Anda di halaman 1dari 2

Host

Program ini akan didampingi serta difasilitasi oleh Host


beserta dengan fasilitator ahli lainnya dari CRMS Indonesia.
Selain itu juga dapat mengundang pembicara tamu untuk
berbagi pengalaman praktis dengan para peserta.

Antonius Alijoyo, CPRM, ERMCP, CERG, CFE,


CGEIT, CCSA, CRMA
Dr. Antonius Alijoyo adalah seorang ahli yang memiliki
pengalaman kerja lebih dari 25 tahun di berbagai industri Deiselenggarakan oleh:
sebagai eksekutif senior, board member, dan partner senior
berbagai organisasi yang besar, diantaranya di Unilever
Indonesia, Jaya Group, British American Tobacco Indonesia, AAJ
Associates/RSM International, Commonwealth Bank Indonesia, dan salah
satu perusahaan Asuransi terkemuka di dunia.

Sampai Desember 2014, beliau mendedikasikan waktunya sebagai Anggota


Independen Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan dan Steering Committee
Indonesia Stock Exchange - IT and Risk Management. Saat ini beliau juga Bekerja sama dengan:
berperan sebagai Komisaris Independen di perusahaaan Asuransi terkemu-
ka di Indonesia. Sebelumnya beliau memiliki pengalaman yang luas sebagai
Komisaris Independen dan Chairman/Anggota Komite Audit/Pemantau MANAJEMEN
KEBERLANGSUNGAN
Risiko perusahaan di berbagai industri diantaranya adalah perbankan dan
jasa keuangan lainnya, Group Manufacturing, Consumer Goods, Construc-
Perolehan PDUs bagi ERMAP/ERMCP

USAHA
tion and Development, dan Industri Otomotif.

Beliau juga aktif di beberapa Asosiasi Profesional baik Institusi Internasional


maupun Nasional, serta terlibat dalam beberapa organisasi non-profit yang Berbasis ISO 22301
mendukung praktik GCG dan manajemen risiko di Indonesia.

Charles R. Vorst, BCCS, CRMP, ERMCP CRMS Indonesia Business Continuity


Charles Vorst merupakan Technical Adviser Center for Risk
Management Studies Indonesia. Beliau telah terjun di bidang Management
Batununggal Abadi 2 No.72,
konsultasi dibidang manajemen risiko sejak tahun 2005, Based on ISO 22301
berkarir sebelumnya di AUTO 2000, WIKA Group, Tbk., PT Bandung 40267, Indonesia
Garuda Indonesia, Tbk., PT Darma Henwa, Tbk., PT Phone. (+6222) 87301035
Jamsostek, PT Surveyor Indonesia, dan berbagai korporasi di Indonesia,
baik BUMN/privat, nasional/multi-national, listed/non-listed, yang bergerak
Mobile. (+62) 81 2222 00 775
di berbagai industri. Fax. (022) 7513219

Beliau telah mengerjakan berbagai macam proyek, diantaranya adalah


membantu dalam pembuatan Framework pada bidang : GCG & ERM Website : www.crmsindonesia.org
Implementation Roadmap, GCG & ERM Policy/Manual, Corporate Risk, Email : secretariat@crmsindonesia.org
Appetite/Tolerance & Risk Parameters. Serta berpartisipasi dalam
pembuatan: GCG Pocket Book, Independent Whistle Blowing System, ERM
Procedures, IT-based ERM Solutions. Juga membantu peningkatan dalam
proses Corporate Risk & Control Self-Assessment, Project Risk Assessment,
Gap Analysis & ERM Maturity Assessment, Risk-based Audit.
Diselenggarakan oleh :

Risk Management Service Provider of the Year


Manfaat Pelatihan Jadwal Pelatihan
Pelatihan ini akan membantu peserta untuk memahami konsep
dan pengetahuan tentang Business Continuity Management dan Hari Pertama
cara membangun Business Continuity Plan sehingga mampu
SINOPSIS menerapkannya di perusahaan. Sesi 1 ( 08.15-10.00 )
Pengenalan BCM dalam konteks ISO 22301 dan integrasi
Kurikulum pelatihan ini dibangun berdasarkan kerangka dan dengan ISO 31000
Pelatihan 3 hari tentang Business Continuity Manage- proses ISO 22301 - International Standard Business Continuity
ment didisain khusus berdasarkan kerangka ISO Management. Sesi 2 ( 10.15-12.00 )
1. Membangun proyek dan kebijakan BCM di perusahaan
22301 untuk membantu organisasi perusahaan, baik
1. Pengenalan tentang ruang lingkup BCM di perusahaan. 2. Menentukan key disaster scenario
perbankan (sesuai dengan PBI No. 9/15/PBI/2007) dan 2. Cara menyusun proyek BCM dan mendapat komitmen dari
juga non-perbankan, dalam mengintegrasikan BCM Top Management Sesi 3 ( 13.00-14.45 )
pada proses bisnis perusahaan. Sehingga perusahaan 3. Cara membuat kebijakan BCM Penerapan asesmen risiko dengan menggunakan Business
4. Cara menentukan key disaster scenario Impact Analysis (BIA)
mampu memastikan perusahaan memiliki kemamp-
5. Cara menentukan fungsi bisnis kritikal beserta kebutuhan
uan untuk bertahan dan tetap dapat melakukan ‘resource’nya dengan menggunakan Business Impact Analysis Sesi 4 ( 15.00-16.45 )
kegiatan usahanya walaupun mengalami ganggu- (BIA) Studi Kasus: Simulasi pembuatan BIA
an-gangguan operasional yang disebabkan oleh faktor 6. Cara menyusun Recovery Strategy (RS)
7. Cara membuat BCP Hari Kedua
internal maupun eksternal. 8. Cara menciptakan ‘awareness’ pada organisasi tentang BCM
9. Tentang ‘training’, ‘testing’ dan ‘exercising’ dari BCP Sesi 1 ( 08.15-10.00 )
Mengamankan masa depan perusahaan adalah tanggung jawab 10. Maintenance BCP Presentasi oleh para peserta tentang hasil simulasi BIA
semua orang di perusahaan dan ini sangat berantung kepada
kemampuan perusahaan menjaga kelangsungan bisnisnya. Sesi 2 ( 10.15-12.00 )
Keberlangsungan bisnis perusahaan sangat bergantung pula Risk Treatment dengan pembuatan Recovery Strategy (RS)
pada kemampuan manajemen perusahaan mengantisipasi Peserta
peristiwa-peristiwa di masa depan dan juga mengantisipasi Sesi 3 ( 13.00-14.45 )
dampak akibat peristiwa-peristiwa tersebut secara keseluruhan. • Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Risk Treatment dengan pembuatan Business Continuity Plan (BCP)
• Anggota Komite Pemantau Risiko dan atau Komite Audit
Salah satu faktor signifikan yang mengganggu kelangsungan • Corporate Secretary Sesi 4 ( 15.00-16.45 )
bisnis perusahaan adalah gangguan pada kegiatan usaha atau • Manajer dan anggota departemen atau bagian Manajemen Studi Kasus: Simulasi pembuatan RS dan BCP
sering juga disebut operasi bisnis perusahaan. Agar perusahaan Risiko
mampu menjaga kelangsungan bisnisnya, perusahaan perlu • Ketua dan anggota Audit Internal perusahaan Hari Ketiga
memiliki Business Continuity Plan (BCP) • Manajer operasional atau staf yang bertugas manangani
BCM Sesi 1 ( 08.15-10.00 )
BCP merupakan suatu dokumen tertulis yang memuat rangka-
• Manajer lini yang membutuhkan pemahaman tentang BCM Berbagi pengalaman dengan praktisi dalam penerapan BCM
ian kegiatan yang terencana dan terkoordinir tentang
• Praktisi dan Profesional di bidang Manajemen Risiko secara keseluruhan di suatu organisasi
langkah-langkah pengurangan risiko, penanganan dampak
Korporasi
gangguan operasional dan proses pemulihan agar kegiatan
operasional perusahaan dan pelayanan kepada pelanggan tetap Sesi 2 ( 10.15-12.00 )
dapat berlangsung. BCP merupakan salah satu hasil atau ‘output’ Presentasi oleh para peserta tentang RS dan BCP
dari penerapan manajemen keberlangsungan usaha (BCM) yang
merupakan bagian dari manajemen risiko yang berfokus pada Sesi 3 ( 13.00-14.45 )
risiko operasional. Mengimplementasikan BCP dengan menciptakan ‘awareness’,
‘training’, dan ‘exercising’.

Sesi 4 ( 15.00-16.45 )
Penerapan monitoring & review BCM.

Anda mungkin juga menyukai