3. Dalam hal tertentu PA/KPA atau Pejabat Eselon I dan II di K/L/D/I dapat
menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Jawaban: BETUL
1
8. Kontrak Persentase adalah adalah jenis kontrak yang digunakan untuk
pekerjaan dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan
selesai dilaksanakan
Jawaban: SALAH
9. Kontrak Terima Jadi (Turnkey Contract) adalah suatu jenis Kontrak Pengadaan
dimana harga satuannya bersifat pasti dan tetap untuk setiap unsur pekerjaan
dengan spesifikasi tertentu dan sifat pekerjaannya berorientasi kepada
keluaran (output based)
Jawaban: SALAH
12. Dalam rangka pengadaan bahan makanan dan obat-obatan di Rumah Sakit
Umum Daerah dan Lembaga Pemasyaratakan dapat menggunakan Kontrak
Payung (Framework Contract)
Jawaban: BETUL
13. Paket pekerjaan di atas Rp5 miliar yang menggunakan Kontrak Tahun Jamak
(Multy Years Contract) wajib memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia sebelum dilakukannya penandatanganan kontrak.
Jawaban: SALAH
16. Kontrak Pekerjaan Terintegrasi dapat digunakan untuk pengadaan ATK K/L/D/I
karena pengadaan ATK K/L/D/I berbiaya besar, berisiko tinggi, dan bersifat
kompleks
Jawaban: SALAH
2
17. Kontrak Berbasis Kinerja (Performance Based Contract) dapat digunakan
untuk pengadaan bahan makanan dan obat-obatan di Rumah Sakit Umum dan
Lembaga Pemasyarakatan karena sifat pekerjaanya berulang dan berbiaya
tinggi
Jawaban: SALAH
18. Kontrak Rancang dan Bangun (Design and Build Contract) dapat digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan yang bersifat kompleks, berisiko tinggi, dan
jangka waktu pekerjaannya melebihi 1 (satu) tahun anggaran
Jawaban: SALAH
21. Kontrak Jasa Pelayanan (Service Contract) merupakan salah satu jenis
Kontrak Pekerjaan Terintegrasi yang digunakan dalam rangka pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa yang sumber pendanaannya berasal dari beberapa
K/L/D/I (co-financing) oleh beberapa PPK dengan sumber dana yang berbeda
Jawaban: SALAH
3
24. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang bernilai di atas Rp100 miliar
yang tidak memperoleh pendapat ahli hukum kontrak maka kontraknya tetap
sah dan berlaku mengikat para pihak
Jawaban: SALAH
27. PPK dapat memutus kontrak secara sepihak apabila Penyedia Barang/Jasa
lalai atau cedera janji (wan prestatie) dalam melaksanakan kewajibannya dan
tidak memperbaiki kalalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
Jawaban: BETUL
28. Pemberian Kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan pekerjaannya tidak dapat
melampaui Tahun Anggaran
Jawaban: SALAH
29. Dalam hal terjadi perselisihan kontrak pengadaan antara PPK dan Penyedia
Barang/Jasa maka para pihak dapat mengadukan permasalahannya kepada
LKPP (Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) untuk meminta solusi
penyelesaian terkait perselisihan kontrak pengadaan yang dihadapi.
Jawaban: SALAH
30. PPK yang melakukan cedera janji terhadap ketentuan yang termuat dalam
Kontrak, dapat dimintakan ganti rugi sebesar bunga terhadap nilai kontrak yang
telah disepakati
Jawaban: SALAH
4
d. PPK
35. Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai Kontrak Lump Sum, kecuali;
a. Total harga bersifat mengikat
b. Volume/kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
kontrak ditandatangani
c. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang
d. Tidak dimungkinkan penyesuaian harga
36. Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai Kontrak Harga Satuan,
kecuali:
a. Tidak diperbolehkan pekerjaan tambah/kurang
b. Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama
c. Harga satuan pasti dan tetap
d. Volume/kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan.
37. Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai Kontrak Terima Jadi
(Turnkey), kecuali:
a. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama
b. Jumlah harga bersifat pasti dan tetap
c. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based)
d. Ada kriteria kinerja yang telah ditetapkan
5
38. Dalam Kontrak Tahun Jamak (Multy Years Contract), pelaksanaan pekerjaan
dengan nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari:
a. Menteri Keuangan Republik Indonesia
b. Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan
c. Kepala Daerah
d. LKPP
39. Beberapa tanda bukti perjanjian sebagaimana diatur di dalam Perpres Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
Perubahannya yaitu, kecuali:
a. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
b. Kwitansi
c. Surat Perintah Kerja (SPK)
d. Bukti Pembelian
40. Dalam hal adanya adendum kontrak maka harus dilakukan penelitian kontrak
dan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak dibentuk dan ditetapkan
oleh:
a. Pejabat Pembuat Komitmen
b. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
c. Kepala ULP
d. Pejabat Pengadaan
6
c. Terjadi Kebakaran
d. Terjadinya bencana non-alam
44. Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan atas kesalahan Penyedia maka
tindakan yang dapat diambil oleh PPK yaitu, kecuali:
a. Melaporkannya kepada LKPP
b. Jaminan pelaksanaan dicairkan
c. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan ke dalam Daftar Hitam
d. Penyedia Barang/Jasa membayar denda
45. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diberikan oleh PPK apabila,
kecuali:
a. Adanya pekerjaan tambah
b. Penyedia menyerahkan jaminan perpanjangan waktu pekerjaan
c. Keadaan Kahar
d. Keterlambatan pekerjaan karena kesalahan PPK
46. Proses serah terima lapangan dari PPK kepada Penyedia Barang/Jasa
dilakukan setelah:
a. Diterbitkannya SPPBJ
b. Diterbitkannya SPMK
c. Setelah ditandatanganinya kontrak
d. Setelah dilakukannya Pre Construction Meeting (PCM)
48. Besarnya jaminan pelaksanaan untuk kontrak pekerjaan konstruksi yang nilai
penawaran terkoreksi antara 80%-100% dari nilai total HPS maka besarnya
jaminan pelaksanaan yaitu;
a. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak
b. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari sebagian nilai
kontrak
c. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai total HPS
d. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima per seratus) dari sebagian nilai total
HPS
7
c. pembayaran secara sekaligus setelah penyelesaian pekerjaan.
d. Semua BETUL
53. Suatu instansi pada tahun 2017 melelangkan pekerjaan rehabilitasi kantor
yang direncanakan dapat selesai pada 15 Desember 2017. Namun, karena
pada bulan Maret kantor yang bersangkutan belum dapat dikosongkan sesuai
rencana dan baru kosong pada bulan Mei 2017, maka pekerjaan tidak dapat
diselesaikan sesuai rencana, sehingga melampaui tahun anggaran 2017, yaitu
pada bulan Februari 2018. Situasi yang paling tepat adalah:
a. Menganggarkan kembali sisa anggaran di tahun 2017 di tahun 2018
dengan memperpanjang kontrak.
b. Memutus kontrak sesuai akhir tahun anggaran 2017 dan melelangkan
kembali sisa pekerjaan.
c. Mengadendum kontrak sesuai pekerjaan yang bisa diselesaikan dan
melelangkan kembali sisa pekerjaan setelah anggaran 2018.
d. Menunjuk langsung pelaksana sebelumnya untuk meneruskan sisa
pekerjaan.
8
d. PPK memutuskan kontrak secara sepihak
55. Pada saat awal lelang tidak ditetapkan dari awal jenis kontrak yang akan
dipergunakan. Diketahui Pokja ULP kesulitan pada saat melakukan koreksi
aritmatik dan evaluasi penawaran. Apa pendapat Anda atas kondisi tersebut:
a. Seharusnya jenis kontrak sudah ditetapkan dalam dokumen
pengadaan. Sehingga dengan kondisi yang terjadi, lelang gagal dan
diulang.
b. Lelang jalan terus, evaluasi mengikuti sifat pekerjaan. Pokja ULP memilih
kecenderungan yang paling tepat antara lumpsum, harga satuan, atau
gabungan.
c. Lelang tetap jalan, koreksi aritmatik dilakukan sebagaimana mekanisme
koreksi.
d. Jenis kontrak dapat langsung ditetapkan harga satuan, karena merupakan
jenis kontrak yang paling ideal.
57. Berikut ini adalah pendekatan teknis yang dapat dipergunakan dalam
penyusunan rancangan kontrak, kecuali:
a. Dapat menggunakan Standar Dokumen Kontrak yang telah tersedia
b. Menghindari plagiat format dari kontrak-kontrak yang sudah pernah
dipergunakan.
c. Perlu adanya pemeriksaan dari pihak lain atas rancangan kontrak yang
dibuat.
d. Perhatikan isu aktual permasalahan kontrak dari pekerjaan pengadaan
yang lain.
9
59. Berkaitan dengan kontrak harga satuan, manakah pengertian yang paling
tepat?
a. Kontrak harga satuan adalah kontrak yang mengikat harga satuan,
volume atau kuantitas pekerjaan dalam dokumen masih bersifat
perkiraan dan yang akan dibayar adalah volume atau kuantitas yang
betul-betul dilaksanakan dalam rangka penyelesaikan pekerjaan
b. Batas pekerjaan tambahan boleh lebih dari 10%, kalau dalam rangka
penyelesaian pekerjaan ternyata ada item pekerjaan yang ada tambahan
volume harus dikerjakan untuk mencapai spesifikasi yang ditentukan (perlu
tambahan volume cukup besar yang mengakibatkan nilainya melebihi 10%
dari kontrak awal)
c. Kontrak harga satuan lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan yang volume
pekerjaan sudah bisa dihitung secara tepat, misalnya pada pembangunan
gedung.
d. Kontrak harga satuan dimungkinkan adanya perubahan volume yang cukup
besar, sehingga tidak perlu dibatasi tambahan volumenya.
60. Hal-hal berikut ini adalah mekanisme dalam finalisasi dan penandatanganan
kontrak awal, kecuali:
a. Melakukan perubahan spesifikasi dan waktu berdasarkan negosiasi
sebelum kontrak ditandatangani
b. Bubuhkan paraf setiap halaman sebagai bukti pemahaman perjanjian
c. Buat rangkap sesuai kebutuhan
d. Susunan sesuai sistematika hierarki dokumen kontrak
KETERANGAN:
10