STANDARDISASI
(SEMESTER V)
DISUSUN OLEH:
TIM DOSEN STANDARDISASI
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN COVER …………………………. i
KATA PENGANTAR …………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………. iii
TATA TERTIB …………………………. 1
iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1
11. Pelanggaran tata tertib oleh praktikan tiga (3) kali berturut-turut dapat
dikenakan sanksi menurut kebijakan pimpinan praktikum.
12. Segala sesuatu ketentuan yang berkaitan dengan tata tertib ini dapat diubah
oleh pimpinan praktikum untuk memperoleh efisiensi dan prestasi praktikum.
2
ACARA 1 DAN 2
Pokok Bahasan : Manfaat Standar dalam Kehidupan dan Perdagangan
Internasional
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alokasi Waktu :
B. Dasar Teori
Standar telah menjadi bagian dari kebudayaan manusia sejak abad ke-
17. Manusia pada jaman kuno mengandalkan pengetahuan mereka tentang
pergerakan bulan, matahari dan bintang-bintang untuk menentukan waktu
tanam dan panen tanaman pangan yang tepat. Revolusi industri kemudian
menjadi tonggak yang mengubah dunia khususnya produksi massal di industri.
Kemajuan pada revolusi industri berkembang pesat di tiga bidang utama yaitu
transportasi, telekomunikasi dan kelistrikan.
Penerapan standar mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
namun keberadaannya jarang disadari oleh masyarakat. Standar mampu
memberikan keamanan, jaminan kualitas, memudahkan pengoperasian produk,
serta memastikan kompatibilitas produk. Konsumen anak-anak sebagai contoh
akan mudah mengalami cidera saat menggunakan mainan anak tanpa standar.
Peralatan rumah tangga akan mudah rusak atau tidak mudah dioperasikan
tanpa standar. Kartu Subscriber Identity Module (SIM) pada telepon genggam
juga dikembangkan berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan dalam standar.
3
D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa bekerja secara kelompok (4 mahasiswa)
2. Setiap mahasiswa membuat laporan praktikum berupa paper secara
kelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan
selanjutnya
E. Pertanyaan Diskusi
Setiap kelompok mencari contoh nyata keberadaan standar pada produk
di bidang Agribisnis, kemudian menigidentifikasi:
a. Manfaat standar tersebut dalam kehidupan untuk kemandirian
bangsa dan daya saing, serta trilogi infrastruktur pembangunan
b. Manfaat standar tersebut dalam perdagangan untuk menanggapi isu
global
Setiap kelompok melakukan diskusi terhadap contoh nyata yang dipilih. Pada
minggu ke-2 setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
G. Kesimpulan
4
ACARA 3 DAN 4
Pokok Bahasan : Cakupan Standar
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alokasi Waktu :
B. Dasar Teori
Standardisasi memiliki kompleksitas yang digambarkan dengan diagram
tiga sumbu Standardisation Space Diagram, diagram tersebut memiliki domain,
aspek, dan level. Level standardisasi yaitu:
1. Level perusahaan
Kegiatan standardisasi yang meliputi perumusan, penerbitan, dan penerapan
pada level perusahaan. Standar merupakan hasil kesepakatan antara departemen
dalam perusahaan sebagai acuan kegiatan pengadaan barang, penjualan,
produksi atau operasional.
2. Level nasional
Standar yang berlaku secara nasionanl pada suatu negara disebut standar
nasional. Indonesia memiliki standar nasional yang dikenal dengan Standar
Nasional Indonesia atau SNI. Perumusan standar berdasarkan kesepakatan
pemangku kepentingan dari negara yang bersangkutan dan ditetapkan oleh
lembaga standardisasi nasional sesuai peraturan yang berlaku.
3. Level regional
Beberapa negara di kawasan menjalin kerjasama untuk mendapat keuntungan
dan membentuk lembaga standardisasi kawasan dalam bentuk pasar tunggal,
5
misalnya Uni Eropa telah membentuk Comite Europeen de Normalisation (CEN)
atau komite Eropa di bidang standardisasi.
4. Level internasional
Lembaga standardisasi internasional yaitu ITU, IEC, ISO, dan CAC dibentuk untuk
mengembangkan dan menerbitkan standar yang diakui secara internasional.
International Organization for Standardization (ISO) memiliki tujuh
tahapan dalam proses pengembangan standar, yaitu:
1. Tahap awal (preliminary stage)
2. Tahap pengusulan (proposal stage)
3. Tahap persiapan (preparatory stage)
4. Tahap pembahasan komite teknis (committee stage)
5. Tahap jajak pendapat (enquiry stage)
6. Tahap persetujuan (approval stage)
7. Tahap publikasi (publication stage)
ISO mengeluarkan ISO/IEC Directive part 1, Procedure for the technical work yang
menjadi acuan Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) tentang
pengembangan SNI. Kegiatan perumusan SNI memiliki tujuh tahapan, yaitu:
1. Penyusunan konsep (drafting)
2. Rapat teknis
3. Rapat konsensus
4. Jajak pendapat (enquiry)
5. Perbaikan akhir
6. Pemungutan suara (voting)
7. Penetapan dan publikasi
D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa bekerja secara berkelompok (4 mahasiswa)
2. Setiap mahasiswa membuat laporan praktikum berupa paper secara
berkelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan
selanjutnya.
6
E. Pertanyaan Diskusi
Setiap kelompok memilih salah satu contoh standardisasi berdasarkan
empat level standardisasi, yaitu:
1. Level perusahaan
2. Level nasional
3. Level regional
4. Level internasional
Setiap kelompok melakukan diskusi tentang level standardisasi yang dipilih.
Pada minggu ke-4 setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
G. Kesimpulan
7
ACARA 5 DAN 6
Pokok Bahasan : Infrastruktur Mutu-Standardisasi
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alokasi Waktu :
B. Dasar Teori
Hubungan antara orang, sistem, dan organisasi yang terintegrasi dalam
penelitian, pendefinisian, pengembangan dan promosi mutu barang, layanan
dan proses merupakan infrastruktur mutu. Infrastruktur mutu memiliki tiga pilar
yang saling terkait yaitu standardisasi, penilaian kesesuaian, dan metrologi.
Kegiatan standardisasi utamanya pengembangan standar merupakan pilar
utama infrastruktur mutu karena merupakan dasar pebandingan produk.
Standardisasi merupakan kegiatan merencanakan, merumuskan,
menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara dan mengawasi
standar yang dilaksanakan dengan seluruh pemangku kepentingan.
Standardisasi juga mencakup kerja sama dengan masyarakat luas terkait
pengembangan standar dan sosialisasi standar. Standardisasi tidak hanya
berlaku pada bidang agribisnis, namun berlaku pula pada bidang kesehatan,
energi, perbankan dan keuangan, otomotif, telekomunikasi, pariwisata dan
lainnya.
8
D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa bekerja secara berkelompok (4 mahasiswa)
2. Setiap mahasiswa membuat laporan praktikum berupa paper secara
berkelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan
selanjutnya.
E. Pertanyaan Diskusi
Setiap kelompok menemukan salah satu contoh nyata penerapan pilar
infrastruktur mutu yaitu standardisasi untuk kepentingan dunia usaha yang
meliputi: perdagangan, mutu, keuntungan, manufaktur, distribusi, pengadaan,
pemakaian, spesifikasi, dan kontrak. Setiap kelompok melakukan diskusi
terhadap contoh nyata penerapan yang dipilih. Pada minggu ke-6 setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
G. Kesimpulan
9
ACARA 7 DAN 8
Pokok Bahasan : Infrastruktur Mutu-Penilaian Kesesuaian
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alokasi Waktu :
B. Dasar teori
Penilaian kesesuaian merupakan salah satu pilar infrastruktur mutu yang
bertujuan menunjukkan kepatuhan terhadap standar. Penilaian kesesuaian
merupakan seluruh kegiatan yang ditujukan untuk memberikan bukti bahwa
produk, proses atau jasa telah memenuhi persyaratan suatu standar. Kegiatan
penilaian kesesuaian meliputi inspeksi, pengujian, dan sertifikasi. Penilaian
kesesuaian jika diterapkan secara benar dapat meningkatkan daya saing produk
dan memfasilitasi perdagangan secara efektif karena konsumen memiliki
keyakinan dan kepercayaan akan barang dan jasa yang dibeli. Penilaian
kesesuaian bagi produsen digunakan untuk menciptakan keuntungan karena
produk yang dijual memiliki tanda sertifikasi produk dan sertifikat uji.
Penilaian kesesuaian sangat penting bagi produsen yang melakukan
kegiatan ekspor karena standar dan peraturan teknis dalam perdagangan
internasional sangat kompleks. Praktek penilaian kesesuaian dapat dilakukan
oleh pihak pertama (produsen), pihak kedua (konsumen) atau pihak ketiga
(pihak independen selain produsen dan konsumen) yang memiliki kompetensi.
Penilaian kesesuaian harus memenuhi beberapa norma meliputi: kompeten,
tidak memihak, terbuka bagi semua pihak, transparan, efektif terhadap
10
kebutuhan pasar dan peraturan perundang-undangan yang belaku, dan
konvergen dengan pengembangan penilaian kesesuaian internasional.
D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa bekerja secara berkelompok (4 mahasiswa)
2. Setiap mahasiswa membuat laporan praktikum berupa paper secara
berkelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan
selanjutnya.
E. Pertanyaan Diskusi
Setiap kelompok menemukan salah satu contoh nyata penerapan pilar
infrastruktur mutu yaitu penilaian kesesuaian untuk kepentingan dunia usaha
yang meliputi: perdagangan, mutu, keuntungan, manufaktur, distribusi,
pengadaan, pemakaian, spesifikasi, dan kontrak. Setiap kelompok melakukan
diskusi terhadap contoh nyata penerapan yang dipilih. Pada minggu ke-8 setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
G. Kesimpulan
11
ACARA 9 DAN 10
Pokok Bahasan : Infrastruktur Mutu-Metrologi
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alokasi Waktu : 1 x 160 menit
B. Dasar Teori
Metrologi mencakup seluruh aktivitas yang diperlukan untuk melakukan
pengukuran yang benar, tertelusur dan diakui kebenarannya di tingkat nasional,
regional maupun internasional. Metrologi secara langsung menciptakan rasa
percaya antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan pengukuran.
Pengukuran yang tidak teliti dapat mengakibatkan proses pengambilan
keputusan yang tidak tepat sehingga terjadi pemborosan biaya perusahaan
bahkan dapat membahayakan jiwa manusia.
Seluruh negara di dunia wajib memiliki pengukuran yang handal dan
teliti, disepakati dan diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
pengukuran. Metrologi industri sebagai contoh berfungsi dalam pengukuran
teknis dan peralatan ukur di industri, laboratorium penguji, laboratorium
kalibrasi dan laboratorium penelitian dan pengembangan, jaminan mutu, dan
tuntutan pasar. Perkembangan metrologi hingga saat ini menjadi tombak
perkembangan ilmu pengetahuan yang berlandaskan pengukuran yang akurat.
12
1. Laptop
D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa bekerja secara berkelompok (4 mahasiswa)
2. Setiap mahasiswa membuat laporan praktikum berupa paper secara
berkelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan
selanjutnya.
E. Pertanyaan Diskusi
Setiap kelompok menemukan salah satu contoh nyata penerapan pilar
infrastruktur mutu yaitu metrologi untuk kepentingan dunia usaha yang
meliputi: perdagangan, mutu, keuntungan, manufaktur, distribusi, pengadaan,
pemakaian, spesifikasi, dan kontrak. Setiap kelompok melakukan diskusi
terhadap contoh nyata penerapan yang dipilih. Pada minggu ke-10 setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
G. Kesimpulan
13
ACARA 11-14
Pokok Bahasan : Penerapan Standar
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alokasi Waktu :
B. Dasar Teori
Penerapan standar produk secara voluntary memiliki tiga tahapan, yaitu
komitmen manajemen perusahaan, pengendalian proses produksi untuk mencapai
persyaratan standar, dan pengecekan (monitoring) kesesuaian produk dengan
persyaratan standar. Keberhasilan penerapan standar dapat dipublikasikan kepada
masyarakat (konsumen) agar timbul kepercayaan konsumen bahwa mutu produk
telah sesuai dengan persyaratan standar. Perusahaan dapat mengajukan penilaian
kesesuaian dengan persyaratan standar oleh pihak ketiga yaitu pihak independen
yang tidak terlibat dalam proses produksi untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen.
Salah satu contoh SNI produk yang diberlakukan wajib oleh pemerintah
adalah SNI Ban. Kementerian Perindustrian memberlakukan SNI Ban secara wajib
melalui Peraturan Menteri Perndustrian 68/M-IND/PER/8/2014 mengingat
pentingnya peranan dan fungsi ban. Metode uji yang digunakan pada ban truk dan
bus (SNI 0099:2012) meliputi:
1. Pengukuran dimensi
2. Pengukuran penunjuk keausan telapan (TWI)
3. Pengujian energi penembusan (breaking energy)
14
4. Pengujian ketahanan pada berbagai beban (endurance)
Sampai saat ini, negara-negara Eropa masih mempersoalkan diberlakukannya SNI
Ban. Pemerintah melalui BSN telah menyampaikan pertimbangan perbedaan kondisi
jalan di Indonesia dengan di Eropa, suhu dan iklim kepada pihak Eropa.
D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa bekerja secara berkelompok (4 mahasiswa)
2. Setiap mahasiswa membuat laporan praktikum berupa paper secara
berkelompok
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan
selanjutnya.
E. Pertanyaan Diskusi
Setiap kelompok memilih dan menganalisa salah satu judul SNI produk di
bidang Agribisnis. Setiap kelompok membuat ulasan tentang hubungan antara
standar dengan produk disertai bukti tanda SNI dalam kemasan atau yang
menempel pada produk berupa gambar, foto, atau kemasan. Pada minggu ke-12
hingga ke-14 setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
G. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16