Anda di halaman 1dari 10

SOAL DAN KUNCI JAWABAN UJIAN ONLINE PENDIDIKAN AHLI

HUKUM KONTRAK PENGADAAN (PAHKP) 2023

A. Soal BETUL/SALAH (30 soal)


1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berwenang menetapkan pemenang lelang
untuk Pekerjaan Konstruksi dengan nilai di atas Rp100 miliar setelah
memperoleh persetujuan PA.
Jawaban: SALAH

2. Tugas Pokok PPK adalah menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah (Spesifikasi Teknis, HPS, Rancangan Kontrak),
melaksanakan/mengendalikan kontrak, dan menetapkan/mengumumkan
Rencana Umum Pengadaan (RUP)
Jawaban: SALAH

3. Dalam hal tertentu PA/KPA atau Pejabat Eselon I dan II di K/L/D/I dapat
menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Jawaban: BETUL

4. Salah satu persyaratan menjadi PPK adalah memiliki sertifikat keahlian


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, tetapi persyaratan tersebut dikecualikan
apabila yang menjabat sebagai PPK adalah PA/KPA
Jawaban: BETUL

5. Kontrak Lump Sum adalah jenis kontrak pengadaan untuk penyelesaian


pekerjaan dengan jangka waktu tertentu, jumlah harga yang pasti dan tetap,
dan dapat dilakukan pekerjaan tambah-kurang sepanjang disepakati antara
Pemberi Kerja dan Penyedia Barang/Jasa
Jawaban: SALAH

6. Kontrak Harga Satuan adalah jenis kontrak pengadaan untuk penyelesaian


pekerjaan dengan jangka waktu tertentu, volume/kuantitas pekerjaan masih
bersifat perkiraan dan dapat dilakukan pekerjaan tambah-kurang maksimal
50% (lima puluh per seratus) dari nilai kontrak yang telah disepakati antara
Pemberi Kerja dan Penyedia Barang/Jasa
Jawaban: SALAH

7. Pembangunan konstruksi gedung bertingkat 5 (lima) dapat menggunakan


Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan dimana pembangunan fondasi
dilakukan dengan kontrak harga satuan dan pengadaan kusen, lampu, dan
perlengkapan lainnya menggunakan kontrak lump sum
Jawaban: BETUL

1
8. Kontrak Persentase adalah adalah jenis kontrak yang digunakan untuk
pekerjaan dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan
selesai dilaksanakan
Jawaban: SALAH

9. Kontrak Terima Jadi (Turnkey Contract) adalah suatu jenis Kontrak Pengadaan
dimana harga satuannya bersifat pasti dan tetap untuk setiap unsur pekerjaan
dengan spesifikasi tertentu dan sifat pekerjaannya berorientasi kepada
keluaran (output based)
Jawaban: SALAH

10. Berdasarkan cara pembayarannya ada beberapa jenis kontrak pengadaan


yaitu: persentase, harga satuan, lump sum, dan terintegrasi
Jawaban: SALAH

11. Di dalam kontrak Lump Sum pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan


berdasarkan pengukuran bersama atas volume/kuantitas pekerjaan yang
betul-betul telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa
Jawaban: SALAH

12. Dalam rangka pengadaan bahan makanan dan obat-obatan di Rumah Sakit
Umum Daerah dan Lembaga Pemasyaratakan dapat menggunakan Kontrak
Payung (Framework Contract)
Jawaban: BETUL

13. Paket pekerjaan di atas Rp5 miliar yang menggunakan Kontrak Tahun Jamak
(Multy Years Contract) wajib memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia sebelum dilakukannya penandatanganan kontrak.
Jawaban: SALAH

14. Kontrak Pengadaan Bersama dilakukan antara 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa


dengan beberapa PPK yang berasal dari Kementerian/Instansi berbeda
Jawaban: BETUL

15. Kontrak Payung (Framework Contract) dapat digunakan untuk pengadaan


barang yang sifatnya berulang dengan harga satuan (unit price contract)
Jawaban: BETUL

16. Kontrak Pekerjaan Terintegrasi dapat digunakan untuk pengadaan ATK K/L/D/I
karena pengadaan ATK K/L/D/I berbiaya besar, berisiko tinggi, dan bersifat
kompleks
Jawaban: SALAH

2
17. Kontrak Berbasis Kinerja (Performance Based Contract) dapat digunakan
untuk pengadaan bahan makanan dan obat-obatan di Rumah Sakit Umum dan
Lembaga Pemasyarakatan karena sifat pekerjaanya berulang dan berbiaya
tinggi
Jawaban: SALAH

18. Kontrak Rancang dan Bangun (Design and Build Contract) dapat digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan yang bersifat kompleks, berisiko tinggi, dan
jangka waktu pekerjaannya melebihi 1 (satu) tahun anggaran
Jawaban: SALAH

19. Kontrak Rancang Bangun Konstruksi (Engineering Procurement


Construction/EPC Contract) merupakan jenis kontrak yang digunakan untuk
jangka waktu melebihi 1 (satu) tahun anggaran, volume/kuantitas pekerjaan
belum diketahui secara pasti dan pembayarannya dilakukan berdasarkan
keluaran (output) yang dilakukan atas hasil pengukuran bersama antara
Pemberi Kerja dan Penyedia Barang/Jasa
Jawaban: SALAH

20. Kontrak Rancang-Bangun-Operasi-Pemeliharaan (Design-Build-Operate-


Maintain Contract) merupakan salah satu jenis Kontrak Pekerjaan Terintegrasi
yang dapat digunakan untuk pekerjaan pembangunan Pembangkit Reaktor
Nuklir karena sifat pekerjaannya bersifat kompleks, berisiko tinggi, berbiaya
tinggi, dan memerlukan teknologi tinggi)
Jawaban: BETUL

21. Kontrak Jasa Pelayanan (Service Contract) merupakan salah satu jenis
Kontrak Pekerjaan Terintegrasi yang digunakan dalam rangka pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa yang sumber pendanaannya berasal dari beberapa
K/L/D/I (co-financing) oleh beberapa PPK dengan sumber dana yang berbeda
Jawaban: SALAH

22. Kontrak Pengelolaan Aset (Asset Management Contract) jenis kontrak


pengadaan yang digunakan untuk pemanfaatan gedung pemerintah yang aktif
agar dapat digunakan secara komersial oleh pihak ketiga
Jawaban: SALAH

23. Kontrak Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintain Contract)


merupakan jenis kontrak pengadaan yang digunakan terhadap paket pekerjaan
yang nilai kontraknya belum dapat diprediksi secara pasti dan pembayarannya
dapat melampaui tahun anggaran
Jawaban: SALAH

3
24. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang bernilai di atas Rp100 miliar
yang tidak memperoleh pendapat ahli hukum kontrak maka kontraknya tetap
sah dan berlaku mengikat para pihak
Jawaban: SALAH

25. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) di dalam template (standar baku)


Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dapat diubah sesuai dengan
kesepakatan para pihak
Jawaban: BETUL

26. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSUK) yang tercantum di dalam template


(standar baku) Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tidak dapat
diubah oleh para pihak karena sudah bersifat tetap dan pasti.
Jawaban: SALAH

27. PPK dapat memutus kontrak secara sepihak apabila Penyedia Barang/Jasa
lalai atau cedera janji (wan prestatie) dalam melaksanakan kewajibannya dan
tidak memperbaiki kalalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
Jawaban: BETUL

28. Pemberian Kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan pekerjaannya tidak dapat
melampaui Tahun Anggaran
Jawaban: SALAH

29. Dalam hal terjadi perselisihan kontrak pengadaan antara PPK dan Penyedia
Barang/Jasa maka para pihak dapat mengadukan permasalahannya kepada
LKPP (Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) untuk meminta solusi
penyelesaian terkait perselisihan kontrak pengadaan yang dihadapi.
Jawaban: SALAH

30. PPK yang melakukan cedera janji terhadap ketentuan yang termuat dalam
Kontrak, dapat dimintakan ganti rugi sebesar bunga terhadap nilai kontrak yang
telah disepakati
Jawaban: SALAH

B. Soal Pilihan Berganda (30 soal)


31. Kontrak yang kompleks dan bernilai di atas Rp100 miliar ditandatangani setelah
memperoleh pendapat hukum dari:
a. Menteri Pekerjaan Umum c.q. Kepala Biro Hukum
b. Ahli Hukum Kontrak
c. LKPP

4
d. PPK

32. Sesuai dengan hierarki peraturan perundang-undangan, penyusunan kontrak


Jasa Konstruksi mengacu kepada ketentuan yaitu:
a. Perpres 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Perpres 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Pemerintah No. 29/2000 jo No. 59/2010 dan No. 79/2015 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
d. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)

33. Penetapan Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dilakukan oleh:


a. Pengguna Anggaran (PA)
b. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
d. Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak (PPPK)

34. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berdasarkan jenis pembayaran


yaitu, kecuali;
a. Kontrak Payung (Framework Contract)
b. Kontrak Persentase
c. Kontrak Terima Jadi (Turnkey Contract)
d. Kontrak Harga Satuan

35. Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai Kontrak Lump Sum, kecuali;
a. Total harga bersifat mengikat
b. Volume/kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
kontrak ditandatangani
c. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang
d. Tidak dimungkinkan penyesuaian harga

36. Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai Kontrak Harga Satuan,
kecuali:
a. Tidak diperbolehkan pekerjaan tambah/kurang
b. Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama
c. Harga satuan pasti dan tetap
d. Volume/kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan.

37. Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai Kontrak Terima Jadi
(Turnkey), kecuali:
a. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama
b. Jumlah harga bersifat pasti dan tetap
c. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based)
d. Ada kriteria kinerja yang telah ditetapkan

5
38. Dalam Kontrak Tahun Jamak (Multy Years Contract), pelaksanaan pekerjaan
dengan nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari:
a. Menteri Keuangan Republik Indonesia
b. Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan
c. Kepala Daerah
d. LKPP

39. Beberapa tanda bukti perjanjian sebagaimana diatur di dalam Perpres Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
Perubahannya yaitu, kecuali:
a. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
b. Kwitansi
c. Surat Perintah Kerja (SPK)
d. Bukti Pembelian

40. Dalam hal adanya adendum kontrak maka harus dilakukan penelitian kontrak
dan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak dibentuk dan ditetapkan
oleh:
a. Pejabat Pembuat Komitmen
b. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
c. Kepala ULP
d. Pejabat Pengadaan

41. Di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, manakah dokumen yang menjadi


bukti adanya hubungan hukum antara PPK dan Penyedia Barang/Jasa;
a. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
b. Kontrak Pekerjaan Konstruksi
c. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
d. Surat Perintah Kerja (SPK)

42. Besaran denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia Barang/Jasa


untuk setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah, kecuali:
a. 1/1000 (satu per seribu) dari nilai pagu anggaran
b. 1/1000 (satu per seribu) dari harga kontrak apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan belum berfungsi
c. 1/1000 (satu per seribu) dari harga kontrak apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi
d. Semuanya salah

43. Peristiwa kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa apabila:


a. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan
b. Terjadi bencana alam

6
c. Terjadi Kebakaran
d. Terjadinya bencana non-alam

44. Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan atas kesalahan Penyedia maka
tindakan yang dapat diambil oleh PPK yaitu, kecuali:
a. Melaporkannya kepada LKPP
b. Jaminan pelaksanaan dicairkan
c. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan ke dalam Daftar Hitam
d. Penyedia Barang/Jasa membayar denda

45. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diberikan oleh PPK apabila,
kecuali:
a. Adanya pekerjaan tambah
b. Penyedia menyerahkan jaminan perpanjangan waktu pekerjaan
c. Keadaan Kahar
d. Keterlambatan pekerjaan karena kesalahan PPK

46. Proses serah terima lapangan dari PPK kepada Penyedia Barang/Jasa
dilakukan setelah:
a. Diterbitkannya SPPBJ
b. Diterbitkannya SPMK
c. Setelah ditandatanganinya kontrak
d. Setelah dilakukannya Pre Construction Meeting (PCM)

47. Jaminan pelaksanaan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yaitu, kecuali:


a. Jaminan Uang Muka
b. Jaminan Pelaksanaan
c. Jaminan Pemeliharaan
d. Jaminan Penawaran

48. Besarnya jaminan pelaksanaan untuk kontrak pekerjaan konstruksi yang nilai
penawaran terkoreksi antara 80%-100% dari nilai total HPS maka besarnya
jaminan pelaksanaan yaitu;
a. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak
b. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari sebagian nilai
kontrak
c. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai total HPS
d. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari sebagian nilai total
HPS

49. Pembayaran prestasi pekerjaan di dalam kontrak pengadaan barang/jasa


dapat dilakukan yaitu;
a. pembayaran bulanan
b. pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan (termijn)

7
c. pembayaran secara sekaligus setelah penyelesaian pekerjaan.
d. Semua BETUL

50. Penyedia Barang/Jasa pada pekerjaan konstruksi yang tidak menandatangani


Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over) maka dapat
dikenakan sanksi berupa:
a. Denda sesuai dengan kesepakatan di dalam kontrak
b. Dimasukkan ke dalam Daftar Hitam
c. Penambahan jaminan pemeliharaan
d. Sanksi administratif

51. Jika dalam pelaksanaan kontrak pembangunan drainase digunakan kontrak


lump sum, maka apabila dalam pelaksanaannya jumlah pintu air besi berubah
menjadi 210 buah dari jumlah awal dalam kontrak 200 buah, maka jumlah yang
dibayar oleh PPK untuk pengerjaan pintu air tersebut adalah:
a. Hasil negosiasi kontrak
b. 200 pintu
c. 205 pintu
d. 210 pintu

52. Kontrak Harga Satuan dapat dilakukan perubahan, sepanjang:


a. Tidak lebih dari 3 (tiga) kali sebelum kontrak berakhir
b. Dilakukan adendum menjadi kontrak tahun jamak jika akan melewati tahun
anggaran
c. Perubahan nilai tidak lebih dari 10% nilai kontrak
d. Dilakukan hanya 1 (satu) kali perubahan dalam tahun anggaran berjalan

53. Suatu instansi pada tahun 2017 melelangkan pekerjaan rehabilitasi kantor
yang direncanakan dapat selesai pada 15 Desember 2017. Namun, karena
pada bulan Maret kantor yang bersangkutan belum dapat dikosongkan sesuai
rencana dan baru kosong pada bulan Mei 2017, maka pekerjaan tidak dapat
diselesaikan sesuai rencana, sehingga melampaui tahun anggaran 2017, yaitu
pada bulan Februari 2018. Situasi yang paling tepat adalah:
a. Menganggarkan kembali sisa anggaran di tahun 2017 di tahun 2018
dengan memperpanjang kontrak.
b. Memutus kontrak sesuai akhir tahun anggaran 2017 dan melelangkan
kembali sisa pekerjaan.
c. Mengadendum kontrak sesuai pekerjaan yang bisa diselesaikan dan
melelangkan kembali sisa pekerjaan setelah anggaran 2018.
d. Menunjuk langsung pelaksana sebelumnya untuk meneruskan sisa
pekerjaan.

54. Apabila terjadi kahar yang berpengaruh kepada pelaksanaan kontrak:


a. Dibuat adendum kontak
b. PPK memberikan ganti rugi kepada penyedia barang/jasa
c. Kontrak batal demi hukum

8
d. PPK memutuskan kontrak secara sepihak

55. Pada saat awal lelang tidak ditetapkan dari awal jenis kontrak yang akan
dipergunakan. Diketahui Pokja ULP kesulitan pada saat melakukan koreksi
aritmatik dan evaluasi penawaran. Apa pendapat Anda atas kondisi tersebut:
a. Seharusnya jenis kontrak sudah ditetapkan dalam dokumen
pengadaan. Sehingga dengan kondisi yang terjadi, lelang gagal dan
diulang.
b. Lelang jalan terus, evaluasi mengikuti sifat pekerjaan. Pokja ULP memilih
kecenderungan yang paling tepat antara lumpsum, harga satuan, atau
gabungan.
c. Lelang tetap jalan, koreksi aritmatik dilakukan sebagaimana mekanisme
koreksi.
d. Jenis kontrak dapat langsung ditetapkan harga satuan, karena merupakan
jenis kontrak yang paling ideal.

56. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk, kecuali:


a. Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak
b. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK
c. Menyiapkan kebutuhan perjalanan dinas PPHP pada saat melakukan
pemeriksaan
d. Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia

57. Berikut ini adalah pendekatan teknis yang dapat dipergunakan dalam
penyusunan rancangan kontrak, kecuali:
a. Dapat menggunakan Standar Dokumen Kontrak yang telah tersedia
b. Menghindari plagiat format dari kontrak-kontrak yang sudah pernah
dipergunakan.
c. Perlu adanya pemeriksaan dari pihak lain atas rancangan kontrak yang
dibuat.
d. Perhatikan isu aktual permasalahan kontrak dari pekerjaan pengadaan
yang lain.

58. Hal-hal tidak diperbolehkan dalam sub kontrak oleh penyedia:


a. Penyedia mensubkontrakkan seluruh pekerjaan ke dalam paket-paket
sub kontrak secara merata kepada usaha kecil.
b. Penyedia mensubkontrakkan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak
awal di dalam Dokumen Pengadaan dan dalam Kontrak diizinkan untuk
disubkontrakkan.
c. Penyedia mensubkontrakkan sebagian pekerjaan utama kepada Penyedia
Spesialis.
d. Penyedia mensubkontrakkan pekerjaan setelah persetujuan tertulis dari
PPK dan Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.

9
59. Berkaitan dengan kontrak harga satuan, manakah pengertian yang paling
tepat?
a. Kontrak harga satuan adalah kontrak yang mengikat harga satuan,
volume atau kuantitas pekerjaan dalam dokumen masih bersifat
perkiraan dan yang akan dibayar adalah volume atau kuantitas yang
betul-betul dilaksanakan dalam rangka penyelesaikan pekerjaan
b. Batas pekerjaan tambahan boleh lebih dari 10%, kalau dalam rangka
penyelesaian pekerjaan ternyata ada item pekerjaan yang ada tambahan
volume harus dikerjakan untuk mencapai spesifikasi yang ditentukan (perlu
tambahan volume cukup besar yang mengakibatkan nilainya melebihi 10%
dari kontrak awal)
c. Kontrak harga satuan lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan yang volume
pekerjaan sudah bisa dihitung secara tepat, misalnya pada pembangunan
gedung.
d. Kontrak harga satuan dimungkinkan adanya perubahan volume yang cukup
besar, sehingga tidak perlu dibatasi tambahan volumenya.

60. Hal-hal berikut ini adalah mekanisme dalam finalisasi dan penandatanganan
kontrak awal, kecuali:
a. Melakukan perubahan spesifikasi dan waktu berdasarkan negosiasi
sebelum kontrak ditandatangani
b. Bubuhkan paraf setiap halaman sebagai bukti pemahaman perjanjian
c. Buat rangkap sesuai kebutuhan
d. Susunan sesuai sistematika hierarki dokumen kontrak

KETERANGAN:

Soal dari No. 1 s/d 30 Nilainya masing – masing 3 poin

Soal dari No. 31 s/d 60 Nilainya masing – masing 4 poin

Jika benar semua nilai totalnya; 90 + 120 = 210.

Passing Grade 52% (point minimum) = 109 (LULUS)

10

Anda mungkin juga menyukai