Abstrak
Abstract
Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a condition where a person does not have immunity.
The disease can be transmitted from pregnant women to the child they are carrying, in an
effort to detect early HIV, VCT needs to be done. Karanganyar Community Health Center
data in 2017 VCT service coverage for pregnant women in 2017 was less than 26.7%. This
study aims to determine the factors associated with the use of VCT in pregnant women. This
type of research is quantitative by using descriptive correlation method and cross sectional
approach. The population is 70 pregnant women who were obtained by purposive sampling
technique. Data obtained by closed questionnaire and data analyzed using frequency
distribution and chi square test. The results showed knowledge about VCT examination
included less (52.9%), attitudes included negative (55.7%), secondary education (52.9%),
most did not work (67.1%), more than half received less support from their husbands
(57.1%), and most did not utilize VCT services (72.9%). Factors related to the use of VCT are
knowledge (p value 0,000), attitude (p value 0,000), education (p value 0,000) and husband's
support (p value 0,000), unrelated factors are work (p value 0.196). The conclusion from this
study factors related to the use of VCT are knowledge, attitudes, education and husband's
support. Therefore, it is better for health workers, especially nurses, to provide nursing
services to pregnant women, especially the use of VCT services as an effort in early detection
of HIV in pregnant women.
Keywords: Factors, Utilization of VCT Services
33
PENDAHULUAN
Human Immunodeficiency Virus menunjukan pengidap HIV/AIDS di Kota
(HIV) merupakan suatu keadaan dimana Tasikmalaya mencapai 254 kasus.
seseorang tidak memiliki kekebalan tubuh. Upaya yang dilakukan untuk
Penyebaran HIV ini berkembang dengan pencegahan HIV melalui pelayanan
cepat dan mengenai perempuan dan anak- Voluntary Counselling and testing atau
anak. Perempuan usia reproduksi yang yang dikenal dengan singkatan VCT
terinfeksi dengan HIV semakin meningkat (WHO, 2015). Konseling dan tes sukarela
jumlahnya di seluruh dunia. Distribusi atau Voluntary Counseling and Testing
kasus-kasus HIV di Indonesia mayoritas (VCT) merupakan pintu masuk (entry
berusia reproduktif aktif usia 15-49 tahun point) untuk membantu masyarakat
dan sebanyak 28% diantaranya adalah mendapatkan akses ke semua pelayanan,
perempuan. Selain itu, risiko penularan baik informasi, edukasi, terapi dan
dari ibu ke bayi berpotensi meningkat dukungan psikososial (Depkes, 2008).
karena terdapat 3.200 ibu rumah tangga Dengan terbukanya akses, maka kebutuhan
pengidap HIV di Indonesia. Secara akan informasi yang tepat dan akurat akan
nasional terdapat 1. 200 ibu hamil yang tercapai, sehingga proses berpikir dan
dinyatakan positif mengidap HIV. perilaku dapat diarahkan menjadi lebih
Sehingga, karena lebih banyak perempuan sehat. Pelayanan VCT dapat digunakan
hamil yang terinfeksi, kemungkinan akan untuk mengubah perilaku berisiko,
menularkan infeksi pada anaknya. memberikan informasi yang benar tentang
Dampaknya adalah bayi tumbuh pencegahan dan penularan HIV, seperti
menjadi anak yang mewarisi HIV positif penggunaan kondom, tidak berbagi alat
akan lebih sering mengalami penyakit suntik, pengetahuan tentang IMS (infeksi
infeksi dan sering mengalami gangguan menular seksual) dan lain-lain.
tumbuh kembang bahkan sampai Hasil penelitian yang dilakukan
menyebabkan kematian. Jumlah penderita Ermarini (2013) terlihat bahwa faktor yang
HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya mempengaruhi perilaku seseorang dalam
menunjukan grafik peningkatan setiap pemanfaatan layanan VCT yaitu keyakinan
tahunnya. Data yang dihimpun dari Dinas seseorang dengan pemanfaatan layanan
Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat VCT, motivasi atau dukungan dari LSM
kasus HIV/AIDS pada tahun 2016 dari 21 dan petugas kesehatan serta akses ke
kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya layanan VCT. Hasil penelitiannya
didapatkan dua variabel yang dominan
34
berhubungan berhubungan dengan sebesar 0,975, sikap sebesar 0,922 dan
pemanfaatan layanan VCT yaitu usia dan dukungan suami sebesar 0,964 sehingga
pengetahuan terkait VCT. Menurut kuesioner tersebut sangat reliabel. Analisis
Mugisha (2010) dalam Wati (2013) adapun yang digunakan untuk pengetahuan dan
yang diperlukan untuk mendukung sikap adalah median. Sedangkan untuk
seseorang memanfaatkan layanan VCT variabel dukungan suami yang digunakan
meliputi sensitifitas terhadap pengujian, dalah mean.
mobilisasi masyarakat, dan peningkatan
kualitas dan kuantitas VCT. Dari penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
layanan VCT. Oleh karena itu, hasil pendidikan, pekerjaan, dan dukungan
deskriptif korelasi dengan metode survey Baik 17 51.5 16 48.5 33 100 0.0
Kurang 2 5.4 35 94.6 37 100 00
dengan pendekatan cross sectional
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100
.Populasi dalam penelitian ini ibu hamil
trimester I di wilayah kerja Puskesmas Data pada table 1, menunjukkan
Karanganyar Kota Tasikmalaya periode bahwa ibu yang berpengetahuan baik
Juni tahun 2018 yang berjumlah 236 orang. sebanyak 51.5% memanfaatkan layanan
Sampel 70 orang dengan teknik purposive VCT dan dari ibu hamil yang memiliki
sampling. Hasil uji validitas didapatkan r pengetahuan kurang sebanyak 94.6% tidak
hitung lebih besar daripada r tabel (0,444) memanfaatkan layanan VCT. Hasil uji
sehingga pertanyaan tersebut valid, nilai statistik diperoleh nilai p value 0.000
0,578 - 0,741.Uji reliabilitas didapatkan artinya terdapat hubungan yang signifikan
nilai alpha untuk variabel pengetahuan
35
antara pengetahuan dengan pemanfaatan VCT, ibu yang berpendidikan rendah
layanan VCT. sebanyak 81.8% tidak memanfaatkan
b. Hubungan antara sikap dengan layanan VCT. Hasil uji statistik diperoleh
pemanfaatan VCT nilai p value 0.004 artinya terdapat
Tabel 2 Hubungan antara sikap dengan hubungan yang signifikan antara
pemanfaatan VCT pada ibu hamil di
pendidikan dengan pemanfaatan layanan
Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar
Kota Tasikmalaya. VCT.
Pemanfaatan Layanan
P
Sikap VCT Total
val
Ya Tidak d. Hubungan antara pekerjaan dengan
ue pemanfaatan VCT
F % F % Jml (%)
Positif 16 51.6 15 48.4 31 100 0.0
Tabel 4 Hubungan antara pekerjaan
Negatif 3 7.7 36 92.3 39 100 00
dengan pemanfaatan VCT pada ibu
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100 hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Karanganyar Kota Tasikmalaya.
Data pada tabel 2, menunjukkan Pemanfaatan Layanan
P
Pekerja VCT Total
bahwa ibu yang bersikap positif sebanyak val
an Ya Tidak
51.6% memanfaatkan layanan VCT dan ue
F % F % Jml (%)
dari ibu hamil yang memiliki sikap negatif Bekerja 9 39.1 14 60.9 23 100
0.1
sebanyak 92.3% tidak memanfaatkan Tidak
10 21.3 37 78.7 47 100 96
bekerja
layanan VCT. Hasil uji statistik diperoleh
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100
nilai p value 0.000 artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap
Data pada tabel 4, menunjukkan
dengan pemanfaatan layanan VCT
bahwa ibu yang bekerja sebanyak 39.1%
c. Hubungan antara pendidikan dengan
memanfaatkan layanan VCT dan dari ibu
pemanfaatan VCT
hamil yang tidak bekerja sebanyak 78.7%
Tabel 3 Hubungan antara pendidikan
dengan pemanfaatan VCT pada ibu tidak memanfaatkan layanan VCT. Hasil
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
uji statistik diperoleh nilai p value 0.196
Karanganyar Kota Tasikmalaya.
Pemanfaatan Layanan artinya tidak terdapat hubungan yang
Pendidi P
VCT Total
kan val signifikan antara pekerjaan dengan
Ya Tidak
ue
F % F % Jml (%) pemanfaatan layanan VCT.
Tinggi 9 60.0 6 40.0 15 100 0.0
Rendah 10 18.2 45 81.8 55 100 04
Jumlah 19 27.1 51 72.9 70 100
43