Kisi Kisi Materi PKHP 2023
Kisi Kisi Materi PKHP 2023
7. Untuk Pengadaan Barang yang jumlah paketnya hanya 1 (satu) dan harganya Rp 50 juta
dan tidak menggunakan SPK maka HPS-nya sangat sederhana sehingga dapat
disahkan oleh Pokja ULP saja.
Jawaban: SALAH
8. Penawaran dengan Harga Satuan untuk beberapa item pekerjaan yang di atas 10% dari
harga satuan dalam HPS yang ditetapkan sebagai harga satuan timpang dapat
diberlakukan tanpa negosiasi pada adendum pekerjaan tambah volume/kuantitas
pekerjaan tersebut.
Jawaban: BENAR
10. Pembelian ATK yang tidak tercantum dalam e-catalogue dengan nilai
Rp195.000.000,00 dapat dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dengan cara Pembelian
Langsung (e-purchasing) dengan dokumen perikatan Surat Pesanan.
Jawaban; SALAH
11. Menurut Perpres 16/2018, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat yang
diberikan kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusa yang mengakibatkan
pengeluaran negara/daerah.
Jawaban: BENAR
12. Untuk kontrak sederhana pengadaan 7 unit PC senilai Rp 40 juta, bentuk perikatan dapat
berupa Surat Perintah Kerja.
Jawaban: BENAR
13. Koperasi Pegawai Negeri diperbolehkan mengikuti Pelelangan Umum dengan dana
APBN/APBD walaupun koperasi adalah badan usaha yang berbadan hukum dan yang
menandatangani penawaran maupun kontrak Ketua Koperasi sepanjang pensiun sebagai
Pegawai Negeri.
Jawaban: BENAR
14. Dokumen Pemilihan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) setelah memperoleh persetujuan Pengguna Anggaran (PA).
Jawaban: SALAH
15. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
harus mendapat persetujuan dari PA/KPA.
Jawaban: SALAH
16. Menurut Perpres 16/2018, Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh
Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD/Swasta yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan.
Jawaban: SALAH
17. Adendum penambahan nilai kontrak disusun berdasarkan berita acara hasil negosiasi
teknis dan harga antara PPK dengan Penyedia barang/jasa yang mengacu kepada
ketentuan-ketentuan yang tercantum pada perjanjian/kontrak awal yang sudah selesai
100%.
Jawaban: BENAR
18. Perusahaan asing dapat mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi dengan nilai kurang
dari Rp. 100 miliar, bila diyakini penyedia nasional yang mampu jumlahnya tidak
mencukupi.
Jawaban: SALAH
19. Pokja ULP /Pejabat Pengadaan pada saat melakukan evaluasi teknis untuk pengadaan
barang/ pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan metode evaluasi sistem nilai dapat
menerapkan besaran bobot biaya 95% dari total bobot keseluruhan 100% karena
tekniknya sangat sederhana.
Jawaban: SALAH
20. Kontrak terintegrasi pada pekerjaan konstruksi memungkinkan kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan dilakukan oleh satu penyedia.
Jawaban: BENAR
21. Dalam evaluasi administrasi Pokja ULP menyatakan salah satu penyedia gugur
administrasi karena memberikan data yang salah menyebutkan alamat tujuannya bukan
kepada Pokja ULP yang melakukan pelelangan tetapi kepada Pokja ULP lain.
Jawaban: SALAH
23. HPS bisa tidak perlu disusun dalam pelaksanaan e-tendering cepat senilai Rp 300 juta
karena yang akan menang penawaran terendah terkoreksi.
Jawaban: SALAH
24. Pokja ULP berhak menggugurkan dokumen penawaran salah satu calon penyedia karena
ditandatangani oleh Kepala Cabang Perusahaan yang namanya tidak tercantum dalam
Pengurus Badan Usaha tetapi melampirkan Surat Pengangkatan Pegawai Tetap.
Jawaban; BENAR
25. Penawaran penyedia barang/jasa yang mencantumkan masa berlakunya kurang dari yang
dipersyaratkan dapat tidak digugurkan oleh Pokja ULP apabila apabila penawar berjanji
tertulis pada tahap evaluasi bahwa tidak membatalkan penawarannya.
Jawaban: SALAH
26. Pokja ULP tidak menggugurkan peserta pengadaan dengan alasan Direktur Utamanya
yang menandatangani surat penawaran sedang dipenjara karena menjadi terpidana dalam
kasus penipuan di luar masalah aspek hukum pengadaan barang/jasa.
Jawaban: SALAH
27. Apabila Pejabat Pembuat Komitmen ternyata tidak sependapat terhadap hasil evaluasi
yang diusulkan Pokja ULP, maka pelelangan langsung dinyatakan gagal oleh PPK.
Jawaban: SALAH
28. Salah satu tugas dan kewenangan PPK adalah menyatakan Tender Gagal/Seleksi Gagal.
Jawaban: SALAH
29. Pengadaan barang/jasa dengan Swakelola PPK dapat memberikan uang muka sebesar
40% dari nilai total pekerjaan setelah kontrak ditandatangani.
Jawaban: BENAR
30. Pejabat Pengadaan hanya berwenang untuk pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan nilai
sampai dengan Rp 200 Juta agar memperoleh hasil Pekerjaan Konstruksi yang tepat harga
dan kualitas sesuai kebutuhan.
Jawaban: BENAR
32. Setelah Rencana Umum Pengadaan (RUP) selesai disusun maka Pengguna Anggaran
(PA) menetapkan dan mengumumkan RUP di website Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah.
Jawaban: BENAR
33. Karena kegiatan penganggaran paket pekejaan termasuk dalam kegiatan penyusunan
RUP, ini berarti aturan teknis penyusunan anggaran juga diatur dalam Perpres 16/2018.
Jawaban; SALAH
34. Dalam proses RUP, PA dapat tidak mencantumkan paket yang akan dilakukan dengan e-
tendering maupun yang e-tendering cepat.
Jawaban: SALAH
35. Pejabat yang paling bertanggung jawab dalam pelaksanaan kontrak pekerjaan dengan
Surat Pesanan (SP) adalah Pejabat Pengadaan.
Jawaban: SALAH
36. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Sekolah Empat Lantai di Dinas Pendidikan
termasuk Pengadaan Jasa Konsultansi dan dapat dilakukan dengan Swakelola oleh PPK.
Jawaban: BENAR
37. Pekerjaan pembuatan jaringan komputer beserta kelengkapan hardware-nya pada suatu
instansi Kementerian/Lembaga/Perangkat Daearh termasuk Pengadaan Barang.
Jawaban: SALAH
38. Menurut Perpres 16/2018, Pengguna Anggaran adalah pejabat yang menerima
kewenangan dari Kementerian/Lembaga untuk menggunakan anggaran.
Jawaban: SALAH
39. Pengadaan Bandwith dan Pembelian Hak Cipta termasuk Pengadaan Barang akan tetapi
tidak bisa dilakukan secara e-catalogue.
Jawaban: BENAR
40. Kegiatan Penyusunan Modul Pelatihan Tukang Batu harus dilakukan dengan Jasa
Konsultansi.
Jawaban: BENAR
42. Pengadaan yang tidak termasuk dalam ruang lingkup Perpres 16/2018 adalah:
a. Pengadaan investasi di PT Pertamina yang sebagian pembiayaannya dibebankan
APBN
b. Pengadaan investasi K/L/D/I yang sebagian pembiayaannya bersumber dari
APBN/APBD
c. Pengadaan investasi di lingkungan BUMN/BUMD dengan sumber dana
seluruhnya non APBN/APBD
d. Pengadaan pada Pemerintah Daerah yang sumber dananya dari Pinjaman Luar Negeri.
43. Pernyataan yang sesuai dengan Pengadaan Barang/Jasa pada BUMN/D tersebut di bawah
ini adalah:
a. Seluruhnya menggunakan Perpres 16/2018.
b. Menggunakan Perpres 16/2018 untuk Pengadaan rutin
c. Tidak menggunakan Perpres 16/2018 dan Perubahannya
d. Tetap menggunakan Perpres 16/2018 untuk Pengadaan investasi yang dananya
sebagian dibebankan APBN/APBD.
44. Pengadaan Fasilitas Umum oleh Pemda XXX yang sebagian pembiayaannya dari pihak
swasta, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Seluruhnya menggunakan aturan pengadaan Swasta
b. Seluruhnya menggunakan aturan Perpres 16/2018.
c. Sebagian pekerjaan menggunakan Perpres 16/2018.
d. Seluruhnya menggunakan aturan yang disepakati antara pihak swasta dengan Pemda
XXX tersebut.
45. Pihak yang paling berwenang menetapkan suatu aturan Khusus Pengadaan sebagai
jabaran lebih lanjut ketentuan yang telah ditetapkan dalam Perpres 16/2018 dan
perubahannya adalah:
a. Kepala Daerah
b. Panglima TNI
c. Kapolda
d. Kapolres
46. Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan
serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, adalah prinsip;
a. Efektif
b. Efisien
c. Transparan
d. Adil Tidak Diskriminatif
48. Semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan
dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat serta oleh
masyarakat pada umumnya adalah prinsip
a. Terbuka
b. Efisien
c. Transparan
d. Adil
49. Proses Pengadaan yang mensyaratkan isi penawaran hanya berupa harga penawaran
yaitu
a. untuk pekerjaan tertentu
b. E- Seleksi Sederhana
c. E-Tender Cepat
d. E-Seleksi Umum
50. Dalam proses evaluasi Penawaran, Pokja ULP /Pejabat Pengadaan akan memenangkan
penyedia yang dapat memberikan nilai uang (value of money) yang terbaik sesuai kriteria
evaluasi dalam dokumen pelelangan merupakan aplikasi dari prinsip;
a. Terbuka
b. Transparan
c. Tidak Adil
d. Persaingan tidak sehat
51. Pokja ULP hanya memberikan informasi hasil penjelasan lelang kepada peserta yang
hadir saja, merupakan pelanggaran prinsip;
a. Terbuka
b. Transparan
c. Akuntabel
d. Tidak Adil
54. Aturan preferensi harga dalam evaluasi penawaran merupakan aplikasi dari kebijakan:
a. Perlindungan Usaha Kecil
b. Peningkatan penggunaan produksi Dalam Negeri
c. Pembatasan impor barang/jasa
d. Pembatasan Pinjaman Luar Negeri
55. Adanya persyaratan untuk mengisi keterangan tentang perpajakan dalam formulir
kualifikasi, merupakan hal yang dilakukan untuk mengaplikasikan kebijakan
a. Peningkatan kesadaran wajib pajak
b. Peningkatan Pendapatan melalui sektor pajak
c. Peningkatan efisiensi penggunaan dana Dalam Negeri
d. Peningkatan kepemilikan NPWP
56. Seorang anggota Pokja ULP/Pejabat Pengadaan mempunyai hubungan saudara kandung
dengan salah satu Penyedia yang menjadi peserta pada Pelelangan/Seleksi termasuk
pengertian
a. Tertib
b. Profesional
c. Conflict of interest
d. Tidak ada yang benar
57. Selalu meningkatkan kompetensi dalam bidang Pengadaan dan bertindak sesuai dengan
prosedur yang berlaku merupakan cerminan dari etika pengadaan:
a. Tertib
b. Profesional
c. Conflict of interst
d. Akuntabel
58. Seorang anggota Pokja ULP melaksanakan dokumentasi data proses pemilihan secara
baik, maka anggota Pokja ULP tersebut dapat dikatakan telah mempunyai etika.
a. Profesional
b. Tidak saling mempengaruhi
c. Tertib
d. Saling mempengaruhi
59. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) hadir dalam rapat evaluasi penawaran dan hanya
sekedar mendengar dan menyaksikan pelaksanaan tahap evaluasi
a. Tidak menyimpang Etika Pengadaan karena pekerjaan sudah selesai dengan baik
b. Menyimpang dari Etika Pengadaan
c. Tidak melanggar Pakta Integritas dan Etika Pengadaan
d. Etika Pengadaan hanya berlaku setelah selesai pelaksanaan pengadaan
60. Pada tahap perencanaan pelaksanaan pengadaan PPK dalam penyusunan HPS pengadaan
barang yang memenuhi ketentuan dapat dilakukan dengan e_tender cepat, dibenarkan;
a. Menetapkan harga pasti (tidak boleh ditawar harga lain)
b. Menetapkan merek barang yang akan dibeli
c. Menetapkan nama penyedianya
d. Menetapkan Nilai Jaminan Penawaran
61. Memberikan sesuatu kepada anggota Pokja ULP untuk mengubah dokumen penawaran,
sehingga dimenangkan oleh penyedia yang tidak kompeten merupakan bentuk korupsi
a. Suap
b. Nepotisme
c. Komisi
d. Pemerasan
64. Dalam kontrak atau dokumen pemilihan Penyedia Barang yang terlambat menyelesaikan
pekerjaan sesuai jangka waktu Kontrak, dikenakan denda yaitu;
a. 0,1% nilai kontrak;
b. 0,1% nilai kontrak/bagian kontrak;
c. 0,1 bagian kontrak;
d. 0,2% nilai kontrak
65. Yang bukan Pelaku Pengadaan Barang/Jasa menurut Perpres 16/2018 yaitu:
a. Pengguna Anggaran
b. Auditor
c. Kuasa Pengguna Anggaran
d. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
67. Tender/Seleksi Internasional dapat dilakukan untuk paket Pekerjaan Konsultansi dengan
nilai yaitu:
a. Paling sedikit diatas Rp 5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah)
b. Paling sedikit diatas Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Miliar Rupiah)
c. Paling sedikit diatas Rp 25.000.000.000 (Dua Puluh Lima Miliar Rupiah)
d. Paling sedikit dibawah Rp 25.000.000.000 (Dua Puluh Lima Miliar Rupiah)
68. Dalam rangka meningkatkan peran serta Usaha Mikro san Usaha Kecil dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah maka diperuntukkan paket pekerjaan untuk Usaha Mikro dan
Usaha Kecil dengan nilai yaitu:
a. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling
banyak Rp 2.500.000.000 (Dua Miliar Lima Ratus Juta Rupiah)
b. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling banyak Rp
5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah)
c. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling banyak Rp
1.500.000.000 (Satu Miliar Lima Ratus Juta Rupiah)
d. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling banyak Rp
3.500.000.000 (Tiga Miliar Lima Ratus Juta Rupiah)
69. Menurut Perpres 16/2018, Pengadaan Barang Impor dalam proses Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dapat dilakukan dengan alasan yaitu:
a. Belum ada Penyedia barang/jasa dalam negeri yang mampu melaksanakan pekerjaan
tersebut.
b. Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri.
c. Adanya perjanjian Kerjasama antara Penyedia dalam negeri dan Penyedia luar
negeri.
d. Meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dan negara penyuplai barang.
71. Penilaian kualifikasi dalam prakualifikasi untuk jasa konsultansi badan usaha dilakukan
dengan metode;
a. Sistem gugur
b. Sistem nilai
c. Sistem kualitas
d. Sistem kualitas dan biaya
74. Dalam evaluasi penawaran, Pokja ULP/Pejabat Pengadaan mengubah tata cara evaluasi,
tindakan tersebut disebut;
a. post bidding
b. klarifikasi
c. adendum dokumen
d. koreksi aritmatik
76. Dalam hal Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung dinyatakan gagal, maka Pokja ULP
segera melakukan
a. evaluasi ulang atau penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
b. Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung ulang
c. penghentian proses Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung
d. semua kemungkian a b.c.d bisa terjadi disesuaikan dengan penyebab gagalnya
78. Pengurusan jaminan pelaksanaan sering membutuhkan waktu cukup lama, sedangkan
jadwal pelaksanaan tidak bisa diundur. Langkah apa yang perlu dilakukan agar kontrak
segera bisa ditandatangani.
a. Kontrak ditandatangani walaupun jaminan pelaksanaan belum diterima oleh pejabat
pembuat komitmen
b. Membuat jaminan pelaksanaan dengan sebelumnya pemberitahuan pada PPK bahwa
dibuatkan tanggal mundur
c. Meminta penyedia yang telah diumumkan sebagai pemenang sudah mulai
mengurus jaminan pelaksanaan setelah surat penunjukan
d. Meminta PPK mengurangi masa waktu sanggah
79. Dalam hal penerbitan SPPBJ untuk pemenang Pelelangan/Seleksi tidak disetujui oleh
PPK karena suatu alasan penting, maka penetapan pemenang diputuskan oleh;
a. PPK
b. PA
c. Kepala ULP
d. PPTK
80. Menurut Perpres 16/2018, Prakualifikasi dapat dilakukan untuk pelaksanaan paket
pekerjaan yaitu:
a. Seleksi Jasa Konsultansi Perorangan
b. Pengadaan Langsung Barang
c. Seleksi Jasa Konsultansi Badan Usaha
d. Pengadaan Jasa Lainnya
81. Pengalaman perusahaan, pendekatan, dan metodologi serta kualifikasi tenaga ahli adalah
unsur pokok dalam evaluasi teknik pekerjaan;
a. Jasa lainnya
b. Pekerjaan konstruksi
c. Jasa konsultansi
d. Pengadaan barang IT
82. Unsur pokok yang tidak berlaku pada evaluasi teknik seleksi konsultan badan usaha
adalah
a. Pengalaman perusahaan
b. Pendekatan dan metodologi
c. Kemampuan peralatan
d. Kualifikasi tenaga ahli
84. Pengadaan secara elektronik atau E-Procurement adalah Pengadaan Barang/Jasa yang
dilaksanakan dengan menggunakan
a. Teknologi informasi dan transaksi elektronik
b. Seluruh kegiatan melalui sistem elektronik
c. Negosiasi elektronik
d. Verifikasi dokumen kualifikasi elektronik
85. Evaluasi penawaran yang memperhitungkan keunggulan teknis sepadan dengan harganya
mengingat penawaran harga sangat dipengaruhi kualitas teknis, adalah Sistem;
a. Teknis
b. Nilai
c. Gugur
d. Kualitas
86. Persyaratan sifat pekerjaan yang dapat dilakukan dengan metode Penunjukan Langsung
adalah:
a. Keadaan tertentu dan pengadaan barang /jasa bersifat khusus
b. Pengadaan barang/jasa konstruksi/jasa lainnya senilai s.d. Rp100 Juta
c. Pengadaan jasa konsultansi senilai s.d. Rp 50 Juta
d. Semua benar
87. Yang melaksanakan proses Penunjukan Langsung untuk pengadaan di atas Rp 200
Miliar adalah:
a. PA/KPA
b. Menteri/Gubernur/Bupati
c. Pokja ULP
d. Pejabat Pembuat Komitmen
88. Pengadaan Jasa Konsultan Perseorangan dilakukan dengan metode pengadaan yaitu:
a. Prakualifikasi
b. E-seleksi cepat
c. E-tendering
d. Semua salah
89. Penyedia, Masyarakat, LSM yang menemukan indikasi penyimpangan prosedur
pengadaan dapat menyampaikan pengaduan yang tepat kepada;
a. Kepolisian
b. Kejaksaan
c. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
d. Semua benar
90. Total Harga Perkiraan Sendiri Pengadaan Barang dengan e-tender cepat yaitu:
a. Wajib diumumkan oleh Pokja ULP
b. Wajib dilakukan Penjelasan Dokumen Tender
c. Dapat menyebut merek dalam dokumen pemilihan
d. Hanya dibenarkan menyebut merek setara
KETERANGAN:
1. Soal BENAR – SALAH Nomor 1 s/d 40 masing-masing nilainya yaitu 2. Total Nilai
80
2. Soal Pilihan Berganda Nomor 41 s/d 70 yaitu 3. Total Nilai 90
3. Soal Pilihan Berganda Nomor 71 s/d 90 yaitu 4. Total Nilai 80
TOTAL NILAI 80 + 90 + 80 = 250.
Passing Grade (Angka Minimal Kelulusan) = 150 (LULUS)