Anda di halaman 1dari 23

STRATEGI PENINGKATAN EFEKTIFITAS

WHISTLEBLOWING SYSTEM
PT VIRAMA KARYA (Persero)
Disajikan dalam Mata Kuliah
General Business Environment
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., CA.

Disusun Oleh
Aprillia
21/489723/PEK/27906
EMBA 50
TABLE
OF
CONTENT
01 PENDAHULUAAN
02 PROFILE PERUSAHAAN

03 ANALISIS LINGKUNGAN
04 REKOMENDASI
PENDAHULUAN
Good Corporate Governance BADAN USAHA MILIK NEGARA
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Baik (Good Corporate Governance/GCG) merupakan badan usaha yang seluruh
adalah salah satu indikator penting bagi atau sebagai besar modalnya dimiliki oleh
perusahaan untuk menilai kinerja negara melalui penyertaan yang berasal
Perusahaan dan meyakini bahwa dari kekayaan negara diwajibkan akan
Perusahaan telah dikelola dengan baik dan penerapan GCG secara konsisten dan
tepat bekerlanjutan dengan pedoman dan
GCG mencakup : peraturan dari Kementerian BUMN.
1. Sistem pengawasan & Pengendalian
yang mendukung etika kerja BUMN yang berperan sebagai agent of
2. Pengambilan keputusan yang development yang merupakan
bertanggung jawab, perpanjangan tangan dari pemerintah
3. Mendukung integritas dalam pelaporan yang dikelola berdasarkan prinsip-
keuangan prinsip usaha yang sehat, maka dari itu
4. Pengelolaan risiko yang layak dikembangkanlah Core Value AKHLAK
dirasa pas dengan apa yang ada
Penerapan GCG sebagai aspek penting penerapan GCG
dalam rangka meningkatkan dan 1. Transparansi
memaksimalkan nilai Perusahaan, 2. akuntabilitas CORE VALUE BUMN
mendorong pengelolaan Perusahaan yang 3. Responsibility
profesional, transparan, dan efisien 4. Independency
5. Fairness
karena nilai nilai yang terkandung dalam
GCG terkandung dalam AKHLAK
PENDAHULUAN
Merupakan salah satu indikator untuk penyempuran GCG dalam sebuah perusahaan.
WBS juga suatu sistem yang ada di perusahaan yang memiliki tujuan untuk pelaporan
Whistleblowing pelanggaran yang dapat memberikan potensi kepada seluruh pihak baik internal maupun
external perusahaan untuk melaporkan tindak pelanggaran yang ada didalam
System (WBS) perusahaan, dimana tindak lanjut dalam pelaporan tersebut akan di tindaklanjuti oleh
pihak yang berwenang didalam suatu perusahaan. WBS bisa berasal dari internal
perusahaan dan external perusahaan.

1. PT Virama Karya (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dibidang konsultan
konstruksi MEMILIK POTENSI terjadi pelanggaran maka dari itu perusahaan harus
memperkuat efektifitas whistleblowing system agar dapat mendorong pengelolaan VIRAMA
secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan
kemandirian.
2. Core Value Perusahaan yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif).
3. Peningkatan efektifitas strategi whistleblowing system tersebut dapat memberikan
informasi bagi pihak manajemen perusahaan untuk meminimalisir pelanggaran
PENDAHULUAN
Good Corporate Governance VIRAMA KARYA

Dalam pengaplikasinya dapat dikatakan


berjalan dengan baik hal ini terbukti dengan
skor GCG yang selalu meningkat tiap
tahunnya, skor GCG VIRAMA KARYA pada
tahun 2020 adalah 88,02 dari total bobot
adalah 100,000, berikut terlampir tabel
assesment penyampaian GCG tahun 2020
PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENULISAN METODE PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan


Rumusan Masalah dari Mengidentifikasi permasalahan dalam penulisan ini adalah penulis
penulisan laporan akhir (final WBS yang kurang efektif mengumpulkan data sekunder
mengenai WBS didalam lingkungan PT
report) mata kuliah General didalam lingkungan PT Virama Virama Karya (Persero) dari berbaga
Business Environment ini adalah Karya (Persero) literatur baik itu dari buku, jurnal, data
untuk strategi peningkatan yang berasal dari media online yang
pemanfaatan Whisleblowing dapat dipercaya (website resmi
Memberikan saran strategi perusahaan )
System (WBS) dilingkungan peningkatan WBS didalam Mengidentifikasi permasalahan yang
PT Virama Karya (Persero). lingkungan PT Virama Karya ada dari berbagaimacam sudut
(Persero) pandang yang akan memberikan saran
berupa strategi peningkatan WBS
didalam lingkungan PT Virama Karya
(Persero)
PROFILE PERUSAHAAN
“VIRAMA KARYA ADALAH SALAH SATU BUMN KONSULTAN KONSTRUKSI YANG MENANGANI

BERBAGAI PEKERJAAN JASA KONSULTAN UNTUK KEGIATAN PERENCANAAN, DESAIN,

PENGAWASAN, DAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA”


BIDANG USAHA

JENIS LAYANAN
PROFILE PERUSAHAAN

CIMANGGIS CIBITUNG TOLL ROAD PEJAGAN PEMALAMG TOLL ROAD

DERMAGA TERMINAL DAN CONTAINER YARD GILIMAS


JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM
PROFILE PERUSAHAAN

GELORA BUNG KARNO

RS UGM RUJUKAN COVID 19


PROFILE PERUSAHAAN

PEMBANGUNAN SISTEM IRIGASI RENGRANG

LAMONGAN OIL TANK TERMINAL


PROFILE PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
< 1961
NV ARCHITECTURE Nasionalisasi
Perusahaan yang didirikan oleh
Perusahaan Menjadi P.N.
Belanda. VIRAMA KARYA
1961

Perpu NO 38 Modal Dasar

Mengubah P.N VIRAMA KARYA

diubah menjadi Perusahaan

1970 Perusahaan
Persero Rp 40.000.0000.000

2008
Modal Dasar Perusahaan
Rp 100.000.0000.000

2016 Pembentukan divisi Baru


Dibentuk Divisi Industri,
Energi, Minyak & Gas

2019
PROFILE PERUSAHAAN

VISI
MENJADI KONSULTAN NASIONAL TERDEPAN,
TERBESAR, DAN TERKEMUKA YANG BERTARAF INTERNASIONAL

MISI
1. VIRAMA KARYA SEBAGAI PERUSAHAAN NEGARA BERGERAK DIBIDANG JASA KONSULTAN ENJINIRIING DAN MANAJEMEN YANG

BERKIPRAH DI TINGKAT NASIONAL


2. MENGHASILKAN PRODUK LAYANAN JASA KONSULTANSI BERKUALITAS DAN MAMPU MEMBERIKAN SOLUSI INOVATIF DENGAN :
A. BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERKINI PENERAPAN
B. SISTEM MANAJEMEN MUTU DALAM PENCAPAIAN KUALITAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA.
3. MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL, PROFESSIONAL & BERDAYA SAING.
4. MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN MANFAAT UNTUK PARA STAKEHOLDER.
5. MELAKUKAN DIVERSIFIKASI USAHA UNTUK BERKEMBANG , BERKELANJUTANN DAN MENJADI TERBESAR DAN TERKEMUKA
PROFILE PERUSAHAAN

Whistleblowing System yang ada di PT VIRAMA


KARYA (Persero) tepat berada langsung dibawah SPI
di bawah kuasa dari Direktur Utama , namun belum
ada unit / bagian yang secara khusus menangani hal
tersebut
WBS VIRAMA KARYA
Lingkup Pengaduan/Penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh Sistem Pelaporan Pelanggaran ( Whistle

Blowing System / WBS ) adalah, tindakan yang dapat merugikan Perusahaan yang meliputi sebagai berikut:

Tindak Pidana
Fraud (kecurangan)
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Pemerasan
Pelecehan Seksual
Pelanggaran kerahasiaan/ Kode Etik
Rasisme
WBS VIRAMA KARYA
1. Pelapor disarankan untuk memberikan informasi mengenai Identitas
Seluruh proses Investigasi atas
diri yang sekurang-kurangnya memuat nama/alamat/nomor telepon/
LAPORAN HASIL
Pengaduan/Penyingkapan wajib dibuatkan
PELAPOR INVESTIGASI Berita Acara dan dalam bentuk laporan, serta
nomor handphone/ faksimili/email dan fotokopi identitas diri.
2. Pelaporan pelanggaran harus disertai dokumen pendukung seperti:
ditandatangani oleh pihak-pihak yang terlibat
dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau
dalam proses investigasi.
Pelaporan Pelanggaran yang akan disampaikan. Proses investigasi harus didokumentasikan
3. Pelaporan pelanggaran secara tertulis tanpa identitas (anonim) boleh
dengan baik oleh Satuan Pengawas Intern
dilakukan, tapi wajib dilengkapi dengan fotokopi/salinan dokumen yang
(SPI) dan Sekretaris Dewan Komisaris
berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau Pelaporan
(Sekdekom), sehingga jika diperlukan untuk
Pelanggaran yang akan disampaikan. peninjauan ulang, dapat dengan mudah
4. Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan dengan mengirimkan
dilakukan penelaahan kembali atas sasaran
pelaporan melalui media elektronik dan media telepon, dengan tujuan :
yang ingin dicapai, dan juga
UPG PT VIRAMA KARYA keputusankeputusan penting yang diambil
selama proses berlangsung.
Laporan hasil investigasi disertai beberapa
bukti pendukung yang merupakan bukti fisik
serta bukti non fisik. Hasil laporan investigasi
tidak berupa opini atau pendapat, tapi berupa
Pelapor membuat pengaduan/penyingkapan dan mengirimkannya kepada kesimpulan akhir mengenai hasil investigasi
pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran dalam hal ini Direktur Utama yang akan digunakan sebagai dasar putusan
DATA PENDUKUNG atau Kepala Satuan Pengawasan Intern (apabila terlapor selain Direksi) pengambilan tindakan
melalui sarana/media,
Disampaikan secara tertulis dengan mengisi formulir yang telah
ditentukan dan melampirkan dokumen yang berkaitan dengan
pelanggaran yang dilaporkan.
Selain itu dapat juga disampaikan melalui amplop tertutup dengan
memberi kode Whistle Blowing System (WBS) pada bagian kanan atas
amplop tersebut, yang ditujukan kepada Direktur Utama atau Kepala
Satuan Pengawasan Intern dalam hal terlapor selain Direksi, apabila
terlapor Direksi dapat ditujukan kepada Komisaris Utama
ANALISIS LINGKUNGAN

EKONOMI
OPPORTUNITY
VK akan mulai memasuki pasar global, yang akan

membuat VK semakin dikenal dan dapat

meningkatkan indeks sales kontrak yang di dapat

STRATEGI 1. Membekali insan VK dengan core value AKHLAK

2. Mempersiapkan dana cadangan untuk penguatan WBS

THREAT Dengan bertambahnya cangkupan market yang digapai VK

akan membuat VK semakin banyak mendapatkan kontrak

pekerjaan dan akan semakin besar potensi terjadi fraud


ANALISIS LINGKUNGAN

HUKUM BISNIS

OPPORTUNITY
Terus melakukan review dari peraturan,

pedoman dan SOP sesuai dengan

perkembangan dari pemerintah

STRATEGI VK harus memperhatikan dan memastikan

kegiatan bisnis nya tidak melanggar peraturan

yang ada

THREAT Peraturan, Pedomanan maupun SOP internal

belum sesuai dengan peraturan dari

pemerintah
ANALISIS TEKNOLOGI &
INFORMASI

OPPORTUNITY Alur untuk cara penyampaian dan pengaduan WBS

sudah tertera didalam pedoman internal perusahaan,

hal ini akan membantu calon pelapor WBS saat

pelaporan

STRATEGI

Meningkatkan sistem pelaporan WBS agar

dengan data yang diperoleh dapat digunakan

semestinya, tidak dapat dimanipulasi serta

THREAT 1. Sistem Pelaporan yang kurang tertata dengan baik karena


membuat identitas pelapon aman
hanya bermodalkan mengirimkan email akan membuat data

yang disampaikan mudah akan dan akan menghilangan rasa

kerahasiaan terkait dokumen pelaporan tersebut


2. Identitas Pelapor WBS dapat dengan mudah terbongkar
ANALISIS SOSIA & BUDAYA

OPPORTUNITY Jika Penerapan AKHLAK dilakukan dan di

implementasikan sesuai dengan nilai nilai AKHLAK

maka akan meminimaliris potensi terjadinya

pelanggaran

STRATEGI
Membuat sosialisasi secara rutin terkait core

value AKHLAK

Membuat media komunikasi, baik itu untuk

THREAT 1. Core Value AKHLAK baru digaumkan dalam 2 tahun

media internal / external terkait penerapan

terakhir, dan bisa di anggap masih terlalu dini, membuat


AKHLAK diperusahaan
belum dapat terimplementasi dengan baik dan merata
2. Jika terjadi pergantian pemimpin (Menteri BUMN) akan

berpotensi besar untuk mengganti core value yang ada


REKOMENDASI

1. Meningkatkan sistem Teknologi dan informasi untuk alur pelaporan WBS bagi
perusahaan, untuk memberikan rasa keamana bagi para pelapor
2. Membuat unit kerja khusus yang menangani WBS didalam perusahaan dan di
masukan kedalam struktur organisasi atau surat keputusan direksi, agar unit kerja
tersebut mempunyai power jika sudah diakui oleh manajemen
3. Memberikan pelatihan AKHLAK sebagai core value perusahaan dimana dalam unsur
AKHLAK terdapat unsur amanah,dimana setiap insan VIRAMA KARYA dapat
dipercaya dalam mengembang tugas dan kewajiab yang di berikan
4. Melakukan sosialisasi terkait sistem manajemen anti penyuapan dan WBS
dilingkungan PT VIRAMA KARYA (Persero)
5. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap semua laporan WBS yang masuk
REFERENCE
Thompson., Arthur A., Peteraf, Margaret A., Gamble, John E, dan Strickland III. A.J. 2014.

Crafting and Executing Strategy 22 th edition


Velasquez, Manuel G. 2014, Business Ethics Concepts and Cases 7th Edition, England, Pearson.
https://viramakarya.co.id/virama/
Data Internal PT Virama Karya (Persero)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai