2
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
A. Kebebasan versus Tanggung Jawab
Manusia dan perbuatannya adalah suatu kesatuan, sehingga kalau diurai
dalam kontek kehidupan bermasyarakat, manusia terdiri dari “aku yang
konkret” ini dengan perbuatannya baik terhadap orang lain maupun
dengan lingkungan yang lain.
• Kebebasan manusia sebenarnya seberapa jauh intensitas hubungan
antara “aku yang konkret” seorang manusia dengan perbuatan atau
yang dilakukan orang tersebut.
• Tanggungjawab adalah suatu akibat atau konsekuen kebebasan
terhadap perbuatannya tersebut.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
Kebebasan versus Tanggung Jawab (lanjutan)
• Kaitannya dengan moral atau etika dlm melakukan perbuatan,
manusia bebas memilih perbuatan mana yang akan dilakukan, namun
perbuatan tsb harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
(etis).
• Seseorang boleh memilih pekerjaan apa saja sesuai dengan
kebebasan yang dimiliki, namun harus konsekwen.
Mis/ memilih pekerjaan sebagai bandar judi, maka harus
bertanggungjawab terhadap akibat pekerjaan tsb.
Tanggung jawab selalu terkandung pengertian “penyebab” dari
perbuatan.
Tanggung jawab tdk selalu langsung oleh orang sbg pelaku (penyebab),
yg bertanggungjawab adalah orang yg mempunyai kehendak bebas.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
Kebebasan versus Tanggung Jawab (lanjutan)
• Orang yg mempunyai kehendak bebas, Contoh binatang peliharaan/
anak kecil, mereka itu tdk atau belum punya kehendak bebas, maka
kalau mereka bertindak yg bertanggungjawab adalah pemilik
(binatang) atau orang tuanya.
• Binatang peliharaan atau anak kecil tdk dpt dituntut
tanggungjawabnya, karena belum/ tidak mempai kehendak bebas.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
Jenis-jenis Kebebasan
a. Kebebasan Fisik:
• Orang dpt bergerak atau melakukan kegiatan kemana saja tanpa
adanya hambatan atau rintangan.
• bebas memilih tinggal dan berkewarganegaraan yang ia senangi.
seoanjang memenuhi persyaratan.
b. Kebebasan Yuridis, kebebasan secara hukum menjamin:
• Setiap orang untuk mempunyai pilihan secara sosial, ekonomi,
dan politik.
• Setiap orang memiliki kebebasab berorganisasi, seperti organisasi
sosial, politik, hukum, keamanan, dsb.
• Sitiap orang menjamin untuk memilih pekerjaan di dlm
masyarakat.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
Jenis-jenis Kebebasan (lanjutan)
c. Kebebasan Psikologis
• Secara psikologis setiap orang dpt mengembangkan
kemampuannya, intelektualnya, bakat, pprofesi, dsb.
• Setiap orang memperoleh kebebasan untuk memilih pendidikan
sesuai dengan kemampuan psikologisnya.
d. Kebebasan Moral
• Setiap orang bebas melakukan kegiatan atau perbuatan baik atau
buruk, perbuatan benar atau salah.
• Kebebasan yang dibatasi dengan nilai-nilai moral dari masyarakat
setempat (masing0masing kelompok berbeda).
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
Jenis-jenis Kebebasan (lanjutan)
e. Kebebasan Eksistensial
Kebebasal perbuatan seseorang manusia tidak terbatas pada salah
satu aspek saja, tetapi kebebasan yg bersifat universal, yg
mengandung makna:
• Kebebasan untuk mewujudkan seluruh eksistensinya sebagai
manusia;
• Kebebasan tertinggi manusia, sehingga manusia tersebut
menguasai/memiliki dirinya sendiri;
• Kebebasan tanpa dipengaruhi atau dikuasai oleh orang
lain.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
B. Hak dan Kewajiban
Perwujudan kebebasan dalam masyarakat adalah hak, sedangkan
konsekuensi hak adalah tanggungjawab dalam bentuk kewajiban.
• Dalam kehidupan sehari-hari dkebebasan selalu melekat
tanggungjawab, sejalan dengan hak yang selalu melekat kewajiban.
• Karyawan melekat hak dan kewajiban.
• Dalam keluargapun, ibu-bapak-anak-pembantu rumah tangga selalu
terkait dengan hak dan kewajiban.
Hak adalah apa yang harus diperoleh dari pihak lain, sedangkan
kewajiban adalah apa yang dilakukan untuk pihak lain yang memberi
hak.
Hak adalah: “Claim” yg dibuat oleh orang atau kelompok yg satu
terhadap yang lain atau kelompok masyarakat sehingga dapat
menuntut bila orang lain meng-Claim atau mengusiknya.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
1. Hak Legal dan Hak Moral
Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang mempunyai berbagai hak
yang dapat di “Claim” dari pemegang otoritas dalam masyarakat atau
negara yang bersangkutan.
Pada umumnya hak dikelompokan menjadi dua, yaitu hak legal dan hak
moral.
a. Hak Legal
• Hak legal adalah hak yg didasarkan atas hukum yg berlaku dalam
masyarakat atau negara yang bersangkutan.
• Yang dimaksud denganHak hukum yang berlaku adalah semua
peraturan per-undang-undangan ketentuan hukum tertulis lainnya,
baik produk dari pejabat eksekutif maupun legislatif
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
Hak Legal (lanjutan)
Suber Hak Legal yang paling tinggi adalah Undang-undang Dasar,
kemudian hal legal di bawahnya adalah Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden dst.
b. Hak Moral
Hak Moral adalah hak yang didasarkan atas prinsip atau aturan etis
saja, yang pada umumnya tidak tertulis
Hak moral dapat berubah menjadi hal legal apabila diikuti oleh
perjanjian atau aturan tertulis.
Mis. pinjam-meminjam, sewa-menyewa, jual-beli, dsb
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
2. Hak Khusus dan Hak Umum
Disamping hak legaln hak moral, hak juga dapat dibedakan berdasarkan
fungsinya, yakni hak khusus dan hak umum.
a. Hak Umum
Hak yang timbul dalam suatu relasi khusus yg tdk dimiliki oleh
semua orang, atau terkait dengan fungsi khusus sese orang
terhadap yg lain. Misalnya:
• Hak orang tua terhadap anaknya atau sebaliknya.
• Hak pasien terhadap dokter, atau sebaliknya hak dokter
terhadap pasiennya.
• Hak istimewa karena pencapaian prestasi karyawan dlm
perusahaan.
• Hak istimewa karena prestasi mahasiswa dari PT
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
3. Hubungan antara Hak dan Kewajiban
Hubungan antara kebebasan dan tanggungjawab, berarti bahwa
seseorang yang mempunyai hak, maka harus disertai kewajiban, seperti
halnya orang yang memperoleh kebebasan hurus bertanggung jawab.
Hak dan kewajiban mempunyai hubungan yang timbal balik, dengan
ketentuan sbb,:
a. Setiap kewjiban seseorang berkaitan atau berhubungan dengan hak
orang lain.
Sebaliknya setiap hak yang diterima oleh seseorang adalah terkait
atau berhubungan dengan kewajibannya terhadap pihak yang lainnya.
Mis. Dokter berkewajiban untuk memberikan pelayanan
penyembuhan kpd pasiennya.
Penyembuhan adalah hak pasien yg dituntut dari dokter.
Sebaliknya pasien berkewajiban mnuhi perintah/anjuran dokter, dan
kewajiban pasien untuk memenuhi perintah dokter.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
Hubungan antara Hak dan Kewajiban (lanjutan)
b. Hak atas dirinya sendiri tidak ada
yang ada adalah kewajiban terhadap diri sendiri, yakni setiap orang
wajib mempertahankan hidupnya dengan cara memelihara
kesehatannya sendiri.
Bunuh diri melagar kewajiban terhadap diri sendiri maupun
terhadap orang lain terutama keluarganya.
Orang meninggal karena bunuh diri mengelak dari tanggungjawab
kpd orang lain terutama keluarga yang ditinggalkan.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
4. Hak Individu dan Hak Sosial
Mengacu pada Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia tahun 1948,
manusia dalam kehidupan bermasyarak baik secara nasional, regional
maupun internasional, mempunyai dua macam hak yang paling
mendasar, yakni hak individu dan hak sosial.
a. Hak Individu, hak yang dimiliki individu-individu yang dijamin oleh
negara,an negara tidak boleh menggu.
Mis. hak untuk berserikat, hak beragama, hak berpendapat, dsb
b. Hak Sosial, hak yang dimiliki setiap orang yang bukan diperoleh dari
negara, tetapi justru sebagai anggota masyarakat dengan anggota-
anggota atau orang lain untuk memenuhi hak tersebut.
Mis. hak untukemperoleh pendidikan, pekerjaan, dan memperoleh
pelayanan kesehatan, dsb
HUKUM KESEHATAN
DALAM PELAYANAN
KESEHATAN
PERTRMUAN KE-7
16
HUKUM KESEHATAN
Sejarah Hukum Kesehatan di Indonesia
• Hukum Kesehatan
--> menyangkut hak dan kewajiban baik dari perorangan dan
masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari
pihak penyelenggara pelayanan kesehatan,
• Hukum kesehatan merupakan bidang hukum yang masih muda.
Perkembangannya dimulai pada waktu World Congress on Medical Law
di Belgia tahun 1967.
• Hukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan,
yaitu yang menyangkut asuhan/ pelayanan kedokteran (medical care
/ service).
• Perkembangan selanjutnya melalui World Congress of the Association
for Medical Law yang diadakan secara periodik hingga saat ini.
HUKUM KESEHATAN
Sejarah Hukum Kesehatan di Indonesia (lanjutan)
a.Hukum Kedokteran
(Medical Law)
b.Hukum Keperawatan
(Nursing Law)
c.Hukum Rumah Sakit
(Hospital Law)
d.Hukum Farmasi Klinik.
23
RUANG LINGKUP HK. KESEHATAN:
24
2. Hukum Kesehatan
Masyarakat (Public Health Law)
24
Peraturan Terkait Dengan Pelayanan Kesehatan
25
• Hukum Pidana;
• HukumPerdata;
• Hukum Administrasi (Negara)
25
Landasan Hukum yg perlu difahami Nakes (Dokter)
27
Filosofi Kesehatan dan Kedokteran
28
• Ilmu Kedokteran sebagai penggerak utama
kesehatan, khususnya kesehatan perorangan
yang dalam pengabdiannya untuk manusia.
Tujuan Kedokteran adalah untuk :
1. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
(promotive & preventif);
2. Pengurangan gejala nyeri dan penderitaan (ca);
3. Pengobatan penyakit (kuratif);
4. Penyempurnaan fisiologis dan mempertahankan
kondisi kesehatan tertentu seseorang;
5. Pendidikan dan konseling pasien sesuai kondisi dan
perkiraan atau prognosisnya;
6. Penghindaran kerugian pasien ketika
perawatan berlangsung (safety pastient)
Peran penting dokter sebagai sosok yang memiliki
tingkat kredibilitas tinggi, memiliki 2 komponen, yaitu:
30
Esensi Hubungan Dokter – Pasien (2)
31
Esensi Hubungan Dokter – Pasien (2)
Pasien percaya bahwa dokter akan berupaya
semaksimal mungkin untuk menyembuhkan
penyakitnya;
Tanpa adanya kepercayaan dari pasien yang
melandasi hubungan medik, maka upaya
penyembuhan dari dokter akan sia-sia,
sehingga hubungan medik dikatakan hubungan
atas dasar kepercayaan.
Atas dasar kepercayaan terhadap kemampuan
dokter untuk berupaya semaksimal mungkin
memberi pertolongan/ penyembuhan
penyakit.
32
HUBUNGAN HUKUM DOKTER
33 DENGAN PASIEN
TRANSAKSI TERAPEUTIK
DOKTER PASIEN
SALING
BERKOMUNIKASI
- SURAT
-INFORMED CONSENT
-MEDICAL RECORD (RM)
HUBUNGAN RS - PASIEN
34
Nakes
HUBUNGAN RS - DOKTER
DOKTER PASIEN
36
1. Aspek Hukum Hubungan Dokter – Pasien (1)
PERJANJIAN ?
• Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana
dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
• Dari peristiwa ini ditimbulkan suatu perhubungan antara dua orang itu dinamakan
“perikatan”
Asas Kebebasan Berkontrak (Ps.1338 KUH Perdata):
43
Hubungan Karena UU
44
Hubungan Karena UU
Sedangkan, “melawan hukum” (Wederrechtelijk) dalam hukum pidana
dibedakan menjadi:
1. Formil (Wederrechtelijk), yaitu apabila sesuatu perbuatan dilarang dan
diancam dengan hukuman oleh undang-undang.
2. Materiil (Wederrechtelijk) , yaitu sesuatu perbuatan “mungkin”
walaupun tidak dengan tegas dilarang dan diancam dengan hukuman
oleh undang-undang. Melainkan juga asas-asas umum yang terdapat di
dalam lapangan hukum (algemen beginsel).
46