Anda di halaman 1dari 11

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Voluntary Counselling

and Testing (VCT) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja


Puskesmas Karanganyar Kota Tasikmalaya

Dudi Ahmad M1 , Sri Mulyanti2, Neni Nuraeni3

Abstrak

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan suatu keadaan dimana seseorang


tidak memiliki kekebalan tubuh. Penyakit tersebut dapat menular dari ibu hamil kepada anak
yang dikandungnya, sebagai upaya untuk deteksi dini terhadap HIV maka perlu dilakukan
VCT. Data Puskesmas Karanganyar pada tahun Cakupan layanan VCT pada ibu hamil tahun
2017 kurang dari 26,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan dengan pemanfaatan VCT pada ibu hamil. Jenis penelitian ini kuantitatif
dengan menggunakan metode deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Populasi
adalah ibu hamil yang berjumlah 70 orang yang diperoleh denganteknik purposive sampling.
Data diperoleh dengan kuesioner tertutup dan data dianalisis dengan menggunakan distribusi
frekuensidan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan Pengetahuan tentang pemeriksaan
VCT termasuk kurang (52.9%), sikap termasuk negatif (55.7%), pendidikan menengah
(52.9%), sebagian besar tidak bekerja (67.1%), lebih dari setengah kurang mendapat
dukungan suami (57.1%), dan sebagian besar tidak memanfaatkan layanan VCT (72.9%).
Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT adalah pengetahuan (p value 0,000),
sikap (p value 0,000), pendidikan (p value 0,000) dan dukungan suami (p value 0.000), faktor
yang tidak berhubungan adalah pekerjaan (p value 0,196). Kesimpulan dari penelitian ini
faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT adalah pengEtahuan, sikap, pendidikan
dan dukungan suami. Oleh karena itu sebaiknya tenaga kesehatan khususnya perawat petugas
melakukan pelayanan keperawatan pada ibu hamil khususnya pemanfaatan layanan VCT
sebagai upaya dalam deteksi dini terhadap HIV pada ibu hamil.

Kata kunci : Faktor-faktor, Pemanfaatan Layanan VCT

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a condition where a person does not have immunity.
The disease can be transmitted from pregnant women to the child they are carrying, in an
effort to detect early HIV, VCT needs to be done. Karanganyar Community Health Center
data in 2017 VCT service coverage for pregnant women in 2017 was less than 26.7%. This
study aims to determine the factors associated with the use of VCT in pregnant women. This
type of research is quantitative by using descriptive correlation method and cross sectional
approach. The population is 70 pregnant women who were obtained by purposive sampling
technique. Data obtained by closed questionnaire and data analyzed using frequency
distribution and chi square test. The results showed knowledge about VCT examination
included less (52.9%), attitudes included negative (55.7%), secondary education (52.9%),
most did not work (67.1%), more than half received less support from their husbands
(57.1%), and most did not utilize VCT services (72.9%). Factors related to the use of VCT are
knowledge (p value 0,000), attitude (p value 0,000), education (p value 0,000) and husband's
support (p value 0,000), unrelated factors are work (p value 0.196). The conclusion from this
study factors related to the use of VCT are knowledge, attitudes, education and husband's
support. Therefore, it is better for health workers, especially nurses, to provide nursing
services to pregnant women, especially the use of VCT services as an effort in early detection
of HIV in pregnant women.
Keywords: Factors, Utilization of VCT Services
33
PENDAHULUAN
Human Immunodeficiency Virus menunjukan pengidap HIV/AIDS di Kota
(HIV) merupakan suatu keadaan dimana Tasikmalaya mencapai 254 kasus.
seseorang tidak memiliki kekebalan tubuh. Upaya yang dilakukan untuk
Penyebaran HIV ini berkembang dengan pencegahan HIV melalui pelayanan
cepat dan mengenai perempuan dan anak- Voluntary Counselling and testing atau
anak. Perempuan usia reproduksi yang yang dikenal dengan singkatan VCT
terinfeksi dengan HIV semakin meningkat (WHO, 2015). Konseling dan tes sukarela
jumlahnya di seluruh dunia. Distribusi atau Voluntary Counseling and Testing
kasus-kasus HIV di Indonesia mayoritas (VCT) merupakan pintu masuk (entry
berusia reproduktif aktif usia 15-49 tahun point) untuk membantu masyarakat
dan sebanyak 28% diantaranya adalah mendapatkan akses ke semua pelayanan,
perempuan. Selain itu, risiko penularan baik informasi, edukasi, terapi dan
dari ibu ke bayi berpotensi meningkat dukungan psikososial (Depkes, 2008).
karena terdapat 3.200 ibu rumah tangga Dengan terbukanya akses, maka kebutuhan
pengidap HIV di Indonesia. Secara akan informasi yang tepat dan akurat akan
nasional terdapat 1. 200 ibu hamil yang tercapai, sehingga proses berpikir dan
dinyatakan positif mengidap HIV. perilaku dapat diarahkan menjadi lebih
Sehingga, karena lebih banyak perempuan sehat. Pelayanan VCT dapat digunakan
hamil yang terinfeksi, kemungkinan akan untuk mengubah perilaku berisiko,
menularkan infeksi pada anaknya. memberikan informasi yang benar tentang
Dampaknya adalah bayi tumbuh pencegahan dan penularan HIV, seperti
menjadi anak yang mewarisi HIV positif penggunaan kondom, tidak berbagi alat
akan lebih sering mengalami penyakit suntik, pengetahuan tentang IMS (infeksi
infeksi dan sering mengalami gangguan menular seksual) dan lain-lain.
tumbuh kembang bahkan sampai Hasil penelitian yang dilakukan
menyebabkan kematian. Jumlah penderita Ermarini (2013) terlihat bahwa faktor yang
HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya mempengaruhi perilaku seseorang dalam
menunjukan grafik peningkatan setiap pemanfaatan layanan VCT yaitu keyakinan
tahunnya. Data yang dihimpun dari Dinas seseorang dengan pemanfaatan layanan
Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat VCT, motivasi atau dukungan dari LSM
kasus HIV/AIDS pada tahun 2016 dari 21 dan petugas kesehatan serta akses ke
kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya layanan VCT. Hasil penelitiannya
didapatkan dua variabel yang dominan

34
berhubungan berhubungan dengan sebesar 0,975, sikap sebesar 0,922 dan
pemanfaatan layanan VCT yaitu usia dan dukungan suami sebesar 0,964 sehingga
pengetahuan terkait VCT. Menurut kuesioner tersebut sangat reliabel. Analisis
Mugisha (2010) dalam Wati (2013) adapun yang digunakan untuk pengetahuan dan
yang diperlukan untuk mendukung sikap adalah median. Sedangkan untuk
seseorang memanfaatkan layanan VCT variabel dukungan suami yang digunakan
meliputi sensitifitas terhadap pengujian, dalah mean.
mobilisasi masyarakat, dan peningkatan
kualitas dan kuantitas VCT. Dari penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Nguyen (2007) dalam Wati (2013) 1. Hasil Penelitian

beberapa faktor yang mempengaruhi Hasil penelitian berdasarkan data yang

seseorang memanfaatkan layanan VCT diperoleh tentang pemanfaatan VCT pada

yaitu informasi mengenai keberadaan ibu hamil meliputi pengetahuan, sikap,

layanan VCT. Oleh karena itu, hasil pendidikan, pekerjaan, dan dukungan

penelitian ini menekankan pentingnya suami dapat diurai sebagai berikut:

peran pembangunan jaringan dengan a. Hubungan antara pengetahuan dengan

rumah sakit, lembaga swadya masyarakat, pemanfaatan VCT

serta masyarakat perkotaan dan pedesaan Tabel. 1 Hubungan antara pengetahuan


dengan pemanfaatan VCT pada ibu
dalam menyebarluaskan informasi terkait hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
VCT. Karanganyar Kota Tasikmalaya.
Pemanfaatan Layanan
Pengeta P
VCT Total
METODE PENELITIAN huan val
Ya Tidak
ue
Metode dalam penelitian ini adalah F % F % Jml (%)

deskriptif korelasi dengan metode survey Baik 17 51.5 16 48.5 33 100 0.0
Kurang 2 5.4 35 94.6 37 100 00
dengan pendekatan cross sectional
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100
.Populasi dalam penelitian ini ibu hamil
trimester I di wilayah kerja Puskesmas Data pada table 1, menunjukkan
Karanganyar Kota Tasikmalaya periode bahwa ibu yang berpengetahuan baik
Juni tahun 2018 yang berjumlah 236 orang. sebanyak 51.5% memanfaatkan layanan
Sampel 70 orang dengan teknik purposive VCT dan dari ibu hamil yang memiliki
sampling. Hasil uji validitas didapatkan r pengetahuan kurang sebanyak 94.6% tidak
hitung lebih besar daripada r tabel (0,444) memanfaatkan layanan VCT. Hasil uji
sehingga pertanyaan tersebut valid, nilai statistik diperoleh nilai p value 0.000
0,578 - 0,741.Uji reliabilitas didapatkan artinya terdapat hubungan yang signifikan
nilai alpha untuk variabel pengetahuan
35
antara pengetahuan dengan pemanfaatan VCT, ibu yang berpendidikan rendah
layanan VCT. sebanyak 81.8% tidak memanfaatkan
b. Hubungan antara sikap dengan layanan VCT. Hasil uji statistik diperoleh
pemanfaatan VCT nilai p value 0.004 artinya terdapat
Tabel 2 Hubungan antara sikap dengan hubungan yang signifikan antara
pemanfaatan VCT pada ibu hamil di
pendidikan dengan pemanfaatan layanan
Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar
Kota Tasikmalaya. VCT.
Pemanfaatan Layanan
P
Sikap VCT Total
val
Ya Tidak d. Hubungan antara pekerjaan dengan
ue pemanfaatan VCT
F % F % Jml (%)
Positif 16 51.6 15 48.4 31 100 0.0
Tabel 4 Hubungan antara pekerjaan
Negatif 3 7.7 36 92.3 39 100 00
dengan pemanfaatan VCT pada ibu
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100 hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Karanganyar Kota Tasikmalaya.
Data pada tabel 2, menunjukkan Pemanfaatan Layanan
P
Pekerja VCT Total
bahwa ibu yang bersikap positif sebanyak val
an Ya Tidak
51.6% memanfaatkan layanan VCT dan ue
F % F % Jml (%)
dari ibu hamil yang memiliki sikap negatif Bekerja 9 39.1 14 60.9 23 100
0.1
sebanyak 92.3% tidak memanfaatkan Tidak
10 21.3 37 78.7 47 100 96
bekerja
layanan VCT. Hasil uji statistik diperoleh
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100
nilai p value 0.000 artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap
Data pada tabel 4, menunjukkan
dengan pemanfaatan layanan VCT
bahwa ibu yang bekerja sebanyak 39.1%
c. Hubungan antara pendidikan dengan
memanfaatkan layanan VCT dan dari ibu
pemanfaatan VCT
hamil yang tidak bekerja sebanyak 78.7%
Tabel 3 Hubungan antara pendidikan
dengan pemanfaatan VCT pada ibu tidak memanfaatkan layanan VCT. Hasil
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
uji statistik diperoleh nilai p value 0.196
Karanganyar Kota Tasikmalaya.
Pemanfaatan Layanan artinya tidak terdapat hubungan yang
Pendidi P
VCT Total
kan val signifikan antara pekerjaan dengan
Ya Tidak
ue
F % F % Jml (%) pemanfaatan layanan VCT.
Tinggi 9 60.0 6 40.0 15 100 0.0
Rendah 10 18.2 45 81.8 55 100 04
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100

Data pada tabel 3, menunjukkan


bahwa ibu yang berpendidikan tinggi
sebanyak 60.0% memanfaatkan layanan
36
e. Hubungan antara dukungan suami antara pengetahuan dengan pemanfaatan
dengan pemanfaatan VCT
layanan VCT.
Tabel 5 Hubungan antara dukungan Dengan demikian pernyataan
suami dengan pemanfaatan VCT pada
tersebut mendukung hasil analisis statistik.
ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Karanganyar Kota Tasikmalaya. Ada hubungan pengetahuan ibu hamil
Pemanfaatan Layanan tentang VCT dengan pemeriksaan VCT di
Dukung P
VCT Total Puskesmas Karanganyar. Minat tersebut
an val
Ya Tidak
suami ue diinterpretasikan bahwa, semakin baik
F % F % Jml (%)
Menduk pengetahuan ibu hamil tentang VCT maka
17 56.7 13 43.3 30 100 0.0
ung semakin baik tingkat kesadaran untuk
00
Kurang 2 5.0 38 95.0 40 100
melakukan pemeriksaan VCT.
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100
Data lain ditemukan bahwa terdapat
responden yang memiliki pengetahuan
Data pada tabel 5, menunjukkan
kurang sebanyak 94.6% tidak melakukan
bahwa ibu yang mendapat dukungan dari
kunjungan VCT. Menurut analisis penulis
suami sebanyak 56.7% memanfaatkan
rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh
layanan VCT dan dari ibu hamil yang
responden menjadikan perlaku kesehatan
kurang mendapat dukungan suami
seperti pemanfaatan VCT tidak terbentuk.
sebanyak 95.0% tidak memanfaatkan
Artinya responden tidak mengetahui
layanan VCT. Hasil uji statistik diperoleh
manfaat, tujuan dan lainnya sehingga
nilai p value 0.000 artinya terdapat
responden tidak melakukan pemeriskaan
hubungan yang signifikan antara dukungan
VCT. Hal ini mengindikasikan bahwa
suami dengan pemanfaatan layanan VCT.
perilaku dapat terjadi apabila didasari oleh
2. Pembahasan
pengetahuan.
a. Hubungan antara pengetahuan dengan
Pengetahuan menjadi salah satu
pemanfaatan VCT.
faktor predisposisi yang mempengaruhi
Hasil penelitian didapatkan bahwa
pemanfaatan pelayanan VCT oleh
ibu yang berpengetahuan baik sebanyak
masyarakat. Pengetahuan tersebut berupa
51.5% memanfaatkan layanan VCT dan
informasi yang diketahui oleh responden
dari ibu hamil yang memiliki pengetahuan
selama proses konseling (Syahrir, 2014).
kurang sebanyak 94.6% tidak
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
memanfaatkan layanan VCT. Hasil uji
penelitian yang dilakukan oleh Annisaa
statistik diperoleh nilai p value 0.000
(2015) dengan judul “Tingkat Pengetahuan
artinya terdapat hubungan yang signifikan
Ibu Hamil tentang HIV/AIDS dengan
Perilaku Pemeriksaan Test PITC (Provider
37
Initiated Test and Counselling) di bahwa responden bersikap positif terhadap
Puskesmas Sleman Yogyakarta” dengan layanan VCT. Namun, masih ada
hasil analisa tidak terdapat hubungan responden yang bersikap negatif terhadap
antara tingkat pengetahuan ibu hamil layanan VCT, responden cenderung
tentang HIV/AIDS dengan perilaku menjawab tidak setuju.
pemeriksaan PITC. Hal ini dapat Hasil penelitian ini didapatkan
disebabkan karena kurang berkenannya ibu responden yang memiliki sikap negatif
hamil untuk menunggu dengan waktu yang lebihi banyak tidak melakukan kunjungan
lebih lama dalam melakukan proses VCT, dengan demikian sikap yang negatif
pemeriksaan PITC. terhadap pemeriksaan tersebut menjadikan
Berdasarkan uraian tersebut penulis perilaku tidak dapat terjadi. Dalam hal ini
berpendapat bahwa responden yang responden menganggap kurang penting
memiliki pengetahuan baik cenderung pemanfatan VCT, bahkan responden
dapat memiliki perilaku yang baik, menganggap bahwa VCT adalah hal yang
sebaliknya responden yang kurang kurang etis karena menyangkut pada
mengetahui manfaat dari VCT cenderung penyakit sosial dimasyarakat sehingga ibu
untuk tidak memanfaatkan layanan hamil tidak melalukannya.
tersebut. Hal ini sesuai dengan Widayatun
b. Hubungan antara sikap dengan (2009) yang menyatakan bahwa sikap
pemanfaatan VCT adalah persepsi /pandangan terhdap suatu
Hasil penelitian didapatkan bahwa objek. Sikap positif dapat menjadikan
ibu yang bersikap positif sebanyak 51.6% individu menjadi memiliki responden yang
memanfaatkan layanan VCT dan dari ibu baik sehingga perilakupun dapat terjadi.
hamil yang memiliki sikap negatif Sebaliknya respon yang negatif
sebanyak 92.3% tidak memanfaatkan menjadikan individu menjauhi terhadap
layanan VCT. Hasil uji statistik diperoleh objek yang tidak disukainya.
nilai p value 0.000 artinya terdapat Artinya sikap negatif ibu hamil
hubungan yang signifikan antara sikap terhadap layanan VCT secara tidak
dengan pemanfaatan layanan VCT. langsung dipengaruhi oleh pengetahuan
Menurut hasil penelitian untuk dua ibu hamil tentang layanan VCT. Menurut
pertanyaan status HIV dapat diketahui Ajzen (1991), faktor latar belakang
dengan cara mengunjunginya dan manfaat (background factors), seperti usia jenis
VCT dapat diketahui dengan cara kelamin, suku, status sosial ekonomi,
mengunjunginya. responden cenderung suasana hati, sifat kepribadian, dan
menjawab setuju. Hal ini menunjukkan pengetahuan mempengaruhi sikap dan
38
perilaku individu terhadap sesuatu hal. Hal perkembangan sikap seseorang terhadap
ini sejalan dengan karakteristik responden nilainilai baru yang diperkenalkan.
mayoritas responden berstatus sebagai ibu Sebagian besaar responden dengan
rumah tangga dengan pengetahuan buruk pendidikan dasar tidak melakukan
tentang layanan VCT, secara tidak pemeriksaan VCT, karena pengetahuan
langsung kedua faktor tersebut yang dimiliki kurang dan proses
mempengaruhi responden untuk bersikap penerimaan hal-hal baru yang ada di
negatif terhadap VCT. sekitarnya akan berjalan dengan lambat
Berdasarkan uraian tersebut penulis dan mungkin juga sulit. Begitu pula
berpendapat bahwa responden yang dengan responden dengan tingkat
memiliki sikap positif cenderung dapat pendidikan menengah, yang walaupun
memiliki perilaku dalam pemeriksaan tingkat pendidikan ini dikatakan cukup
VCT, sebaliknya responden yang memiliki baik namun kurangnya sosialisasi yang
sikap negatif cenderung menjauhi atau diberikan kepada para ibu mengenai
tidak memanfaatkan layanan tersebut. pemeriksaan VCT dan adanya stigma
c. Hubungan antara pendidikan dengan terhadap penderita HIV membuat para ibu
pemanfaatan VCT dengan tingkat pendidikan sedang tersebut
Hasil penelitian didapatkan bahwa menjadi takut untuk melakukan
ibu yang berpendidikan tinggi sebanyak pemeriksaan VCT.
60.0% memanfaatkan layanan VCT, ibu Pada penelitian lain oleh Ermarini
yang berpendidikan rendah sebanyak (2013), mendapatkan hasil yang serupa
81.8% tidak memanfaatkan layanan VCT. yaitu responden dengan pendidikan tinggi
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 67,3% cenderung memanfaatkan
0.004 artinya terdapat hubungan yang pelayanan VCT. Akan tetapi, dari hasil uji
signifikan antara pendidikan dengan statistik tidak terdapat hubungan yang
pemanfaatan layanan VCT. signifikan antara pendidikan dengan niat
Dalam hal ini pendidikan berkaitan ibu hamil untuk memanfaatkan layanan
dengan pengetahuan yang dimiliki ibu. VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat
Konsep dasar pendidikan adalah suatu tahun 2014. Penelitian ini didukung
proses belajar, jadi semakin tinggi dengan Ermarini (2013), tingkat
pendidikan ibu maka semakin mudah pula pendidikan seseorang tidak berpengaruh
menerima informasi, sehingga banyak terhadap pemanfaatan layanan VCT.
pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya Sejalan dengan penelitian Jilia (2013),
pendidikan yang kurang akan menghambat bahwa tingkat pendidikan seseorang tidak
berpengaruh terhadap upaya pencegahan
39
tentang HIV/AIDS ada faktor pendukung Terlebih pada ibu yang tidak bekerja
yang secara tidak langsung mempengaruhi ini tidak memiliki pergaulan lain diluar
yaitu jenjang pendidikan dan status rumah yang dapat menambah pengetahuan
pekerjaan. atau informasi baru tentang kesehatan.
Penulis berpendapat tingkat Beban pekerjaan rumah tangga yang besar
Pendidikan seseorang relevansinya akan dan kurangnya pergaulan diluar rumah
mempengaruhi dalam memahami suatu yang dapat membuka wawasan tentang
informasi atau pengetahuan yang kesehatan membuat responden yang tidak
diperolehnya. Sebagai asumsi bahwa bekerja kurang tertarik untuk melakukan
berpendidikan tinggi belum tentu memiliki pemeriksaan VCT.
pengetahuan yang baik terkait VCT, e. Hubungan antara dukungan suami
karena secara tidak langsung pengetahuan dengan pemanfaatan VCT
dapat didukung oleh faktor lingkungan Hasil penelitian didapatkan bahwa
seperti dorongan dan motivasi dari orang ibu yang mendapat dukungan dari suami
terdekat. sebanyak 56.7% memanfaatkan layanan
d. Hubungan antara pekerjaan dengan VCT dan dari ibu hamil yang kurang
pemanfaatan VCT mendapat dukungan suami sebanyak
Hasil penelitian didapatkan bahwa 95.0% tidak memanfaatkan layanan VCT.
ibu yang bekerja sebanyak 39.1% Hasil uji statistik diperoleh nilai p value
memanfaatkan layanan VCT dan dari ibu 0.000 artinya terdapat hubungan yang
hamil yang tidak bekerja sebanyak 78.7% signifikan antara dukungan suami dengan
tidak memanfaatkan layanan VCT. Hasil pemanfaatan layanan VCT.
uji statistik diperoleh nilai p value 0.196 Dukungan suami adalah respon
artinya tidak terdapat hubungan yang suami terhadap kehamilan istri yang dapat
signifikan antara pekerjaan dengan menyebabkan adanya ketenangan batin dan
pemanfaatan layanan VCT. perasaan senang dalam diri istri. Suami
Untuk responden yang tidak bekerja adalah orang pertama dan utama dalam
dan tidak melakukan pemeriksaan VCT memberi dorongan kepada istri sebelum
cukup tinggi karena ibu yang tidak bekerja pihak lain turut memberi dorongan,
terlalu sibuk mengurusi keperluan rumah dukungan, dan perhatian seorang suami
tangganya. Bagi perempuan di rumah terhadap istri yang sedang hamil yang akan
mempunyai beban kerja lebih besar dari membawa dampak positif bagi ibu dan
pada laki–laki, pekerjaan domestik/rumah bayi ( Franchicandra, 2010).
tangga dilakukan oleh perempuan Penelitian ini sejalan dengan
(Widyastuti dkk, 2009). penelitian yang dilakukan oleh Dan
40
penelitian oleh Titi Legiati, dkk (2012) KESIMPULAN DAN SARAN
yang berjudul Prilaku Ibu Hamil Untuk Kesimpulan
Tes HIV di Kelurahan Bandarharjo dan Berdasarkan hasil penelitian
Tanjung Mas Kota Semarang didapatkan mengenai faktor-faktor yang berhubungan
nilai p value = 0,000 yaitu ada hubungan dengan dengan pemanfaatan VCT pada ibu
yang signifikan antara dukungan suami hamil dapat disimpulkan bahwa
dengan pemeriksaan VCT pada ibu hamil. 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan
Hasil penelitian didapatkan dengan pemanfaatan VCT pada ibu
responden yang kurang mendapat hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
dukungan dari suami sebagian besar tidak Karanganyar Kota Tasikmalaya dengan
memanfaatkan layanan VCT, hal ini p value 0,000.
disebabkan karena suami merupakan 2. Terdapat hubungan antara sikap dengan
pengambil keputusan dalam keluarga. pemanfaatan VCT pada ibu hamil di
Walaupun resoponden telah terpapar Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar
informasi dari tenaga kesehatan mengenai Kota Tasikmalaya p value 0,000.
VCT tersebut, namun pada kenyataan 3. Terdapat hubungan antara pendidikan
dilapangan responden harus meminta izin dengan pemanfaatan VCT pada ibu
kepada suami. Sehingga dalam hal ini hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
perilaku memanfaatkan layanan VCT atau Karanganyar Kota Tasikmalaya dengan
tidaknya tergantung pada keputusan suami. p value 0,000.
Menurut asumsi peneliti kurangnya 4. Tidak terdapat hubungan antara
dukungan suami terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan pemanfaatan VCT
pemeriksaan VCT disebabkan oleh tingkat pada ibu hamil di Wilayah Kerja
pekerjaan suami yang menyebabkan Puskesmas Karanganyar Kota
kurangnya perhatian dan waktu untuk Tasikmalaya dengan p value 0,196.
memberikan dukungan atau motivasi 5. Terdapat hubungan antara dukungan
kepada ibu hamil untuk melakukan suami dengan pemanfaatan VCT pada
pemeriksaan VCT selama kehamilan dan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
mengantar ibu hamil memeriksakan Karanganyar Kota Tasikmalaya dengan
kehamilan ke fasilitas kesehatan, ibu hamil dengan p value 0,000.
lebih banyak di temani oleh keluarga Saran
ataupun teman. Suami tidak memiliki 1. Bagi perawat
cukup pengetahuan mengenai pemeriksaan Sebaiknya tenaga kesehatan
VCT dan ditemukan banyak suami yang khususnya perawat petugas melakukan
belum melakukan pemeriksaan VCT pelayanan keperawatan pada ibu hamil
41
khususnya pemanfaatan layanan VCT Depkes, (2008). Pedoman Pelayanan
Konseling Dan Testing HIV/AIDS
sebagai upaya dalam deteksi dini terhadap
Secara Sukarela (Voluntary
HIV pada ibu hamil di wilayah kerja Counselling And Testing). Dirjen
P2PL : Jakarta
Puskesmas dengan meningkatkan
Ermarini (2013). Faktor –Faktor Yang
pengetahuan, motivasi, memberikan Berhubungan Dengan Pemanfaatan
Layanan VCT Pada Populasi
pelatihan keperawatan.
Beresiko Tinggi Hiv/Aids Di
2. Bagi Puskesmas Karanganyar Kota Provinsi Banten Tahun 2013.
Depok: Tesis. Magister Fakultas
Tasikmalaya
Kesehatan Masyarakat. Universitas
Perlu adanya perbaikan dalam Indonesia.
Februhartanty, (2009). Implementasi
meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil
Gerakan Keluarga Peduli
khususnya dalam pelayanan VCT serta Kesehatan. http://info.
balitacerdas. com/mod. php?
meningkatkan Pelaksanaan Kegiatan
Diperoleh Diakses bulan Janauri
Pembentukan WPA (Warga Peduli AIDS). 2018
Indah,Galuh Pramita (2015). Hubungan
3. Bagi FIKes Universitas Muhammadiyah
Peran Bidan Dengan Kepatuhan
Sebaiknya hasil penelitian ini dapat Pemeriksaan VCT
(VoluntaryCounseling And Testing)
menjadi sumber referensi bagi pihak
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
pendidikan dalam rangka kerja sama Puskesmas Gitik Kabupaten
Banyuwangi
dengan isntansi kesehatan dalam
Kemekes RI 2011 . Pedoman Nasional
meningkatkan layanan VCT pada ibu Penularan HIV dari Ibu ke Anak
(PPIA), Katalog Dalam Terbitan
hamil
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta
4. Peneliti selanjutnya Kemenkes, (2013). Rencana Aksi Nasional
Pengendalian HIV DAN AIDS
Perlu dilakukan penelitian lebih
Sektor Kesehatan 2014-2019.
lanjut khususnya mengenai perilaku dalam Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan
pencegahan HIV/AIDS pada kehamilan
Lingkungan : Jakarta.
dengan menggunakan metode dan variabel Kemenkes. RI, (2012) Survei Demografi
Dan Kesehatan Indonesia Tahun
yang lebih luas
2012. Badan Kependudukan dan
1, 2, 3 Fakultas Ilmu Kesehatan,Program Keluarga Berencana Nasional :
Studi Keperawatan,Universitas Jakarta
Muhammadiyah Tasikmalaya Laporan Puskesmas Karanganyar. Laporan
E-mail: dudiahmadm@gmail.com Tahunan Puskesmas Karanganyar
Tahun 2017/ Puskesmas
DAFTAR PUSTAKA Karanganyar. Tidak dipublikasikan
Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian, Mugisha (2010) dalam Wati (2013) .
Suatu Pendekatan Praktek;Edisi Analisis Kebijakan VCT Dalam
Revisi PT. Asdi Mahasatya Upaya Utilisasi Layanan VCT Di
Azwar, (2011). Pengantar Ilmu Rumah Tahanan Kelas II A Jakarta
administrasi Kesehatan. Binarupa Timur Tahun 2013. Depok: Tesis.
Aksara. Tangerang Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Indonesia
42
Notoamordjo (2010). Metodologi UNAIDS/WHO (2013) UNAIDS Report
Penelitian. Teori dan Aplikasi. On The Global AIDS Epidemic
Rhineka Cipta. Jakarta 2013. Global Report. UNAIDS
Notoatmodjo (2010) Ilmu perilaku Wawan dan Dewi, 2010. Pengukuran
danpendidikan kesehatan. Rhineka Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Cipta. Jakarta Manusia. Nuha Medika. Jogjakarta
Nurhayati (2016). Faktor-faktor yang WHO, (2015). Prevention of Mother to
berhubungan dengan keikutsertaan child Transmission of HIV To
ibu hamil dalam pemeriksaan VCT Reach The UNGASS And
di Puskesmas. Volume 1. No. 3 Millenium Development Goals.
Tahun 2016. Jurnal Human Care. PMTCT Strategic Vission 2010-
STIKes Fort De Kock, Bukittinggi 2015.
Pedoman Pelayanan VCT, (2008) Klinik Zainurie, (2011). Cara Seseorang
VCT Layanan Mandiri. Clinical Memperoleh Pengetahuan Dan
Service Unit. FHI. Indonesia Implikasinya Pada Pembelajaran
Pramudjito, (2008). Voluntary Counseling Matematika. http://zainurie.
and Testing (VCT) Untuk wordpress. com diakses Tahun
HIV/AIDS 2018.
Rohmah, 2010. Pendidikan Prenatal; .
Upaya Promosi Kesehatan Bagi Ibu
Hamil. Depok. Gramata
Saam (2012). Psikologi Keperawatan. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta.
Bandung

43

Anda mungkin juga menyukai