Anda di halaman 1dari 8

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH REMAJA DI

SMAN 101 JAKARTA BARAT

Adri Nora
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta
Jalan Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
adri.nora@esaunggul.ac.id

Menulis merupakan kegiatan kreatif yang sangat penting karena seseorang dapat dengan mudah
menyampaikan ide atau pendapatnya secara verbal ke khalayak. Tujuan menulis adalah untuk
merubah keyakinan pembaca, menanamkan pemahaman kepada pembaca, dan merangsang proses
berfikir kepada penulis. Suatu tulisan sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu, tulisan ilmiah dan tulisan
nonilmiah. Untuk menulis suatu karya tulis yang baik tidaklah mudah, bahkan sering dikatakan
pekerjaan yang sulit. Hal ini yang terjadi pada siswa di SMAN 101 Jakarta. Para siswanya mengeluh
karena tidak mampu membuat karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Sehingga, tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memberikan pelatihan penulisan kepada siswa SMAN 101 agar mereka dapat menulis
karya tulis yang baik dan benar. Metoda pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pelatihan selama
tiga bulan setiap hari kamis mulai dari jam 15.00 hingga pukul 16.30. Setiap pelatihan diberikan
materi yang berbeda-beda. Setelah diberikan materi, para siswa kemudian diberikan tugas untuk
membuat karya tulis ilmiah. Hasil yang didapatkan setelah mengadakan pelatihan penulisan ini
adalah para siswa sedikit demi sedikit mampu untuk membuat karya tulis yang baik dan benar.
Kemudian, munculnya kepercayaan diri pada para siswa untuk mulai mengikuti lomba-lomba karya
tulis. Kesimpulan dari pelaksanaan pelatihan menulis tersebut adalah adanya perubahan pandangan
dari para siswa tentang cara penulisan karya tulis ilmiah, dimana sebelumnya mereka tidak
mengetahui bagaimana membuat karya tulis yang baik dan benar. Setelah mengikuti kegiatan tersebut,
akhirnya mereka bias membuat karya tulis yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Selain itu,
para siswa juga mulai percaya diri untuk mengikuti lomba-lomba karya tulis ilmiah.
Kata Kunci : Menulis, Karya tulis ilmiah, Pelatihan penulisan
Pendahuluan sangat penting karena seseorang dapat dengan
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan mudah menyampaikan ide atau pendapatnya
seseorang untuk mengeluarkan ide, gagasan, secara verbal ke khalayak. Pada zaman
dan pendapat kepada khalayak, yaitu dengan globalisasi saat ini, adanya internet sangat
cara berbicara di depan umum atau dengan membantu untuk menyebarluaskan tulisan
menulis artikel dan mempulikasikannya. hingga ke seluruh dunia secara gratis. Hal ini
Namun, untuk dapat berbicara di depan umum, bertolak belakang dengan zaman sebelum ada
tidak semua orang memiliki kesempatan dan internet, dimana saat itu untuk membagikan
kecakapan untuk menyampaikan pendapatnya. suatu tulisan sangat sulit karena harus dicetak
Oleh karena itu, sarana lain yang dapat dalam surat kabar.
digunakan adalah dengan media tulisan. Pengertian menulis menurut Kamus
Menulis merupakan kegiatan kreatif yang Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
kegiatan yang melahirkan pikiran atau perasaan akurat. Sementara, tulisan nonilmiah adalah
dengan tulisan. Menurut pendapat para ahli, tulisan yang berkaitan dengan opini atau
menulis adalah proses berfikir yang dilakukan gagasan seseorang yang bersifat subjektif yang
secara berkesinambungan, mulai dari mencoba bergantung pada sudut pandang penulis.
