Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN PENGETAHUAN CALON PENGANTIN LAKI-

LAKI DAN PEREMPUAN TENTANG KESEHATAN


PRAKONSEPSI

Riana Yorianas, S.Tr.Keb


NIM: 2215 9011 024
Profesi Kebidanan
Angkatan 2

ABSTRAK
Calon pengantin baik laki-laki dan perempuan berperan penting dalam menjamin kesehatan ibu dan
janin yang akan dihasilkan nanti. Untuk itu pengetahuan tentang prakonsepsi untuk calon pengantin
laki-laki dan perempuan sangat penting. Di Indonesia sudah ada program terkait peningkatan
kesehatan prakonsepsi, akan tetapi peran calon pengantin laki-laki dinilai masih rendah. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan calon pengantin laki-laki dan perempuan.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner tertutup dan teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas SMA hanya
saja masih ada 20,8% SMP 5,6% SD. Sumber informasi yang paling banyak diminati adalah sosial
media. Tingkat pengetahuan baik calon pengantin laki-laki maupun perempuan tergolong kategori
baik, akan tetapi masih ada 45.45% kategori kurang untuk tingkat pengetahuan laki-laki dan 17.95%
untuk pengetahuan catin perempuan yang masuk dalam kategori kurang. Simpulan tingkat
pengetahuan calon pengantin perempuan lebih baik dibandingkan dengan calon pengantin laki-laki.

Kata kunci : Pengetahuan, Calon Pengantin, Laki-laki, Perempuan

PENDAHULUAN 2018).
Perawatan prakonsepsi meningkatkan
Kesehatan prakonsepsi merupakan kemungkinan pasangan menjadi sehat dan
peluang penting untuk pencegahan primer memiliki bayi yang lebih sehat. Ini adalah
kematian dan morbiditas ibu dan bayi strategi penting untuk mencegah
(WHO, 2013). Periode prakonsepsi komplikasi ibu dan perinatal. Tingkat
memberikan kesempatan untuk mengubah pengetahuan tentang perawatan prakonsepsi
perilaku tidak sehat, yang dapat berefek meningkatkan kesehatan prakonsepsi. Hal
positif dan bertahan lama pada masa depan ini juga dianggap sebagai masukan untuk
kesehatan ibu dan anak (Williams et al., intervensi lebih lanjut dalam penurunan
2011). Untuk itu sebelum memutuskan angka kematian ibu dan bayi yang
hamil,kesehatan prakonsepsi baiklaki-laki memungkinkan kemajuan menuju
atau perempuan harus dalam keadaan sehat Sustainable Development Goals (SDGs)
optimal (Anggraeny dan Ariestiningsih, (Alemu et al., 2021).
2017). Pengetahuan prakonsepsi yang
Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian komprehensif dapat meningkatkan upaya
dari kesehatan secara keseluruhan antara perawatan prakonsepsi, memberikan
perempuan dan laki-laki selama masa wawasan dan kesadaran yang lebih baik,
reproduksinya yang berguna untuk yang dapat berdampak positif pada
mengurangi risiko mortalitas dan kesehatan ibu dan bayi yang akan
morbiditas, serta mempromosikan gaya dilahirkan nanti (Ayele et al., 2021).
hidup sehat untuk meningkatkan peluang Calon pengantin merupakan kelompok
mempunyai bayi yang sehat (Dirjenkesmas, sasaran yang strategis dalam upaya
peningkatan kesehatan masa sebelum
hamil. Menjelang pernikahan, banyak
calon pengantin yang tidak mempunyai
cukup pengetahuan dan informasi tentang HASIL
kesehatan reproduksi dalam berkeluarga,
sehingga setelah menikah kehamilan Karakteristik Calon Pengantin
sering tidak direncanakan dengan baik
Tabel 1. Karakteristik Calon Pengantin
serta tidak di dukung oleh status kesehatan Jenis Kelamin n %
yang optimal. Hal ini tentu saja dapat Laki-laki 33 45.8
menimbulkan dampak negatif seperti Perempuan 39 54.2
adanya risiko penularan penyakit, Pendidikan n %
SD 4 5.6
komplikasi kehamilan, kecatatan bahkan SMP 15 20.8
kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2018). SMA 35 48.6
Kesadaran dan keterlibatan laki-laki dalam Perguruan 18 25
peningkatan kesehatan prakonsepsi masih Tinggi
kurang. Terbukti dengan adanya beberapa Pekerjaan n %
penelitian di Indonesia yang hanya Buruh Harian 19 26.4
Lepas
melibatkan catin perempuan (Amalia & Karyawan 33 45.8
Siswantara, 2018; Suherni & Widyastuti, Swasta
2015; Yuliana et al., 2021). Wiraswasta 6 8.3
Tujuan penelitian ini yaitu untuk PNS 14 19.4
mengetahui perbedaan pengetahuan calon Total 72 100
(Data Primer, 2022)
pengantin laki-laki dan perempuan
tentang kesehatan prakonsepsi.
Karakteristik responden tingkat
Pendidikan sudah bagus, tetapi masih ada
METODE 20.8% lulusan SMP dan 5.6% hanya lulusan
Metode penelitian ini adalah SD. Berdasarkan tingkat pekerjaannya,
mayoritas sebagai karyawan swasta yaitu
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
45.8% dan ada yang menjadi buruh harian
dilaksanakan di Wilayah Kecamatan lepas sebanyak 26.4%.
Kasihan, Bantul Yogyakarta. Penelitian
ini mulai bulan Maret hingga Oktober
2022. Sampel dalam penelitian ini Sumber Informasi tentang Kesehatan
adalah calon pengantin perempuan dan Prakonsepsi
calon pengantin laki-laki. Data yang
digunakan adalah data primer dengan Sumber informasi yang paling sering
digunakan oleh calon pengantin adalah sosial
menggunakan kuesioner tertutup.
media yaitu sebesar 52.8% dan hanya 16.7%
Kuesioner yang digunakan dalam yang mengaku mendapatkan informasi tentang
penelitian ini merupakan hasil adopsi dan kesehatan prakonsepsi dan tenaga kesehatan
dimodifikasi. Jumlah sampel sebanyak 72 Puskesmas.
sampel yang terdiri dari 39 calon Tabel 2. Sumber Informasi
pengantin perempuan dan 33 calon Sumber n %
pengantin laki-laki. Strategi sampling Informasi
Internet 18 25
yang digunakan adalah strategi Purposive KUA 4 5.6
sampling. Analisis data menggunakan Media Sosial 38 52.8
analisis univariat. Tenaga 12 16.7
Kesehata
n
Puskesmas
Total 72 100
(Data Primer, 2022)
dari 72 responden. Selain itu hal ini terjadi
karena masih banyak laki- laki maupun
perempuan yang menganggap bahwa
meningkatkan status kesehatan reproduksi
