Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KITAB IMAMAT, KITAB BILANGAN, KITAB ULANGAN

MATA KULIAH :
Pengantar Perjanjian Lama
DOSEN PENGAJAR :
Ferry Sony Nixon Lumintang, M.Th

DISUSUN OLEH
Arjen Cent Saputra Djikoan
Pingkan Violyta Mantiri
Revalina Kensi Tunas
Solagracia Babes Ruth Tewu

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON


FAKULTAS TEOLOGI
2023
KITAB IMAMAT
- LATAR BELAKANG UMUM
Kitab Imamat adalah kitab ketiga dalam kelima kitab pertama dalam
Perjanjian Lama, atau biasa disebut dengan Pentateukh. Sebelum kitab Imamat
terdapat kitab Keluaran yang bertuliskan tentang hukum-hukum atau juga peraturan-
peraturan yang Allah berikan kepada musa pada saat berada di atas gunung Sinai.
Kitab Imamat berasal dari firman Allah yang diberikan kepada Musa di Kemah
Pertemuan dan di Gunung Sinai sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitab Imamat.
Kitab Imamat pada dasarnya merupakan satu penuntun atau juga merupakan
suatu buku panduan mengenai kekudusan yang dirancang Allah untuk memberikan
suatu petunjuk mengenai kehidupan kudus kepada umat perjanjian sehingga mereka
dengan demikian dapat menikmati kehadiran dan berkat Allah.
Kitab Imamat berisi tentang peraturan-peraturan ibadah dan upacara agama
Israel yang merupakan pedoman bagi mereka para imam yang bertanggungjawab
melaksanakan hal tersebut. Dalam hal ini selalu ditekankan tentang kekudusan Allah
dan bagaimana cara hidup umat perjanjian atau umat israel supaya dapat
melestarikan hubungan mereka dengan Allah yang istimewa. Seperti yang tertulis
dalam kitab Imamat pasal 19 bahwa umat Allah harus menjadi kudus.

- ISI POKOK KITAB


Secara umum kitab Imamat ini menceritakan tentang bagaimana umat Allah
yang sudah ditebus untuk hidup penuh kekudusan dihadapan Allah yang mahakudus.
Isi dari kitab ini merupakan pernyataan ilahi yang berupa perintah-perintah yang
diperintahkan Tuhan kepada Musa di gunung Sinai untuk disampaikan kepada umat
perjanjian yang adalah umat Israel pada zaman Musa. Kibat Imamat ini juga bukan
hanya berisi peraturan untuk umat Israel, tetapi juga berisi petunjuk kepada kaum
Lewi yang sebagai Imam untuk bertanggungjawab atas pelaksanaannya. Tema inti
dari kitab Imamat ini dapat diungkapkan melalui istilah kekudusan (qodesy) dan
kudus (qadosy).
- PENULIS
Dalam kitab Imamat ini memang tidak tertera secara langsung siapakah yang
menjadi penulis kitab ini, namun banyak orang yang mengatakan bahwa kitab ini
ditulis oleh Musa. Hal ini dibuktikan dari banyaknya ucapan musa dalam kitab ini
maka boleh disimpulkan bahwa peraturan-peraturan tersebut memang dituliskan
dengan teliti oleh Musa.

- TAHUN PENULISAN KITAB


Menurut Stefan Leks, secara Defenitif kitab Imamat dianggap disusun
sesudah kembalinya bangsa Israel dari pembuangan, yaitu antara tahun 538 SM dan
400 SM. Tetapi menurut artikel yang ditulis sabda.org, jika disesuaikan dengan
historis Sumber Priest dari tahun 587-538 SM. Namun, paling banyak sumber
mengatakan bahwa tahun penulisan kitab Imamat ini ditulis pada tahun 1445-1405
SM.

- MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari ditulisnya kitab ini ialah untuk menjelaskan hukum-
hukum dan peraturan-peraturan yang diwajibkan sebagai pedoman hidup bagi orang
israel selaku umat Allah.

- LATAR BELAKANG
BUDAYA : Dalam kehidupan yang ada dalam kitab Imamat ini masih dilakukan
upacara pembasuhan dan tatacara pengurapan atau pengudusan sebelum ibadah
dihadapan para dewa.
SOSIAL : Hubungan sosial pada kehidupan dalam kitab imamat ini dapat kita
lihat dari mana Allah yang selalu berhubungan dengan Musa lalu Musa
memberitahukan hal tersebut kepada harun dan pada akhirnya harun bekerja dengan
dibantu oleh anak-anaknya untuk bertanggungjawab atas upacara-upacara atau
tradisi yang diperintahkan Allah.
POLITIK : Sesuai dengan yang tertulis di Alkitab maka kehidupan politik bangsa
Israel yang berkuasa pada masa itu adalah raja Nebukadnezar, ia adalah seorang raja
yang terkenal baik dalam perkara militer maupun dalam berbagai usaha dalam
negeri.

- GARIS BESAR KITAB


I. Dasar Persekutuan: korban (1-17)
Korban-korban (Pembebasan) :1-7
Imam (Prantaraan) :8-10
Umat (Penyucian) :11-16
Mezbah (Pendamaian) :17
II. Kehidupan Persekutaun: Pemisahan Diri (18-27)
Peraturan-peraturan mengenai umat :18-20
Peraturan-peraturan mengenai Imam-imam :21-22
Peraturan mengenai hari raya :23-24
Peraturan-peraturan mengenai kanaan :25-27

KITAB BILANGAN
- LATAR BELAKANG UMUM
Judul kitab ini pertama kali muncul dalam naskah versi Yunani dan Latin lalu
diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang pernah dilakukan pada kitab Bilangan
ini. Akan tetapi dalam kitab Bilangan ini sebagian besar mengisahkan pengalaman-
pengalaman atau peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada umat Israel saat
mengembara “di padang gurun” selama 38 tahun.
Jika kita melihat secara kronologis, kitab Bilangan ini merupakan sambungan
sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah umat Israel tinggal digunung Sinai
selama sekitar satu tahun -- Pada saat itu Allah menetapkan perjanjian dengan umat
Israel, memberikan hukum taurat dan pola kemah suci kepada Musa, serta
memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat – umat Israel bersiap-siap untuk
melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka
sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub.
- ISI POKOK KITAB
Secara umum kitab Bilangan ini menceritakan tentang Pengembaraan bangsa
Israel dipadang gurun selama 40 tahun dalam perjalanan mereka ke tanah Kanaan.
Bagian yang terkenal dalam kitab ini adalah ketika Tuhan menghukum bangsa Israel
sehingga setiap orang Israel yang berumur diatas 20 tahun tidak bisa masuk ke tanah
Kanaan dan akan mati di padang gurun. Adapun bagian yang terkenal lainnya yaitu
mengenai sensus terhadap seluruh suku Israel yang tercatat dilakukan sebanyak dua
kali. Sensus pertama dilakukan untuk mencatat pria Israel berumur 20 tahun keatas
yang mampu berperang dan sensus yang kedua (Bilangan 26) dilakukan sebelum
bangsa Israel memasuki tanah kanaan dengan mencatat jumlah bangsa Israel, setelah
tulah yang menyebabkan sekitar 24 ribu orang mati sebagaimana yang dicatat dalam
Bilangan 25.

- PENULIS
Penulis kitab Bilangan ini ialah Musa sesuai dengan yang tertulis dalam
Bilangan 33:2, bahwa Musa mencatat tempat-tempat persinggahan mereka dalam
perjalanan keluar dari Mesir.

- TAHUN PENULISAN KITAB


Kitab ini dituliskan kurang lebih pada tahun 1405 SM, hal ini karena rupanya
Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan
kemudian menyusun kitab Bilangan dalam bentuk narasa menjelang kematiannya
(sekitar 1405 SM).

- MAKSUD DAN TUJUAN


Kitab bilangan ini menggambarkan tuntunan Allah akan iman dari
umatnya,balasan dan hukumannya atas pemberontakan dan untuk mengisahkan
mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan gunung
Sinai.
- LATAR BELAKANG
BUDAYA : Sesuatu yang menjadi budaya kita hingga saat ini yang juga tertulis
dalam kitab Bilangan ini adalah budaya tentang sensus. Dalam kitab Bilangan ini
sensus dilakukan sebanyak 2 kali untuk mengetahui dan menghitung berapa banyak
umat israel pada saat itu. Sampai saat ini sensus masih sering dilakukan untuk
mengetahui banyaknya orang untuk hal-hal tertentu.
SOSIAL : Kehidupan dalam kitab bilangan dengan banyaknya umat israel pada
waktu itu membuahkan hasil bahwa ada terjadinya hubungan sosial dengan sesama,
misalnya Yosua dan Kaleb yang saling membantu untuk mencapai satu
tujuan yang sama.
POLITIK : Untuk kehidupan politik dalam kitab Bilangan ini tentu saja ada
karena pada saat itu di kemah persinggahan terdapat imam-imam kepala yang
mengurusi tempat itu dan dalam kitab ini juga Tuhan mengangkat beberapa orang
sesuai dengan batasan-batasan Kanaan yang diberikan kepada beberapa orang untuk
menjadi pemimpin dari tanah itu.

- GARIS BESAR KITAB


I. Allah mempersiapkan “Angkatan Keluaran” untuk memperoleh tanah
perjanjian.
Persiapan menuju Kanaan :1-4
Menguduskan umat Israel :5-10
II. “Angkatan Keluaran” kehilangan warisan mereka karena dosa dan
ketidakpercayaan.
Bersungut-sungut dalam perjalanan ke Kadesy :10-12
Pemberontakan dan ketidakpercayaan di Kadesy :13-14
Dosa dan pemberontakan di Padang Gurun :15-19
Ketidaktaatan dalam perjalanan ke Moab :20-25
III. Allah mempersiapkan angkatan baru untuk menduduki tanah itu.
Menghitung angkatan baru :26
Mengarahkan umat itu :27-30
Mengalahkan bangsa Median :31
Menetap di Transyordan :32
Mengisahkan kembali perjalanan dari Mesir sampai Moab:33
Janji kemenangan atas Kanaan :33
Persiapan memasuki dan membagi tanah itu :34-36

KITAB ULANGAN
- LATAR BELAKANG UMUM KITAB
Kitab Ulangan merupakan kitab akhir dalam Pentateukh dengan latar
belakang amanat dari Musa tentang perpisahan dimana ia mengulas dan
memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel. Penanggalan kitab Ulangan terjadi
dalam beberapa periode sejak dari masa Musa hingga masa pembuangan, kira-kira
dari abad ke-8 sampai ke-7 SM.
Kitab Ulangan merupakan sumber yang banyak memberikan pandangan
teologis yang memengaruhi pemikiran dan kehidupan orang Israel, Yahudi dan
Kristen. Karena usia kitab Ulangan yang tua dan pengaruhnya yang besar dalam
pemikiran Perjanjian Lama menjadi sebuah alasan baik untuk mempelajari gagasan-
gagasan teologis dalam kitab Ulangan
Dalam kitab Ulangan kita dapat membaca pengulangan dan penekanan
kembali dari perjanjian yang dibuat antara Allah dan bangsa Israel di gunung Sinai.
Dalam kitab ini diberitahukan kembali secara sederhana segala kewajiban-
kewajiban umat israel supaya umat israel dapat mengerti dengan jelas, dan umat
israel dapat sadar bahwa kelangsungan hidup umat Israel sebagai umat perjanjian
Allah itu bergantung pada ketaatannya akan hukum-hukum atau peraturan-peraturan
yang telah mereka setujui sebelumnya.
- ISI POKOK KITAB
Pada kitab Ulangan ini bangsa Israel sudah mencapai tahap akhir
pengembaraan mereka dipadang gurun dan akhirnya sudah siap untuk memasuki
tanah perjanjian atau tanah kanaan. Dan pada angkatan Israel yang kali ini sebagian
besar umat telah melupakan ritual-ritual seperti Paskah pertama, Penyebrangan laut
merah, Dan pemberian hukum kepada Musa. Mereka memerlukan pengisahan
kembali yan bersemangat mengenai perjanjian, hukum taurat, dan kesetiaan Allah,
dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan
kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Kitab Ulangan meliputi masa yang pendek
dengan masa hanya sekitar 1 bulan pada satu tempat didaratan Moab sebelah timur
Yerikho dan sungai Yordan.

