Buku Metlit 1
Buku Metlit 1
net/publication/358130930
CITATIONS READS
0 4,596
4 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Alinea Dwi Elisanti on 03 July 2022.
Penulis
Nurul Ilmiyah, Novi Nur Lailisna, Ifa Seftia Rakhma Widiyanti
Seriwati Ginting, Sri Cacik, Wahab Syakhirul Alim
Tsalitsatul Maulidah, Alinea Dwi Elisanti,
Naili Sa‟ida, Parama Kartika Dewa
ii
Mudahnya Memahami Metode Penelitian ( Pengertian dan
Konsep Dasar)
© Nurul Ilmiyah, dkk
xx ± 209 ;14.8 x 21 cm.
ISBN: 978-623-95887-8-6
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa
pun, juga tanpa izin tertulis dari penerbit
Diterbitkan oleh:
CV. AGRAPANA MEDIA
Alamat 1:
Jl. Letda Nur Hasyim Gg. Ladi Desa Kalianyar Rt 03/01
Kecamatan Kapas Bojonegoro- Jawa Timur
Alamat 2:
Dk. Bilo RT. 14/03 Desa Pungpungan Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro
Email: agrapanamedia9@gmail.com
Website: agrapanamedia.com www.samudrabiru.co.id
WA/Call: 0812-5291-3991/0821-3864-7176 0812-2607-5872
iii
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan kepada penulis, sehingga buku dengan judul
“Mudahnya Memahami Metode Penelitian” telah selesai disusun.
Buku ini disusun agar dapat membantu para mahasiswa,
guru, dosen, maupun peneliti untuk memperoleh pemahaman
tentang konsep – konsep dasar metode penelitian dan dapat
menerapkannya dalam melaksanakan penelitian pada bidang
apapun. Penulisan buku ini dilakukan secara kolaborasi oleh
beberapa dosen dari berbagai institusi perguruan tinggi, sebagai
perwujudan tri dharma perguruan tinggi. Harapan kami buku ini
dapat dijadikan sebagai referensi dalam kegiatan belajar
mengajar, membantu para pendidik baik pada tingkatan
pendidikan dasar, pendidikan menengah, maupun pada tingkatan
pendidikan tinggi dalam memperbaiki kualitas pembelajaranya,
penggunaan strategi pembelajaran sesuai fungsi dan manfaatnya,
apakah sudah berada di track yang benar atau perlu diperbaiki,
serta memberikan wacana baru terkait perkembangan strategi
pembelajaran saat ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusun buku ini. Penulis telah
berusaha dengan maksimal dalam penyusunan buku ini. Namun
penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan buku ini. Oleh karena itu, kami mohon
masukan dan saran dari pembaca dan pihak-pihak lain demi
penyempurnaan buku ini. Atas masukan dan saran yang
iv
diberikan, penulis sampaikan terima kasih. Semoga buku ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
v
Daftar Isi
vi
D. Kesimpulan ………………………………………. 58
vii
BAB 9 Metode Penelitian Kuantitatif ………………. 148
A. Pengertian Penelitian Kuantitatif …………………. 148
B. Karakteristik Penelitian Kuantitatif ………………. 149
C. Ragam Penelitian Kuantitatif: Eksperimental dan
Non Eksperimental ………………..……………… 152
D. Kerangka Umum Proposal dan Laporan penelitian
Kuantitatif ………………………………………… 170
E. Kesimpulan ……………………………………….. 183
Daftar Pustaka
Biografi Penulis
viii
Bab 1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian Penelitian
Penelitian atau dalam bahasa Inggris disebut research
dan dalam bahasa Indonesia sering disebut riset merupakan
kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menjawab keingintahuan
yang dimiliki manusia terhadap diri dan kehidupannya sekaligus
menjawab permasalahan yang dihadapi manusia. Manusia
melakukan kegiatan penelitian karena pada hakikatnya, manusia
dibekali sifat ingin tahu. Selain itu, manusia dalam hidupnya
selalu menghadapi masalah, baik masalah yang terkait dengan
individu, lembaga maupun ilmu pengetahuan sehingga
diperlukan cara – cara yang masuk akal untuk mendapatkan
solusi yang efektif dan efisien. Melalui meneliti, manusia
memperoleh sesuatu yang baru sesuai dengan fakta – fakta dan
generalisasi yang sistematis, logis, dan objektif untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya
Berdasarkan kata pembentuknya, penelitian atau
research berasal dari kata “re” dan “search”. Re berarti kembali
dan search berarti mencari, dengan demikian research berarti
suatu upaya untuk mencari kembali. Dalam bahasa Perancis,
research atau reserchier berasal dari penggabungan “re” dan
“cerchier” yang berarti mencari atau menemukan atau to travel
through or survey (Nurdin, Ismail dan Hartati, 2019).
Kamus Besar Bahasa Indonesia(Tim Penyusun Kamus
Pusat dan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.,
2008), menjelaskan bahwa penelitian adalah kegiatan
pengumpulan, pengelolahan, analisis, dan penyajian data yang
1
Bab 1 Pendahuluan
2
Bab 1 Pendahuluan
3
Bab 1 Pendahuluan
4
Bab 1 Pendahuluan
5
Bab 1 Pendahuluan
6
Bab 1 Pendahuluan
d. Dapat direplikasikan.
Uji hipotesis yang merupakan temuan penelitian
harus dilakukan berkali-kali dalam kondisi yang sama.
Jika dalam kondisi yang berulang kali ditemukan hasil
penelitian yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian tersebut bersifat ilmiah. Hasil penelitian harus
bersifat terbuka dan dapat ditindak lanjuti baik dalam
bentuk replikasi (penelitian ulang oleh penelitian lain)
maupun oenelitian yang lebih mendalam. Maksud dari
keterbukaan adalah segala informasi dalam penelitian
terbuka bagi publik untuk direplikasi, ditelaah kembali,
dikritik, dikonfirmasi, bahkan ditolak oleh peneliti lain.
e. Presisi dan keyakinan.
Presisi dan keyakinan berarti, hasil penelitian
mendekati kebenaran (presisi tinggi) dan memiliki
keyakinan (confidence) terhadap penemuan tersebut.
Seorang ilmuwan atau peneliti selalu ingin merancang
penelitian sedemikian hingga hasil temuannya memiliki
dua unsur tersebut. Presisi menunjukkan seberapa dekat
temuan itu terhadap realita (sesuai dengan sampel yang
digunakan). Sedangkan keyakinan (confidence)
menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi
yang dilakukan.
f. Objektif.
Penarikan kesimpulan pada sebuah penelitian
harus dilakukan secara objektif, artinya didasarkan pada
fakta yang diperoleh dari data yang valid dan aktual,
bukan didasarkan pada penilaian yang subjektif dan
emosional.
7
Bab 1 Pendahuluan
g. Berlaku umum.
Hasil penelitian yang berlaku umum
menunjukkan cakupan hasil penelitian tersebut luas apa
tidak jika diterapkan dalam berbagai keadaan. Semakin
luas cakupan yang ditimbulkan dari hasil penelitian,
maka semakin berguna hasil penelitian tersebut bagi
yang menggunakannya. Meskipun demikian, tidak
banyak hasil penelitian yang dapat digunakan dalam
kondisi atau tempat yang berbeda-beda.
h. Efisien.
Efisiensi sebuah penelitian dapat dicapai bila
kerangka penelitian yang dibangun melibatkan sedikit
variabel namun dapat menjelaskan suatu kejadian.
2. Tujuan Penelitian
Jika kita melihat tulisan mahasiswa pada tugas
akhirnya, kita akan mendapati bahwa tujuan dari penelitian
yang mereka lakukan adalah untuk memenuhi persyaratan
agar mereka lulus dalam menempuh pendidikannya dan
mendapatkan gelar studinya. Hal yang demikian adalah
tujuan peneliti bukan tujuan penelitian. Berdasarkan definisi
– definisi yang telah diuraikan oleh para ahli, maka dibawah
ini akan diuraikan tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan pengujian atau validasi terhadap teori
lama atau suatu fenomena untuk menemukan suatu
teori baru. (Hermawan, 2019) mengungkapkan
bahwa data–data yang diperoleh dari hasil penelitian
dapat digunakan untuk menjawab keragu–raguan
dari suatu informasi. Sebagai contoh, dalam dunia
pendidikan bahwa minat siswa berbanding lurus
8
Bab 1 Pendahuluan
9
Bab 1 Pendahuluan
10
Bab 1 Pendahuluan
11
Bab 1 Pendahuluan
12
Bab 1 Pendahuluan
13
Bab 1 Pendahuluan
14
Bab 1 Pendahuluan
15
Bab 1 Pendahuluan
16
Bab 1 Pendahuluan
D. Kesimpulan
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk mengkaji
dan mendalami suatu fenomena atau masalah melalui
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data
sehingga dapat diuji dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penelitian memiliki 8 karakteristik, yaitu: ada tujuan, ada
keseriusan, dapat diuji, dapat direplikasikan, presisi dan
keyakinan, objektif, berlaku umum, dan efisien.
Tujuan penelitian adalah untuk melakukan pengujian
atau validasi terhadap teori lama atau suatu fenomena untuk
menemukan suatu teori baru, mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan menemukan teori (ilmu pengetahuan) yang
baru dalam bidang ilmu tertentu. Penelitian memberikan manfaat
secara teoritis dan praktis.
Jenis-jenis penelitian diklasifikasikan berdasarkan
pendekatan, manfaat, dan tujuan. Berdasarkan pendekatan
analisisnya, penelitian terbagi menjadi penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Berdasarkan manfaatnya, penelitian yang
hasilnya dapat diaplikasikan secara langsung disebut penelitian
terapan (applied research), sedangkan penelitian yang hasilnya
tidak dapat diaplikasikan secara langsung disebut penelitian
dasar (basic research) atau penelitian murni (pure research).
Sedangkan berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi
17
Bab 1 Pendahuluan
18
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
BAB 2
MENCARI DAN MENEMUKAN TOPIK PENELITIAN
20
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
21
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
22
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
2. Teori
Teori adalah sumber masalah yang baik untuk penelitian.
Sebuah teori dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
pernyataan, prinsip, dan proposisi yang saling terkait yang
menentukan hubungan antar variabel. Penerapan prinsip-
prinsip umum yang terkandung dalam teori untuk
menentukan masalah pendidikan hanya bersifat hipotetis,
namun, sampai penelitian empiris menegaskannya.
Misalnya, anggaplah seorang peneliti tertarik pada
bagaimana remaja membentuk konsep diri akademis mereka.
Teori perbandingan sosial menyarankan bahwa siswa
membentuk konsep diri akademik dengan membandingkan
prestasi akademik yang mereka rasakan sendiri dengan
beberapa standar atau kerangka acuan.
3. Literatur Terkait
Sumber masalah berharga lainnya adalah literatur yang
diterbitkan di bidang keilmuan dan disesuaikan dengan
minat peneliti. Dalam penelitian yang dipublikasikan,
peneliti akan menemukan contoh masalah penelitian dan
metode yang digunakan untuk menyelesaikannya.
Ada juga peneliti yang merumuskan pertanyaan dalam
dua aras (level), yakni perumusan masalah yang bersifat umum
(general research questions), dan perumusan masalah yang
bersifat spesifik (specific research questions) (Nasdian et al.,
2012). Level perumusan masalah yang bersifat umum adalah
generalisasi permasalahan dengan sampling yang ditentukan
dalam kuantitas, artinya berbasis data dan memungkinkan
diteliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sedangkan
level perumusan masalah bersifat spesifik adalah lebih bersifat
23
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
24
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
Identifikasi
Masalah
Problem
Discovery Pemilihan Topik
Perumusan
Masalah
25
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
26
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
27
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
28
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
29
Bab 2 Mencari dan Menemukan Topik Penelitian
30
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
BAB 3
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Masalah
Sebuah penelitian pasti berawal dari permasalahan yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari dan peneliti mencoba
menawarkan solusi untuk permasalahan tersebut. Masalah
muncul jika ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau
ketidaksesuaian antara teori dengan praktek. Masalah
merupakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban/solusi
(Krippendorff, 2018).
Masalah dalam penelitian diekspresikan dalam bentuk
kalimat tanya bukan kalimat pernyataan. Selanjutnya masalah
dijawab melalui penelitian. Permasalahan dapat berasal dari
berbagai sumber. Sumber-sumber masalah, antara lain:
1. Observasi/ pengamatan
Masalah dalam penelitian dapat diangkat dari
hasil observasi/ pengamatan terhadap hubungan tertentu
yang belum memiliki penjelasan memadai dan cara-cara
rutin yang dalam melakukan suatu tindakan didasarkan
atas otoritas atau tradisi.
2. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan
rekomendasi perlunya dilakukan penelitian ulang baik
dengan atau tanpa variasi. Penelitian ulang dapat
meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan
untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian
sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti
lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini
31
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
32
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
33
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
34
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Perumusan Masalah
Apabila permasalahan yang akan diteliti telah
ditetapkan, langkah berikutnya adalah merumuskan masalah,
(Clough and Nutbrown, 2012) yaitu:
1. Bersifat kausalitas atau menghubungkan dua variabel
atau lebih.
2. Dapat diukur secara empiris dan objektif.
3. Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda,
lebih baik dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
4. Tidak mencerminkan ambisi pribadi atau masyarakat,
dan tidak pula menuntut jawaban dengan pertimbangan
moral subjektif
35
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
36
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
2. Esensial.
Masalah yang akan diidentifikasi menduduki
urutan paling penting diantara masalah-masalah yang
ada.
3. Masalah mempunyai manfaat apabila dipecahkan.
Dalam dunia pendidikan masalah yang
diidentifikasi dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
proses pembelajaran, siswa, guru, dan hasil belajar.
Meskipun proses identifikasi masalah sudah ditemukan,
ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai
fokus penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
minat/motivasi/dorongan peneliti, kemampuan peneliti,
lokasi penelitian, sumber data (populasi dan sampel),
waktu, pendekatan/metode yang digunakan, buku
sumber yang tersedia, etika dan birokrasi. Bila kesemua
hal tersebut telah terpenuhi maka suatu fokus masalah
dapat dijadikan sebagai masalah penelitian untuk d
icari jawabannya
38
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
4. Langkah 4. Evaluasi
Pilihan yang sudah dibuat perlu dievaluasi kembali
apakah pilihan tersebut sudah dibuat dengan benar.
Masalah penelitian yang baik memiliki sekurang-
kurangnya lima karakteristik. Oleh karena itu evaluasi
masalah penelitian didasarkan pada lima karakteristik ini:
a) Menarik
Topik yang dipilih harus dapat menarik
peneliti . Jika topik menarik, maka peneliti akan
termotivasi untuk melakukan penelitian dan
diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang
terbaik.
39
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
b) Bermanfaat
Penelitian harus memberikan manfaat yang
berarti terutama pada ilmu pengetahuan, peningkatan
kesejahteraan manusia, dan memperbaiki cara manusia
melakukan sesuatu.
c) Hal yang baru
Penelitian diharapkan menghasilkan sesuatu
yang baru, apakah sama sekali baru atau memperbaiki
yang sudah ada.
d) Dapat dilaksanakan
Sangat penting untuk diyakini bahwa
penelitian yang akan dilakukan benar-benar dapat
dilaksanakan. Pertanyaan berikut dapat digunakan
untuk mengevaluasi apakah masalah penelitian yang
telah dipilih dapat dilaksanakan dengan baik:
e) Tidak melanggar etika
40
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
41
Bab 3 Identifikasi dan Perumusan Masalah
F. Kesimpulan
Sebuah penelitian pasti berawal dari permasalahan yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari dan peneliti mencoba
menawarkan solusi untuk permasalahan tersebut. Masalah
muncul jika ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau
ketidaksesuaian antara teori dengan praktek. Masalah dalam
penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya bukan
kalimat pernyataan. Mengidentifikasi masalah penelitian
dilakukan untuk menentukan masalah mana yang perlu segera
dicari penyelesaiannya. Berdasarkan level of explanation, suatu
gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan
masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan
asosiatif. Rumusan masalah asosiatif dibagi menjadi tiga yaitu,
hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif.
43
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB 4
IDENTIFIKASI BATASAN, TUJUAN DAN MANFAAT
PENELITIAN
45
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
46
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
48
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
49
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
50
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
52
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
53
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
54
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
55
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
56
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
57
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Kesimpulan
Penelitian meruapakan suatu kegiatan bermanfaat
dan harus dilakukan masyarakat dari berbagai disiplin ilmu agar
berbagai fenomena, persoalan di masyarakat ditemukan solusi
dan jalan keluarnya. Melalui penelitian ditemukan berbagai
inovasi dan kreativitas. Masyarakat yang maju dan berkembang
adalah masyarakat yang secara terus menerus melakukan
penelitian. Hasil penelitian akan tercapai apabila peneliti
berminat dan tertarik untuk mendalaminya. Selain itu faktor
dana, keahlian yang dimiliki, tersedianya data, waktu dan tenaga
merupakan factor pendukung terwujudnya hasil penelitian.
Tujuan penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu, sebagai
bagian terpenting dari seluruh penelitian. Penetapan tujuan
58
Bab 4 Identifikasi Batasan, Tujuan dan Manfaat Penelitian
59
Bab 5 Hipotesis Penelitian
BAB 5
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Pengertian Hipotesis
Pada sebuah penelitian, seorang peneliti memerlukan
rumusan hipotesis penelitian untuk mengawali penelitiannya,
yaitu mencari jawaban atas pertanyaan yang menarik minat
peneliti. Merumuskan hipotesis penelitian merupakan langkah
penting dalam metode ilmiah karena rumusan hipotesis akan
menunjukkan arah dilakukannya suatu penelitian. Seorang
peneliti perlu untuk mengetahui penelitian-penelitian
sebelumnya yang terkait dengan penelitiannya. Peneliti harus
memilih desain penelitian yang akan digunakan untuk
membantunya dalam mencari data. Selanjutnya, data tersebut
akan mendukung atau menolak hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian yang dipilih oleh peneliti akan berpengaruh pada
desain penelitian yang akan peneliti lakukan. Hipotesis
penelitian juga akan mengarahkan peneliti dalam
mengomunikasikan hasil penelitian melalui sebuah laporan.
Hipotesis penelitian sangat mempengaruhi peneliti dalam
menetapkan garis besar penelitian dan mempersempit variabel
penelitian.
Bagian dari penelitian yang menjadi petunjuk dalam
menyusun sebuah hipotesis penelitian adalah masalah penelitian
dan biasanya disajikan dalam bentuk kalimat tanya. Hipotesis
penelitian menjabarkan masalah penelitian menjadi sesuatu yang
dapat diuji, sehingga peneliti harus menghasilkan hipotesis
penelitian yang realistis dan dapat membangun sebuah
penelitian. Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut
60
Bab 5 Hipotesis Penelitian
61
Bab 5 Hipotesis Penelitian
62
Bab 5 Hipotesis Penelitian
63
Bab 5 Hipotesis Penelitian
64
Bab 5 Hipotesis Penelitian
X Y
Gambar 1. Hubungan Resiprokal atau Timbal Balik Antar
Variabel
Diadaptasi dari (Rahmadi, 2011)
3. Hubungan asimetris
Pada hubungan asimetris menunjukkan bahwa
variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya
65
Bab 5 Hipotesis Penelitian
Variabel Bebas
X1
Variabel Terikat
X2
Y
X3
66
Bab 5 Hipotesis Penelitian
67
Bab 5 Hipotesis Penelitian
68
Bab 5 Hipotesis Penelitian
69
Bab 5 Hipotesis Penelitian
70
Bab 5 Hipotesis Penelitian
71
Bab 5 Hipotesis Penelitian
Teori dan
Kepustakaan
Pembanguna
n Hipotesis Hipotesis
Kenyataan Empirik
atau Bahan Eksplotatif
72
Bab 5 Hipotesis Penelitian
Bentuk:
Kalimat Deklaratif Positif
Sifat:
Hipotesis Operasional
Susunan:
Menyatakan Hubungan
Gambar 5. Syarat Penyusunan Hipotesis
Diadaptasi dari (Gulo W, 2002)
73
Bab 5 Hipotesis Penelitian
74
Bab 5 Hipotesis Penelitian
E. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada poin-poin sebelumnya maka
dapat disimpulkan terkait pengertian, karakteristik, fungsi atau
manfaat dan cara merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian adalah dugaan atau jawaban sementara yang
dinyatakan oleh peneliti terhadap penelitiannya. Hipotesis
tersebut dinyatakan dengan kalimat pernyataan yang nantinya
akan diuji kebenarannya melalui penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah. Karakteristik hipotesis yang benar
adalah hipotesis harus dinyatakan dengan kalimat yang
sederhana, memiliki dasar teori, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, menyatakan hubungan antar variabel
penelitian, dan dapat diuji melalui penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah. Hipotesis berfungsi untuk
membatasi ruang lingkup penelitian sehingga memudahkan
peneliti dalam mengumpulkan dan mengolah data hasil
penelitian. Peneliti dapat menyusun hipotesis penelitian dengan
menggunakan pendekatan deduktif dan induktif.
75
Bab 6 Kajian Pustaka
BAB 6
KAJIAN PUSTAKA
77
Bab 6 Kajian Pustaka
78
Bab 6 Kajian Pustaka
79
Bab 6 Kajian Pustaka
80
Bab 6 Kajian Pustaka
81
Bab 6 Kajian Pustaka
82
Bab 6 Kajian Pustaka
6. Tinjauan Teoritis
Tinjauan teoritis ini merupakan sebuah ulasan di
mana peneliti atau penulis menyajikan beberapa teori atau
konsep yang berfokus pada topik yang sama dan
membandingkannya atas dasar asumsi, konsistensi logis dan
ruang lingkup penjelasan (Neuman, 2014).
83
Bab 6 Kajian Pustaka
84
Bab 6 Kajian Pustaka
85
Bab 6 Kajian Pustaka
86
Bab 6 Kajian Pustaka
Mandelbaum, M.
(2002). The Ideas
that conquered
the world: Peace,
Daftar democracy, and
Referensi free markets in
1 1 pengarang the twenty-first
century. Ney
York: Public
Affairs
87
Bab 6 Kajian Pustaka
Daftar
Referensi
Untuk kutipan
pertama, semua nama
harus dicantumkan:
Mitchell, Smith, and
Thomson (2017) atau
(Mitchell, Smith, &
3,4,5 Thomson, 2017).
3
pengarang
Dalam teks Kutipan selanjutnya
dapat disingkat
menjadi nama penulis
pertama diikuti oleh et
al:
Mitchell et al (2017)
atau (Mitchell et al,
2017)
Shweder, R. A.,
Minow, M., &
Markus, H.
(Eds.).
(2002).
Engaging
cultural
6 atau lebih Daftar differences:
4
pengarang Referensi The
multicultural
challenge in
liberal
democracies.
New York:
Russell Sage
Foundation
88
Bab 6 Kajian Pustaka
Press.
Nama belakang
produser, inisial
(Produser), & Nama
belakang sutradara,
Kutipan dari Daftar inisial (Sutradara).
7
Film Referensi (Tahun Rilis). Judul
film [Gambar
Bergerak]. Negara
Asal: Studio:
Hitchcock, A.
89
Bab 6 Kajian Pustaka
(Producer), &
Hitchcock, A.
(1954) Rear
window. United
States of
America:
Paramount
Pictures.
90
Bab 6 Kajian Pustaka
2. Harvard Style
Harvard style merupakan gaya kutipan yang berasal dari
Harvard University, gaya ini dipergunakan biasanya oleh
para peneliti pada bidang ilmu pengetahuan alam
(Surahman, Satrio and Sufyan, 2020). Pada gaya kutipan
dalam teks berisi nama belakang penulis atau editor, tahun
publikasi dan nomor halaman (Harvard Format Citation
Guide, 2020). Berikut penjelasan yang disajikan dalam
bentuk table.
Mitchell (2017, p.
189) atau
Dalam teks (Mitchell, 2017, p.
189)
1
1 Mitchell, J.A. „How
pengarang
Daftar citation changed
referensi pada the research world‟,
jurnal The Mendeley,
62(9), p70-81.
4 atau Mitchell et al
lebih (2017, p. 189) atau
3 pengarang Dalam teks (Mitchell et al,
2017, p, 189)
Tanpa (A guide to
4 pengarang Dalam teks citation, 2017, pp.
189-201)
Kutipan
banyak (Mitchell, 2017, p.
karya 189; Smith, 200;
5 Dalam teks Andrews, 1989, pp.
dalam
tanda 165-176)
kurung
Kutipan (Mitchell, no date,
6 tanpa Dalam teks p. 189).
tanggal
Smith 2000 (cited
in Mitchell, 2017,
Kutipan p. 189) atau
7 sumber Dalam teks (Smith, 2000, cited
sekunder in Mitchell, 2017,
p. 189)
Rear Window
(1954) Directed by
Alfred Hitchcock
Kutipan Daftar [Film]. Los
8
film referensi Angeles:
Paramount
Pictures.
Mitchell, J.A.
Kutipan
Daftar (2017) How and
9 sebuah
referensi when to reference
Website
[Online]. Available
92
Bab 6 Kajian Pustaka
at:
https://www.howan
dwhentoreference.c
om/ (Accessed: 27
May 2017)
93
Bab 6 Kajian Pustaka
2
Scott Lash and
John Urry,
Economies of
Footnote atau Signs & Space
endnote (London: Sage
Publications,
1994), 241-51.
2
2
pengarang Lash, Scott, and
John Urry.
Daftar Economies of
referensi Signs & Space.
(Bibliography) London: Sage
Publications,
1994.
4
Larel J. Lewis et
al., Life Science
Footnote atau (Glenview, IL:
endnote Scott, Foresman,
1990), 65.
Chilson, Peter.
"The Border." In
The Best
American Travel
Daftar Writing 2008,
referensi edited by
(Bibliography) Anthony
Bourdain, 44-51.
Boston:
Houghton Mifflin
Company, 2008.
1
Susan Peck
MacDonald, “The
Erasure of
Language,”
Footnote atau College
endnote Composition and
Communication
5 Artikel 58, no. 4 (2007):
619.
MacDonald,
Susan Peck. “The
Daftar
Erasure of
referensi
Language.”
(Bibliography)
College
Composition and
95
Bab 6 Kajian Pustaka
Communication
58, no. 4 (2007):
585-625.
7
Mister Jalopy,
“Effulgence of the
North: Storefront
Arctic Panorama
in Los Angeles,”
Dinosaurs and
Robots, last
Footnote atau modified January
endnote 30, 2009,
http://www.dinos
aursandrobots.co
m/2009/01/effulg
ence-of-north-
Web storefront-
dengan arctic.html.
6
pengarang Mister Jalopy.
dan tahun “Effulgence of
the North:
Storefront Arctic
Panorama in Los
Angeles.”
Daftar Dinosaurs and
referensi Robots. Last
(Bibliography) modified January
30, 2009.
http://www.dinos
aursandrobots.co
m/2009/01/effulg
ence-of-north-
storefront-
96
Bab 6 Kajian Pustaka
arctic.html.
8
“Illinois
Governor Wants
to 'Fumigate'
State's
Government,”CN
Footnote atau N.com, last
endnote modified January
30, 2009,
http://edition.cnn.
com/2009/POLIT
ICS/01/30/illinois
Web tanpa .governor.quinn/.
7 pengarang
dan tahun "Illinois Governor
Wants to
'Fumigate' State's
Government.”
Daftar CNN.com. Last
referensi modified January
(Bibliography) 30, 2009.
http://edition.cnn.
com/2009/POLIT
ICS/01/30/illinois
.governor.quinn/.
3
Julio Cortázar,
Hopscotch, trans.
Footnote atau Gregory Rabassa
endnote (New York:
Buku Pantheon Books,
8
terjemahan 1966), 165.
Gregory Rabassa.
New York:
Pantheon Books,
1966.
4
Edward B. Tylor,
Researches into
the Early
Development of
Mankind and the
Footnote atau Development of
endnote Civilization, ed.
Paul Bohannan
(Chicago:
University of
Chicago Press,
Buku 1964), 194.
dengan
9 Tylor, Edward B.
pengarang
Researches into
dan editor
the Early
Development of
Mankind and the
Daftar Development of
referensi Civilization,
(Bibliography) Edited by Paul
Bohannan.
Chicago:
University of
Chicago Press,
1964.
1
Emily Macel,
Artikel Footnote atau “Beijing‟s
10
majalah endnote Modern
Movement,”
98
Bab 6 Kajian Pustaka
Dance Magazine,
February 2009,
35.
Macel, Emily.
“Beijing‟s
Daftar Modern
referensi Movement.”
(Bibliography) Dance Magazine,
February 2009.
99
Bab 7 Data Penelitian
BAB 7
DATA PENELITIAN
100
Bab 7 Data Penelitian
1. Obyektif
Data yang diperoleh dari lapangan hasil pengukuran,
harus ditampilkan dan dilaporkan apa adanya.
2. Relevan
Dalam mengumpulkan dan menampilkan data harus
sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau
diteliti.
3. Up to Date
Data tidak boleh usang atau ketinggalan jaman, karena
itu harus selalu menyesuaikan perkembangan.
4. Representatif
Data yang diperoleh dari sumber yang tepat dan dapat
menggambarkan kondisi senyatanya atau mewakili suatu
kelompok tertentu atau populasi.
Penyajian data dalam penelitian dapat berupa bentuk teks,
tabel, dan grafik. Namun penggunaan ketiga bentuk penyajian
tersebut sangat berbeda. Penyajian dalam bentuk teks digunakan
untuk penelitian data kualitatif dan berupa bentuk uraian kalimat.
penyajian dengan tabel dipergunakan untuk data yang sudah
diklasifikasikan. Apabila data akan diperbandingkan secara
kuantitatif, maka ditampilkan dalam bentuk grafik. Meskipun
dengan demikian ketiga bentuk penyajian ini dapat digunakan
secara bersama-sama, karena saling melengkapi (Sukiyanto &
Maulidah, 2019). Data penelitian juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan sifat, sumber, dan juga skala pengukurannya.
Adapun penjelasan lebih lengkap tentang penyajian data dan tiga
klasifikasi data penelitian tersebut terdapat pada sub-bab
berikutnya
101
Bab 7 Data Penelitian
102
Bab 7 Data Penelitian
103
Bab 7 Data Penelitian
3. Aspek Sumber
Jika ditinjau dari sumbernya maka data dapat
digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan
dan diolah sendiri langsung dari objek yang akan didata
atau data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik
dari orang atau lokasi tertentu tanpa melalui suatu
perantara, misalnya orang atau media cetak dan
elektronik. Seperti hasilnya contoh dibawah ini:
- Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah
SD Kendal, jumlah siswa di sekolah tersebut yang
masih mengulang sebanyak 134.
- Berdasarkan wawancara dengan guru bimbingan dan
penyuluhan di SMA Negeri 1 Dukun yang
menangani siswa, sebanyak 30% siswa akan
melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi baik di
program diploma dan 50% ke program sarjana.
Selain itu, data primer tersebut dapat berupa siswa,
ruang kelas, rehabilitas dan sebagainya. Data tersebut
misalnya dapat diperoleh dari seorang pengawas pada
saat dia mendata sekolah di suatu lokasi. Data juga dapat
diperoleh dari seorang peneliti sewaktu dia
melaksanakan wawancara atau pengamatan langsung
menyangkut kondisi ruang kelas.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah jadi, artinya sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain atau data yang diperoleh secara
tidak langsung dari sumbernya, misalnya.
104
Bab 7 Data Penelitian
105
Bab 7 Data Penelitian
106
Bab 7 Data Penelitian
107
Bab 7 Data Penelitian
108
Bab 7 Data Penelitian
7. Aspek kepentingan
Jika ditinjau dari aspek kepentingan data dapat
dibagi menjadi dua yaitu data untuk kepentingan
kebijakan dan data untuk kepentingan pembinaan. Data
untuk kepentingan kebijakan merupakan basis data dari
data untuk kepentingan pembinaan. Data untuk
kepentingan kebijakan adalah 1) sebagai pengguna data,
penanggung jawab, dan koordinator. 2) stakeholder
adalah seluruh unit utama, unit kerja di Kemdikbud,
instansi pemerintah pusat terkait lainnya, dan publik.
Data untuk kepentingan pembinaan terdiri dari 1)
pengguna/penanggung jawab/koordinator adalah seluruh
unit utama dan unit kerja Kemdikbud. 2) stakeholder
adalah seluruh unit utama, unit kerja di Kemdikbud,
instansi pemerintah pusat terkait lainnya, dan publik.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data
dengan cara mewawancarai langsung responden yang
diteliti. Metode ini memberikan hasil secara langsung.
Metode dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah
responden sedikit. Teknik ini digunakan untuk penelitian
kualitatif, karena lebih bersifat efisien, pewawancara dapat
mempertimbangkan siapa yang diwawancarai dan situasinya,
serta dapat menguraikan pertanyaan atau menjelaskan
maksud pertanyaannya yang kurang jelas bagi subjek
(Sukiyanto & Maulidah, 2019).
109
Bab 7 Data Penelitian
110
Bab 7 Data Penelitian
111
Bab 7 Data Penelitian
112
Bab 7 Data Penelitian
113
Bab 7 Data Penelitian
114
Bab 7 Data Penelitian
3. Skala
Skala merupakan seperangkat nilai angka yang
ditetapkan kepada subjek, objek, atau tingkah laku dengan
tujuan mengukur sifat. Skala ini digunakan untuk mengukur
sikap, nilai-nilai, dan minat. Skala ini tidak sama dengan tes,
karena hasil dari hasil instrumen ini tidak menunjukkan
keberhasilan dan kegagalan, kekuatan, atau kelemahan.
Skala ini mengukur seberapa jauh seseorang memiliki ciri-
ciri yang ingin diteliti (Sukiyanto & Maulidah 2019).
Pengembangan skala ini menggunakan beberapa teknik-
teknik tertentu yaitu: (1) Summated Rating Scale (Skala
Likert), (2) Cumulative Scale (Skala Guttman), dan (3)
Semanthic Differential Scales. Skala likert memuat sejumlah
pernyataan positif dan negatif mengenai suatu objek sikap.
Dalam memberikan respons terhadap pernyataan-pernyataan
dalam skala ini, subjek menunjukkan apakah ia sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan
ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk cheklist. Jawaban
dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya
untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi
skor 0. Analisa dilakukan seperti pada skala likert.
Pernyataan yang berkenaan dengan fakta benda bukan
termasuk dalam skala pengukuran interval dikotomi. Contoh
1. Apakah letak sekolahan anda dekat dengan akses
transportasi?
a. Ya
b. Tidak
115
Bab 7 Data Penelitian
116
Bab 7 Data Penelitian
117
Bab 7 Data Penelitian
118
Bab 7 Data Penelitian
119
Bab 7 Data Penelitian
120
Bab 7 Data Penelitian
121
Bab 7 Data Penelitian
a. Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel dengan maksud untuk
memberikan peluang yang sama dalam pengambilan sampel,
yang bertujuan untuk generalisasi dengan berasas
probabilitas unit terpilih sama. Termasuk jenis pengambilan
sampel ini adalah simple random sampling, proportionate
stratified random sampling, disproportionate stratified
random sampling, dan cluster sampling.
122
Bab 7 Data Penelitian
4) Cluster Sampling
Suatu cara pengambilan sampel bila objek yang
diteliti atau sumber data sangat luas atau besar, yakni
populasinya heterogen dan terdiri atas kelompok yang
masing-masing heterogen. Maka caranya adalah
berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan.
Cluster dilakukan dengan cara melakukan randomisasi
dalam dua tahap yaitu randomisasi untuk cluster
menentukan sampel daerah kemudian randomisasi
menentukan unit yang ada diwilayahnya dari populasi
cluster yang terpilih.
b. Nonprobability Sampling
Teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan
peluang yang sama dari setiap anggota populasi, yang
bertujuan tidak untuk generalisasi yang berasas pada
probolitas yang tidak sama. Teknik pengambilan ini terdiri
atas berbagai jenis, yakni sampling sistematis, sampling
kuota, aksidental, jenuh, purposif, snowball, dan consecutive.
1) Sampling Sistematis
Cara pengambilan sampel berdasarkan urutan
anggota populasi yang telah diberi nomor unit, dengan
sifat dari populasinya heterogen. Cara ini biasanya
mengambil nomor urut ganjil saja atau nomor genap
saja.
2) Sampling Kuota
Cara pengambilan sampel dengan menentukan
ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang telah
ditentukan. Teknik sampling ini dilakukan dengan cara
pertama, menetapkan berapa besar jumlah sampel yang
123
Bab 7 Data Penelitian
124
Bab 7 Data Penelitian
5) Sampling Purposif
Cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu.