Tabel 3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan pada masa prakonsepsi atau persiapan
tentang Kesehatan Prakonsepsi kehamilan adalah tanggung jawab perempuan,
padahal laki- laki dan perempuan seharusnya
Kategori Calon Pengantin memiliki tanggung jawab yang sama dalam
Pengeta Perempuan meningkatkan status kesehatannya selama
Laki-laki
h masa prakonsepsi (Susan Mello. et al, 2018).
uan
n % n % Faktor paling signifikan yang
Kurang 15 45.45 7 17.95 menyebabkan kurangnya kesadaran laki- laki
Baik 18 54.55 32 82.05
Total 33 100 39 100
tentang pentingnya meningkatkan status
(Data Primer, 2022)
kesehatan pada masa prakonsepsi adalah
pengetahuan dan perencanaan kehamilan,
perencanaan kehamilan yang rendah juga
Berdasasarkan tabel 3 diketahui bahwa diakibatkan karena kurangnya infromasi yang
mayoritas tingkat pengetahuan baik calon didapatkan oleh laki- laki tentang pentingnya
pengantin laki-laki maupun perempuan dalam kesehatan prakonsepsi (Shawe et al., 2020).
kategori baik, akan tetapi masih ada 45.45% Sebenarnya di Indonesia sudah ada
kategori kurang untuk tingkat pengetahuan program pelayanan kesehatan sebelum hamil
laki-laki dan 17.95% untuk pengetahuan catin dengan sasaran remaja, calon pengantin, dan
perempuan yang masuk dalam kategori pasangan usia subur yang tercantum dalam
kurang. Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021.
Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum
PEMBAHASAN hamil meliputi pemberian komunikasi,
informasi dan edukasi, pelayanan konseling,
Setiap calon pengantin harus pelayanan
mendapatkan perawatan prakonsepsi sebelum skrining kesehatan, pemberian imunisasi,
hamil. Pengetahuan memiliki peran yang pemberian suplementasi gizi, pelayanan medis,
sangat penting dalam terbentuknya suatu dan/atau pelayanan kesehatan lainnya
tindakan (Sari et al., 2015). Diharapkan (Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021).
pasangan calon pengantin memiliki Program pemerintah untuk calon pengantin
pengetahuan yang baik tentang prakonsepsi adalah program pranikah. Pelaksanaan
sehingga bisa mengaplikasikan pengetahuan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin
yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini dalam rangka penguatan ketahanan dan
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kesejahteraan keluarga, merupakan kesepakatan
laki-laki dan perempuan masih lebih baik bersama antara tiga kementerian yaitu
pengetahuan yang dimiliki oleh catin Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan,
perempuan. Tingkat pengetahuan laki-laki dan Badan Kependudukan dan Keluarga
ada 45.45% kategori kurang. Sedangkan Berencana Nasional. Program pranikah
untuk pengetahuan catin perempuan yang dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA)
masuk dalam kategori kurang sebanyak dan diselenggarakan oleh Badan Penasihat,
17.95%. Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4)
Tingkat pengetahuan yang tidak merata yang bekerja sama dengan dinas kesehatan
ini kemungkinan disebabkan karena belum sebagai pelaksananya adalah Puskesmas
semua calon pengantin mendapatkan kursus (Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan
pranikah yang diselenggarakan oleh KUA dan Masyarakat Islam Nomor : DJ.II/542 Tahun
juga belum calon pengantin yang 2013).
mendapatkan konseling yang lengkap dari Selain itu keterlibatan laki-laki yang masih
Puskesmas. Hal ini dibuktikan dari hasil kurang dan kebanyakan laki-laki hanya menjadi
penelitian yang bahwa sumber informasi yang pendamping ketika mengantarkan calon
didapatkan calon pengantin dari tenaga pengantin perempuan dan tidak mendapatkan
kesehatan Puskesmas hanya sebanyak 16.7% edukasi dari Puskesmas. Tanggung jawab
dalam meningkatkan status kesehatan tidak DAFTAR PUSTAKA
hanya menjadi tanggung jawab perempuan
saja melainkan juga menjadi tanggung jawab Alemu, A. A., Bitew, M. S., Zeleke, L. B.,
laki- laki, banyak studi yang telah Sharew, Y., Desta, M., Sahile, E.,
menyebutkan bahwa status kesehatan laki- laki Yemaneh, Y., & Kassa, G. M. (2021).
selama masa prakonsepsi juga berkontribusi Knowledge of preconception care and its
terhadap status kesehatan ibu dan anak selama association with family planning
kehamilan. utilization among women in Ethiopia:
Sumber informasi adalah media yang meta-analysis. Scientific Reports, 11(1),
berperan penting bagi seseorang dalam 10909.
menentukan sikap dan keputusan untuk https://doi.org/10.1038/S41598-021-
bertindak. Meningkatkan minat seseorang 89819-8
untuk mencari informasi dalam berbagai Amalia, R., & Siswantara, P. (2018).
bentuk. Sumber informasi itu dapat diperoleh Efektifitas Penyuluhan Kesehatan
dengan bebas mulai dari teman sebaya, buku-
Reproduksi pada Calon Pengantin di
buku, film, video, bahkan dengan mudah
Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. Jurnal
membuka situs-situs positif lewat internet
Biometrika Dan
(Taufia, 2017). Mayoritas calon pengantin
Kependudukan, 7(1), 29–38.
mencari sumber informasi melalui media
sosial. Internet adalah Anggraeny, O., & Ariestiningsih, A. D. (2017).
Gizi Prakonsepsi, Kehamilan, dan
media yang paling mudah diakses oleh Menyusui. Universitas Brawijaya Press.
generasi muda khususnya remaja yang
mayoritas sudah memiliki telepon genggam. Ayele, A. D., Belay, H. G., Kassa, B. G., &
Para remaja dapat melakukan akses internet Worke, M. D. (2021). Knowledge and
dari telepon genggamnya kapan dan dimana utilisation of preconception care and
saja (Isti Cahyani, 2012). Hal ini sesuai associated factors among women in
dengan hasil penelitian Gusti, 2020 yaitu Ethiopia: systematic review and meta-
sumber informasi yang digunakan untuk analysis. Reproductive Health, 18(1), 78.
mendapatkan informasi pra konsepsi https://doi.org/10.1186/S12978-021-
mayoritas adalah internet sebanyak 51 orang 01132-9
(53,1%) (Jagannatha et al., 2020). DirjenKesmas. (2018). Kesehatan Reproduksi
dan Seksual Bagi Calon Pengantin.
KESIMPULAN
Kementerian Kesehatan Republik
Tingkat pengetahuan calon pengantin laki- Indonesian.
laki tentang kesehatan prakonsepsi lebih Ghasemi Yngyknd, S., Mohammad-
rendah dibandingkan dengan tingkat Alizadeh-Charandabi, S., Babapour, J., &
pengetahuan calon pengantin perempuan. Hal Mirghafourvand, M. (2018). The effect of
ini dapat diartikan bahwa calon pengantin counselling on preconception lifestyle and
perempuan lebih memahami hal apa saja awareness in Iranian women
yang harus dipersiapkan dan dibutuhkan contemplating pregnancy: a
sebelum terjadi kehamilan. randomized control trial. The Journal of
Maternal-Fetal & Neonatal
UCAPAN TERIMAKASIH Medicine : The Official Journal of the
European Association of Perinatal
Para penulis ingin mengucapkan terima Medicine, the Federation of Asia and
kasih dan mengungkapkan rasa terima kasih Oceania Perinatal Societies, the
yang mendalam kepada Universitas Jenderal International Society ofPerinatal
Achmad Yani Yogyakarta yang telah Obstetricians, 31(19), 2538–2544.
mendanai seluruh proses penelitian ini. https://doi.org/10.1080/14767058.201
Penulis juga mengucapkan terima kasih 7.1346605
kepada peserta penelitian atas kesediaannya Isti Cahyani, author. (2012). Hubungan tingkat
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. pengetahuan dengan sikap mahasiswa
reguler FIK UI terhadap RUU
keperawatan. https://lib.ui.ac.id
Jagannatha, G. N., Ani, L. S., & Weta, I.
W. (2020). Tingkat pengetahuan
kesehatan prakonsepsi pada mahasiswa
fakultas kedokteran. Jurnal Medika
Udayana, 9(11), 31– 37.
Norris, S. A., Ho, J. C. C., Rashed, A. A.,
Vinding, V., Skau, J. K. H., Biesma, R.,
Aagaard-Hansen, J., Hanson, M., &
Matzen, P. (2016). Pre-pregnancy
community-based intervention for
couples in Malaysia: application of
intervention mapping. BMC Public
Health, 16(1),
1167.
https://doi.org/10.1186/s12889-016-
3827-x
Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Nomor : DJ.II/542
Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kursus Pranikah.
(n.d.).
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa sesudah
Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan
Pelayanan Kesehatan Seksual, Pub. L.
No. 21.
Sari, L., Aprilia, V., & Ernawati, S. (2015).
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Perawatan Payudara di Klinik
Pratama Bina Sehat Kasihan, Bantul,
Yogyakarta. JNKI (Jurnal Ners Dan
Kebidanan Indonesia) (Indonesian
Journal of Nursing and Midwifery), 3(1),
26–32.
https://doi.org/10.21927/JNKI.2015.3( 1
).26-32
Shawe, J., Steegers, E. A., & Verbiest, S.
(2020). Preconception Health and Care:
A Life Course Approach. Springer.
Suherni, S., & Widyastuti, Y. (2015).
Pengaruh Kelas Pranikah Terhadap
Tingkat Pengetahuan Tentang
Perencanaan Kehamilan Pada Calon
Pengantin Perempuan di Kabupaten
Sleman. Seminar Kesehatan
Mewujudkan Yogyakarta Sebagai Kota
Industri.http://eprints.poltekkesjogja.ac.i
d/448/ 1/9.Prosiding Klas Pranikah April
2015.pdf

Anda mungkin juga menyukai