1 546 1 PB
1 546 1 PB
ABSTRAK
1
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
2
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Karakteristik Responden Analisis faktor pemanfaatan Voluntary
Counseling and Testing (VCT) berdasarkan pendekatan teori Health Beliefe
Model (HBM) pada LSL dan Waria di Kabupaten Ciamis (n=70).
3
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
Total p
Pemanfaatan VCT
(n=70) f(%) value
Persepsi YA TIDAK
kerentanan (n=35) f(%) (n=35) f(%)
Tinggi 18(51) 13(37) 31(44) 0,3
Rendah 17( 49) 22(63) 39(56)
35(100) 35(100) 70(100)
Total
Pemanfaatan VCT p value
(n=70) f(%)
Pesepsi YA TIDAK
keseriusan (n=35) f(%) (n=35) f(%)
Tinggi 17(49) 12(34) 29(41) 0,3
4
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
Total
Pemanfaatan VCT p value
(n=70) f(%)
Persepsi YA TIDAK
manfaat (n=35) f(%) (n=35) f(%)
Tinggi 17(49) 16(46) 33(47) 1
Rendah 18(51) 19(54) 37(53)
35(100) 35(100) 70(100)
Total p value
Pemanfaatan VCT
(n=70) f(%)
Persepsi hambatan YA TIDAK
(n=35) f(%) (n=35) f(%)
Tinggi 10(29) 15(43) 25(36) 0,3
Rendah 25(71) 20(57) 45(64)
35(100) 35(100) 70(100)
Total
Pemanfaatan VCT p value
(n=70) f(%)
Isyarat tindakan YA TIDAK
(n=35) f(%) (n=35) f(%)
Tinggi 14(40) 14(40) 28(40) 1
Rendah 21(60) 21(60) 42(60)
35(100) 35(100) 70(100)
Total
Pemanfaatan VCT p value
(n=70) f(%)
Upaya diri YA TIDAK
sendiri (n=35) f(%) (n=35) f(%)
Tinggi 16(46) 16(46) 32(46) 1
Rendah 19(54) 19(54) 38(54)
5
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
6
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
upaya diri sendiri dengan pemanfaatan VCT didapat bahwa informasi VCT yang paling
antara responden yang belum tinggi didapatkan dari teman dan petugas
memanfaatkan dengan responden yang sedangkan responden yang menjawab
sudah memanfaatkan VCT. Tidak menutup mendapatkan informasi dari petugas LSM
kemungkinan mereka sudah terbiasa hidup dan tenaga kesehatan hanya 11%. Hal ini
dengan orang yang mungkin menderita HIV menunjukan informasi yang didapat
sehingga merasa kehidupannya biasa saja. memang belum mencukupi, sehingga
Akan tetapi, memang dari segi positifnya pemahaman persepsi kerentanan ini harus
dengan kebersamaan mereka terlihat terus ditingkatkan.
adanya ikatan kekeluargaan satu dengan Penelitian ini sejalan dengan
yang lainnya dan adanya dukungan yamg penelitian Yahaya, Jimoh, dan Balagon
diberikan oleh komunitasnya sendiri (2010) bahwa faktor penghambat
terhadap penderita HIV. pemanfaatan VCT salah satunya adalah
kurangnya pengetahuan, kurang memadai
Keterkaitan Faktor-faktor dengan pusat layanan VCT. Hal ini terlihat pada
Pemanfaatan VCT item kuesioner tentang pengetahuan VCT
1) Persepsi kerentanan dengan meskipun responden yang tidak
pemanfaatan VCT memanfaatkan VCT yang menjawab tahu
Hasil penelitian menunjukan bahwa tentang VCT sudah cukup banyak yaitu
semakin tinggi persepsi kerentanan 66% namun tidak menutup kemungkinan
seseorang maka semakin tinggi pula arti tahu disini belum dapat diukur
tindakan atau perubahan perilaku LSL dan pemahamannya seperti apa, sehingga
Waria dalam memanfaatkan VCT. meskipun responden sudah tahu tapi belum
Penelitian ini sejalan dengan penelitian mau memanfaatkan VCT.
Abebe (2006) bahwa faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan VCT salah 2) Persepsi keseriusan dengan
satunya adalah responden yang memiliki pemanfaatan VCT
persepsi kerentanan tinggi. Hal ini terlihat Responden yang tidak memanfaatkan
dari instrumen tentang informasi VCT VCT memiliki persepsi keseriusan rendah
responden mendapatkan informasi yang 66%. Hal ini menunjukan bahwa responden
paling tinggi adalah dari petugas LSM dan yang memiliki persepsi keseriusan rendah
tenaga kesehatan yaitu sebanyak 54 %, dan lebih banyak tidak memanfaatkan VCT.
sebagian kecil responden mendapatkan Dihubungkan dengan teori HBM seseorang
informasi dari teman, koran, brosur, akan melakukan suatu tindakan pengobatan
internet, dan pasangan. Hal ini jelas atau pencegahan terhadap suatu penyakit
menunjukan bahwa peran petugas LSM dan karena keseriusan yang dirasakannya.
tenaga kesehatan dalam upaya Hal ini sejalan dengan penelitian
penyampaian informasi sudah cukup baik yang dilakukan Misir (2013) bahwa faktor
dan terasa hasilnya. Responden yang tidak penghambat pemanfaatan VCT salah
memanfaatkan VCT, sebaliknya yang satunya adalah persepsi keseriusan rendah,
memiliki persepsi kerentanan rendah lebih hal ini terlihat dari 51% responden yang
banyak dibanding responden yang memiliki memanfaatkan VCT memiliki persepsi
persepsi kerentanan tinggi. Hal ini keseriusan rendah dan 66% yang tidak
bertentangan dengan teori prilaku HBM, memanfaatkan VCT juga memiliki persepsi
penelitian Abebe (2006) dan Afridi et al keseriusan rendah. Begitu juga menurut
(2008). Jika melihat hasil instrumen Abebe dan Mitikie (2015) bahwa faktor
responden yang tidak memanfaatkan VCT penghambat pemanfaatan VCT adalah salah
7
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
8
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
memiliki kesamaan jumlah dalam isyarat kelompok resiko tinggi akan berbeda
tindakan baik yang memanfaatkan maupun dengan kelompok masyarakat biasa.
yang tidak memanfaatkan namun dalam Selain persepsi masih banyak faktor
kontek program adanya responden lain yang mempengaruhi pemanfaatan VCT
sebanyak 40% yang memiliki isyarat tinggi yaitu salah satunya keterpaparan informasi
sehingga mau memanfaatkan VCT sudah yang cukup, adanya dukungan dari orang
sangat bermakna. Upaya yang dilakukan terdekat sangat berpengaruh terhadap
petugas dalam penyampaian KIE terlihat pemanfaatan VCT (Wang, 2011). Dari hasil
ada hasilnya, karena memang tidak mudah yang didapat, ternyata dukungan dari
untuk mengajak seseorang melakukan VCT. orang-orang terdekat belum didapatkan,
karena kebanyakan responden melakukan
6) Upaya diri sendiri dengan VCT baru atas dorongan dari petugas lsm
pemanfaatan VCT dan kesehatan yaitu sebanyak 22 orang
Upaya diri sendiri juga secara (62%). Berdasarkan hal ini, peneliti
statistik menunjukan tidak ada hubungan menyimpulkan bahwa responden yang
yang signifikan, karena hasil penelitian belum melakukan VCT enggan bermasalah
menunjukan jumlah yang sama antara dengan keluarga atau teman terdekat,
responden yang memanfaatkan dan karena tidak menutup kemungkinan setelah
responden yang tidak memanfaatkan VCT. di VCT dan hasil positif akan berdampak
Namun demikian hal ini tetap memiliki negatif bagi diri responden, yaitu dijauhi
makna yang kuat dalam kontek program. oleh pasangan/orang terdekat bahkan
Hal ini terlihat pada responden yang keluarga.
memiliki upaya diri sendiri tinggi hampir Disamping itu, menurut asumsi
setengahnya mau memanfaatkan VCT. peneliti perbedaan hasil yang didapatkan
Dari keseluruhan hasil uji bivariat dengan penelitian sebelumnya karena
analisis korelasi dengan menggunakan chi mungkin ada faktor lain yang
square didapatkan hasil bahwa tidak ada mempengaruhi VCT yang perlu di gali
hubungan yang signifikan antara persepsi untuk mengetahui penyebab responden
kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi yang sudah memanfaatkan maupun yang
manfaat, persepsi hambatan, isyarat belum memanfaatkan tidak menunjukan
tindakan dan upaya diri sendiri dengan adanya hubungan yang signifikan. Mungkin
pemanfaatan VCT karena didapatkan hasil p sebenarnya pemikiran responden yang
value > 0,05. Berdasarkan hasil ini, dapat memanfaatkan dengan yang tidak
disimpulkan bahwa untuk mengubah sebenarnya sama saja, hanya karena ada
perilaku seseorang dibutuhkan faktor dari faktor lain yang dalam hal ini merupakan
dalam individu itu sendiri terutama niat keterbatasan peneliti sehingga tidak dapat
yang kuat dan faktor-faktor dari luar yang mengkaji lebih maksimal.
mendukung perubahan prilaku seseorang.
Dengan demikian, seorang perawat
komunitas harus tetap memperhatikan SIMPULAN
faktor persepsi dalam diri individu dan juga Berdasarkan hasil penelitian dan
faktor-faktor lain yang mendukung seperti pembahasan, maka simpulan dari penelitian
sarana dan prasarana layanan yang optimal, ini yaitu:
kenyamanan responden baik dari petugas 1. Responden yang memanfaatkan VCT
maupun tempat pelayanan, dan adalah responden yang memiliki
keterampilan atau ke profesionalan petugas. persepsi kerentanan rendah namun
Hal ini dikarenakan pendekatan kepada hasil penghitungan statistik tidak ada
9
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
10
Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya
ISSN : 2599-0055 Volume 1 Nomor 1, November 2017, Hal. 1 – 10
11