Anda di halaman 1dari 1

Pengganti hukuman mati dengan sanksi sosial yang berdampak pada psikis atau

mental adalah topik yang sangat kontroversial. Sanksi sosial yang dirancang untuk
menggantikan hukuman mati harus didasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia,
rehabilitasi, dan keadilan sosial. Terdapat beberapa hal yang mendukung penggantian
hukuman mati dengan sanksi sosial yang fokus pada aspek psikis atau mental.
Mengenai Hak Asasi Manusia (HAM). Hukuman mati sering kali dianggap sebagai
pelanggaran hak asasi manusia, terutama ketika terdapat risiko eksekusi orang yang tidak
bersalah. Menggantikannya dengan sanksi sosial yang tidak mengambil nyawa manusia
dapat menghormati hak asasi manusia dengan lebih baik. Sanksi sosial yang berfokus pada
rehabilitasi dan pemulihan memungkinkan individu untuk memiliki kesempatan untuk
mengubah perilaku mereka dan membuktikan bahwa mereka dapat menjadi anggota yang
berguna bagi masyarakat.
Selanjutnya yaitu, efektivitas pencegahan kejahatan yang dimana terdapat argumen
bahwa hukuman mati tidak efektif dalam mencegah kejahatan, sementara sanksi sosial yang
berfokus pada perbaikan psikis atau mental dapat memberikan lebih banyak manfaat dalam
mengurangi tingkat kriminalitas. Melalui program rehabilitasi yang sesuai, individu yang
melakukan kejahatan memiliki kesempatan untuk mengatasi masalah psikis atau mental
yang mungkin menjadi penyebab perilaku kriminal mereka.
Selanjutnya yaitu, pemulihan dan reintegrasi yang berfokus pada sanksi sosial
memungkinkan individu yang telah melakukan kejahatan untuk menghadapi konsekuensi
dari tindakan mereka, sambil juga memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki diri
dan menjadi anggota yang lebih baik dalam masyarakat. Ini lebih konsisten dengan gagasan
pemulihan dan reintegrasi daripada hukuman mati, yang mengakhiri hidup seseorang.
Pendekatan yang lebih adil juga berfokus pada perbaikan psikis atau mental juga
dapat lebih adil daripada hukuman mati, yang seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti status sosial, ekonomi, dan etnis. Dengan pendekatan ini, setiap individu memiliki
kesempatan yang sama untuk memperbaiki diri dan menjalani hidup yang bermakna setelah
melakukan kesalahan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa implementasi sanksi sosial yang efektif
memerlukan sistem peradilan yang adil, program rehabilitasi yang efisien, dan dukungan
masyarakat yang kuat. Selain itu, ada argumen yang berpendapat bahwa hukuman mati
adalah satu-satunya cara untuk menghukum pelaku kejahatan paling berat dan bahwa
sanksi sosial mungkin terlalu ringan dalam beberapa kasus.
Dalam kesimpulan, penggantian hukuman mati dengan sanksi sosial yang berfokus
pada aspek psikis atau mental adalah topik yang kompleks dan kontroversial. Namun,
melalui pendekatan yang memenuhi prinsip-prinsip hak asasi manusia, rehabilitasi, dan
keadilan sosial, penggantian ini dapat menghasilkan sistem peradilan yang lebih manusiawi
dan efektif dalam mengurangi kejahatan serta membantu individu untuk pulih dan kembali
menjadi anggota masyarakat yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai