Anda di halaman 1dari 21

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Implementasi SAK EMKM pada UMKM


Kota Padang
Kelompok 5
Angely Monolimay
Firginia Najoan
Kirene Aprilia Kusen
Lucretia Monica Ulaan
Peningkatan pembangunan di bidang
ekonomi dan juga industri tidak terlepas
dari peranan usaha usaha yang berada di
Indonesia baik usaha besar maupun kecil,
salah satunya yaitu UMKM yang sangat
menyumbang kemajuan dalam negeri
untuk mengembangkan perekonomian dan
PENDAHULUAN industri dalam negeri (Romy 2018).

Indonesia merupakan negara berkembang


dimana pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan dijadikan landasan untuk bergerak
ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari
mulai pesatnya pertumbuhan usaha-usaha Logo atau Nama Anda di Sini 2

berskala besar maupun kecil


PENDAHULUAN
MASALAH YANG DIHADAPI OLEH UMKM

PENCATATAN AKSES MODAL


OPERASIONAL USAHA
Logo atau Nama Anda di Sini 3
PENDAHULUAN
Salah satu bukti nyata dukungan terhadap UMKM di Indonesia dibuktikan dengan diterbitkannya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) Entitas Mikro Kecil dan Menengah (EMKM) yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan -
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 24 Oktober 2016. SAK EMKM ini mulai diterapkan secara efektif
sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan UMKM pada 1 Januari 2018. SAK EMKM ini ditujukan untuk menjadi
pedoman bagi UMKM dalam menyusun laporan keuangan hal ini dijelaskan pada bagian ruang lingkup SAK EMKM.
EMKM disusun dan dibuat berdasarkan pada UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM. Dimana SAK EMKM ini
diterbitkan agar dapat mempermudah UMKM dalam menerapkan akuntansi sesuai dengan standar yang selama ini masih
dianggap rumit jika menggunakan SAK ETAP. Penggunaan SAK EMKM ini ditujukan untuk pengguna eksternal entitas,
seperti pemilik yang tidak ikut secara langsung dalam pengelolaan usaha, selain itu juga kreditur seperti bank yang
memberikan pinjaman kepada entitas. Dimana pembuatan laporan keuangan pada UMKM cenderung tidak rumit dan tidak
membutuhkan analisis laporan keuangan secara mendalam.
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah adalah standar akuntansi yang dibuat lebih sederhana
dibandingkan dengan SAK ETAP yang sebelumnnya menjadi dasar UMKM membuat laporan keuangan. Pada SAK EMKM
dasar pengukurannya menggunakan biaya historis, dimana UMKM cukup mencatat aset dan juga liabilitas sebesar biaya
perolehan (IAI: 2016). Dengan adanya SAK EMKM ini diharapkan menjadi pendorong pada literasi keuangan UMKM serta
diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan. Sehingga pemilik UMKM memiliki kesadaran akan pentingnya pembuatan
laporan keuangan usaha. Setelah dibentuknya SAK EMKM oleh DSAK IAI, maka selanjutnya adalah bagaimana agar para
pengusaha UMKM dapat menerapkan SAK tersebut agar kemudahan- kemudahan yang ditawarkan dengan penerapan SAK
tersebut dapat di nikmati oleh para pengusaha UMKM. Salah satu tujuan dari penelitian yang akan penulis lakukan ini
adalah untuk mengetahui faktor yang dapat membuat SAK EMKM tersebut dapat diterapkan oleh para pengusaha UMKM,
terutama untuk UMKM yang ada di kota Padang. Sehingga UMKM yang ada di kota Padang dapat menjadi lebih maju
dengan penerapan SAK EMKM ini
Logo atau Nama Anda di Sini 4
REVIEW LITERATUR
DAN
HIPOTESIS

Logo atau Nama Anda di Sini 5


TEORI LITERATUR
TEORI ENITAS (ENTITY THEORY) USAHA KECIL DAN MENENGAH
(UMKM)
Teori Entitas yang dikemukakan oleh Paton Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
(1962) menyatakan bahwa organisasi dianggap tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
sebagai suatu kesatuan atau badan usaha (UMKM) mendefinisikan usaha mikro adalah usaha
ekonomi yang berdiri sendiri, bertindak atas produktif yang dimiliki orang perorangan (orang
nama sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pribadi) atau badan usaha perorangan yang
pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana telah
dalam organisasi dan kesatuan ekonomi tersebut diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha kecil
menjadi pusat perhatian atau sudut pandang merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri
akuntansi. Dari perspektif ini, akuntansi sendiri dan yang dilakukan oleh orang perorangan
berkepentingan dengan pelaporan keuangan (orang pribadi) atau badan usaha yang bukan
kesatuan usaha, bukan pemilik. merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana yang dimaksud
dalam Undang-Undang ini Logo atau Nama Anda di Sini 6
TEORI LITERATUR
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN ENITAS MIKRO,
KECIL DAN MENENGAH (SAK
EMKM)
Pada tanggal 18 Mei 2016 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK-IAI). SAK
EMKM mulai berlaku secara efektif untuk penyusunan
laporan keuangan UMKM pada 1 Januari 2018

Logo atau Nama Anda di Sini 7


HIPOTE
Sosialisa
SA si SAK
EMKM

Lama Pemanfaatan
Usah Teknologi
Informasi
a
Faktor yang
Mempengaruhi
Implementasi
Penerapan SAK
EMKM
Omze Pemahama
t n Akuntansi

Tingkat
Pendidika
n Pemilik Logo atau Nama Anda di Sini 8
HIPOTESIS
H1 : Sosialisasi SAK EMKM
berpengaruh positif terhadap
implementasi SAK EMKM di Kota
Padang.
H2: Pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif
terhadap implementasi SAK
EMKM di Kota Padang
H3: Pemahaman akuntansi
berpengaruh positif terhadap
implementasi SAK EMKM di
Kota Padang

Logo atau Nama Anda di Sini 9


TINGKAT PENDIDIKAN PEMILIK
H4: Tingkat pendidikan pemilik
berpengaruh positif terhadap
implementasi SAK EMKM di
Kota Padang
H5: Omzet berpengaruh positif
terhadap implementasi SAK
EMKM di Kota Padang

H6: Lama usaha berpengaruh


positif terhadap implementasi
SAK EMKM di Kota Padang.

Logo atau Nama Anda di Sini 10


Dengan Variabel, yaitu:
1. Pengukuran Implementasi SAK
EMKM
2. Pengukuran Sosialisasi SAK EMKM
3. Pengukuran Pemanfaatan Teknologi
Informasi
4. Pengukuran Pemahaman SDM UMKM
terhadap Akuntansi
METODE PENELITIAN 5. Pengukuran Tingkat Pendidikan
Pemilik
Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif. 6. Pengukuran Pengaruh Omset UMKM
Dengan menggunakan data primer. Sumber data
berasal dari kuesioner yang diberikan kepada para 7. Pengukuran Pengaruh Lamanya Usaha
pemilik UMKM yang ada di Kota Padang. UMKM
Populasinya yaitu seluruh UMKM yang ada di
Kota Padang. Teknik pengambilan ukuran sampel
dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin.
Adapun untuk ukuran sampel pada penelitian Logo atau Nama Anda di Sini 11
berjumlah 99 UMKM
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Logo atau Nama Anda di Sini 12


UJI INSTRUMEN
INSTRUMEN VARIABEL NILAI CORANBACH/ ALPHA KETERANGAN
Sosialisasi SAK EMKM (X1) 0.661 Reliabel
Pemanfaatan Teknologi Informasi 0.609 Reliabel
(X2)
Kualitas SDM (X3) 0.638 Reliabel
Tingkat Pendidikan Pemilik (X4) 0.604 Reliabel
Omzet (X5) 0.630 Reliabel
Lama Usaha (X6) 0.635 Reliabel
Implementasi SAK EMKM (X7) 0.609 Reliabel
Sumber: Data Primer yang sudah diolah.

Logo atau Nama Anda di Sini 13


UJI ASUMSI KLASIK
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 99
Mean 0.000000
Normal Parameters a,b
Std. Deviation 0.86859243
Kolmogorov-Smirnov Z 0.38
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.200
Sumber: Data Primer yang sudah diolah.

Logo atau Nama Anda di Sini 14


UJI MULTIKOLINIERITAS
Model Collinearity Tolerance Statistics VIF
Sosialisasi SAK EMKM 0.916 1.092
Pemanfaatan TI 0.852 1.174
Kualitas SDM 0.806 1.241
Tingkat Pendidikan Pemilik 0.874 1.144
Omset 0.870 1.149
Lama Usaha 0.834 1.199
Sumber: Data Primer yang sudah diolah

Logo atau Nama Anda di Sini 15


UJI HETEROSKEDASTISITAS
Model Unstandardized Coefficiensts Std. T Sig.
B Error
(Constant) 1.649 1.209 1.364 .176
Sosialisasi SAK EMKM .029 .033 .882 .380
Pemanfaatan TI -.063 .044 -1.429 .157
Kualitas SDM -.035 .050 -.693 .490
Tingkat Pendidikan .010 .067 .156 .876
Pemilik
Omset .050 .063 .790 .431
Sumber: Data Primer yang sudah
Lama Usaha -.051diolah .051 -1.007 .317

Logo atau Nama Anda di Sini 16


UJI ANALISIS REGRESI BERGANDA
Model Unstandardized Coefficient Std. t Sig. Keterangan
B Error
(Constant) 12.088 2.199 5.709 0.000
Sosialisasi SAK EMKM 0.118 0.058 2.049 0.043 Hipotesis Diterima
Pemanfaatan TI 0.044 0.077 0.574 0.567 Hipotesis Ditolak
Kualitas SDM -0.042 0.088 -0.481 0.631 Hipotesis Ditolak
Tingkat Pendidikan 0.247 0.117 2.108 0.038 Hipotesis Diterima
Pemilik
Omset -0.051 0.111 0.465 0.693 Hipotesis Ditolak
Lama Usaha -0.034 0.009 -0.384 0.702 Hipotesis Ditolak
Regression F F: 1.802 0.107
Adjust R2 0.047

Sumber: Data Primer yang sudah diolah


Logo atau Nama Anda di Sini 17
SIMPULAN,
KETERBATASAN DAN
SARAN

Logo atau Nama Anda di Sini 18


SIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi SAK EMKM berpengaruh positif terhadap implementasi SAK EMKM di Kota
Padang.
2. Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap implementasi SAK
EMKM di Kota Padang.
3. Kualitas sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap implementasi SAK EMKM
di Kota Padang.
4. Tingkat pendidikan pemilik berpengaruh positif terhadap implementasi SAK EMKM di Kota
Padang.
5. Omzet tidak berpengaruh signifikan terhadap implementasi SAK EMKM di Kota Padang.
6. Lama usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap implementasi SAK EMKM di Kota Padang.

Logo atau Nama Anda di Sini 19


KETERBATASAN SARAN
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini Sehubungan dengan keterbatasan yang telah dijelaskan
adalah sebagai berikut: sebelumnya, maka saran dari peneliti untuk penelitian
selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini
a. penelitian ini hanya mampu menjelaskan menjadi penelitian yang lebih baik. Adapun saran-saran
sebesar 4,7% dari total variabel tersebut antara lain:
independen yang ada. Artinya sebesar
95,3% sisanya dijelaskan oleh variabel a. dikarena banyaknya hipotesis ditolak, maka penelitian
independen lain yang tidak termasuk di selanjutnya dapat mengeksplor hal ini lebih dalam terkait
dalam penelitian ini. implementasi SAK EMKM ini. Adjusted R2 di penelitian
ini hanya 4,7% Artinya penelitian selanjutnya dapat
b. Selain itu keterbatasan penelitian ini menambah variable independen dan variable kontrol agar
pengumpulan data menggunakan variabel independent dapat lebih besar menjelaskan
kuesioner terlihat kurang efektif karena variabel independen.
responden terkadang menjawab b. Kuesioner 479 terlihat kurang efektif karena responden
pertanyaan kurang serius dan banyak terkadang menjawab pertanyaan kurang serius dan banyak
menjawab asal-asalan karena malas menjawab asal-asalan karena malas membaca kuesioner
membaca kuesioner tersebut tersebut, maka peneliti selanjutnya dalam menyebarkan
kuesioner dapat menjelasakan terlebih dahulu terkait isi
dari kuesioner tersebut sehingga dalam pengisian kuesioner
reponden memahami maksud dan tujuan kuesioner
Logo atau Nama Anda di Sini 20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai