Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meizar Selina Morti

NPM : 1910631010126 /4G

Mata Kuliah : UAS Penologi dan Permasyarakatan

Dosen : Gunadi, S.H., M.hum., M.Si.

1. A. Warga Binaan Masyarakat


Menurut UU No 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, Warga Binaan
Pemasyarakatan adalah Narapidana, Anak Didik Pemasyarakatan, dan Klien
Pemasyarakatan.

B. Utilitarian/Doeltheorien
Utilitarianisme juga sering disebut Utilisme. Utilitarianisme adalah aliran hukum yang
menempatkan kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum. Aliran Utilitarianisme
sebenarnya dapat dikategorikan sebagai Positivisme Hukum karena paham ini
akan berujung pada kesimpulan bahwa tujuan hukum adalah untuk
menciptakan ketertiban di dalam masyarakat.

C. The purpose of punishment is just retribution


dimaksud dengan tujuan pemidanaan hanyalah sebagai pembalasan. Kalimat tersebut
masuk ke dalam teori absolut karena menurut teori absolut pidana dijatuhkan semata -
mata karena orang telah melakukan kejahatan atau tindak pidana. Dalam teori ini,
pelaku tindak pidana harus dihukum atas kejahatannya tanpa adanya tawar menawar
dan juga tanpa melihat apa akibat yang mungkin dapat merugikan timbul di
masyarakat serta tidak perlu memikirkan apa manfaat dari menjatuhkan pidana
tersebut. Pembalasan adalah tujuan utama dan didalamnya tidak mengandung sarana-
sarana untuk tujuan
lain seperti kesejahteraan masyarakat.

2. Komponen Peradilan Pidana


Lembaga sub-sistem peradilan pidana ( Polisi/ penyidik, Kejaksaan/ penuntut dan
Lembaga Pemasyarakatan/ pelaksana pidana ) sebagai organ “mereka” adalah
intrumen Eksekutif, sedangkan fungsinya adalah pengemban fungsi
penyelenggaraan penegakan hukum pidana, bersama-sama dengan lembaga
pengadilan adalah penopang kekuasaan yudikatif.

B. Menurut Prof.Dr. Muladi,SH tujuan Sistem Peradilan Pidana dapat


dikategorikan sebagai berikut :
a. Tujuan jangka pendek, apabila yang hendak dicapai resosialisasi dan
rehabilitasi pelaku tindak pidana.
b. Tujuan jangka menengah, apabila yang hendak dicapai lebih luas yakni
pengendalian dan pencegahan kejahatan dalam konteks politik kriminal
(Criminal Policy).
c. Tujuan jangka panjang, apabila yang hendak dicapai adalah kesejahteraan
masyarakat (social welfare) dalam konteks politik sosial (Social Policy).

C. HAK-HAK NARAPIDANA DIDALAM LAPAS

 Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya;


 Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani;
 Mendapatkan pendidikan dan pengajaran;
 Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;
 Menyampaikan keluhan;
 Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang
tidak dilarang;
 Mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan;
 Menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya;
 Mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi);
 Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga;
 Mendapatkan pembebasan bersyarat;
 Mendapatkan cuti menjelang bebas; dan
 Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai