Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIKUM BIOLOGI

LAPORAN RESMI

ORGAN VEGETATIF PADA TUMBUHAN AGIOSPERMAE

MELIHAT SEL dan KOMPONENNYA

Oleh :

Syamsiyatul Fariha (20033010029)


Kelompok E

KELAS A
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Angiospermae merupakan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup. Organ vegetatif
tumbuhan ini terdiri dari: akar, batang dan daun. Akar, batang dan daun terdiri dari 3 sistem
jaringan yang sama, yaitu: sistem jaringan dermal/penutup, sistem jaringan pembuluh, dan
sistem jaringan dasar. Sistem jaringan dermal terdapat pada bagian terluar tubuh tumbuh-
tumbuhan. Pada tubuh tumbuhan primer, sistem jaringan ini terdiri dari jaringan epidermis,
sedangkan pada tubuh tumbuhan sekunder, epidermis digantikan oleh jaringan periderm.
Sistem jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan floem. Xylem berfungsi mengangkat air dan
larutan garam dari akar ke daun melalui batang, sedangkan floem berfungsi mengangkut
hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ lainnya. Sistem jaringan pembuluh terdapat di
antara sistem jaringan dasar, yang sebagian besar terdiri dari jaringan parenkim. Perbedaan
pokok antara ketiga organ tersebut terdapat pada distribusi relative sistem jaringan
pembuluh dan sistem jaringan dasar.
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupanseharihari mikroorganisme
ada yang berupa bakteri, protozoa, virus ataupun, cendawan, Sebagian diantaranya
bermanfaat dan juga ada yag merugikan. Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain
termasuk kedalam kelompok flora normal danmikroorganisme yang bermanfaat terlibat
dalam proses fermentasi makanan, seperti pembuatan keju,anggur, yogurt, tempe, atau
oncom, kecap produksi penelitian sebagai agens biocontrol, serta yang berkaitan sengan
proses pengolahan limba. Mikroorganisme yang menyebabkan penyekit antara lain
menimbulkan berbagai macam penyakitpada manusia,hewan dan tanaman.
Sel merupakan bagain terkecil penyusun makhluk hidup. Sel juga dapat siartikan
suatu ruangan yang dibatasi oleh membrane yang ada didalamnya. Ada lagi yang
mengatakan bahwa sel merupakan unit terkecil structural dan fungsional tekecil makhluk
hidup namun secara ungsional sel berfungsi untukmenjalankanfungsi kehidupankemudian
membentuk organisme. Makhluk hidup tersusun atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang
tersusun banyak sel (multiseluler). Makhluk hidup uniseluler umumnya berukuran sangat
kecil dan cara hidupnya sederahan. Namun, mekhluk hidup multiseluler susunan sel lebih
kompleks dan pada uniseluler. Sel memiliki tiga kompnene utama yaitu membrane sel,
sitplasma, dan organel-organel.
Sel merupakan satu unit dasar dari kehidupan yang dapat tumbuh dan berkembang
biak. Suatu sel tanaman yang lengkap biasanya terdiri dari dinding sel, protoplasma, dan
vokuola. Dinding sel meruapakan bagian dari sel yang memberi bentuk pada sel dan yang
melindungi sitoplasma. Dinding sel tanaman terdiri dari tiga komponen dasar yaitu selulosa,
lignin, dan pectin. Protoplasma yaitu bagian yang hidup dari suatu sel yang terdapat di
dalam dinding sel. Protoplasma ini terdiri dari cytoplasma dan inti sel (nucleus).
1.2. Tujuan praktikum
1. Mempelajari sel dan kompnennya serta benda-benda non sitoplasmic yang terapat
dalam sel
2. Untuk mengamati morfologi berbagai macam organisme tingkat redah(bakteri,
ganggang, atau protozoa) dan cara penyiapan preparatnya.
3. Untuk mempelajarai jaringan-jaringan penyususn akar, batang, dan daun, dan
mengenal struktur anatomi organ vegetative tumbuhan Angiospermae
1.3. Manfaat praktikum
1. Dapat memeplajari jaringan-jaringan penyusun akar, batang dan daun, dan
menegnal struktur anatomi organvegetatif tumbuhan angiospermae
2. Mengetahui jenis-jenis bakteri, ganggang, atau protozoa dan cara penyiapan
preparatnya
3. Dapat menegtahui sel dan komponennya
4. Dapa mengetahui bentuk structural sel melalui kikroskop
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jaringan Otot Hewan
2.1.1. Tinjauan Umum Jaringan Otot Hewan
Otot adalah sebuah jaringan tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot poos,dan otot jantung. Otot
menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ
dalamorganismetersebut. Jaringan otot bertanggunga jawab untuk pergerakan tubuh, terdiri
atas sel-selotot yang terspesialisai untuk melaksanakan kontraksi dan bekonduksi
(menghantarkan implus). Didalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlah
besarelemen-elemen kontraktail yang disebut myofibril yang berjalann menurut Panjang
serabut otot.pada beberapa jenis otot,myofibril terdiri atas lempeng-lempeng terang dan
gelap secara bergantian. Semua segmen gelap letaknya bersesuaian,demikian pula
dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas protein-protein kontraktil yaitu aktin dan
myosin (Amar, 2011)
Pada dasarnya jaringan otot terdiri atas sel-sel otot yang sering disebut serabut-
serabut otot. Jaringan otot pada dasarnya juga mengandung jaringan ikat yang biasanya
menyelubungi otot. Struktur otot dikhususkan untuk melakukan Gerakan, baik oleh badan
secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap lainnya. Sel
otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal
konduktivitas. Kehususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya seusai sumbu kontraksi
(Amar,2011)
Di dalam tubuh kita terdapat tiga macam jaringan otot denan karakteristik yang
berbeda-beda. Ketiga jaringan otot tersebut adalah otot rangka, otot jantung, dan otot polos.
Secara histologis otot rangka dan otot jantung tergolong sebagai otot lurik atau serat
melintang, karena miofiblirnya memntulkan cahaya gelap dan terang berselang-seling yang
berjajar teratur membentuk pita-pita vertical terhadap poros otot (Belanander,2018)
Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut myofibril.adanya myofibril
menyebabkan serabut otot memiliki kemapuan berkontraksi.adatiga jenisjaringan otot yaitu
otot lurik, otot polos, dan otot jantung, padan penampang melintang otot urik tampak
tersusun sebagai pita-pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada bagian perifer di
bawah sarcolemma. Myofibril otot lurik mengandung kepingelap dan terang secara
bergantian dan tampak sebagai garis-garis gelap terang. Diantara serabut otot terdapat
jaringan ikat longgaryang disebut endomysium (Belnander, 2018)
2.1.2. Jaringan Otot Polos
Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan panjangyang bervariasi
antara 20-500 milimikron, bergantung pada organmana otot polos ini berada. Inti selnya
hanya satu dan terletak di bagian tengah sel. Kontraksinya (pergerakannya) tidak di bawah
pengaruh kesadaran atau kemauan. Kontraksi otot polos dipengaruhi oleh saraf-saraf yang
berasal dari sistem saraf otonom. (Bakhtiar,2011)

Otot polos, dinamai demikian karena otot ini tidak memiliki penampilan berlurik, ditemukan
dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri dan organ internal lainya. Sel–sel
itu berbentuk gelondong. Otot polos berkontraksi lebih lambat dibandingkan dengan otot
rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam jangka lama (Supriyanto, 2014).
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila
diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi
secara refleks dan di bawah. pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya
lambat (Supriyanto, 2014).
Otot ini dapat bergerak tanpa henti tanpa menimbulkan kelelahan, meskipun harus
bergerak dalam jangka waktu lama. Untuk melakukan kontraksi otot polos membutuhkan
waktu antara tiga detik sampai tiga menit. Otot polos terutama terdapat di bagian
viseral,membentuk pada bagian-bagian yang berkontraksi seperti pada dinding saluran
pencernaan dari mulai pertengahan esophagus hinggake anus, serta saluran-saluran keluar
kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Di samping itu, otot polos terdapat pada
sistem pernapasan, sistem eksresi, sistem reproduksi, dan pada bagiantertentu di mata.
(Bakhtiar, 2011)
2.1.3. Jaringan Otot Lurik
Otot lurik terdiri atas berkas serabut, setiap serabut merupakan untaian berkas yang
disebut myofibril. Setiap myofibril merupakan susunan linier sarkomer, unit dasar kontraktil
otot. Otot ini disebut berlurik karena karena pengaturan subunit sarkomer pada myofibril
yang bersebelahan membentuk pita – pita terang dan gelap (Campbel, Reece dan Mitchell
2006).
Otot lurik tersusun atas sel-sel yang berbentuk silindris yang sangat panjang, tetapi
tidak mengalami percabangan. Panjang setiap selnya bervariasi antara 3–4 cm. Otot lurik
mengandung inti sel yang banyak dan letaknya tersebar di bagian tepi sel. Miofibril-miofibril
otot lurik susunannya sejajar dengan serabut ototnya, sehingga membentuk daerah terang
yang disebut isotrop dan daerah gelap yang disebut anisotrop. Adanya daerah terang dan
gelap pada otot lurik, menyebabkan otot ini tampak bergaris-garis melintang.
(Bakhtiar,2011)

Tiap otot lurik strukturnya terdiri atas badan dan paling sedikit 2 tempat
perlekatan/pertautan. Badan otot disusun oleh kumpulan serabut otot yang tersusun dalam
berkas-berkas (fasciculi). Tiap berkas tersebut dipisahkan satu sama lain oleh lapisan
jaringan ikat yang disebut perimisium dan kesemua fasikulus tersebut di luarnya dibungkus
oleh lapisan jaringan ikat yang tebal disebut epimisium (Campbel, Reece dan Mitchell 2006).
Jaringan otot bisa ditutup oleh selapis selaput kolagen serta jaringan ikat dan
bertautan dengan tulang melalui beberapa cara. Umumnya jaringan otot tersebut dilanjutkan
oleh tendon yang selanjutnya bertautan dengan tulang (Campbel, Reece dan Mitchell 2006).
Namun bisa juga jaringan otot langsung bertautan dengan tulang atau bergabung
dahulu dengan jaringan ikat, akhirnya bertautan dengan tulang. Ortigo otot adalah tempat
pertautan yang tetap/tidak dapat berpindah, sedang insersio adalah tempat pertautan pada
atau dekat terjadinya gerakan tulang (Campbel, Reece dan Mitchell 2006).
Cara bergerak (kontraksi) otot lurik ini di bawah kesadaran, sehingga disebut otot
volunter. Sel-selnya mengandung saraf-saraf yang berasal dari sistem saraf pusat. Otot lurik
dapat berkontraksi secara cepat dan kuat. Otototot lurik dapat anda temukan pada sebagian
besar otot rangka. (Bakhtiar, 2011)
2.1.4. Jaringan Otot Jantung
Otot jantung, juga berlurik, memiliki ciri kontraktif yang serupa dengan otot rangka.
Akan tetapi, berbeda dari otot rangka, serat otot jantung bercabang dan saling berhubungan
melalui cakram berinterkalar, yang membantu menyerentakkan denyut jantung.
Kemampuannya berkontraksi secara ritmis dan secara terus–menerus sebagai akibat dari
aktivitas sel otot jantung yang berpautan. Percabangan padaotot jantung seperti ini disebut
Syncytium. Jumlah intinya terkadangsatu atau dua buah dan terletak pada bagian tengah
(pusat). Sel-sel otot jantung dipengaruhi oleh saraf-saraf dari sistem saraf otonom. Sel otot
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di
dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah
dan sedikit ke arah kiri (Supriyanto, 2014).

Otot jantung hanya terdapat di jantung, yaitu padamiokardium (lapisan otot jantung)
dan pada dinding pembuluh darah besar yang langsung berhubungan dengan jantung.
(Bakhtiar, 2011).
2.2. Organ Vegetatif Tumbuhan Angiospermae
2.2.1. Tinjauan Umum
Pada awal gametogenesis inti serbuk sari membelah menjadi dua sel, yaitu sel
vegetatif dan sel generatif. Kedua sel tersebut ukurannya tidak sama. Sel vegetatif lebih
besar dibandingkan dengan sel generatif. Selanjunya sel generatif membelah secara
mitosis menghasilkan 2 sel sperma. Dinding generatif segera dibentuk diantara 2 membran
sel dan berhubungan dengan intin. Dinding intin papa beberapa jenis terdiri dari dari kalose.
Setelah pembelahan mitosis, sel vegetatif melanjutkan pertumbuhan, organel sel
bertambah jumlah dan ukurannya, vakuola semakin menghilang. Setelah lepas dari dinding,
sel generatif bentuknya speris.Bentuk ini selalu berubah selama perkembangan butir
pollen. Sperma dibentuk dari pembelahan mitosis inti sel generatif (Anugroh, 2016).
Reproduksi tumbuhan secara vegetatif dapat dilakukan secara tak kawin atau tanpa
perkawinan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Sedangkan reprodusi
secara generatif terbagi menjadi dua, yaitu Angiospermae dan Gymnospermae. Daur hidup
Angiospermae, tumbuhan bunga, mirip dengan daur hidup Gymnospermae. Pada
Angiospermae, mikrospora dan megaspora terbentuk dalam bunga. Pada umumnya, bunga
itu sempurna, artinya setiap bunga mempunyai mikrosporangia dan megasporangium dan
dengan demikian membentuk kedua macam spora. Mikrospora terjadi di dalam stamen
(benang sari) dan megaspora didalam pistillum (kina, 2010).
Pada umumnya anatomi tumbuhan dibedakan atas beberapa hal,antara lain:struktur
biji (jumlah kotiledon) struktur bunga, distribusi berkaspembuluh pada batang, dan struktur
akar. Angiospermae merupakan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup. Organ vegetatf
tumbuhan terdiri dari akar, batang dan daun. Akar, batang dan daun terdiri 3 sistem jaringan
yang sama yitu jaringan penutup,jaringan pembuluh da system jaringan dasar. System
jaringan tertutup terdapat pada bagian terluar tubuh tumbuhan. Pada tubuh tumbuhan
primer, sistem jaringan ini terdiri dari jaringan epidermis, sedangkan pada tubuh tumbuhan
sekunder, epidermis digantikan oleh jaringan periderm. Sistem jaringan pembuluh terdiri
dari xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan larutan garam dari akar ke daun
melalui batang, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
bagian organ lainnya. Sistem jaringan pembuluh terdapat diantara sistem jaringan dasar,
yang sebagian besar terdiri dari jaringan parenkim. Perbedaan pokok antara ketiga organ
tersebut terdapat pada distribusi relatif sistem jaringan pembuluh dan sistem jaringan dasar
(Ayulina, 2015).
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan
organreproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti
jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringanpengangkut
(Yulanda, 2011: 13).
Epidermis merupakan lapisan selsel paling luar dan menutupi permukaan daun,
bunga, buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari
jaringan meristematik yaitu protoderm . Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian
dalam organ tumbuhan (Yulanda, 2011: 13).Tebal epidermis merupakan salah satu
pertahanan struktural yang terdapat pada tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang dan
berkontak dengan tumbuhan. Ketebalan dan kekuatan dinding bagian luar sel-sel
epidermismerupakan faktor penting dalam ketahanan beberapa jenis tumbuhan terhadap
patogen tertentu (Nurul, 2015: 35).
2.2.2. Organ Vegetatif
2.2.2.1. Anatomi akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas
pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda (Rahmawati, 2018).
2.2.2.2. Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat
stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat
dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan
atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil
khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
yang terdapat pada tulang daun (Rahmawati, 2018).
2.2.2.3. Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang
terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem
berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun
berbeda pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Xilem dan floem tersusun melingkar
pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil (Rahmawati, 2018).
2.2.3. Perbedaan Organ tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh,
berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh
pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh
terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari
makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang
berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan
(Ayuliana, 2015).
Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat
kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di
jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam
membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil
memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Batang
dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda
berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua
(Atimala, 2016).
Secara umum dapat pula dikatakan bahwa tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akar
tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5
dan biji berkeping 2(dua), sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa akar
serabut, bentuk tulang daun sejajar, di temukannya tudung akar, bunga kelipatan 3 dan biji
berkeping 1(satu).
2.2.4. Kecambah

Kecambah merupakan suatu biji kecil yang jika ditanam akan menjadi tumbuhan
dikotil. System pertulangan daun kecambah ini mirip dengan daun-daun lainya yaitu dari
bentuk daun itu sendiri, berbetuk sejajar dengan jaringannya terdiferensiasi menjadi
jaringan palsade dan jaringan spons. Jaringan-jaringan ini banyak terdapat klorofil terutama
bagian jaringan palisade/jaringan tiang yang fungsinya sendiri sebagai fotosisntesis. Pada
system perakarannya sendiri kecambah ini terdapat cambium didalam nya. Berkas
pembuluh pada kecambah ini lebih teratur. Berkas pembuluh ini terdiri atas xylem dan floem.
Hal ini juga diperjelas oleh pernyataan Ayuliana (2015) yang menyatakan bahwa pada
tumbuhan dikotil berkas pembuluhnya teratur. Berkas pembuluh ini terdidi atas xylem dan
floem. Fungsi xylem sendiri sebagai suatu alat transportasi yang digunakan untuk
mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan seangkan
floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh
tubuh tumbuhan
2.2.5. Daun ficus elastica

Daun ficus elastica atau bisa disebut karet kebo merupakan tumbuhan dikotil.
Struktur anatomi daun dan akarnya sama seperti tumbuhan dikotil lainnya.praktikum ini
dilihat dengan perberasarn mikrosof 10X. Daun ficus ini terdapat epidermis atas dan
epidermis bawah yang tersusun atas beberapa sel, epidermis terdapat jaringan palisade,
tersusun rapat. Daun ficus ini terdapat stomata yang berada di bagian bawah daun. Hal
ini sesuai dengan Malyani (2016) bahwa stomata terdapat di bagian bawah daun atau hanya
bagian permukaan bawah daun.
2.3. Sel Tumbuhan
Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada makhluk
hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan olehsel itu sendiri, contohnya
metabolisme zat yang menghasilkan energi untuk aktifitaskehidupan, tumbuh dan
berkembang biak, dan kemampuannya menganggai berbagai keadaan di lingkungannya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok
kelompok sel yang berbeda yangmembentuk suatu jaringan, organ atau membentuk suatu
sistem(Tim DosenPembina, 2017:6).
Sel hewan dan tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetapmempunyai
persamaan persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsidari bagian bagain
selnya. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karenasel tumbuhan
mempunyai dinding sel, vakuola dan kloroplas. Sedangkan sel hewanmempunyai
perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, tidak lazim
punya vakuola, juga sel hewan mempunyai lisosoma,sentrosoma yang di dalamnya
terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel sel tertentu. Dalam hal
adanya membran plasma, mitokondria,retikulum endoplasma, aparat golgi, nukleus/ini sel
pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai persamaan (Tim Dosen Pembina, 2017:6).
Secara umum struktur sel tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu sel,
sitoplasma dan membran plasma, setiap bagian sel tumbuhan memiliki fungsi yang berbeda
(Campbell, 2003).
A. Inti sel
Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel. Nukleus merupakan
organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik. Inti sel mengandung
beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Sebagian besar sel hanya
mempunyai satu nukleus, tetapi ada juga yang mempunyai dua atau lebih nukleus, adapula
sel yang tidak mempunyai nukleus sama sekali. Fungsi utama dari Nukleus adalah untuk
mengatur aktivitas sel. Fungsi tersebut dijalankan dengan mengelola ekspresi gen,mereka
mengatur kapan dan dimana ekspresi gen dimulai, diproses, dan diakhiri. Secara umum
terdapat 3 bagian utama dari Inti Sel (Nukleus), yaitu :
a. Membran inti
Membran inti merupakan membran ganda fosfolipid yang menyelimuti seluruh intin
sel dan berfungsi sebagai pemisah antara inti sel dengan sitoplasma sel. Sama halnya
seperti membran sel, membran inti juga berperan untuk mengatur proses pertukaran zat di
dalam inti sel dengan di luar inti sel.
b. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan transparan dan kental yang terdapat di dalam inti
sel. Di dalam nukleoplasma terdapat beberapa komponen penting seperti kromatin, granula,
nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Fungsi dari cairan nukleoplasma kurang lebih
sama dengan fungsi sitoplasma.
c. Nukleolus
Nukleolus merupakan anak inti yang teradapat di dalam inti sel (nukleus). Nukleolus
tersusun atas fosfoprotein, orthosfatm, DNA, dan beberapa jenis enzim. Nukleus tidak
dilindungi oleh membran apapun. Nukleolus berfungsi untuk mensintesis rRNA dan
membuat ribosom. Nukleus bukanlah sebuah struktur yang tetap, anak inti ini bisa
menghilang atau mengecil setelah mereka selesai melakukan tugasnya (Campbell, 2003).
B. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian cair pada sel yang terbungkus oleh membran sel.
Setiap sel memiliki sitoplasma, tetapi struktur dari sitoplasma antar sel ini berbeda satu
dengan yang lain, tergantung dari fungsi sel tersebut. 70 – 90% sitoplasma merupakan
cairan yang tidak berwarna. Selebihnya merupakan sitoskeleton (rangka sel), dan berbagai
organel. Sitoplasma merupakan salah satu dari tiga bagian utama sel selain membran sel
dan inti sel. Oleh karena itu sitoplasma merupakan bagian yang sangat pending. Fungsi
sitoplasma Sebagai perantara transportasi zat dari luar sel ke organel atau inti sel, Tempat
berlangsungnya metabolisme dan sintesisi melalui berbagai reaksi kimia dan memberikan
bentuk pada suatu sel. Secara garis besar sitoplasma bisa dibagi menjadi tiga yaitu sitosol,
organel sel dan inklusi sitoplasma (Campbell, 2003).
a. Sitosol
Sitosol merupakan cairan kental yang terdiri dari ai (70%), garam dan senyawa-
senyawa organik. Fungsi sitosol sebagai sumber bahan makanan bagi sel dan organel-
organel sel
b. Organel sel
Organel sel pada tumbuhan terdiri dari ribosom, lisosom, retikulum endoplasma,
mitkondria, adan golgi, kloroplas, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, dan peroksisom.
Fungsi organel sel secara keseluruhan adalah untuk mendukung aktivitas sel.
1) Ribosom
Ribosom adalah organel sel tumbuhan yang mengandung protein (40%) dan asam
ribonukleat atau RNA (60%). Terdapat 2 jenis ribosom yaitu ribosom terikat dan ribosom
bebas. Ribosom terikat biasanya bergabung dengan retikulum endoplasma. merupakan
komponen seluler yang melaksanakan sintesis protein.
2) Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah organel sel yang berbentuk seperti ruangan labirin,
dinding atau membran pada RE terlihat berliku-liku seperti labirin. Pada RE kasar
permukaannya ditempeli oleh butiran-butiran ribosom. Sedangkan pada RE halus tidak
ditempeli ribosom. Retikulum endoplasma adalah sebagai jalur yang menghubungkan
nukleus dan sitoplasma.
3) Mitokondria
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop elektron organel sel ini
memiliki dua bagian yaitu membran luar dan membran dalam. Di antara keduanya terdapat
sebuah celah sempit yang disebut intermembran space. Membran dalam memiliki bentuk
berbelit-belit seperti labirin yang disebut sebagai krista. Mitokondria pada tumbuhan
berfungsi untuk merubah okesigen dan zat gula menjadi karbondioksida dan energi melalui
proses respirasi selular.
4) Badan golgi
Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel sel yang berbentuk kantung tipis
tersusun secara berlapis-lapis. Fungsi badan golgi adalah sebagai alat sekresi pada sel. Di
dalamnya terjadi proses perubahan dari enzim yang tidak aktif menjadi enzim aktif, Selain
itu, badan golgi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat
lainnya yang berasal dari retikulum endoplasma.
5) Kloroplas ( plastida)
Kloroplas berbentuk bulat lonjong dan berwarna hijau. Seperti halnya mitokondria,
kloroplas juga memiliki 2 membran yaitu membran luar dan dalam. Pada bagian dalam
membran dalam terdapat stroma dan tilakoid. Stroma adalah cairan yang mengisi rongga di
dalam kloroplas dan tilakoid tersusun dari kantung kecil yang ditumpuk secara vertikal di
dalam kloroplas.
6) Vakuola
Vakuola berbentuk seperti karung yang didalamnya terdapat cairan yang
mengandung senyawa organik dan anorganik. Vakuola memiliki lapisan membran yang
disebut sebagai tonoplas. Fungsi vakuola adalah sebagai tempat menyimpan zat-zat
makanan seperti protein dan zat gula. Di dalamnya juga tersimpan pigmen daun, buah, dan
daun (Campbell, 2003).
C. Dinding sel (Membran plasma)
Membran sel atau dinding sel adalah lapisan terluar yang menyelubungi seluruh
badan sel. Membran sel tersusun atas fosfolipid dan protein. Sehingga menyebabkan
membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Sifat ini menunjukkan bahwa membran sel
hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja. Beberapa zat-zat tersebut adalah
asam amino, glukosa, dan gliserol. Fungsi utama membran sel adalah untuk melindungi
bagian dalam sel dan membatasi nya dengan lingkungan diluar sel. Dengan sifat selektif
permeabel maka membran sel juga berfungsi untuk mengatur keluar dan masuknya suatu
zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel. Sehingga zat-zat berbahaya dari
luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel (George, 2016).
2.3.1. Hydrilla
Menurut Steenis dan Kruesman (1957) berdasarkan klasifikasi dalam tatanama
(sistematika) tumbuhan, tumbuhan termasuk dalam:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatopyhta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitacaea
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillate.
Pada pengamatan daun hydrilla adalah tumbuhan air yang memiliki klorofil,
sehingga tumbuhan tampak berwarna hijau, selnya berbentuk llukqamal didalam cytplasma
yang ada terdapat butir-butir benda namun tidak bergerak. Benda terseut dinamakan
kloroplas. Hasil pengamatan ini sesuai dengan lteratur menurut syamsuri, dkk (2013)
menyatakan bahwa kloroplas adalah plastida yang mengandung pigmen klorofil dan ini
ditemukan pada sel tumbuhan dan ini salah satunya ditemukan di daun hydrilla
2.3.2. Bawang
Bawang merah termasuk kedalam keluarga Liliance. Berikut adalah klasifikasi dari
bwang merah:
Kingdom (Kerajaan) : Plantae
Division (Divisi) : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class (Kelas) : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium Ascalonicum L
Pengamatan bawang merah ini dilakukan dengan perbesaran mikroskop 10X.
Tampak bentuknya seperti kotak-kotak dan tersusun batu-bata berwarna merah inti selnya
terdapat di tengah. Banyaknya inti tergantung pada sel kotak-kotak yang terlihat karena
stiap sel memiliki inti, karena sel tumbuhan memiliki dinding sel di luar membrannya. Fungsi
dari sel bawang menurut Syamsuri (2013) menyatakan bahwa mengatur pembelahan sel
dan membawa informasi genetic. Dan selain itu seusai dengan pernyataan nucleus
biasanya terletak ditengahsel dan berbentuk bulat.
2.3.3. Kentang
Kentang dapat tumbuh di negar dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia. Maka dari itu klasifikasi dari kentang yaitu:
Kingdom (Kerajaan) : Plantae
Division (Divisi) : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class (Kelas) : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium Ascalonicum L
Pengamatan kentang dilakukan dengan menggunakan perbesaran 10X dapat
ditemukan bahwa pada kentang terdapat tiga butiran amlum yaitu ada hiku, lamella, dan
amilum berbeda dengan padi yang hanya memiliki satu butiran amilum.
2.3.4. Padi
Padi merupakan makanan pokok yang sering dimakan oleh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, klasifikasi padi yitu:
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Infra kingdom : Streptophyta
Super divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super ordo : Lilianae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza L.
Spesies : Oryza sativa L.
Pada beras dilakukan dengan perbesaran 10X terlihat bahwa bagian sel bersifat
negative non-protoplasmik, yitu dinding sel,dan amilum. Didinding sel non protoplasmic
yang terletak diluar plasma terbentuk seluosa yang berfungsi sebagai menyimpan protoplas.
Menurut Herawati (2012) oryza berasal dari ordo poales. Diantara ketiga butir amilum oryza,
oryza sativa, solanum tuberosum dan ipoema batatas dibedakan pada oryza sativa karena
hanya memiliki satu butiran sedangkan solanum dan ipoema memiliki tiga butiran yaitu ada
hikus,lamella dan amilum
2.4. Morfologi Mikroorganisme
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat
yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan
kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk
mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode
pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat
fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan
(Jino. 2018)
Bakteri berasal dari kata bakterion, dalam bahasa Yunani itu berarti tongkat atau
batang. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang
bersel satu, tidak berklorofil, berbiak dengan pembelahan diri, serta demikian kecilnya
sehingga hanya tampak dengan mikroskop (Dwidjoseputro, 1998).
Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau
spiral.Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies. Sel bakteri
yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus.Kokus mucul dalam beberapa
penataan yang khas tergantung pada spesiesnya. Sel berbentuk silindris atau batang
dinamakan basilus.Ada banyak perbedaan dalam ukuran panjang dan lebar di antara
berbagai spesies basilus. Ujung beberapa basilus tampak persegi, yang lain bundar, dan
yang lain lagi meruncing atau lancip seperti ujung cerutu. Kadang-kadang basilus tetap
saling melekat satu sama lainnya, ujung dengan ujung, sehingga memberikan penampilan
rantai (Funke et al, 2014).
Bakteri berbentuk spiral terutama dijumpai sebagai individu-individu sel yang tidak
saling melekat.Tercakup di dalam kelompok morfologis ini adalah spiroketa, beberapa
diantaranya menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi manusia.Individu-individu sel dari
spesies yang berbeda-beda menunjukkan perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal
panjang, jumlah, dan amplitudo spiralnya serta kekakuan dinding selnya. Sebagai contoh,
beberapa spirilum berukuran pendek, spiralnya berpilin ketat; yang lain sangat panjang dan
menunjukkan sederetan pelintiran dan lengkungan. Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma, atau vibrio (Bergey, dkk 2014).
Bakteri umumnya tidak memiliki pigmen sehingga tidak berwarna dan hampir tidak
kelihatan karena tidak kontras dengan medium dimana mereka hidup. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pewarnaan agar bakteri tampak jelas bila diamati dengan mikroskop. Pewarnaan
ini ada yang bersifat non-diferensial dan diferensial. Pewarnaan non-diferensial hanya
bertujuan agar bakteri yang diamati tampak jelas atau kontras dengan latar belakangnya.
Pewarnaan ini umunya untuk mengamatibentuk koloni atau morfologi bakteri (Jamest, dkk.
2015).
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri
lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses
paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi
(Dwidjoseputro, 1998).
Awam menyebut sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir,
atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan
spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya
pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu
membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual
(Anonim, 2013).
Fungi merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki klorofil dan hidup secara
heterotrof dengan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya dan
menyerapnya untuk mendapatkan nutrient (Dwidjoseputro, 2005).
Fungi banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim
hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli mikologi membagi jamur
menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir
(yeast).Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang
berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan
memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur).
Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat
atau oval (Gandjar, 2013)
Fungi berkembang biak dengan spora dan umumnya secara seksual atau aseksual.
Semula jamur di anggap sebagai tumbuhan. Klasifikasi yang memasuki fungi kedalam dunia
karena beralasan karena keasaman dalam hidupnya, habitat hidupnya pada umumnya di
tanah. Fungi yang menghasilkan tubuh buah seperti hal pertumbuhan lumut (Subandi,
2010).
Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang-benang yang disebut hifa, yang
saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas
miselium vegetative yang berfungsi meresap menyerap nutrient dari lingkungan, dan
miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi (Michael dan Pelczar, 2008).
Kapang merupakan fungi yang bersifat multiselulerdan menghasilkan miselium.
Sedangkan khamir merupakan fungi yangbersifat uniseluler dan tidak menghasilkan
miselium. Selain itu, terdapatpula kelompok fungi yang merupakan fungi semu yaitu fungi
yangmenghasilkan miselium semu.Fungi memiliki bermacam-macam bentuk organisme
yang terdapatdimana-mana di bumi, baik di daerah tropik, subtropik, di kutub utara,maupun
antartika (Enda S., 2013).
2.4.1. Tempe
Percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap Rhizopus yaitu pada tempe. Jamur
memiliki inti karena sel penyusunnya dan jamur termasuk organisme eukariotik.

