Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN 2

Nama : Fickry Chairul Amri


Nim : 5211111002
Kelas : PTB_B 2021
Matkul : Konstruksi Jalan Dan Jembatan

SOAL :
1. Jelaskan perbedaan jalan Telford dan McAdam
a. Jalan Telford
Pencipta / penemu perkerasan jalan telford adalah Thomas Telford (1757-1834) adalah
seorang insinyur Skotlandia yang ahli dalam pembuatan jembatan lengkung dari batu,
menciptakan konstruksi perkerasan jalan yang prinsipnya seperti jembatan lengkung. Prinsip
tersebut yaitu menyusun batu-batu belah yang dipasang berdiri secara berdesakan, dan
pemasangannya menggunakan tangan. Konstruksi ini sangat berhasil dan kemudian disebut
Sistem Telford. Sistem telford banyak dimanfaatkan di Indonesia, khususnya pada jalan-jalan
pedesaan. Struktur telford digunakan untuk memperkuat bagian yang lemah pada lapisan
subbase.
Struktur telford ini adalah lapisan padat yang terdiri dari batu-batu yang berukuran
sedang diatur diatas lapisan pasir dan dikunci dengan batu-batu yang lebih kecil dan kerikil.
Konstrusi telford harus dikerjakan dengan tangan dan dibentuk menjadi sebuah lapisan sub-
base yang kuat dan mempunyai permukaan lapisan yang bagus untuk penempatan lapisan base.
Material yang digunakan untuk telford sub-base adalah batu yang umum digunakan dan mudah
didapat. Konstruksi perkerasan dengan telpord menggunakan susunan batu pecah berukuran
besar (10/15 dan 15/20) disusun berdiri dengan batu pecah yang lebih kecil mengisi rongga
diatasnya sehingga rata, kemudian dipadatkan/digilas dengan mesin gilas, selanjutnya ditabur
sirtu diseluruh permukaan untuk dibabar basah.
Pada umumnya mempunyai ketentuan sbb. :
Lebar minimal lebih dari 2,5 m - 3,0 m
Untuk tanah keras dipakai tebal konstruksi 15 cm
batu tepi ukuran 15 – 20 cm
batu kunci 3 – 5 cm
Untuk tanah sedang dipakai tebal konstruksi 20 cm
batu tepi ukuran 20 – 30 cm
batu kunci 5 – 7 cm

b. Jalan McAdam
John Loudon McAdam (21 September, 1756 - 26 November, 1836) adalah
seorang insinyur dalam bidang pembuatan perkerasan jalan berkebangsaan Skotlandia. Dia
menemukan sistem konstruksi perkerasan jalan dengan prinsip tumpang tindih dengan
menggunakan batu-batu pecah ukuran 3 inci yang kemudian disebut dengan Sistem Makadam
Perkerasan sistem ini sangat berhasil dan merupakan prinsip pembuatan jalan sacara masinal.
Metode McAdam lebih sederhana namun lebih efektif dalam melindungi jalan raya: ia
menemukan bahwa fondasi besar dari batu di atas batu tidak diperlukan dan menyatakan bahwa
tanah asli saja akan menopang jalan dan lalu lintas di atasnya, selama tanah tersebut ditutupi
oleh kerak jalan yang dapat melindungi jalan raya. tanah di bawahnya dari air dan keausan.
Tidak seperti Telford dan pembuat jalan lainnya pada saat itu, McAdam membuat jalannya
hampir rata. Jalannya yang selebar 30 kaki (9,1 m) hanya membutuhkan tanjakan 3 inci (7,6
cm) dari tepi ke tengah. Melengkung dan meninggikan jalan di atas permukaan
air memungkinkan air hujan mengalir ke selokan di kedua sisinya.
Ukuran batu merupakan inti teori pembangunan jalan McAdam. Ketebalan jalan bagian
bawah 8 inci (20 cm) dibatasi pada batu yang tidak lebih besar dari 3 inci (7,5 cm). Lapisan
batu bagian atas setebal 2 inci (5 cm) dibatasi pada batu berdiameter 2 sentimeter
( 3 ⁄ 4 inci); ini diperiksa oleh pengawas yang membawa timbangan. Seorang pekerja dapat
memeriksa sendiri ukuran batu tersebut dengan melihat apakah batu tersebut dapat masuk ke
dalam mulutnya. Pentingnya ukuran batu 2 cm adalah ukuran batu tersebut harus jauh lebih
kecil dari lebar roda kereta besi yang melaju di jalan raya selebar empat inci (10 cm).
2. Jelaskan perbedaan perkerasan lentur dan perkerasan kaku,berkaitan dengan : struktur
dan komponen - komponennya,distribusi beban dan keunggulan serta kelemahannya?
a. Perkerasan Lentur
Yang dimaksud perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang
umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan
berbutir sebagai lapisan di bawahnya. Sehingga lapisan perkerasan tersebut mempunyai
flexibilitas/kelenturan yang dapat menciptakan kenyaman kendaraan dalam melintas diatasnya.
Perlu dilakuan kajian yang lebih intensif dalam penerapannya dan harus juga memperhitungkan
secara ekonomis, sesuai dengan kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan
dan syarat teknis lainnya, sehingga konstruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang optimal.
Komponen Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) terdiri atas:
Tanah Dasar (sub grade)
Tanah Dasar adalah permukaan tanah
semula atau permukaan galian atau permukaan
tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan
permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian
perkerasan lainnya.
Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
Lapis Pondasi Bawah adalah bagian
perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan
tanah dasar.
Lapis Pondasi (base course)
Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan
lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).
Lapis Permukaan (surface course)
Lapis Permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.
Kelebihan Perkerasan Lentur:
• Biaya awal kontruksi yang rendah
• Langsung bisa berfungsi, tanpa harus menunggu lama
• Perjalanan yang lebih mulus, nyaman dilalui kendaraan
• Bisa diterapkan pada konstruksi badan jalan yang belum stabil
• Pelaksanaan pembangunannya tidak begitu sulit
• Biaya perbaikan lebih murah
Kekurangan Perkerasan Lentur:
• Kurang tahan terhadap beban berat
• Umur relatif pendek dibandingkan perkerasan kaku
• Biaya pemeliharaan yang tinggi, karena pemeliharaan yang sering dilakukan
• Membutuhan energi yang tinggi terlebih untuk campuran aspal.

b. Perkerasan kaku
Pengerasan kaku adalah pengerasan yang menggunakan kombinasi dari semen dan
agregat yang dicampur secara cepat dan kemudian diletakkan lalu di padatkan di atas lapisan
pondasi (base course). Konstruksi pengerasan kaku tidak memerlukan lapisan pondasi bawah
(sub-base). Perkerasan ini juga lebih dikenak sebagai jalan beton.
Lapisan perkerasan kaku umumnya terdiri dari dua lapisan utama,yaitu :
a) Lapisan permukaan (surface course)
b) Lapisan pondasi (base course)
Perkerasan kaku, sebagian besar lapisan permukaan yang
menahan beban dari lalu lintas, sehingga distribusi
bebannya relatif luas terhadap lapisan yang dibawahnya.
perkerasan kaku sebagian besar diaplikasikan pada
konstruksi yang memiliki beban yang besar seperti
bandara dan pada konstruksi jalan yang memiliki volume
lalu lintas yang tinggi seperti jalan tol.
(Distribusi Beban)
Struktur Perkerasan Kaku Antara lain:
• Surface Course
• Base Course
• Subbase Course
• Subgrade
Kelebihan Perkerasan Kaku
• Lebih kuat dan awet, sehingga umur lebih Panjang
• Biaya pemeliharaan lebih rendah, karena pemeliharaan yang minim
• Distribusi beban yang lebih luas
• Dampak terhadap lingkungannya lebih rendah
Kekurangan Perkerasan Kaku
• Biaya awal dan biaya perbaikan konstruksi yang relatif tinggi
• Membutuhkan waktu sampai campuran cukup kuat untuk bisa dilalui
• Tidak nyaman untuk dilalui kendaraan
• Bisa menyebabkan silau karena pantulan cahaya matahari

Anda mungkin juga menyukai