OLEH :
5233131016
FALKUTAS TEKNIK
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik
berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak
menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain,
misalnya kabel). Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan
elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan,
untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi
masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan,
meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi
lainnya (Haris, 2015).
Ada tiga jenis komponen elektronik yang dikenal dikalangan saintis dan teknisi
yaitu komponen aktif, komponen pasif, dan komponen penunjang. Adapun yang
tergolong dalam komponen aktif Transistor, Dioda, dan rangkaian terpadu
(Integrated Circuit, IC). Komponen-komponen aktif hanya dapatbekerja atau
berfungsi jika diberi catu daya luar. Sedangkan yang tergolong dalam komponen
pasif yaitu Resistor, Kapasitor, Induktor, dan Transformator. Komponen pasif
merupakan komponen-komponen yang tidak dapat (dengan sendirinya)
membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah
komponen yang dapat bekerja tanpa catu daya. Komponen penunjang merupakan
komponen pelengkap yang tidak harus ada, seperti saklar, konektor, sekring, relay,
dan sebagainya (Haris, 2015).
1.Komponen Pasif
a. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup
yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri
tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan
sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak Cuma itu, komponen yang satu ini juga
yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah
komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai
tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan.
Jenis-Jenis Resitor
Agar dapat menggunakan resistor dengan baik kita perlu mengetahui beberapa hal
seperti bahan pembuatnya, nilai resistansiya [dinaytakan dalam Ohm (Ω), kiloohm
(kΩ), atau megaohm (MΩ)], toleransi (dinya’takan sebagai penyimpangan
maksimum dan minimun yang diizinkan dari nilai tertera), rating/lepasan daya
(yang harus sama atau lebih besar daripada disipasi daya maksimunnya), derau
dan perilakunya pada frekuensi tinggi (Haris, 2015).
b. Kapasitor
Jenis-Jenis Kapasitor
c. Induktor
Jenis-Jenis Induktor
d.Transformator
Jenis-Jenis Transformator
2. Komponen Aktif
a. Dioda
Jenis-Jenis Dioda
Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh persambungan
antara bahan semikonduktor tipe –P dan tipe –N. Komponen ini memberikan
resistansi yang sangat rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi
yang sangat tinggi pada arah yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan
dioda digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang menuntut rangkaian untuk
memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus yang mengalir
didalamnya (Haris, 2015).
b. Transistor
Jenis-Jenis Transistor
Rangkaian terpadu dibagi menjadi dua kelas umum, linier (analog) dan digital
(TTL, Transistor, Transistor logic). Contoh tipikal dari rangkaian terpadu linier
adalah operasional Amplifier (Op-Amp). Sedangkan contoh tipikal dari rangkaian
terpadu digital adalah gerbang-gerbang logika. Sejumlah perangkat menjembatani
jurang pemisah antara dunia analog dan digital seperti cinverter analog - digital
(ADC), converter digital – analog (DAC), dan pencacah waktu (timer) (Haris,
2015).
Referensi
Haris, Abd. B, dkk. 2015. Dasar-Dasar Elektronika. Sulawesi Tengah : Edukasi
Mitra Grafika.