Dalam gambar terlihat messekum yang bercabang-cabang san tidak bersekat dan
jika diamati dengan baik memliki sporangium. Hal ini sesuai juga dengan literatur (Aripin,
2016) yang menyatakan bahwa jamur tersusun dari komponen dasaryang disebut eufa..
hifa memebntuk jaringan messelum, jamur dibagi mennjadi 4 filum yaiitu Zygomycota,
Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.jamur tempe termasuk baian dari filum
Zygomycota. Dilihat dari pengamatannya yang memiliki ciri yang sama dengan gambar
diatas menurut (Aurora, 2015) menyatakan bahwa ciri-ciri yang dimiliki jamur tempe hidup
berkoloni, membentuk warna putih yang berangsur-angsur menjadi abu-abu sering
digunakan dalam pembusukan tempe, spora berbentuk bulat,oval atau elips, hidup sparofit
rhizoid tumbuh berlawanan dan tersusun pada posisi yang sama dengan spora.
2.4.2. Yakult
Yakult roses pembuatan yakult adalah dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk
skim dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain. Yakult dibuat
dari bahan-bahan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup, susu bubuk skim,
sukrosa dan glukosa, perisa, air, serta yakult ini tidak menggunakan bahan pengawet.

Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsa tanpa
menggunakan pengawet adalah dikarenakan asam laktat. Pada pengamatan diatas
diketahui bahwa ukuran bervariasi ada yang bulat,lonjong, oval, silinder dengan kisaran
Panjang 1,5µm-20µm dan lebar 1-20µm.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dari organ vegetative pada tumbuhan yaitu :


1. Jaringan yaitu kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama
2. Terdapat perbedaan penyyususn jaringgan pada tumbuhan monokotil dan dikotil,
pada tumbuhan dikotil berkas pembuluhnya tidak teratur sedangkan pada monokotil
berkas pembuluhnya tidak teratur
3. Tumbuhan dibedaakan 2 yaitu monokotildan dikotil, kecambah termasuk kedalam
tumbuhan dikotil
4. Terdapat jarinngan pembuluh terdiri atas xylem dan floem. Xylem berfungsi sebagai
mengangkut air mineral ke daun sedangkan floem berfungsi sebagai mengankut
hasil fotosintesis dari daun keseluruh organ tumbuhan

Kesimpulan dari sel tumbuhan yaitu:


1. Sel tumbuhan terdiri atas inti sel, sitoplasma, dan dinding sel
2. Pada tumbuhan hydrilla terdapat klorofil karena wana dari tumbuhan berwarna hijau
3. Pada kentang memiliki 3 butir amilumyaitu ada hikus,lamella dan amilum sedangkan
pada padi hanya terdapat 1 butir amilum yaitu hilus saja
4. Pada bawang merah selnya tersusun seperti atubata berwarna merah dan inti selnya
terdapat ditengah

Kesimpulan dari sel jaringan otot hewan yaitu :


