Anda di halaman 1dari 3

Rancangan

Rancangan
Modul 1.4.a.8
Budaya Tindakan
Tindakan
Positif Aksi Nyata
Aksi Nyata

Dini Susanti
SD IT Nur Al Alrahman Cimahi
Judul Modul : Membangun Budaya Positif CGP Angkatan 5

Melalui Pembuatan Keyakinan Kelas

Latar Belakang
Sesuai dengan filosofi KHD, bahwa sekolah ibarat tanah tempat bertumbuhnya murid
dalam mewujudkan karakter profil pelajar pancasila dengan tetap memperhatikan kodrat
alam dan kodrat zaman murid. Guru sebagai petani menjaga, merawat, menyiangi,
memupuk, dan memastikan tanamannya sesuai kodratnya. Budaya sekolah adalah
sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan, keseharian dan simbol-
simbol yang dipraktikkan oleh seluruh stakeholder sekolah. dengan mengutamakan
pembelajaran yang bepihak kepada murid, merdeka belajar diharapkan menjadi langkah
awal dalam pembentukan karakter sebagai bagian dari mengawal generasi bangsa
Indonesia selanjutnya.

Selama ini hukuman dianggap sebagai bentuk pembelajaran


disiplin bagi murid, padahal hukuman mempunyai arti yang
berbeda. Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan
sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang
berlaku dan sangat berpengaruh pada psikologis anak serta
kurang baik dalam pembentukan karakter murid.
itif
o s
n P
ipli Disiplin positif adalah sebuah pendekatan yang dirancang
Dis untuk mengembangkan karakter murid agar menjadi
pribadi dan anggota dari komunitas yang bertanggung
jawab, penuh hormat dan kritis. Disiplin positif mengajarkan
keterampilan sosial dan kehidupan yang penting dengan
cara sangat menghormati dan membesarkan hati, tidak
hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa. Oleh
karena itu perubahan “Peraturan yang beralih kepada
keyakinan” dilakukan di lingkup yang lebih kecil terlebih
dahulu yakni di kelas dengan mewujudlkan murid yang
selamat dan bahagia.

Tujuan

Dengan memiliki keyakinan kelas di masing-masing kelas,


diharapkan hal tersebut dapat memberikan kesadaran
kepada murid terutama motivasi internal mereka. Karena
dengan keyakinan kelas yang sudah disepakati bersama,
bukan lagi hukuman namun akan memunculkan
konsekuensi yang harus mereka lakukan jika melakukan
pelanggaran.
u r
Uk
lo akMurid menjadi lebih tertib, bukan takut
T dihukum namun sadar akan
konsekuensinya jika melanggar.
Konsekuensi diharapkan mempunyai efek
baik jangka panjang dibandingkan dengan
hukuman yang sifatnya dapat
menyebabkan traumatis.

Lini Masa Tindakan yang Dilakukan


1. Menghadap kepada kepala sekolah dan menjelaskan pentingnya penanaman budaya positif di
sekolah serta memohon izin untuk menyampaikan rancangan tindakan aksi nyata yang akan saya
lakukan.
2. Menemui dan berkoordinasi dengan guru BK tentang pentingnya penanaman budaya positif di
sekolah serta menyampaikan rancangan tindakan aksi nyata yang akan saya lakukan.
3. Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat di jenjang kelas 4 dan memberikan
penjelasan tentang penanaman budaya positif di sekolah serta menyampaikan rancangan
tindakan aksi nyata yang akan saya lakukan.
4. Melaporkan kepada Kepala Sekolah tentang hasil yang telah didapatkan dan berharap bisa
melaksanakan budaya positif yang lainnya di sekolah.

Dukungan yang Dibutuhkan


Dukungan yang paling utama adalah dukungan dari Kepala Sekolah, guru BK dan rekan
sejawat yaitu wali kelas, pendamping serta guru Mapel di Jenjang kelas 4 agar tindakan
tersebut dapat dilakukan secara menyeluruh. Dengan dukungan seluruh stakeholder yang
ada di sekolah, dampak yang diinginkan terkait dengan perubahan dari peraturan beralih
menjadi keyakinan kelas diharapkan dapat segera terwujud.

Anda mungkin juga menyukai