Anda di halaman 1dari 11

Laporan Akhir

EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

BAB IV
ANALISIS DAN PERHITUNGAN

Sesuai dengan arahan dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja) maka konsultan
telah melakukan beberapa analisa dan perhitungan yang meliputi beberapa kegiatan
sebagai berikut:

4.1 ANALISA POMPA


4.1.1 Pompa yang digunakan
Di Instalasi terdapat pompa yang sudah terpasang yaitu pompa merk
KUMBA model NS – 150 dengan spesifikasi seperti berikut. Di rumah pompa
sudah terpasang pompa Kumba BS – 150 dan Diesel Yanmar Ts 230.

Gambar 4.1 Spesifikasi Pompa

35
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

Gambar 4.2 Kondisi pomp dan diesel yanmar di rumah pompa

Gambar 4.3 Spesifikasi NS Pump Power One NS-150

36
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

4.1.2 Analisa Kinerja pompa


Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah air
seperti direncanakan dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan dilayani
oleh pompa. Head pompa ditulis sebagai berikut

Gambar 4.4 Head pompa (Tahara, Haruo. (2006).

v 2d
H = ha + △hp + hl +
2g

Dimana
H : head total pompa (m)
ha : head statis total (m)
head ini adalah perbedaan tinggi antara muka air disisi keluar dan disisi isap;
tanda positif (+) dipakai apabila muka air disisi keluar lebih tinggi dari pada disisi
isap
△hp : perbedaan head tekanan yang bekerja pada kedua permukaan air (m)
△hp = hp2 – hp1

37
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

hl : berbagai kerugian head di pipa, katup, belokan, sambungan, dll (m)


v 2d
: head kecepatan keluar (m)
2g
g : percepatan gravitasi (= 9,81 m/s2)
Head kerugian yaitu head untuk mengatasi kerugian-kerugian terdiri atas head
kerugian gesek di dalam pipa-pipa, dan head kerugian di dalam belokan-
belokan, katup-katup, dsb.
1. Head kerugian gesek di dalam pipa

2. Head kerugian akibat belokan

hf =

3. Head kerugian pada katup isap dengan saringan

Tabel 1.1 Koefisien kerugian dari berbagai katup

38
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

Tabel 1.2 Kondisi Pipa dan Harga C (formula Hazen-William)

Persamaan Hazen William

Persamaan Hazen william adalah yang paling umum dipakai, persamaan ini

lebih cocok untuk menghitung kehilangan tekanan untuk pipa dengan diameter

besar yaitu diatas 100 mm. Selain itu rumus ini sering dipakai karena mudah

dipakai.

Persamaan Hazen William secara empiris menyatakan bahwa debit yang

mengalir didalam pipa adalah sebanding dengan diameter pipa dan

kemiringan hidrolis (S) yang di nyatakan sebagai Kehilangan tekanan (hL)

dibagi dengan panjang pipa (L) atau

h l
S= .
L

Disamping itu ada faktor C yang menggambarkan kodisi fisik dari pipa

seperti kehalusan dinding dalam pipa yang menggambarkan jenis pipa dan umur.

Secara umum rumus Hazen William adalah sebagai berikut:

Q = 0.2785.C.d 2.63.S 0.54

39
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

Dimana ;

Dimana

L = adalah panjang pipa dari node 1 ke node 2

Apabila kehilangan tekanan atau hL yang akan dihitung maka :

C adalah (koefisien Hazen William) berbeda untuk berbagai jenis pipa sedangkan
untuk jenis pipa High Density Poly Ethylene (HDPE) nilai C adalah 130.

Net Positive Suction Head (NPSH)


NPSH merupakan Net Positive Suction Head, yaitu tekanan minum
(gravitasi) yang dibutuhkan pada sisi inlet pompa agar air tidak mulai menguap
dan tidak terjadi cavitation. NPSH sangat penting untuk menentukan kapasitas
dan efisiensi suatu pompa.
Kavitasi ialah fenomena pembentukan dan implosi (hancur) vakum atau
ruang hampa udara di dalam cairan yang berfluktuasi sebagai akibat dari tekanan
cairan yang sangat rendah. Kavitasi dapat terjadi pada suatu pompa, dan dapat
menyebabkan kerusakan material dan penurunan kinerja pompa.

NPSH dibagi menjadi dua jenis, yakni:

40
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

1. NPSHa (available) ==> NPSH yang dimiliki dalam sebuah sistem pada bagian
suction, mencakup perpipaan, reservoir dan juga segala macam koneksinya.

2. NPSHr (required) ==> Energi yang dibutuhkan oleh fluida untuk mengatasi
hilang energi karena friksi dari bagian nozzle suction hingga ke bagian mata
impeller pompa tanpa menyebabkan perubahan fasa.

Nilai NPSHr ditentukan oleh manufaktur. Agar pompa bisa berjalan dengan baik,
maka

NPSHa > NPSHr

Rumus untuk menghitung NPSHA adalah sebagai berikut:

NPSHa = Ha + Hs - Hvp - Hf – Hi

Dimana :

Ha : Head atmosfer. Head yang muncul dari tekanan atmosfer. Nilainya


sekitar 33.9 ft

Hs : Head static. Ketinggian daripada reservoir ditinjau dari garis tengah


pompa. Nilainya bisa negatif ataupun positif bergantung daripada posisi
pompa.

Hvp : Head vapor. Tekanan uap daripada fluida pada suhu tertentu. Semakin
besar suhu, maka head vapor akan semakin besar. Head vapor
mengurangi nilai daripada NPSH karena menunjukkan seberapa besar
kemungkinan fluida untuk menguap.

Hf : Head friction. Hilang tekan dalam perpipaan. Head friction juga


mengurangi nilai NPSH.

Hi : Head inlet. Safety factor sebanyak 2 ft yang digunakan agar supaya


operasi dapat berjalan dengan lebih aman.

41
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

Cara kerja pompa air sumur dangkal

42
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

Berikut adalah uraian analisa head total pompa yang ada di pekerjaan Evaluasi
Instalasi Pompa Pada Jaringa Irigasi Glandang.

Gambar 4.5 Kondisi Instalasi Pompa di Jaringan Irigasi Glandang

Di Instalasi Pompa Glandang


Ha = 12,09 m
P1 = P atm
P2 = P atm
Maka ∆hp = hp2 – hp1 = 0
Q = 0,04 m3/ dtk
Pipa PVC
D = 0,1524 m
L pipa = 76 m
Terdapat belokan 4, sudut teta 90, R/D = 1

Perhitungan:
1. Menghitung losis karena panjang pipa
(10,666 x Q1,85 )
hf = 1,85 4,85
x L pipa
C xd
(10,666 x 0,04 1,85)
hf = 1,85 4,85
x 76 m
100 x 0,1524
= 3, 8472 m

43
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

2. Menghitung losis karena terdapat belokan


D 3,5 θ 0,5
f =0,131+1,847( ) ( )
2R 90
f =0,2943
Q
v=
A
0,04
v=
1 /4 πDD
v=2,1939 m/dtk
2
v
hf =f x
2g
2
2,1939
hf =0,02943 x
2 x 9,81
hf =0,0723 m
kehilangan untuk tiap 1 belokan

3. Menghitung losis karena katup isap dengan saringan


Dari tabel 1.1, untuk diameter 150 mm diperoleh f = 1,91 maka
2
v
hf =f x
2g
2,1939
hf =1,91 x
2 x 9,81
hf =0,469 m

4. Head kecepatan keluar


2
vd 2,1939
= =0,2453 m
2 g 2 x 9,81

5. Head Total Pompa


v2
ht=ha+ ∆ hp+ hl x
2g

44
Laporan Akhir
EVALUASI INSTALASI POMPA PADA JARINGAN IRIGASI GLANDANG

2
v
ht=ha+ ∆ hp+ hl+
2g
ht=12,09+0+ ( 3,8472+ ( 4 x 0,0723 ) +0,469 ) +0,2453
ht=16,941 m

Total Head Pompa yang terpasang adalah 15 m , dan total head system
adalah 16,941 m. Maka Pompa Kumba yang terpasang tidak dapat menghisap
dan mengalirkan air.

45

Anda mungkin juga menyukai