Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi Hak dan Kewajiban


1. Definisi Hak
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha
perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Hak dapat dibedakan
menjadi berbagai macam yaitu:
1) Hak Legal dan Hak Moral
Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang mempunyai berbagai hak
yang dapat di "claim" dari pemegang otoritas dalam masyarakat atau negara
yang bersangkutan. Pada umumnya, hak ini dikelompokkan menjadi dua,
yakni:
1) Hak Legal
Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum yang berlaku
dalam masyarakat atau negara yang bersangkutan. Yang dimaksud hukum
yang berlaku adalah semua peraturan, per- undang-undangan atau
ketentuan hukum tertulis lainnya baik produk dari penjabat eksekutif
maupun legislatif. Sumber hak legal yang paling tinggi adalah Undang-
Undang Dasar, kemudian hak legal di bawahnya adalah: undang-undang,
peraturan pemerintah, Keputusan Presiden, dan seterusnya.
2) Hak Moral
Hak moral adalah hak yang didasarkan atas prinsip atau aturan etis
saja, yang pada umumnya tidak tertulis. Hak moral dapat berubah menjadi
hak legal apabila diikuti oleh perjanjian atau aturan tertulis. Misal: pinjam-
meminjam, sewa-menyewa, jual beli, dan sebagainya.
2) Hak Khusus dan Hak Umum
Di samping hak legal dan hak moral, hak juga dapat dibedakan
berdasarkan karena fungsinya, yakni:
a. Hak Khusus
Adalah hak yang timbul dalam suatu relasi khusus yang tidak orang
tua terhadap dimiliki oleh semua orang, atau terkait dengan fungsi khusus
seseorang terhadap yarig lain. Misalnya hak anaknya atau sebaliknya. Hak
pasien terhadap dokter, atau sebaliknya hak dokter terhadap pasizanya,
hak istimewa kanna pencapaian prestasi dari seorang karyawan di suatu
perusahaan tertentu, atau hak istimewa karena pencapaian prestasi
mahasis dari sebuah perguruan tinggi, dan sebagainya.
b. Hak Umum
Adalah hak yang dimiliki seseorang, karena ia manusia, bukan
karena fungsi khusus. Hak yang dimiliki oleh semua manusia (human
right). Misal, hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan, hak
untuk memperoleh pekerjaan, hak berpendapat, dan sebagainya. Hak
umum ini dimiliki semua orang yang tinggal di kelompok masyarakat atau
di negara mana pun sama.
3) Hak Positif dan Hak Negatif
Apabila dikaitkan dengan kebebasan di mana kebebasan yang harus
diterima dari pihak lain, dan kebebasan yang harus dilakukan, maka hak juga
dibedakan menjadi dua, yakni:
a. Hak Negatif
Adalah hak kebebasan melakukan sesuatu tanpa adanya bantuan
dari pihak lain, termasuk hak yang diperoleh dari pemegang otoritas,
misalnya: hak untuk memeluk agama, hak untuk mengeluar kan pendapat,
hak untuk berkumpul, dar. sebagainya.
b. Hak Positif
Adalah hak untuk memperoleh sesuatu dari orang atau pihak lain
termasuk dari pemegang otoritas. Misalnya: hak untuk memperoleh
pendidikan, hak memperoleh pelayanan kesehatan dan hak untuk
memperoleh tempat tinggal yang layak.

2. Definisi kewajiban
1) Kewajiban Umum
Kewajiban umum adalah kewajiban manusia yang satu terhadap
manusia yang lain dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Selanjutnya
kehidupan umum ini dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
a. Kewajiban terhadap Tuhan
1) Meyakini adanya Tuhar pencipta alam dan seisinya termasuk manusia.
2) Beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
3) Taat melakukan perintah atau ajaran-ajaran Tuhan.
4) Menerima dan pasrah pada kehendak Tuhan.
5) Dan sebagainya.

b. Kewajiban terhadap Sesama Manusia


1) Mengakui dan menghormati hak-hak asasi orang lain.
2) Mengakui dan menghormati sesama manusia sebagai makhluk Tuhan
3) Tidak memaksakan kehendak dan kemauannya kepada orang lain.
4) Tidak memperbudak, menghina, menghasut, memfitnah, dari menganiaya
sesama manusia
5) Dan sebagainya.

c. Kewajiban terhadap Diri Sendiri


1) Memelihara kesehatan diri baik jasmani maupun rohani.
2) Menjaga penampilan diri, termasuk berpakaian,
3) Mengembangkan kemampuan.
4) Senantiasa mengembangkan diri.

