MARKET
MY MONEY
NEWS
TECH
LIFESTYLE
SYARIAH
ENTREPRENEUR
CUAP CUAP CUAN
CNBC TV
LOGIN
RESEARCH
OPINI
FOTO
VIDEO
INFOGRAFIS
BERBUATBAIK.ID
CNBC Indonesia
News
Berita
Jakarta, CNBC Indonesia - BP Batam harus menyiapkan dana sekitar Rp 1,6 triliun
untuk merelokasi 700 KK di tiga kampung yang terdampak pembangunan Rempang
Eco City. Proyek seluas 2.000 hektare itu akan menjadi tempat pabrik produsen kaca
China, Xinyi Glass Holdings Ltd.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan, total nilai dana itu untuk
membangun tempat relokasi masyarakat Rempang di kawasan Dapur 3 Sijantung. Di
dalamnya akan disiapkan rumah type 45 senilai Rp 120 juta dengan luas tanah
maksimal 500 m2 untuk 700 KK itu, berikut dengan berbagai fasilitas pendukungnya.
"Jadi lokasi baru di Dapur 3 itu nantinya akan ada dibangun kurang lebih 2.700
rumah, dan akan dibangun sekolah sesuai dengan jumlah saudara kita di sana. SD,
SMP, SMA berapa," kata Rudi dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Jumat
(15/9/2023).
Baca:
BP Batam: 91 Warga Pulau Rempang Sudah Mau Direlokasi
Selain itu, akan dibangunkan juga rumah ibadah pengganti mereka, baik masjid
maupun gereja. Seluruh akses jalan di lingkungan sendiri dan akses jalan ke Jalan
Trans Barelang juga harus disiapkan, beserta pelabuhan untuk mereka bisa ke laut dan
pelabuhan bongkar muat untuk kebutuhan kampung baru itu sendiri. "Maka uang kita
perhitungkan Rp 1,56 triliun untuk selesaikan semua itu, artinya kita butuh waktu
maka kita minta bantuan pusat," ucap Rudi.
Rudi mengaku, sudah berkonsultasi dan meminta persetujuan Komisi VI DPR untuk
mendapat dukungan dana itu dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pusat
melalui APBN. Namun, ia menganggap, anggaran yang dibutuhkan BP Batam ini
belum bisa terpenuhi. "Sehingga mungkin kami akan gunakan atau talangan dana lain
dulu," ujar Rudi.
Karena dukungan dana dari pemerintah pusat belum ada hilalnya, Rudi mengatakan,
akan memanfaatkan setoran uang wajib tahunan (UWT) dari pengelola 17.600 hektare
wilayah Rempang, yakni PT MEG (Makmur Elok Graha). PT MEG sudah menjadi
pengelola sejak 2004.
"Kalau lahan ini kita bisa berikan, kan ada kewajiban pengusaha bayar uang wajib
tahunan Otorita Batam atau BP Batam. Per meternya sudah ada hitungannya, sehingga
kalau kita kali 7.000-an kita bisa dapat Rp 1,4-1,5 triliun, artinya Rp 1,6 triliun kita
tinggal tambah Rp 100 miliar," kata Rudi.
"Tapi lokasi yang kita mau tagih UWT nya harus clear and clean, jadi tidak boleh ada
penguasaan oleh masyarakat, perusahaan, atau yang lain," tegasnya.
Baca:
Sempat Mencekam! BP Batam Blak-blakan Soal Kisruh di Rempang
Dikutip dari website BP Batam, lokasi hunian baru warga Pulau Rempang yang
terdampak relokasi itu akan diberi nama "Kampung Pengembangan Nelayan Maritime
City". Di kampung itu akan tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP
hingga SMA), pusat layanan kesehatan, olahraga dan sosial.
Artikel Selanjutnya
Bentrok di Rempang Buat Jokowi Murka, Ini Duduk Perkaranya!
(mij/mij)
TAG:bp batam rempang pulau rempang investasi bentrok pulau rempang
SHARE
TERPOPULER
Calon Kuat Cawapres Ini Disebut Bisa Bikin Prabowo 'Auto Win'
Internasional
NATO Bersiap Terlibat Perang Panjang Lawan Rusia di Ukraina
Internasional
ARTIKEL TERKAIT
Video Eksklusif
Video Eksklusif
Video Eksklusif
BACA JUGA
BSI & Komunal Raih Nasabah Baru di CNBC Investment Expo 2023
ENTREPRENEURCNBC Investment Expo 2023
LAINNYA DI DETIKNETWORK
detikcom
CNN Indonesia
Insertlive
Haibunda
7 Potret Siti Badriah dengan Body Kembali Langsing, Sempat Naik 30 kg Saat Hamil
Beautynesia
7 Kebiasaan Makan Ini Bisa Bantu Tingkatkan Kualitas Tidur, Salah Satunya Batasi Gula
FEATURES