Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 3

CULEX QWINQWEFAXCIATUS

STANDAR BAKU MUTU AIR

Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial.

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan yang selanjutnya disingkat SBMKL adalah spesifikasi
teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak
langsung terhadap kesehatan masyarakat.

Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan.

Air Minum adalah air yang melalui pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.

Udara Dalam Ruang adalah udara di dalam gedung atau bangunan, terutama yang berkaitan
dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan.

Tanah adalah permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali, atau permukaan bumi yang
terbatas yang ditempati oleh manusia, makhluk hidup, dan unsur lingkungan hidup lainnya.

Penyehatan adalah upaya pencegahan penurunan kualitas media lingkungan dan upaya
peningkatan kualitas media lingkungan.

Pengamanan adalah upaya pelindungan terhadap kesehatan masyarakat dari faktor risiko atau
gangguan kesehatan.

Pengendalian adalah upaya untuk mengurangi atau melenyapkan faktor risiko penyakit dan/atau
gangguan kesehatan.
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, komponen lain.
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lain.
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan ditetapkan untuk media air,
udara, Tanah, Pangan, Sarana dan Bangunan, dan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit yang
berada pada lingkungan:

a. Permukiman, yaitu meliputi rumah dan perumahan, lembaga pemasyarakatan dan rumah
tahanan negara, kawasan militer, panti dan rumah singgah dan tempat Permukiman lainnya.

b. Tempat Kerja, yaitu meliputi perkantoran, pergudangan, industri, dan tempat kerja lainnya
berupa ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, serta bergerak atau tetap.

c. Tempat Rekreasi.

d. Tempat dan Fasilitas Umum.

Upaya Penyehatan air meliputi pengawasan, pelindungan, dan peningkatan kualitas air.
Pengawasan kualitas air sebagaimana dimaksud pada dilakukan melalui: surveilans yaitu kegiatan
pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian
penyakit atau masalah kesehatan, uji laboratorium, analisis risiko, dan/atau rekomendasi tindak
lanjut.

HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 2 TAHUN 1966
TENTANG
HYGIENE
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Kesehatan perlu
ditetapkan Undang-Undang tentang Hygiene;
Mengingat:
a.
Pasal 5 ayat 1 dan pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Dasar;
b.
Ketetapan M.P.R.S. No. II/MPRS/1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama (1961 - 1969);
c.
Pasal 1, 4, 6 dan 9 Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Kesehatan (Undang-undang
Tahun 1960 No. 9; Lembaran Negara tahun 1960 No. 131);
d.
Undang-Undang Barang Tahun 1961 No. 10, Lembaran Negara Tahun 1961 No. 215;
Dengan persetujuan:
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
UNDANG-UNDANG TENTANG HYGIENE
BAB I
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 1
Maksud dan tujuan Undang-Undang ini ialah untuk menetapkan ketentuan-ketentuan dasar di
bidang hygiene dalam rangka Pelaksanaan Undang-Undang tentang Pokok-Pokok
Kesehatan (Undang-Undang Tahun 1960 No. 9; Lembaran Negara Tahun 1960 No. 131).
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
Yang dimaksud dalam Undang-Undang ini dengan hygiene ialah kesehatan masyarakat yang
khusus meliputi segala usaha untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan badan dan jiwa, baik untuk umum, maupun untuk perseorangan, dengan tujuan
memberi dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat serta mempertinggi kesejahteraan dan
daya guna peri kehidupan manusia.
BAB III
USAHA-USAHA
Pasal 3
Untuk mencapai keadaan kesehatan masyarakat yang dimaksud dalam pasal 2, Pemerintah
melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
a.
Pendidikan dan penerangan mengenai hygiene kepada rakyat.
b.
Menyelenggarakan tindakan-tindakan demi kepentingan hygiene bagi umum maupun
bagi perseorangan.
c.
Menyelenggarakan bimbingan, tindakan, di bidang kesehatan jiwa dan pencegahan
gangguan-gangguan yang merugikan kesejahteraan jiwa masyarakat.
d.
Memperkembangkan perlengkapan masyarakat, agar dapat terjamin tingkat hidup
yang sebaik-baiknya bagi setiap anggota masyarakat dalam keadaan yang sehat,
sejahtera, adil dan makmur.
standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Air Minum adalah air yang melalui pengolahan atau
tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Standar baku mutu kesehatan lingkungan media air minum dituangkan dalam parameter yang
menjadi acuan Air Minum aman. Parameter yang dimaksud meliputi parameter fisik, parameter
mikrobiologi parameter kimia serta radioaktif.

selain parameter wajib Juga dapat ditetapkan parameter khusus oleh Pemerintah Daerah sesuai
dengan kondisi geohidrologi wilayah dan Jenis kegiatan lingkungan wilayahnya berdasarkan hasil
penelitian dan pengkajian.

Penilaian persyaratan Kesehatan Air Minum bertujuan menilai resiko secara langsung terhadap
sarana Air Minum yang dapat mengakibatkan kontaminasi terhadap Air Minum. Persyaratan
Kesehatan Air Mlnum terdiri atas:

Persyaratan Kesehatan Air Minum yang diperuntukan bagi keperluan Permukiman, Tempat Kerja,
Tempat serta Tempat dan fasilitas Umum

Air dikatakan dalam keadaan terlindung apabila terbebas dari kemungkinan kontaminasi dari
mikrobiologi, fisik, Kimia [bahan berbahaya dan beracun atau B3), sumber sarana dan air
terlindungi sampai dengan titik rumah tangga dan terbebas dari bintang yang dapat menularkan
penyakit.

AIR LIMBAH CAIR

Limbah cair menjadi salah satu jenis limbah yang perlu mendapatkan perhatian dan pengelolaan
khusus. Karena kebanyakan air limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun atau B3.
Sehingga, tidak hanya mengandung zat yang bisa mengkontaminasi, limbah ini juga bisa
menimbulkan bau yang tidak sedap.
Limbah jenis cair biasanya dihasilkan dari kegiatan industri, rumah tangga, perdagangan,
perkantoran, tempat publik, dan lain-lainnya. Selain itu, limbah ini pun mengandung zat yang
membahayakan kesehatan ataupun mengganggu kelestarian lingkungan hidup.

POLUSI UDARA

SBMKL Udara Dalam Ruang lingkungan Permukiman meliputi parameter fisik dan kimia, Parameter
fisik terdiri atas suhu, pencahayaan, kelembaban, laju ventilasi, kebisingan. Parameter kimia terdiri
atas Sulfur dioksida, Nitrogen dioksida dan ozon.

SBMKL media Udara Dalam Ruang lingkungan Tempat Kerja meliputi parameter fisik dan kimia,
sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan terkait Standar Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Perkantoran serta Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Persyaratan kesehatan untuk memenuhi SBMKL, adalah udara yang terbebas dari zat yang dapat
membahayakan atau mengancam tubuh. Serta hal-hal yang harus dipenuhi adalah harus memiliki
sirkulasi yang baik, Terhindar dari paparan asap, Tidak berbau yang tidak sedap serta bebas dari
debu

PENCEMARAN TANAH

UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN DAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta


makhluk hidup lain.

2. perlindungan . . .

-3-

2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

adalah upaya sistematis dan terpadu yang

dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan

hidup dan mencegah terjadinya pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang

meliputi perencanaan, pemanfaatan,

pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan

penegakan hukum.

3. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar

dan terencana yang memadukan aspek lingkungan

hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi

pembangunan untuk menjamin keutuhan

lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,

kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini

dan generasi masa depan.

4. Rencana perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat

RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat

potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya

perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun


waktu tertentu.

5. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan

hidup yang merupakan kesatuan utuhmenyeluruh dan saling mempengaruhi dalam

membentuk keseimbangan, stabilitas, dan

produktivitas lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai