Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

JARINGAN DAN SEL

OLEH:

NAMA : IRZHA AR ABDULLAH


NPM : 09412311038
KELAS : 1B
KELOMPOK :4
TGL PRAKTIKUM : 16 Oktober 2023
ASISTEN : PUTRI R. Hi. TARAJU

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI


PRAKTIKUM BOTANI FARMASI
PRODI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNKHAIR 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup bagaikan suatu sistem yang sangat rumit dan kompleks
pada dasarnya. Makhluk hidup tersusun atas banyak sel dan jaringan. Bukan
hanya sel saja, akan tetapi, masih ada lagi susunan-susunan yang tergabung
menjadi suatu sistem yang sangat berkesinambungan dan saling
berhubungan antara satu dengan lainnya. Koordinasi yang ada anatara sel
satu dengan sel lainnya bisa diibaratkan sebagai sebuah sistem program yang
ada pada komputer atau laptop (Urry et al., 2017).

Sel merupakan bagian atau unit terkecil yang ada pada tubuh makhluk
hidup. Sel bersifat fundamental dan sebagai penyusun dari suatu makhluk
hidup. Peranan sel sangat penting bagi suatu makhluk hidup. Sel bisa
diibaratkan sebagai suatu tempat penyimpan data dari seorang manusia yaitu
pada DNA. Tingkat diatas sel biasa disebut sebagai jaringan (Urry et al.,
2017).

Jaringan merupakan kumpulan dari sel-sel yang bergabung menjadi satu


dengan fungsi atau kegunaan yang sama. Bila diibaratakn dengan sebagai
pasukan bersenjata, sel berada pada posisi prajurit. Prajurit-prajurit tersebut
berjumlah sangat banyak sekali dalam suatu pasukan. Sel-sel atau prajurit-
prajurit tadi yang berada atau memiliki kemampuan yang sama maka akan
digolongkan atau berkumpul menjadi suatu batalyon. Batalyon inilah bisa
diibaratkan dengan jaringan (Urry et al., 2017).

Respirasi seluler adalah proses pemanenan energi yang berasal dari


proses oksidasikomponen organik. energi berasal dari ikatan kimia yang
berasal dari komponen organik dimana energi yang dibebaskan berupa fosfat
bertenaga tinggi (ATP). Respirasi seluler terdiridari dua jenis yaitu respirasi
aerob dan anaerob. Respirasi aerob yaitu respirasi yang akseptorelektron
terakhirnya berupa oksigen. (Urry et al., 2017).
1.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan

1.2.1. Maksud Percobaan

Dengan mempelajari dan melakukan praktikum materi sel dan jaringan,


mahasiswa diharapkan dapat mengenal morfologi jaringan dan sel pada
tumbuhan.

1.2.2. Tujuan percobaan

1. Mahasiswa mengenal morfologi jaringan dan sel.


2. Mahasiswa mampu membedakan jaringan daun, akar, dan batang
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum

2.1.1. Sel

Menurut (Adrianto, 2018) jaringan adalah gabungan dari sel-sel yang


memiliki bentuk dan fungsi yang sama dan membentuk struktur yang lebih
kompleks. Jaringan biasanya ditemukan pada organisme tingkat tinggi
multisel (bersel banyak) seperti manusia dan tidak pernah ditemukan pada
organisme satu sel, seperti kuman dan amuba.

Menurut (Thomy dan Harnelly, 2018) konsep tentang sel dinyatakan


bahwa sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan hereditas
semua organisme makhluk hidup seperti mikroba, tumbuhan, dan hewan.
Sel-sel hanya berasal dari sel yang ada sebelumnya.

Sel merupakan hal mendasar dalam sistem kehidupan dalam biologi


seperti halnya atom dalam kimia. Semua organisme terbuat dari sel. Dalam
hierarki organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup. Memang benar, banyak bentuk kehidupan
yang ada sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih besar
dan kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuh
mereka merupakan gabungan dari berbagai jenis sel khusus yang tidak
dapat bertahan lama jika berdiri sendiri. Bahkan ketika sel disusun ke dalam
tingkat organisasi yang lebih tinggi, seperti jaringan dan organ, sel tetap
menjadi unit dasar struktur dan fungsi organisme (Reece et al, 2013).

Sel sama fundamentalnya dengan sistem kehidupan biologi seperti


halnya atom bagi kimia. Semua organisme terbuat dari sel. Dalam
hierarki organisasi biologis, sel adalah kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup. Memang, ada banyak bentuk kehidupan sebagai
organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih besar dan kompleks,
termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuh mereka adalah
koperasi dari berbagai jenis sel khusus yang tidak dapat bertahan lama
sendirian. Bahkan ketika sel diatur ke dalam tingkat organisasi yang lebih
tinggi, seperti jaringan dan organ, sel tetap menjadi unit dasar struktur dan
fungsi organisme (Reece el at., 2013).

Struktur Sel Ilmu yang mempelajari tentang sel disebut sitologi. Semua
organisme yang hidup terdiri atas sel, baik uniselular maupun multiselular.
Setiap sel merupakan unit fungsional dan structural terkecil dari bentuk
hidup. Semua sel harus mempumpunyai membran yang membungkus isi
cairan sel (sitoplasma). Di dalam sitoplasma terdapat materi inti ADN dan
ARN, dan ribosom. Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur
yang bervariasi dan sangat rumit. Walaupun demikian, semua mempunyai
persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan hewan merupakan
organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel
hewan merupakan variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur. Hal
ini menjadi dasar teori tentang sel yang dikemukakan oleh Schwann dan
Schleiden pada tahun 1838. berdasarkan konsep tersebut, sel merupakan
kesatuan struktur dan fungsi organisme hidup karena sel mempunyai
kesamaan dalam hal pola susunan metabolisme dan makromolekul.
Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada dinding
selnya, sel hewan hanya memiliki dinding sel yang berupa plasma
sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel yang nyata. Selain perbedaan
tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang
dapat membesar, sedangkan pada sel hewan tidak demikian. Pada dasarnya
sel hidup mempunyai kemampuan memperbanyak diri (Sumardi, Issrep.
1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press).

Protoplas terdiri dari komponen protoplasmik dan nonprotoplasmik.


Komponen protoplasmik ada yang bersifat cair yaitu sitoplasma. Protoplas
merupakan bagian sel yang ada disebelah dalam dinding sel. Protoplas
tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana, yang disebut
protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas komponen
protoplasma dan komponen non protoplasma (Sumardi,1993).

2.1.2. Jaringan

Menurut (Adrianto, 2018) jaringan adalah gabungan dari sel-sel yang


memiliki bentuk dan fungsi yang sama dan membentuk struktur yang
lebih kompleks. Jaringan biasanya ditemukan pada organisme tingkat
tinggi multisel (bersel banyak) seperti manusia dan tidak pernah
ditemukan pada organisme satu sel, seperti kuman dan amuba.

Definisi jaringan menurut (Rahman, 2017) jaringan merupakan


kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Cabang biologi
yang membahas khusus tentang jaringan disebut histologi.
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai asal usul, fungsi, dan
morfologi yang sama. Jaringan milik organ: organ adalah gabungan
berbagai jaringan yang mempunyai fungsi dan asal usul yang sama.
Tumbuhan mempunyai jaringan yang sederhana dan kompleks. Jaringan
sederhana terdiri dari jenis sel yang sama; jaringan kompleks terdiri dari
lebih dari satu jenis sel, ini unik untuk tumbuhan (Shipunov, 2020).
Jaringan adalah kesatuan dari sel-sel yang memiliki asal usul, fungsi
dan morfologi yang sama. Jaringan milik organ: organ adalah kesatuan
dari berbagai jaringan yang memiliki kesamaan fungsi dan asal.
Tumbuhan memiliki jaringan yang sederhana dan kompleks. Pada yang
sederhana jaringan terdiri dari jenis sel yang sama; jaringan kompleks
terdiri dari lebih dari satu jenis sel, ini unik bagi tumbuhan (Shipunov,
2020).

2.1.3. Lapisan Penyusun Dinding Sel


Dalam sel-sel yang berdinding tipis, seperti pada dinding sel jaringan
yang belum dewasa dan berbagai macam tanaman herbaceus, dinding
diantara dua selnya terdiri dari tiga lapis. Setiap dua sel yang
berdampingan menghasilkan suatu dinding primer dan diantara kedua sel
tersebut terdapat lapisan intraselular (lamela tengah). Pada beberapa sel
yang berbatasan pada sudut-sudutnya, lapisan intraselular menjadi lebih
jelas, seluruhnya mengisi ruang pembatas, dapat terpisah dan membentuk
ruang intraselular yang berbeda-beda pada berbagai macam jaringan
tumbuhan (Tjitrosomo, 1983).

2.1.4. Jaringan Meristem (jaringan muda)

Merupakan jaringan yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat


embrional. Ciri-ciri:

 Bentuk dan ukuran selnya sama


 Dinding selnya tipis
 Selnya penuh dengan protoplasma
 Isi sel tidak mengandung zat makanan

Jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu:

A. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat
membelah diri, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio.
Terdapat pada ujung akar dan ujung batang sehingga disebut meristem
apikal. Aktivitasnya mengakibatkan batang dan akar tumbuh memanjang
disebut pertumbuhan primer. (Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan
monokotil) (Tjitrosomo, 1983).
B. Meristem sekunder
Jaringan meristem berasal dari meristem primer yang telah mengadakan
diferensiasi. Terdapat pada kambium dan kambium gabus. Aktivitasnya
mengakibatkan pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan batang bertambah
besar. (Ditemukan pada tumbuhan dikotil) (Tjitrosomo, 1983).
2.2. Bahan
1. Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius)
2. Belimbing Wulu (Averrhoa Bilimbi L.)

3. Pegagan (Centella Asiatica)

4. Seledri (Apium Graveolens)

2.3. Klasifikasi Tanaman

1. Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius)

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus Amaryllifolius

2. Belimbing Wulu (Averrhoa Bilimbi L.)

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa Bilimbi L.
3. Pegagan (Centella Asiatica)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella Asiatica

4. Seledri (Apium Graveolens)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbellifreae
Genus : Apium
Spesies : Apium Graveolens

Anda mungkin juga menyukai