Teknik ini sangat cocok untuk mengadakan studi kasus
(case study), dimana banyak aspek dari kasus tunggal
yang representatif untuk diamati dan dianalisis.
Misalnya suatu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh perilaku seks ibu-ibu pasca
persalinan melalui caesarean operation. Populasi
penelitian ini jelas mempunyai karakteristik yang
spesifik. Oleh sebab itu, pengambilan sampelnya pun
harus diarahkan kepada ibu-ibu yang melahirkan
melalui cara ini, sehingga pengambilan sampel secara
purposive adalah pilihannya.
6) Snowball Sampling
Cara pengambilan sampel ini dilakukan dengan
menentukan sampel dalam jumlah yang kecil kemudian
sampel tersebut diminta mengajak temannya untuk
diikutsertakan sebagai sampel pada penelitian tersebut
(Zainuddin, 2006).
7) Consecutive Sampling
Cara pengambilan sampel ini dilakukan dengan
memilih. Sampel yang memenuhi kriteria penelitian
sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel
terpenuhi (Sugiyono, 2014)
125
Bab 8 Analisis Data Penelitian
BAB 8
ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Pengertian Analisis Data
Analisis data secara sederhana diartikan sebagai kegiatan
dalam rangka mengolah data untuk menghasilkan informasi baru
(Wikipedia, 2020). Analisis data juga bisa dirangkum sebagai
sebuah proses inspeksi, pembersihan dan pemodelan data untuk
menemukan informasi yang bermanfaat, memberikan informasi
tentang kesimpulan, dan berguna untuk pengambilan keputusan.
Namun terkait pengertian dari analisis data, maka perlu
di sampaikan arti analisis data itu sendiri menurut para ahli.
Bogdan dan Taylor (1975) menyampaikan pengertian analisis
data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan
tema dan merumuskan hipotesis (ide) yang di sarankan oleh data
dan merupakan usaha untuk membantu tema dan hipotesis.
Sedangkan Patton (1980) menyampaikan analisis data adalah
proses mengatur, mengorganisasikan data ke dalam suatu pola,
kategori dan satuan uraian dasar. Selanjutnya Lexy J Moleong
(2000) mengartikan analisis data sebagai proses
mengorganisasikan, mengurutkan data ke dalam kategori, pola
dan satuan uraian dasar sehingga dapat menemukan tema,
merumuskan hipotesis kerja, sesuai yang di sarankan oleh data
(Gumelar Ardiansyah, 2020) dan (Samhis setiawan, 2021)
Analisis data bisa dilakukan setelah data terkumpul,
sudah melalui proses cleaning, coding, dan input data. Kegiatan
dalam analisis data bisa melakukan pengelompokan data
berdasarkan variabel, responden, menyajikan data dan
126
Bab 8 Analisis Data Penelitian
128
Bab 8 Analisis Data Penelitian
129
Bab 8 Analisis Data Penelitian
130
Bab 8 Analisis Data Penelitian
131
Bab 8 Analisis Data Penelitian
dua distribusi
dengan
memplotkan
kuantil mereka
satu sama lain.
Uji Komparasi
Berikut ini adalah tabel pemilihan uji komparasi 2
kelompok/ lebih berskala data ordinal/ skor atau Interval
Rasio tidak berdistribusi Normal.
132
Bab 8 Analisis Data Penelitian
133
Bab 8 Analisis Data Penelitian
134
Bab 8 Analisis Data Penelitian
135
Bab 8 Analisis Data Penelitian
3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan apabila peneliti
ingin menguji lebih satu variabel secara serentak. Analisis
ini merupakan tahapan terakhir dari sebuah analisis, apabila
seseorang ingin mengetahui faktor dominan yang
berhubungan dengan variabel dependent dan juga
seseorang ingin membuat sebuah model (pemodelan).
Analisis multivariat klasik yang sering digunakan
untuk uji non parametrik adalah uji regresi logistik, regresi
logistik sendiri di bedakan menjadi binary logistik, logistik
ordinal dan multinomial, uji ini tidak mempunyai syarat
yang rumit (uji asumsi). Regresi logistik merupakan
alternatif regresi linier bila data tidak berdistribusi normal,
berasal dari populasi yang diambil secara acak (random),
regresi logistik tidak mensyaratkan syarat tertentu. Namun
akan sangat baik jika digunakan untuk sampel besar, skala
data pada variabel Independent adalah nominal/ordinal,
interval,rasio. Sedangkan variabel dependent adalah
nominal (dikotomi). Hubungan antara variabel independen
dan dependen secara non linier dimana model yang
ditentukan akan mengikuti pola kurva mirip huruf “S”.
Sedangkan analisis multivariat parametrik yang
sering digunakan adalah regresi linier. Regresi Linier
adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk
136
Bab 8 Analisis Data Penelitian
137
Bab 8 Analisis Data Penelitian
139
Bab 8 Analisis Data Penelitian
Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata “reliable” artinya instrumen sebagai
alat ukur dapat memperoleh hasil pengukuran yang ajeg
(konsisten). Meskipun suatu pengamatan dilakukan dengan
perangkat ukur yang sama berkali-kali, namun hasil pengamatan
nya sama, jika berbeda maka perangkat tersebut tidak reliabel.
140
Bab 8 Analisis Data Penelitian
141
Bab 8 Analisis Data Penelitian
142
Bab 8 Analisis Data Penelitian
143
Bab 8 Analisis Data Penelitian
144
Bab 8 Analisis Data Penelitian
145
Bab 8 Analisis Data Penelitian
G. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis data deskriptif adalah berupa
deskripsi dari tabel distribusi frekuensi, bisa berupa persentase
atau jumlah. Didalam deskripsi biasanya yang dituliskan adalah
nilai temuan yang ekstrim (paling tinggi). Analisis data
inferensial kesimpulannya biasanya meliputi korelasi antar
variabel yang di uji secara bivariat, serta keeratan hubungan serta
arah hubungan. Sedangkan analisis data multivariate berisi
kesimpulan yang lebih kompleks. Selain mencantumkan hasil uji
korelasi atau pengaruh antara beberapa variabel independent
terhadap variabel dependen secara serentak, juga di tuliskan
tentang model matematis dari hasil uji statistik multivariat.
Biasanya dalam bentuk rumus matematis.
146
Bab 8 Analisis Data Penelitian
147
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
BAB 9
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
A. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara ilmiah
yang digunakan dalam mendapatkan sebuah data yang memiliki
tujuan dan manfaat. Metodologi penelitian juga diartikan sebagai
sebuah cara yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban dari sebuah
permasalahan yang dihadapi secara ilmiah, menggunakan cara
berpikir reflektif, berpikir keilmuan yang sesuai dengan prosedur
tujuan dan sifat penyelidikan.
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang
digunakan untuk melihat, mengungkapkan suatu keadaan,
memberikan perlakukan pada sebuah fenomena atau peristiwa
dengan tujuan untuk perbaikan atau untuk menguji sesuatu,
sehingga menghasilkan sebuah data kuantitatif atau jenis data
lain yang dapat dikuantitatifkan dan diolah dengan menggunakan
teknik statistik. Metode penelitian kuantitatif sering disebut
penelitian tradisional, karena penggunaan metode ini sudah lama
dan sebagai metode yang sudah mentradisi digunakan dalam
penelitian (Sugiyono, 2011). Penelitian kuantitatif juga
merupakan metode yang digunakan untuk mengeksplorasi dan
memahami makna oleh sejumlah individu atau kelompok orang
yang dianggap dari masalah sosial (Creswell, 2019). Metode
kuantitatif merupakan sebuah metode saintifik karena memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah dalam sebuah penelitian yang meliputi
kongkrit, terukur, rasional, sistematis dan objektif.
148
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
149
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
150
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
151
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
152
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
153
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
O1________________X_______________O
2 Gambar 1. Model pre experiment one group
pretest -posttest
154
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
155
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
156
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
X1O1________X0O2______________X1O3________X0O4
Gambar 2. Rancangan The Equivalent Time
Samples Design
157
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
158
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
K O2_____________ - _____________O4
Tidak ada perlakukan
Pretest
Posttest
Gambar 3. Rancangan Eksperimen
Keterangan:
E: Kelompok eksperimen
K: Kelompok control
R: Randomisasi
X: Perlakukan
-: tidak ada perlakukan, aktivitas dilakukan
seperti biasanya
E X_______________________O1
R
K - _______________________ O2
Gambar 4. Desain the randomized posttest only
control group
Keterangan:
R: Randomiasi
E: Kelompok eksperimen
K: Kelompok control
- : tidak ada perlakuan
160
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
Tabel 1
Rancangan desain perlakukan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
No Kelompok Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol I Kontrol II
1. Subjek Subjek Subjek
dipilih secara dipilih dipilih
rondom secara secara
rondom rondom
2. Lingkungan Lingkungan Lingkungan
eksperimen eksperimen eksperimen
3. Diberikan Diberikan Tidak ada
pretest pretest pretest
4. Diberikan Tidak ada Diberikan
treatment treatment treatment
5. Dilakukan Dilakukan Dilakukan
posttest posttest posttest
161
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
163
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
164
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
165
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
166
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
167
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
168
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
169
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
Tabel 2
Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Judul Penelitian
Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
III. METODE PENELITIAN
170
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
A. Jenis Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Populasi dan Sampel
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
Daftar Pustaka
Lampiran
a. Judul Penelitian
Penulisan judul penelitian harus memperhatikan
beberapa hal seperti: mengandung inti dari
permasalahan yang diangkat (what), terjadi pada siapa
(who), kapan terjadinya (when), serta dimana (where).
Judul juga harus memuat variabel bebas dan variabel
terikat penelitian. Judul harus dapat menunjukkan
metode penelitian yang digunakan. Dalam menuliskan
sebuah judul harus menggunakan Bahasa baku,
menarik, logis, dan informatif. Panjang judul biasanya
terdiri dari 10-12 kata. Kata-kata yang digunakan
ekspresif, sederhana, singkat dan tepat sehingga inti dari
permasalahan yang diangkat mudah dipahami oleh
pembaca.
b. Latar Belakang
Latar belakang masalah berisi tentang peristiwa
yang sedang terjadi pada suatu penelitian (Sugiyono,
2016). Pada dasarnya latar belakang berisi jawaban atas
pertanyaan, mengapa perlu dilakukan penelitian. Empat
hal pokok yang perlu diuraikan dalam sebuah latar
belakang yaitu:
171
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
172
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
d. Batasan Masalah
Adanya keterbatasan waktu, tenaga, dana, dan
teori-teori serta agar penelitian dapat lebih mendalam
maka dilakukan pembatasan masalah. Batasan masalah
diambil dari identifikasi masalah yang telah
diungkapkan. Sehingga ketika ada beberapa masalah
yang diidentifikasi bisa diambil dua sampai tiga
permasalahan yang lebih sesuai dengan varibel yang
diteliti.
e. Rumusan Masalah
Bentuk Bahasa yang digunakan untuk membuat
rumusan masalah berupa pertanyaan. Pada penelitian
kuantitatif jumlah dari rumusan masalah tergantung pada
jumlah variabel (Sugiyono, 2016). Dalam menguraikan
rumusan masalah harus ada kesinambungan antara
uraian yang ditulis dalam latar belakang dengan rumusan
masalah yang dituliskan. Masalah dalam penelitian yang
dituliskan dapat berupa:
1) Perbedaan antara yang seharusnya terjadi (das
sollen) dan yang sudah terjadi (das sein).
2) Belum diketahui penyebab masalah terjadi.
3) Adanya kontradiksi antara dua
peristiwa/fenomena.
Contoh rumusan masalah diantaranya adalah 1)
Apakah media pop up digital dapat mempengaruhi
motivasi membaca anak?; 2) Bagaimana media pop up
digital dapat meningkatkan motivasi membaca anak?
173
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
f. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian isinya berkaitan dengan
rumusan masalah yang dituliskan. Tujuan penelitian
pada dasarnya adalah penyelesaian masalah penelitian.
Kontribusi penelitian dalam menyelesaikan masalah
dengan menghasilkan jawaban terhadap pertanyaan
penelitian. Contoh tujuan penelitian yaitu: 1)
Mengetahui pengaruh media pop up digital dalam
meningkatkan motivasi membaca anak; 2) Mengetahui
cara media pop up digital dalam meningkatkan motivasi
membaca anak.
g. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berkaitan erat dengan tujuan
penelitian. Manfaat penelitian lebih menekankan pada
aspek penggunaan langsung hasil dari penelitian dalam
upaya mempercepat pencapaian tujuan program.
Manfaat penelitian ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek
teoritik, metodologik, dan aplikatif (Myrnawati, 2014).
1) Manfaat teoritik yaitu manfaat yang menyatakan
penelitian ini akan menghasilkan pengetahuan
atau sebuah teori baru dalam substansi keilmuan.
2) Manfaat metodologik yaitu, penelitian akan
menghasilkan metode atau cara baru yang lebih
efektif, mudah, murah, dan sederhana.
3) Manfaat aplikatif yaitu, penelitian akan
memberikan manfaat bagi orang-orang yang ada
dilingkungan penelitian misal pembuat kebijakan,
pendidik, anak didik, dan orangtua.
174
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
h. Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi teori-teori yang relevan
untuk menjelaskan variabel yang diteliti. Teori-teori
dalam kajian pustaka juga menggambarkan pola
pemikiran, yang diperoleh dari sumber yang terpercaya
dan dirangkai menjadi satu kesatuan informasi yang
mampu menopang masalah yang dihadapi. Kajian
pustaka berisi telaah literatur yang berkaitan dengan
masalah yang telah diuraikan dalam latar belakang dan
rumusan masalah. Kajian pustaka yang dibuat tidak
boleh menyimpang dari masalah dan tujuan penelitian.
Teori-teori kajian pustaka diperoleh dari buku,
jurnal, majalah, hasil penelitian, dan diskusi dengan
pakar. Dari telaah pustaka tersebut akan diketahui
berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah, serta
faktor yang timbul dampak dari masalah tersebut. Dalam
kajian pustaka juga perlu disajikan penalaran secara
deduktif tentang keterkaitan antar variabel-variabel yang
diteliti. Hal ini biasa disebut dengan kerangka teori
(Myrnawati, 2014). Kerangka teori biasanya didukung
oleh tiga aspek yaitu teori, hasil penelitian yang relevan,
dan argumentasi logis yang mendukung hipotesis yang
dirumuskan.
i. Penelitian yang relevan
Penelitian yang relevan merupakan referensi
lampau dari hasil penelitian yang sudah ada yang akan
digunakan oleh peneliti untuk dibandingkan dengan
penelitian yang dilakukan. Penelitian yang relevan
menjadi dasar referensi untuk melaksanakan penelitian.
175
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
176
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
l. Jenis Penelitian
Bagian ini berisi jenis metode penelitian yang
digunakan. Perlu dituliskan juga alasan penggunaan jenis
metode penelitian tersebut yang diperkuat dengan satu
atau dua teori pendukung.
m. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan sebuah kerangka
penelitian yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan penelitan. Desain penelitian memuat
prosedur yang digunakan dalam memperoleh informasi
yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan
penelitian. Desain penelitian juga merupakan sebuah
strategi yang dipilih peneliti untuk mengintegrasikan
komponen penelitian dengan logis dan sistematis.
n. Tempat dan Waktu Penelitian
Bagian ini berisi tempat dilaksanakannya
penelitian serta jadwal-jadwal pelaksanaan penelitian
mulai dari perencanaan hingga penyusunan laporan
penelitian.
o. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan totalitas semua nilai-nilai
yang mungkin daripada karakteristik tertentu sejumlah
objek yang ingin dipelajari/diteliti. Populasi adalah
jumlah keseluruhan dari suatu unit mengenai asal
informasi yang diinginkan (Bailey, 2007). Populasi
penelitian dapat berbeda-beda sesuai dengan masalah
yang diselidiki. Populasi atau target populasi adalah
kelompok tempat peneliti mengumpulkan informasi dan
kepada siapa kesimpulan tersebut akan digambarkan.
177
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
178
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
Parametrik persentase,
McNemar, Chi
Squares, YulesQ,
Fisher‟s,
Descriminant
Ordinal 1 Analisis, Cohen‟s.
Light‟s Agreement,
Dummy variable
regression, Epsilon,
Lambda, Goodman,
and Krukal‟s tau-y
Chi-squares, lambda,
Modes Median,
Frekuensi, Persentase,
Spear man‟s Rho,
Mann Whitney,
Kruskal Wallis, Phi,
Yule‟s Q Gamma,
tau-a, tau-b, Somer‟s,
Wilcoxon, Uji Tanda,
Kolgogorov-Smirnov,
Friedman two way
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Populasi dan Sampel
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
181
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
182
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
E. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif adalah metode yang digunakan
untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti hubungan
antar variabel. Variabel tersebut diukur menggunakan instrumen
penelitian, sehingga menghasilkan data yang dianalisis
menggunakan metode statistik sehingga memperoleh hasil yang
mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan variabel yang
bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat
dengan cara mengumpulkan data pada sampel penelitian. Data
tersebut selanjutnya dilakukan analisis statistik dan hasilnya akan
digeneralisasikan kepada populasi tempat sampel berada.
Beberapa karakteristik penelitian kuantitatif diantaranya:
1) rancangan penelitian kuantitatif selalu terstruktur, spesifik,
formal, dan memiliki rancangan operasional yang detail; 2) Data
yang dihasilkan merupakan data kuantitatif (dapat diukur) atau
dapat dikuantitatifkan; 3) Sifat dari penelitian kuantitatif adalah
momentum yang merupakan penggunaan selang waktu atau
waktu yang diperlukan untuk penelitian pendek; 4) Pada
183
Bab 9 Metode Penelitian Kualitatif
184
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
BAB 10
METODE PENELITIAN KUALITATIF
186
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
187
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
188
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
189
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
190
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
191
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
192
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
193
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
194
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
1. Pengantar
2. Pernyataan permasalahan.
3. Tujuan penelitian
4. Pertanyaan penelitian
5. Pembatasan dan keterbatasan
6. Prosedur
7. Asumsi Filosofis
8. Desain penelitian kualitatif ( mis studi etnografik, studi
fenomologis, dll)
9. Peran peneliti
10. Prosedur pengumpulan data
11. Prosedur analisis data
12. Strategi untuk memvalidasi temuan
13. Usulan struktur naratif penelitian
14. Masalah etika yang diantisipasi
15. Temuan percontohan awal (jika tersedia)
16. Dampak yang diharapkan dan signifikansi studi
17. Referensi
18. Lampiran bila diperlukan.
2. Bagian Inti.
Bagian ini berisi informasi terkait dengan apa yang
telah dilakukan dalam penelitian. Struktur penulisan dapat
dipisahkan menjadi beberapa bab sebagai berikut:
Bab I, Pendahuluan:
Bagian ini berisi informasi tentang pengantar, pernyataan
permasalahan, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian
dan pembatasan dan keterbatasan yang telah dilaksanakan
dalam penelitian. Informasi ini sebenarnya telah tertulis
dalam dokumen proposal penelitian.
Bab II, Kajian Pustaka:
Bagian ini berisi informasi tentang literatur yang
digunakan dalam mendukung pelaksanaan penelitian ini.
Literatur yang digunakan dapat berupa jurnal, buku teks,
atau informasi yang berkualitas dari internet.
Bab III, Metode Penelitian.
196
Bab 10 Metode Penelitian Kualitatif
197
Daftar Pustaka
Daftra Pustaka
198
Daftar Pustaka
199
Daftar Pustaka
_dharminto.pdf
Djunaedi, A. (2000) Perumusan Permasalahan.
Donsu, Jenita Doli Tine. (2016). Metodologi Penelitian
Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Dori, D. (2011) „Object-process methodology‟, in Encyclopedia of
Knowledge Management, Second Edition. IGI Global, pp.
1208–1220.
Fuller, C. (2020) What is academic research? - Developing Your
Research Project - University of Southampton. Available at:
https://www.futurelearn.com/courses/research-
project/21/steps/735941.
Gall, M. D., Gall, J. P. and Borg, W. R. (2003) Educational
Research: An Introduction. New York: Pearson Education.
doi: 10.2307/3121583.
Gulo W (2002) Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Gumelar Ardiansyah (2020) Pengertian Analisis Data, terraveu.com.
Available at:
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Pratek
(Suryani (ed.)). Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdi, M., & Ismaryati, S. (2014). Filosofi Penelitian. Metodologi
Penelitian Administrasi, 1–38.
http://repository.ut.ac.id/4613/1/MAPU5103-M1.pdf
Handriani, Auliya, Nur Hikmatul, H. et al. (2020) Metode Penelitian
Kualitatif & Kuantitatif. pertama. Edited by H. Abadi.
Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta.
Hardani (2020) Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Harvard Format Citation Guide (2020). Available at:
https://www.mendeley.com/guides/harvard-citation-guide#
(Accessed: 21 February 2021).
Hastono, S. P. (2016) „Analisa Data Bidang Kesehatan‟, pp. 1–212.
Hennink, M., Hutter, I. & Bailey, A., 2020. Qualitative Research
200
Daftar Pustaka
201
Daftar Pustaka
202
Daftar Pustaka
203
Daftar Pustaka
204
Daftar Pustaka
205
Biodata Penulis
Biodata Penulis
Nurul Ilmiyah. Lahir di Sidoarjo pada
tanggal 12 Juli 1987. Penulis adalah
alumni Program Studi S1 Pendidikan
Matematika Universitas Negeri
Surabaya tahun 2010. Penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang S2
melalui Beasiswa Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Surabaya
pada Program Studi S2 Pendidikan
Matematika yang lulus pada tahun
2014. Sejak lulus kuliah S1, penulis
mengabdi di dunia pendidikan sebagai
guru di SMA Negeri 2 Sidoarjo dan
SMA Negeri 4 Bojonegoro. Saat ini penulis adalah Dosen Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Nahdlatul Ulama Sunan
Giri Bojonegoro sejak tahun 2016.
207
Biodata Penulis
208
Biodata Penulis
209
Biodata Penulis
210