Anda di halaman 1dari 9

Rumah Sakit Advent Bandar

Lampung

KEBIJAKAN
PELAYANAN PASIEN
RUANG ISOLASI COVID-19

TAHUN 2021

Kami Melayani TUHAN Menyembuhkan

Jl. Teuku Umar No. 48, Bandar Lampung 35148, Indonesia, Telp.0721 – 703459 (Hunting) Fax.0721 - 786349

1
Rumah Sakit Advent Bandar
Jl. TeukuLampung
Umar No. 48, Bandar Lampung 35148, Indonesia, Telp.0721 – 703459 (Hunting) Fax.0721 -
786349

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG


Nomor : …/PER/DIR-RSABL/I/2021

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RUANG ISOLASI COVID-19

DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG

Menimban : a. bahwa berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor


g 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat, Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai jenis
penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.
b. bahwa mengingat semakin meningkatnya pasien Covid-19 yang
membutuhkan perawatan rawat inap.
c. bahwa ruang Isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah
sakit yang merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah
dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan medis dengan
tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien
menular agar tidak terjadi atau memutus siklus penularan penyakit
melindungi pasien dan petugas kesehatan.
d. bahwa untuk melindungi orang orang disekitar pasien termasuk
dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya yang merawat
pasien terhindar dari penyakit yang diderita pasien dan untuk
meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit yang
berasal dari lingkungan pasien lain sehingga tidak memperberat
penyakit yang diderita pasien
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a,
b, c dan d, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit
Advent Bandar Lampung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktek kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2010 tentang
persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan kedokteran.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 169 tahun 2011 tentang
Keselamatan pasien Rumah sakit.
7. KMK No. HK.01.07-MENKES/169/2020 tentang Penetapan Rumah
Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
8. KMK No. HK.01.07-MENKES/247/2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian CoronaVirus Disease 2019 (COVID-

2
19)

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG


TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RUANG ISOLASI COVID-19 DI
RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG.

KEDUA : Memberlakukan Kebijakan Pelayanan Dan Asuhan Pasien Di Rumah Sakit


Advent Bandar Lampung sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Direktur ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan di adakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bandar Lampung


Pada tanggal : 15 April 2019

Direktur,

dr. Charles.Z. Suoth.,MARS

3
Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit Advent Bandar Lampung
Nomor : …/PER/DIR-RSABL/I/2021
Tentang: Kebijakan Pelayanan Pasien di Ruang Covid-19

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RUANG ISOLASI COVID-19


DI RUMAH SAKIT BANDAR LAMPUNG

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

1. Pasien yang rawat di ruang isolasi Covid-19 adalah pasien yang sudah terkonfirmasi Suspect
Covid-19 dan Confirmed Covid-19 melalui pemeriksaan Rapid Test Antigen dan Swab PCR
Covid-19.
2. Pasien Suspek/Confirmed Covid-19 yang ditransfer dari IGD ke Ruang Isolasi Covid-19
dilengkapi dengan hasil pemeriksaan Swab PCR, Rontgen Thorax dan CBC Diff.
3. Pasien Suspek/Confirmed Covid-19 di RS. Advent Bandar Lampung dibagi dalam 2 (dua)
kategori yaitu Pasien Umum dan Karyawan.
4. Pasien Suspek/Confirmed Covid-19 tidak boleh ditunggui keluarga pasien kecuali pada pasien
anak usia ≤ 12 tahun, pasien melahirkan dan pasien total care.
5. Penunggu pasien dengan kriteria ketentuan nomor 4 hanya boleh ditunggui oleh 1
pendamping.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Kebijakan ini dimaksudkan supaya setiap pasien suspek/confirmed Covid-19 menapatkan


pelayanan yang sebaik-baiknya sesuai dengan Standar Pelayanan dengan memenuhi dan
memperhatikan Pelayanan dan Asuhan Pasien Covid-19.
2. Tujuannya :
a. Memberikan perawatan yang individual dan seragam
b. Rencana asuhan yang realistis dan terukur
c. Asuhan yang berdasarkan evidence base
d. Mengkomunikasikan rencana asuhan
e. Asuhan yang berpusat pada pasien (Patient Centered Care)

PASAL 3
RUANG LINGKUP

1. Ruang lingkup pelayanan pasien Covid-19 di RS. Advent Bandar Lampung yang diatur dalam
kebijakan ini adalah pasien Covid-19 mulai dari Suspect, Confirmed dengan Gejala Sedang dan
Gejala Berat
2. Pasien dan keluarga
3. Petugas Keperawatan
4. DPJP
5. Petugas Diagnostik
6. Petugas Kebersihan

1
PASAL 4
PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP COVID-19

1. Pasien suspek/terkonfirmasi Covid-19 yang ditransfer dari IGD dipastikan telah dilakukan
pemeriksaan Swab PCR, Rontgen Thorax dan CBC Diff.
2. Pasien dari ruang non isolasi yang dicurigai suspek Covid – 19 langsung di transfer ke ruang
isolasi dan dilakukan pemeriksaan PCR di ruang Isolasi Covid-19.
3. Mengirimkan data pasien ke Surveilance yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga
(Pasien anak), Pengkajian Awal Medis, Foto Rontgen Thorax dan Hasil Laboratorium.
4. Pengiriman data yang dimaksud pada nomor 1 dan 2 di atas dilakukan melalui aplikasi Whats
App Group Covid Tapis.

PASAL 5
RUANG PERAWATAN

1. Pengaturan penempatan pasien rawat inap Covid-19 berdasarkan kondisi klinisnya.


2. Penentuan kondisi klinis pasien sebagai dasar penempatan ruang perawatan adalah
kewenangan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utama pasien Covid-19.
3. Pasien dengan Suspek Covid-19 ditempatkan pada ruang pribadi/sendiri, yaitu 401, 411, 413,
415, 417, 419, 420A, 420B, 422, 423, dan 421.
4. Pasien dengan TERKONFIRMASI Covid-19 ditempatkan pada ruang bertekanan negative yaitu:
402, 403, 404, 405, 407, 408, 409, 412, 416 dan 418, bila ruangan tidak mencukupi untuk
sendiri bisa dilakukan rawat gabung.
5. Pasien suspek yang dinyatakan positif dengan hasil PCR segera dipindahkan ke ruangan
bertekanan negative/ruang Terkonfirmasi Covid-19.
6. Bila KU pasien memburuk tidak dianjurkan rawat gabung.
7. Bila kondisi darurat pasien suspek boleh masuk ke ruang terkonfirmasi Covid-19 dengan
catatan pasien wajib sendiri.
8. Ruang 406 dikhususkan untuk pasien suspek/terkonfirmasi Covid-19 yang akan dilakukan
tindakan Hemodialisa (rawat jalan/inap).
9. Pasien Terkonfirmasi Covid-19 dengan persalinan ditempatkan di ruang 412.
10. Ruang 419 khusus untuk pasien suspek dari bangsal.

PASAL 6
ALAT PELINDUNG DIRI

1. Seluruh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) di ruang Isolasi Covid-19 harus menggunakan Alat
Pelindung Diri Lengkap yaitu: Penutup Kepala, Pengaman Wajah, Pengaman Mata/Google,
Masker N95, Hazmat Cover All, Sarung Tangan Bedah, dan Sepatu Boots Anti Air.
2. Penggunaan APD oleh PPA dilakukan di ruang 410 bagian luar.
3. Saat melepas APD dilakukan di ruang 410 bagian dalam.

2
PASAL 7
SUMBER DAYA MANUSIA

1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utama pasien Covid-19 Dewasa adalah Dokter
Spesialis Paru, Spesialis Penyakit Dalam, Saraf, Kebidanan, Anestesi dan Dokter Spesialis
Rehabilitasi Medik.
2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utama pasien Covid-19 Anak adalah Dokter
Spesialis Anak.
3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utama pasien Covid-19 dapat melakukan
konsultasi atau mengajukan permintaan rawat bersama dengan dokter spesialis dari
Kelompok Staf Medis (KSM) lain maupun tenaga psikologi klinis sesuai kondisi dan kebutuhan
pelayanan pasien.
4. Kepala Ruangan adalah seorang perawat senior professional yang bertanggung jawab
mengelola kegiatan pelayanan perawatan di ruang isolasi Covid-19. Mengawasi dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan pasien covid-19.
5. Tenaga Keperawatan di Ruang Isolasi Covid-19 dibagi dalam 3 shift, yaitu:
Pagi : 08.00 – 12.00 WIB 4 orang
12.00 – 16.00 WIB 3 orang
Siang : 16.00 – 20.00 WIB 3 orang
20.00 – 24.00 WIB 3 orang
Malam : 24.00 – 03.00 WIB 2 orang
03.00 – 08.00 WIB 4 orang
6. Petugas kebersihan dibagi dalam 2 shift, yaitu:
Pagi : 06.00 – 14.00 WIB 1 orang
Sore : 14.00 – 22.00 WIB 1 orang

PASAL 8
TINDAKAN KLINIK DAN DIAGNOSTIK

1. Setiap tindakan klinik dan diagnostik yang bersifat invasif atau langsung berhubungan dengan
pasien harus tercatat siapa yang meminta prosedur dan alasannya di rekam medis.
2. Dokter pelaksana tindakan harus memberikan informasi mengenai risiko dan komplikasi yang
terjadi pada pasien yang akan dilakukan tindakan invasif.
3. Setiap hasil dari tindakan dan diagnostik invasif/non invasif yang tidak normal harus tercatat
dalam CPPT pasien.

PASAL 9
KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Dokter dan perawat memberitahukan hasil dari proses asesmen ulang kepada pasien dan
keluarga.
2. Pasien dan keluarga dilibatkan dalam pengambilan keputusan rencana asuhan.
3. Pasien dan keluarga diberikan informasi tentang hasil dan pengobatan yang tidak diharapkan.
4. Pemberian informasi dan cara melakukan komunikasi efektif sesuai dengan SPO

3
PASAL 10
PASIEN COVID-19 RISIKO TINGGI

1. Yang dimaksud pasien Covid-19 risiko tinggi terlihat gejala berat yakni:
a. Demam ≥38 derajat celsius yang menetap
b. Ada infeksi saluran napas dengan tanda-tanda peningkatan frekuensi napas
(>30x/menit) hingga sesak napas (respiratory distress).
c. Batuk dalam waktu lama.
d. Penurunan kesadaran.
e. Dalam pemeriksaan lanjut, ditemukan saturasi oksigen <90% udara luar.
f. Dalam pemeriksanan darah, leukopenia, peningkatan monosit, dan peningkatan
limfosit atipik.
g. Pasien mengalami nyeri dada
h. Bibir, kulit dan wajah tampak kebiruan, kulit pucat dan keringat dingin, dada yang
berdebar-debar, pusing dan sakit kepala berat.

PASAL 11
DETEKSI (MENGENAL) PERUBAHAN KONDISI PASIEN

1. Petugas ruang Isolasi Covid-19 dilatih untuk mampu mengenal sedini mungkin pasien yang
kondisinya memburuk.

PASAL 12
PELAYANAN LAINNYA YANG TIDAK DILAKUKAN DI RUANG ISOLASI COVID-19

1. Pasien Covid-19 di ruang Isolasi tidak dilakukan pelayanan sebagai berikut:


a. Resusitasi
b. Ventilator

PASAL 13
PELAYANAN GIZI PASIEN DAN PETUGAS KESEHATAN

1. Pemberian makanan Pasien Covid-19 di ruang Isolasi dilakukan 3 (tiga) kali dalam sehari yaitu:
a. Pagi : 06.30 – 07.30 WIB
b. Siang : 11.30 – 13.00 WIB
c. Sore : 17.00 - 18.00 WIB
2. Pasien diperkenankan untuk menerima makanan dari luar Rumah Sakit yang dikirimkan
keluarga pasien melalui petugas di Ruang Isolasi Covid – 19.
3. Petugas ruang Isolasi Covid – 19 mendapat gizi tambahan dari RS. Advent Bandar Lampung baik
yang bertugas Pagi, Sore ataupun Malam.
4. Makanan petugas di Ruang Isolasi Covid – 19 diantar oleh petugas Gizi pada shift Pagi, Sore
ataupun malam.

4
PASAL 14
DESINFEKSI RUANG ISOLASI COVID – 19

2. Ruang rawat dengan pasien suspek yang pulang/meninggal didesinfeksi dengan hepafilter
selama 2 jam lalu di fogging.
2. Ruang rawat terkonfirmasi setelah pasien pulang/meninggal didesinfeksi dengan fogging.
3. Peralatan di ruang isolasi Covid-19 yang terbuat dari stainless/besi di desinfeksi dengan H2O2
3%.
4. Peralatan di ruang isolasi Covid-19 yang terbuat dari plastik, bahan kayu didesinfeksi dengan
clorin 5%.
5. Semua alat dan ruangan segera didesinfeksi setelah digunakan.
6. Petugas fogging segera dihubungi bila pasien akan melakukan tindakan diagnostik, penurunan
jenazah dan saat pasien pulang.

PASAL 15
PASIEN PULANG

1. Pasien Terkonfirmasi Covid-19 dipulangkan atau dikeluarkan dari ruang isolasi jika telah
dinyatakan sembuh dengan mendapatkan dua kali hasil Negatif berturut-turut dari test Swab
PCR dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya setelah ada persetujuan dari DPJP.
2. Pasien Terkonfirmasi/Suspek Covid-19 dapat pulang atau pindah ke RS lain setelah ada
persetujuan dari DPJP baik yang tidak ataupun menunggu hasil Test SWAB PCR.
3. Apabila ada pasien Suspek atau Terkonfirmasi Covid-19 yang pulang atas permintaan sendiri
harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan Kepolisian untuk ditindaklanjuti.
4. Saat pasien sudah diperbolehkan pulang oleh DPJP maka pasien diberikan edukasi untuk isolasi
mandiri 14 hari.
5. Bila selama isolasi mandiri terjadi kegawatdaruratan maka pasien/keluarga pasien segera
datang ke Instalasi atau pelayanan kesehatan terdekat.

PASAL 16
PASIEN MENINGGAL

1. Pasien suspek/terkonfirmasi/Probable Covid-19 meninggal dilakukan pemulasaran jenazah


sesuai protokol Covid-19 yang tercantum dalam SPO pemulasaran Covid-19.
2. Bagi keluarga yang meminta untuk membawa sendiri jenazah harus wajib menandatangani form
bermaterai yang sudah tersedia dan wajib diinformasikan ke Gugus Covid – 19 sesuai KTP dan
domisili.

PASAL 17
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

1. Pasien suspek/terkonfirmasi Covid-19 yang diberikan pelayanan di Ruang Isolasi Covid-19 tidak
dikenakan biaya perawatan.
2. Pembiayaan rawat pasien Suspek/Terkonfirmasi Covid – 19 dibebankan kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
3. Kegiatan pelayanan pasien Covid-19 di Ruang Isolasi tercatat dan dilaporkan secara
berkelanjutan dan berjenjang sesuai bidangnya masing-masing.

5
4. Kebutuhan administrasi pasien untuk dokumentasi pelayanan dan klaim dikoordinasikan dan
dimonitor dengan bidang terkait.
5. Pasien yang dinyatakan sembuh dan dinyatakan rawat jalan atau lanjut isolasi mandiri
dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.

PASAL 18
PENUTUP

Kebijakan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dengan ketentuan apabila ada tambahan atau
perubahan akan disesuaikan lebih lanjut.

Ditetapkan di : Bandar Lampung


Pada tanggal : 1 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai