Anda di halaman 1dari 6

ASAL USUL BATU AMPAR

Disusun Oleh:

NAMA: NADYA SYAUQINA OSCARISA


KELAS: 9.2
Batu Ampar adalah nama sebuah kecamatan yang ada di Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau. Sebagaimana halnya seperti tempat-tempat yang ada di
Nusantara, Batu Ampar juga memiliki cerita asal usulnya.

Dahulu kala tersebutlah seorang lelaki yang bernama Badang, dia memiliki tubuh
yang kurus dan berjalan agak pincang. Meskipun dengan kondisi yang kurang
meyakinkan, namun memiliki kegemaran berpetualang.

Berbagai tempat dan pulau sudah dia singgahi, suatu waktu ketika sedang
berpetualang di negeri Tumasik. Ketika sedang berada di negeri Tumasik, Badang
memutuskan untuk tinggal lebih lama dari biasanya.

Tumasik adalah sebuah pulau kecil yang sekarang bernama Singapura. Di saat
yang sama sebuah kapal besar yang berasal dari India datang ke pelabuhan
Tumasik. Tumasik adalah sebuah kerajaan yang dipimpin boleh seorang
perempuan yang dikenal sebagai Putri Tumasik.

Dari kapal India tersebut, turunlah seseorang berbadan besar dan kuat. Orang
India yang bertubuh besar itu berjalan-jalan di sekitar pantai. Entah apa yang
dipikirkan oleh orang India tersebut.
Tidak lama kemudian, orang India itu pun menghadap Putri Tumasik. "Tuan Putri,
salam hormat saya. Saya datang sebagai utusan dari paduka Maharaja kerajaan
India,"kata orang India tersebut."Selamat datang di negeri Tumasik, apa Maharaja
India mengirimkan pesan?"jawab Putri Tumasik.

"Begini tuan putri, paduka Maharaja menyuruh saya menyerahkan 10 peti emas
yang sekarang berada di kapal pelabuhan tuan Putri,"kata orang India itu.
"Hmmm...10 peti emas. Kenapa Maharaja mengirimkan peti itu?"jawab Putri
Tumasik.

"Hehehe...begini tuan Putri, 10 peti emas itu akan menjadi milik tuan Putri
dengan syarat adu kekuatan,"ucap orang India. Tuan Putri pun menjawab dengan
kebingungan,"Ada kekuatan apa maksudmu?"

"Saya adalah orang yang sangat kuat, bahkan terkuat di India. Saya melihat
sebuah batu besar di dekat pelabuhan sana. Tuan putri silahkan menentukan
siapa yang akan dikirim untuk mengangkat batu besar itu, jika orang yang tuan
Putri tunjuk menang maka 10 peti emas itu akan menjadi milik tuan Putri,"ucap
orang India itu dengan sombongnya.

"Jika kalah?"tanya Putri."Maka kerajaan Tumasik menjadi milik India, saya


memberikan waktu tujuh hari dari sekarang. Sebaiknya tuan Putri benar-benar
menemukan orang yang tepat atau Tumasik akan menjadi milik kerajaan
India...Hahaha,"jawab orang India itu.
Sepeninggal orang India tersebut, Putri Tumasik pun berfikir keras. Bagaimanapun
sangat sulit menemukan orang yang mampu mengangkat batu besar di tepi
pantai itu. Putri Tumasik oun memanggil seorang prajuritnya.

Dia memerintahkan prajuritnya untuk menyebarkan pengumuman akan adu kuat


melawan orang India itu. Prajurit itu segera berkeliling Tumasik menyebarkan
pengumuman. Badang yang masih berada di Tumasik turut mendengarkan
pengumuman adu kuat melawan orang India.

Esok harinya Putri Tumasik bertanya kepada prajuritnya,"Bagaimana prajurit, apa


sudah ada yang berani menerima tantangan orang India itu?"Prajurit pun
menjawab pertanyaan sang Putri,"Maaf tuan Putri belum ada yang datang dan
menerima tantangan itu."

"Hah...semoga saja besok ada yang datang dan menerima tantangan itu, negeri
kita benar-benar terancam,"ucap Putri dengan kecewa. Memasuki hari kedua,
ketiga, keempat,kelima dan keenam tidak ada satupun rakyat Tumasik yang
datang untuk melawan orang India itu.

Dan di hari ketujuh,"Sepertinya memang rakyat kita tidak ada yang sanggup
menghadapi orang India itu. Marilah kita pergi ke pantai prajurit, aku akan
memikirkan jalan keluarnya sambil berjalan,"ucap Putri kepada Prajuritnya.

Putri Tumasik pun datang ke pantai dan menemui orang India itu."Hahaha...tuan
Putri sepertinya tidak ada rakyat Tumasik ini yang berani menerima tantangan
hamba,"ucap orang India dengan sombongnya.
Tiba-tiba Badang pun datang menuju ke arah tuan Putri dan berkata"Tuan Putri,
biarlah hamba yang menghadapi orang India itu."Mendengar hal itu orang India
pun menjawab,"Hahaha... apakah di Tumasik ini sudah tidak ada orang yang
benar-benar kuat, sehingga yang datang justru seperti orang kurang makan,
hahaha."

"Kisanak siapakah namamu?"tanya tuan Putri Tumasik."Ampun tuan Putri nama


hamba adalah Badang," jawab Badang.

"Badang , apakah kamu yakin menerima tantangan itu?"tanya Putri sekali


lagi."Tuan Putri, izinkan hamba mencoba,"jawab Badang.

Orang India itu langsung mengangkat batu itu dengan keduanya, betapa kuatnya
orang India tersebut. Orang India itu pun menyuruh Badang untuk mengangkat
batu tersebut. Badang langsung mengangkat batu itu, alangkah terkejutnya
semua yang disana karena Badang mengangkat batu itu dengan satu tangannya
saja.

"Batu ini ternyata ringan, aku heran. Kenapa harus membawa 10 peti emas untuk
mengangkat batu ini? Batu ini harus aku pindahkan, aku akan mengirimkannya ke
sebuah pulau diseberang sana," ucap Tumasik.

Badang langsung melempar batu itu dengan mudahnya. Orang India yang merasa
sangat malu itupun pergi. Putri Tumasik sangat bahagia karena negerinya
selamat.
"Badang, aku atas nama rakyat Tumasik mengucapkan terimakasih tak terhingga
kepadamu. Bagiku yang terpenting adalah keselamatan rakyat Tumasik, kamu
bawalah 10 peti emas itu,"ucap Putri Tumasik.

"Tuan Putri sudah seharusnya kita harus tolong menolong, apalagi dari ancaman
penjajahan. Karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan saya tidak bisa
menerima 10 peti emas itu. Sebagai pengembara tentu saja sebuah kesulitan
membawa emas kemana-mana. Biarkan emas itu digunakan untuk kesejahteraan
rakyat Tumasik,"ucap Badang kepada Puti Tumasik.

Sementara itu sebuah batu besar melayang melintasi lautan dan jatuh di sebuah
pulau. Batu itu jatuh dan pecah terhampar membentuk susunan yang indah di
tanah. Oleh masyarakat setempat batu yang berserakan itu disebut dengan Batu
Ampar yang berarti batu yang terhampar

Anda mungkin juga menyukai