Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Bisnis

Bersumber dari buku Pengantar Bisnis: Etika, Hukum & Bisnis Internasional, kata “bisnis” berasal
dari kata “busy” dalam bahasa Inggris yang berarti sibuk. Artinya, bisnis adalah aktivitas atau
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Aktivitas bisnis dilakukan oleh perorangan atau
kelompok yang meliputi proses produksi, pertukaran kebutuhan, kegiatan distribusi, dan konsumsi
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara finansial

Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli Adapun pengertian bisnis menurut para ahli adalah sebagai
berikut.

Hugher dan Kapoor dalam Arifin (2009), bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan
dalam memenuhi dan memuaskan kebutuhan dari masyarakat

Boone dan Kurtz (2007), bisnis adalah jenis aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan
dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian.

Griffin dan Ebert (2006), bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa
dan dibuat untuk mendapatkan laba. Raymond E.

Glosh (2011), bisnis adalah perusahaan, yaitu organisasi yang memproses perubahan keahlian
dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan jasa bagi pemuasan kebutuhan konsumen, serta
diharapkan akan memperoleh laba bagi pemiliknya.

Sukirno (2010), bisnis adalah kegiatan untuk memperoleh keuntungan. Semua orang atau
individu maupun kelompok melakukan kegiatan bisnis untuk mencari keuntungan agar kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Tidak ada orang yang melakukan bisnis untuk mencari kerugian

Jenis-Jenis Bisnis Terdapat beberapa jenis bisnis sebagaimana dijelaskan dalam buku
Pengantar Bisnis: Etika, Hukum & Bisnis Internasional. Berdasarkan kegiatan dan kegunaannya,
terdapat empat jenis bisnis, yaitu:

1. Kegunaan bentuk (form utility) Kegunaan bentuk adalah kegiatan perusahaan bisnis
yang melakukan perubahan dan mengolah suatu benda menjadi bentuk yang berbeda dari
bentuk asalnya sehingga dapat mempunyai manfaat lebih bagi konsumen. Contohnya,
perusahaan mebel, restoran, perusahaan roti, garmen, dan lainnya.
2. Kegunaan tempat (place utility) Kegunaan tempat adalah kegiatan perusahaan bisnis
yang melakukan pemindahan suatu benda dari satu lokasi/tempat ke lokasi/tempat lainnya,
sehingga benda tersebut mempunyai manfaat lebih. Contohnya perusahaan transportasi.
3. Kegunaan waktu (time utility) Kegunaan waktu merupakan kegiatan perusahaan bisnis
yang menyimpan produk dengan tujuan jika produk yang dikeluarkan kurang mempunyai
manfaat bagi konsumen, sehingga produk tersebut akan disimpan dan dikeluarkan kembali
saat sudah mempunyai manfaat bagi konsumen. Contohnya, warehouse di pelabuhan,
bulog, dan lainnya.
4. Kegunaan kepemilikan (possession utility) Kegunaan pemilikan merupakan kegiatan
perusahaan bisnis yang menciptakan atau menghasilkan dan memenuhi kegunaan terhadap
produk atau layanan jasa yang dimilikinya. Contohya perdagangan, pertokoan, dan lainnya.
Jenis-Jenis Pasar Bisnis Berdasarkan buku Pengantar Bisnis, terdapat empat jenis bisnis.
Jenis-jenis bisnis meliputi monopsoni, oligopoli, oligopsoni, dan monopoli yang dijelaskan sebagai
berikut.

1. Monopsoni Monopsoni adalah keadaan di mana satu pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tinggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
Kondisi monopsoni sering terjadi di daerah perkebunan dan industri hewan potong. Salah satu
contoh bisnis monopsoni adalah PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

2. Oligopoli Oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya, jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar
oligopoli, setiap perusahaan memposisikan diri sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang didapatkan tergantung dari tindakan para pesaing. Seluruh usaha
promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan
untuk menjauhkan konsumen dari para pesaing. Praktik oligopoli dilakukan sebagai upaya menahan
masuknya perusahaan lain ke dalam pasar. Perusahaan oligopoli juga menetapkan harga jual
terbatas untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum, sehingga menyebabkan
kompetisi harga antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. Struktur
pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti
industri semen, mobil, dan kertas. Praktik oligopoli dilarang sesuai peraturan dalam Undang-Undang
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

3. Oligopsoni Oligopsoni adalah keadaan di mana dua atau lebih pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.

4. Monopoli Monopoli adalah bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai
pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikkan atau mengurangi harga
dengan menentukan jumlah barang yang akan diproduksi. Semakin sedikit barang produksi,
semakin mahal harganya, begitu pula sebaliknya. Praktik monopoli juga dilarang sesuai peraturan
dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat.

Tujuan Bisnis Mengutip buku Pengantar Bisnis: Etika, Hukum & Bisnis Internasional, tujuan utama
dari sebuah bisnis adalah untuk mendapatkan laba usaha yang sebesar-besarnya dari produk atau
jasa yang ditawarkan. Beberapa tujuan bisnis adalah:

Memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pengadaan produk atau jasa.

 Pertumbuhan dan perkembangan usaha secara kontinu.


 Mengatasi risiko yang akan timbul, misalnya dengan mengalihkan risiko ke lembaga
asuransi,
 penyimpanan surat-surat berharga melalui jasa perbankan, dan lain sebagainya.
 Sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
 Memberikan kesejahteraan bagi para pemilik faktor produksi dan masyarakat.
 Membuka lapangan pekerjaan.
 Mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.
 Memperlihatkan dan menjaga eksistensi perusahaan dalam jangka waktu panjang.
 Memperlihatkan prestise dan prestasi perusahaan pada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai