Referensi 9
Referensi 9
KISTAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
DISTRIBUSI EPIDEMOLOGI, DETERMINAN EKOLOGI DAN
EFEKTIVITAS KINERJA PETUGAS SURVEILANS
DIARE DI DAERAH RAWAN BANJIR
KOTA MAKASSAR
Tesis
Program Studi
Ilmu Biomedik
KISTAN
Kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
iv
Nama : Kistan
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini
hasil karya orang lain, saya menerima sanksi atas perubahan tersebut.
Yang menyatakan
Kistan
v
PRAKATA
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu dengan rasa hormat dan
Hasanuddin Makasaar
3. Prof. DR. Dr. Andi Asadul Islam, Sp.Bs, selaku Dekan Fakultas
4. DR. Dr. Andi Mardiah Tahir, Sp.OG (K), selaku Ketua Program
serta saudara saya Praka Kisman yang telah memberikan doa restu,
10. Ucapan terimakasih pula kepada Kanda Irfan Nur, S.Kep dan
Peneliti
viii
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA v
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
DAFTAR SINGKATAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
F. Penelitian Terdahulu 59
G. Kerangka Teori 68
xi
H. Kerangka Konsep 69
I. Hipotesis 70
J. Definisi Operasional 71
F. Etika Penelitian 84
B. Hasil penelitian 87
C. Pembahasan 105
B. Saran 129
DAFTAR TABEL
nomor halaman
1. Pengelompokan Umur 29
2013
tahun 2017
tahun 2017
DAFTAR GAMBAR
nomor halaman
9. Kerangka Teori 68
12. Diagram Pie Jumlah kasus Diare menurut Jenis Kelamin di 108
Daerah Rawan Banjir Kota Makassar Tahun 2013-2016
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Hasanuddin
Hasanuddin
DAFTAR SINGKATAN
LB Laporan Bulanan
RR Rezative Risk
xvi
TC Toksin Cholerae
1
BAB I
PENDAHULUAN
muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air. Menurut Noji (1997),
longsor 2.149 (15,9%), kejadian dan angin topan 2.777 (20,6%) kejadian,
dan pada tahun 2014-2015 lebih dari 95% bencana disebabkan oleh
angin puting beliung, longsor dan banjir yang paling dominan Rumusan
Menurut Suryani (2013) dan Rajabi et al. (2015), sependapat bahwa salah
kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia. Hal ini berarti
lebih dari 1.400 anak-anak meninggal setiap hari, atau sekitar 530.000
anak per tahun. Sebagian besar kematian akibat diare terjadi pada anak-
3
anak kurang dari 2 tahun yang hidup di Asia Selatan dan sub-Sahara
dari tahun 2000 penyakit diare mencapai 301/1000 penduduk, tahun 2003
diare juga disebabkan oleh curah hujan, suhu udara, kelembaban udara
dan kecepatan angin. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Phung et al. (2015), bahwa ada hubungan antara suhu, kelembaban, dan
pantai, misalnya pada keasaman (pH) air, kadar nutrien dan kontaminan
air untuk memenuhi kebutuhan umum akan air minum, yang berasal dari
4
sungai dan sumber air terbuka lainnya yang tidak diproses terlebih dahulu.
Hal ini akan meningkatkan terjadinya diare akibat infeksi bakteri, parasit,
secara aktual tetap masih ada, menurut penelitian Ginting et al. (2013)
kontrol dan pencegahan penyakit menular secara rutin (Sahal et al., 2011)
5
Sulawesi Selatan termasuk dalam daerah endemis diare, Jika dilihat dari
Provinsi sulawesi Selatan dan merupakan kota dengan jumlah kasus diare
dan didominasi oleh anak-anak diatas lima tahun (Dinkes Kota Makassar,
2016) dan berdasarkan data analisis intesitas curah hujan tinggi juga
rawan banjir dan merupakan daerah dengan rata-rata jumlah kasus Diare
Makassar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian diare
2012), bahwa diare adalah buang air besar dengan frekuensi tidak normal
kontaminasi air banjir dengan kotoran yang masuk kedalam sumber air
9
2015).
sebagai berikut:
tidak kontak langsung dengan feses, urin, sekresi oral, cairan dari
bahan-bahan tersebut
Pencemaran Tanah
dengan bakteri Salmonella, seperti susu mentah dan buah atau sayuran
(Suharyono, 2012).
tubuh melalui melalui media seperti minuman dan makanan yang sudah
terdapat empat kelompok spesies yang terdiri dari 39 tipe dan subtipe.
daerah industri. Shigella adalah sangat ganas bagi manusia dan terkenal
yang memiliki dua toksin yaitu TcdA dan TcdB serta racun tambahan yang
satu jenis virus yang dapat menyebabkan virus gastriintestinal yang biasa
di sebut dengan flu perut, Astrovirus merupakan penyebab lain dari flu
Dari 333 kasus diare pada bulan Desember 2011 dan November
gejala pertama dan darah terdeteksi pada 5% kasus dari sampel tinja,
kasus tersebut lebih berat dari malnutrisi. Kebanyakan kasus diare yang
2016).
klorin tablet harus selalu disediakan, sumber air yang telah terkontaminasi
harus ditutup permanen. Air yang aman dan sehat harus dipasok dari
sumber lain menggunakan tangki air. Pada masa yang akan datang,
tertutup dan perlu adanya pengujian khualitas air agar aman untuk
diare perlu adanya pendidikan bagi keluarga dan dukungan dari fasilitas
Menurut WHO, ada 3 tipe klinik diare yaitu: diare akut berair, yang
berlangsung beberapa jam atau beberapa hari, diare akut berdarah yang
atau lebih
Mata Nampak Cekung, rasa haus ingin minum banyak, Turgor kulit
Kembali lambat
14
dapat dilakukan satu tahun sekali, misalnya pada pertengahan atau akhir
tahun. Tujuannya untuk mengetahui “base line data” sebelum atau setelah
(Depkes, 2010).
1. Pengertian Kinerja
instrument kinerja.
16
pekerjaan
pribadi
kompensasi.
17
personel.
pelaksanaan kerja yang ingin dicapai, dengan empat jenis ukuran kinerja,
yaitu:
penilaian lainnya.
jadwal, batas akhir, kecepatan, respon, dan jumlah hasil kerja yang
pekerjaannya.
dapat diberi bobot “Ya” atau “Tidak” , “Selesai” atau “Belum”, atau
masing-masing.
peristiwa pelaku yang terjadi baik positif ataupun yang negatif. Dan
Metode ini cukup rumit karena dalam penilaian yang diukur adalah
(trait) yang bersangkutan. Oleh sebab itu dalam metode ini yang
dibawah ini:
Skill
Dorongan
Motive
Sifat/ Watak
Trait
Citra diri
Self Concept
Pengetahuan
Knowledge
dkk).
outcame/dampak.
bahwa:
motivasi.
pekerjaan.
1. Pengertian Epidemologi
yang memuat tiga suku kata yaitu “epi” artinya berkaitan, “demos” artinya
masyarakat, dan “logos” artinya ilmu. Jadi epidemologi adalah ilmu yang
masyarakat.
Host
Agen Environment
faktor, yaitu:
pertahanan semakin kuat dan bibit penyakit sulit untuk masuk dan
suatu kondisi sakit pada manusia. Dalam kondisi sehat, ketiga faktor diats
3. Jenis Epidemologi
a. Epidemologi deskriktif
statistik
a) Orang (person)
kematian.
b) Tempat
sebagai berikut:
lain.
32
setempat
c) Waktu
2013).
b. Epidemologi analitik
4. Epidemologi Vektor
penyakit infeksi.
lain-lain.
1. Pengertian Ekologi
rumah atau tempat untuk hidup. Sedangkan menurut konsep dasar ilmu
Keturunan
Perilaku
sebagai berikut:
a. Keturunan
penyakit turunan (kalau orang tua baik ibu maupun bapak atau keduanya
b. Pelayanan Kesehatan
c. Perilaku
d. Lingkungan
disebut homeostatis.
a. Pengertian Iklim
terminologi, yakni cuaca dan iklim. Menurut (Trewartha, GT & Hom, LH,
1995) Iklim dan cuaca memiliki banyak kesamaan, tetapi keduanya tidak
merupakan suatu konsep yang abstrak. Ini merupakan suatu komposit dari
kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang (Oktavia et al., 2013).
b. Unsur-unsur Iklim
1) Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
berikut:
39
dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu yang dinyatakan
cuaca. hal tersebut meningkatkan resiko sakit dan mati akibat cuaca
(Soedarto, 2013).
Perubahan Iklim
Kebocoran Kerusakan
Ozon Tanah
Kesehatan Manusia
Menurunnya
Gangguan Ekosistem cadangan air bersih
kejadian diare dan kejadian yang lebih tinggi di terjadi di daerah pedesaan
dibanding di perkotaan.
udara, air, maupun tanah, terlebih lagi berbagai jenis bencana terjadi di
dari permukaan air di sungai, danau, waduk atau wilayah pesisir dan
Setiap kasus dimana tanah tidak biasanya tertutup oleh air menjadi
keluar dari tubuh air dan menyebabkan kerusakan dari segi sosial
hanya terjadi dalam hitungan jam setelah hujan mulai turun. Genangan
tinggi muka air 5 hingga >20 cm. Sedangkan banjir adalah meluapnya air
hujan dengan debit besar yang tertahan pada suatu wilayah yang rendah
banjir dapat disebut sebagai genangan air yang terjadi di suatu lokasi
yang diakibatkan oleh adanya perubahan lahan tata guna di daerah aliran
perencanaan banjir yang kurang tepat, curah hujan yang tinggi, pengaruh
et al., 2015).
43
<5 Kecil
5-150 Sedang
151-999 Besar
bahwa dampak dari genangan tidak seluas dan sebesar banjir, banjir
memiliki intensitas waktu lama dan frekuensi air yang besar di bandingkan
menahan besarnya air dan resapan tanah kurang baik sehingga air
banjir, maka perlu adanya pengenalan secara pasti daerah rawan banjir.
risiko di daerah rawan banjir beragam tergantung jenis topografi dan iklim
Banjir sering terjadi di wilayah yang lebih rendah dan pada musim
daerah rawan banjir yang paling tinggi, hal tersebut dapat dijelaskan
1 – Rendah
2 – Sedang
3 – Tinggi
4 – Sangat Tinggi
adalah:
luas tangkapan kecil yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
45
lainnya.
pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di atas
pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta
46
terjadi hujan dengan intensitas tinggi sebagian besar air akan langsung
1. Sebelum banjir
47
2. selama banjir
3. Setelah banjir
jantung.
sesudah banjir, hal tersebut sesuai dengan temuan dari (Ding et al.,
dalam jangka waktu dan tempat tertentu, cuaca terdiri dari variabel suhu,
rata suhu harian, kelembaban, arah, dan kecepatan angin yang akan
berkepanjangan, curah hujan yang luar biasa dan masih banyak lagi.
Perubahan iklim seperti Curah hujan yang terjadi dengan sangat luar
kesehatan masyarakat.
49
bawah ini:
Manajemen Kesehatan
1.Udara Sakit
Komunitas
2.Air 1. Perilaku
Sumber 3.Pangan 2. Umur
4.Vektor 3. Gender
5.Manusia
Sehat
Iklim
Lingkungan
1 2 3 4
berikut:
atau manusia itu sendiri, yang mengandung atau memiliki agen dengan
a. Urbanisasi Penduduk
pemukiman masyarakat.
b. Sampah/ Limbah
c. Air bersih
d. Udara
e. Bencana Alam
banjir dan masih banyak lagi kejadian bencana yang sering terjadi di
1. Pengertian Surveilans
Dengan ruang lingkup yang luas, mulai dari sistem peringatan dini
2. Jenis Surveilans
dan dicegah.
menilai tren
kebijakan kesehatan
dalam masyarakat.
4. Manfaat surveilans
data kematian dari layanan kesehatan, data demografi dan geografi dari
lainnya, data vektor atau kejadian, laporan kondisi pangan, dan data
kesehatan lainnya.
Kordinator
Jika di konfirmasi
Konsultasi rencana
Tindakan Segera kontijensi
Memberitahukan kepada
pihak yang berwenang
Melakukan pertemuan
Memulai investasi
lapangan
F. Penelitian Terdahulu
kasus, dari kasus di temukan sebanyak 333 kasus dan 333 kontrol
kasus 12,9 bulan dan sekitar 56% adalah laki-laki. Mean delay
antara timbulnya gejala pertama dan masuk rumah sakit adalah 3,7
di kamboja.
selama eksposur dan control pada periode dua wilayah studi. Efek
terkuat terdapat pada waktu dua hari di Fuyang dan waktu 5 hari di
Bozhou.
perkotaan.
penyakit.
pada psikologis dan fisik, sementara bagi laki laki lebih rentan
kunjungan disebabkan oleh banjir pada hari 0-4 hari setelah banjir.
di Jakarta pusat pada bulan Januari sampai bulan Juni 2015 jumlah
sampel seluruh data diare kota Jakarta dengan jenis studi ekologi
65
diteliti adalah faktor lingkungan yaitu sarana air bersih dan jamban.
G. Kerangka Teori
Diare
1. Kecepatan
2. Akurasi
3. Standart, seragam, Reliabel, Kontinu
4. Representatif/ Lengkap
5. Sederhana, Fleksibel, Akseptabel
69
H. Kerangka Konsep
Determinan Ekologi
1. Luas Daerah
Genangan
2. Curah hujan
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
Kinerja
3. Pelatihan Petugas Diare
4. Masa Kerja Surveilans
5. Sikap
Distribusi Epidemologi
1. Orang
a. Umur
b. Jenis Kelamin
2. Tempat
3. Waktu
Keterangan :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
I. Hipotesis
Makassar
J. Definisi Operasional
Independen
Distribusi
Epidemologi
Umur usia seseorang Jumlah Laporan Observasi Rasio
pada saat Kasus kasus diare Data Kasus
menderita di Diare Di
diare Puskesmas Puseksmas
di daerah Di Daerah
rawan banjir Rawan
kota Banjir Kota
Makassar Makassar
Jenis Kelamin laki-laki dan Jumlah Laporan Observasi Rasio
perempuan Kasus kasus diare Data Kasus
di Diare Di
Puskesmas Puseksmas
di daerah Di Daerah
rawan banjir Rawan
kota Banjir Kota
Makassar
Tempat Tempat Jumlah Laporan Observasi Rasio
terjadinya Kasus kasus diare Data Kasus
penyakit diare di Diare Di
Puskesmas Puseksmas
di daerah Di Daerah
rawan banjir Rawan
kota Banjir Kota
Makassar
Waktu Waktu Jumlah Laporan Observasi Rasio
munculnya Kasus kasus diare Data Kasus
kejadian di Diare Di
diare/bulan Puskesmas Puseksmas
di daerah Di Daerah
rawan banjir Rawan
kota Banjir Kota
Makassar
Determinan
Ekologi
Curah hujan Jumlah air 1.sangat Laporan Observasi Ordinal
hujan yang tinggi BMKG data BMKG
turun pada 2. tinggi
suatu daerah 3. sedang
dalam waktu 4. rendah
tertentu
73