2) Kewajiban Khusus
Adalah kewajiban manusia dalam hubungan antara manusia yang bersifat
khusus, misalnya:
a. Kewajiban sebagai warga negara terhadap pemerintah.
b. Kewajiban sebagai karyawan terhadap atasan dan kolega yang lain.
c. ewajiban sebagai suami atau istri terhadap istri atau suaminya
d. Kewajiban anak terhadap orang tuanya."
e. Kewajiban mahasiswa terhadap dosen atau institusinya.
f. Dan sebagainya.
B. Definisi Rumah Sakit
Rumah Sakit (RS) adalah suatu badan usaha yang menyediakan pemondokan dan
yang memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri
atas tindakan observasi, diagnostik, terapetik dan rehabilitatif untuk orang-orang yang
menderita sakit, terluka dan untuk mereka yang melahirkan (WHO) Rumah sakit juga
merupakan sarana apaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian (Permenkes
No. 159b/1988).
Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna penyelamatan nyawa dar pencegahan kecacatan lebih lanjut. Sedangkan
yang dimaksud pelayanan "kesehatan paripurna" adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventit, kuratif, dan reha- bilitatif.

C. Hak dan Kewajiban Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan


1 Hak Rumah Sakit
Sebagai keseimbangannya rumah sakit mempunyai hak-hak antara lain
sebagai berikut:
a. menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan
klasifikasi rumah sakit;
b. menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan
penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan
pelayanan;
d. menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
e. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian
f. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
g. Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
h. Mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan rumah sakit yang
ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan.
2. Kewajiban Rumah Sakit
Dalam Undang-Undang Kesehatan Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009, disebutkan
bahwa setiap "umah sakit mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat
2) memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti- diskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit;
3) memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;
4) berperan aktif dalam meniberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai
dengan kemampuan pelayanannya;
5) menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
6) melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan
pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan
gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi
misi kemanusiaan;
7) membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
8) menyelenggarakan rekam medis;
9) menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarara ibadah,
parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat. wanita menyusui, anak-anak, dan
lanjut usia;
10) melaksanakan sistem rujukan;
11) menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan:
12) memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien;
13) menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
14) melaksanakan etika ruinah sakit;
15) memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
16) melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional;
17) membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran
gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
18) menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit (hospital by laws);
19) melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit
dalam melaksanakan tugas; dan
20) memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagaj kawasan tanpa rokok.

Selain dari itu, secara umum untuk menghadapi hal-hal tertentu sebuah rumah sakit
harus menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan serta bersedia:
a. Menyediakan sarana dan peralatan medis yang dibutuhkan sesuai denganP tingkat
rumah sakit.
b. Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai.
c. Merujuk pasien ke rumah sakit lain apabila tidak mempunyai peralatan medis
khusus atau tenaga dokter yang diperlukan.
d. Menyediakan daya penangkal kecelakaan.

3. Sarana kesehatan
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan, meliputi rumah sakit, rumah sakit bersalin, Puskesmas dengan rawat inap,
Puskesmas tanpa rawat inap, Puskesmas pembantu, Poliklinik/balai pengobatan,
Tempat praktek dokter, Rumah bersalin, Tempat praktek bidan, Poskesdes (pos
kesehatan desa), Polindes (pondok bersalin desa), Apotek, Toko khusus
obat/jamu,Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).

Anda mungkin juga menyukai