Anda di halaman 1dari 116

CONFIDENTIAL

3.3 Dewan Komisaris


KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN PRACTICE DAN REKOMENDASI TINGKAT
% BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)


III DEWAN KOMISARIS 35,000 69,30% 24,256
13 Dewan Komisaris melaksanakan Program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan 1,348 55% 0,746
41 Dewan Komisaris yang baru diangkat Pada tahun 2019 tidak terdapat Program Pengenalan untuk anggota 0,674 39% 0,265
mengikuti program pengenalan yang perubahan anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris yang baru mengacu
diselenggarakan oleh Perusahaan sehingga Perusahaan tidak mengadakan pada:
program pengenalan. Berdasarkan review 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
dokumen, dalam hal terdapat Komisaris Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
baru, pemberian program pengenalan 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
dilakukan oleh Komisaris Utama. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-01/MBU/2011
Praktiknya, pada saat pengangkatan tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Komisaris baru pada tahun 2017, Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Perusahaan tidak melakukan program yang Baik (GCG) pada BUMN.
pengenalan pada Komisaris tersebut. Pasal 43
a. Ayat (1) Kepada anggota Dewan
Ketentuan terkait Program Pengenalan Komisaris/Dewan Pengawas,
bagi anggota Dewan Komisaris yang baru dan anggota Direksi yang
diangkat diatur dalam Board Manual. diangkat untuk pertama kalinya
wajib diberikan program
pengenalan mengenai BUMN
yang bersangkutan.
b. Ayat (2) Tanggung jawab untuk
mengadakan program
pengenalan berada pada
Sekretaris Perusahaan atau
siapapun yang menjalankan
fungsi sebagai Sekretaris
Perusahaan.
c. Ayat (3) Program pengenalan

3.3 Dewan Komisaris 176


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
meliputi:
1) Pelaksanaan prinsip GCG
oleh BUMN.
a) Gambaran mengenai
BUMN berkaitan
dengan tujuan, sifat dan
lingkup kegiatan, kinerja
keuangan dan operasi,
strategi, rencana usaha
jangka pendek dan
jangka panjang, posisi
kompetitif, risiko dan
masalah-masalah
strategis lainnya.
b) Keterangan berkaitan
dengan kewenangan
yang didelegasikan,
audit internal dan
eksternal, sistem dan
kebijakan pengendalian
internal, termasuk
komite audit.
c) Keterangan mengenai
tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris,
dan Direksi serta hal-hal
yang tidak
diperbolehkan.
d. Ayat (4) Program pengenalan
BUMN dapat berupa
presentasi, pertemuan,
kunjungan ke Perusahaan dan

3.3 Dewan Komisaris 177


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
pengkajian dokumen atau
program lainnya yang dianggap
sesuai dengan BUMN dimana
program tersebut dilaksanakan.

2. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka
5.2.1 Program Pengenalan Dewan
Komisaris
Agar Dewan Komisaris Perseroan
selalu dapat bekerja selaras dengan
Organ Perseroan lainnya, maka bagi
Komisaris Utama bertanggung
jawab atas pelaksanaan program
pengenalan bagi anggota Dewan
Komisaris yang baru diangkat,
sekurang-kurangnya mencakup:
a. Pelaksanaan good corporate
governance oleh Perseroan.
b. Gambaran mengenai Perseroan
berkaitan dengan tujuan, sifat,
lingkup kegiatan, kinerja
keuangan dan operasi, strategi,
rencana usaha jangka pendek
dan jangka panjang, posisi
kompetitif, resiko dan berbagai
masalah strategis lainnya.
c. Keterangan berkaitan dengan
kewenangan yang
didelegasikan, audit internal
dan eksternal, sistem dan
kebijakan pengendalian

3.3 Dewan Komisaris 178


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
internal, termasuk Komite
Audit.
d. Keterangan mengenai tugas dan
tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi serta
Anggaran Dasar.

Rekomendasi:

Menyesuaikan Board Manual terkait


Penanggung Jawab Program Pengenalan
untuk anggota baru Dewan Komisaris.

42 Dewan Komisaris melaksanakan Dewan Komisaris telah melaksanakan Dewan Komisaris melaksanakan program 0,674 71% 0,481
program pelatihan dalam rangka program pelatihan dalam rangka pelatihan dalam rangka meningkatkan
meningkatkan kompetensi anggota meningkatkan kompetensi anggota kompetensi anggota Dewan Komisaris
Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Dewan Komisaris. sesuai kebutuhan mengacu pada Board
Manual BAB V Dewan Komisaris, Angka
Ketentuan terkait program pelatihan bagi 5.2.2 Program Pembelajaran
anggota Dewan Komisaris telah diatur Berkelanjutan
dalam Board Manual. 1. Selama melaksanakan tugas, setiap
anggota Dewan Komisaris mengikuti
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) program pembelajaran
Dewan Komisaris Tahun 2019 telah berkelanjutan yang telah ditetapkan.
mencantumkan mengenai Program 2. Setiap anggota Dewan Komisaris
Pengembangan Dewan Komisaris, dapat menentukan program
meliputi: pelatihan dan atau seminar yang
1. Diklat dalam negeri dalam bentuk ingin diikutinya.
short course, seminar, workshop, dan 3. Dewan Komisaris menyusun rencana
lainnya yang berkaitan dengan peran tahunan, program dan proses
Dewan Komisaris di bidang investasi, pembahasannya menjadi agenda

3.3 Dewan Komisaris 179


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
GCG, manajemen risiko, SDM dan rapat Dewan Komisaris.
investasi. 4. Setiap anggota Dewan Komisaris
2. Studi banding ke luar negeri (apabila yang telah selesai mengikuti suatu
dipandang perlu) untuk mengetahui pelatihan dan atau seminar,
perkembangan bisnis pengelolaan diwajibkan untuk mempresentasikan
investasi, dan peningkatan pelayanan, materi pelatihan dan atau seminar
dinamika industri perusahaan serta yang diterima tersebut kepada
penerapan GCG. anggota Dewan Komisaris yang lain.

Pada tahun 2019, Komisaris telah


mengikuti program pelatihan/ Rekomendasi:
pembelajaran yaitu Expand Leadership
Program For BOD/BOC yang Menyusun laporan tentang hasil
diselenggarakan oleh CLDI pada tanggal 28 pelatihan yang telah dijalani anggota
– 29 November 2019. Namun belum Dewan Komisaris.
terdapat laporan atas keikutsertaan
Komisaris dalam program
pelatihan/pembelajaran tersebut.

14 Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-
2,127 62% 1,322
faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
43 Dewan Komisaris memiliki kebijakan Dewan Komisaris telah memiliki kebijakan Dewan Komisaris dalam melakukan 0,648 46% 0,301
dan melaksanakan pembagian tugas dan melaksanakan pembagian tugas pembagian tugas mengacu pada:
diantara anggota Dewan Komisaris. diantara anggota Dewan Komisaris. 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Ketentuan yang mengatur tentang 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
kewajiban Dewan Komisaris untuk Peraturan Menteri Negara BUMN
melakukan pembagian tugas diantara Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
anggota Dewan Komisaris telah diatur 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
dalam AD Perusahaan dan Board Manual. Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG) pada BUMN.

3.3 Dewan Komisaris 180


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Praktiknya, Perusahaan hanya memiliki 1 Pasal 12 ayat (4) yaitu Dewan
(satu) orang Komisaris sehingga tidak Komisaris/Dewan Pengawas,
dilakukan pembagian tugas diantara membuat pembagian tugas yang
anggota Dewan Komisaris. diatur oleh mereka sendiri.

Berdasarkan review dokumen, Sdr. 2. AD Perusahaan


Sulaiman Daud selaku Komisaris tidak Pasal 14 ayat (24) Anggota Dewan
menjabat baik sebagai Ketua/Wakil/ Komisaris diberikan honorarium dan
anggota Komite Audit. tunjangan/fasilitas termasuk
santunan purna jabatan yang jenis
dan jumlahnya ditetapkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham
dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Pembagian kerja
diantara para Anggota Dewan
Komisaris diatur oleh mereka
sendiri dan untuk kelancaran
tugasnya Dewan Komisaris dapat
dibantu oleh Sekretaris Dewan
Komisaris dan Komite Dewan
Komisaris yang diangkat dan
diberhentikan oleh Dewan
Komisaris atas beban Perseroan.

3. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.1.2
Komposisi Dewan Komisaris, Dewan
Komisaris terdiri dari seorang
Anggota Dewan Komisaris atau
lebih. Apabila diangkat lebih dari 1
(satu) orang, maka seorang

3.3 Dewan Komisaris 181


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
diantaranya diangkat sebagai
Komisaris Utama. Pembagian kerja
diantara para Anggota Dewan
Komisaris diatur oleh mereka
sendiri dan untuk kelancaran
tugasnya Dewan Komisaris dapat
dibantu oleh seorang Sekretaris
Dewan Komisaris dan Komite
Dewan Komisaris yang diangkat
dan diberhentikan oleh Dewan
Komisaris atas beban Perseroan.

Rekomendasi:

Mengkaji keperluan pengangkatan


Wakil Ketua Komite dibawah Dewan
Komisaris.

44 Dewan Komisaris menetapkan Mekanisme pengambilan keputusan Mekanisme pengambilan keputusan 0,493 54% 0,264
mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris belum sepenuhnya diatur dilakukan melalui rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dalam AD Perusahaan dan Board Manual. sesuai dengan:
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Pada umumnya semua keputusan Rapat 2003 tentang BUMN
Dewan Komisaris harus berdasarkan itikad Pasal 28 ayat (2) yaitu komposisi
baik, pertimbangan rasional dan telah Komisaris harus ditetapkan
melalui investigasi mendalam terhadap sedemikian rupa sehingga
berbagai hal yang relevan, informasi yang memungkinkan pengambilan
cukup dan bebas dari benturan keputusan dapat dilakukan secara
kepentingan serta dibuat secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat
independen oleh masing-masing Anggota bertindak secara independen.
Dewan Komisaris.

3.3 Dewan Komisaris 182


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
2. Pedoman Umum GCG KNKG Tahun
Dalam Anggaran Dasar maupun Board 2006
Manual mengatur keputusan Rapat Bab III huruf C Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diambil berdasarkan poin (1) menyatakan bahwa
musyawarah untuk mufakat. Jika Komposisi Dewan Komisaris harus
keputusan berdasarkan musyawarah untuk memungkinkan pengambilan
mufakat tidak tercapai, maka keputusan keputusan secara efektif, tepat dan
rapat Dewan Komisaris diambil dengan cepat, serta dapat bertindak
suara terbanyak biasa. Keputusan dapat independen.
pula diambil di luar rapat Dewan Komisaris
sepanjang seluruh anggota Dewan 3. AD Perusahaan
Komisaris setuju tentang cara dan materi Pasal 11 ayat (10), Apabila dalam
yang diputuskan. waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya permohonan atau
Dalam Board Manual mengatur mengenai penjelasan dokumen secara lengkap
tingkat kesegeraan pengambilan keputusan dari Direksi, Dewan Komisaris tidak
atas usulan Direksi yaitu apabila dalam memberikan keputusan
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak sebagaimana dimaksud pada ayat 8
diterimanya permohonan atau penjelasan Pasal ini, maka Dewan Komisaris
dan dokumen secara lengkap dari Direksi, dianggap menyetujui usulan Direksi
Dewan Komisaris tidak memberikan
keputusan, maka Dewan Komisaris 4. Board Manual
dianggap menyetujui usulan Direksi. Persetujuan Dewan Komisaris atas
rencana Direksi untuk melaksanakan
Berdasarkan review dokumen, belum kegiatan-kegiatan diatas setelah
terdapat ketentuan mengenai standar Direksi menyampaikan permohonan
waktu tingkat kesegeraan pengambilan persetujuan usulan kegiatan kepada
keputusan persetujuan terhadap usulan Dewan Komisaris yang disertai
Direksi. Pengambilan keputusan Dewan dokumen dan penjelasan secara
Komisaris dilakukan sesuai dengan standar mencukupi.
waktu yang ditetapkan sejak usulan Syarat kecukupan sebagaimana
tindakan disampaikan dalam Rapat Dewan dimaksud di atas yaitu minimal

3.3 Dewan Komisaris 183


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Komisaris dan/atau Rapat Dewan menyertakan hasil kajian
Komisaris-Direksi atau secara tertulis untuk usaha/bisnis, hasil kajian hukum dan
keputusan sirkuler; Tingkat kesegeraan hasil kajian resiko terkait dengan
berkisar 7 hari (baik) dan sampai dengan rencana Direksi untuk melaksanakan
14 hari (cukup). kegiatan-kegiatan tersebut.
Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh)
Selain itu belum terdapat juga ketentuan hari sejak diterimanya permohonan
mengenai tingkat kesegeraan untuk atau penjelasan dan dokumen
mengkomunikasikan keputusan Dewan secara lengkap dari Direksi, Dewan
Komisaris kepada Direksi, maksimal 7 hari Komisaris tidak memberikan
sejak disahkan/ditandatangani. keputusan, maka Dewan Komisaris
dianggap menyetujui usulan Direksi.

Rekomendasi:

Melengkapi Board Manual terkait:


1. Tingkat kesegeraan pengambilan
keputusan persetujuan terhadap
usulan Direksi, sejak usulan
tindakan disampaikan dalam Rapat
Dewan Komisaris atau secara
tertulis untuk keputusan sirkuler,
dengan tingkat kesegeraan berkisar
7 (tujuh) hari (baik) dan sampai
dengan 14 (empat belas) hari
(cukup).
2. Tingkat kesegeraan untuk
mengkomunikasikan keputusan
Dewan Komisaris kepada Direksi,
maksimal 7 (tujuh) hari sejak
disahkan/ditandatangani.

3.3 Dewan Komisaris 184


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)

45 Dewan Komisaris menyusun rencana Dewan Komisaris telah menyusun Tanggung jawab dan kewajiban Dewan 0,493 54% 0,264
kerja setiap tahun yang memuat Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris untuk menyusun program
sasaran/target yang ingin dicapai dan Komisaris PT PLNSC Tahun 2019. kerja tahunan dan target kinerja setiap
melaporkan secara tertulis kepada tahun serta memberikan laporan tentang
RUPS Ketentuan mengenai penyusunan rencana tugas pengawasan yang telah dilakukan
kerja dan anggaran Dewan Komisaris selama tahun buku tertentu kepada
tersebut tercantum dalam AD Perusahaan RUPS sesuai dengan:
dan Board Manual. 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Dewan Komisaris telah menyusun 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Peraturan Menteri Negara BUMN
Komisaris PT PLNSC Tahun 2019 yang Nomor: PER-01/MBU/2011
ditetapkan dan ditandatangani oleh tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Dewan Komisaris PT PLNSC pada tanggal Penerapan Tata Kelola Perusahaan
19 Januari 2019. yang Baik (GCG) pada BUMN.
Pasal 12
Sampai dengan assessment ini dilakukan, a. Ayat (5), Dewan Komisaris, wajib
belum terdapat dokumentasi pembahasan menyusun rencana kerja dan
Dewan Komisaris melalui Rapat Dewan anggaran tahunan Dewan
Komisaris mengenai penyusunan rencana Komisaris, yang merupakan
kerja dan anggaran tahunan Dewan bagian yang tak terpisahkan dari
Komisaris. RKAP.
b. Ayat (6), Dewan Komisaris wajib
Rencana Kerja dan Anggaran Dewan menyampaikan laporan tentang
Komisaris PT PLNSC Tahun 2019 telah tugas pengawasan yang telah
memuat tugas dan tanggung jawab atas dilakukan selama tahun buku
fungsi pengawasan untuk tahun berjalan. yang baru lampau kepada RUPS
Adapun Rencana Kerja dan Anggaran
Dewan Komisaris PT PLNSC Tahun 2019,
adalah sebagai berikut: 2. Pedoman Umum GCG KNKG Tahun
1. Pendahuluan 2006

3.3 Dewan Komisaris 185


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
a. Maksud dan Tujuan Bab III huruf C Dewan Komisaris
b. Landasan Hukum Dewan poin 3.5 menyatakan bahwa Dewan
Komisaris Komisaris harus memiliki tata tertib
c. Dasar Pengangkatan Dewan dan pedoman kerja (charter)
Komisaris sehingga pelaksanaan tugasnya
d. Tugas, Kewenangan, dan dapat terarah dan efektif serta
Kewajiban Dewan Komisaris dapat digunakan sebagai salah satu
2. Program Kerja Dewan Komisaris alat penilaian kinerja mereka.
Tahun 2019
3. Anggaran Kegiatan Dewan Komisaris 3. AD Perusahaan
Tahun 2019 Pasal 17 ayat (1.d), Direksi wajib
menyusun Rencana Kerja dan
Selain itu, didalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk
Anggaran Dewan Komisaris PT PLNSC setiap tahun buku, yang sekurang-
Tahun 2019 terdapat Indikator Pencapaian kurangnya memuat Program Kerja
Kinerja Tahun 2019 Key Performance Dewan Komisaris.
Indicators (KPI) Dewan Komisaris PT PLNSC
yang memuat indikator, uraian, output, 4. Board Manual
target KPI, dan bobot. BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.4.2
huruf b), dan huruf c).
Berdasarkan review dokumen, belum
terdapat penyampaian Rencana Kerja dan
Anggaran Dewan Komisaris PT PLNSC Rekomendasi:
Tahun 2019 kepada Direksi untuk
dimasukan sebagian bagian dari RKAP 1. Menyusun Rencana Kerja dan
Tahun 2019. Anggaran Dewan Komisaris yang
dihasilkan dari pembahasan/rapat
Sampai dengan assessment ini dilakukan, Dewan Komisaris serta melibatkan
belum terdapat dokumentasi penyampaian perangkat Dewan Komisaris.
Rencana Kerja dan Anggaran Dewan
Komisaris PT PLNSC Tahun 2019 kepada 2. Memastikan Recana Kerja dan
Pemegang Saham untuk mendapatkan Anggaran Dewan Komisaris

3.3 Dewan Komisaris 186


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
pengesahan. menjadi bagian dari RKAP untuk
disampaikan kepada RUPS untuk
Rencana Kerja dan Anggaran Dewan mendapatkan pengesahan.
Komisaris PT PLNSC Tahun 2019 belum
tercantum dalam RKAP yang
pengesahannya dilakukan pada saat Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
berdasarkan Risalah RUPS PT PLNSC
tanggal 28 Januari 2019.

46 Dewan Komisaris mendapatkan akses Dalam melaksanakan tugas dan tanggung Dewan Komisaris mendapatkan akses 0,493 100% 0,493
informasi Perusahaan sesuai jawabnya, Dewan Komisaris memperoleh informasi Perusahaan sesuai
kewenangannya akses informasi baik dalam bentuk kewenangannya mengacu pada:
penjelasan Direksi atas segala 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
permasalahan menyangkut pengelolaan Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Perusahaan dalam Rapat Dewan 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Komisaris – Direksi, melihat dokumen Peraturan Menteri Negara BUMN
Perusahaan serta mengetahui kebijakan Nomor: PER-01/MBU/2011
dan tindakan yang akan dan telah tanggal 1 Agustus 2011 tentang
dilakukan oleh Direksi. Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) pada BUMN
Pengaturan mengenai Dewan Komisaris Pasal 16 Direksi wajib memastikan
mendapatkan akses informasi Perusahaan agar informasi mengenai BUMN
sesuai kewenangannya tercantum dalam dapat diperoleh Dewan Komisaris/,
AD Perusahaan dan Board Manual. secara tepat waktu, terukur dan
lengkap.
Dewan Komisaris tidak mengalami kendala
yang berarti dalam mengakses informasi 2. Pedoman Umum GCG KNKG 2006
Perusahaan. Bab IV huruf C Dewan Komisaris

3. AD Perusahaan
a. Pasal 15 Ayat (2) huruf a

3.3 Dewan Komisaris 187


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Dewan Komisaris berwenang
untuk:
1) Angka 1), Memeriksa
buku-buku, surat-surat,
serta dokumen-dokumen
lainnya, memeriksa kas
untuk keperluan verifikasi
dan lain-lain surat
berharga dan memeriksa
kekayaan Perseroan.
2) Angka 2), Memasuki
pekarangan, gedung, dan
kantor yang dipergunakan
oleh Perseroan.
3) Angka 3), Meminta
penjelasan dari Direksi
dan/atau pejabat lainnya
mengenai segala
persoalan yang
menyangkut pengelolaan
Perseroan.
4) Angka 4), Mengetahui
segala kebijakan dan
tindakan yang telah dan
akan dijalankan oleh
Direksi.
5) Angka 5), Meminta Direksi
dan/atau pejabat lainnya
dibawah Direksi dengan
sepengetahuan Direksi
untuk menghadiri rapat
Dewan Komisaris.

3.3 Dewan Komisaris 188


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
6) Angka 11), Menghadiri
rapat Direksi dan
memberikan pandangan-
pandangan terhadap hal-
hal yang dibicarakan.
7) Angka 12), Melaksanakan
kewenangan pengawasan
lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan
peraturan perundang-
undangan, anggaran dasar,
dan/atau keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
b. Pasal 19 Pelaporan

4. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.5
Hak Dewan Komisaris
a. Poin a), Memperoleh akses
atas informasi Perseroan
secara tepat waktu dan
lengkap.
b. Poin b), Meminta penjelasan
tentang segala hal yang
ditanyakan kepada Direksi
mengenai segala persoalan
yang menyangkut pengelolaan
Perseroan.

15 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi 2,904 57% 1,659
47 Dewan Komisaris memberikan Dewan Komisaris belum memberikan Dewan Komisaris dalam menyetujui RJPP 1,296 57% 0,741

3.3 Dewan Komisaris 189


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
persetujuan atas rancangan RJPP yang persetujuan atas rancangan RJPP yang mengacu pada:
disampaikan oleh Direksi disampaikan oleh Direksi. 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2003 tentang BUMN
Kebijakan mengenai mekanisme Pasal 21 ayat (2) yaitu rancangan
pemberian persetujuan/tanggapan/ rencana jangka panjang yang telah
pendapat Dewan Komisaris terhadap ditandatangani bersama dengan
rancangan RJPP yang disampaikan oleh Komisaris disampaikan kepada RUPS
Direksi terdapat dalam AD Perusahaan, untuk mendapatkan pengesahan.
GCG Code, dan Board Manual.
2. Peraturan Menteri Negara BUMN
Rencana kerja terkait Persetujuan atas Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
rancangan RJPP tersebut tercantum dalam 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Rencana Kerja Dewan Komisaris Tahun Peraturan Menteri Negara BUMN
2019. Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Berdasarkan konfirmasi, Dewan Komisaris Tata Kelola Perusahaan yang Baik
belum melakukan telaahan, memberikan (GCG) pada BUMN
pendapat dan saran maupun memberikan Pasal 20 ayat (3) Dewan
persetujuan terhadap Rancangan RJPP Komisaris/Dewan Pengawas
karena saat ini RJPP masih dalam proses mengkaji dan memberikan pendapat
penyusunan dengan Konsultan mengenai RJP yang disiapkan Direksi
Independen. sebelum ditandatangani bersama.

3. Pedoman Umum GCG KNKG Tahun


2006
Bab IV huruf B Dewan Komisaris dan
Direksi poin 2.1 Sesuai dengan visi,
misi dan nilai-nilai perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi perlu
bersama-sama menyepakati rencana
jangka panjang, strategi, maupun
rencana kerja dan anggaran

3.3 Dewan Komisaris 190


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
tahunan.

4. AD Perusahaan
a. Pasal 11 Ayat (2) huruf b angka
2) Direksi berkewajiban untuk
menyiapkan pada waktunya
Rencana Jangka Panjang (RJP)
Perseroan, Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP),
dan perubahannya serta
menyampaikannya kepada
Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham untuk
mendapatkan pengesahan
Rapat Umum Pemegang
Saham.
b. Pasal 15 Ayat (2) huruf b Dewan
Komisaris berkewajiban untuk:
1) angka 2), Meneliti dan
menelaah serta
menandatangani Rencana
Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan
Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan
(RKAP) yang disiapkan
oleh Direksi sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar
ini.
2) Angka 3), Memberikan
pendapat dan saran
kepada Rapat Umum

3.3 Dewan Komisaris 191


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Pemegang Saham
mengenai RJPP dan RKAP
Perusahaan mengenai
alasan Dewan Komisaris
menandatangani RJP dan
RKAP.

5. GCG Code
a. Bab II poin 2.2.3 huruf f angka
3) b) Direksi berkewajiban
Menyiapkan RJPP yang
merupakan rencana strategis
yang memuat sasaran dan
tujuan Perseroan yang hendak
dicapai dalam jangka waktu 5
(lima) tahun,
menandatanganinya bersama
dengan Komisaris, dan
menyampaikannya kepada
RUPS untuk mendapat
pengesahan.
b. Bab III poin 3.1.2 Penyusunan
dan Pengesahan RJPP
1) huruf b Direksi diwajibkan
mengirimkan rancangan
RJPP kepada Dewan
Komisaris dalam waktu
150 (seratus lima puluh)
hari sebelum berakhirnya
RJPP. Dewan Komisaris
mengkaji dan
memberikan pendapat

3.3 Dewan Komisaris 192


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
mengenai RJPP yang
disiapkan Direksi,
selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari sejak
diterima Dewan Komisaris
dari Direksi. Direksi
menyampaikan perbaikan
(apabila ada) sesuai hasil
kajian dan pendapat
Dewan Komisaris paling
lambat 30 (tiga puluh) hari
sejak diterima Direksi.
2) Huruf c, Dewan Komisaris
memberikan persetujuan
terhadap rancangan RJPP
selambat-lambatnya
dalam waktu 65 (enam
puluh lima) hari sebelum
berakhirnya RJPP.
Rancangan RJPP yang
telah dikaji dan diberikan
pendapat oleh Dewan
Komisaris serta disepakati
Direksi dan Dewan
Komisaris selanjutnya
ditandatangani bersama.
3) Huruf d, Direksi wajib
menyampaikan rancangan
RJPP periode berikutnya
dalam waktu 60 (enam
puluh) hari sebelum
berakhirnya RJPP kepada

3.3 Dewan Komisaris 193


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
RUPS. Rancangan RJPP
yang telah ditandatangani
bersama Direksi dan
Dewan Komisaris
disampaikan kepada RUPS
untuk mendapatkan
pengesahan.
4) Huruf e, jika dalam waktu
60 (enam puluh) hari
RUPS belum memberikan
pengesahan, maka
Rancangan RJPP tersebut
dianggap telah mendapat
pengesahan.

5) Board Manual
Angka 5.4.2 Dewan Komisaris
berkewajiban untuk:
a. Huruf b), Meneliti dan
menelaah serta
menandatangani Rencana
Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP) dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP)
yang disiapkan oleh Direksi
sesuai dengan Anggaran Dasar
ini.
b. Huruf c), Memberikan
pendapat dan saran kepada
RUPS mengenai RJPP dan RKAP
Perusahaan mengenai alasan
Dewan Komisaris

3.3 Dewan Komisaris 194


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
menandatangani RJP dan RKAP.

Rekomendasi:

1. Memastikan Dewan Komisaris


melakukan telaah terhadap
rancangan RJPP yang akan
disampaikan oleh Direksi.

2. Memastikan Dewan Komisaris


memberikan pendapat dan saran
terhadap rancangan RJPP dan
disampaikan kepada RUPS untuk
bahan pertimbangan keputusan
RUPS.

48 Dewan Komisaris memberikan Dewan Komisaris belum memberikan Dewan Komisaris dalam menyetujui 1,608 57% 0,919
persetujuan atas rancangan RKAP yang persetujuan atas rancangan RKAP yang RKAP mengacu pada:
disampaikan oleh Direksi disampaikan oleh Direksi sesuai dengan 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
ketentuan Anggaran Dasar. 2003 tentang BUMN
Pasal 21 Ayat (2) yaitu rancangan
Pengaturan mengenai pemberian rencana jangka panjang yang telah
persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan ditandatangani bersama dengan
Komisaris atas RKAP terdapat dalam AD Komisaris disampaikan kepada RUPS
Perusahaan, Board Manual dan Tata untuk mendapatkan pengesahan.
Kelola Anak Perusahaan dan Perusahaan
Afiliasi PT PJB. 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas
Rencana kerja terkait Persetujuan atas Pasal 64
rancangan RKAP tercantum dalam a. Ayat (1) Rencana kerja
Program Kerja Dewan Komisaris Tahun sebagaimana dimaksud dalam

3.3 Dewan Komisaris 195


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
2019. Pasal 63 disampaikan kepada
Dewan Komisaris atau RUPS
Sampai dengan assessment ini dilakukan sebagaimana ditentukan dalam
belum terdapat dokumentasi mengenai anggaran dasar.
telaah Dewan Komisaris terhadap b. Ayat (2) Anggaran dasar dapat
rancangan RKAP yang disampaikan oleh menentukan rencana kerja
Direksi. yang disampaikan oleh Direksi
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris
atau RUPS, kecuali ditentukan
lain dalam peraturan
perundang-undangan.
c. Ayat (3) Dalam hal anggaran
dasar menentukan rencana
kerja harus mendapat
persetujuan RUPS, rencana
kerja tersebut terlebih dahulu
harus ditelaah Dewan
Komisaris.

3. Peraturan Menteri Negara BUMN


Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG) pada BUMN.
Pasal 21 Ayat (3) Dewan Komisaris,
mengkaji dan memberikan pendapat
mengenai RKAP yang disiapkan

3.3 Dewan Komisaris 196


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Direksi sebelum ditandatangani
bersama.

4. Pedoman Umum GCG KNKG Tahun


2006
Bab IV huruf B Dewan Komisaris dan
Direksi poin 2.1 sesuai dengan visi,
misi, dan nilai-nilai perusahaan,
Dewan Komisaris dan Direksi perlu
bersama-sama menyepakati rencana
jangka panjang, strategi, maupun
rencana kerja dan anggaran tahunan

5. AD Perusahaan
a. Pasal 11 Ayat (2) huruf b angka
2) Direksi berkewajiban untuk
menyiapkan pada waktunya
Rencana Jangka Panjang (RJP)
Perseroan, Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP),
dan perubahannya serta
menyampaikannya kepada
Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham untuk
mendapatkan pengesahan
Rapat Umum Pemegang
Saham.
b. Pasal 15 Ayat (2) huruf b Dewan
Komisaris berkewajiban untuk:
1) angka 2), Meneliti dan
menelaah serta
menandatangani Rencana

3.3 Dewan Komisaris 197


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan
Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan
(RKAP) yang disiapkan
oleh Direksi sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar
ini.
2) Angka 3), Memberikan
pendapat dan saran
kepada Rapat Umum
Pemegang Saham
mengenai RJPP dan RKAP
Perusahaan mengenai
alasan Dewan Komisaris
menandatangani RJP dan
RKAP.
c. Pasal 17
1) Ayat (2) Rancangan RKAP
yang telah ditandatangani
oleh seluruh anggota
Direksi, disampaikan
kepada Dewan Komisaris
untuk ditelaah dan
ditandatangani oleh Dewan
Komisaris sebelum
disampaikan kepada
Pemegang Saham.
2) Ayat (3) Rancangan RKAP
yang telah ditandatangani
oleh seluruh anggota
Direksi dan semua anggota

3.3 Dewan Komisaris 198


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Dewan Komisaris
disampaikan oleh Direksi
kepada Pemegang Saham
paling lambat 60 (enam
puluh) hari sebelum tahun
buku RKAP yang
bersangkutan untuk
mendapatkan persetujuan
Rapat Umum Pemegang
Saham, dengan
memperhatikan ketentuan
yang berlaku.
3) Ayat (4) Rancangan RKAP
disetujui oleh Rapat Umum
Pemegang Saham paling
lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah tahun anggaran
berjalan (tahun anggaran
RKAP yang bersangkutan).
4) Ayat (5) Dalam hal
rancangan RKAP belum
disampaikan oleh Direksi
dan/atau RKAP belum
disetujui dalam kurun
waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4)
Pasal ini, maka RKAP tahun
sebelumnya yang
diberlakukan.
5) Ayat (6) Rancangan RKAP
sebagaimana dimaksud
pada ayat 3 Pasal ini harus

3.3 Dewan Komisaris 199


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
disediakan di kantor
Perseroan sejak tanggal
panggilan sampai dengan
tanggal pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham
persetujuannya untuk
kepentingan Pemegang
Saham.

6. GCG Code
a. Bab II poin 2.2.3 huruf f angka
3) c) Direksi berkewajiban
menyiapkan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP),
dan menyampaikannya kepada
Komisaris untuk ditelaah dan
kepada RUPS untuk
memperoleh pengesahan.
b. Bab III poin 3.2.2 Penyusunan
dan Pengesahan RKAP
1) Huruf b, Direksi diwajibkan
mengirimkan usulan RKAP
kepada Dewan Komisaris
dalam jangka waktu 150
(seratus lima puluh) hari
sebelum habis masa
berlakunya RKAP tahun
berjalan.
2) Huruf c, Dewan Komisaris
mengkaji dan memberikan
pendapat mengenai RKAP
yang disiapkan Direksi

3.3 Dewan Komisaris 200


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari sejak
diterima Dewan Komisaris
dari Direksi. Dewan
Komisaris dapat
mengundang Direksi untuk
memberikan penjelasan
lebih lengkap atas Usulan
RKAP yang disampaikan.
3) Huruf d, Direksi
menyampaikan perbaikan
(apabila ada) sesuai hasil
kajian dan pendapat
Dewan Komisaris paling
lambat 30 (tiga puluh) hari
sejak diterima Direksi.
4) Huruf e, Rancangan RKAP
yang telah dikaji dan
diberikan pendapat oleh
Dewan Komisaris serta
disepakati Direksi dan
Dewan Komisaris
selanjutnya
ditandatangani bersama.
5) Huruf f, Rancangan RKAP
yang telah ditandatangani
bersama Direksi dan
Dewan Komisaris
dikirimkan kepada RUPS
untuk mendapatkan
pengesahan.

3.3 Dewan Komisaris 201


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
7. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris
a. Angka 5.4.2 Dewan Komisaris
berkewajiban untuk:
1) Poin b), Meneliti dan
menelaah serta
menandatangani Rencana
Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP) dan Rencana Kerja
dan Anggaran Perseroan
(RKAP) yang disiapkan oleh
Direksi sesuai dengan
Anggaran Dasar ini.
2) Poin c), Memberikan
pendapat dan saran
kepada RUPS mengenai
RJPP dan RKAP Perusahaan
mengenai alasan Dewan
Komisaris menandatangani
RJP dan RKAP.
b. Angka 5.4.10 Strategi dan
Rencana Kerja

Rekomendasi:

1. Melakukan telaah terhadap


rancangan RKAP yang disampaikan
oleh Direksi.

2. Memberikan pendapat dan saran


terhadap rancangan RKAP dan

3.3 Dewan Komisaris 202


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
disampaikan kepada RUPS untuk
bahan pertimbangan keputusan
RUPS.

16 Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan 9,593 72% 6,868
49 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris telah memberikan Dewan Komisaris dalam melaporkan 1,100 100% 1,100
tentang hal-hal penting mengenai arahan tentang hal-hal penting mengenai hal/kejadian luar biasa kepada Pemegang
perubahan lingkungan bisnis yang perubahan lingkungan bisnis sebagaimana Saham dan mengambil langkah-langkah
diperkirakan akan berdampak besar diatur dalam AD Perusahaan dan Board perbaikan sesuai dengan kewenangannya
pada usaha dan kinerja Perusahaan Manual. mengacu pada:
secara tepat waktu dan relevan. 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Praktiknya, terdapat penyediaan bahan 2003 tentang BUMN
bacaan/referensi seperti bahan rapat Pasal 32 ayat (2) yaitu berdasarkan
maupun laporan Direksi kepada Dewan anggaran dasar atau keputusan
Komisaris, yang dapat memudahkan RUPS, Komisaris dapat melakukan
Dewan Komisaris dalam memperbaharui tindakan pengurusan Persero dalam
pengetahuan tentang perubahan keadaan tertentu untuk jangka
lingkungan bisnis dan permasalahan yang waktu tertentu.
dihadapi Perusahaan dan/atau
permintaan arahan dari Direksi tentang 2. AD Perusahaan
permasalahan yang dihadapi Perusahaan. Pasal 15 Ayat 2 huruf b angka 4
Dewan Komisaris berkewajiban
Dewan Komisaris memberikan tanggapan, untuk mengikuti perkembangan
persetujuan, rekomendasi, nasihat dan kegiatan Perseroan, memberikan
saran Komisaris tentang perubahan pendapat dan saran kepada Rapat
lingkungan bisnis yang diperkirakan Umum Pemegang Saham mengenai
berdampak pada Perusahaan kepada setiap masalah yang dianggap
Direksi dilakukan melalui Rapat Dewan penting bagi kepengurusan
Komisaris – Direksi, diantaranya Perseroan.
tercantum dalam:
1. Risalah Rapat Dewan Komisaris – 3. Board Manual

3.3 Dewan Komisaris 203


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Direksi tanggal 19 Februari 2019 BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.4.2
Agenda Rapat: huruf d dan Angka 5.4.5 huruf a
Strategi pencapaian KPI PLNSC 2019 Dewan Komisaris berkewajiban
Arahan: untuk mengikuti perkembangan
Untuk meningkatkan agresifitas dalam kegiatan Perseroan, memberikan
menangkap peluang bisnis dan pendapat dan saran kepada RUPS
meningkatkan perolehan kontrak mengenai setiap masalah yang
PLNSC tahun 2019, diharapkan dapat dianggap penting bagi
mengambil langkah-langkah sebagai kepengurusan Perseroan.
berikut:
a. Membuat bahan untuk
presentasi produk dan layanan
bisnis yang dijalankan PLNSC.
b. Melakukan publikasi dan
membuat brosur baik hardcopy
atau softcopy untuk pengenalan
proses bisnis PLNSC ke luar PLN
Grup.

2. Risalah Rapat Dewan Komisaris –


Direksi tanggal 28 Agustus 2019
Pembahasan Rapat:
Perusahaan sudah melakukan
persiapan aksi korporasi dalam
menghadapi operasional Pembangkit
IPP baru
Arahan:
Seiring dengan akan terjadinya
perubahan pola/sistem di PLN Grup
dimana pembangkit IPP yang baru di
sistem kelistrikan Jasa Bali sudah
mulai beroperasi, maka Direksi

3.3 Dewan Komisaris 204


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
diminta untuk membuat rencana
untuk mengantisipasi perubahan
dasar dan berusaha mencari pasar
yang baru untuk menggantikan pasar
lama yang tergerus.

50 Dewan Komisaris dalam batas Dewan Komisaris dalam batas Dewan Komisaris dalam batas 0,789 54% 0,423
kewenangannya, merespons saran, kewenangannya telah merespon saran, kewenangannya, merespon saran,
harapan, permasalahan dan keluhan harapan, permasalahan dan keluhan dari harapan, permasalahan dan keluhan dari
dari stakeholders (Pelanggan, Pemasok, stakeholders yang disampaikan langsung stakeholders (Pelanggan, Pemasok,
Kreditur, dan Karyawan) yang kepada Dewan Komisaris ataupun Kreditur, dan Karyawan) yang
disampaikan langsung kepada Dewan penyampaian oleh Direksi. disampaikan langsung kepada Dewan
Komisaris ataupun penyampaian oleh Komisaris ataupun penyampaian oleh
Direksi. Berdasarkan review dokumen, belum Direksi mengacu pada Peraturan
terdapat mekanisme bagi Dewan Komisaris Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
untuk merespon/menindaklanjuti saran, 09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012
permasalahan atau keluhan dari tentang Perubahan atas Peraturan
Stakeholders dan penyampaiannya kepada Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
Direksi tentang saran penyelesaian yang 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011
diperlukan. tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG) pada
Dewan Komisaris membahas saran, BUMN Pasal 38 BUMN harus
harapan, permasalahan dan keluhan dari menghormati hak Pemangku
stakeholders dan disampaikan kepada Kepentingan yang timbul berdasarkan
Direksi melalui Rapat Dewan Komisaris – peraturan perundangan-undangan
Direksi, yang tercantum dalam Risalah dan/atau perjanjian yang dibuat oleh
Rapat Dewan Komisaris – Direksi tanggal BUMN dengan karyawan, pelanggan,
20 Maret 2019 pemasok dan kreditur serta masyarakat
Agenda Rapat: sekitar tempat usaha BUMN, dan
Progress pemenuhan tindak lanjut RUPS Pemangku Kepentingan lainnya.
2019
Arahan:

3.3 Dewan Komisaris 205


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
1. Perusahaan diminta untuk membuat Rekomendasi:
SOP pemesanan dalam kondisi
emergency sebagai bentuk dukungan Menyusun mekanisme bagi Dewan
untuk membantu unit-unit dalam Komisaris untuk merespon/
peningkatan kehandalan unit menindaklanjuti saran, permasalahan
pembangkit. atau keluhan dari stakeholders dan
2. Perusahaan diharapkan dapat penyampaiannya kepada Direksi
tanggap untuk melihat kondisi tentang saran penyelesaian yang
pembangkit FTP-1 yang sering diperlukan.
mengalami gangguan untuk kondisi
emergency sehingga dapat melakukan
pemetaan untuk material yang sering
terjadi gangguan saat terjadi
emergency untuk dapat segera
dilakukan pemesanan ke pabrikan
serta diharapkan dapat membuat
jalur pemesanan yang cepat ke
pabrikan untuk kondisi emergency.

51 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris telah memberikan Komite Audit memastikan efektivitas 1,100 100% 1,100
tentang penguatan sistem arahan tentang penguatan sistem sistem pengendalian manajemen dan
pengendalian intern Perusahaan. pengendalian intern Perusahaan. efektivitas pelaksanaan tugas auditor
eksternal dan SPI serta tugas lainnya
Kebijakan Dewan Komisaris mengenai sesuai ketentuan peraturan perundangan
pengawasan dan pemberian nasihat yang berlaku mengacu pada:
terhadap kebijakan/rancangan sistem 1. Undang-undang Nomor 40 Tahun
pengendalian intern dan pelaksanaannya 2007 tentang Perseroan Terbatas
terdapat dalam Board Manual. Pasal 108
a. Ayat (1) Dewan Komisaris
Rencana kerja terkait pemberian arahan melakukan atas kebijakan
tentang penguatan sistem pengendalian pengurusan, jalannya
intern Perusahaan tersebut tercantum pengurusan pada umumnya,

3.3 Dewan Komisaris 206


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
dalam Rencana Kerja Dewan Komisaris baik mengenai Perseroan
Tahun 2019 yaitu pengawasan dan maupun usaha Perseroan, dan
pemberian nasihat terhadap memberi nasihat kepada Direksi.
kebijakan/rancangan sistem pengendalian b. Ayat (2) Pengawasan dan
internal dan pelaksanaannya. pemberian nasihat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
Dewan Komisaris memberikan tanggapan, dilakukan untuk kepentingan
persetujuan, rekomendasi, nasihat dan Perseroan dan sesuai dengan
saran Komisaris tentang penguatan Sistem maksud dan tujuan Perseroan.
Pengendalian Intern Perusahaan kepada
Direksi dilakukan melalui Rapat Dewan 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Komisaris – Direksi, salah satunya 2003 tentang BUMN
tercantum dalam Risalah Rapat Dewan Pasal 31 Komisaris bertugas
Komisaris – Direksi tanggal 28 Agustus mengawasi Direksi dalam
2019 dengan pembahasan rapat yaitu menjalankan kepengurusan Persero
Hasil Audit Internal. Atas hasil serta memberikan nasihat kepada
pembahasan tersebut, Dewan Komisaris Direksi.
memberikan arahan yaitu Direksi diminta
mempersiapkan/ menyelesaikan tindak 3. Peraturan Menteri Negara BUMN
lanjut audit internal agar dapat terjawab/ Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal
terselesaikan dengan baik. 24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas BUMN
Pasal 13
a. Komite Audit bertugas untuk
memastikan efektivitas sistem
pengendalian intern dan
efektivitas pelaksanaan tugas
eksternal audit dan internal
auditor
b. Memberikan rekomendasi
mengenai penyempurnaan

3.3 Dewan Komisaris 207


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
sistem pengendalian
manajemen serta
pelaksanaannya.

4. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, angka 5.4.7
Sistem Pengendalian Internal Dewan
Komisaris mempunyai kewajiban
untuk mengawasi dan memberikan
nasihat kepada Direksi agar
menetapkan sistem pengendalian
internal yang efektif.

52 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris telah memberikan Dalam memberikan arahan dan masukan 1,100 100% 1,100
tentang manajemen risiko perusahaan. arahan tentang manajemen risiko tentang manajemen risiko korporasi,
Perusahaan sebagaimana diatur dalam Komisaris mengacu pada:
Board Manual. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas
Rencana kerja terkait pemberian arahan Pasal 108
tentang manajemen Risiko Perusahaan a. Ayat (1) Dewan Komisaris
tersebut tercantum dalam Rencana Kerja melakukan atas kebijakan
Dewan Komisaris Tahun 2019 pengawasan pengurusan, jalannya
dan pemberian nasihat terhadap pengurusan pada umumnya,
kebijakan pelaksanaan manajemen risiko baik mengenai Perseroan
Perusahaan. maupun usaha Perseroan, dan
memberi nasihat kepada
Dewan Komisaris memberikan tanggapan, Direksi.
persetujuan, rekomendasi, nasihat dan b. Ayat (2) Pengawasan dan
saran Komisaris tentang manajemen risiko pemberian nasihat
Perusahaan kepada Direksi dilakukan sebagaimana dimaksud pada
melalui Rapat Dewan Komisaris – Direksi, ayat (1) dilakukan untuk
diantaranya tercantum dalam: kepentingan Perseroan dan

3.3 Dewan Komisaris 208


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
1. Notulen Rapat Dewan Komisaris – sesuai dengan maksud dan
Direksi tanggal 18 Juni 2019 tujuan Perseroan.
Agenda Rapat:
Rencana Pengembangan Bisnis PLNSC 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Arahan: 2003 tentang BUMN
Pemenuhan target pendapatan Pasal 31 Komisaris bertugas
kontrak diluar IP/PJB agar mengawasi Direksi dalam
dipertimbangkan hal-hal sebagai menjalankan kepengurusan Persero
berikut: serta memberikan nasihat kepada
Mempersiapkan aspek legal untuk Direksi
proses tender agar tetap dalam kaidah-
kaidah GCG. 3. Peraturan Menteri Negara BUMN
Menetapkan risiko teknis dan non Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
teknis dalam suatu pengadaan dan 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
membuat mitigasi & action plan untuk Peraturan Menteri Negara BUMN
menurunkan risiko menjadi moderat Nomor: PER-01/MBU/2011
atau rendah. tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
2. Notulen Rapat Dewan Komisaris – yang Baik (GCG) pada BUMN.
Direksi tanggal 28 Agustus 2019 Pasal 12 ayat (2) Dewan Komisaris,
Agenda Rapat: bertanggung jawab dan berwenang
Strategi Pencapaian KPI Tahun 2019 melakukan pengawasan atas
Arahan: kebijakan pengurusan, jalannya
Seiring dengan akan terjadinya pengurusan pada umumnya, baik
perubahan pola/sistem di PLN Grup mengenai BUMN maupun usaha
dimana pembangkitan IPP yang baru di BUMN dan memberikan nasihat
sistem kelistrikan Jawa bali sudah kepada Direksi.
mulai beroperasi, maka Direksi diminta
untuk membuat rencana untuk 4. Board Manual
mengantisipasi perubahan pasar dan Bab V Dewan Komisaris, Angka 5.4.6
berusaha mencari pasar yang baru Pengelolaan Manajemen Risiko
untuk menggantikan pasar lama yang Dewan Komisaris mempunyai

3.3 Dewan Komisaris 209


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
tergerus. kewajiban untuk melakukan
pengawasan dan memberikan
nasihat kepada Direksi mengenai
efektivitas penerapan manajemen
risiko di Perseroan.

53 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris telah memberikan Dewan Komisaris dalam memberikan 1,100 57% 0,629
tentang sistem teknologi informasi arahan tentang sistem teknologi informasi arahan dan masukan tentang sistem
yang digunakan perusahaan. yang digunakan perusahaan. teknologi informasi yang digunakan
korporasi mengacu pada:
Berdasarkan review dokumen, belum 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
terdapat kebijakan mengenai pengawasan 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan Pasal 108
sistem teknologi informasi dan a. Ayat (1) Dewan Komisaris
pelaksanaannya. melakukan atas kebijakan
pengurusan, jalannya
Rencana kerja terkait pemberian arahan pengurusan pada umumnya,
tentang sistem teknologi Perusahaan baik mengenai Perseroan
tersebut tercantum dalam Rencana Kerja maupun usaha Perseroan, dan
Dewan Komisaris Tahun 2019 yaitu memberi nasihat kepada
pengawasan dan pemberian nasihat Direksi.
terhadap sistem teknologi informasi b. Ayat (2) Pengawasan dan
Perusahaan dan pelaksanaannya. pemberian nasihat
sebagaimana dimaksud pada
Dewan Komisaris memberikan tanggapan, ayat (1) dilakukan untuk
persetujuan, rekomendasi, nasihat dan kepentingan Perseroan dan
saran Komisaris tentang sistem teknologi sesuai dengan maksud dan
informasi kepada Direksi dilakukan tujuan Perseroan.
melalui Rapat Dewan Komisaris – Direksi,
diantaranya tercantum dalam: 2. Undang-undang Nomor 19 Tahun
1. Notulen Rapat Dewan Komisaris – 2003 tentang BUMN
Direksi tanggal 23 Mei 2019 Pasal 31 Komisaris bertugas

3.3 Dewan Komisaris 210


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Agenda Rapat: mengawasi Direksi dalam
Pembahasan tindak lanjut RUPS Tahun menjalankan kepengurusan
2019 Persero serta memberikan nasihat
Arahan: kepada Direksi
a. Perusahaan diminta membuat
database O&M unit pembangkit 3. Peraturan Menteri Negara BUMN
untuk persiapan dalam rangka Nomor: PER-09/MBU/2012
memenuhi kebutuhan strategic tanggal 6 Juli 2012 tentang
part Unit Pembangkit. Perubahan atas Peraturan Menteri
b. Perusahaan diharapkan dapat Negara BUMN Nomor:
terus mengembangkan online PER-01/MBU/2011 tanggal 1
monitoring system yang sudah Agustus 2011 tentang Penerapan
diluncurkan dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
menambahkan skema live (GCG) pada BUMN.
tracking agar memudahkan a. Pasal 12 ayat (2) Dewan
customer dalam memonitor Komisaris, bertanggung jawab
progress pemesanan barang. dan berwenang melakukan
2. Notulen Rapat Dewan Komisaris – pengawasan atas kebijakan
Direksi tanggal 19 Juli 2019 pengurusan, jalannya
Agenda Rapat: pengurusan pada umumnya,
Progress tindak lanjut RUPS baik mengenai BUMN maupun
Arahan: usaha BUMN dan memberikan
Perusahaan diharapkan dapat terus nasihat kepada Direksi.
mendevelop customer web portal b. Pasal 31 ayat (2) Direksi wajib
dengan membentuk skema system menyampaikan laporan
tracking sehingga customer dapat pelaksanaan tata kelola
mengetahui dan update semua informasi secara periodik
tahapan yang sedang dilakukan untuk kepada Dewan Komisaris.
setiap order sebagai bentuk layanan
maksimal terhadap pelanggan.
Rekomendasi:

3.3 Dewan Komisaris 211


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Melengkapi muatan Board Manual
terkait pemberian arahan tentang
kebijakan sistem teknologi informasi
Perusahaan dan pelaksanaannya.

54 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris telah memberikan Dewan Komisaris memberikan arahan 1,101 57% 0,629
tentang kebijakan dan pelaksanaan arahan tentang kebijakan dan tentang kebijakan dan pelaksanaan
pengembangan karir. pelaksanaan pengembangan karir. pengembangan karir mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
Berdasarkan review dokumen, belum 2007 tentang Perseroan Terbatas
terdapat kebijakan Dewan Komisaris Pasal 108
mengenai pengawasan dan pemberian a. Ayat (1) Dewan Komisaris
nasihat terhadap kebijakan pengelolaan melakukan atas kebijakan
sumber daya manusia pengurusan, jalannya
pengurusan, baik mengenai
Rencana kerja terkait pemberian arahan Perseroan maupun usaha
tentang kebijakan dan pelaksanaan Perseroan, dan memberi
pengembangan karir tersebut tercantum nasihat kepada Direksi.
dalam Rencana Kerja Dewan Komisaris b. Ayat (2) Pengawasan dan
Tahun 2019 yaitu pengawasan dan pemberian nasihat
pemberian nasihat mengenai kebijakan sebagaimana ayat (1) dilakukan
sumber daya manusia dan pelaksanaan untuk kepentingan Perseroan
kebijakan tersebut. dan maksud dan tujuan
Perseroan.
Dewan Komisaris memberikan tanggapan,
persetujuan, rekomendasi, nasihat dan 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
saran Komisaris tentang kebijakan 2001 tentang BUMN
pengembangan karir serta Pasal 31 Komisaris bertugas
pelaksanaannya kepada Direksi dilakukan mengawasi Direksi dalam
melalui Rapat Dewan Komisaris – Direksi, menjalankan kepengurusan Persero
diantaranya tercantum dalam: serta memberikan nasihat kepada
1. Risalah Rapat Dewan Komisaris – Direksi.

3.3 Dewan Komisaris 212


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Direksi tanggal 22 Januari 2019
Agenda rapat: 3. Peraturan Menteri Negara BUMN
Realisasi Kinerja Perusahaan s.d Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Desember 2018 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Arahan: Peraturan Menteri Negara BUMN
Perusahaan diharapkan dapat Nomor: PER-01/MBU/2011
menugaskan PIC yang berkompeten tanggal 1 Agustus 2011 tentang
untuk di unit sebagai perwakilan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
PLNSC sebagai salah satu upaya untuk yang Baik (GCG) pada BUMN.
meningkatkan koordinasi dan Pasal 12 ayat (2) Dewan Komisaris,
meningkatkan kepuasan pelanggan bertanggung jawab dan berwenang
terhadap pelayanan yang diberikan melakukan pengawasan atas
PLNSC kepada customer. kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik
2. Risalah Rapat Dewan Komisaris – mengenai BUMN maupun usaha
Direksi tanggal 19 Februari 2019 BUMN dan memberikan nasihat
Agenda Rapat: kepada Direksi.
Strategi pencapaian KPI PLNSC 2019
Arahan:
a. Meningkatkan fungsi penguatan Rekomendasi:
engineering development.
b. Pemenuhan formasi tenaga kerja Melengkapi muatan Board Manual
untuk mendukung kinerja terkait pemberian arahan Dewan
perusahaan. Komisaris tentang kebijakan
c. Melakukan pelatihan dari pengelolaan SDM dan pelaksanaannya.
lembaga eksternal untuk
mengetahui kondisi diluar
perusahaan.
55 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris belum memberikan Dewan Komisaris memberikan arahan 1,101 57% 0,629
tentang kebijakan akuntansi dan arahan tentang kebijakan akuntansi dan tentang kebijakan akuntansi dan
penyusunan Laporan Keuangan sesuai penyusunan Laporan Keuangan sesuai penyusunan Laporan Keuangan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku dengan standar akuntansi yang berlaku dengan standar akuntansi yang berlaku

3.3 Dewan Komisaris 213


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
umum di Indonesia (SAK). umum di Indonesia (SAK) sebagaimana umum di Indonesia (SAK) mengacu pada:
yang tercantum dalam GCG Code dan 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
Board Manual. 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pasal 108
Rencana kerja terkait pemberian arahan a. Ayat (1) Dewan Komisaris
tentang kebijakan akuntansi dan melakukan atas kebijakan
penyusunan laporan keuangan tersebut pengurusan, jalannya
tercantum dalam Rencana Kerja Dewan pengurusan pada umumnya,
Komisaris Tahun 2019 yaitu pengawasan baik mengenai Perseroan
terhadap kebijakan akuntansi dan maupun usaha Perseroan, dan
penyusunan laporan keuangan serta memberi nasihat kepada
penerapan kebijakan tersebut. Direksi.
b. Ayat (2) Pengawasan dan
Berdasarkan review dokumen, selama pemberian nasihat
tahun 2019 tidak terdapat arahan Dewan sebagaimana dimaksud pada
Komisaris tentang kebijakan akuntansi dan ayat (1) dilakukan untuk
penyusunan laporan Keuangan sesuai kepentingan Perseroan dan
dengan standar akuntansi yang berlaku sesuai dengan maksud dan
umum di Indonesia (SAK). tujuan Perseroan.

2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun


2003 tentang BUMN
Pasal 31 Komisaris bertugas
mengawasi Direksi dalam
menjalankan kepengurusan Persero
serta memberikan nasihat kepada
Direksi.

3. Peraturan Menteri Negara BUMN


Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara BUMN

3.3 Dewan Komisaris 214


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG) pada BUMN.
Pasal 12 ayat (2) Dewan Komisaris,
bertanggung jawab dan berwenang
melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik
mengenai BUMN maupun usaha
BUMN dan memberikan nasihat
kepada Direksi.

4. GCG Code
BAB III Pedoman Corporate
Governance, Angka 3.4 Standar
Akuntansi dan Laporan Keuangan

5. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.4.7
Sistem Pengendalian Internal
Dewan Komisaris dengan dibantu
oleh Komite mempunyai kewajiban
untuk:
a. Menilai kebijakan akuntansi
yang diterapkan oleh
perusahaan apakah sudah
sesuai dengan kewajaran dan
ketentuan yang berlaku.
b. Meneliti laporan keuangan,
apakah sudah memenuhi unsur
pelaporan yang benar.

3.3 Dewan Komisaris 215


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)

Rekomendasi:

1. Melakukan pembahasan mengenai


kebijakan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan
beserta penerapannya.

2. Menyampaikan arahan kepada


Direksi disertai dengan kualitas
yang memadai atas saran tentang
kebijakan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan
beserta penerapannya.

56 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris memberikan arahan 1,101 57% 0,629
tentang kebijakan pengadaan dan tentang kebijakan pengadaan dan tentang kebijakan pengadaan dan
pelaksanaannya. pelaksanaannya. pelaksanaannya mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
. Berdasarkan review dokumen, belum 2007 tentang Perseroan Terbatas
terdapat kebijakan mengenai pengawasan Pasal 108:
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan a. Ayat (1) Dewan Komisaris
pengadaan barang dan jasa beserta melakukan atas kebijakan
pelaksanaannya. pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya,
Rencana kerja terkait pemberian arahan baik mengenai Perseroan
tentang kebijakan pengadaan dan maupun usaha Perseroan, dan
pelaksanaannya tersebut tercantum memberi nasihat kepada
dalam Rencana Kerja Dewan Komisaris Direksi.
Tahun 2019 yaitu pengawasan dan b. Ayat (2) Pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan pemberian nasihat

3.3 Dewan Komisaris 216


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
pengadaan dan pelaksanaannya. sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan untuk
Dewan Komisaris memberikan tanggapan, kepentingan Perseroan dan
persetujuan, rekomendasi, nasihat dan sesuai dengan maksud dan
saran Komisaris tentang pengadaan tujuan Perseroan.
barang dan jasa kepada Direksi dilakukan
melalui Rapat Dewan Komisaris – Direksi, 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
diantaranya tercantum dalam 2003 tentang BUMN
1. Risalah Rapat Dewan Komisaris – Pasal 31 Komisaris bertugas
Direksi tanggal 28 Agustus 2019 mengawasi Direksi dalam
Pembahasan Rapat: menjalankan kepengurusan
Keikutsertaan Perusahaan dalam Persero serta memberikan nasihat
proses pengadaan di PLTU TJB, kepada Direksi.
diketahui bahwa terdapat beberapa
dominasi dari vendor yang terafiliasi 3. Peraturan Menteri Negara BUMN
dengan asset owner PLTU TJB pada Nomor: PER-09/MBU/2012
pengadaan di PLTU TJB tanggal 6 Juli 2012 tentang
Arahan: Perubahan atas Peraturan Menteri
Diperlukan informasi list rencana Negara BUMN Nomor:
pengadaan di PLTU TJB untuk PER-01/MBU/2011 tanggal 1
menambah pendapatan usaha diluar Agustus 2011 tentang Penerapan
IP-PJB Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG) pada BUMN.
2. Risalah Rapat Dewan Komisaris – Pasal 12 ayat (2) Dewan Komisaris,
Direksi tanggal 26 November 2019 bertanggung jawab dan berwenang
Agenda Rapat: melakukan pengawasan atas
Progress pemenuhan tindak lanjut kebijakan pengurusan, jalannya
RUPS 2019 pengurusan pada umumnya, baik
Arahan: mengenai BUMN maupun usaha
Memaksimalkan realisasi ketepatan BUMN dan memberikan nasihat
kedatangan barang, agar proses kepada Direksi.
procurement dapat di-drive menjadi

3.3 Dewan Komisaris 217


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
lebih cepat dengan tetap
memperhatikan kaidah-kaidah GCG. Rekomendasi:

Melengkapi muatan Board Manual


terkait pemberian arahan Dewan
Komisaris tentang kebijakan pengadaan
dan pelaksanaannya.

57 Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris memberikan arahan Dewan Komisaris memberikan arahan 1,101 57% 0,629
tentang kebijakan mutu dan pelayanan tentang kebijakan mutu dan pelayanan tentang kebijakan mutu dan pelayanan
serta pelaksanaan kebijakan tersebut. serta pelaksanaan kebijakan tersebut serta pelaksanaan kebijakan tersebut
sebagaimana tercantum dalam Board mengacu pada:
Manual. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas
Berdasarkan review dokumen, belum Pasal 108:
terdapat kebijakan mengenai pengawasan a. Ayat (1) Dewan Komisaris
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan melakukan atas kebijakan
mutu dan pelayanan serta pelaksanaannya. pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya,
Rencana kerja terkait pemberian arahan baik mengenai Perseroan
tentang kebijakan mutu dan pelayanan maupun usaha Perseroan, dan
tersebut tercantum dalam Rencana Kerja memberi nasihat kepada
Dewan Komisaris Tahun 2019 yaitu Direksi.
pengawasan dan mengenai tugas b. Ayat (2) Pengawasan dan
pengawasan dan pemberian nasihat pemberian nasihat
terhadap kebijakan mutu dan pelayanan sebagaimana dimaksud pada
beserta pelaksanaannya. ayat (1) dilakukan untuk
kepentingan Perseroan dan
Dewan Komisaris memberikan tanggapan, sesuai dengan maksud dan
persetujuan, rekomendasi, nasihat dan tujuan Perseroan.
saran Komisaris tentang mutu dan
layanan Perusahaan kepada Direksi 2. Peraturan Menteri Negara BUMN

3.3 Dewan Komisaris 218


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
dilakukan melalui Rapat Dewan Komisaris Nomor: PER-09/MBU/2012
– Direksi, diantaranya tercantum dalam: tanggal 6 Juli 2012 tentang
1. Risalah Rapat Dewan Komisaris – Perubahan atas Peraturan Menteri
Direksi tanggal 19 Februari 2019 Negara BUMN Nomor:
Agenda: PER-01/MBU/2011 tanggal 1
Strategi pencapaian KPI PLNSC 2019 Agustus 2011 tentang Penerapan
Arahan: Tata Kelola Perusahaan yang Baik
a. Meningkatkan pelayanan (GCG) pada BUMN.
pelanggan dengan Pasal 12 ayat (2) Dewan Komisaris,
mempermudah customer dalam bertanggung jawab dan berwenang
mengakses semula informasi di melakukan pengawasan atas
Perusahaan dengan membuat kebijakan pengurusan, jalannya
detail proses DO sampai proses pengurusan pada umumnya, baik
BAST mengadopsi seperti pada mengenai BUMN maupun usaha
aplikasi-aplikasi jual beli online. BUMN dan memberikan nasihat
b. Perusahaan diharapkan dapat kepada Direksi.
melakukan monitoring after
sales/after delivery dalam rangka
untuk mendapatkan feedback Rekomendasi:
dari customer dan mendapatkan
masukan untuk mendukung Melengkapi muatan Board Manual
kegiatan tersebut diharapkan terkait pemberian arahan Dewan
dapat mengambil langkah- Komisaris tentang kebijakan mutu dan
langkah sebagai berikut: pelayanan serta pelaksanaannya.
1) Menugaskan PIC untuk
melakukan monitoring after
sales/after delivery.
2) Menambah KPI pada
petugas untuk pekerjaan
call back terhadap after
sales/after delivery.

3.3 Dewan Komisaris 219


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
2. Risalah Rapat Dewan Komisaris –
Direksi tanggal 19 Juli 2019
Agenda Rapat:
Progress tindak lanjut RUPS
Arahan:
Perusahaan diharapkan dapat terus
mendevelop customer web portal
dengan membentuk skema system
tracking sehingga customer dapat
mengetahui dan update semua
tahapan yang sedang dilakukan untuk
setiap order sebagai bentuk layanan
maksimal terhadap pelanggan.

17 Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku
6,479 86% 5,553
dan perjanjian dengan pihak ketiga.
58 Dewan Komisaris mengawasi dan Dewan Komisaris mengawasi dan Dewan Komisaris mengawasi dan 1,417 82% 1,164
memantau kepatuhan Direksi dalam memantau kepatuhan Direksi dalam memantau kepatuhan Direksi dalam
menjalankan peraturan perundangan menjalankan peraturan perundangan yang menjalankan peraturan perundangan
yang berlaku dan perjanjian dengan berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga yang berlaku dan perjanjian dengan
pihak ketiga. sebagaimana diatur dalam AD Perusahaan, pihak ketiga mengacu pada:
GCG Code dan Board Manual. 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2003 tentang BUMN
Pasal 31 Komisaris bertugas
Rencana kerja terkait pengawasan dan mengawasi Direksi dalam
pemantauan kepatuhan Direksi dalam menjalankan kepengurusan Persero
menjalankan peraturan perundang- serta memberikan nasihat kepada
undangan yang berlaku dan perjanjian Direksi.
dengan pihak ketiga tersebut tercantum
dalam Rencana Kerja Dewan Komisaris 2. Peraturan Menteri Negara BUMN
Tahun 2019 yaitu pengawasan yang Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal

3.3 Dewan Komisaris 220


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
membahas kepatuhan Direksi terhadap 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
peraturan perundang-undangan dan Peraturan Menteri Negara BUMN
perjanjian dengan pihak ketiga. Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Bentuk Pengawasan Dewan Komisaris Tata Kelola Perusahaan yang Baik
terkait dengan kepatuhan Direksi dalam (GCG) pada BUMN.
menjalankan peraturan perundangan Pasal 12 ayat (1) Dalam
yang berlaku dan perjanjian dengan pihak melaksanakan tugasnya, Dewan
ketiga salah satunya yaitu pada Rapat Komisaris, harus mematuhi
Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 23 ketentuan peraturan perundang-
Mei 2019 dimana Dewan Komisaris undangan dan/atau Anggaran Dasar.
memberi tanggapan/arahan agar Direksi
memperhatikan dan memastikan legalitas 3. Surat Edaran Kementerian Badan
terhadap proses pengiriman barang sampai Usaha Milik Negara Nomor: S-
diterima di unit agar selalu patuh terhadap 528/MBU.S/2013 pada tanggal 28
aturan pemerintah dan membuat SOP Oktober 2013 Perihal BUMN Bersih
Penerimaan barang. Poin 2 menyebutkan salah satu
anggota Direksi yang bertanggung
Selain itu, pada Rapat Dewan Komisaris jawab terhadap pelaksanaan Good
dan Direksi tanggal 18 Juni 2019 Dewan Corporate Governance (GCG) dan
Komisaris memberikan tanggapan/arahan dilaksanakan oleh sekurang-
kepada Direksi agar mempersiapkan aspek kurangnya pejabat 1 (satu) eselon
legal untuk proses tender dalam dibawah Direksi yang tugasnya
pemenuhan target pendapatan kontrak di menangani masalah tersebut.
luar IP/PJB agar tetap dalam kaidah-kaidah Pejabat yang bersangkutan
GCG. berkewajiban memastikan dan
bertanggung jawab penuh agar
Dewan Komisaris mengevaluasi transaksi-transaksi penting
kepatuhan Direksi terhadap RKAP dalam perusahaan dilaksanakan
menjalankan Perusahaan melalui setiap berdasarkan prinsip-prinsip GCG dan
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Salah mengikuti ketentuan juga
satunya dalam rapat Dewan Komisaris dan bertanggung jawab terhadap

3.3 Dewan Komisaris 221


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Direksi tanggal 15 April 2019 terdapat implementasi Code of Conduct di
agenda Realisasi Pencapaian RKAP 2019 lingkungan Perusahaan, sehingga
pengelolaan perusahaan bersih dari
Hasil pengawasan dan pemantauan Fraud, Gratifikasi dan KKN.
Dewan Komisaris telah disampaikan
kepada Pemegang Saham berdasarkan 4. AD Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Pengawasan Dewan Pasal 15 Ayat (1) Dewan Komisaris
Komisaris PT PLNSC Tahun 2018 tanggal 23 bertugas melakukan pengawasan
Mei 2019. Berdasarkan review dokumen, terhadap kebijakan pengurusan,
dalam laporan tersebut tidak terdapat hasil jalannya pengurusan pada umumnya
evaluasi/pembahasan atas kepatuhan baik mengenai Perseroan maupun
perusahaan dalam menjalankan peraturan usaha Perseroan yang dilakukan oleh
perundang-undangan yang berlaku dan Direksi serta memberikan nasihat
anggaran dasar serta kepatuhan kepada Direksi termasuk
perusahaan terhadap seluruh perjanjian pengawasan terhadap pelaksanaan
dan komitmen yang dibuat oleh RJP Perusahaan, RKAP serta
perusahaan dengan pihak ketiga. ketentuan Anggaran Dasar dan
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Laporan Pelaksanaan Pengawasan Dewan Saham, serta Peraturan Perundang-
Komisaris PT PLNSC Tahun Buku 2019 akan undangan yang berlaku, untuk
disampaikan di tahun 2020. kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan
Perseroan.

5. GCG Code
Bab II poin 2.2.2 huruf f. angka 1) h)
Dewan Komisaris bertugas
memantau kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

6. Board Manual

3.3 Dewan Komisaris 222


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Bab V Dewan Komisaris, angka 5.4.1
Dewan Komisaris bertugas
melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya baik
mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi serta memberikan nasihat
kepada Direksi termasuk
pengawasan terhadap pelaksanaan
RJP Perusahaan, RKAP serta
ketentuan Anggaran Dasar dan
Keputusan RUPS, serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
untuk kepentingan Perseroan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.

Rekomendasi:

Melaporkan hasil evaluasi kepatuhan


Direksi terhadap peraturan perundang-
undangan dan perjanjian dengan pihak
ketiga kepada RUPS dalam laporan
tugas pengawasan.

59 Dewan Komisaris mengawasi dan Dewan Komisaris belum sepenuhnya Pemantauan dan Pengawasan Dewan 1,106 89% 0,988
memantau kepatuhan Direksi dalam mengawasi dan memantau kepatuhan Komisaris atas kepatuhan Direksi dalam
menjalankan perusahaan sesuai RKAP Direksi dalam menjalankan Perusahaan menjalankan korporasi sesuai dengan
dan/atau RJPP sesuai dengan RKAP telah diatur dalam AD RKAP dan/atau RJPP mengacu pada:
Perusahaan GCG Code dan Board Manual. 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun

3.3 Dewan Komisaris 223


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
2003 tentang BUMN
Rencana kerja terkait pengawasan dan Pasal 31 Komisaris bertugas
pemantauan kepatuhan Direksi dalam mengawasi Direksi dalam
menjalankan Perusahaan sesuai RKAP menjalankan kepengurusan
dan/atau RJPP tersebut tercantum dalam Perseroan serta memberikan nasihat
Program Kerja Dewan Komisaris Tahun kepada Direksi
2019 yaitu pembahasan RKAP dan
evaluasi terhadap pelaksanaan/capaian 2. Peraturan Menteri Negara BUMN
RKAP. Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Pemantauan Dewan Komisaris dalam Peraturan Menteri Negara BUMN
melakukan pengawasan dan pemberian Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
arahan terkait kepatuhan Direksi dalam 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
menjalankan Perusahaan sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
RKAP melalui Rapat Dewan Komisaris – (GCG) pada BUMN.
Direksi. a. Pasal 12 ayat (2) Dewan
Komisaris, bertanggung jawab
Bentuk pemantauan Dewan Komisaris dan berwenang melakukan
dalam melakukan pengawasan kepatuhan pengawasan atas kebijakan
Direksi dalam menjalankan Perusahaan pengurusan, jalannya
sesuai dengan RKAP dilakukan melalui pengurusan pada umumnya,
Rapat Dewan Komisaris – Direksi. Sampai baik mengenai BUMN maupun
laporan ini disusun, pembahasan terhadap usaha BUMN dan memberikan
RKAP tercantum dalam beberapa rapat nasihat kepada Direksi.
diantaranya: b. Pasal 15 ayat (2) yaitu Indikator
1. Risalah Rapat Dewan Komisaris – Pencapaian Kinerja merupakan
Direksi tanggal 22 Januari 2019 ukuran penilaian atas
dengan agenda rapat yaitu Realisasi keberhasilan pelaksanaan tugas
Kinerja PT PLNSC s.d Desember 2018. dan tanggung jawab
2. Risalah Rapat Dewan Komisaris – pengawasan dan pemberian
Direksi tanggal 19 Februari 2019 nasihat oleh Dewan Komisaris,
dengan agenda rapat yaitu Realisasi sesuai dengan ketentuan

3.3 Dewan Komisaris 224


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Kinerja PT PLNSC periode Januari peraturan perundang-undangan
2019. dan/atau Anggaran Dasar.
3. Risalah Rapat Dewan Komisaris –
Direksi tanggal 20 Maret 2019 dengan 3. AD Perusahaan
agenda rapat yaitu Realisasi Kinerja a. Pasal 15 Ayat (1) Dewan
PT PLNSC periode Februari 2019. Komisaris bertugas melakukan
4. Risalah Rapat Dewan Komisaris – pengawasan terhadap kebijakan
Direksi tanggal 15 April 2019 dengan pengurusan, jalannya
agenda rapat yaitu Realisasi Kinerja pengurusan pada umumnya baik
PT PLNSC s.d Maret 2019. mengenai Perseroan maupun
5. Risalah Rapat Dewan Komisaris – usaha Perseroan yang dilakukan
Direksi tanggal 23 Mei 2019 dengan oleh Direksi serta memberikan
agenda rapat yaitu Realisasi Kinerja nasihat kepada Direksi
PT PLNSC s.d April 2019. termasuk pengawasan terhadap
6. Risalah Rapat Dewan Komisaris – pelaksanaan RJP Perusahaan,
Direksi tanggal 18 Juni 2019 dengan RKAP serta ketentuan Anggaran
agenda rapat yaitu Realisasi Kinerja Dasar dan Keputusan Rapat
PT PLNSC s.d Mei 2019. Umum Pemegang Saham, serta
7. Risalah Rapat Dewan Komisaris – Peraturan Perundang-undangan
Direksi tanggal 19 Juli 2019 dengan yang berlaku, untuk kepentingan
agenda rapat yaitu Realisasi Kinerja Perseroan dan sesuai dengan
PT PLNSC s.d Juni 2019. maksud dan tujuan Perseroan.
8. Risalah Rapat Dewan Komisaris – b. Pasal 19
Direksi tanggal 28 Agustus 2019 1) Ayat (1), Direksi wajib
dengan agenda rapat yaitu Realisasi menyiapkan laporan berkala
Kinerja PT PLNSC s.d Juli 2019. yang memuat pelaksanaan
9. Risalah Rapat Dewan Komisaris – RKAP.
Direksi tanggal 25 September 2019 2) Ayat (2), Laporan berkala
dengan agenda rapat yaitu Realisasi sebagaimana dimaksud
Kinerja PT PLNSC periode Agustus pada ayat (1) pasal ini
2019. meliputi laporan
10. Risalah Rapat Dewan Komisaris – triwulanan, dan laporan

3.3 Dewan Komisaris 225


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Direksi tanggal 22 Oktober 2019 tahunan.
dengan agenda rapat yaitu Realisasi 3) Ayat (5) Direksi wajib
Kinerja PT PLNSC periode September menyampaikan laporan
2019. triwulanan kepada Dewan
11. Risalah Rapat Dewan Komisaris – Komisaris dan/atau kepada
Direksi tanggal 26 November 2019 Pemegang Saham paling
dengan agenda rapat yaitu Realisasi lambat 30 (tiga puluh) hari
Kinerja PT PLNSC periode Oktober setelah berakhirnya periode
2019. triwulanan dan semesteran.

Dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris 4. GCG Code


memberikan tanggapan dan arahan atas BAB II poin 2.2 angka 2.2.2 huruf f 1)
pencapaian Perusahaan yang dipaparkan c) Dewan Komisaris bertugas
Direksi pada rapat sampai dengan periode mengawasi pelaksanaan Rencana
tersebut. Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
serta Rencana Kerja dan Anggaran
Dalam Pedoman Tata Kelola Anak Perusahaan (RKAP).
Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi PT
Pembangkitan Jawa-Bali, Edisi Revisi 2018, 5. Board Manual
BAB III Manajemen Koordinasi PT PJB BAB IV Direksi, Angka 4.5.18
dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Prosedur-prosedur terkait dengan
Asosiasi, Angka 3.2 Poin 3.2.4 Laporan Tugas dan Kewajiban Direksi, huruf
Manajemen Triwulanan, mengatur bahwa: b. Laporan Triwulan
1. Anak Perusahaan dan Perusahaan a. Direksi menyampaikan Laporan
Asosiasi wajib menyampaikan Laporan Triwulan kepada Dewan
Manajemen Triwulanan. Komisaris dan/atau Pemegang
2. Laporan Manajemen Triwulan I, II dan Saham paling lambat 30 (tiga
III ditandatangani oleh Direktur Utama puluh) hari setelah berakhirnya
dan Komisaris Utama dan periode triwulan tersebut.
disampaikan kepada Pemegang b. Laporan Triwulanan
Saham. ditandatangani oleh semua
a. Laporan Manajemen Triwulan I anggota Direksi. Dalam hal ada

3.3 Dewan Komisaris 226


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
disampaikan paling lambat tanggal anggota Direksi yang tidak
20 April. menandatangani laporan
b. Laporan Manajemen Triwulan II manajemen triwulanan maka
disampaikan paling lambat tanggal harus disebutkan alasannya
20 Juli. secara tertulis.
c. Laporan Manajemen Triwulan III
disampaikan paling lambat tanggal
20 Oktober. Rekomendasi:
d. Laporan Manajemen Triwulan IV
(Laporan Tahunan unaudited) Memastikan penandatanganan Laporan
disampaikan paling lambat tanggal Manajemen sesuai dengan ketentuan
20 Januari tahun berikutnya. yang berlaku.
Laporan Manajemen Triwulan IV
ditandatangani oleh seluruh
Direksi dan seluruh Komisaris.
Apabila tanggal batas waktu
penyampaian laporan jatuh pada
hari libur, maka laporan
disampaikan pada hari/tanggal
berikutnya.

Komisaris telah menandatangani Laporan


Manajemen Triwulan 1 s/d Triwulan 3,
salah satunya pada Laporan Manajemen PT
PLNSC Triwulan III Tahun 2019 yang
ditandatangani oleh Direktur Utama dan
Komisaris pada tanggal 22 Oktober 2019.
Namun untuk Laporan Manajemen
Semester II/Triwulan IV Tahun 2019 hanya
penandatanganan Direktur Utama dan
Komisaris. Dimana dalam ketentuannya
untuk Laporan Manajemen Triwulan IV

3.3 Dewan Komisaris 227


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
ditandatangani oleh seluruh Direksi dan
seluruh Komisaris.

60 Dewan Komisaris memberikan Dewan Komisaris telah memberikan Dewan Komisaris memberikan 0,966 100% 0,966
persetujuan atas transaksi atau persetujuan atas transaksi atau tindakan persetujuan atas transaksi atau tindakan
tindakan dalam lingkup kewenangan dalam lingkup kewenangan Dewan dalam lingkup kewenangan Dewan
Dewan Komisaris atau RUPS Komisaris sebagaimana diatur dalam AD Komisaris atau RUPS, mengacu pada:
Perusahaan. 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Dewan Komisaris telah memberikan 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
persetujuan atas transaksi atau tindakan Peraturan Menteri Negara BUMN
dalam lingkup kewenangan Dewan Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
Komisaris atau RUPS sebagaimana 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
tercantum dalam AD Perusahaan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Board Manual. (GCG) pada BUMN.
Pasal 41 ayat (1) yaitu Direksi wajib
Dalam Board Manual mengatur mengenai menandatangani Pakta Integritas
tingkat kesegeraan pengambilan keputusan untuk tindakan transaksional yang
atas usulan Direksi yaitu apabila dalam memerlukan persetujuan Dewan
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Komisaris, dan/atau RUPS/Menteri.
diterimanya permohonan atau penjelasan
dan dokumen secara lengkap dari Direksi, 2. AD Perusahaan
Dewan Komisaris tidak memberikan Pasal 11
keputusan, maka Dewan Komisaris a. Ayat (8) Perbuatan-perbuatan
dianggap menyetujui usulan Direksi. Direksi di bawah ini harus
mendapat persetujuan tertulis
Rencana kerja terkait persetujuan atas dari Dewan Komisaris untuk:
transaksi atau tindakan dalam lingkup 1) Huruf a, Menghapus dari
kewenangan Dewan Komisaris tersebut pembukuan piutang macet
tercantum sasaran tugas dalam Program dan persediaan barang
Kerja Dewan Komisaris Tahun 2019 yaitu mati, setelah nilai buku
tercapainya persetujuan dan tanggapan mencapai nol didasarkan

3.3 Dewan Komisaris 228


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Dewan Komisaris menanggapi aksi pada tahun buku terakhir
korporasi yang diajukan oleh manajemen yang telah diaudit.
sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. 2) Huruf b, Mengadakan
transaksi, kontrak,
Praktiknya, tindakan yang memerlukan perjanjian, kesepakatan
persetujuan/rekomendasi tertulis Dewan dan/atau kerjasama dengan
Komisaris, salah satunya dalam Surat badan usaha/pihak lain
Dewan Komisaris kepada Direktur Utama dengan nilai dan/atau
PT PLNSC Nomor: jangka waktu tertentu yang
003/PLNSC/DEKOM/2019 tanggal 20 ditetapkan oleh Dewan
Februari 2019 perihal Persetujuan Dewan Komisaris.
Komisaris perihal Pengajuan Shareholder 3) Huruf c, Melepaskan aktiva
Loan (SHL) kepada PT PJB selaku tetap bergerak dengan
Pemegang Saham. Surat Dewan Komisaris umur ekonomis yang lazim
tersebut adalah hasil dari menindaklanjuti berlaku dalam industri pada
Surat Direksi kepada Dewan Komisaris umumnya sampai dengan 5
Nomor: CA004530 tanggal 20 Februari (lima) tahun.
2019 perihal Permohonan Persetujuan 4) Huruf d, Menetapkan dan
Dewan Komisaris tentang Pengajuan mengubah logo
Shareholder Loan (SHL) kepada PT PJB Perusahaan.
selaku Pemegang Saham. Dalam surat 5) Huruf e, Menetapkan
persetujuan Dewan Komisaris juga struktur organisasi 1 (satu)
meminta Direksi untuk memperhatikan tingkat dibawah Direksi,
hal-hal berikut: tidak termasuk
1. Memastikan peruntukan SHL tersebut pengangkatan pejabatnya.
agar tepat sasaran dan tepat guna. 6) Huruf f, Membentuk
2. Mengupayakan perhitungan Bunga Yayasan, organisasi
SHL berdasarkan realisasi penarikan dan/atau perkumpulan
SHL. termasuk pembebanan
3. Melaporkan penggunaan SHL secara biayanya yang bersifat
berkala kepada Komisaris. tetap dan rutin, yang
berkaitan langsung/tidak

3.3 Dewan Komisaris 229


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Pemberian persetujuan telah sesuai langsung dengan Perseroan,
dengan ketentuan dalam AD Perusahaan dengan ketentuan
dan Board Manual. dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan Pemegang
Saham.
7) Huruf g, Melakukan
perubahan pos anggaran
maupun peruntukannya
yang telah ditetapkan
dalam RKAP, dengan
ketentuan tidak mengubah
pagu RKAP yang telah
ditetapkan, dan dilaporkan
kepada Pemegang Saham.
b. Ayat (9) Perbuatan-perbuatan
di bawah ini hanya dapat
dilakukan oleh Direksi, setelah
mendapat tanggapan tertulis
dari Dewan Komisaris dan
persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk:
1) Huruf a, Mengagunkan
aktiva tetap dalam rangka
penarikan kredit untuk dan
atas nama Perseroan.
2) Huruf b, Tidak menagih lagi
piutang macet yang telah
dihapusbukukan.
3) Huruf c, Melakukan
kerjasama joint venture
dengan pihak lain atau ikut
serta pada konsorsium

3.3 Dewan Komisaris 230


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
proyek tertentu yang dapat
menyebabkan
terbentuknya perusahaan
baru (Joint Venture
Company).
4) Huruf d, Melakukan
penyertaan modal atau
mendirikan anak
perusahaan dan/atau
perusahaan patungan,
termasuk penambahan
modal anak perusahaan
dan/atau perusahaan
patungan.
5) Huruf e, Melakukan
penggabungan, peleburan,
pengambilalihan,
pemisahan, dan
pembubaran anak
perusahaan dan/atau
perusahaan patungan
termasuk melepaskan
penyertaan modal pada
anak perusahaan dan/atau
perusahaan patungan.
6) Huruf f, Melakukan
tindakan-tindakan
sebagaimana dimaksud ayat
(8) dan (9) Pasal ini yang
belum ditetapkan dalam
RKAP.
7) Huruf g, Menerima atau

3.3 Dewan Komisaris 231


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
memberikan pinjaman atas
nama Perseroan, kecuali
pinjaman dari Pemegang
Saham cukup dengan
persetujuan Dewan
Komisaris.
8) Huruf h, Mengikat
Perseroan sebagai penjamin
(borg/avalist) dan jaminan
lainnya, kecuali untuk
penerbitan SBLC yang
timbul karena transaksi
bisnis.
9) Huruf I, Melepaskan dan
menghapuskan aktiva tetap
Perseroan kecuali aktiva
tetap bergerak dengan
umur ekonomis yang lazim
berlaku dalam industri pada
umumnya sampai dengan 5
(lima) tahun.
10) Huruf j, Menetapkan
blueprint organisasi.
11) Huruf k, Penunjukan wakil
Perseroan untuk menjadi
Direksi dan Dewan
Komisaris pada anak
perusahaan dan/atau
perusahaan patungan yang
dimiliki oleh Perseroan.
c. Ayat (10) Apabila dalam waktu
30 (tiga puluh) hari sejak

3.3 Dewan Komisaris 232


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
diterimanya permohonan atau
penjelasan dokumen secara
lengkap dari Direksi, Dewan
Komisaris tidak memberikan
keputusan sebagaimana
dimaksud pada ayat 8 Pasal ini,
maka Dewan Komisaris
dianggap menyetujui usulan
Direksi.
d. Ayat (11) Penetapan pagu
pelimpahan kewenangan
kepada Direksi dan Dewan
Komisaris untuk mengambil
keputusan atas suatu transaksi
sebagaimana dimaksud pada
ayat (8) huruf b Pasal ini, baik
jangka waktu atau nilai/
besarannya akan diputuskan
oleh Rapat Umum Pemegang
Saham setelah adanya usulan
tertulis dari Direksi dan Dewan
Komisaris.

61 Dewan Komisaris (berdasarkan usul Dewan Komisaris tidak melakukan usulan Dewan Komisaris (berdasarkan usul dari 0,778 64% 0,500
dari Komite Audit) mengajukan calon atas pengajuan Auditor Eksternal. Komite Audit) mengajukan calon Auditor
Auditor Eksternal kepada RUPS. Eksternal kepada RUPS mengacu pada:
Terdapat kebijakan Dewan Komisaris 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
mengenai penunjukan calon auditor Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
eksternal tercantum dalam Board Manual. 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara BUMN

3.3 Dewan Komisaris 233


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Rencana kerja terkait usulan Dewan Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
Komisaris kepada RUPS mengenai Auditor 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Eksternal tercantum dalam Program Kerja Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dewan Komisaris Tahun 2019 yaitu (GCG) pada BUMN.
penunjukan calon auditor dan anggaran Pasal 31 Auditor Eksternal
biaya audit eksternal dalam RKAT Dewan a. Ayat (1) yang menyatakan bahwa
Komisaris. Laporan Keuangan Tahunan
BUMN diaudit oleh Auditor
Dalam Risalah Rapat Umum Pemegang Eksternal yang ditunjuk oleh
Saham (RUPS) PT PLNSC tentang RUPS/Menteri dari calon-calon
Persetujuan Laporan Tahunan dan yang diajukan oleh Dewan
Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Komisaris/Dewan Pengawas.
Buku 2018 tanggal 21 Juni 2019, terkait b. Ayat (2) yaitu Dewan Komisaris,
agenda Keempat tentang Penetapan melalui Komite Audit melakukan
Kantor Akuntan Publik untuk Audit Laporan proses penunjukan calon auditor
Keuangan Perseroan Tahun Buku 2019, eksternal sesuai dengan
memutuskan: ketentuan pengadaan barang
1. Dalam rangka efektivitas dan jasa masing-masing BUMN,
konsolidasian laporan keuangan dan apabila diperlukan dapat
antara Perseroan dengan PT PJB meminta bantuan Direksi dalam
selaku Perusahaan Induk maka RUPS proses penunjukannya.
memutuskan Kantor Akuntan Publik
yang akan mengaudit Laporan 2. Board Manual
Keuangan Perseroan (General Audit) Bab V Dewan Komisaris
untuk Tahun Buku 2019 adalah sama a. Angka 5.4.5 huruf j, Dalam
dengan Kantor Akuntan Publik yang hubungannya dengan RUPS,
akan mengaudit Laporan Keuangan Dewan Komisaris bertugas dan
(General Audit) PT PJB Tahun Buku berkewajiban untuk
2019. Mengajukan calon Auditor
2. RUPS memberikan kewenangan Eksternal kepada RUPS yang
kepada Direksi Perseroan untuk dilengkapi dengan alasan
menunjuk Kantor Akuntan Publik atau pencalonan dan besaran

3.3 Dewan Komisaris 234


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Konsultan yang akan mengaudit honorarium.
Laporan Kepatuhan dan Laporan b. Angka 5.8.1
Evaluasi Kinerja Tahun 2019. 1) Huruf 12, Bersama tim
seleksi memilih Auditor
Berdasarkan konfirmasi, Dewan Komisaris Eksternal yang akan
belum melakukan evaluasi atas kinerja melakukan audit.
Auditor Eksternal sesuai dengan ketentuan 2) Huruf 13, Menelaah
dan standar yang berlaku. rencana audit yang disusun
Auditor Eksternal.
Selain itu, dalam Board Manual juga belum
mengakomodir terkait mekanisme dalam
hal RUPS menetapkan KAP yang sama Rekomendasi:
dengan KAP Induk Perusahaan.
1. Melakukan evaluasi atas kinerja
Auditor Eksternal sesuai dengan
ketentuan dan standar yang
berlaku.

2. Mengakomodir ketentuan dalam


peraturan internal Perusahaan
dalam hal RUPS menetapkan KAP
yang sama dengan KAP Induk
Perusahaan.

62 Dewan Komisaris memastikan Audit Rencana kerja terkait memastikan audit Dewan Komisaris memastikan audit 1,106 75% 0,830
Eksternal dan Audit Internal eksternal dan audit internal dilaksanakan eksternal mengacu pada Board Manual
dilaksanakan secara efektif serta secara efektif tersebut tercantum dalam BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.4.7
melaksanakan telaah atas pengaduan Rencana Kerja Dewan Komisaris tahun Dewan Komisaris dengan dibantu oleh
yang berkaitan dengan BUMN yang 2019 yaitu pengawasan efektivitas Komite mempunyai kewajiban untuk:
diterima oleh Dewan Komisaris pelaksanaan audit eksternal dan audit 1. Huruf a, Memeriksa hal-hal yang
internal. berkaitan dengan kegiatan external
- auditor.

3.3 Dewan Komisaris 235


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Dewan Komisaris telah memastikan Audit 2. Huruf g, Menekankan dan ikut
Internal dilaksanakan secara efektif. menjamin keharusan auditor
Bentuk pengawasan Dewan Komisaris eksternal untuk melaporkan hasil
dalam memastikan audit internal, terdapat pemeriksaan.
dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
tanggal 28 Agustus 2019, pada agenda
rapat Pembahasan Hasil Audit Internal Rekomendasi:
dan Hasil Workshop Tata Kelola
Perusahaan, Dewan Komisaris menerima Memberikan penilaian atas efektivitas
laporan Direktur Utama atas hasil audit pelaksanaan audit eksternal.
internal dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Banyak pekerjaan terlambat.
Berdasarkan data acumatica, terlihat
masih banyak pekerjaan yang belum
selesai dan keterlambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
2. Terdapat SPK yang belum memenuhi
prinsip GCG.
3. Pekerjaan belum dapat ditagihkan.
Pengadaan critical part dan jasa untuk
PLTU Barru belum dapat ditagihkan
meskipun pekerjaan sudah selesai.
4. Inventarisasi barang belum optimal,
inventarisasi barang-barang
extracompatible milik PLNSC belum
dilakukan secara optimal pada 2018.
5. Pelatihan dan Pembinaan Karyawan.
Terdapat rencana pelatihan pada
Semester I belum terealisasi, belum
ada kebijakan tertulis terkait
pembinaan karyawan yang datang

3.3 Dewan Komisaris 236


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
terlambat.
6. Adanya Complain User. Adanya
komplain dari user (PLTU Pacitan) atas
pekerjaan Penggantian butterfly valve
DN 1800 (World Valve) PLTU Pacitan
(001/DO/UBPCN/2018).
7. Terdapat kontrak yang masa
berlakunya bermasalah.
8. Terdapat pengadaan forwarder yang
kurang memenuhi prinsip transparan.

Atas laporan tersebut, Dewan Komisaris


memberikan arahan/tanggapan yaitu
Direksi diminta untuk
mempersiapkan/menyelesaikan tindak
lanjut audit internal agar dapat
terjawab/terselesaikan dengan baik.

Namun, berdasarkan review dokumen,


belum terdapat penilaian atas efektivitas
pelaksanaan audit eksternal.

63 Dewan Komisaris melaporkan dengan Dewan Komisaris telah melaporkan Dewan Komisaris melaporkan kepada 1,106 100% 1,106
segera kepada RUPS apabila terjadi kepada RUPS apabila terjadi gejala RUPS apabila terjadi gejala menurunnya
gejala menurunnya kinerja perusahaan menurunnya kinerja Perusahaan kinerja Perusahaan mengacu pada:
serta saran-saran yang telah sebagaimana tercantum dalam AD 1. AD Perusahaan
disampaikan kepada Direksi untuk Perusahaan, dan Board Manual. Pasal 15 Ayat (2) huruf b angka 5
memperbaiki permasalahan yang Dewan Komisaris berkewajiban
dihadapi Hasil pengawasan dan pemantauan untuk melaporkan dengan segera
Dewan Komisaris tercermin dalam kepada Rapat Umum Pemegang

3.3 Dewan Komisaris 237


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
. Notulen Rapat Dewan Komisaris – Direksi Saham apabila terjadi gejala
tanggal 22 Oktober 2019 dengan agenda menurunnya kinerja Perseroan.
rapat yaitu Pencapaian kinerja PT PLNSC
pada periode September 2019. Dalam 2. Board Manual
telaah/penilaiannya Dewan Komisaris Bab V Dewan Komisaris
berpendapat bahwa: a. Angka 5.4.2 Dewan Komisaris
1. Realisasi laba bersih belum berasal berkewajiban untuk, huruf e,
dari pendapatan tetapi dari biaya- Dewan Komisaris berkewajiban
biaya lain yang ditekan sehingga untuk melaporkan dengan
masih belum mencerminkan segera kepada RUPS apabila
keuntungan perusahaan seluruhnya terjadi gejala menurunnya
melainkan dari penghematan. kinerja Perseroan.
2. Mengusulkan agar dilakukan b. Angka 5.4.5 Pelaksanaan Tugas
pembahasan detail action plan untuk Berkaitan dengan Rapat Umum
penyerapan biaya administrasi dan Pemegang Saham, huruf f,
pemeliharaan untuk biaya-biaya yang Dalam hubungannya dengan
sensitif terhadap pendapatan RUPS, Dewan Komisaris
perusahaan pada Rapat Dewan bertugas dan berkewajiban
Komisaris – Direksi bulan November untuk mengikuti perkembangan
2019. kegiatan Perseroan, dalam hal
3. Pemetaan strategi pencapaian Perseroan menunjukkan gejala
Collection Period belum dapat kemunduran, segera
menggambarkan keseluruhan detail melaporkan kepada RUPS
proses yang menjadi kontrol internal dengan disertai saran mengenai
maupun eksternal sehingga masih langkah perbaikan yang harus
perlu di buat detail untuk masing- ditempuh.
masing proses sebagai berikut:
a. Detail durasi proses tahapan dari
BAST s.d berkas dokumen Saran:
tagihan lengkap dan terkirim
(proses internal) dan mencari Melengkapi Board Manual mengenai:
solusi untuk perbaikan tahapan 1. Pelaporan Dewan Komisaris kepada

3.3 Dewan Komisaris 238


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
yang masih belum optimal di sisi Pemegang Saham jika terjadi
internal. penurunan kinerja di Perusahaan;
b. Detail durasi proses dari tagihan dan
diterima customer s.d tagihan 2. Jangka waktu penyampaian laporan
terbayar (proses eksternal) dan jumlah yang dikategorikan
sehingga dapat menghitung sebagai signifikan apabila terdapat
perilaku/proses di customer. gejala penurunan kinerja.
c. Prosentase setiap tahapan baik
proses internal maupun
eksternal, sehingga dapat
diketahui tahap mana yang
membutuhkan proses lebih lama
atau dapat diperbaiki secara
internal atau eksternal.
d. Memetakan permasalahan yang
terjadi pada setiap proses
tahapan dan mencari solusinya
sehingga dapat mempercepat
proses tahapan dari BAST s.d
tagihan terbayar.
e. Detail pemetaan strategi
pencapaian Collection Period
agar dapat disampaikan Direksi
saat pra RUPS.

Berdasarkan review dokumen bahwa


selama tahun 2019, Perusahaan tidak
terdapat gejala penurunan kinerja dan
kerugian yang signifikan.

Berdasarkan Laporan Manajemen Triwulan


III PT PLNSC Tahun 2019, dimana Kinerja

3.3 Dewan Komisaris 239


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Perusahaan sampai dengan Triwulan III
tahun 2019, sebagai berikut:
1. Kinerja Keuangan

2. Kinerja Operasional
Kegiatan operasional perusahaan
sampai dengan akhir Triwulan III
Tahun 2019 adalah:
a. Pelaksanaan transaksi suplai
barang ke Unit Pembangkit FTP1,
PT Tanjung Jati B Power Services,
dan PLN dengan nilai pekerjaan ±
Rp 218 miliar.
b. Implementasi Aplikasi Realtime
Customer Web Portal (RCWP).
c. Perusahaan telah menyusun
Kajian Market Positioning
Business PLNSC guna mengetahui
posisi pasar (Market Positioning)
PLNSC sebagai bagian dari

3.3 Dewan Komisaris 240


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
pelaksanaan program kerja
Potensial Market Review dan
implementasi Business
Intelligent.
d. Manajemen Perusahaan telah
sepakat di tahun 2019 untuk
menerapkan Proactive Marketing
Strategy. Dan direalisasikan
dengan proaktif mengunjungi
pelanggan dalam
menindaklanjuti progress dan
inisiasi pengadaan barang.
e. Membangun Customer
Relationship Management.
f. Perusahaan menjaga komitmen
dalam memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan dalam perolehan
Mitra Utama (MITA) dengan
mematuhi peraturan terkait
proses importasi.
g. Melakukan Kajian Optimasi
Logistic Cost melalui penguatan
Strategic Sourcing.
h. Melakukan Kajian Penguatan
Competitive Strategic Pricing
berbasis PFE (Potensial Future
Exposure), Comparative Price,
Customer Budget & Transaction
History dalam tahap kajian.
i. Melakukan peningkatan
Kompetensi melalui pelaksanaan
training dan Sertifikasi SDM yang

3.3 Dewan Komisaris 241


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
mendukung bisnis Perseroan.
j. Kinerja yang tidak mencapai
target RKAP adalah pemenuhan
SDM perusahaan melalui
mekanisme tugas karya dan
rekrutmen organik yang
dibutuhkan perusahaan baru
terpenuhi 90%.

3. Tingkat Kesehatan Perusahaan


Pencapaian tingkat kesehatan
perusahaan sampai dengan akhir
Triwulan III Tahun 2019 adalah
“Sehat”

Selain itu dalam Board Manual juga belum


terdapat ketentuan terkait jangka waktu
penyampaian laporan dan jumlah yang
dikategorikan sebagai signifikan apabila
terdapat gejala penurunan kinerja.

18 Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/Perusahaan
NA NA NA
Patungan.
64 Dewan Komisaris melaksanakan Perusahaan tidak memiliki anak - NA NA NA
pengawasan terhadap kebijakan perusahaan/perusahaan patungan
pengelolaan Anak Perusahaan/ sehingga tidak terdapat pengawasan
perusahaan patungan dan maupun pelaksanaan terhadap kebijakan
pelaksanaannya. pengelolaan anak perusahaan/
perusahaan patungan.

3.3 Dewan Komisaris 242


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)

65 Peran Dewan Komisaris dalam Perusahaan tidak memiliki anak - NA NA NA


pemilihan calon anggota Direksi dan perusahaan/perusahaan patungan
Dewan Komisaris Anak Perusahaan/ sehingga tidak terdapat peran Dewan
perusahaan patungan. Komisaris dalam pemilihan calon anggota
Direksi dan Dewan Komisaris anak
1. perusahaan/perusahaan patungan.

19 Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan Anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
3,941 73% 2,892
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
66 Dewan Komisaris mengusulkan calon Dalam AD Perusahaan Pasal 10 ayat (3) , Dewan Komisaris mengusulkan calon 1,003 100% 1,003
anggota Direksi kepada Pemegang Hak dan Kewenangan dalam menunjuk anggota Direksi kepada Pemegang
Saham sesuai kebijakan dan kriteria dan/atau menominasikan susunan anggota Saham, mengacu pada:
seleksi yang ditetapkan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 40 tahun
1. Butir a), Direktur Utama dan Satu 2007 tentang Perseroan Terbatas
Direktur diangkat dari individu yang Pasal 94 ayat (4) yaitu Anggaran
ditunjuk atau dinominasikan oleh Dasar mengatur tata cara
Perseroan Terbatas PT. Pembangkit pengangkatan, penggantian, dan
Jawa Bali; dan pemberhentian anggota Direksi dan
2. Butir b), Direktur lainnya diangkat dari dapat juga mengatur tentang tata
individu yang ditunjuk atau cara pencalonan anggota Direksi.
dinominasikan oleh Perseroan
Terbatas PT. Indonesia Power. 2. Peraturan Menteri BUMN Nomor:
PER-03/MBU/02/2015 tanggal 17
Sedangkan dalam Board Manual BAB IV Februari 2015 tentang Persyaratan,
Direksi Angka 4.1.2 Komposisi Direksi, poin Tata Cara Pengangkatan, dan
b), Anggota Direksi diangkat dan Pemberhentian Anggota Direksi
diberhentikan oleh Rapat Umum BUMN
Pemegang Saham. Bab III Huruf B Angka 1 Menteri,
Sekretaris, Deputi Teknis, dan/atau
Berdasarkan konfirmasi, terkait Deputi mencari bakal calon, dengan

3.3 Dewan Komisaris 243


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
pengangkatan anggota Direksi dilakukan memperhatikan hal-hal sebagai
oleh PT PJB selaku Pemegang Saham. berikut:
Demikian juga dengan penilaian terhadap a. Bakal calon dari Talenta BUMN,
calon anggota Direksi yang menjabat saat diusulkan melalui Dewan
ini dilakukan oleh Pemegang Saham Komisaris/Dewan Pengawas.
dengan menunjuk pihak independen untuk b. Menteri, Sekretaris, Deputi
melakukan fit and proper test kepada calon Teknis, dan/atau Deputi dapat
anggota Direksi. menetapkan bakal calon dari
Talenta BUMN tanpa usulan
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas apabila dipandang
memiliki prestasi yang baik.
c. Bakal calon dari Talenta
Kementerian BUMN, diusulkan
melalui Sekretaris.
d. Bakal calon yang berasal dari
Direksi, Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas,
dan/atau Sumber Lain dapat
mengajukan lamaran kepada
atau diusulkan langsung oleh
Menteri, Sekretaris, Deputi
Teknis, dan/atau Deputi.
e. Penjaringan bakal calon
diutamakan dari Talenta
BUMN.

3. AD Perusahaan
Pasal 10
a. Ayat (3), Hak dan Kewenangan
dalam menunjuk dan/atau
menominasikan susunan

3.3 Dewan Komisaris 244


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
anggota Direksi Perseroan
adalah sebagai berikut:
1) Butir a), Direktur Utama
dan Satu Direktur diangkat
dari individu yang ditunjuk
atau dinominasikan oleh
Perseroan Terbatas PT.
Pembangkitan Jawa Bali;
dan
2) Butir b), Direktur lainnya
diangkat dari individu yang
ditunjuk atau
dinominasikan oleh
Perseroan Terbatas PT.
Indonesia Power.
b. Ayat (4), Komposisi dan jumlah
anggota Direksi Perseroan
sebagaimana dimaksud pada
ayat 3 Pasal ini dapat berubah
sewaktu-waktu dengan terlebih
dahulu ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham.
c. Ayat (9), Anggota Direksi
diangkat dan diberhentikan
oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.

4. Board Manual
BAB IV Direksi, Angka 4.1.2
Komposisi Direksi, huruf b. Anggota
Direksi diangkat dan diberhentikan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

3.3 Dewan Komisaris 245


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)

67 Dewan Komisaris menilai Direksi dan Dewan Komisaris belum sepenuhnya Pengaturan mengenai penilaian Direksi 1,469 57% 0,839
melaporkan hasil penilaian tersebut menilai kinerja Direksi secara kolegial dan dan sebagai bentuk laporan Dewan
kepada Pemegang Saham. individu dan belum menyampaikan kepada Komisaris kepada Pemegang Saham,
Pemegang Saham. mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Ketentuan terkait Kewajiban Dewan Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Komisaris melakukan penilaian kinerja 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Direksi telah tercantum dalam GCG Code Peraturan Menteri Negara BUMN
dan Board Manual. Namun belum secara Nomor: PER-01/MBU/2011
eksplisit menjelaskan penilaian kinerja tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Direksi baik secara kolegial maupun Penerapan Tata Kelola Perusahaan
individual. yang Baik (GCG) pada BUMN.
Pasal 15 ayat (2) Indikator
Rencana kerja terkait penilaian kinerja Pencapaian Kinerja merupakan
Direksi tersebut tercantum dalam Rencana ukuran penilaian atas keberhasilan
Kerja Dewan Komisaris Tahun 2019 yaitu pelaksanaan tugas dan tanggung
pengawasan mengenai pemantauan jawab pengawasan dan pemberian
kinerja Direksi dan pelaporan kepada nasihat oleh Dewan Komisaris,
Pemegang Saham. sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan/atau
Berdasarkan review dokumen, Penilaian anggaran dasar.
Kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris
secara kolegial dilakukan dalam Rapat 2. GCG Code
Dewan Komisaris – Direksi. Dalam rapat Bab II poin 2.2 angka 2.2.2 huruf f 1)
tersebut Dewan Komisaris menelaah d) Dewan Komisaris bertugas
capaian kinerja bulanan. Namun belum memantau dan mengevaluasi
dilakukan penilaian secara individual. kinerja Direksi.

Selain itu, terdapat juga penilaian Direksi 3. Board Manual


oleh Dewan Komisaris kepada Pemegang Bab V angka 5.4.11 Sistem
Saham yang dilampirkan dalam Laporan Remunerasi dan Penilaian Kinerja

3.3 Dewan Komisaris 246


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Pelaksanaan Pengawasan Dewan Dewan Komisaris dan Direksi.
Komisaris PT PLNSC Tahun 2018 tanggal
23 Mei 2019. Namun, dalam laporan
tersebut hanya terdapat penilaian kinerja Rekomendasi:
Direksi secara individu (kinerja bidang) dan
belum memuat penilaian kinerja Direksi 1. Melengkapi muatan Board Manual
secara kolegial. secara jelas terkait kebijakan
penilaian kinerja Direksi secara
kolegial dan individu.

2. Melakukan penilaian terhadap


kinerja Direksi secara Individu
dalam Rapat Dewan Komisaris.

3. Melengkapi penilaian kinerja


Direksi secara kolegial dalam
Laporan Pelaksanaan Pengawasan
Dewan Komisaris.

68 Dewan Komisaris mengusulkan Kebijakan Dewan Komisaris mengenai Dewan Komisaris mengusulkan 1,469 71% 1,049
remunerasi Direksi sesuai ketentuan pengusulan remunerasi Direksi tercantum remunerasi Direksi, mengacu pada:
yang berlaku dan penilaian kinerja dalam AD Perusahaan dan Board Manual. 1. Peraturan Menteri BUMN Nomor:
Direksi. PER-02/MBU/06/2016 tanggal 20
Rencana kerja terkait usulan Dewan Juni 2016 tentang Perubahan Atas
Komisaris mengenai remunerasi Direksi Peraturan Menteri Negara BUMN
tercantum dalam Rencana Kerja Dewan Nomor: PER-04/MBU/2014 tentang
Komisaris Tahun 2019 yaitu menelaah Pedoman Penetapan Penghasilan
pengusulan remunerasi Direksi. Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN
Berdasarkan Notulen Rapat Umum a. Pasal 2
Pemegang Saham (RUPS) PT PLNSC tentang 1) Penetapan Penghasilan
Persetujuan Laporan Tahunan dan sebagaimana dimaksud pada

3.3 Dewan Komisaris 247


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Pengesahan Laporan Keuangan Tahun ayat (1) dan ayat (2) yang
Buku 2019 tanggal 21 Juni 2019 pada berupa gaji atau honorarium,
agenda Ketiga yaitu Persetujuan Tantiem tunjangan dan fasilitas yang
Tahun Buku 2018 dan Remunerasi Tahun bersifat tetap dilakukan
2019 bagi Direksi dan Komisaris Perseroan dengan mempertimbangkan
serta Bonus Keuangan Perseroan Tahun faktor pendapatan, aktiva,
Buku 2019, dimana RUPS memutuskan kondisi dan kemampuan
bahwa: keuangan perusahaan yang
1. RUPS memberikan kuasa kepada bersangkutan, tingkat inflasi
Pemegang Saham Mayoritas untuk dan faktor-faktor lain yang
menetapkan Tantiem bagi Direksi dan relevan, serta tidak boleh
Dewan Komisaris, serta Bonus bagi bertentangan dengan
Karyawan untuk Tahun Buku 2018 dan peraturan perundang -
akan diputuskan secara sirkuler. undangan.
2. RUPS memberikan kuasa kepada 2) Penetapan Penghasilan
Pemegang Saham Mayoritas untuk sebagaimana dimaksud pada
menetapkan gaji bagi Direksi dan ayat (1) (2) yang berupa
honorarium bagi Dewan Komisaris, tunjangan dan tantiem yang
dengan mempertimbangkan hasil bersifat variabel dilakukan
kajian yang dilakukan oleh Direksi yang dengan
telah mendapatkan rekomendasi dari mempertimbangkan faktor
Dewan Komisaris. Kajian tersebut pencapaian target, tingkat
harus disampaikan kepada Pemegang kesehatan, dan kemampuan
Saham Mayoritas dan akan diputuskan keuangan, serta faktor-faktor
secara sirkuler. lain yang relevan (merit
system).
Sampai dengan assessment di dilakukan, 3) Faktor-faktor lain
belum terdapat dokumentasi mengenai sebagaimana dimaksud pada
kajian yang dilakukan oleh Direksi dan ayat (3) dan ayat (4) termasuk
telaah Dewan Komisaris atas usulan diantaranya adalah tingkat
remunerasi Direksi serta penyampaian remunerasi yang berlaku
hasil kajian kepada Pemegang Saham. umum dalam industri yang

3.3 Dewan Komisaris 248


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
sejenis.
Terdapat surat dari Pemegang Saham 4) Dalam hal perhitungan gaji
kepada Direktur Utama PT PLNSC Nomor: atau honorarium dengan
A060619-R tanggal 3 Juli 2019 perihal memperhatikan faktor-faktor
Penetapan Remunerasi Direksi/Dewan sebagaimana dimaksud pada
Komisaris Tahun 2019 serta Tantiem ayat (3) menyebabkan gaji
Direksi/Dewan Komisaris Tahun 2018. atau honorarium lebih rendah
dari pada tahun sebelumnya,
maka gaji atau honorarium
yang dipakai untuk yang
bersangkutan adalah sama
dengan gaji atau honorarium
tahun sebelumnya.
b. Pasal 30
Ayat (5) Ukuran Kinerja Utama
(Key Performance Indicator)
dan/atau Tingkat Kesehatan
ditetapkan oleh RUPS/Menteri
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
mengenai Ukuran Kinerja Utama
(Key Performance Indicator) dan
Tingkat Kesehatan BUMN.

2. AD Perusahaan
Pasal 10 ayat (27), Anggota Direksi
diberi gaji dan tunjangan/fasilitas
termasuk santunan purna jabatan
yang jenis dan jumlahnya ditetapkan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham
dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

3.3 Dewan Komisaris 249


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)

3. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka
5.4.11 Sistem Remunerasi dan
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi
Dalam kaitan dengan remunerasi
dan penilaian kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi, Dewan
Komisaris:
a. Memberikan saran kepada
RUPS mengenai sistem
remunerasi dan penilaian
kinerja yang tepat.
b. Menyusun dan
mengembangkan sistem
remunerasi dan penilaian
kinerja yang tepat.

Rekomendasi:

1. Menelaah hasil kajian yang


dilakukan Direksi terkait usulan
remunerasi Direksi.

2. Memastikan penyampaian hasil


kajian terkait usulan remunerasi
Direksi kepada Pemegang Saham.

20 Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. 0,571 89% 0,510

3.3 Dewan Komisaris 250


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
69 Dewan Komisaris memiliki kebijakan Dewan Komisaris belum sepenuhnya Dewan Komisaris memiliki kebijakan 0,571 89% 0,510
benturan kepentingan dan memiliki kebijakan benturan kepentingan benturan kepentingan dan
melaksanakan secara konsisten dan melaksanakan secara konsisten. melaksanakannya secara konsisten,
kebijakan tersebut. mengacu pada:
Ketentuan terkait dengan benturan 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
kepentingan tercantum dalam AD 2007 tentang Perseroan Terbatas
Perusahaan, GCG Code, COC dan Board Pasal 116 poin (b) Dewan Komisaris
Manual. wajib melaporkan kepada Perseroan
mengenai kepemilikan sahamnya
Dewan Komisaris memiliki pernyataan dan/atau keluarganya pada
benturan kepentingan dalam bentuk Perseroan tersebut dan Perseroan
Pakta Integritas yang ditandatangani oleh lain.
Komisaris pada tanggal 20 Desember
2019. Namun, praktiknya pernyataan tidak 2. Peraturan Menteri Negara BUMN
memiliki benturan kepentingan tersebut Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
ditandatangani pada akhir tahun. 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara BUMN
Dalam Board Manual BAB V Dewan Nomor: PER-01/MBU/2011
Komisaris, Angka 5.4.2 poin i), Dewan tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Komisaris berkewajiban untuk Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Melaporkan kepada Perseroan mengenai yang Baik (GCG) pada BUMN.
kepemilikan sahamnya dan/atau Pasal 17 yang menjelaskan Anggota
keluarganya pada Perseroan tersebut dan Dewan Komisaris, dilarang
perseroan lain. Berdasarkan review melakukan tindakan yang
dokumen, Dewan Komisaris telah mempunyai benturan kepentingan
membuat Daftar Khusus mengenai (conflict of interest) dan mengambil
Kepemilikan Saham anggota Dewan keuntungan pribadi, dari
Komisaris beserta keluarganya pada pengambilan keputusan dan/atau
Perusahaan dan/atau perusahaan lain, pelaksanaan kegiatan BUMN yang
tanggal 20 Desember 2019. bersangkutan, selain penghasilan
yang sah.

3.3 Dewan Komisaris 251


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
3. Pedoman Umum GCG KNKG Tahun
2006
Bab II poin 3.2 tentang Benturan
Kepentingan.

4. AD Perusahaan
a. Pasal 13
1) Ayat (1) Huruf a, Apabila
terjadi sesuatu hal dimana
kepentingan Perseroan
berbenturan kepentingan
dengan kepentingan salah
seorang anggota Direksi,
maka Perseroan akan
diwakili oleh anggota
Direksi lainnya yang
ditunjuk oleh dan dari
anggota Direksi yang tidak
mempunyai benturan
kepentingan.
2) Ayat (1) Huruf b, Apabila
benturan kepentingan
tersebut menyangkut
semua anggota Direksi,
maka Perseroan akan
diwakili oleh Dewan
Komisaris atau diwakili
oleh seorang atau lebih
yang ditunjuk oleh Dewan
Komisaris secara tertulis.
3) Ayat (2) Dalam hal tidak
ada Dewan Komisaris,

3.3 Dewan Komisaris 252


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
maka Rapat Umum
Pemegang Saham dapat
mengangkat seorang atau
lebih untuk mewakili
Perseroan dalam
menjalankan tugas
tersebut pada ayat 1 Pasal
ini.
b. Pasal 14
1) Ayat (22) Antara para
anggota Dewan Komisaris
dan anggota Direksi
dilarang memiliki
hubungan keluarga sampai
dengan derajat ke-3
(ketiga), baik menurut
garis lurus maupun garis
ke samping, termasuk
hubungan yang timbul
karena perkawinan.
2) Ayat (23) Dalam hal terjadi
keadaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (22)
Pasal ini, maka Rapat
Umum Pemegang Saham
berwenang
memberhentikan salah
seorang di antara mereka.
3) Ayat (32) Anggota Dewan
Komisaris dilarang
memangku jabatan
rangkap sebagai:

3.3 Dewan Komisaris 253


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
a) Anggota Direksi pada
Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha
Milik Daerah, Badan
Usaha Milik Swasta;
b) Jabatan lainnya
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-
undangan, pengurus
partai politik
dan/atau
calon/anggota
legislatif dan/atau
calon Kepala Daerah/
Wakil Kepala Daerah;
dan/atau
c) Jabatan lain yang
dapat menimbulkan
benturan
kepentingan.
Untuk perangkapan
jabatan Dewan Komisaris
yang tidak termasuk
dalam ketentuan ayat ini
atau untuk pengecualian
atas ketentuan ayat ini
diperlukan persetujuan
Rapat Umum Pemegang
Saham.

5. GCG Code

3.3 Dewan Komisaris 254


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Bab IV poin 4.2 Benturan
Kepentingan

6. COC
Poin II Angka 6 Benturan
Kepentingan

7. Board Manual
Bab V Dewan Komisaris, angka 5.6
Etika Jabatan

Rekomendasi:

Memastikan penandatanganan
pernyataan tidak memiliki benturan
kepentingan dilakukan setiap awal
tahun.

Saran:

Membuat Pakta Integritas yang


dilampirkan dalam Usulan Tindakan
Direksi yang harus mendapatkan
rekomendasi dari Dewan Komisaris dan
persetujuan RUPS .

21 Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara 1,659 67% 1,115
efektif dan berkelanjutan
70 Dewan Komisaris memastikan prinsip- Dewan Komisaris belum sepenuhnya Dewan Komisaris memastikan prinsip- 0,985 64% 0,633

3.3 Dewan Komisaris 255


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang memastikan prinsip-prinsip tata kelola prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik
Baik telah diterapkan secara efektif dan Perusahaan yang baik telah diterapkan telah diterapkan secara efektif dan
berkelanjutan. secara efektif dan berkelanjutan. berkelanjutan mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Ketentuan mengenai Dewan Komisaris 2003 tentang BUMN
memastikan prinsip-prinsip Tata Kelola Pasal 6 ayat (3) yaitu Dalam
Perusahaan yang Baik tercantum dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris
Board Manual. dan Dewan Pengawas harus
mematuhi Anggaran Dasar BUMN
Rencana Kerja Dewan Komisaris untuk dan peraturan perundang-undangan
memantau penerapan prinsip-prinsip Tata serta wajib melaksanakan prinsip-
Kelola Perusahaan yang Baik tercantum prinsip profesionalisme, efisiensi,
dalam Rencana Kerja dan Anggaran transparansi, kemandirian,
Dewan Komisaris PT PLNSC Tahun 2019. akuntabilitas, pertanggungjawaban,
serta kewajaran.
Dewan Komisaris melaksanakan
pemantauan penerapan prinsip Tata 2. Surat Edaran Kementerian Badan
Kelola Perusahaan yang Baik. Salah satu Usaha Milik Negara Nomor: S-
bentuk pengawasan dan pemberian 528/MBU.S/2013 pada tanggal 28
arahan Dewan Komisaris terkait dengan Oktober 2013 Perihal BUMN Bersih
penerapan GCG di Perusahaan tercantum Poin 2 menyebutkan salah satu
dalam Risalah Rapat Internal Dewan anggota Direksi yang bertanggung
Komisaris yang dihadiri juga oleh Komite jawab terhadap pelaksanaan Good
Audit tanggal 20 Desember 2019 dengan Corporate Governance (GCG) dan
agenda rapat yaitu Prinsip-prinsip Tata dilaksanakan oleh sekurang-
Kelola Perusahaan yang Baik telah kurangnya pejabat 1 (satu) eselon
diterapkan secara efektif dan dibawah Direksi yang tugasnya
berkelanjutan di PLNSC. menangani masalah tersebut.
Pejabat yang bersangkutan
Selain itu terdapat dalam pembahasan berkewajiban memastikan dan
melalui Rapat Dewan Komisaris – Direksi bertanggung jawab penuh agar
tanggal 23 Mei 2019 dengan agenda rapat transaksi-transaksi penting

3.3 Dewan Komisaris 256


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
yaitu Realisasi Kinerja Perusahaan s.d Perusahaan dilaksanakan
April 2019 dan Prognosa s.d April 2019. berdasarkan prinsip-prinsip GCG dan
Dimana dalam agenda tersebut dibahas mengikuti ketentuan juga
mengenai Aspek implementasi GCG tahun bertanggung jawab terhadap
2018 belum maksimal dengan penyebab implementasi Code of Conduct di
sebagai berikut: lingkungan Perusahaan, sehingga
1. Penerapan GCG baru pertama kali pengelolaan perusahaan bersih dari
dilaksanakan pada tahun 2018 Fraud, Gratifikasi dan KKN.
sehingga:
a. Laporan mengenai pelaksanaan 3. Pedoman Umum GCG KNKG Tahun
tata kelola perusahaan yang 2006
disampaikan kepada Bab IV Huruf C menyatakan Dewan
RUPS/pemilik modal dan Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan
Komisaris baru dapat dilakukan bertugas dan bertanggungjawab
di tahun 2019. secara kolektif untuk melakukan
b. Evaluasi GCG baru dapat pengawasan dan memberikan
dilakukan pada tahun 2019. nasihat kepada Direksi serta
2. Sebagian indikator/parameter memastikan bahwa perusahaan
pelaksanaan LHKPN, Gratifikasi, dan melaksanakan GCG.
Sistem pelaporan pelanggaran yang
tidak dapat dilakukan oleh PLNSC. 4. Board Manual
Bab V Dewan Komisaris, angka
5.4.12 Pelaksanaan Good Corporate
Berdasarkan konfirmasi, Perusahaan baru Governance.
melakukan assessment GCG pada tahun
buku 2019 sehingga belum didapatkan
hasil assessment GCG yang berupa area of Rekomendasi:
improvement untuk ditindaklanjuti oleh
Dewan Komisaris. 1. Memastikan tindak lanjut area of
improvement hasil assessment GCG
Berdasarkan konfirmasi, sampai saat ini yang menjadi kewenangan Dewan
Perusahaan belum membuat Laporan Komisaris.

3.3 Dewan Komisaris 257


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Tahunan sehingga belum dapat dipastikan
bahwa hasil assessment GCG diungkapkan 2. Memastikan hasil assessment GCG
dalam Laporan Tahunan. diungkapkan dalam Laporan
Tahunan.

71 Dewan Komisaris melakukan Dewan Komisaris belum melakukan Dewan Komisaris melakukan pengukuran 0,674 71% 0,481
pengukuran dan penilaian terhadap pengukuran dan penilaian terhadap kinerja dan penilaian terhadap kinerja Dewan
kinerja Dewan Komisaris Dewan Komisaris. Komisaris, mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Dewan Komisaris memantau penerapan Nomor: PER-09/MBU/2012
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan tanggal 6 Juli 2012 tentang
yang baik mengacu pada Board Manual. Perubahan atas Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor:
Berdasarkan review dokumen, Dewan PER-01/MBU/2011 tanggal 1
Komisaris telah memiliki KPI Dewan Agustus 2011 tentang Penerapan
Komisaris yang terdapat dalam Rencana Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT (GCG) pada BUMN.
PLNSC Tahun 2019, yang memuat a. Ayat (1) RUPS wajib
indikator, uraian, output, target dan menetapkan Indikator
bobot. Pencapaian Kinerja (Key
Performance Indicators)
Berdasarkan review dokumen, tidak Dewan Komisaris, berdasarkan
terdapat pelaksanaan evaluasi pencapaian usulan dari Dewan Komisaris,
kinerja Komisaris yang dituangkan dalam yang bersangkutan
Risalah Rapat Dewan Komisaris. b. Ayat (2) Indikator Pencapaian
Kinerja merupakan ukuran
Penilaian kinerja Dewan Komisaris penilaian atas keberhasilan
dilaporkan dalam Laporan Pelaksanaan pelaksanaan tugas dan
Pengawasan Dewan Komisaris PT PLNSC tanggung jawab pengawasan
Tahun 2018 yang sampaikan oleh dan pemberian nasihat oleh
Komisaris pada tanggal 23 Mei 2019. Dewan Komisaris, sesuai
dengan ketentuan peraturan

3.3 Dewan Komisaris 258


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Berdasarkan konfirmasi, untuk Laporan perundang-undangan dan/atau
Pelaksanaan Pengawasan Dewan anggaran dasar.
Komisaris PT PLNSC Tahun 2019 masih
dalam proses penyusunan.
2. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka
5.4.12 Pelaksanaan Good Corporate
Governance

Rekomendasi:

Mengevaluasi pencapaian kinerja


Dewan Komisaris dan menuangkannya
dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris.

22 Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Dewan Komisaris sesuai dengan 1,348 58% 0,788
ketentuan perundang-undangan.
72 Dewan Komisaris memiliki pedoman/ Dewan Komisaris telah memiliki Dewan Komisaris memiliki pedoman/tata 0,346 79% 0,271
tata tertib rapat Dewan Komisaris yang Pedoman/Tata Tertib Rapat yang tertib rapat Dewan Komisaris yang
memadai. tercantum dalam Board Manual. memadai, mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Dalam Board Manual telah mengatur Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
mengenai: 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
1. Etika Rapat Dewan Komisaris pada Peraturan Menteri Negara BUMN

3.3 Dewan Komisaris 259


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.7.4 Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
Etika Rapat Dewan Komisaris 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
2. Tata penyusunan risalah rapat pada Tata Kelola Perusahaan yang Baik
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.7.5 (GCG) pada BUMN.
Risalah Rapat Dewan Komisaris. Pasal 14 ayat (2) yang menjelaskan
Dewan Komisaris, harus
Namun berdasarkan review dokumen, menetapkan tata tertib Rapat
belum terdapat pengaturan terkait Dewan Komisaris.
Pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil
rapat sebelumnya, dan Pembahasan/telaah 2. AD Perusahaan
atas usulan Direksi dan arahan/keputusan Pasal 16 Rapat Dewan Komisaris.
RUPS terkait dengan usulan Direksi
3. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.7
Rapat Dewan Komisaris

Rekomendasi:

Melengkapi ketentuan dalam Board


Manual pada bagian Rapat Dewan
Komisaris terkait dengan tata tertib
rapat yang memuat Pelaksanaan
evaluasi tindak lanjut hasil rapat
sebelumnya, dan Pembahasan/ telaah
atas usulan Direksi dan arahan/
keputusan RUPS terkait dengan usulan
Direksi.

73 Rapat Dewan Komisaris diadakan Rapat Dewan Komisaris belum sepenuhnya Rapat Dewan Komisaris diadakan secara 0,657 79% 0,516
secara berkala sesuai ketentuan yang diadakan secara berkala sesuai ketentuan berkala, mengacu pada:
berlaku dan/atau anggaran dasar. yang diatur dalam AD Perusahaan dan 1. Peraturan Menteri Negara BUMN

3.3 Dewan Komisaris 260


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Board Manual. Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Peraturan Menteri Negara BUMN
Komisaris PT PLNSC Tahun 2019 pada Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
bagian KPI Dewan Komisaris Tahun 2019, 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
pelaksanaan rapat Dewan Komisaris (Rapat Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dewan Komisaris Internal dan Rapat (GCG) pada BUMN.
Dewan Komisaris – Direksi) dilaksanakan Pasal 6
minimal sebulan sekali, dengan target a. Ayat (1), Rapat Dewan
pelaksanaan rapat sebanyak 12 (dua belas) Komisaris/Dewan Pengawas
kali. harus diadakan secara berkala,
sekurang-kurangnya sekali
Praktiknya, pelaksanaan Rapat Internal dalam setiap bulan, dan dalam
Dewan Komisaris telah dilakukan sesuai rapat tersebut Dewan
dengan KPI Dewan Komisaris Tahun 2019. Komisaris, dapat mengundang
Berdasarkan review dokumen, pelaksanaan Direksi
Rapat Internal Dewan Komisaris hanya b. Ayat (6), Jumlah rapat Dewan
dilakukan 1 (satu) kali yaitu di bulan Komisaris/Dewan Pengawas
Desember. dan jumlah kehadiran masing-
masing anggota Dewan
Sedangkan untuk pelaksanaan Rapat Komisaris, harus dimuat dalam
Dewan Komisaris – Direksi telah dilakukan Laporan Tahunan BUMN.
sebanyak 12 (dua belas) kali sesuai dengan
KPI Dewan Komisaris Tahun 2019. 2. AD Perusahaan
Pasal 16 ayat (8), Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melaksanakan 1 mengadakan rapat paling sedikit
(satu) kali Rapat Internal Dewan Komisaris. setiap bulan sekali, dalam rapat
Adapun rekapitulasi kehadiran Dewan tersebut Dewan Komisaris dapat
Komisaris dalam Rapat Internal Dewan mengundang Direksi.
Komisaris tahun 2019 adalah sebagai
berikut: 3. Board Manual
Bab V Dewan Komisaris, angka 5.7.1

3.3 Dewan Komisaris 261


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Jumlah Jumlah % huruf e Rapat Dewan Komisaris
Nama diselenggarakan sekurang-kurangnya
Rapat Kehadiran kehadiran
sekali setiap bulan.
Sulaiman 12 1 8,33%
Daud

Rekomendasi:
Berdasarkan Daftar Hadir Rapat
Pengawasan Dewan Komisaris – Direksi Melaksanakan Rapat Internal Dewan
yang diterima, Dewan Komisaris telah Komisaris sesuai dengan Rencana Kerja
melaksanakan 11 (sebelas) kali Rapat dan Anggaran Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris – Direksi.

Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat


Pengawasan Dewan Komisaris – Direksi,
adalah sebagai berikut:

Jumlah Jumlah %
Nama
Rapat Kehadiran kehadiran

Sulaiman 12 12 100%
Daud

Berdasarkan review dokumen, Komisaris


selalu menghadiri rapat yang telah
diselenggarakan sehingga tidak terdapat
Surat Kuasa dalam hal yang bersangkutan
berhalangan hadir saat Rapat.

74 Dewan Komisaris melakukan evaluasi Berdasarkan review dokumen, belum Rekomendasi: 0,346 0 0
terhadap pelaksanaan keputusan hasil terdapat evaluasi terhadap pelaksanaan
rapat sebelumnya. hasil keputusan rapat sebelumnya. Memastikan dilakukannya evaluasi
terhadap pelaksanaan keputusan hasil
rapat sebelumnya.

3.3 Dewan Komisaris 262


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)

23 Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris. 2,593 91% 2,353
75 Sekretariat Dewan Komisaris memiliki Dalam melaksanakan tugas dan tanggung Sekretariat Dewan Komisaris telah 0,804 100% 0,804
uraian tugas yang jelas. jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh memiliki uraian tugas yang jelas mengacu
Sekretaris Dewan Komisaris. pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Pengangkatan serta uraian tugas Sekretaris Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Dewan Komisaris berdasarkan Surat 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: Peraturan Menteri Negara BUMN
003.K/DEKOM-PLNSC/2018 tanggal 1 Nomor: PER-01/MBU/2011
Oktober 2018 dengan keputusan tanggal 1 Agustus 2011 tentang
diantaranya adalah: Penerapan Tata Kelola Perusahaan
1. PERTAMA, menunjuk Sdr. Yudha yang Baik (GCG) pada BUMN
Dwie Gustian sebagai Sekretaris Pasal 18
Dewan Komisaris PT Prima Layanan a. Ayat (1), Organ pendukung
Niaga Suku Cadang. Dewan Komisaris, terdiri dari:
2. KEDUA, Sekretaris Dewan Komisaris 1) Sekretariat Dewan
PT Prima Layanan Niaga Suku Cadang Komisaris/Dewan Pengawas,
pada Diktum Pertama, melakukan jika diperlukan,
tugas: 2) Komite Audit
a. Mengatur pertemuan internal 3) Komite lainnya, jika
Dewan Komisaris, pertemuan diperlukan.
dengan Direksi Perseroan b. Ayat (4), Ketentuan lebih lanjut
dan/atau pertemuan dengan mengenai Sekretariat, Komite
Pemegang Saham. Audit dan Komite Lainnya
b. Menyelenggarakan kegiatan di sebagaimana dimaksud pada
bidang kesekretariatan dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan
lingkungan Dewan Komisaris. Menteri tersendiri.
c. Mengkoordinir penyediaan
informasi yang dibutuhkan 2. Peraturan Menteri Negara BUMN
Dewan Komisaris, seperti Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang
laporan berkala dari Direksi Organ Pendukung Dewan

3.3 Dewan Komisaris 263


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
(Laporan Bulanan, Laporan Komisaris, BUMN
Triwulanan, Laporan Tahunan, a. Pasal 4 ayat (3), Dalam rangka
Laporan Hasil Audit Internal) tertib administrasi dan
serta laporan/informasi lainnya pelaksanaan tata kelola
mengenai Perseroan. Perusahaan yang baik,
d. Menyelenggarakan rapat Dewan Sekretariat Dewan
Komisaris, termasuk tetapi tidak Komisaris/Dewan Pengawas
terbatas pada penyiapan dan wajib memastikan dokumen
pengiriman undangan, penyelenggaraan kegiatan
penyampaian materi rapat serta sebagaimana dimaksud pada
pembuatan risalah rapat. ayat (1) tersimpan dengan baik
e. Mengadministrasikan risalah di Perusahaan
rapat dan dokumen Dewan b. Pasal 5, yang menyatakan bahwa
Komisaris lainnya serta hasil- masa jabatan Sekretaris dan staf
hasil keputusan rapat pada Sekretariat Dewan Komisaris,
pihak-pihak yang ditetapkan oleh Dewan
berkepentingan. Komisaris, maksimum 3 (tiga)
f. Melaksanakan tugas lainnya tahun dan dapat diangkat
yang diberikan oleh Dewan kembali untuk paling lama 2
Komisaris. (tahun) dengan tidak
3. KETIGA, Sekretaris Dewan Komisaris mengurangi hak Dewan
PT Prima Layanan Niaga Suku Cadang Komisaris, untuk
bertanggung jawab kepada Dewan memberhentikannya sewaktu-
Komisaris PT Prima Layanan Niaga waktu.
Suku Cadang.
4. KEEMPAT, Sekretaris Dewan Komisaris 3. AD Perusahaan
PT Prima Layanan Niaga Suku Cadang Pasal 15 ayat (2.a) butir 6), Dalam
diberikan honorarium berdasarkan melaksanakan tugas sebagaimana
penetapan Dewan Komisaris PT Prima dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
Layanan Niaga Suku Cadang. maka Dewan Komisaris berwenang
5. KELIMA, semua biaya yang timbul salah satunya untuk mengangkat
akibat dikeluarkannya Surat dan memberhentikan seorang

3.3 Dewan Komisaris 264


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Keputusan ini dibebankan kepada Sekretaris Dewan Komisaris, jika
Anggaran Dewan Komisaris PT Prima dianggap perlu.
Layanan Niaga Suku Cadang.
6. KEENAM, dengan dikeluarkannya 4. Board Manual
Keputusan Dewan Komisaris ini, maka Bab V Dewan Komisaris
Keputusan Dewan Komisaris No. a. Angka 5.4.3 huruf f, Dewan
002.K/DEKOM-PLNSC/2017 tanggal 4 Komisaris Berwenang untuk
September 2017 tentang penunjukan mengangkat dan
Sekretaris Dewan Komisaris pada memberhentikan Sekretaris
Dewan Komisaris PT Prima Layanan Dewan Komisaris jika dianggap
Niaga Suku Cadang dinyatakan dicabut perlu.
dan tidak berlaku. b. Angka 5.10 Sekretaris Dewan
7. KETUJUH, keputusan ini berlaku Komisaris
selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak Sekretaris Dewan Komisaris
tanggal ditetapkan dengan ketentuan mempunyai fungsi untuk
bahwa apabila dikemudian hari memberikan dukungan
ternyata terdapat kekeliruan akan administratif dan
ditinjau kembali sebagaimana kesekretariatan kepada Dewan
mestinya. Komisaris guna memperlancar
pelaksanaan tugas-tugas Dewan
Komisaris. Sekretaris Dewan
Komisaris menjalankan tugas-
tugas sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan
kegiatan di bidang
kesekretariatan dalam
lingkungan Dewan
Komisaris.
2) Mengkoordinir penyediaan
informasi yang dibutuhkan
Dewan Komisaris, seperti
laporan berkala dari Direksi

3.3 Dewan Komisaris 265


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
serta laporan/informasi
lainnya mengenai
Perseroan.
3) Menyelenggarakan rapat
Dewan Komisaris,
termasuk tetapi tidak
terbatas pada penyiapan
dan pengiriman undangan,
penyampaian materi rapat
serta pembuatan risalah
rapat.
4) Mengadministrasikan
risalah rapat dan dokumen
Dewan Komisaris lainnya
serta mengirimkan hasil-
hasil keputusan rapat
kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

76 Sekretaris Dewan Komisaris melakukan Sekretaris Dewan Komisaris melakukan Sekretaris Dewan Komisaris melakukan 0,337 100% 0,337
administrasi dan penyimpanan administrasi dan penyimpanan dokumen administrasi dan penyimpanan dokumen,
dokumen. Dewan Komisaris. mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
Dalam praktiknya, administrasi dan 2007 tentang Perseroan Terbatas
penyimpanan dokumen Dewan Komisaris Pasal 100 ayat 2 menyatakan bahwa
dilakukan oleh Sekretaris Dewan seluruh daftar, risalah, dan dokumen
Komisaris. Selain itu, Sekretaris Dewan keuangan Perseroan sebagaimana
Komisaris bertugas mengelola administrasi dimaksud pada ayat (1) disimpan di
pengumpulan dokumen, penyampaian tempat kedudukan Perseroan.
laporan, dan pendistribusian surat
menyurat. 2. Peraturan Menteri Negara BUMN

3.3 Dewan Komisaris 266


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Berikut pengadministrasian dan 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
penyimpanan dokumen oleh Sekretaris Peraturan Menteri Negara BUMN
Dewan Komisaris: Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
1. Salinan Risalah Rapat Dewan 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Komisaris dan Risalah Rapat Dewan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Komisaris dan Direksi serta melakukan (GCG) pada BUMN
compile menjadi sebuah kumpulan Pasal 18
risalah rapat. a. Ayat (1) organ pendukung
2. Surat-surat Dewan Komisaris (surat Dewan Komisaris/Dewan
kuasa, undangan rapat, surat Pengawas terdiri dari:
keputusan). 1) Sekretariat Dewan
3. Laporan-laporan Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas,
Komisaris. jika diperlukan,
4. Laporan-laporan Direksi yang 2) Komite Audit
disampaikan kepada Dewan Komisaris. 3) Komite lainnya, jika
diperlukan.
b. Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut
mengenai Sekretariat, Komite
Audit dan Komite Lainnya
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diatur dalam Peraturan
Menteri tersendiri.

3. Peraturan Menteri Negara BUMN


Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris BUMN
Pasal 4 ayat (1) Sekretaris Dewan
Komisaris, bertugas
mengadministrasikan dokumen
Dewan Komisaris, baik surat masuk,

3.3 Dewan Komisaris 267


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
surat keluar, risalah rapat maupun
dokumen lainnya.

4. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.10
Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris
mempunyai fungsi untuk
memberikan dukungan administratif
dan kesekretariatan kepada Dewan
Komisaris guna memperlancar
pelaksanaan tugas-tugas Dewan
Komisaris. Sekretaris Dewan
Komisaris menjalankan tugas-tugas
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan kegiatan di
bidang kesekretariatan dalam
lingkungan Dewan Komisaris.
b. Mengkoordinir penyediaan
informasi yang dibutuhkan
Dewan Komisaris, seperti
laporan berkala dari Direksi
serta laporan/informasi lainnya
mengenai Perseroan.
c. Menyelenggarakan rapat
Dewan Komisaris, termasuk
tetapi tidak terbatas pada
penyiapan dan pengiriman
undangan, penyampaian materi
rapat serta pembuatan risalah
rapat.
d. Mengadministrasikan risalah

3.3 Dewan Komisaris 268


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
rapat dan dokumen Dewan
Komisaris lainnya serta
mengirimkan hasil-hasil
keputusan rapat kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.

77 Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris telah Sekretaris Dewan Komisaris 0,959 75% 0,719
menyelenggarakan rapat Dewan menyelenggarakan Rapat Dewan menyelenggarakan rapat Dewan
Komisaris dan rapat/pertemuan antara Komisaris dan rapat/pertemuan Direksi Komisaris dan rapat antara Dewan
Dewan Komisaris dengan Pemegang maupun pihak-pihak terkait lainnya. Komisaris dengan RUPS, Direksi, maupun
Saham, Direksi maupun pihak-pihak pihak-pihak terkait lainnya, mengacu
terkait lainnya. Berdasarkan konfirmasi, Sekretaris Dewan pada:
Komisaris berperan dalam 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris, Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
yaitu mempersiapkan bahan rapat, 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
koordinasi terkait jadwal Undangan Rapat Peraturan Menteri Negara BUMN
dengan para Peserta Rapat serta membuat Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
konsep dan format undangan Rapat. 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Undangan Rapat yang telah disusun Tata Kelola Perusahaan yang Baik
kemudian disampaikan kepada Komisaris (GCG) pada BUMN.
Utama untuk ditandatangani. Pasal 18
a. Ayat (1) Organ Pendukung
Undangan Rapat Dewan Komisaris selama Dewan Komisaris, terdiri dari:
tahun 2019, diantaranya adalah sebagai 1) Sekretariat Dewan
berikut: Komisaris/Dewan Pengawas,
1. Surat Nomor: 001/PLNSC/DEKOM/2019 Jika Diperlukan,
tanggal 18 Januari 2019 perihal 2) Komite Audit
Undangan Rapat, untuk pelaksanaan 3) Komite Lainnya, Jika
rapat tanggal 22 Januari 2019 Diperlukan.
2. Surat Nomor: 002/PLNSC/DEKOM/2019 b. Ayat (4) Ketentuan Lebih Lanjut
tanggal 13 Februari 2019 perihal Mengenai Sekretariat, Komite
Undangan Rapat, untuk pelaksanaan Audit Dan Komite Lainnya

3.3 Dewan Komisaris 269


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
rapat tanggal 19 Februari 2019 Sebagaimana Dimaksud Pada
3. Surat Nomor: 005/PLNSC/DEKOM/2019 Ayat (1), Diatur Dalam Peraturan
tanggal 14 Maret 2019 perihal Menteri Tersendiri.
Undangan Rapat, untuk pelaksanaan
rapat tanggal 20 Maret 2019 2. Peraturan Menteri Negara BUMN
4. Surat Nomor: 006/PLNSC/DEKOM/2019 Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal
tanggal 8 April 2019 perihal Undangan 24 Agustus 2012 tentang Organ
Rapat, untuk pelaksanaan rapat tanggal Pendukung Dewan Komisaris,
15 April 2019 BUMN
5. Surat Nomor: 007/PLNSC/DEKOM/2019 Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan
tanggal 15 Mei 2019 perihal Undangan bahwa Sekretariat Dewan Komisaris
Rapat, untuk pelaksanaan rapat tanggal bertugas melakukan kegiatan untuk
23 Mei 2019 membantu Dewan Komisaris dalam
6. Surat Nomor: 013/PLNSC/DEKOM/2019 melaksanakan tugasnya berupa:
tanggal 10 Juli 2019 perihal Undangan a. Poin a, mempersiapkan rapat,
Rapat, untuk pelaksanaan rapat tanggal termasuk bahan rapat (briefing
19 Juli 2019 sheet) Dewan Komisaris.
7. Surat Nomor: 014/PLNSC/DEKOM/2019 b. Poin b, yaitu membuat risalah
tanggal 22 Agustus 2019 perihal rapat Dewan Komisaris, sesuai
Undangan Rapat, untuk pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar
rapat tanggal 28 Agustus 2019 Perusahaan.
8. Surat Nomor: 015/PLNSC/DEKOM/2019
tanggal 17 September 2019 perihal 3. AD Perusahaan
Undangan Rapat, untuk pelaksanaan Pasal 16 Ayat (10) Panggilan Rapat
rapat tanggal 25 September 2019 Dewan Komisaris disampaikan
9. Surat Nomor: 017/PLNSC/DEKOM/2019 secara tertulis oleh Komisaris Utama
tanggal 17 Oktober 2019 perihal atau oleh anggota Dewan Komisaris
Undangan Rapat Dekom Direksi PLN SC, yang ditunjuk oleh Komisaris Utama
untuk pelaksanaan rapat tanggal 22 dan disampaikan dalam jangka
Oktober 2019 waktu paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum rapat diadakan atau dalam
Berdasarkan konfirmasi, bahan-bahan waktu yang lebih singkat jika dalam

3.3 Dewan Komisaris 270


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
rapat disediakan dan disampaikan kepada keadaan mendesak, dengan tidak
Peserta Rapat bersamaan dengan memperhitungkan tanggal panggilan
Undangan Rapat tersebut, yaitu paling dan tanggal rapat.
lambat 3 (tiga) hari sebelum diadakan
Rapat kecuali dalam keadaan mendesak 4. Board Manual
sebagaimana ketentuan dalam Anggaran BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.10
Dasar. Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris
Selama tahun 2019, Dewan Komisaris telah mempunyai fungsi untuk
mengadakan 1 (1) kali Rapat Dewan memberikan dukungan administratif
Komisaris dan 11 kali Rapat Dewan dan kesekretariatan kepada Dewan
Komisaris dan Direksi. Berdasarkan review Komisaris guna memperlancar
dokumen, Sekretaris Dewan Komisaris pelaksanaan tugas-tugas Dewan
membuat Risalah Rapat di setiap Komisaris. Sekretaris Dewan
pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Komisaris menjalankan tugas-tugas
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan kegiatan di
Dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris bidang kesekretariatan dalam
dan Risalah Rapat Dewan Komisaris dan lingkungan Dewan Komisaris.
Direksi telah mencantumkan Keputusan b. Mengkoordinir penyediaan
rapat. Namun belum mencantumkan hal- informasi yang dibutuhkan
hal berikut ini: Dewan Komisaris, seperti
1. Pendapat yang berbeda (dissenting laporan berkala dari Direksi
opinion) (jika ada); serta laporan/informasi lainnya
2. Jalannya Rapat (dinamika Rapat); mengenai Perseroan.
3. Evaluasi atas pelaksanaan keputusan c. Menyelenggarakan rapat
rapat sebelumnya; Dewan Komisaris, termasuk
tetapi tidak terbatas pada
Dewan Komisaris telah menghadiri semua penyiapan dan pengiriman
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan undangan, penyampaian
Komisaris dan Direksi serta telah materi rapat serta pembuatan
menerima salinan Risalah Rapat. risalah rapat.

3.3 Dewan Komisaris 271


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
d. Mengadministrasikan risalah
Risalah rapat telah dibuat dan diedarkan rapat dan dokumen Dewan
kepada seluruh Anggota Dewan Komisaris Komisaris lainnya serta
dalam jangka waktu 3 (tiga) hingga 7 mengirimkan hasil-hasil
(tujuh) hari setelah rapat selesai keputusan rapat kepada pihak-
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. pihak yang berkepentingan.

Asli Risalah Rapat disampaikan kepada


Perusahaan cq. Corporate Secretary untuk Rekomendasi:
disimpan dan dipelihara. Risalah Rapat
dapat diakses dengan mudah oleh Menyusun Notulen Rapat Dewan
Anggota Dewan Komisaris. Komisaris yang mencerminkan adanya
Pendapat yang berbeda (dissenting
opinions) dengan apa yang diputuskan
dalam Rapat Dewan Komisaris (bila
ada), jalannya rapat (dinamika rapat),
dan hasil evaluasi atas pelaksanaan
keputusan rapat sebelumnya serta
keputusan rapat.

78 Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris telah Sekretaris Dewan Komisaris 0,493 100% 0,493
menyediakan data/informasi yang menyediakan data/informasi bagi Dewan menyediakan data/informasi yang
diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Komisaris dalam memperoleh informasi diperlukan oleh Dewan Komisaris dan
komite-komite di lingkungan Dewan baik dalam bentuk penjelasan Direksi atas Komite-Komite di lingkungan Dewan
Komisaris segala permasalahan menyangkut Komisaris mengacu pada:
pengelolaan Perusahaan yang 1. Peraturan Menteri Negara BUMN
disampaikan dalam Rapat Dewan Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
Komisaris – Direksi, Laporan-Laporan 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Direksi kepada Dewan Komisaris, Laporan Peraturan Menteri Negara BUMN
Tahunan, melihat dokumen Perusahaan Nomor: PER-01/MBU/2011
serta mengetahui kebijakan dan tindakan tanggal 1 Agustus 2011 tentang
yang akan dan telah dilakukan oleh Penerapan Tata Kelola Perusahaan

3.3 Dewan Komisaris 272


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Direksi. yang Baik (GCG) pada BUMN
Pasal 18
Pada tahun 2019, Sekretaris Dewan a. Ayat (1) Organ Pendukung
Komisaris tidak mengalami kendala yang Dewan Komisaris, terdiri dari:
berarti dalam mengakses informasi 1) Sekretariat Dewan
Perusahaan yang akan disampaikan kepada Komisaris/Dewan
Dewan Komisaris. Pengawas, Jika
Diperlukan,
2) Komite Audit
3) Komite Lainnya, Jika
Diperlukan.
b. Ayat (4) Ketentuan Lebih Lanjut
Mengenai Sekretariat, Komite
Audit Dan Komite Lainnya
sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1), diatur dalam Peraturan
Menteri Tersendiri.

2. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.10
Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris
mempunyai fungsi untuk
memberikan dukungan administratif
dan kesekretariatan kepada Dewan
Komisaris guna memperlancar
pelaksanaan tugas-tugas Dewan
Komisaris. Sekretaris Dewan
Komisaris menjalankan tugas-tugas
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan kegiatan di
bidang kesekretariatan dalam

3.3 Dewan Komisaris 273


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
lingkungan Dewan Komisaris.
b. Mengkoordinir penyediaan
informasi yang dibutuhkan
Dewan Komisaris, seperti
laporan berkala dari Direksi
serta laporan/informasi lainnya
mengenai Perseroan.
c. Menyelenggarakan rapat
Dewan Komisaris, termasuk
tetapi tidak terbatas pada
penyiapan dan pengiriman
undangan, penyampaian materi
rapat serta pembuatan risalah
rapat.
d. Mengadministrasikan risalah
rapat dan dokumen Dewan
Komisaris lainnya serta
mengirimkan hasil-hasil
keputusan rapat kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
24 Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif. 2,437 18% 0,450
79 Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris telah memiliki Komite Dewan Komisaris memiliki Komite- 0,643 43% 0,276
Dewan Komisaris sesuai dengan Dewan Komisaris sesuai dengan Komite di bawah Dewan Komisaris
ketentuan perundang-undangan yang ketentuan perundang-undangan yang sebagaimana ditentukan oleh peraturan
berlaku dan kebutuhan Dewan berlaku dan kebutuhan Dewan Komisaris. perundang-undangan yang berlaku dan
Komisaris atau kebutuhan Perusahaan mengacu
Dewan Komisaris hanya memiliki 1 (satu) pada:
komite yaitu Komite Audit. 1. Undang-undang Nomor 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas
Komite Audit Pasal 121 ayat (1) menyatakan
bahwa Dalam menjalankan tugas
Dewan Komisaris telah memiliki Komite pengawasan sebagaimana dimaksud

3.3 Dewan Komisaris 274


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Audit, dengan rincian sebagai berikut: dalam pasal 108, Dewan Komisaris
1. Pengangkatan dapat membentuk komite, yang
Surat Keputusan Dewan Komisaris anggotanya seorang atau lebih
Nomor: 002.K/DEKOM-PLNSC/2018 adalah anggota Dewan Komisaris.
tanggal 1 Oktober 2018 tentang
Perubahan Susunan Anggota Komite 2. Undang-undang Nomor 19 tahun
Audit Dewan Komisaris PT PLNSC. 2003 tentang BUMN
2. Susunan Ketua dan anggota Komite Pasal 70
Audit a. Ayat (1) Komisaris dan Dewan
a. Ketua merangkap anggota: Pengawas BUMN wajib
Bayu Adjie Megananda (Non membentuk Komite Audit yang
Komisaris) bekerja secara kolektif dan
b. Anggota Komite: berfungsi membantu Komisaris
I Wayan Udayana (Non dan Dewan Pengawas dalam
Komisaris) melaksanakan tugasnya.
3. Tugas Komite Audit b. Ayat (2) Komite Audit
sebagaimana dimaksud dalam
Pengaturan terkait tugas Komite Audit ayat (1) dipimpin oleh seorang
telah dijelaskan dalam Board Manual. ketua yang bertanggung jawab
kepada Komisaris atau Dewan
Pengawas.
c. Ayat (3) Selain Komite Audit
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) Komisaris atau Dewan
Pengawas dapat membentuk
komite lain yang ditetapkan oleh
Menteri.

3. Peraturan Menteri Negara BUMN


Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal
6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara BUMN

3.3 Dewan Komisaris 275


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal
1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG) pada BUMN
Pasal 18
a. Ayat (1) organ pendukung
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas, terdiri dari:
1) Sekretaris Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas, jika
diperlukan
2) Komite Audit
3) Komite lainnya, jika
diperlukan.
b. Ayat (2) Komite Lainnya
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf (c), terdiri dari
namun tidak terbatas pada
Komite Pemantau Manajemen
Risiko, Komite Nominasi dan
Remunerasi, dan Komite
Pengembangan Usaha.

4. Peraturan Menteri Negara BUMN


Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN
Pasal 2
a. Ayat (1) Organ Pendukung
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas, terdiri dari:

3.3 Dewan Komisaris 276


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
1) Sekretaris Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas,
jika diperlukan;
2) Komite Audit;
3) Satu komite lain, jika
diperlukan.
b. Ayat (2) Seorang atau lebih
anggota sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 (satu) berasal dari
anggota Dewan Komisaris.
c. Ayat (3) Anggota Komite Audit
dan komite lain yang bukan
berasal dari anggota Dewan
Komisaris, maksimal berjumlah 2
(dua) orang.
d. Ayat (4) Dewan Komisaris, dapat
membentuk komite lain lebih
dari 1 (satu) dan/atau
menetapkan jumlah anggota
komite yang bukan berasal dari
anggota Dewan Komisaris, lebih
dari 2 (dua) orang apabila:
1) Diwajibkan berdasarkan
Peraturan perundang-
undangan, atau
2) Disetujui oleh Menteri
berdasarkan kompleksitas
dan beban yang dihadapi
Dewan Komisaris, dalam
menjalankan tugas di BUMN
yang bersangkutan.
Pasal 11

3.3 Dewan Komisaris 277


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
a. Ayat (1) Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas
wajib membentuk Komite Audit
yang terdiri dari Ketua dan
Anggota,
b. Ayat (2) Ketua dan Anggota
Komite Audit diangkat dan
diberhentikan oleh Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas,
c. Ayat (3) Ketua Komite Audit
adalah anggota Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas
yang merupakan Anggota Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas
Independen atau Anggota
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas yang dapat bertindak
independen.
d. Ayat (4) Anggota Komite Audit
dapat berasal dari anggota
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas atau dari luar
Perusahaan,
e. Ayat (5) Pengangkatan dan
pemberhentian Anggota Komite
Audit dilaporkan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham/
Pemilik Modal.
f. Ayat (6) Anggota Komite Audit
yang merupakan anggota Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas,
berhenti dengan sendirinya

3.3 Dewan Komisaris 278


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
apabila masa jabatannya sebagai
anggota Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas berakhir,
g. Ayat (7) Dalam hal ini terdapat
anggota Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas yang menjabat
sebagai Ketua Komite Audit
berhenti sebagai anggota Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas,
maka Ketua Komite Audit wajib
diganti oleh anggota Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas
lainnya dalam waktu paling
lambat 30 hari (tiga puluh) hari.
Pasal 12
a. Ayat (1) Komite Audit bekerja
secara kolektif dalam
melaksanakan tugasnya
membantu Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas,
b. Ayat (2) Komite Audit bersifat
mandiri baik dalam pelaksanaan
tugasnya maupun dalam
pelaporan, dan bertanggung
jawab langsung kepada Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas.
Pasal 17
a. Ayat (1) Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas
dapat membentuk satu Komite
lain yang sama dan tugasnya
disesuaikan dengan kebutuhan

3.3 Dewan Komisaris 279


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas, yang terdiri dari
Ketua dan Anggota,
b. Ayat (2) Ketua dan anggota
Komite lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diangkat
dan diberhentikan oleh Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas,
c. Ayat (3) Ketua Komite lain
adalah anggota Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas.
d. Ayat (5) Anggota lain dapat
dijabat oleh Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas atau
berasal dari luar Perusahaan,
e. Ayat (5) Pemberhentian dan
pengangkatan Ketua dan
anggota Komite lain, dilaporkan
kepada Rapat Umum Pemegang
Saham/Pemilik Modal.
Pasal 18
a. Ayat (1) Komite lain bekerja
secara kolektif dalam
melaksanakan tugasnya
membantu Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas.
b. Ayat (2) Pelaksanaan tugasnya
maupun dalam pelaporan, dan
bertanggung jawab langsung
kepada Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas.

3.3 Dewan Komisaris 280


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
5. Pedoman Umum GCG KNKG tahun
2006
BAB IV Organ Perusahaan huruf (c)
angka 3 poin 3.7 dalam
melaksanakan tugasnya, Dewan
Komisaris dapat membentuk
Komite. Usulan dari Komite
disampaikan kepada Dewan
Komisaris untuk memperoleh
keputusan bagi Perusahaan yang
sahamnya tercatat di bursa efek,
Perusahaan Negara, Perusahaan
daerah, Perusahaan yang
menghimpun dan mengelola dana
masyarakat, Perusahaan yang
produk dan jasanya digunakan oleh
masyarakat luas, serta perusahaan
yang mempunyai dampak luas
terhadap kelestarian lingkungan,
sekurang-kurangnya harus
membentuk Komite Audit,
sedangkan komite lain dibentuk
sesuai dengan kebutuhan.

6. AD Perusahaan
Pasal 15 ayat (15.a) butir 8, Dewan
Komisaris berwenang untuk
membentuk komite lain selain
Komite Audit (Komite Audit wajib
dibentuk), jika dianggap perlu
dengan memperhatikan
kemampuan perusahaan dan

3.3 Dewan Komisaris 281


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
kebijakan yang ditetapkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham.

7. Board Manual
Bab V Dewan Komisaris, Angka 5.8.1
Komite Audit

Rekomendasi:

Mengangkat Ketua Komite Audit yang


berasal dari anggota Dewan Komisaris
Perusahaan.

80 Komposisi keanggotaan yang Komite Audit Komposisi keanggotaan yang mendukung 0,488 36% 0,174
mendukung pelaksanaan fungsi Komite pelaksanaan fungsi Komite dan
dan independensi dari masing-masing Dewan Komisaris memiliki Komite Audit independensi dari masing-masing Komite
Komite Dewan Komisaris. yang terdiri 2 (dua) anggota yang bukan Dewan Komisaris mengacu pada:
berasal dari Dewan Komisaris. Komite 1. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
Audit diketuai oleh Bayu Adjie Megananda, tentang BUMN
yang merupakan anggota yang berasal dari Pasal 70
luar anggota Dewan Komisaris yang a. Ayat (1), Komisaris dan Dewan
diangkat sebagai Ketua Komite Audit Pengawas BUMN wajib
berdasarkan Surat Keputusan Dewan membentuk komite audit yang
Komisaris Nomor: bekerja secara kolektif dan
002.K/DEKOM-PLNSC/2018 tanggal 1 berfungsi membantu Komisaris
Oktober 2018 tentang Perubahan Susunan dan Dewan Pengawas dalam
Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT melaksanakan tugasnya.

3.3 Dewan Komisaris 282


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
PLNSC. b. Ayat (2), Komite audit
sebagaimana dimaksud dalam
Berdasarkan review dokumen, belum dapat ayat (1) dipimpin oleh seorang
dipastikan bahwa anggota Komite Audit ketua yang bertanggung jawab
yang saat ini menjabat memiliki kepada Komisaris atau Dewan
independensi, pengetahuan dan Pengawas.
pengalaman kerja dibidang tugas Komite
Audit (keahlian dibidang akuntansi atau 2. Peraturan Menteri Negara BUMN
keuangan). Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas BUMN
a. Pasal 2 ayat (3), anggota Komite
Audit dan Komite Lain yang
bukan berasal dari anggota
Dewan Komisaris, maksimal
berjumlah 2 (dua) orang.
b. Pasal 11
1) Ayat (1), Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas
wajib membentuk Komite
Audit yang terdiri dari Ketua
dan Anggota.
2) Ayat (3), ketua Komite Audit
adalah anggota Dewan
Komisaris, yang merupakan
anggota Dewan Komisaris,
Independen atau anggota
Dewan Komisaris/ Dewan
Pengawas yang dapat
bertindak independen.
3) Ayat (4), anggota Komite

3.3 Dewan Komisaris 283


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Audit dapat berasal dari
anggota Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas atau dari
luar Perusahaan.
c. Pasal 17
1) Ayat (1), Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas dapat
membentuk satu komite lain
yang nama dan tugasnya
disesuaikan dengan
kebutuhan Dewan Komisaris,
yang terdiri dari Ketua dan
Anggota.
2) Ayat (3) Ketua Komite lain
adalah anggota Dewan
Komisaris.
3) Ayat (4), Anggota lain dapat
dijabat oleh Dewan
Komisaris, atau berasal dari
luar Perusahaan.

3. Pedoman Umum GCG KNKG tahun


2006
BAB IV Organ Perusahaan Huruf C
angka 4 poin 4.1 c Bagi perusahaan
yang sahamnya tercatat di bursa
efek, Perusahaan Negara,
Perusahaan Daerah, Perusahaan
yang menghimpun dan mengelola
dana masyarakat, Perusahaan yang
produk atau jasanya digunakan oleh
masyarakat luas, serta Perusahaan

3.3 Dewan Komisaris 284


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
yang mempunyai dampak luas
terhadap kelestarian lingkungan,
Komite Audit di ketuai oleh
Komisaris Independen dan
anggotanya dapat terdiri dari
Komisaris dan atau pelaku profesi
dari luar Perusahaan. Salah seorang
anggota memiliki latar belakang dan
kemampuan akuntansi dan atau
keuangan.

Rekomendasi:

Memastikan penunjukan anggota


Komite Audit yang berasal dari luar
Perusahaan memiliki independensi,
pengetahuan dan pengalaman kerja
dibidang tugas Komite Audit (keahlian
dibidang akuntansi atau keuangan).

81 Komite Dewan Komisaris memiliki Komite Audit belum memiliki Komite Dewan Komisaris memiliki 0,643 0 0
piagam/Charter dan program kerja Piagam/Charter dan Program Kerja piagam/charter dan program kerja
tahunan. Tahunan Komite Audit. tahunan mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN
a. Pasal 23
1) Ayat (1), Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas

3.3 Dewan Komisaris 285


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
menetapkan Piagam Komite
berdasarkan usulan Komite.
2) Ayat (2), Asli Piagam Komite
disampaikan kepada Direksi
untuk di dokumentasikan.
b. Pasal 24
1) Ayat (1), Sebelum tahun
buku berjalan, Komite wajib
menyusun dan
menyampaikan rencana
kerja dan anggaran tahunan
kepada Dewan Komisaris,
untuk ditetapkan.
2) Ayat (2), Salinan rencana
kerja dan anggaran Komite
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan oleh
Dewan Komisaris, kepada
Direksi untuk diketahui.
3) Ayat (3) Pelaksanaan rencana
kerja dan anggaran tahunan
komite dilaporkan kepada
Dewan Komisaris.
c. Pasal 13
1) Ayat (1), Komite Audit
bertugas untuk:
a) Huruf a, membantu
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas untuk
memastikan efektivitas
sistem pengendalian
intern dan efektivitas

3.3 Dewan Komisaris 286


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
tugas eksternal auditor
dan internal auditor;
b) Huruf b, menilai
pelaksanaan kegiatan
serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh
Satuan Pengawasan
Intern maupun auditor
eksternal;
c) Huruf c, Memberikan
rekomendasi mengenai
penyempurnaan sistem
pengendalian
manajemen serta
pelaksanaannya;
d) Huruf d, Memastikan
telah terdapat prosedur
evaluasi yang
memuaskan terhadap
segala informasi yang
dikeluarkan Perusahaan;
e) Huruf e, Melakukan
identifikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian
Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas serta
tugas-tugas Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas.
2) Ayat (2), Selain tugas
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dewan

3.3 Dewan Komisaris 287


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Komisaris/Dewan Pengawas
dapat memberikan
penugasan lain kepada
Komite Audit yang
ditetapkan dalam piagam
Komite Audit.
d. Pasal 26 ayat (3), Laporan
Komite ditandatangani oleh
Ketua Komite dan anggota
Komite.

2. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.8.1
Komite Audit, Huruf a.5),
Memberikan masukan kepada
Dewan Komisaris mengenai
perubahan dan penyempurnaan
Piagam Komite Audit.

Rekomendasi:

Menyusun Piagam/Charter dan program


kerja tahunan Komite Audit.

82 Komite Dewan Komisaris melaksanakan Berdasarkan review dokumen, belum Komite Dewan Komisaris melaksanakan 0,332 0 0
pertemuan rutin sesuai dengan terdapat pelaksanaan Rapat Komite Audit pertemuan rutin sesuai dengan program
program kerja tahunan serta dan pelaksanaan kegiatan lain yang kerja tahunan serta melakukan kegiatan
melakukan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Dewan Komisaris. lain yang ditugaskan Dewan Komisaris
ditugaskan Dewan Komisaris. mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal

3.3 Dewan Komisaris 288


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN
Pasal 25
a. Ayat (1), Komite mengadakan
rapat sekurang-kurangnya sama
dengan ketentuan minimal rapat
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas yang ditetapkan
dalam anggaran dasar.
b. Ayat (2), setiap rapat Komite
dituangkan dalam risalah rapat
yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Komite yang
hadir.
c. Ayat (3), risalah rapat
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan secara
tertulis oleh Komite kepada
Dewan Komisaris.
d. Ayat (4), kehadiran anggota
Komite dalam rapat, dilaporkan
dalam laporan triwulan dan
Laporan Tahunan Komite.

2. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.8.1
Komite Audit

Rekomendasi:

3.3 Dewan Komisaris 289


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
Melaksanakan Rapat Komite Audit
secara rutin sesuai dengan program
kerja tahunan dan melakukan kegiatan
lain yang ditugaskan oleh Dewan
Komisaris.

83 Komite Dewan Komisaris melaporkan Komite Dewan Komisaris belum Komite Dewan Komisaris melaporkan 0,332 0 0
kegiatan dan hasil penugasan yang melaporkan kegiatan dan hasil penugasan kegiatan dan hasil penugasan yang
diterimanya kepada Dewan Komisaris. yang diterimanya selama tahun 2019 diterimanya kepada Dewan Komisaris
kepada Dewan Komisaris. mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN
Pasal 26
a. Ayat (1), Komite bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas dan wajib
menyampaikan laporan kepada
Dewan Komisaris/ Dewan
Pengawas atas setiap
pelaksanaan tugas, disertai
dengan rekomendasi jika
diperlukan.
b. Ayat (2), Komite membuat
laporan triwulan dan Laporan
Tahunan kepada Dewan
Komisaris/ Dewan Pengawas.
c. Ayat (3), Laporan Komite
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2)

3.3 Dewan Komisaris 290


CONFIDENTIAL

KESIMPULAN/PENILAIAN
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ KONDISI PENERAPAN CORPORATE PEMENUHAN ATURAN/BEST
INDIKATOR/PARAMETER GOVERNANCE PERUSAHAAN TINGKAT
PRACTICE DAN REKOMENDASI % BOBOT SKOR
SERTA SARAN CAPAIAN (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)x(4)
ditandatangani oleh Ketua
Komite dan anggota Komite.

2. Board Manual
BAB V Dewan Komisaris, Angka 5.8.1
Komite Audit, huruf a.4), Membuat
laporan tertulis dan melakukan
paparan Dewan Komisaris.

Rekomendasi:

Melaporkan kegiatan dan hasil


penugasan yang diterimanya kepada
Dewan Komisaris.

3.3 Dewan Komisaris 291

Anda mungkin juga menyukai