- PENULIS
Penulis kitab Ulangan ini adalah Musa, sesuai dengan yang dijelaskan pada
kitab Ulangan itu sendiri yang tertulis dalam Ulangan 31:9 “Setelah hukum Taurat
itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang
mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua-tua Israel

- TAHUN PENULISAN KITAB


Ada banyak teori yang dikeluarkan para ahli mengenai tahun penulisan kitab
Ulangan ini, salah satunya seperti yang dikemukakan Wellhausen yang
berkeyakinan bahwa kitab ini ditulis pada sekitar tahun 1400 SM, setelah bangsa
Israel keluar dari tanah mesir pada tahun 1450 SM. Dan jika disesuaikan dengan
Alkitab memang diperkirakan Musa menyelesaikan Tulisan kitab ini pada tahun
1405 SM menjelang kematiannya.

- MAKSUD DAN TUJUAN


Kitab Ulangan ini dirulis oleh musa dengan tujuan untuk menyampaikan
amanat perpisahan musa dimana di dalamnya mengulas kembali dan memperbaharui
perjanjian Allah dengan israel untuk angkatan israel yang baru.
- LATAR BELAKANG
BUDAYA : Jika kita melihat latar belakang budaya dalam kitab Ulangan sendiri,
kita dapat menemukannya dalam Ulangan 6:4-9, tradisi mengajarkan Taurat (atau
sering disebut Shema Israel) ini menjadi sebuah tradisi yang sangat penting untuk
diajarkan pada keluarga orang Yahudi.
SOSIAL : Kehidupan sosial yang terjadi dalam kitab Ulangan ini dapat dilihat
dari bagaimana beberapa kali Musa mengajak umat israel untuk berkumpul dan
berbicara kepada mereka sesuai dengan yang diperintahkan oleh
Tuhan kepada Musa.
POLITIK : Kehidupan politik yang terdapat pada kitab Ulangan sendiri dapat
dilihat dari Ulangan 16:18 "Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat
di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-
sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil."
dengan berarti bahwa ada pemimpin pada masa itu.

- GARIS BESAR KITAB


I. Wejangan Musa I: Sejarah Israel yang baru mereka alami
Meninggalkan gunung Sinai :1
Pengembaraan di padang gurun menuju daratan Moab :2-3
Nasihat Musa untuk taat :4
II. Wejangan Musa II: Kewajiban-kewajiban utama perjanjian
Kesepuluh hukum :4-5
Shema dan perintah-perintah yang penting :6
Berbagai perintah, janji, dan peringatan praktis :7-11
Perintah mengenai penyembahan :12
Perintah mengenai nabi-nabi palsu :13
Perintah mengenai makanan, perpuluhan, dan tahun sabat:14-15
Perintah mengenai hari raya tahunan :16
Perintah mengenai pemimpin-pemimpin :16-18
Berbagai hukum perdata dan sosial :19-26
III. Wejangan Musa III: memperbaharui dan mengesahkan perjanjian
Musa memperingati Israel dengan serius :27
Berkat-berkat yang dijanjikan untuk ketaatan dan kutukan-
kutukan yang dikenakan untuk ketidaktaatan :28
Menguarikan kembali perjanjian dan berbagai nasehat yang berhubungan :29
IV. Berbagai kegiatan Musa yang terakhir dan Kematiannya
Musa memperingatkan Israel dan menahbiskan Yosua :31
Nyanyian Musa :32
Perintah Allah bagi Musa :33
Kematian dan penguburan Musa, Ringkasan terakhir :34

Anda mungkin juga menyukai