menulis, hingga mengulas hasil tulisan kembali Tulisan ilmiah biasanya banyak ditulis oleh
(Abas, 2006). Pendapat lainnya, menulis juga para peneliti atau ahli dalam bidangnya
diartikan sebagai suatu tempat untuk masing-masing dan diterbitkan dalam suatu
menuangkan ide atau gagasan yang jurnal penelitian atau buku ajar. Sementara
menggunakan bahasa tulis sebagai media untuk tulisan nonilmiah biasanya dapat ditulis
penyampai (Tarigan, 1986). Pengertian oleh siapa saja dan dapat diterbitkan di koran,
menulis juga dideskripsikan oleh ahli lainnya majalah, dll.
yaitu sebagai kemampuan seseorang dalam Suatu tulisan yang baik biasanya dapat
mengeluarkan gagasan, perasaan, dan juga dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh
pemikiran-pemikirannya kepada orang atau pembacanya. Untuk membuat tulisan yang baik
pihak lain melalui media tulisan (Nurjamal bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan
dkk, 2011). bahkan sering dikatakan menjadi pekerjaan
Tujuan menulis adalah untuk merubah yang sangat sulit bagi kebanyakan orang. Hal
keyakinan pembaca, menanamkan pemahaman ini dapat terlihat dari fakta yang ada bahwa
kepada pembaca, merangsang proses berfikir Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara-
penulis, menghibur pembaca, dan memberikan negara lain dalam hal publikasi jurnal-jurnal
informasi kepada pembaca (Syafie’ie, 1988). penelitian internasional. Ketertinggalan ini
Menulis juga memiliki manfaat yang sangat sangat mungkin terjadi karena keterbatasan
banyak sekali, yaitu untuk: 1. Sarana untuk para peneliti dalam membahasakan hasil
mengeluarkan ide atau pendapat yang ada pada penelitian mereka dalam bentuk verbal. Fakta
alam bawah sadar manusia, 2. Sarana untuk lainnya adalah banyaknya kasus plagiarisme
memunculkan ide-ide baru, 3. Untuk melatih yang terjadi di Indonesia dan bahkan kasus ini
sifat objektif yang ada pada seseorang, 4. banyak menimpa para akademisi. Selain itu,
Menulis dapat membantu untuk memecahkan fakta menarik lainnya adalah hasil ujian harian
berbagai masalah, 5. Menulis akan membantu mengarang pada siswa kelas 4 SD di
seseorang agar menjadi aktif untuk mencari Yogyakarta memiliki nilai rata-rata 5,0
ilmu-ilmu yang baru (Widiastuti, 2013). (Khadarsih, 2012). Kemudian menurut Guru
Suatu bentuk tulisan dapat SMA 3 Bandung bahwa para siswa SMA 3
dikategorikan menjadi dua yaitu tulisan ilmiah Bandung, rata-rata masih kesulitan dalam
dan tulisan nonilmiah. Tulisan ilmiah adalah menulis karangan karena mereka tidak mampu
tulisan yang biasanya berkaitan dengan hasil untuk menyertakan data dan fakta secara
dari suatu penelitian yang bersifat faktual dan lengkap (Widowati, 2013). Dengan adanya
fakta-fakta tersebut memperlihatkan bahwa memiliki semangat kembali untuk melakukan
kemampuan menulis siswa-siswa di Indonesia penelitian dan menuliskan hasil-hasil penelitian
masih sangat kurang ditambah lagi dengan mereka dalam suatu karya ilmiah. Setelah itu,
minimnya pengetahuan para guru untuk diharapkan mereka mampu mengikuti lomba-
mengajarkan metoda pembuatan tulisan yang lomba karya tulis ilmiah dan mampu
baik kepada siswanya. memenangkan salah satu lomba tersebut.
SMA atau Sekolah Menengah Atas
biasanya memiliki pendidikan nonformal yaitu Metoda Pelaksanaan
suatu ekstrakurikuler. Salah satu Dengan adanya permasalahan tersebut, maka
ekstrakurikuler di SMAN 101 Jakarta Barat dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat
yang terkenal yaitu KIR (Karya Ilmiah dengan cara memberikan pelatihan penulisan
Remaja). Ekskul ini banyak melakukan karya tulis ilmiah kepada siswa SMAN 101
kegiatan-kegiatan penelitian. Setelah dilakukan Jakarta Barat. Kegiatan pelatihan ini dilakukan
kegiatan penelitian biasanya para siswa akan selama tiga bulan, yaitu setiap hari kamis jam
ditugaskan untuk mengikuti lomba-loba 15.00 hingga 16.30. Kegiatan pelatihan
penulisan karya ilmiah yang diadakan oleh penulisan ini dilakukan di SMAN 101 Jakarta,
SMA lainnya atau Perguruan Tinggi. Tujuan di ruang kelas dengan menggunakan computer
dari pelaksanaan lomba-lomba tersebut adalah dan LCD proyektor.
untuk meningkatkan minat para siswa dalam Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan
meneliti dan untuk melaporkan hasil penelitian memberikan materi-materi tentang karya tulis
mereka dalam suatu karya tulis ilmiah remaja. ilmiah. Materi yang pertama diberikan adalah
Masalah kemudian yang muncul adalah para tentang pengertian dari karya tulis lmiah dan
siswa ini tidak mampu untuk menuliskan hasil ruang lingkup dari karya tulis. Materi yang
penelitian mereka dalam suatu tulisan yang kedua adalah tentang bagian-bagian yang harus
baik. Para siswa biasanya hanya menuliskan ada pada karya tulis ilmiah dan urutan yang
hasil-hasil penelitian tanpa didukung dengan tepat dari bagian-bagian tersebut. Materi yang
teori yang jelas. Selain itu, tulisan mereka ketiga adalah kesalahan-kesalahan yang sering
bersifat repetitif, kurang logis, dan tidak terjadi dalam penulisan karya tulis. Materi
sistematis. Hal-hal tersebut membuat mereka yang keempat adalah tentang macam-macam
jarang memenangkan perlombaan karya tulis metoda penelitian yang dipakai dalam
ilmiah yang ada, sehingga memberikan penelitian. Materi yang terakhir adalah tentang
dampak yaitu mereka menjadi malas untuk pembuatan kuisioner yang baik.
melakukan penelitian. Setelah para siswa diberikan materi-
Oleh karena itu, diperlukan pelatihan materi tersebut, maka selanjutnya para siswa
penulisan karya tulis ilmiah dengan metoda diberikan tugas untuk membuat karya tulis
yang tepat kepada para siswa, sehingga mereka ilmiah dengan topik yang sesuai dengan
program kelas mereka. Apabila mereka dalam Gambar 2 Siswa mengikuti pelatihan
program IPA, maka karya tulisnya harus
bertemakan tentang science dan teknologi.
Sebaliknya, apabila mereka berada dalam
program IPS, maka karya tulis mereka harus
bertemakan tentang isu-isu sosial yang terjadi
di masyarakat. Karya tulish ilmiah yang telah
mereka buat, kemudian dibahas satu persatu
agar para siswa mengetahui kesalahan mereka
dan dapat menyempurnakan karya tulis
Gambar 3 Presentasi Materi Penelitian
mereka. Selain itu, para siswa juga ditugaskan
untuk membuat contoh kuisioner yang sesuai
dengan topik karya tulis mereka.
Hasil dan Pembahasan
Pengertian karya tulis atau makalah
menurut KBBI adalah tulisan resmi tentang
suatu pokok yang dimaksudkan untuk
dibacakan di muka umum dalam suatu
persidangan dan yang sering disusun untuk
diterbitkan. Pengertian lainnya adalah karya
tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan
hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan
tinggi. Karya tulis dibagi menjadi dua yaitu
karya tulis imiah dan karya tulis popular.
Gambar 1 Foto bersama setelah pelatihan Karya tulis ilmiah adalah suatu laporan
penulisan yang menjelaskan hasil dari suatu
penelitian dengan menggunakan bahasa yang
sesuai dengan bidang ilmu tertentu dan
memenuhi etika penelitian. Contoh dari karya
tulis ilmiah adalah skripsi, tesis, dan jurnal
penelitian. Sementara itu, karya tulis populer
adalah suatu laporan tulisan yang menjelaskan
suatu fakta atau gagasan seseorang dan ditulis
dengan menggunakan bahasa-bahasa populer
sehingga mudah dipahami oleh masyarakat
awam. Contoh dari karya tulis populer ini baku, jelas, tidak ambigu, serta menggunakan
adalah artikel, resensi, dan sinopsis. kata-kata ilmiah yang tepat sesuai dengan
Untuk membuat suatu karya tulis ilmiah bidangnya. Untuk dapat menulis dengan
yang baik, biasanya karya tulis ini harus bahasa yang baik dan tepat maka diperlukan
mengandung kaidah-kaidah tertentu yaitu: 1. pelatihan-pelatihan cara penulisan. Tidak
Bersifat logis yang berarti harus dapat hanya pelatihan menulis, para penulis juga
menjelaskan suatu permasalahan dengan tepat dituntut untuk membaca banyak referensi-
dan sesuai dengan teori-teori yang ada dalam referensi ilmiah lainnya sehingga karya
logika ilmu tersebut 2. Adanya unsur tulisnya menjadi lebih berbobot.
objektifitas, dimana data-data yang dilaporkan Dalam karya tulis ilmiah, terdapat etika
dalam karya tulis adalah hasil yang sebenarnya, penulisan yang harus dipatuhi, salah satunya
tidak mengarang 3. Harus sistematis, yaitu adalah penulisan rujukan. Semua rujukan yang
penyajian data dilakukan berkesinambungan diambil dari jurnal-jurnal penelitian maupun
dan runut 4. Harus andal, yaitu hasil pelaporan buku-buku, harus dimasukkan ke dalam daftar
telah teruji dan dapat dikaji ulang 5. pustaka. Jika tidak dimasukkan, maka penulis
Menggunakan bahasa yang baik dan benar tersebut melakukan plagiarisme. Plagiarisme
sesuai dengan bidang keilmuannya (LIPI, sendiri memiliki pengertian yaitu mengambil
2012). atau menulis gagasan atau ide orang lain tanpa
Karya tulis ilmiah memiliki banyak memberikan penghargaan kepada orang
manfaat bagi penulis maupun yang membaca. tersebut (LIPI, 2012). Plagiarisme sangat
Manfaat untuk penulis sendiri adalah dapat dilarang dalam penulisan karya tulis ilmiah dan
menjadi sarana pelatihan untuk menyampaikan apabila diketahui maka akan mendapatkan
hasil laporan penelitian dengan baik. sanksi yang berat. Di Indonesia sendiri, kasus
Kemudian dapat menjadi sarana pembuktian plagiarisme banyak terjadi di berbagai bidang.
bahwa penulis bukan hanya menikmati hasil Para akademisi dan penelitipun pernah
penelitian, tetapi juga mampu menghasilkan tersandung kasus ini dan mendapatkan sanksi
penelitian yang bermanfaat. Untuk pembaca, yang berat seperti dicabutnya gelar pendidikan
manfaat yang didapatkan adalah mengetahui yang telah didapatkannya dan dicap sebagai
penelitian-penelitian terbaru yang bermanfaat, plagiat. Tidak hanya di Indonesia, kasus
memperluas ilmu pengetahuan, dan plagiarisme juga banyak terjadi di luar negri.
memunculkan ide-ide penelitian yang baru. Oleh karena itu, para penulis harus berhati-hati
Untuk menuliskan suatu karya tulis dan teliti dalam menuliskan karya tulisnya agar
ilmiah tidaklah mudah karena karya tulis tidak dicap sebagai plagiat.
tersebut akan dibaca oleh banyak orang dan Sistematika karya tulis ilmiah biasanya
berbagai kalangan masyarakat sehingga berbeda-beda, tergantung pada ketentuan yang
penulisannya harus menggunakan bahasa yang diberikan. Namun, pada dasarnya sistematika
karya tulis ilmiah tersebut memuat bagian- guru yang ada kurang mampu memberikan
bagian yang sama, seperti terdapat abstrak, arahan yang tepat untuk menulis karya tulis.
pendahuluan, tinjauan pustaka, metoda Kekurangan para guru ini sangat mungkin
penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan, terjadi apabila guru-guru tersebut jarang
serta daftar pustaka. Pada bagian abstrak mengasah kemampuan menulis mereka. Selain
mengandung ringkasan dari karya tulis itu, kemungkinan besar lainnya adalah para
tersebut, mulai dari pendahuluan hingga hasil guru malas untuk mengkoreksi karya tulis
dan pembahasan. Kemudian, pada bagian mereka sehingga para siswa percaya bahwa
pendahuluan biasanya terdiri dari latar karya tulis tersebut baik dan benar.
belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, Masalah lainnya yang sangat fatal
dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. terjadi adalah metoda penelitian yang mereka
Pada bagian tinjauan pustaka, biasanya akan gunakan tidak sesuai dengan judul penelitian
dijelaskan tentang teori-teori atau penelitian- mereka. Metoda penelitian yang mereka
penelitian yang telah dilakukan untuk gunakan tidak valid sehingga hasil
mendukung penelitian tersebut. Dalam metoda penelitiannya tidak dapat
penelitian, penulis akan menulis metoda apa dipertanggungjawbakan. Contohnya adalah
saja yang digunakan dalam penelitian. Bagian salah satu karya tulis ilmiah mereka yang
hasil dan pembahasan akan menerangkan berjudul pemanfaatan daun saga sebagai obat
tentang hasil penelitian dan membahas makna batuk, dimana metoda penelitian yang mereka
dari penemuan penelitian tersebut. Bagian yang lakukan hanya dengan meminta beberapa orang
terakhir adalah daftar pustaka dimana bagian yang sedang batuk untuk meminum ekstrak
ini berisi tentang semua rujukan yang kita daun saga dan melihat perkembangan kondisi
gunakan dalam penulisan karya tulis. Untuk kesehatan orang tersebut setelah meminum
penulisan daftar pustaka biasanya juga diatur ekstrak daun tersebut. Hasil penelitian yang
dalam pedoman penulisan, sehingga penulis mereka laporkan hanya berupa pernyataan
harus mengikuti ketentuan yang ada. bahwa orang tersebut telah berkurang batuknya
Sebelum diberikan pelatihan penulisan setelah tiga hari meminum ekstrak daun
tersebut, para siswa SMAN 101 Jakarta tersebut. Hasil penelitian tersebut tidak dapat
mengeluhkan bahwa mereka sulit untuk diukur, karena hanya dengan melihat apakah
membuat karya tulis ilmiah yang baik. orang tersebut telah berkurang batuknya,
Kesulitan yang para siswa rasakan tampak jelas padahal sudut pandang setiap orang dalam
dari karya tulis yang mereka buat, dimana kesembuhan berbeda-beda. Kemudian pada
karya tulis tersebut tidak sistematis, tidak logis, bagian tinjauan pustaka, mereka tidak
bahasanya sulit dipahami dan ambigu, serta mencatumkan teori-teori atau penelitian
kalimat-kalimatnya juga selalu di ulang. sebelumnya yang dapat mendukung hipotesis
Kesulitan-kesulitan tersebut terjadi karena para mereka, sehingga dapat menyebabkan para
pembaca kemungkinan besar tidak akan yang digunakan tidak di ulang-ulang. Mereka
percaya dengan penelitian tersebut. juga telah mampu mencantumkan teori-teori
Pada saat pelatihan, diberikan lima atau fakta-fakta yang dapat mendukung
materi utama. Tujuan pada materi yang penelitian mereka. Setelah itu, mereka mulai
pertama adalah untuk mengenalkan kepada dapat memikirkan metoda yang tepat untuk
siswa apa arti karya tulis ilmiah yang digunakan dalam penelitian mereka. Hal yang
sebenarnya dan tujuan pembuatan karya tulis paling penting adalah mereka mulai memiliki
ilmiah. Materi kedua yang diberikan bertujuan kepercayaan diri lagi untuk mengikuti lomba-
untuk memberitahukan kepada siswa bagian- lomba karya tulis ilmiah.
bagian apa yang penting untuk dijelaskan dan
bagian mana yang tidak penting untuk Kesimpulan
dijelaskan. Materi ketiga ini bertujuan untuk Telah dilakukan kegiatan pengabdian
menginformasikan kepada siswa etika seperti masyarakat di SMAN 101 Jakarta dengan
apa yang harus dipatuhi oleh para penulis memberikan pelatihan penulisan karya tulis
ketika membuat karya tulis ilmiah dan sanksi ilmiah kepada para siswa. Dengan diadakannya
apa yang akan didapatkan jika melanggar etika pelatihan penulisan karya tulis ilmiah dapat
penulisan tersebut. Materi keempat diberikan mengubah cara pandang siswa dalam menulis
bertujuan agar para siswa mengerti metoda karya tulis ilmiah, sehingga mereka sedikit
penelitian yang valid dan dapat demi sedikit mampu membuat karya tulis
dipertanggungjawabkan hasilnya. Kemudian, ilmiah yang baik dan benar. Selain itu,
materi terakhir yang diberikan bertujuan agar tumbuhnya rasa kepercayaan diri pada setiap
para siswa yang ingin membuat kuisioner dapat siswa untuk mengikuti lomba-lomba karya tulis
membuat kuisioner yang benar dan tepat ilmiah.
sasarannya.
Setelah selesai dilakukan pelatihan Daftar Pustaka
tersebut, kemudian para siswa ditugaskan Abas, Saleh, Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk membuat karya tulis secara berkelompok yang Aktif di Sekolah Dasar, Depdiknas,
Jakarta, 2006.
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Setelah mendapatkan pelatihan tersebut, dapat Khadarsiah, A.L., Upaya Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi
terlihat bahwa mereka sedikit demi sedikit dengan Media Gambar Seri pada Mata
mampu membuat karya tulis ilmiah yang Pelajaran Bahasa Indoesia Kelas IV MI AL-
Ihsan Medari Sleman Yogyakarta Tahun
sesuai dengan kaidah yang ada. Hal ini dapat
Ajaran 2011/2012, Digilib UIN, Yogyakarta,
terlihat dari sistematika penulisan karya tulis 2012.
yang menjadi runut dan logis. Kemudian, LIPI, Pedoman Karya Tulis Ilmiah, LIPI,
mereka juga mampu menulis dengan bahasa Jakarta, 2012.
Indonesia yang baik dan benar, serta kalimat
Nurjamal, D., Sumirat, W., Darwis, R.,
Terampil Berbahasa Menyusun Karya Tulis
Akademik, Memancu Acara, dan Menulis
Surat, Alfabeta, Bandung, 2011.
Syafie’ie, Imam, Retorika dalam Menulis,
P2LPTK Depdikbud, Jakarta, 1988.
Tarigan, Henry, G., Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa, Penerbit Angkasa,
Bandung, 1986.
Widiastuti, Windi, Meningkatkan Kemampuan
Membaca dan Menulis Narasi dengan
Penerapan Model Pembelajaran Koperatif
Tipe Think-Pair-Share, Repositori UPI,
Bandung, 2013.
Widowati, Rafina, Peningkatan Kemampuan
Menulis Karangan Argumentasi Melalui
Pemanfaatan Media Artikel Opini Surat
Kabar, Repositori UPI, Bandung, 2013.

Anda mungkin juga menyukai