari pompa menuju ke dalam stang bor. b. Hoisting Water Swivel, Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar selama proses pengangkatan dan penurunan. c. Hoisting Plug Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses pengangkatan dan penurunan stang bor. d. Hoisting Rope Socket , Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas menggunakan bit metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug. e. Pipe Wrench, Alat ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan lain – lain. f. Snatch Block, Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat dan menurunkan stang bor core barrel dan mata bor. Pada kenyataannya, beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu digunakan crown block atau traveling block untuk membantu proses pengangkatan dan penurunan. g. Travelling Block, Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau menurunkan peralatan pemboran. h. Come Along, Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran dangkal. i. Rod Coupling Tap, Alat ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan tertinggal dalam lubang bor. j. Rod Band, Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor. k. Knocking Block, Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk melindungi peralatan bor. l. Drive Hammer with Chain, Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami kemacetan. m. MenaraTerdapat dua menara yang biasa digunkan dalam pemboran diantaranya adalah derrick. n. Permale Wrench, Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa – pipa yang kecil, seperti kabel core barrael tanpa merusak tabung. o. Rod Holder, Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau penurunan. p. Super Strong, Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa – pipa dengan ukuran besar dengan diameter berukuran di atas 100 mm.