1. Macam jaringan otot yaitu ada otot polos, otot lurik dan otot jantung
2. Otot polos berbentu seperti gelondong mempunyai inti ditengah bergerak secara
tidak sadar
3. Otot lurik berbentuk memanjang mempunyai inti banyak bergerak secara sadar
4. Otot jantung meruapakan perpaduan dari otot polos dan otot lurik yaitu berbentuk
memanjang dan bercabang mempunyai inti satu berada dipinggir bergerak
secaratidak sadar

Kesimpulan dari mikroskopis organisme:


1. Mikrobia adalah organisme berukuran mikroskopis yang terdiri dari
(bakteri,ganggang, protozoa)
2. Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau spiral.
Bakteri berbentuk spiral terutama dijumpai sebagai individu-individu sel yang tidak
saling melekat.
3. Bakteri umumnya tidak memiliki pigmen sehingga tidak berwarna dan hampir tidak
kelihatan karena tidak kontras dengan medium dimana mereka hidup
4. Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud
adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri
5. Fungi merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki klorofil dan hidup secara
heterotrof dengan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya
dan menyerapnya untuk mendapatkan nutrient
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Fungi. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungi&oldid=68267 86. Diakses


pada tanggal 29 november 2020
Anugroh, Hartanto. 2016. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : Penebar
Swadaya
Ayulina, Diah. 2015. Biologi. Jakarta: Esis.
Atimala, Pratita. 2016. Bilologi Praktis. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Rahmawati, Dyah. 2018. Biologi Umum Pertanian. Malang: Rajawal
Amar. 2011. Sains Biologi. Ganeca exat : Bandung
Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi. Pusat Kurikulum dan PerbukuanKementrian Pendidikan
Nasional. Jakarta. Halaman 49-70
Balnander, Gerrit. 2018. Dasar–Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Campbel, Reece dan Mitchell. 2006. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil. A, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang; Djambatan.
Jametz, E. 2015. Mikrobiologi, edisi 16, 367-372, EGC, Jakarta.
Jino. 2018. Pembuatan Preparat dan Pengecatan. Jakarta; Erlangga.
Bergey, K., Krieg, N.R., Sneath, P.H.A., Staley, J.T. dan Williams, S.T. 2014. Bergey’s
Manual of Determinative Bacteriology, Ninth Edition, Lippincot Williams & Wilkins,
Philadelphia, USA
George, A. 2016. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: PT. Erlangga.
Kina,W. 2010. Biologi Jilid 2 edisi ke-5. Jakarta : Erlangga
Steenis, M. J. dan Kruseman.1957. Flora M
alesiana. Vol. 5Wolters Noordhof. PublishingNetherlands.
Supriyanto. 2014. Struktur Hewan. Bioogi ITB : Bandung
Tim Dosen Pembina. 2017. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Doble Helix Studio
Dwijoseputro. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta.
Enda S. 2013. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang .
Gandjar. 2013. Analisis Mikroba di Laboratorium. Rajawali. Jakarta.
Michael J.,& Pelczar. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2. Universitas Indonesia . Jakarta
Subandi, 2010. Mikrobiologi. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Cara kerja dan alat bahan organ vegetative
Alat dan bahan
1. Daun Ficus elastica
2. Kertas merang
3. sudan III
4. Gabus dan silet
5. Mikroskop
6. gelas obyek, gelas penutup
7. anilin sulfat
Cara kerja
Menempatkan daun ficus selastica dan kecambah ditempat gelap. Jika berkecambah
mengamati amati kecambah serta morfologis tentang sistem pertulangan daun dan sistem
perakaran

Membuat penampang melintang akar dan batang dengan medium anilin sulfat

Mengamati dengan mikroskop

Membuat penampang melintangdaun ficus elastica dengan menyiapkan potongan daun


pada gabus

Mengamati dengan menggunakan mikroskop


Cara kerja melihat sel dan komponennya
Alat
1. Mikroskop
2. Gelas objek
3. Gelas penutup
4. Pipet tetes
Bahan
1. Umbi lapis bawang merah (Allium cepa fa ascalonicum)
2. daun hydrlla (Hydrlla verticillata),
3. umbi kentang (Solanum tuberosum)
4. biji padi (Oryza sativa)
5. Preparat otot dading polos
6. Preparat sel otot daging bergaris melintang
7. Preparat sel otot daging jantung
Cara kerja
Preparat bawang mera
Mengambil selaput tipis dari sisi sebelah dalam bawang merah menggunakan pinset

Meletakkan pada gelas objek

Menetesi dengan air

Menutup dengan gelas penutup danMemriksa dibawah mikrskop

Preparat hydrilla
Mencabut helai daun hydrilla

Membuat preparat menggunakan air dan Mengamati dengan perbesaran


Preparat padi
Mengambil butir amilum dai biji padi menggunakan silet

Memeriksa perbesaran kemudian mengamati beberapa macam butir amilum dan


perbedaan antara ketiga amilum

Preparat otot polos, begaris melintang dan jantung


Mengatur pembesaran lensa objektif 10x

Mengamatu preparat awtan otot daging bergaris melintang(lurik), otot polos dan otot
jantung

Mengamati bentuk serabut inti sel dan menggambar bentuknya

Anda mungkin juga menyukai