Oleh :
1. Dhea Yolanda Efrina Monica (2318031004)
2. Zakiah Meyra Putri (2318031055)
3. Reval Hidayat (2318031069)
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas
segala karunia, rahmat, hidayah, inayah dan ridho-Nya, sehingga Proposal dengan
judul “LIMPOO WASTE OF LIME PEELS SHAMPOO” ini dapat penulis
selesaikan tepat pada waktunya.
Proposal ini disusun secara maksimal untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis berharap semoga Proposal ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan
penulisan Proposal ini serta sebagai masukan bagi penulis untuk membuat
penelitian dan penulisan Proposal PKM di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
2.5.4 Promotion........................................................................................... 8
iii
3.4 Pemasaran ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULAN
Rambut yang bermasalah dengan ketombe hingga kini masih menjadi salah satu
penyebab setiap orang dan menjadi penghambat kenyamanan beraktivitas.
Ketombe adalah suatu gangguan di kulit kepala berupa kulit mati secara
berlebihan. Penyebab ketombe dapat berupa sekresi kelenjar keringat yang
berlebihan atau adanya peranan mikroorganisme dikulit kepala yang
menghasilkan suatu metabolit yang dapat menginduksi terbentuknya ketombe di
kulit kepala. Mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab utama ketombe
adalah Microsporumypseum. Jamur ini sebenarnya merupakan flora normal di
kulit kepala, namun pada kondisi rambut dengan kelenjar minyak berlebih,
jamur ini dapat tumbuh dengan subur (Mahataranti,2012).
Kulit buah jeruk nipis merupakan salah satu jenis buah yang telah banyak
dimanfaatkan sebagai produk fitofarmaka. Secara empiris kulit buah jeruk nipis
dapat mengobati penyakit gangguan kerongkongan yang berdahak, demam,
pembengkakan limfa, radang telinga, bronchitis, rematik dan sebagai pencampur
obat kuat. Selain itu kulit buah jeruk nipis juga bersifat sebagai antijamur dan
1
antibakteri sehingga sering digunakan untuk mengobati eksim, panu, borok dan
koreng.
Khasiat antijamur ekstrak kulit buah jeruk nipis telah banyak dibuktikan secara
ilmiah. Hasil penelitian Hert et al., (2011) menyatakan bahwa ekstrak kulit buah
jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit kulit, yaitu
jamur Trichophyton mentagraphytes dan Microsporium cains. Ekstrak kulit buah
jeruk nipis yang diaplikasikan dalam salep dapat menghambat Trichophyton
mentagraphytes sebesar 34,89 mm dan Microsporium cains sebesar 39,55 mm.
Selain itu Sund dan Windt (2011) menyatakan bahwa beberapa bentuk sediaan
ekstrak kulit buah jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan 5 (lima) jenis
jamur yaitu Trichophyton rubrum, Trichophyton ajelloi, Trichophyton
mentagraphytes, Microsporium gypseum, dan Epidermo floccosum.
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan tersebut, PKM-K ini bertujuan untuk mendirikan
usaha shampo dengan cara memproduksi dan memasarkan shampo anti
ketombe herbal yang alami berbahan baku kulit jeruk nipis untuk mengatasi
kebutuhan shampo herbal dengan harga terjangkau dan mengurangi limbah
kulit jeruk nipis.
2
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah aktivitas wirausaha yaitu
terciptanya shampoo herbal yang sehat dan berguna karena mengandung
limonen,linanin asetat, asani sitrat, minyak asitri, belerang posfor dan
vitamn C. Produk ini juga berupaya mengurangi penggunaan produk kimia
yang berlebihan.
1.5 Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah menciptakan produk inovasi yang
meningkatkan pemanfaatan potensi limba kulit jeruk yang kaya akan
manfaat dan melimpah di alam. Produk LIMEPOO memberi solusi kepada
masyarakat yang menginginkan jajanan yang lezat sekaligus bermanfaat
bagi tubuh. Berkontribusi dalam mengenalkan bahan herbal. Selain itu,
melalui kegiatan ini dapat mengasah skill kewirausahaan mahasiswa.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RANCANGAN USAHA
Limer merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang body care berupa
shampoo dari limbah kulit jeruk. Produk ini adalah hasil inovasi yang baik dari
segi manfaat maupun tampilan yang berkualitas, aman, halal, dan menjamin
kepuasan konsumen.
VISI : Menjadikan perusahaan yang berkembang dalam hal produk herbal dan
mengutamakan nilai kesehatan, khasiat, serta mengurangi limbah kulit jeruk.
MISI :
4
2.2 Berdasarkan Umum Lingkungan
Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat, termasuk
shampo anti ketombe. Kosmetik berbahan kimia berbahaya banyak beredar di
pasar. Sebagai contoh, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun
2013 menemukan 47.521 item kosmetik yang mengandung zat-zat berbahaya.
Padahal, kosmetik khususnya shampo berbahan kimia dapat menimbulkan
inflamasi, radang kulit, bahkan dapat memicu kanker. Saat ini, masyarakat
membutuhkan kosmetik yang berbahan alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Limbah kulit jeruk nipis melimpah dan berserakan tidak terpakai, kulit buah ini
banyak mengandung zat yang berguna untuk perawatan kulit rambut. Akan tetapi,
meskipun banyak manfaat, pemanfaatan limbah kulit jeruk ini masih belum
optimal. Berdasarkan kondisi lingkungan ini memiliki potensi limbah kulit jeruk
nipis yang cukup tinggi, pembuatan produk Limepoo memanfaatkan minyak atsiri
yang terdapat di kulit jeruk sehingga bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan,
dan menghambat sintesis prostagalandin.
5
pertumbuhan jamur
3. Kemasan praktis dan modern yang terintegrasi QR-Code
4. Tidak menggunakan bahan pengawet
Weakness 1. Brand awareness yang berkurang
(Kelemahan) 2. Besaing dengan shampoo merk terkenal
Opportunity 1. Menarik konsumen dari segi wangi, herbal, dan kesehatan
(Peluang) 2. Budaya konsumtif masyarakat Indonesia terhadap produk
unik yang menarik
Threat 1. Selera konsumen yang selalu berubah-ubah
(Ancaman) 2. Munculnya kompetitor yang menyontek produk Limepoo
2.4.1 Segmentation
2.4.2 Targeting
Target pasar Produk Limepoo adalah kalangan masyarakat yang banyak
beraktivitas di luar ruangan terkhusus dewasa berumur sekitar 16 - 35 tahun. Pada
usia tersebut, aktivitas setiap orang terbilang produktif dan banyak dilakukan di
luar ruangan. Sehingga banyak yang membutuhkan shampoo herbal tanpa efek
samping.
2.4.3 Positioning
Limepoo merupakan inovasi shampoo yang dibuat dengan bahan dasar limbah
kulit jeruk sehingga memiliki zat antioksidan dan pencegah jamur untuk tumbuh
di kulit kepala. Oleh karena itu, Limepoo dapat menjadi upaya pencegahan
pertumbuhan jamur di kulit kepala.
6
2.5 Bauran Pemasaran
2.5.1 Product
Sampo merupakan bahan sediaan yang digunakan sebagai pembersih rambut dan
epicarp kepala terutama masalah ketombe yang disebabkan oleh jamur. Buah
jeruk purut memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, flavonoid dan tanin yang
berkhasiat sebagai antijamur. Tujuan penelitian ini untuk menguji sampo dari
jeruk purut dan mengetahui daya hambatnya terhadap pertumbuhan jamur
Mikrosporum gypseum. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan
menggunakan metode difusi agar. Sampel yang diteliti adalah air perasan epicarp
jeruk purut dan mesocarp jeruk purut dengan konsentrasi masing-masing 10%,
20%, 30%, 40%, 50%. Uji evaluasi sediaan sampo meliputi uji daya hambat, uji
organoleptis, uji pH, uji tinggi busa dan uji waktu membasahi.
Hasil penelitian menunjukkan air perasan mesocarp jeruk purut memiliki daya
hambat pada konsentrasi 10% (13,09 mm), konsentrasi 20% (14,9 mm),
konsentrasi 30% (18,52 mm), konsentrasi 40% (20,86 mm) dan konsentrasi 50%
(22,53 mm). Sedangkan hasil dari air perasan epicarp jeruk purut memiliki daya
hambat yang lemah dengan konsetrasi 10% (5,66 mm), Konsentrasi 20% (7,09
mm), konsentrasi 30% (8,09 mm), konsentrasi 40% (10,19), dan konsentrasi 50%
(11,36). Konsentrasi efektif pada pembuatan sediaan sampo adalah konsentrasi
20% dan 30% dari air perasan mesocarp buah jeruk purut. Hasil uji evaluasi
sediaan dari dua formulasi sampo anti ketombe memenuhi persyaratan sampo
yang baik dan mempunyai daya hambat masing-masing yaitu F1(20%) memiliki
daya hambat 14,54 mm dan F2(30%) memiliki daya hambat 19,12 mm. Kedua
sediaan sampo bersifat anti ketombe. Kata kunci: Dandruff, Citrus hystrix,
Mikrosporum gypseum.
2.5.2 Price
shampo herbal anti ketombe berukuran 100 ml dengan harga jual sebesar
Rp10.000. Limepoo tidak hanya mampu mengatasi masalah ketombe, tetapi juga
mampu mengurangi kadar minyak berlebih pada rambut.
2.5.2 Place
7
Produksi Limepoo akan dilakukan di Teluk Betung, Bandar Lampung, Provinsi
Lampung. Produk Limepoo tidak hanya dijual secara online, tetapi juga secara
offline dengan distribusi ke gerai di Kota Bandar Lampung dan Universitas
Lampung yang merupakan tempat yang strategis. Selain itu juga, distribusi ke
konsumen sekitar kota BandarLampung agar para konsumen semakin mengenal
dan mudah menemukan produk Limepoo.
2.5.3 Promotion
INDIKATOR TOTAL
Harga Pokok Produksi (HPP) Rp6.000,00
Harga Penjualan Rp10.000,00
Pendapatan (TR) Rp4.500.000
Keuntungan Rp.1.800.000
Break Event Point (BEP) 344 buah
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Praproduksi
Pada tahapan pra produksi dilakukan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi pasar, bahan baku, target pasar. Selain itu, pada tahapan ini dilakukan
survei lokasi penjualan bahan baku dan peralatan yang digunakan serta pemilihan
motif kain tapis. Segala jenis persiapan produksi hingga pemasaran diselesaikan
pada tahap ini.
3.2 Produksi
Sebelum dimulainya produksi dilakukan proses seterilisasi dengan pencucian
semua alat dan pencucian kulit jeruk, pengelapan kemasan bahan, dan
membersihkan lingkungan produksi.
9
3.3 Pengemasan Produk
3.4 Pemasaran
Produk Limepoo dipasarkan secara offline maupun online. Di era sekarang ini,
pemasaran Limepoo yang paling utama adalah pemasaran secara online melalui
media sosial, seperti Instagram serta marketplace lainnya. Pada penjualan offlien
bisa melalui distribusi dengan penitipan di gerai gerai toko obat herbal di Bandar
Lampung.
3.5 Pascaproduksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap seluruh proses kegiatan usaha dimulai
dari praproduksi, produksi, pengemasan, promosi, serta pemasaran yang telah
dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengetahi pencapaian baik itu target usaha,
profit penjualan, apakah usaha berjalan lancar, sampai kergian atau struggling
yang dihadapi. Setelah itu, pembuatan laporan yang bertujuan memperoleh
gambaran secara detail tentang hal hal yang harus dilakukan selanjutnya dalam
pengembangan usaha.
10
3.6.2 Jangka menengah
Memperluas jangkauan pasar dan konsumen dengan pengembangan produk.
11
DAFTAR PUSTAKA
12