Tim PDB
Etika dan Hukum Kesehatan
Etika (ethics) :
ethos (Yunani) : akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan, yang baik, yang layak
KUBI : ilmu pengetahuan ttg asas-asas akhlak
KBBI :
1. Ilmu ttg apa yg baik, yg buruk, ttg hak & kewajiban moral
2. kumpulan atau seperangkat asas/nilai yg berkenaan dg akhlak (moral)
3. nilai benar dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat
Kamus Kedokteran :
pengetahuan ttg prilaku yg benar
Kaitan dg norma/nilai
1. Etika deskriptif
2. Etika normatif
1. Etika deskriptif
menelaah ttg sikap n prilaku manusia
sesuai fakta terkait dg situasi n realitas yg membudaya
memungkinkan manusia bertindak secara etis
2. Etika normatif
menentukan sikap n prilaku yg ideal
yg seharusnya dilakukan manusia
norma yg dapat menuntun manusia bertindak secara baik
sesuai kaidah yg disepakati n berlaku di masyarakat
Etiket
Persamaan :
1. Menyangkut prilaku manusia (hewan tdk mengenal etika n etiket)
2. Mengatur prilaku manusia secara normative :
*memberi norma bagi prilaku manusia
*mengatur apa yg harus dilakukan n apa yg tidak boleh dilakukan
Perbedaan :
1. Etiket selalu berhubungan cara atau bagaimana perbuatan hrs dilakukan
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan n sangat tergantung pada kehadiran orang lain
3. Bersifat relative, tidak mutlak, tidak permanen
Etiket tidak bisa diterapkan di semua tempat dan semua periode waktu
4. Etiket hanya memandang manusia dr luar (segi lahiriah), bukan dari batiniah
Etika - Etik
Persamaan :
1. merupakan alat u mengatur tertibnya hidup bermasyarakat
2. object : prilaku manusia
3. mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakat tidak saling
merugikan
4. menggugah kesadaran agar bersikap manusiawi
5. sumber : hasi pemikiran para pakar n pengalaman para anggota senior
Etika dan Hukum
Perbedaan :
1. Etik berlaku u lingkungan profesi; hukum berlaku u umum.
2. Etik disusun berdasar kesepakatan anggota profesi; hukum disusun oleh badan
pemerintah.
3. Etik tidak seluruhnya tertulis; hukum tercantum secara terinci dalam kitab undang-
undang dan lembaran/berita negara.
4. Sanksi thd pelanggaran etik berupa tuntunan; sanksi thd pelanggaran hukum berupa
tuntutan.
5. Pelanggaran etik diproses melalui Majelis kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
(MKDKI), yg dibentuk KKI dilanjutkan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran
(MKEK), yg dibentuk oleh IDI; pelanggaran hukum diselesaikan oleh pengadilan.
7. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik; penyelesaian
pelanggaran hukum memerlukan bukti fisik.
Hukum Kesehatan
pemeliharaan/ pelayanan kesehatan, dan penerapan hak dan kewajiban, baik bagi
3. Pengobatan tradisional mendapat tempat penting dalam upaya kesehatan : urutan ke-2
sejak 2010 :
terdapat Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif n Komplementer
4. Hak dan kewajban setiap orang atas kesehatan, di atur lebih luas, baik kesehatan
perorangan n upaya kesehatan masyarakat akhirnya menjadi pembangunan
berwawasan kesehatan
Ketentuan dan Pedoman Baru
UU no. 36 tahun 2009 (UU Kesehatan)
Kewajiban anggota masyarakat turut serta dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) :
berdasar UU no.40 th 2004 ttg Sistem Jaminan Sosial Nasional
dilanjutkan dengan UU no. 24 th 2011 ttg Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
(BPJS)
ditunjang PP no. 101 th 2012 ttg penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan
Perpres no. 12 th 2013 ttg Jaminan Kesehatan menetapkan program :
Jaminan Kesehatan Nasional pada 1 Januari 2014 :
setiap orang dapat berobat dalam system jaminan sosial di pelayanan kesehatan
primer, sekunder, tersier
UU no. 36 tahun 2009 (UU Kesehatan)
Upaya Kesehatan :
1. Pelayanan kesehatan 11. Kesehatan gigi dan mulut
2. Pelayanan kesehatan tradisional 12. Penanggulangan gangguan penglihatan
3. Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dan gangguan pendengaran
4. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan 13. Kesehatan matra
5. Kesehatan reproduksi 14. Pengamanan dan penggunaan sediaan
6. Keluarga berencana farmasi dan alat kesehatan
7. Kesehatan sekolah 15. Pengamanan makanan dan minuman
8. Kesehatan olah raga 16. Penanganan zat adiktif
9. Pelayanan kesehatan pada bencana 17. Bedah mayat
10. Pelayanan darah
UU no. 36 tahun 2009 (UU Kesehatan)
Ketentuan Pidana :
Hal yg penting : ok usaha mulia, bila salah melakukan terancam pidana, sanksi berat
Pasal 190 :
Pimpinan fasilitas yankes atau nakes :
*bila tidak memberikan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan darurat :
diancam penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 200 jt rp
*berikutnya bila perbuatan tsb menyebabkan cacat atau kematian :
maka hukumannya penjara 10 tahun dan denda 1 milyar rp
Pasal 191 :
praktik yankes tradisional, dengan menggunakan alat atau tehnologi tanpa ijin
lembaga kesehatan yang berwenang tidak dapat dipertanggungjawabkan manfaat n
keamanannya shg menimbulkan kerugian, luka berat, atau kematian :
hukuman penjara 1 tahun dan denda 100 jt rp
UU no. 36 tahun 2009 (UU Kesehatan)
Ketentuan Pidana :
Jual beli organ/jaringan tubuh : penjara 10 tahun dan denda 1 milyar rp
Pasal 200 :
sengaja menghalangi pemberian ASI eksklusif : penjara 1 tahun dan denda paling
banyak 100 jt rp
Tindakan pidana lainnya : hukuman penjara dan denda
*bedah plastic untuk mengubah identitas
*aborsi tidak sesuai ketentuan
*jual beli darah
*memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi yg tidak sesuai ketentuan
*alat kesehatan yg tidak memenuhi standar dan syarat keamanan
*sediaan obat atau alat yg tidak memiliki ijin edar
Berdoa
Berikhtiar maksimal
Tawakkal
Semoga sukses
ALHAMDULILLAH
MATUR NUWUN